Anda di halaman 1dari 2

1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kronologi al-Qur'an dan jelaskan mengapa
terjadi perbedaan para ulama dalam menentukan kronologi al-Qur'an, dan jelaskan
apa yang menjadi kriteria penentuan kronologi al-Qur'an menurut para sarjana
Barat?
Kronologi al-Qur’an ialah sejarah penetapan tanggal turunnya al-Qur’an, sesuai
dengan kronologisnya. Sebagai umat islam kita meyakini bahwa proses turunnya al-
Qur’an telah menjadi ketentuan Allah begitupun susunan surah dan ayat yang ada di
dalamnya. Proses penyusunan yang dilakukan oleh para sahabat telah sesuai dengan
apa yang di instruksikan nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan kalangan orientalis,
mereka tidak dapat semata-mata menerima al-Qur’an secara taufiqi. Mereka
mengatakan bahwa al-Qur’an , wahyu yang diberikan Allah SWT kepada nabi
Muhammad terkait penempatan ayat al-Qur’an tidak mungkin dilakukan untuk untuk
mewakili seluruh unit yang ada dalam al-Qur’an. Maka dari itu dibuatlah sejarah al-
Qur’an yang disusun sesuai dengan penanggalannya. Pelopor penyusunan al-Qur’an
secara kronologis ini dilakukan pertama kali oleh Theodor Noldeke yaitu seseorang
berkebangsaan jerman orientalis yang terinspirasi membuat kronologis penanggalan
al-Qur’an. Ia memfokuskan mengkaji sejarah al-Qur’an dan berhasil membuat buku
sejarah al-Qur’an. Didalam buku tersebut ada bab yang ditulisnya tentang kronologi
al-Qur’an. Ia merujuk pada Riwayat-riwayat serta tafsir untuk mengurutkan
penanggalan al-Qur’an, ia memberikan kesimpulan bahwa ada 4 periode al-Qur’an
yaitu tiga periode mekkah dan satu periode Madinah. Ia mengemukakan bahwa
periode pertama turunnya al-Qur’an berisikan ayat-ayat pendek dan memiliki Bahasa
yang indah, contohnya dalam Q.S al-Alaq, Q.S al-Quraisy. Periode kedua, surah yang
turun lebih Panjang, dan menjelaskan tentang deskripsi surga neraka, dan azab umat
nabi yang terdahulu. Pada periode ketiga, surah-surah yang di turunkan lebih Panjang
dan lebih membentuk prosa, aya-ayat dalam surah tersebut lebih puitis. Namun apa
yang telah disusun oleh Noldeke direvisi oleh muridnya yaitu F.Schwally dan menjadi
rujukan orientalis setelahnya. Ia juga pernah mengatakan bahwa banyak kekeliruan
dalam al-Qur’an. Para sarjana muslim juga ikut serta dalam Menyusun kronologi al-
Qur’an. Sebenarnya mereka telah menyadari urgensi penanggalan al-Qur’an karena
sebagai pemahaman al-Qur’an. Upaya-upaya yang dilakukan modern barat
sebenarnya bertolak dari bahan yang menjadi rujukannya, karena bahan-bahan
tersebut memiliki sejumlah cacat dan tidak lengkap. Ayat-ayat al-Qur’an mengenai
pewahyuan terbilang sedikit, dan dari bahan yang sedikit ini rentan terhadap
kritik.Terjadinya perbedaan dalam menentuka kronologi al-Qur’an ialah karena
adanya perbedaan pandangan walaupun rujukan sama. Masih banyak dari kaum
orientalis yang mengkaji al-Qur’an, mereka seolah olah mencari celah untuk
menyalahkan isi dalam al-Qur’an, mengoreksi Bahasa hingga mengubah redaksi-
redaksi yang ada dalam al-Qur’an. Namun apa yang mereka lakukan tidak kemudian
melunturkan keimanan umat islam, karena mereka percaya bahwa al-Qur’an adalah
benar , kitab yang diturunkan oleh Allah dan telah ditentukan isi dan susunan ayat
maupun surah yang ada didalamnya. Justru malah sebaliknya lebih banyak orang yang
mengkaji bahkan semakin yakin akan kebenarannya.

Sumber rujukan : Rekonstruksi Sejarah al-Quran oleh taufik adnan amal


https://www.qureta.com/post/kronologi-al-quran-oleh-theodor-noldeke
file:///C:/Users/62878/Downloads/Documents/269113-potret-studi-alquran-di-mata-
orientalis-0055719b.pdf

Anda mungkin juga menyukai