Anda di halaman 1dari 2

Nama: Tiara nurul insani

Npm: D1C019009
Prodi: S1 Jurnalistik A 2019
Mata kuliah: Etika UUD pers

Tugas
1. Hubungan keterkaitan erika dan fungsi pers
2. dalam UU pokok pers dikenal dengan hak tolak, jawab dan koreksi jelaskan dan
uraikan fungsi hak tersebut dan beri contoh dalam penerapannya
Jawab:
1. Kaitannya sangat penting seperti berupa kesadaran moral yaitu pengetahuan tentang
baik dan buruk, benar dan salah, tepat dan tidak tepat bagi orang-orang yang terlibat
dalam kegiatan pers. Dari pendapat tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa seorang
jurnalistik (pers) harus memilah terlebih dahulu informasi-informasi yang didapatkan,
dan disajikan secara Idealnya, wartawan dan pengelola pers perlu memahami etika
adalah satu konvensi, atau kelaziman, yang berlaku dalam tatanan masyarakat yang
mengenali dan memahami etika. Artinya, lazimnya hanya mereka yang paham etika
(serta memiliki ketrampilan dan pengetahuan jurnalisme) yang akan terjun dalam
dunia pers. Situasi menjadi tidak lazim ketika etika sebagai tolok ukur tidak dihayati
atau bisa jadi tidak dikenali. Hal inilah yang mendorong menumpuknya konten-
konten click bait yang belakangan ini merajalela mewarnai media public. Banyak
orang menjadi wartawan tanpa memiliki latarbelakang pengetahuan dan ketrampilan
yang cukup tentang jurnalisme. Sejumlah prasyarat kemampuan dan pengetahuan
yang seharusnya melekat pada seseorang ketika ia menyandang predikat wartawan,
kini tidak lagi ada tolok ukurnya.bertanggungjawab agar berita yang disampaikan
dapat benar-benar kredibel dan utuh diterima publik.

2. Hak Tolak diartikan sebagai menolak sesuatu. Memang yang dimaksud adalah hak
untuk menolak dari orang-orang pers untuk memberitahukan sumber informaai atau
menjadi eaksi dalam suatu perkara pidana, bukan hak untuk menolak menjadi
terdakwa. Dengan demikian hak tolak berguna untuk melindungi sumber informasi
dari pemberitaan. Hak tolak pada hakekatnya 'verschonings recht van het geven van
getuigenis1, yaitu hak untuk membebaskan diri dari kewajiban kesaksian.
Dalam pelaksanaannya yang berkaitan dengan acara pidana maka ketentuan-ketentaan
diatas berhubungan dengan pasal 120 dan 170 K.U.H.A.P., sedangkan apabila
menyangkut dengan kewajiban menyimpan rahasia maka akan berkaitan dengan pasal
322 K*U,H.P. Berdasarkan penjelasan dari pasal 170 ayat (1) maka wartawan
termasuk orang yang karena pekerjaannya diwajibkan menyimpan rahasia, sehingga
ia dapat minta dibebaskan dari kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi,
yaitu tentang hal yang dipercayakan kepadanya dalam arti melindungi identitas
sumber-sumber informasinya. Hak tolak wartawan sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan pasal 120 dan pasal 170 K.U.H.A.P. tidak dapat diperlakukan bila
menyangkut ketertiban dan keselamatan negara. Dan untuk menentukannya,
wartawan dapat memohon keputusan tersendiri kepada hakim dalam sidang
pengadilan dan selama keputusan belum ada maka wartawan yang bersangkutan
teartikan sebagai menolak sesuatu. Memang yang dimaksud adalah hak untuk
menolak dari orang-orang pers untuk memberitahukan sumber informaai atau menjadi
eaksi dalam suatu perkara pidana, bukan hak untuk menolak menjadi terdakwa.
Dengan demikian hak tolak berguna untuk melindungi sumber informasi dari
pemberitaan.
Hak Jawab adalah hak seseorang, sekelompok orang, organisasi atau badan hukum
untuk menanggapi dan menyanggah pemberitaan atau karya jurnalistik yang
melanggar Kode Etik Jurnalistik, terutama kekeliruan dan ketidakakuratan fakta, yang
merugikan nama baiknya kepada pers yang memublikasikan.
Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk mengoreksi atau membetulkan kekeliruan
informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain.
Contoh
Kasus delik pers atas dugaan pencemaran nama baik, pertama yang dilakukan Ridwan
alias Wawan salah satu media online Makassar kepada Bupati Enrekang, Muslimin
Bando yang berujung pada vonis 8 bulan penjara, denda Rp5 juta jo subsider 2 bulan
penjara, 21 /06/2021 lalu.
Kedua, kasus delik pers jurnalis Berita.News Muhammad Asrul dengan tuduhan
dugaan pencemaran nama baik terhadap Farid Kasim Judas, salah seorang pejabat di
Kota Palopo, yang perkaranya hingga awal oktober 2021 ini dalam proses penuntutan
pidana di Pengadilan Negeri Palopo, dengan tuntutan 1 tahun penjara.
Kedua kasus delik itu, terjerembab dalam perkara UU ITE yang diterapkan pihak
penyidik kepolisian setempat. Dari kedua contoh kasus itu dari sekian banyak kasus
delik pers, dalam perkaranya kebanyakan disoal tentang tidak adanya Hak Jawab dan
Hak Koreksi dari pihak pelapor.

Anda mungkin juga menyukai