PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keunggulan, metode kontrasepsi IUD juga memiliki Efek samping yang sering
AKDR baru di Indonesia tahun 2015 sebanyak 145.520 (7,20%) akseptor dengan
total akseptor AKDR aktif sejumlah 2.020.490 akseptor. Berdasarkan data Badan
peradangan atau suatu luka yang terjadi pada daerah portio serviks uteri (mulut
rahim). Erosi portio merupakan peradangan pada mulut rahim yang disebabkan
1
2
secara tuntas dan benar maka, erosi portio bisa berlanjut kearah keganasan
faktor, salah satunya pada saat pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan
tidak steril dan dapat menyebabkan infeksi dan terjadinya gesekan benang IUD,
erosi portio yang sering dijumpai pada perempuan usia lanjut. Dari semua
kejadian erosi portio itu menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen, bila sampai
disarankan setiap wanita untuk menjaga kebersihan kelamin, pola hidup sehat,
olahraga untuk menjaga berat badan agar tidak terjadi obesitas dan
66,3% yang sudah mengetahui tentang efek samping iUD tetap memilih IUD
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Ida Susila dan Eka Junia tentang
sebanyak 339 (9,74%) akseptor IUD, yang mengalami efek samping erosi portio.
personal hygiene. Kondisi yang sama juga dilakukan pada Studi pendahuluan
yang dilakukan di RSUD Kabupaten Ciamis pada tahun 2016 dari bulan Januari
3
sampai bulan Maret 2016 terdapat 21 wanita (0,12%) yang mengalami erosi
AKDR. Berdasarkan uraian dan data di atas penulis tertarik mengambil judul “
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Pendidikan
b. Institusi
1. Pengertian
secara tuntas dan benar maka, erosi portio bisa berlanjut kearah
2. Etiologi
terkelupas, maka terjadilah erosi portio yang akan terjadi kronis jika
5
6
Menurut Endang & Elisabeth (2015) tanda dan gejala erosi portio
d. Perdarahan post-coitus.
sudah berkarat membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel
dan terjadilah erosi portio. Bisa juga dari gesekan benang IUD yang
Dari posisi IUD yang tidak tepat menyebabkan reaksi radang non
(Ferry,2007).
sebagai berikut :
seks dulu.
antara lain :
pemakaian KB IUD.
9
b. Memberi terapi
5x1.
mefenamat
1) Biodata
3) Riwayat menstruasi
diagnosa tertentu.
reproduksinya.
5) Riwayat Kontrasepsi
kontrasepsi hormonal
pemeriksaan.
8) Pemeriksaan fisik
meliputi:
lainnya)
d) Pemeriksaan fisik
(1) Mata
adanya preeklampsia.
(2) Wajah
(3) Leher
(4) Abdomen
e) Pemeriksaan Obstetri
rahim.
f) Pemeriksaan Penunjang
(2) Hb : 12 g/dL
Portio.
Potensial.
hygiene).
berikan.
kemaluannya.
antibiotik.
terjadinya infeksi.
asam mefenamat, Fe
16
terjadinya anemia
sembuh.
mefenamat, Fe.
sembuh.
diberikan.
17
berikan.
a) Subjektif
b) Objektif
langkah kedua.
c) Analisa
d) Penatalaksanan
dari rujukan.
3. Kerangka teori
Efek samping
1. Keputihan
AKDR/IUD
2. Pendarahan
3. Erosi portio
4. Kejang/ kram
5. Translokasi
Erosi Portio
Gambar 1.1
Kerangka teori
(sumber: Endang & Elisabeth, Anggreni)
BAB III
METODE PENULISAN
A. JENIS PENULISAN
kepada pembaca yang sudah diketahui tentang topik tersebut dan apa
yang belum diketahui untuk mencari rasional dari penulisan yang sudah
2013).
B. PROSEDUR PENULISAN
C. PENGUMPULAN DATA
A. TINJAUAN KASUS
Tanggal : 22-04-2021
a. Data subjektif
1) Indentitas
2) Keluhan Utama
5) Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Durasi : 7 hari
6) Riwayat Obstetrik
keguguran.
7) Riwayat Ginekologi
8) Riwayat KB
tahun.
a) Pola Nutrisi
b) Pola eliminasi
kali sehari.
c) Personal hygiene
e) Pola aktivitas
dan lain-lain.
23
baik.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Komposmentis
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 37,5°C
Pernafasan : 20 x/menit
24
2) Pemeriksaan Fisik
sklera putih.
3) Pemeriksaan Obstetri
4) Pemeriksaan Penunjang
b) Hb : 12 g/dL
25
Tanggal : 22-04-2021
Data subjektif :
tahun,
Data objektif :
2) Kesadaran komposmentis
kemerahan.
5) Hb : 12 g/dL
2) vulva higyene
pengobatan.
Lalu.
Antisipasi masalah
2) Vulva higyene
nitras argenik 10% yang dioleskan pada lokasi portio, Albothyl sup
Tanggal : 22-04-2021
AKDR.
27
seksual.
c. Berikan asam asetat atau asam cuka dengan kadar 3-5 % yang
penambah darah.
Tanggal : 22-04-2021
inspekulo.
dengan teratur
sembuh
Tanggal : 22-04-2021
f. Ibu bersedia melakuan tes IVA atau Pap smear karena ibu
B. PEMBAHASAN
palpasi tidak ada pembesaran uterus, tidak ada benjolan, tidak ada
±3cm.
dan tidak nyaman kerena keluar flek-flek darah. Dari masalah yang
studi kasus
31
pustaka dengan studi kasus tidak ada kesenjangan antara teori dan
studi kasus.
kasus.
saat ini, ibu mengerti setelah diberikan KIE tentang vulva hygiene dan
efek samping AKDR. Dalam hal ini, juga tidak ditemukan adanya
keselamatan ibu. Hal ini terjadi karena asuhan yang diberikan sesuai
AKDR dengan erosi portio. Maka penulis dapat menarik kesimpulan dan saran
sebagai berikut
A. KESIMPULAN
flek-flek darah.
ini.
B. SARAN
Saran yang dapat penulis berikan kepada semua pihak pada kasus ini
1. Bagi pasien
2. Bagi intitusi
Denney, A. S., & Tewksbury, R. (2013). How to write a literature review. Journal
of criminal justice education, 24(2),218-234.
Dyah Ayu Novita (2012-2014). Kejadian Erosi Porsio Pada Akseptor KB IUD Di
RSUD DR. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Diambil tgl 21-04-2021
Ida Susila dan Eka Junia Imawan (2010). Asuhan Kebidanan Konprehensif
Akseptor Aktif IUD Pada Ny ”R” P2002 Dengan Erosi portio Di Puskesmas
Lamongan Tahun. Diambil tgl 21-04-2021.
Http://Www.Depkes.Go.Id/Resources/Download/Pusdatin/ProfilKesehatan-
Indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.Pdf
Manuaba. Ilmu Kebidanan, dan Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta: EGG;
2013. H. 602
Mangkuji, Betty. Dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah Soap. Jakarta : EGC, 2012.
Romauli, Suryati. Buku Ajar ASKEB I Konsep. Yogyakarta Nuha Medika, 2011.
Tiara Aulia Mufidah (2016). Asuhan Kebidanan Kejadian Erosi Portio Pada
Akseptor IUD Di RS PKU Muhammadiyah II Yogyakarta. Program Studi
Kebidanan Jenjang Diploma III Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Aisyiyah . Diambil tgl 21-04-2021
36