Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI

KELOMPOK 4

Anggota Kelompok

Putu Yunda Darma Vatmi (120113488)

Anak Agung Wiweka Aditya Rama (120113565)

I Gusti Ngurah Bagus Ardha Nayaka Dipasta (120113487)

Ghossan WillanPutra (120113481)

Kadek Hemas Ardi Kusuma (120113549)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

UNDIKNAS 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Guna memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pelaku Organisasi yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan mengenai Mampu Mengkaji Konsep Emosi dan Suasana Hati dalam
Pelaku Organisasi.

Makalah ini disusun untuk dijadikan pembelajaran Pelaku Organiasi. Rangkaian-


rangkaian materi ini yang diharapkan dapat membantu para pembaca dapat mengerti bab mengenai
Mampu Mengkaji Konsep Emosi dan Suasana Hati dalam Pelaku Organisasi. Kami juga berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi kami dan juga pembacanya.

Kami sadar, bahwa dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan kelemahan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan yang
semestinya pada makalah ini sangat kami harapkan pada semua pihak yang berkenan
memperhatikan isi dan penulisannya. Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
yang membutuhkannya.

Denpasar, 4 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................4

1.3 Tujuan ..............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................5

2.1 Konsep dan Definisi Suara Hati .......................................................................................5

2.2 Fungsi Emosi dan Suara Hati ...........................................................................................5

2.3 Sumber Emosi dan Suara Hati .........................................................................................6

2.4 Emosi Pekerja ..................................................................................................................10

2.5 Teori Peristiwa Efektif ....................................................................................................11

2.6 Kecerdasan Emosional ....................................................................................................11

2.7 Pengatur Emosi ...............................................................................................................12

2.8 Manajemen Stress ..........................................................................................................14

2.9 Aplikasi Perilaku Organisasi Terhadap Emosi dan Suasana Hati ..................................16

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada organisasi keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada interaksi antara karyawan
dan manajer, terutama di lingkungan organisasi. Dalam mengelolah suatu organisasi tentu
terdapat interaksi emosional dan tindakan yang dapat mengontrol pekerjaan dalam perusahaaan.
Pekerjaan yang dilakukan oleh setiap individu dilihat dari tindakan, dukungan emosional, dan
perilaku seorang manajer terhadap karyawan dalam mengontrol kecerdasaan emosional pada diri
setiap individu.

Aturan pengelolaan emosional melalui interaksi antar individu disebutemotional


labor.Emotional labor dapat dikelolah secara eksplisit, seperti program pelatihan pada karyawan,
atau secara emplisit yang dilihat dari perilaku manajer terhadap karyawan yang berpengalaman
dalam perusahaan. Dalam suatu organisasi manajer memiliki tanggung jawab yang berat dalam
menjaga fungsi operasi perusahaan dan lingkungan agar tercapainya nilai-nilai organisasi yang
dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Manajer juga memiliki peran penting dalam
memberikan pelatihan kepada karyawan dan memotivasi karyawan agar dapat meningkatkan
kinerja pada karyawan itu sendiri.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan konsep suasana hati ?


2. Bagaimana fungsi emosi dan suasana hati ?
3. Apa saja sumber emosi dan suasana hati?
4. Apa saja teori pariwisata efektif ?

Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep suasana hati


2. Untuk mengetahui fungsi emosi dan suasana hati
3. Untuk mengetahui sumber emosi dan suasana hati
4. Untuk mengetahui teori pariwisata efektif

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Definisi Suara Hati

Suara hati adalah keputusan praktis akal budi yang membantu seseorang dalam
menjalankan atau membatalkan suatu tindakan. Sebab dimensi rasionalnya, suara hati mesti tekun
mencari tentang kebenaran. Ideal tertinggi dari setiap manusia adalah setia pada suara hati yang
benar karena hal tersebut sama dengan setia kepada Allah. Setiap orang memiliki suara hati dan
pastinya pengalaman mengenai suara hati dimana manusia bertarung dalam hati ketika hendak
mengambil keputusan. Hal ini sangat sering terjadi pada umat manusia. Manusia dalam sikap dan
tindakannya dituntut untuk menyelaraskan suara hatinya dengan Tuhan.

2.2 Fungsi Emosi dan Suara Hati

1. Memotivasi mengambil tindakan

Wajar jika seseorang merasa tegang saat menghadapi ujian atau wawancara kerja. Respons
emosional ini membuat seseorang mengambil tindakan untuk belajar atau berlatih lebih giat. Di
sinilah peran krusial perasaan, yaitu menjadi pemacu untuk bertindak sesuatu yang positif.

2. Membantu menghindari bahaya

Aspek yang membuat makhluk hidup bisa menghindari bahaya adalah intuisi yang dirasakannya.
Sebagai contoh saat marah, seseorang akan mencari apa sumber kemarahan. Pun saat merasa takut,
individu berusaha keras menyingkirkan ancaman.Dengan adanya emosi, manusia bisa mengambil
keputusan dengan cepat. Ini sangat berkaitan dengan kemungkinan bertahan hidup sekaligus
sukses.

5
3. Memudahkan pengambilan keputusan

Berkat emosi, manusia dapat mengambil keputusan dengan lebih mudah. Mulai dari hal sederhana
seperti menu apa yang akan dipesan untuk makan malam hingga menentukan pilihan pemimpin
politik yang akan didukung.Menurut penelitian, seseorang yang mengalami masalah pada bagian
otak pengelola perasaan akan menurun kemampuannya mengambil keputusan dengan baik.

4. Memudahkan dipahami orang lain

Saat berinteraksi dengan orang lain, sangat penting untuk memberikan sinyal tentang apa yang
Anda rasakan. Merasakan naluri tertentu akan membuat seseorang menunjukkan bahasa tubuh
tertentu seperti ekspresi wajah, sorot mata, dan lainnya.

5. Membantu memahami orang lain

Di sisi lain, perasaan ini juga membuat kita bisa memahami orang lain dengan lebih mudah.
Komunikasi sosial ini adalah bagian penting dari interaksi sosial sehari-hari. Ketika seseorang bisa
merespons perasaan orang lain dengan tepat, maka koneksi yang terjalin bisa lebih baik.

2.3 Sumber Emosi dan Suara Hati

Kita membutuhkan tiga istilah yang berkaitan dengan afek, emosi, dan suasana hati.

Afek (affect ) adalah sebuah istilah umum yang mencakup beragam perasaan yang dialami orang.
Afek adalah sebuah konsep yangmeliputi emosi dan suasana hati.Emosi (emotion) adalah
perasaan-perasaanintens yang ditunjukan kepada seseorang atau sesuatu

1. Suasana hati (mood) adalah perasaan-perasaan yang cenderung kurang intensdibandingkan


emosi dan sering kali (meskipun tidak selalu) tanparangsangan kontekstual.

2. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu dari padasuasana hati. Sebagai contoh,
bila seseorang bersikap kasar kepada Anda, Anda akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan
tersebut mungkindatang dan pergi dengan cukup tepat, bahkan mungkin dalam hitungandetik.
Tetapi ketika dalam suasana hati yang buruk, Anda dapat merasa tidakenak untuk beberapa jam.
Para peneliti juga berspekulasi bahwa emosi lebih berorientasi pada tindakan cepat, sedangkan
suasana hati lebih bersifatkognitif, artinya dapat menyebabkan kita untuk berfikir dan
merenungsementara waktu.Emosi adalah reaksi terhadap seseorang, misalnya Anda akanmerasa

6
gembira ketika melihat seorang teman di tempat kerja Anda atauAnda akan merasa marah ketika
berhadapan dengan klien yang bersikapkasar. Anda dapat menunjukan emosi ketika merasa
senang, marah, ataupuntakut terhadap sesuatu.

1. Stephen P. Robbins,Perilaku Organisasi, (Jakarta: Salemba Empat), 2008, hlm. 308.

2. kontekstual dapat diartikan sebagai sebagai makna kata yang berada pada suatu uraian atau
kalimatyang dapat mengandung atau menambah kejelasan makna, yang dipengaruhi oleh situasi,
tempat,waktu, dan lingkungan penggunaan kata tersebut.Sebaliknya, suasana hati biasanya tidak
ditunjukan pada seseorangatau kejadian tertentu. Emosi dapat berubah menjadi suasana hati
ketikaAnda kehilangan fokus pada kejadian atau objek yang mencetuskan perasaan tersebut.
Namun, suasana hati yang baik atau yang buruk dapatmembuat anda lebih emosional sebagai
respons pada suatu kejadian.Contohnya Anda mendapat keritikan dari teman kerja Anda mengenai
cara berbicara Anda pada seorang klien,sehingga Anda menjadi marah kepadarekan kerja Anda
tersebut. Dengan demikian Anda menunjukan emosi ataukemarahan terhadap suatu objek spesifik
yakni rekan kerja Anda. Tetapi,seiring hilangnya emosi tersebut, umumnya Anda hanya merasa
kurang bersemangat. Anda tidak dapat mengaitkan perasaan ini terhadap suatukejadian tertentu,
Anda hanya berada dalam kondisi tidak normal.Kemudian Anda mungkin bereaksi secara
berlebihan terhadap kejadiaanyang lain. Keadaan afek ini menjelaskan mengenai sebuah suasana
hati.Emosi cenderung lebih terungkap secara jelas dengan ekspresiwajah dari pada suasana hati.
Meskipun afek, emosi, dan suasana hati secarateori dapat dipisahkan, akan tetapi dalam prakteknya
perbedaan tersebuttidaklah selalu jelas,kita akan menengok pada sumber suasana hati meski
banyak dari sumberini juga mempengaruhi emosi.

1.Kepribadian

Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksidan berinteraksi dengan individu
lain. Beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudahdibandingkan
orang lain. Orang lain mungkin merasa biasa saja dansantai dalam menghadapi situasi apapun.
Sebagai contoh, Noel danJose adalah rekan kerja. Noel mempunyai kecenderungan untukmarah
ketika seorang rekan kerja mengkritik ide-idenya selama sesitukar pikiran. Namun, jose dengan
cukup tenang dan rileksmemandang kritik-kritik seperti itu sebagai sebuah kesemptan untukmaju.
Reaksi-reaksi ini timbul karena kepribadian memberikecenderungan kepada orang untuk
mengalami suasana hati danemosi tertentu.Juga, kejadian-kejadian positif lebih kemungkinan

7
memberikan pengaruh suasana hati positif dan emosi positif pada orang-orangekstrover dan
kejadian-kejadian negatif lebih bermungkinanmemberi pengaruh suasana hati negatif dan emosi
negatif pada orang-orang yang memiliki nilai rendah pada stabilitas emosional.

2.Cuaca

Banyak orang percaya bahwa cuaca berhubungan dengansuasana hati dan emosi. Tetapi, bukti
menunjukan bahwa cuacamemiliki sedikit pengaruh terhadap suasana hati. Korelasi Ilusif
menjelaskan mengapa orang-orang cenderung berfikir bahwa cuacayang menyenangkan
meningkatkan suasana hati mereka. Seorang ahli menyimpulkan bahwa, “Berlawanan dengan
pandangan kultural yang

3. Ekstrover

Adalah teori kepribadian yang bisa jelaskan mengapa kita bersikap tertentu. Ekstrover biasanya
memiliki kepribadian yang terbuka dan senang bergaul, serta memiliki kepedulian yangtinggi
terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka.

4.Korelasi ilusif

adalah kecenderungan orang-orang untuk mengasosiasikan dua kejadian yang padakenyataannya


tidak memiliki sebuah korelasi.ada, data ini menunjukan bahwa orang-orang tidak
melaporkansuasana hati yang lebih baik pada cuaca yang cerah atau bahkansebaliknya,
melaporkan suasana hati yang lebih buruk pada hari gelapdan hujan.

5.Stress

Seperti yang mungkin Anda bayangkan, stress mempengaruhiemosi dan suasana hati. Sebagai
contoh, tingkat stress karyawan atau pekerja di tempat kerja dapat dipicu oleh teguran dari
atasan,hilangnya kesempatan penjualan besar, dan juga pengaruh dari stressyang menumpuk dari
waktu ke waktu sehingga hal ini dapatmempengaruhi suasana hati.Seperti yang diperhatikan
penulis sebuah penelitian, adanya peristiwa yang terus-menerus terjadi yang menimbulkan stress
tingkatrendah sekalipun berpotensi menyebabkan para pekerja mengalamitingkat ketegangan yang
semakin lama seiring dengan berjalannyawaktu semakin meningkat. Tingkat stress dan
ketegangan yangmenumpuk di tempat kerja dapat memperburuk suasana hati,
sehinggamenimbulkan banyak emosi negatif.

8
6.Aktivitas Sosial

Bagi sebagian besar oraang, aktivitas sosial meningkatkansuasana hati positif dan memiliki
pengaruh sedikit terhadap suasanahati negatif. Tetapi, apakah orang-orang dengan suasana hati
positifmencari interaksi sosial atau apakah interaksi sosial menyebabkansuasana hati yang baik?
Tampaknya keduanya memang benar.Interaksi-interaksi sosial bahkan memiliki manfaat
kesehatan jangka panjang. Suatu penelitian mengenai umur panjang menyebutkan bahwa, “berada
berdampingan bersama orang lain merupakan prediksi terbaik mengenai seberapa lama seseorang
akan hidup. Salah satu alasan untuk hal ini adalah efek positif yangditimbulkan dari aktivitas atau
interaksi sosial tersebut.

7.Tidur

Menurut sebuah jajak pendapat, orang-orang memiliki waktutidur yang semakin sedikit. Secara
rata-rata, orang Amerika memilikiwaktu tidurkurang dari tujuh jam per malam pada hari kerja, di
bawahdelapan jam yang direkomendasikan. Jumlah orang yang tidur selamadelapan jam atau lebih
telah menurun secara konstan selama beberapatahun terakhir.Suasana hati juga dapat dipengaruhi
oleh kualitas tidur. Parasarjana (mahasiswa) dan pekerja dewasa yang tidak memperoleh tiduryang
cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang lebih besar,kemarahan, dan ketidakramahan.
Kualitas tidur yang buruk akanmenyebabkan suasana hati yang buruk pula sehingga hal tersebut
akanmemperburuk pengambilan keputusan dan membuatnya sulit untukmengontrol emosi.

8.Olahraga

Anda mungkin sering mendengar bahwa orang harus berolahraga untuk meningkatkan suasana
hati mereka. Penelitiansecara konsisten menunjukan bahwa olahraga dapat meningkatkansuasana
hati yang positif. Tampaknya, terapi olahraga berpengaruh paling kuat terhadap mereka yang
mengalami depresi. Walaupunolahraga berpengaruh secara konsisten terhadap suasana hati,
tetapihal ini tidak tterlalu kuat juga. Intinya, olahraga akan membantu Anda berada dalam situasi
atau suasana hati yang lebih baik.

9
9.Usia

Suatu penelitian menyebutkan bahwa orang-orang yang berusia18 hingga 94 tahun memiliki emosi
yang negatif, seiring dengansemakin bertambahnya usia seseorang. Bagi seseorang yang lebih
tuasuasana hati positif yyang tinggi bertahan lebih lama dan suasana hatiyang buruk menghilang
dengan lebih ccepat. Penelitian tersebutmengimplikasikan bahwa pengalaman emosional
cenderung lebihmembaik bersamaan dengan bertambahnya usia.

10.Gender

Sudah menjadi keyakinan umum bahwa wanita lebihmenggunakan perasaan hati mereka dari pada
pria. Bahwa wanitalebih bereaksi secara emosional dan mampu membaca emosi oranglain dengan
lebih baik. Dalam perbandingan gender wanita lebihmenunjukan ekspresi emmosional yang lebih
besar dibannding pria.Sebagai contoh, wanita diharapkan untuk lebih banyakmengekspresikan
emosi positif pada pekerjaannya (ditunjukanddengan senyuman) dibandingan dengan pria.

2.4 Emosi Pekerja

Emosi pekerja(emotional labor) yaitu suatu ekspresi pekerja atas emosi-emosi yang
diharapkanorganisasi selama transaksi interpersonal saat bekerja. Tantangan sebenernya muncul
saat pekerja harusmenampilkan suatu emosi saat sebenarnya merasakan hal lain.Disparitas ini
adalahdisonasi emosi(emotional dissonance) yaitu menumpuknya perasaan frustasi,amarah, dan
tidak suka pada akhirnya dapat berujung pada kelelahan emosional serta keletihan luarbiasa.Emosi
pekerja menciptakan dilema bagi pekerja. Ada orang yang jelas-jelas tidak disukai, tetapi
andatetap harus bekerja dengannya. Situasi tersebut menjelaskan bagaimana pun, pekerjaan
menuntun andauntuk berinteraksi dengan orang-orang ini secara regular. Jadi anda dipaksa untuk
berpura-pura ramah.Emosi yang dirasakan(felt emotion) adalah emosi aktual individu.
Sebaliknya,emosi yang ditampilkan(displayed emotion) adalah yang dituntut oleh organisasi untuk
ditunjukkan pekerja dan dianggap pantasuntuk pekerjaan itu.

10
2.5 Teori Pariwisata Efektif

Sebuah model yang menyatakan bahwa peristiwa tempat kerja menyebabkan reaksi emosional
pada bagian pekerja, yang kemudian mempengaruhi sikap dan perilaku tempat kerja. AET
menunjukan bahwa pekerja bereaksi secara emosional pada hal-hal yang terjadi di tempat kerja,
dan reaksi ini mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja mereka.

AET menawarkan dua pesan penting:

• Emosi menyediakan wawasan yang berharga, bagaimana perselisihan/ percekcokan dan


acara menggembirakan akan mempengaruhi prestasi dan kepuasan karyawan.

• Karyawan dan manajer seharusnya tidak mengabaikan emosi dan peristiwa yang
menyebabkannya, bahkan ketika muncul kecil/sepele, karena hal tersebut berakumulasi.

Sebuah model yang disebut teori peristiwa afektif (affective event theory [AET]) menunjukkan
bahwa pekerja bereaksi secara emosional pada hal-hal yang terjadi di tempat kerja, dan reaksi ini
memengaruhi kinerja dan kepuasan mereka.Peristiwa kerja ini mendorong reaksi emosional positif
atau negative yang diterima oleh kepribadian dan suasana hati pekerja untuk selanjutnya direspons
dengan intensitas lebih tinggi atau rendah. Emosi memengaruhi sejumlah variabel kinerja dan
kepuasan, seperti perilaku kewargaan organisasi, komitmen organisasi, tingkat usaha, niat untuk
keluar, dan penyimpangan di tempat kerja.

2.6 Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional telah menjadi sebuah konsep yang kontroversial dalam perilaku ke
organisasian, dengan adanya faktor pendukung dan penentang di dalamnya, antara lain :

1.Kasus yang mendukung untuk Kecerdasan Emosional

Memberikan argumen yang mendukung kecerdasan emosional, yaitu :

a. Daya Tarik Intuitif

11
Adalah intuisi menyatakan orang yang dapat mendeteksi emosi orang lain, mengendalikan
emosinya sendiri, dan mengendalikan interaksi sosial dengan baik, memiliki posisi yang kuat
dalam dunia bisnis.

b.Kecerdasan Emosional memprediksi kriteria

Yang berarti bukti menyatakan level tinggi kecerdasan emosional berarti seseorang akan
berkinerja baik dalam pekerjaannya.

c.Kecerdasan Emosional berdasarkan Biologi

Dalam sebuah studi, orang – orang dengan kerusakan di area otak yang mengatur pemrosesan
emosional (bagian korteks prefrontal) memiliki skor tidak lebih rendah dalam ukuran standar
kecerdasan daripada orang tanpa kerusakan yang sama.

2.Kasus yang bertentangan dengan Kecerdasan Emosional

Beberapa kritik mengenai kecerdasan emosional antara lain :

a.Para peneliti kecerdasan emosional tidak sepakat tentang definisi

Maksudnya Adalah ini merupakan perspektif atas kecerdasan emosional yang berdasarkan
kemampuan.

b.Kecerdasan emosional tidak dapat diukur

Hal ini dikarenakan mereka berpendapat bahwa kecerdasan emosional adalah sebuah bentuk
inteligensia.

c.Kecerdasan emosional tidak lebih dari sekedar kepribadian dengan label berbeda

Karena kecerdasan emosional sangat erat kaitannya dengan intervensi dan kepribadian, sekali anda
mengendalikan faktor – faktor ini, tidak lagi hal unik yang ditawarkan.

2.7 Pengatur Emosi

Pengaturan diri adalah menguasai emosi diri sedemikian sehingga berdampak positif, kepada
pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya
sesuatu sasaran dan mampu pulih kembali dari tekanan emosi. Selain itu, Goleman pernah
menambahkan bahwa: “Tujuan kendali diri adalah keseimbangan emosi, bukan menekan emosi;

12
setiap perasaan mempunyai nilai dan makna. Kehidupan tanpa nafsu bagaikan pase netralitas yang
datar dan membosankan, terputus dan terkucil dari kekayaan hidup itu sendiri. Tetapi,
sebagaimana yang diamati Aristotelas, yang dikehendaki adalah emosi yang wajar, keselarasan
antara perasaan dan lingkungan. Apabila emosi terlampau ditekan, terciptalah kebosanan dan
jarak. bila emosi tak dikendalikan, terlampau ekstrem dan terus-menerus, emosi akan menjadi
sumber penyakit. dapat disimpulkan bahwa mengelola emosi adalah pengendalian diri dengan
tujuan untuk menyeimbangkan emosi.

Menurut Patricia Patton dalam Mangkunegara, cara mengelola emosi adalah sebagai berikut:

1. Belajar mengidetifikasikan apa yang biasanya memicu emosi anda dan respon apa yang biasa
anda berikan. Hal ini akan memberikan informasi tentang tingkah laku kita yang perlu diubah

2. Belajar dari kesalahan. Ketika melihat bahwa lingkaran emosi yang tidak pas terjadi pada kita,
maka kita perlu memusatkan diri untuk mengubah hal itu

3. Belajar membedakan segala hal di sekitar kita yang dapat memberikan pengaruh. Dengan
demikian kita akan memperoleh keharmonisan batin yang lebih baik.

4. Belajar untuk selalu bertanggung jawab terhadap setiap tindakan agar dapat mengendalikan
emosi

5. Belajar mencari kebenaran. Memahami dan menerima kenyataan adalah langkah awal untuk
menyadari kebutuhan kita untuk berubah.

6. Belajar memanfaatkan waktu secara maksimal untuk menyelesaikan suatu masalah.


Menyelesaikan masalah dengan segera akan membebaskan kita dari rasa tertekan

7. Belajar menggunakan kekuatan dan sekaligus kerendahan hati. Jangan merendahkan diri dan
orang lain.

13
2.8 Manajemen Stress

manajemen stress dalam organisasi bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya


penyebab stress. Yang dimana dapat mencegah terjadinya stress pada individu dan organisasi
secara keseluruhan. Mengelola stress agar tidak menimbulkan akibat yang lebih buruk.

Stress merupakan bentuk reaksi psikologis yang normal terjadi jika terjadi peningkatan beban
kehidupan, seperti beban pekerjaan. Stress timbul sebagai peringatan diri kita sendiri bahwa otak
mengalami tekanan yang berlebihan.

Menurut organisasi kesehatan mental di Inggris (Mental Health Foundation), ada beberapa tanda
seseorang mengalami stress, di antaranya:

•Mudah marah atau tersinggung.

•Sulit konsentrasi.

•Merasa takut atau cemas terus-menerus.

•Kewalahan dalam menjalani rutinitas.

•Mood swings alias suasana hati kerap berubah drastis.

•Sulit bersitirahat atau mengalami perubahan pola tidur.

•Ketergantungan pada alkohol atau obat tertentu untuk dapat beristirahat.

•Merasa depresi.

•Kepercayaan diri rendah.

•Makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.

•Timbul pegal-pegal dan otot kaku.

•Merasa mual dan pusing.

•Kehilangan gairah untuk melakukan hubungan seksual.

Di lingkungan kerja, stress mudah sekali dilihat dari ekspresi para pegawai jika ada pekerjaan yang
menumpuk. Stress yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan kinerja seseorang menurun
sehingga pekerjaan bisa saja tidak terselesaikan dengan baik.
14
penyebab stress dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.Penyebab Stress Dari Luar

Tekanan jiwa dalam diri seseorang seringkali disebabkan oleh faktor dari lingkungannya (External
Stressors). Misalnya suara bising, suhu udara yang panas, cahaya yang berlebihan dan lain
sebagainya.

2.Penyebab Stress Dari Dalam

Stress juga dapat terjadi karena faktor dari dalam diri seseorang (Internal Stressor)

Beberapa tips untuk menerapkan manajemen stress dalam perusahaan antara lain:

1. Identifkasi Perilaku dan Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Stress

Stress di lingkungan kerja tidak hanya disebabkan karena tumpukan pekerjaan yang tidak kunjung
terselesaikan saja. Namun stress juga bisa dilatarbelakangi karena permasalahan di rumah seperti
sedang bertengkar dengan teman atau anggota keluarga, dililit hutang atau permasalahan pribadi
lainnya. Banyak teori psikologi mengatakan bahwa cara mengatasi stress akibat tekanan
permasalahan pribadi bisa diatasi dengan menulis atau bercerita dengan orang lain. Manajer HRD
mungkin tidak bisa memasuki kehidupan pribadi karyawannya, namun bisa diatasi dengan
mendekatkan diri untuk saling bertukar pikiran. Kedekatan secara psikologis bisa membawa
dampak besar untuk mengurangi beban pribadi.

2. Menyediakan Perlengkapan Olahraga di Perusahaan

Di beberapa perusahaan saat ini sudah menyediakan fasilitas fitness secara cuma-cuma untuk
karyawan. Cara ini bisa menjadi saran bagi manajer untuk menyediakan fasilitas yang dapat
membantu mengatasi stress karyawan. Dengan adanya tempat olahraga gratis maka juga bisa
mengurangi kebiasaan mengatasi stress yang tidak sehat seperti merokok. Olahraga juga dipercaya
sebagai cara mengatasi fokus dan konsentrasi agar tetap terjaga selain itu juga berdampak positif
bagi kesehatan.

15
3. Bersosialisasi Dengan Orang Lain

Seperti yang dijelaskan dalam pengertian manajemen stress bahwa bertujuan untuk mengatasi
tekanan dalam lingkungan kerja, maka dengan memberikan pekerjaan secara tim bisa mengurangi
stress dalam bekerja. Dengan kerja tim berarti Anda akan berinteraksi dengan rekan kerja Anda
dan secara tidak langsung akan membentuk sosialisasi yang tinggi dalam perusahaan.

2.9 Aplikasi Perilaku Organisasi Terhadap Emosi dan Suasana Hati

Kita dapat melihat bagaimana manajer dapat mempengaruhi suasana hati karyawannya, ada
beberapa aplikasi yaitu :

a. Seleksi

Salah satu implikasi dari bukti uji kecerdasan emosional sampai saat ini adalah bahwa pemberi
kerja seharusnya mempertimbangkan sebagai sebuah faktor dalam merekrut pekerja, khususnya
untuk pekerjaan yang menuntut tingkat interaksi sosial yang tinggi.

b. Pengambilan Keputusan

Suasana hati dan emosi positif tampaknya membantu orang mengambil keputusan yang baik.
Orang – orang yang dalam suasana hati yang baik atau mengalami emosi positif lebih mungkin
dibandingkan yang lain untuk menggunakan pengalaman untuk mengambil keputusan yang cepat.
Emosi positif juga meningkatkan keahlian memecahkan masalah, sehingga orang – orang positif
menemukan solusi – solusi masalah yang baik.

c. Kreativitas

Orang – orang dalam suasana hati baik cenderung lebih kreatif daripada orang dalam suasana hati
buruk. Mereka menghasilkan banyak ide dan pilihan, dan yang lain berpikir ide mereka orisinal.

d. Motivasi

Seorang penelitian telah menegaskan pentingnya suasana hati dan emosi pada motivasi. Sebuah
penelitian yang meminta dua kelompok orang untuk memecahkan sejumlah teka teki kata-kata.
Dan hasilnya kelompok dengan suasana hati positif melaporkan ekspektasi yang lebih tinggi untuk
dapat memecahkan teka-teki tersebut, berusaha lebih keras, dan sebagai hasilnya dapat
memecahkan lebih banyak teka-teki.

16
e. Kepemimpinan

Kemampuan untuk memimpin orang lain adalah sebuah kualitas fundamental yang dicari
organisasi – organisasi dalam karyawan mereka. Para pemimpin yang efektif mengandalkan daya
tarik emosional untuk membantu menyampaikan pesan-pesan mereka. Bahkan ekspresi, emosi
dalam pidato sering kali merupakan elemen penting yang membuat kita menerima atau menolak
pesan seorang pemimpin. Ketika para pemimpin bersemangat, antusias dan aktif mereka lebih
mungkin untuk memberi energi pada bawahan-bawahan mereka dan menyampaikan rasa
efektifitas, kompetensi, optimisme dan kegembiraan.

f. Negosiasi

Adalah sebuah proses emosional, namun beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa negosiator
yang berpura-pura marah memiliki keuntungan atas lawan mereka. Ketika seorang negosiator
menunjukkan kemarahan, lawan menyimpulkan bahwa negosiator tersebut telah menyerahkan
semua yang ia dapat dan dengan demikian lawan menyerah. Menunjukkan sebuah emosi negatif
dapat saja efektif, tetapi berperasaan buruk terhadap penampilan anda tampaknya merugikan
negosiasi-negosiasi di masa depan.

g. Pelayanan Pelanggan

Keadaan emosional seorang pekerja mempengaruhi pelayanan pelanggan, yang berpengaruh


terhadap tingkat pengulangan bisnis dan tingkat kepuasan pelanggan. Pemberian pelayanan yang
berkualitas kepada pelanggan membuat karyawan menuntut banyak hal karena mereka sering
berada dalam situasi disonansi emosional. Seiring waktu, keadaan ini dapat menyebabkan
kepatuhan mental atau fisik dalam pekerjaan, penurunan kinerja, dan rendahnya kepuasan kerja.

h. Sikap Kerja

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang mempunyai hari baik di tempat kerja,
cenderung berada dalam suasana hati yang lebih baik di rumah pada malamnya. Sebaliknya orang-
orang yang mengalami hari buruk di tempat kerja, maka cenderung berada di suasana hati yang
buruk pula saat di rumah. Meskipun orang-orang orang-orang secara emosional membawa pulang
pekerjaan mereka ke rumah pada hari berikutnya, pengaruh tersebut biasanya telah hilang.

i. Perilaku Menyimpang di tempat kerja

17
Emosi-emosi negatif juga dapat membawa perilaku menyimpang di tempat kerja. Siapa pun yang
pernah menghabiskan banyak waktu dalam sebuah organisasi menyadari bahwa orang-orang
sering kali berperilaku dalam cara-cara yang melanggar norma – norma yang ada dan mengancam
organisasi, anggotanya atau keduanya. Bukti yang ada menyatakan bahwa orang-orang yang
menyatakan emosi negatif khususnya mereka merasa marah atau mempunyai sikap bermusuhan
lebih berkemungkinan untuk terlibat dalam berperilaku menyimpang di tempat kerja daripada
orang-orang yang tidak merasakan emosi-emosi negatif.

j. Keselamatan dan cedera di tempat kerja

Riset yang menghubungkan efektivitas negatif pada meningkatnya cedera di tempat kerja
menyatakan bahwa pemberi kerja dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan (dan
mengurangi biaya) dengan menjamin pekerja tidak terlibat dalam aktivitas yang berpotensi bahaya
ketika berada dalam suasana hati buruk.

k. Bagaimana Manajer dapat memengaruhi Suasana Hati

Untuk memperbaiki suasana hati karyawan, para manajer dapat menggunakan humor dan memberi
karyawan mereka penghargaan kecil sebagai apresiasi terhadap pekerjaan yang dilaksanakan
dengan baik. Selain itu riset mengindikasikan bahwa ketika para pemimpin berada dalam suasana
hati yang baik, anggota kelompok menjadi lebih positif dan sebagai hasilnya para anggota akan
lebih bekerja sama.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suara hati adalah keputusan praktis akal budi yang membantu seseorang dalam
menjalankan atau membatalkan suatu tindakan. Sebab dimensi rasionalnya, suara hati mesti tekun
mencari tentang kebenaran. Ideal tertinggi dari setiap manusia adalah setia pada suara hati yang
benar karena hal tersebut sama dengan setia kepada Allah. Emosi memiliki beberapa fungsi yaitu
memotivasi mengambil tindakan, membantu menghindari bahaya, memudahkan pengembilan
keputusan, memudahkan dipahami oleh orang lain, membantu memahami orang lain. Selain itu
sumber emosi dan suara hati merupakan tiga istilah yang berkaitan dengan afek, emosi, dan
suasana hati.Afek (affect ) adalah sebuah istilah umum yang mencakup beragam perasaan yang
dialami orang. Afek adalah sebuah konsep yangmeliputi emosi dan suasana hati.Emosi (emotion)
adalah perasaan-perasaanintens yang ditunjukan kepada seseorang atau sesuatu.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://wahyuamrullahberbagiilmu.blogspot.com/2017/09/perilaku-organisasi-emosi-emotion
dan.html?m=1

https://www.academia.edu/36747582/Emosi_dan_Suasana_Hati

https://www.coursehero.com/file/58442999/EMOSI-PEKERJAdocx/

20

Anda mungkin juga menyukai