Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Pada Klien dengan : Perilaku Kekerasan


Mata kuliah : Keperawatan Jiwa I

Disusun Oleh:

Adriana Yewi Anike Insos Rohwa

Cristin Lakoy Erisma Yogi Noviana

Gayus Firdaus Lasompoh Kristoforus Nong Roni

Maqfira Merscy Dorcea Amo

Marni Atika Bara Norberta Susaria Awunim

Nailur Rahman Alfath Siska Enjelia Sokko

Veby M. Numberi Yakobus Swewali

Raffi Rafael Taime

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

2022
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI: MENGENAL PERILAKU KEKERASAN
YANG BIASA DILAKUKAN

A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulus persepsi perilaku kekerasan adalah
terapi yang menggunakan aktivitas sebagai latihan mempersepsikan stimulus yang
disediakan atau stimulus yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan
ditingkatkan tiap sesi. Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap
berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif (Prabowo, 2014).
B. Tujuan
1. Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya.
2. Klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda dan gejala
marah).
3. Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku
kekerasan).
4. Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan.
C. Waktu dan tempat Pelaksanaan Kegiatan
1. Hari / Tanggal : Kamis, 21 April 2022
2. Tempat : Ruangan kronis pria 1
3. Jam : 10:00 WIT
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
E. Alat
1. Tape recorder, speaker
2. Bola
3. Buku catatan dan pulpen
4. Papan tulis/whiteboard
F. Setting tempat

Ket :
: Leader
: Co leader
: Observer
: Fasilitator
: Pasien
: Operator

G. Pengorganisasian :
 Leader : Kristoforus Nong Roni
 Co leader : Erisma Yogi Noviana
 Observer : Marni Atika Bara
 Fasilitator : Cristin Lakoy, Norberta Susaria Awunim , Raffi Rafael Taime, Nailur
Rahman Alfath, Gayus Firdaus Lasompoh, Maqfira, Adriana Yewi, Anike Insos
Rohwa , Yakobus Swewali
 Operator : Siska Enjelia Sokko

H. Pembagian tugas (Peran & fungsi)


Peran Leader :
1. Memimpin jalannya kegiatan
2. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku pasien
5. Meminta tanggapan dari pasien atas permainan yang telah dilakukan
6. Memberi reinforcement positif pada pasien
7. Menyimpulkan kegiatan
Peran Co- Leader :
1. Membantu tugas leader
2. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3. Mengingatkan leader tentang kegiatan
4. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
Peran Observer :
1. Mengobservasi jalannya kegiatan
2. Mencatat jumlah pasien yang hadir
3. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
4. Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan pasien
5. Mencatat penyimpangan kegiatan terapi aktivitas bermain
6. Membuat laporan hasil kegiatan
Peran Fasilitator
1. Memfasilitasi jalannya kegiatan
2. Memfasilitasi pasien yang kurang aktif
3. Mampu memotivasi pasien untuk kesuksesan kegiatan
4. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam/ luar kelompok
Peran Operator
Memperhatikan kapan musik dihentikan dan diputar kembali
I. Pasien
1. Kriteria Pasien
a. Pasien sesuai dengan jenis terapi aktivitas kelompok (TAK) yang akan
dilakukan
b. Pasien yang kooperatif
c. Pasien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas
d. Pasien tidak membahayakan diri dan orang lain
e. Pasien telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
2. Proses Seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju mengikuti TAK, meliputi
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
J. Klien yang mengikuti TAK sebagai berikut :
NO NAMA MASALAH KEPERAWATAN
1 Tn. J Resiko Perilaku Kekerasan
2 Tn. T Resiko Perilaku Kekerasan
3 Tn. A Resiko Perilaku Kekerasan
4 Yn. M Resiko Perilaku Kekerasan
5 Tn. Resiko Perilaku Kekerasan
6 Tn. Resiko Perilaku Kekerasan
7 Tn. Resiko Perilaku Kekerasan

K. Proses Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak-bapak…perkenalkan nama saya Kristoforus Nong
Roni senang dipanggi Roni saya mahasiswa poltekes kemenkes jayapura
yang sedang bertugas pagi diruangan ini…saya akan memperkenalkan
teman-teman saya yang ada di sini”
b. Validasi
“Bagaimana kabar bapak-bapak pagi ini…? Apakah ada kejadian perilaku
kekerasan;penyebab;tanda dan gejala serta akibatnya.
c. Kontrak
“Baiklah bapak-bapak, pagi ini kita akan melakukan permainan, dimana
tujuannya adalah untuk mengenal perilaku kekerasan yang dilakukan…”
“Kita akan melakukan permainan ini selama kurang lebih 30 menit, saya
harap bapak-bapak mau mengikutinya sampai selesai…Apakah bapak-
bapak setuju…?”
“Selama kegiatan ini berlangsung, jika bapak-bapak ada yang ingin BAK
atau minum, harus meminta ijin pada saya terlebih dahulu dan jangan
lupa kembali lagi untuki melanjutkan permainan …”
2. Fase Kerja
“Di depan bapak-bapak sudah tersedia sebuah taperecorder,dan bola yang
mana nantinya akan diputar musik dari taperecorder tersebut,kemudian bola
diedarkan berlawanan arah jarum jam, jika musik berhenti dan siapa yang
memegang bola tersebut mendapat giliran dan berdiri menyebutkan nama
lengkap dan nama panggilan, asal, dan menyebutkan penyebab marah, tanda
dan gejala yang dirasakan pada saat marah, perilaku kekerasan apa yang
dilakukan (verbal, merusak lingkungan, memukul orang lain, atau memukul
diri P;sendiri), serta dampak/akibatnya.Kemudian bapak-bapak membuat
komitmen untuk merubah perilaku kekerasan. Sebelum permainan ini dimulai
saya akan memberikan contoh terlebih dahulu.
“Bagaimana bapak-bapak…?Apakah sudah jelas…?
“Baik kita bisa memulai permainannya…”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“ Bagaimana perasaan bapak - bapak setelah melakukan permainan ini…
Apakah semua senang…?
Evaluasi Obyektif
“ Baik bapak-bapak apakah ada di antara bapak-bapak yang bisa
menjelaskan kembali penyebab marahnya, tanda dan gejala, perilaku
kekerasan yang dilakukan, serta dampak/akibatnya dan menyampaikan
komitmennya…? Luar biasa…”
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Karena bapak-bapak sudah mampu menjelaskan penyebab marah, tanda
dan gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan, serta akibatnya,dan sudah
mampu membuat komitmen untuk merubah perilaku kekerasan. Saya harap
bapak-bapak bisa menilai tanda dan gejala serta akibat jika terjadi
penyebab marah”.Kemudian saya harap bapak-bapak mengingat kembali
penyebab marah, tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang pernah
dilakukan serta akibatnya yang belum bapak-bapak ceritakan…”.
c. Kontrak yang akan datang
“Baik bapak ibu nanti kita akan ketemu lagi tetapi akan di lanjutkan oleh
kelompok berikutnya besok
“Baik bapak ibu karena waktu kita sudah selesai, maka pertemuan kita
sampai disini…”
“ Selamat pagi…”
Tabel mengenal perilaku kekerasan
Nama Penyebab Tanda & PK yang Akibat Komitmen
Klien Marah Gejala Dilakukan PK Perubahan
Marah Prilaku
L. Format Evaluasi Sesi I
Penyebab Memberi tanggapan tentang
Nama PK
No. Tanda & Perilaku Akibat PK
Klien
gejala PK Kekerasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab
perilaku kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang
dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tanda (√) jika klien mampu dan
tanda (-) jika klien tidak mampu.
DAFTAR PUSTAKA

3. Kelliat, B.A. &Pawirowiyono, A. (2014) . Keperawatan jiwa terapi aktivitas


kelompok Edisi 2. Jakarta: EGC
4. Prabowo. 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai