Anda di halaman 1dari 16

“Problematika Keragaman dan Kesetaraan Serta Solusinya Dalam

Kehidupan Bidang Ekonomi”

Disusun oleh :
Lukman Farid Hisyam (P27834021026) Nadhifa Nakeisha Mutiara Razak
(P27834021033)
Marsella Budi Kinanti (P27834021028)
Najwa Syarifah Sadjidah (P27834021034)
Marines Isdahlia (P27834021027)
Nauly Ramadany Risnandar
Mitra Putri Mandiri (P27834021029)
(P27834021035)
Mufidatus Sholichah (P27834021030)
Navila Arfianti Niswata (P27834021036)
Nabila Amalia Rahma (P27834021032)
Nazila Dinah Shabriyah (P27834021037)
Nabila Alvina Zahrani (P27834021031)

Dosen Pembimbing :
Dra. Liliek Soetjiatie, M.Si

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Problematika Keragaman dan Kesetaraan
Serta Solusinya Dalam Kehidupan Bidang Ekonomi" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang problematika pada bidang
ekonomi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Liliek Soetjiatie, M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu dan dapat diajak bekerjasama atas diselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
berharap berharap kepada para pembaca sekalian untuk memberikan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini, juga semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, amin.

Surabaya, 20 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan konsep kesetaraan dan
keragaman. Konsep kesetaraan (equity) bisa dikaji dengan pendekatan formal dan
pendekatan substantif. Pada pendekatan formal kita mengkaji kesetaraan berdasarkan
peraturan-peraturan yang berlaku, baik berupa undang-undang, maupuin norma, sedangkan
pendekatan substantif mengkaji konsep kesetaraan berdasarkan keluaran/output, maupun
proses terjadinya kesetaraan. Konsep kesetaraan biasanya dihubungkan dengan gender,
status, hirarki sosial, dan berbagai hal lainnya yang mencirikan perbedaan-perbedaan serta
persamaan-persamaan. Sedangkan konsep keragaman merupakan hal yang wajar terjadi pada
kehidupan dan kebudayaan umat manusia. Kalau kita perhatikan lebih cermat, kebudayaan
Barat dan Timur mempunyai landasan dasar yang bertolak belakang. Kalau di Barat
budayanya bersifat antroposentris (berpusat pada manusia) sedangkan Timur, yang diwakili
oleh budaya India, Cina dan Islam, menunjukkan ciri teosentris (berpusat pada Tuhan.
Dengan demikian konsep-konsep yang lahir dari Barat seperti demokrasi, mengandung
elemen dasar serba manusia, manusia-lah yang menjadi pusat perhatiannya. Sedangkan
Timur mendasarkan segala aturan hidup, seperti juga konsep kesetaraan dan keberagaman,
berdasarkan apa yang diatur oleh Tuhan melalui ajaran-ajarannya Penilaian atas realisasi
kesetaraan dan keragaman pada umat manusia, khususnya pada suatu masyarakat, dapat
dikaji dari unsur-unsur universal kebudayaan pada berbagai periodisasi kehidupan
masyarakat.
Problem yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya sikap dan perilaku
untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban antarmanusia atau
antarwarga. Perilaku yang membeda-bedakan orang disebut diskriminasi. Upaya untuk
menekan dan menghapus praktik-praktik diskriminasi adalah melalui perlindungan dan
penegakan HAM disetiap ranah kehidupan manusia. Seperti negara kita Indonesia yang
berkomitmen untuk melindungi dan menegakkan hak asasi warga negara melalui Undang-
Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.Pada tataran operasional, upaya mewujudkan
persamaan di depan hukum dan penghapusan diskriminasi rasial antara lain ditandai
dengan penghapusan Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI) melalui
keputusan Presiden No. 56 Tahun 1996 dan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1999.
Keberagaman ekonomi adalah kondisi masyarakat yang memiliki perbedaan tingkat atau
taraf ekonomi. Keberagaman ini bisa dilihat beraneka jenis pekerjaan yang dilakukan
masyarakat. Sehingga, keadaan ekonomi yang beragam itu sangat dipengaruhi oleh letak
geografis. Pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara merupakan outcome atau hasil atas
kegiatan produksi dan konsumsi mencakup berbagai setor (supply) yang diikuti dengan
aktivitas konsumsi (demand) dan distribusi (trade). Pertumbuhan ekonomi juga bisa menjadi
indikasi kesejahteraan masyarakat suatu wilayah. Bagi investor, pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan sangat penting dalam menarik kepercayaan mereka untuk berinvestasi
pada suatu negara, sebab pertumbuhan ekonomi mencerminkan bergeraknya sektor-sektor
ekonomi suatu negara. Kesetaraan gender ini terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi,
karena posisi dan peran yang setara antara laki-laki dan perempuan mendukung jalannya
kegiatan ekonomi yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Sehingga, kebijakan yang
dibentuk pemerintah dan parlemen harus mencerminkan prinsip anti diskriminasi gender dan
anti kekerasan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keberagaman dan kesetaraan di lingkungan masyarakat
khususnya di bidang ekonomi?
2. Problematika apa yang muncul akibat adanya keberagaman di bidang ekonomi dalam
masyarakat?
3. Mengapa kesetaraan gender terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi?
4. Mengapa terjadi ketidakadilan gender dalam bidang ekonomi pada masyarakat
Indonesia?
5. Apa solusi untuk mengatasi problematika yang muncul akibat adanya keberagaman di
bidang ekonomi?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan keberagaman dan kesetaraan di lingkungan masyarakat khususnya di bidang
ekonomi.
2. Memaparkan problematika yang muncul akibat adanya keberagaman ekonomi dalam
masyarakat.
3. Menjelaskan bagaimana kesetaraan gender dapat terkait erat dengan pertumbuhan
ekonomi.
4. Menjelaskan alasan mengapa dapat terjadi ketidakadilan gender dalam bidang ekonomi
pada masyarakat Indonesia.
5. Menjelaskan solusi untuk mengatasi problematika yang muncul akibat adanya
keberagaman di bidang ekonomi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa yang dimaksud dengan keberagaman dan kesetaraan di lingkungan masyarakat
khususnya di bidang ekonomi?
Keragaman berasal dari kata ragam yang artinya ialah bermacam- macam,
berjenis- jenis, bineka, beraneka, bervariasi. Keragaman di lingkungan masyarakat
khususnya di bidang ekonomi yang dimaksudkan ialah kondisi masyarakat yang memiliki
perbedaan tingkat atau taraf ekonomi. Keragaman ini bisa dilihat dari berbagai macam
jenis pekerjaan yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang
berada di dalam satu lingkungan yang sama. Seseorang yang memiliki profesi sebagai
guru memiliki tetangga yang bekerja sebagai petani, dan tetangga lainnya bekerja di
perusahaan tambang. Hal inilah yang disebut dengan keberagaman di bidang ekonomi.
Tingkat ekonomi masyarakat yang bekerja sebagai petani tentu saja berbeda dengan
masyarakat yang bekerja sebagai guru maupun petugas pertambangan.
Keragaman tingkat ekonomi yang beragam juga bisa dipengaruhi oleh letak
geografis. Secara umum keberagaman ekonomi dikelompokkan menjadi 2 jenis bidang,
yakni dalam bidang agraris, dan non agraris. Wilayah Indonesia dikenal sebagai negara
agraris dengan tanah yang subur dan mampu ditanami berbagai jenis tumbuhan karena
memiliki tingkat curah hujan yang tinggi, sehingga mayoritas masyarakatnya bermata
pencaharian sebagai petani, peternak, mengelola hasil hutan, hingga membudidayakan
ikan. Keberagaman ekonomi di bidang lainnya yakni bidang non agraris seperti bermata
pencaharian sebagai penyedia jasa, pariwisata, mengelola hasil tambang, dan
perindustrian.
Persamaan kondisi antara laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan
serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam
kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan pertahanan dan
keamanan nasional, serta persamaan dalam menikmati hasil pembangunan ialah arti dari
kesetaraan. Kesetaraan di bidang ekonomi merupakan kondisi dimana setiap orang
berhak mendapatkan akses yang sama dalam suatu produktivitas di suatu wilayah. Begitu
juga dengan partisipasi, kontrol terhadap sumber daya yang didapatkan. Perbedaan
kesetaraan melahirkan berbagai bentuk ketimpangan atau ketidakadilan, baik bagi laki-
laki maupun perempuan. Upaya membangun kesetaraan di lingkungan bermasyarakat
sama halnya dengan menegakkan hak asasi manusia. Seorang perempuan berhak
mendapatkan upah yang sama dengan seorang laki–laki untuk pekerjaan yang sama
nilainya. Kesetaraan gender relevan dengan pertumbuhan ekonomi karena, perempuan
yang berpendapatan bisa membantu menopang kebutuhannya sendiri maupun
keluarganya. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu
wilayah.

2.2 Problematika apa yang muncul akibat adanya keberagaman di bidang ekonomi dalam
masyarakat?
Menurut Indrastuti (2009), keragaman ekonomi adalah suatu perihal yang
berjenis-jenis di dalam suatu kegiatan ekonomi atau mata pencaharian. Sementara itu,
menurut Haris Iskandar (2017), kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan
oleh individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kondisi ekonomi masyarakat yang
beraneka ragam yang mana sesuai dengan tingkatan pekerjaan, profesi, juga dalam hal
penghasilan, jabatan, posisi, maupun pada latar belakang pendidikan.
Dengan keberagaman ekonomi yang ada di dalam kehidupan manusia telah membawa
perubahan bagi setiap pekerjaan. Yang mungkin dulu manusia hanya fokus pada
pekerjaan petani, namun seiring berkembangnya zaman pekerjaan yang ada kian banyak
dan beraneka ragam. Hanya saja para pencari kerja atau orang yang mencari pekerjaan
kian bertambah banyak. Sehingga akan sedikit dan terbatasnya lapangan kerja bagi
masyarakat.
Membuat kesenjangan sosial yang makin tinggi antara kelas ekonomi atas,
menengah keatas, dan ekonomi masyarakat paling rendah, dibawah, miskin secara
ekonomi. Dengan demikian, hal inilah yang akan menjadi suatu permasalahan ekonomi
yang muncul dalam masyarakat. Apalagi keberagaman ekonomi yang ada di masyarakat
tidak dibarengi dengan harmonisasi dalam setiap pelaksanaan kebutuhan masyarakat.
Berbagai persaingan dan kompetisi muncul dalam bidang usaha, industri, UMKM,
semakin ketat. Sehingga bisa saja akan terjadi suatu persaingan tidak sehat. Tidak
menutup kemungkinan keberagaman ekonomi yang ada dalam masyarakat menimbulkan
dan membuat timpangnya kepemilikan kekayaan di masyarakat. Inilah yang mmbuat
meluasnya perbedaan dalam kepemilihan kekayaan sehingga membuat kesenjangan
ekonomi, sosial semakin meluas.
Dengan timbulnya kesenjangan di dalam masyarakat bukan tidak mungkin akan
mengakibatkan terjadinya angka kemiskinan meningkat. Apalagi ditambah dengan tidak
ada kesempatan bagi masyarakat kelas bawah untuk memperoleh kesempatan dalam
pendidikan, dan keterampilan. Membuat setiap orang mengalami kecemburuan sosial
karena adanya perbedaan dalam pendapatan dan kepunyaan harta kekayaan atau taraf
ekonomi masyarakat.
Permasalahan lainnya, dalam keberagaman ekonomi yaitu dimana tidak semua
orang dalam masayrakat dapat menggunakan teknologi. Karena tak semua individu bisa
memahami dan mengerti ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru dalam pengembangan
perekonomian di masyarakat. Dengan keberagaman ekonomi, tidak menutup
kemungkinan terjadinya suatu tindakan kriminalitas di masyarakat.

2.3 Mengapa kesetaraan gender terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi?


Dr. Amirudin menjelaskan tentang gender sebagai gerakan menghindari perlaku
diskrimasi dan kekerasan terhadap perempuan, mengingat posisi perempuan begitu
penting dalam pembangunan. Menurutnya, laki-laki dan perempuan hanya berbeda secara
biologis genetik, namun keduanya berkedudukan sama dalam banyak hal. Yang terjadi
dalam masyarakat kita, tatanan sosial budaya membentuk perbedaan antara laki-laki dan
perempuan yang cenderung tidak setara, memposisikan perempuan lebih rendah sehingga
ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Berkembangnya zaman muncullah
emansipasi wanita yang menuntut adanya perubahan dalam tatanan sosial budaya yang
lebih menyetarakan dan menyeimbangkan posisi dan peran antara laki-laki dan
perempuan.
Kesetaraan gender relevan dengan pertumbuhan ekonomi, karena perempuan
berpendapatan dapat menopang kehidupan, baik kehidupan sendiri maupun keluarga,
akan meningkatkan kegiatan konsumsinya yang juga akan mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi. Kesetaraan gender menjadi oendorong yang baik dari perspektif
peran perempuan dalam kegiatan ekonomi (produksi-konsumsi). Memberikan akses
kegiatan yang sama luasnya seperti laki-laki akan menciptakan pertumbuhan ekonomi
yang mengonversi. Bagi investor, pertumbuhan ekonomi yang sangat penting untuk
menarik kepercayaan mereka untuk berinvestasi pada suatu negara, karena pertumbuhan
ekonomi, suatu sektor-sektor ekonomi negara bergerak. Kedua hal tersebut banyak sekali
menarik perhatian bahwa jender ini terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi, karena
posisi dan peran yang setara antara laki-laki dan perempuan mendukung kegiatan
ekonomi yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
2.4 Mengapa Terjadi Ketidakadilan Gender dalam Bidang Ekonomi Pada Masyarakat
Indonesia?
Seiring dengan adanya perkembangan globalisasi, isu pada kesetaraan gender
menjadi sebuah isu yang relevan menyangkut keterpaduan antara kerjasama laki-laki dan
perempuan di segala bidang. Kesetaraan dan keadilan gender menjadi salah satu tujuan
dari delapan tujuan global negara-negara sedunia yang berkomitmen dalam Millenium
Development Goals (MDGs). Ketimpangan gender masih sering terjadi, adanya gap
capaian manfaat hasil pembangunan pada perempuan terhadap laki-laki yang terkait
dengan kebutuhan dasar manusia untuk memperoleh pekerjaan, pendidikan, dan
kesehatan.
Alasan mengapa kesenjangan terjadi akibat ketidakadilan gender salah satunya
adalah kesenjangan negoisasi, dimana perempuan cenderung untuk menggunakan dan
memanfaatkan dari negoisasi tersebut daripada laki-laki. United National Development
Programme (UNDP) menyatakan dalam Human Development Report (HDR) bahwa
salah satu hal penting dalam pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi yang merata
antar generasi, wilayah, jenis kelamin, dan etnis dimana salah satu yang ditekankan oleh
UNDP adalah kesetaraan gender (RI 2019). Ketidaksetaraan gender, menurut Kemenkeu
memiliki hubungan kuat dengan kemiskinan, ketidaksetaraan akses pendidikan, layanan
kesehatan, hingga akses keuangan (Putri 2020).
Menimbang juga bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara
yang masuk ke dalam G20, ukurannya adalah Produk Domestik Bruto (PDB) (Yanti
2016). Berdasarkan data dari bps.go, pertumbuhan perekonomian Indonesia tumbuh
sebesar 3,69 persen pada tahun 2021 yang dimana lebih tinggi dibandingkan capaian
pada tahun 2020 yang mengalamoi kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen (Statistik
2022) . Berdasarkan data dari databoks.katadata.co.id, perekonomian Indonesia 2021
yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku
mencapai Rp16.97 kuadriliun dan PDB per kapita mencapai Rp62,2 juta atau 4.349,5
Dolar Amerika Serikat (AS) (Kusnandar 2022).

Peran perempuan dalam pembangunan perlu ditingkatkan untuk dampak terhadap


pemutusan lingkaran kemiskinan. Menimbang juga banyak sekali tenaga kerja yang
berasal dari gender perempuan maka seharusnya lebih diperhatikan lagi kualitasnya untuk
di didik lebih baik. Menimbang juga adanya Inpres no. 9/2000 tentang PUG yang
dijadikan landasan terbesar bagi perempuan dalam dunia ekonomi (Sudibyo 2000).
Menurut Klasen dan Lemanna (2009) menguji dampak ketidakadilan gender di
pendidikan dan pekerjaan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan analisis
cross-country dan panel di 124 negara. Penelitian tersebut menyatakan bahwa
ketifdakadilan gender merugikan pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah.
Sehingga ketidakadilan yang mengakibatkan produktivitas modal manusia (human
capital) akan rendah sehingga pertumbuhan ekonomi juga rendah.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2011
mengatakan bahwa jenis kelamin dan gender berbeda, gender merupakan hubungan
sosial antara laki-laki dan perempuan. Gender berfokus pada hubungan antara laki-laki
dan perempuan, dan bagaimana hubungan sosial dapat dikonstruksikan.
Pemerintah Republik Indonesia memberikan Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun
2000 Tentang Peningkatan Kesetaraan dan Keadilan Gender. Arus utama dalam strategi
gender ini memberikan gambaran dalam sebuah perencanaan sampai evaluasi kebijakan
dan semua program-program pembangunan nasional. Namun gambaran atau ilustrasi
tersebut kenyataannya tidak dapat menunjukkan bagaimana gender masih banyak terjadi
di dalam aspek kehidupan manusia terutama pada bidang ekonomi ini. dimana
perempuan masih mengalami diskriminasi untuk ketenagakerjaannya dan haknya.
Melekatnya kebiasaan daripada para warga di Indonesia seperti perempuan
seharusnya lebih cocok di dapur saja, merupakan penghambat yang sangat besar. Padahal
apabila hal tersebut bisa dikurangi, maka ketenagakerjaan secara perlahan akan merata
tanpa memandang gender. Lalu, adanya konsep bahwa tenaga perempuan lebih lemah
daripada tenaga laki-laki. Sebenarnya, apabila perempuan dan laki-laki ditempatkan di
porsi yang tempat dalam pekerjaannya maka pasti akan seimbang.
Menimbang juga dari ketiga data yaitu Penelitian Klasen dan Lemanna,
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Pemerintah Republik
Indonesia memberikan Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 dapat disimpulkan bahwa
gender ini merupakan hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan yuang dimana
apabila dalam bidang ekonomi masing-masing gender memiliki porsi dan hak yang sama
terhadap ketenagakerjaan serta hak mereka dalam bekerja di bidang ekonomi.
Lalu mengapa masih terdapat ketidakadilan padahal sudah ada ketiga data
tersebut? Tentunya dari kebiasaan warga Indonesia yang masih memandang derajat
perempuan secara rendah dan belum layak berada di dunia pekerjaan yang setara dengan
laki-laki.
2.5 Solusi untuk Mengatasi Problematika yang Muncul Akibat Adanya Keberagaman di
Bidang Ekonomi
Ada beberapa sumber keberagaman yang sering menjadi hambatan dalam perlakuan di
tempat kerja, yaitu: usia, jenis kelamin, ras dan kesukuan, agama, kemampuan dan
ketidakmampuan, latar belakang sosial ekonomi, orientasi seksual, serta jenis
keberagaman lainnya.
Dari sisi manajerial, keberagaman sejatinya memunculkan isu etik dan tanggung jawab
sosial. Demikian juga dalam sebuah organisasi. Jika isu keberagaman ini tidak dikelola
dengan baik organisasi bisa mengalami keruntuhan, khususnya di lingkungan global. Ada
beberapa alasan mengapa keberagaman menjadi isu penting bagi para manager dan
perusahaan:
1. Ada kewajiban etis yang kuat dalam masyarakat untuk memperlakukan orang secara
pantas dan adil.
2. Mengelola keberagaman secara efektif dapat memperbaiki efektifitas organisasi.
Ketika para manager mengelola keberagaman secara efektif, mereka tidak hanya
mendorong manager lainnya untuk memperlakukan anggota organisasi secara pantas
dan adil namun juga menyadari bahwa keberagaman merupakan sumber daya
organisasi yang penting yang dapat membantu sebuah organisasi meraih keuntungan
kompetitif (competitive advantage).
3. Ada bukti kuat bahwa individu yang berbeda terus mengalami perlakuan tidak adil di
tempat kerja sebagai akibat adanya prasangka, stereotip, dan diskriminasi buruk.
Misalnya, perempuan sering dirugikan di tempat kerja karena dinomorduakan
daripada pria. Pria menerima gaji lebih baik dari perempuan walaupun memiliki
posisi yang sama.
Mengelola keberagaman secara efektif tidak hanya memperbaiki bisnis namun juga
merupakan kewajiban etik. Seorang manager dapat mengelola keberagaman itu
melalui pendistribusian sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi. Hal itu dapat
ditempuh dengan berpedoman pada prinsip-prinsip keadilan, baik dalam hal distribusi
itu sendiri maupun bagaimana prosedur diberlakukan.
Keadilan dalam distribusi, dalam hal ini distribusi hasil, meliputi:
- Keadilan distribusi kenaikan gaji, promosi, dan sumber daya organisasi lainnya
berdasarkan pada kontribusi yang berarti dari setiap individu dan bukan
didasarkan pada karakteristik personal lainnya yang tidak bisa dikontrol.
Distribusi dari hasil (outcome) ini harus didasarkan pada kontribusi yang berarti
dari setiap individu terhadap organisasi (misalnya, kontribusi waktu, usaha,
pendidikan, keterampilan, kemampuan, dan tingkat kinerja mereka) dan bukan
didasarkan pada hal-hal atau karakteristik individual yang tidak terkait dengan
kinerja dan tidak dapat dinilai (misalnya, jenis kelamin, ras, atau usia).
Sebagai negara yang “bertanggung jawab” kepada penduduknya, maka suatu negara
tersebut wajib memikirkan upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan keberagaman ekonomi. Berikut adalah beberapa cara atau upaya
dalam mengatasi permasalahan akibat dari keberagaman ekonomi yang ada di
Indonesia:
- Mendorong perkembangan berbagai sektor ekonomi potensial di daerah.
- Meratakan pembangunan di seluruh Indonesia.
- Mengadakan pelatihan untuk petani dan nelayan agar hasil produksinya bisa
meningkat.
- Mendorong pertumbuhan perekonomian yang berpihak pada rakyat tidak mampu.
- Membuat peraturan yang adil dalam bidang ketenagakerjaan. Misal, aturan
tentang lapangan kerja dan investasi pada usaha kecil.
- Memberikan harga pasaran pada petani dan nelayan dengan harga yang wajar.
- Meningkatkan program magang untuk calon pekerja.
- Meningkatkan peran perempuan dalam berbagai bidang, khususnya dibidang
ekonomi. Contoh, saat bekerja disuatu perusahaan, perusahaan tersebut
mengadakan penyuluhan anti kekerasan pada perempuan untuk mengangkat
kualitas hidup sumber daya perempuan, melaksanakan peraturan yang melarang
tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi pada perempuan, Melibatkan
perempuan dalam proses pengambilan keputusan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
- Keragaman berasal dari kata ragam yang artinya ialah bermacam- macam,
berjenis- jenis, bineka, beraneka, bervariasi. Keragaman di lingkungan
masyarakat khususnya di bidang ekonomi yang dimaksudkan ialah kondisi
masyarakat yang memiliki perbedaan tingkat atau taraf ekonomi. Keragaman ini
bisa dilihat dari berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang berada di dalam satu lingkungan yang
sama. Kesetaraan di bidang ekonomi merupakan kondisi dimana setiap orang
berhak mendapatkan akses yang sama dalam suatu produktivitas di suatu wilayah.
- Tidak menutup kemungkinan keberagaman ekonomi yang ada dalam masyarakat
menimbulkan dan membuat timpangnya kepemilikan kekayaan di masyarakat.
Dengan timbulnya kesenjangan di dalam masyarakat bukan tidak mungkin akan
mengakibatkan terjadinya angka kemiskinan meningkat. Apalagi ditambah
dengan tidak ada kesempatan bagi masyarakat kelas bawah untuk memperoleh
kesempatan dalam pendidikan, dan keterampilan. Permasalahan lainnya, dalam
keberagaman ekonomi yaitu dimana tidak semua orang dalam masyarakat dapat
menggunakan teknologi. Karena tak semua individu bisa memahami dan mengerti
ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru dalam pengembangan perekonomian di
masyarakat. Dengan keberagaman ekonomi, tidak menutup kemungkinan
terjadinya suatu tindakan kriminalitas di masyarakat.
- Kesetaraan gender relevan dengan pertumbuhan ekonomi, karena perempuan
berpendapatan dapat menopang kehidupan, baik kehidupan sendiri maupun
keluarga, akan meningkatkan kegiatan konsumsinya yang juga akan
mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Kesetaraan gender menjadi
pendorong yang baik dari perspektif peran perempuan dalam kegiatan ekonomi
(produksi-konsumsi). Memberikan akses kegiatan yang sama luasnya seperti laki-
laki akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang mengonversi. Kedua hal
tersebut banyak sekali menarik perhatian bahwa gender ini terkait erat dengan
pertumbuhan ekonomi, karena posisi dan peran yang setara antara laki-laki dan
perempuan mendukung kegiatan ekonomi yang berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi.
- Melekatnya kebiasaan daripada para warga di Indonesia seperti perempuan
seharusnya lebih cocok di dapur saja, merupakan penghambat yang sangat besar.
Padahal apabila hal tersebut bisa dikurangi, maka ketenagakerjaan secara perlahan
akan merata tanpa memandang gender. Lalu, adanya konsep bahwa tenaga
perempuan lebih lemah daripada tenaga laki-laki. Sebenarnya, apabila perempuan
dan laki-laki ditempatkan di porsi yang tempat dalam pekerjaannya maka pasti
akan seimbang. Dapat disimpulkan bahwa gender ini merupakan hubungan sosial
antara laki-laki dan perempuan yuang dimana apabila dalam bidang ekonomi
masing-masing gender memiliki porsi dan hak yang sama terhadap
ketenagakerjaan serta hak mereka dalam bekerja di bidang ekonomi.
- Beberapa cara atau upaya dalam mengatasi permasalahan akibat dari
keberagaman ekonomi yang ada di Indonesia, yaitu mendorong perkembangan
berbagai sektor ekonomi potensial di daerah, meratakan pembangunan di seluruh
Indonesia, mengadakan pelatihan untuk petani dan nelayan agar hasil produksinya
bisa meningkat, mendorong pertumbuhan perekonomian yang berpihak pada
rakyat tidak mampu, membuat peraturan yang adil dalam bidang ketenagakerjaan.
3.2 Saran
Perlu suatu kebijakan pemerintah dalam hal membatasi pemusatan ekonomi. Seperti
membatasi pembangunan pabrik-pabrik baru, agar dapat dialihkan ke kabupaten yang
masih miskin. Sehingga terbukanya lapangan kerja bagi mereka. Kemudian perlu
infrastruktur yang memadai untuk menghubungkan daerah satu dengan daerah
lainnya. Seperti infrastruktur jalan, karena dengan adanya jalan dapat mendorong
terjadinya kerjasama antar daerah dan menghindari adanya pemusatan kegiatan
ekonomi, dan juga dapat mencerminkan kondisi yang sebenarnya dan dapat
mengetahui seberapa besar tingkat kesenjangan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai