Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTENSI PADA Tn. K

DI DESA KARANGJOMPO RT 02/RW 05

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Keluarga, Komunitas dan Gerontik

Dosen Pembimbing : Aisyah Dzil Kamalah, M. Kep

Disusun Oleh :

Herdiana Dyah Bintary

18.1448.S

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2022
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Latar belakang/ Data fokus

Berdasarkan data hasil pengkajian pada satu keluarga pada Rabu tanggal 18

Mei 2022 yaitu pada keluarga Tn K dan istrinya Ny T didapatkan hasil Tn. K

mempunyai riwayat penyakit hipertensi sudah lama, saat dilakukan pengkajian

didapat hasil tekanan darah 200/120 mmHg. Keluarga Tn. K kurang mampu

memanfaatkan pelayanan kesehatan yang berada dekat rumahnya seperti dokter

praktek dan puskesmas, Tn. K tidak mengalami masalah pada pola istirahat, namun

terdapat masalah dalam kebutuhan pemenuhan nutrisi dan diit.

B. Diagnose keperawatan

1. Diagnose keperawatan : Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan

2. Tujuan

a. Tujuan umum :

Setelah dilakukan kunjungan rumah 4 - 5 x diharapkan keluarga

mengalami peningkatan tentang manajemen kesehatan.

b. Tujuan khusus :

a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan tentang hipertensi dan

diit hipertensi

b. Keluarga mampu mengambil keputusan tentang pengobatan hipertensi

c. Keluarga mampu merawat keluarga dengan hipertensi

d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dengan keluarga yang

menderita hipertensi

e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan terdekat


C. Strategi intervensi

1. Berikan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi dan diit hipertensi

2. Ajarkan mengenai tindakan relaksasi otot progresif

3. Ajarkan modifikasi lingkungan yang nyaman dan sehat di keluarga.

4. Berikan informasi mengenai pelayanan kesehatan yang ada.

D. Implementasi

1. Tindakan : Relaksasi otot progresif

2. Metode : Ceramah dan mengajarkan relaksasi otot progresif.

3. Media/alat : Leaflet

4. Tempat : Rumah keluarga Tn K

5. Waktu :

6. Sasaran : Tn. K

7. Pelaksana : Herdiana Dyah Bintary

8. Ringkasan kegiatan :

Tahap Waktu Kegiatan

Pembukaan 5 menit a. Membuka dengan

salam

b. Memperkenalkan

diri

c. Menjelaskan tujuan

d. Melakukan kontrak

waktu

e. Melakukan apresiasi

Inti 20 menit a. Menjelaskan materi

b. Mengajarkan
relaksasi otot

progresif

c. Memberikan

kesempatan bertanya

Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi

b. Menyimpulkan

materi

c. Menutup dengan

salam.

6 Evaluasi

1. Evaluasi struktur :

a. Tn. K berada dirumah sesuai dengan kontrak waktu.

b. Semua materi sudah di sampaikan oleh pemateri.

2. Evaluasi proses :

a. Tn. K dapat mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan dengan baik.

b. Tn. K dapat aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari pemateri.

c. Pemateri menyampaikan materi dengan baik, menggunakan bahasa yan

mudah di pahami oleh keluarga.

3. Evaluasi hasil :

Setelah dilakukan peenyuluhan mengenai hipertensi dan tindakan relaksasi

otot progresif, diharapkan keluarga mampu :

a. Menjelaskan kembali apa itu tekanan darah tinggi/hipertensi

b. Menjelaskan pencegahan dan pengendalian tekanan darah tinggi

c. Keluarga mampu melakukan kembali teknik relaksasi otot progresif.


7 Lampiran materi

1. Definisi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah
tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg,
tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi
merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini
terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
2. Tanda gejala
Banyak orang dengan hipertensi yang tidak menunjukkan gejala awal.
Gejala hipertensi antara lain :
a. Sakit kepala , hal ini terjadi karena sel darah merah yang membawa oksigen
mengalami kesulitan untuk mencapai otak karena pembuluh yang
menyempit.
b. Pusing , terjadi karea konsentrsi oksigen yang rendah.
c. Sakit dada, karena kadar oksigen menurun.
d. Penglihatan kabur, karena adanya pemyempitan pada pembuluh darah pada
mata sehingga sel darah merah yang membawa oksigen tidak dapat
melewati.
e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.
3. Faktor
Faktor resiko dalam Andi & Eko, 2017 antara lain :
a. Genetik
Jika salah satu anggota keluarga ada yang menderita hipertensi
atau memiliki riwayat darah tinggi. Maka mempunyai resiko lebih
besar untuk terkena hipertensi.
b. Usia
Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya
usia diatas 60 tahun. Bagi penderita hipertensi harus segera ditangani
dengan cepat dan secara benar, Karena ada faktor resiko lainnya
seperti stroke dan penyakit lainnya akan meningkat bila hipertensi
tidak segera ditangani atau diobati.
c. Jenis kelamin
Hipertensi berkaitan dengan jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Tidak jarang ditemukan penderita hipertensi pada
perempuan pra- menopause.
d. Etnis
Ras atau etnik yang berbeda pada orang berkulit hitam dan
orang berkulit putih. Pada penderita hipertensi lebih banyak ditemukan
pada orang berkulit hitam. Belum diketahui secara pasti penyebab dari
hal ini.
e. Merokok
Terdapat kandungan nikotin pada rokok. Nikotin sendiri ada
hubungannya dengan hipertensi karena nikotin dapat menyebabkan
tekanan darah semakin meningkat.
f. Obesitas
Kegemukan atau memiliki lemak berlebih dapat mempengaruhi
meningkatnya tekanan darah dan dapat mengakibatkan hipertensi.
Karena pada orang obesitas kerja jantung meningkat dan kebutuhan
oksigen berperan dalam gaya hidup pasif.
g. Pola asupan garam dalam diet
Jika memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya tidak terlalu
mengkonsumsi garam secara berlebih. Hal ini akan menyebabkan
tekanan darah meningkat.
4. Makanan Penurun Tekanan Darah
a. Buah Semangka
Buah semangka memiliki kandungan kalium yang cuup tinggi dan
dapat membantu kerja jantung dan menormalkan tekanan darah.
Kandungan kalium yang cukup pada semangka dapat berfungsi sebagai
diuretik. Kandungan Sitrulin dan arginin berperan dalam pembentukan urea
di hati dari amonia dan CO2 sehingga dapat meningkatkan keluarnya urin
atau biasa disebut dengan diuretik. (Manurung, 2016)
b. Mentimun
Mentimun sangat bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah karena
kandungan kalsium, magnesium, kalium, dan fosfornya yang tinggi.
Pengaruh kandungan mentimun terhadap tekanan darah terlihat jelas dalam
peranan kalium, kalsium, dan magnesium terhadap pompa kaliumnatrium.
Kalium berperan dalam menjaga kestabilan elektrolit tubuh melalui pompa
kalium-natrium. Kurangnya kadar kalium dalam darah akan mengganggu
rasio kalium-natrium sehingga kadar natrium akan meningkat. Hal ini dapat
menyebabkan pengendapan kalsium pada persendian dan tulang belakang
yang meningkatkan kadar air tubuh sehingga meningkatkan beban kerja
jantung dan pengumpalan natrium dalam pembuluh darah. Akibatnya
dinding pembuluh darah dapat terkikis dan terkelupas yang pada akhirnya
menyumbat aliran darah sehingga meningkatkan risiko hipertensi sehingga
dengan mengkonsumsi jus mentimun hal ini kemungkinan dapat dihindari.
Sedangkan magnesium berperan dalam mengaktifkan pompa natrium-
kalium, yang memompa natrium keluar dan kalium masuk ke dalam sel.
Selain itu, magnesium juga berperan dalam mempertahankan irama
jantung agar tetap dalam kondisi normal, memperbaiki aliran darah ke
jantung, meningkatkan kolesterol HDL yang bermanfaat, dan
mendatangkan efek penenang bagi tubuh. Magnesium juga memiliki
aktivitas atau cara kerja yang sama tetapi tanpa efek samping dengan obat
antihipertensi golongan antagonis kalsium seperti Diltiazem, verapamil dan
isopti. Semua ini akan dapat menjaga tekanan darah tetap teratur dan stabil.
(Kharisna, 2012)
c.Pepaya
Kandungan dalam buah pepaya yang berpengaruh dalam penurunan
tekanan darah adalah kalium, enzim papain, kalium, magnesium dan
flavonoid. Enzim papain diketahui dapat memproduksi Endothelial Nitric
Oxide, dimana merupakan regulator utama tekanan darah melalui efek
vasodilatasi potensial. (Pratama, 2017)
d. Rebusan Daun Salam
Kandungan mineral yang ada pada daun salam membuat peredaran
darah menjadi lebih lancar dan mengurangi tekanan darah tinggi. Daun
salam juga dapat memberikan pengaruh sebagai vasodilator, antipletelet
dan antipoliferative dan menurunkan tekanan darah. ( Dafriani, 2021)
SOP RELAKSASI OTOT PROGRESIF

A. Definisi
Relaksasi otot progresif adalah suatu metode relaksasi yang paling sederhana
dan mudah di pelajari dengan menengangkan dan merilekskan otot-otot tubuh
(Richmond, 2013).

B. SOP

N PROSEDUR
O
Gunakan pakaian yang longgar, melepas kaca mata dan sepatu
1.

2.
Posisi duduk bersandar

Olah nafas
3.
a. Tutup mata, konsentrasi, ambil nafas dalam keluarkan perlahan
b. Rasakan ketegangan hilang dari tubuh setiap pernafasan

Wajah :
4. a. Katupkan rahang
b. Pejamkan mata
c. Kerutkan alis
5.
Leher : tarik dagu ke leher

Ekstermitas atas kanan & kiri bergantian


6.
a. Buat genggaman
b. Tekuk siku
7.
Punggung, bahu & dada : angkat bahu setinggi mungkin
8.
Abdomen : kontraksikan otot perut sekuat mungkin

Ekstremitas bawah, kanan & kiri bergantian :


9.
a. Dorong kaki ke bawah sekuat mungkin
b. Dorsal fleksi pergelangan kaki
10.
Akhiri relaksasi dengan menarik nafas dalam dengan mengatakan saya relaks
DAFTAR PUSTAKA

Amaral (2017) Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi Primer Diwilayah Kerja Puskesmas Sikumana Kota
Kupang. Jurnal Keperawatan.

Anggara, F.H.D., & Prayitno N (2016) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan
Darah Tinggi Di Puskesmas Telaga Murni. Jurnal keperawatan

Aspiani, R.Y. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info Media

Dafriani, P. (2021). Pengaruh Rebusan Daun Salam (Syzigium Polyanthum Wight Walp)
Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Sungai Bungkal, Kerinci 2016. Jurnal
Kesehatan Medika Saintika, 7(2).

Irianto, Koes (2014). Epidemiologi Penyakit Menular Dan Tidak Menular, Panduan Klinis.
Bandung : Alfa Beta

Iriyanto, K. 2015. Memahami Berbagai Penyakit. Bandung: Alfabeta

Kementrian Kesehatan. 2018. Infodatin Pusat Data dan Informasi. KemenKes RI

Kharisna, D., Dewi, W. N., & Lestari, W. (2012). Efektifitas konsumsi jus mentimun
terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Jurnal Ners
Indonesia, 2(2), 124-131.

Kumala, Olivia Dwi. 2017. Efektifitas Pelatihan Dzikir dalam Meningkatkan Ketenangan

Jiwa pada Lansia Penderita Hipertensi. Jurnal Universitas Islam Indonesia.

Manurung, W. P., & Wibowo, A. (2016). Pengaruh konsumsi semangka (citrullus vulgaris)
untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jurnal Majority, 5(5),
102-107.

Pratama, A. (2017). Pengaruh Jus Buah Pepaya Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Lansia Yang Mengalami Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Mempawah
Hilir. Jurnal ProNers, 3(1).

Anda mungkin juga menyukai