i
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Identitas Mitra............................................................................................ 1
1.2 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.3 Permasalahan Mitra................................................................................... 3
1.4 Solusi yang ditawarkan.............................................................................. 3
1.5 Mata Kuliah Konversi............................................................................... 4
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA............................. 4
2.1 Kondisi Sosial Budaya............................................................................... 4
2.2 Kondisi Ekonomi....................................................................................... 4
2.3 Kondisi Bentang Alam dan Potensi Sumber Daya Alam.......................... 5
BAB 3. METODE PELAKSANA.................................................................... 5
3.1 Penetapan base-line kegiatan berdasarkan kondisi riil dari mitra............. 5
3.2 Langkah-langkah mengukur permasalahan atau kebutuhan mitra............ 6
3.3 Langkah-langkah strategis untuk merealisasikan kegiatan........................ 8
3.4 Rancangan untuk mengukur dan mengevaluasi hasil kegiatan................. 8
3.5 Solusi yang akan menjadi inti dari kegiatan yang diusulkan..................... 8
3.6 Peran dan atau kontribusi pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat
membantu kegiatan pengabdian................................................................ 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................ 9
4.1 Anggaran Biaya.......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan.......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10
LAMPIRAN..................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan..................................................... 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas......... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana............................................... 21
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra.................. 22
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program, dengan google maps
yang menunjukkan jarak dengan kampus.................................... 23
i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Identitas Mitra
Berdasarkan penelusuran dan diskusi yang telah dilakukan kepada calon mitra
identitas yang diperoleh sebagai berikut:
Nama kelompok : Karang Taruna Assamaturuang
Waktu Pendirian : 4 Februari 2022
Pimpinan Mitra : Muh. Ardyanto M.
Bidang Kegiatan : Sosial Kemasyarakatan
Jumlah anggota : 85 orang
Alamat : Desa Pasiang, Kec. Matakali, Kab. Polman, Sulawesi Barat
jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon
dari keluarga palma, seperti kelapa, aren dan siwalan. Selain dari pohon enau,
gula aren juga bisa dibuat dari tandan bunga pohon kelapa.
2.3 Kondisi Bentang Alam dan Potensi Sumber Daya Alam
Berdasarkan sumber dari BPS Polewali Mandar secara geografis Desa
Pasiang adalah desa yang memiliki wilayah terluas di Kecamatan Matakali
dengan luas 23,66 km persegi yang memiliki ketinggian 15 meter dari permukaan
laut dengan jarak ke Ibu kota Kecamatan sejauh 3 km dan jarang ke Ibu kota
Kabupaten Polewali Mandar sejauh 5 km. Dengan wilayah yang cukup luas ini
tentu memiliki sumber daya alam yang cukup banyak. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya warga Desa Pasiang yang bermata pencaharian sebagai petani atau
pekebun.
Selain digunakan untuk pertanian atau perkebunan, juga digunakan sebagai
lahan kolam tambak dan tegalan. Lahan perkebunan juga dimanfaatkan oleh
warga Desa Pasiang sebagai lahan perkebunan pohon enau dimana hasil informasi
yang kami dapatkan dari karang taruna Assmaturuang Desa Pasiang terdapat
1.000 pohon enau. Dari hasil diskusi kami dengan karang taruna Assamaturuang
terdapat banyak sumber daya alam yang dapat dikelolah oleh warga Desa Pasiang,
seperti pohon kelapa yang dimanfaatkan oleh warga untuk dijadikan sebagai gula
aren juga dimanfaatkan oleh warga untuk dijadiakan sebagai usaha kopra. Kopra
merupakan daging buah kelapa yang dikeringkan yang kemudian dijadikan
sebagai bahan baku pembuatan minyak kelapa. Warga Desa Pasiang juga
memanfaatkan sumber daya yang banyak tersebut dimana terdapat warga yang
berprofesi sebagai pengrajin batu bata merah.
petani aren, jumlah tanaman aren yang terdapat di Desa Pasiang berkisar 1.000
pohon. Hasil produksi nira aren sebanyak 20-50 liter per hari perpertani aren.
Karena jumlah aren yang cukup banyak potensinya sehingga untuk menghadirkan
produk olahan baru menjadi tantangan intelektual yang akan dilakukan oleh tim
PKM-PM.
Komoditi aren yang dihasilkan oleh pada petani di Desa Pasiang hanya gula
merah dan minuman tuak. Sejauh ini informasi yang diperoleh bahaya sedikitnya
komoditas dari tanaman aren ini karena masyarakat pada umumnya tidak
mengetahui cara mengolah nira menjadi produk selain gula merah dan tuak.
Tercatat produksi gula merah menurun dari 3 ton per minggu menjadi 1 ton per
minggu. Hal ini dikarenakan pasar gula merah yang kurang baik di masa pandemi
dan juga masyarakat mulai banyak yang tertarik menjual nira dalam bentuk tuak
karena mudah dan praktis.
Menurut Kepala Desa Pasiang dalam bincang-bincang tim PKM-PM bahawa
kasus perkelahian antara pemuda di Desa Pasiang meningkat akibat minuman
tuak, bahkan bukan Cuma di Desa Pasiang, para petani aren ini juga menjadi
produsen minuman tuak yang didistribusi ke luar Desa Pasiang. Hal ini memberi
gambaran bahwa dibutuhkan metode untuk menyadarkan masyarakat tentang
dampak buruk minuman tuak dan informasi tentang pengolahan nira aren menjadi
produk kreatif dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
3.2 Langkah-langkah mengukur permasalahan atau kebutuhan mitra
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa langkah-langkah atau
tahapan kegiatan untuk mengumpulkan informasi dan masalah yang dihadapi
mitra meliputi;
1. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi
masalah/problem yang dihadapi masyarakat Desa Pasiang saat ini. Wawancara
yang dilakukan menggunakan metode langsung. Menurut Mustari, M, Rahman,
M, T. (2012), bahwa wawancara langsung merupakan metode sederhana yang
dilakukan dengan tatap muka langsung kepada orang pemberi informasi yang
dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.
Melalui kegiatan wawancara pihak pemerintah Desa, Babinsa dan ketua
karang taruna yang dilakukan di kantor Desa Pasiang maka diperoleh beberapa
permasalahan yang karang hadapi karang taruna dalam menyerukan dampak
buruk minuman tuak dan mengajak pemuda Desa Pasiang untuk tidak
mengkonsumsi minuman tuak. Selain itu untuk memberikan alternatif olahan
produk nira aren kelompok karang taruna Assamaturuang bermaksud ingin
memperoleh pelatihan sehingga ilmu yang diperoleh dapat disebar luaskan kepada
masyarakat.
2. Focus group discussion (FGD)
Menindak lanjuti informasi dari hasil wawancara oleh tim PKM-PM
melakukan kegiatan Focus group discussion (FGD) dengan mengundang karang
7
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Polewali Mandar.2021. Kecamatan Matakali
dalam angka 2021. BPS Kabupaten Polewali Mandar. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Polewali Mandar
Hasanah, H., 2017. Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode
pengumpulan data kualitatif ilmu-ilmu sosial). At-Taqaddum, 8(1), pp.21-
46.
Irundu, D. and Makmur, M., 2020. Pkm Bagi Kth Buttu Puang Di Desa Mirring,
Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat. Kommas: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2).
Mustari, M, Rahmat, T, M. 2012. Buku Ajar; Pengantar Metode Penelitian.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. UIN Sunan Gunung Djati.
Yogyakarta: Laksbang Pressindo.
Paramita, A. and Kristiana, L., 2013. Teknik focus group discussion dalam
penelitian kualitatif. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 16(2), pp.117-
127.
Saneba, H., Katuuk, D. A., Rotty, V. N., & Lengkong, J. S. 2021. Manajemen
Organisasi Karang Taruna. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan, 10
(1), 138-142.
Siwi, F., & Puspaningtyas, N. D. (2020). Penerapan Media Pembembelajaran
Kognitif Dalam Materi Persamaan Garis Lurus Menggunakan Video Di
Era 4.0. Jurnal Ilmiah Matematika Realistik, 1(1), 7-10.
Terttiaavini, T., Sofian, S. and Saputra, T.S., 2021. Pendampingan Penyusunan
Program Rencana Kerja Badan Usaha Milik Desa Dalam Rangka
Optimalisasi Potensi Desa Serijabo Ogan Ilir Sumatera Selatan. JM
(Jurnal Masyarakat).
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping
12
13
14
15
16
17
18
laporan akhir.
4 Syahril/ Hukum Hukum 18 Berkordinasi
I0119014 jam/minggu dengan ketua
kelompok dan
Anggota tim
terkait Analisis
Data,
Monitoring
laporan
kemajuan dan
Evaluasi
laporan Akhir.
5 Fitrah Dwi Teknik Teknik 18 Berkordinasi
Andira/ Informatik Informatik jam/minggu dengan ketua
D0221510 a a kelompok dan
Anggota tim
terkait Analisis
Data,
monitoring
Laporan
kemajuan dan
Evaluasi
laporan Akhir.
21
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program, dengan google map yang
menunjukkan jarak dengan kampus