Perubahan Psikolog Ibu Hamil
Perubahan Psikolog Ibu Hamil
TINJAUAN PUSTAKA
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi. Kehamilan normal berlangsung dalam
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena ibu
agar dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan aman dan
a) Trimester Pertama
perubahan pada badan seorang wanita hamil yang bekerja keras untuk
merupakan tanda pertama kehamilan, serta payudara wanita mulai terasa nyeri
dan menjadi lebih besar dan lebih berat sebab saluran susu baru berkembang
9
10
untuk persiapan menyusui. Setelah itu rasa mual juga terjadi pada trimester
pertama akibat proses pencernaan yang lambat pada wanita hamil. Hal ini
wanita akan merasa cepat lelah dan akan menjadi lebih sensitif seperti
hamil tidak menyukai makanan dan minuman yang biasa ibu hamil suka
contohnya, ada rasa tidak suka kopi, atau wanita mendadak mengidam
makanan yang tidak biasanya mereka makan. Perubahan ini disebabkan oleh
b) Trimester Kedua
susu (papilla mammae), dan kulit sekitarnya mulai lebih gelap dan ada garis hitam
(line nigra) yang bisa terlihat pada pusar di perut yang disebut navel. Sekitar 18
minggu kehamilan perut wanita mulai tampak menjadi lebih bulat dikarenakan
c) Trimester Ketiga
lahir). Periode ini merupakan dimana wanita bisa meluangkan waktu untuk
mempersiapkan diri dalam persalinan yang akan datang. Pada trimester ketiga
ini terjadi perubahan terutama pada berat badan, akibat pembesaran uterus dan
11
sendi panggul sedikit mengendor yang menyebabkan calon ibu sering kali
biasanya wanita hamil mengalami kontraksi Braxton Hick atau uterus mengeras
Dengan kepala bayi turun ke dalam pelvis, ibu mulai merasa lebih nyaman dan
lain:
1. Faktor Fisik
a. Status Kesehatan
vulva, peradangan, gonorea, DM, kista bartholini, fistula vagina, kista vagina,
kelainan bawaan uterus, kelainan letak uterus, tumor uteri, mioma uteri,
12
abortus, intra uterin fetal death, anemia berat, infeksi tranplasental, dismaturitas,
shock, pendarahan.
b. Status Gizi
kehamilan, karena faktor gizi sangat dipengaruhi terhadap status kesehatan ibu
Keterbatasan
13
sosial atau keadaan lain yang dapat meningkatkan kebutuhan gizi ibu hamil.
penting. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan umur
Demikian juga sebaliknya kenaikan berat badan lebih dari normal, dapat
besar sehingga menimbulkan kesulitan persainan. Jika berat badan ibu hamil
anak, dan pendarahan sehabis persalinan. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil
secara garis besar antara lain: a) Asam folat, Asam folat ini berfungsi
sebagai menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida, dan
pemberian asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan berlanjut 3
bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah
500 kg atau 0,5- 0,8 mg, sedangkan untuk kelompok beresiko adalah 4
mg/hari. Bila kekurangan asam folat akan menyebabkan anemia pada ibu dan
cacat bayi yang dilahirkan. b)Energi, kebutuhan energi ibu hamil adalah 285
kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu. c)
jaringan payudara dan rahim dan dapat diperoleh dari susu, telur, dan keju.
d) Zat besi (Fe), membutuhkan tabahan 700-800 mg zat besi. Jika kekurangan,
untuk
14
pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 500
mg/hari. f) Vitamin D, berkaitan dengan zat kapur dan jika kekurangan zat
kapur maka pembentukan gigi geliginya dan lapisan luar gigi tidak sempurna. g)
mencegah rabun ayam, kebutaan dan membantu tubuh untuk melawan infeksi.
c. Gaya Hidup
baik masyarakat yang bersifat positif meupun kebiasaan bersifat negatif yang
2. Faktor Psikologi
3. Gaya Hidup
Gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil. Ekonomi
juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang cukup
yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan
proses
15
persalinan dapat berjalan dengan baik. Berikut ini adalah faktor yang
a. Faktor lingkungan
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan ibu hamil. Tenaga
kesehatan harus dapat menyikapi hal ini secara bijaksana dan jangan sampai
efektif.
b. Faktor sosial
ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat,
sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil serta adanya fasilitas
semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu hamil dengan
ibu hamil yang bekerja akan mempunyai pengetahuan yang lebih baik dari pada
ibu yang tidak bekerja, karena ibu yang bekerja akan memiliki kesempatan
indonesia untuk mencapai keturunan yang baik secara psikis maupun jasmani.
Faktor sosial budaya yang mempengaruhi kehamilan seperti larangan ibu hamil
masyarakat pada dukun beranak, ibu hamil harus makan dua kali lipat, ibu
hamil tidak boleh makan nanas, pisang ambon dan duren, minum es
membuat janin besar, ibu hamil tidak boleh makan daging kambing, minum
air kelapa, minum jamu-jamuan tradisional, minum air rebusan kacang hijau,
peringatan 4 bulanan, ibu hamil tidak boleh makan cabe, ibu hamil tidak
d. Faktor ekonomi
antara lain:
memiliki resiko tinggi baik selama kehamilan dan proses persalinan. Faktor
penyebab pada kehamilan resiko tinggi adalah kondisi fisik kesehatan ibu
maupun kondisi bayi. Faktor kesehatan fisik ibu meliputi anemia, diabetes,
tubuh seperti lupus eritenatosis sistematik. Sedangkan faktor kondisi bayi meliputi
kesehatan fisik bayi, letak posisi bayi dalam rahim seperti sungsang atau
melintang.
18
2. Hamil Normal
oleh setiap wanita tanpa ada kelainan fisik dan psikis. Perubahan fisik ditandai
insomnia.
3. Hamil Pseudoceyis
dialami seorang wanita dalam bentuk hamil yang imaginer ataupun palsu.
Reaksi perubahan fisik ibu hamil pseudoceyis ialah hampir sama dengan
dorongan keibuan, faktor peran ganda, perasaan bersalah, ego, dan fantasi.
Reaksi emosi kehamilan yang tidak dikehendaki ialah ibu mudah emosional
seperti gampang marah, rasa benci dan murung, gampang bingung, stres,
bahkan bisa depresi atau bunuh diri. Faktor penyebab hamil tidak
dikehendaki antara lain: ibu tidak siap dalam menghadapi kehamilan, mengikuti
pendidikan atau karir, suami yang tidak menghendaki anak lagi, kebencian
5. Kehamilan Ganda
Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan gamelli (dua janin), triplet (tiga
janin), kuadruplet (empat janin), kuintuplet (lima janin), dan frekuensi kejadian
semakin jarang sesuai dengan hukum Hellin. Hukum Hellin menyatakan bahwa
perbandingan kehamilan ganda dan tunggal ialah 1:89, triplet 1:892, dan
kuadruplet 1:893.
6. Hamil Bedrest
yang harus bedrest total, yang mana ibu tidak boleh beranjak sama sekali
dari tempat tidur. Jadi, semua aktivitas ibu hanya dapat dilakukan di atas
tempat tidur, sekalipun untuk mandi maupun buang kotoran. Faktor ibu
yang mengalami bedrest total adalah terancam keguguran, sakit jantung, pre-
kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak diwajah dan jari-jari tangan,
keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa, nyeri abdomen yang hebat
(Walyani, 2015).
ketika mengetahui dia hamil, seperti kehamilan suatu penyakit, kejelekan atau
seorang atau lebih dikenal dengan kepribadian. Wanita hamil yang menerima
pinggul besar, payudara membesar, capek dan letih. Tentu kondisi tersebut
akan mempengaruhi kehidupan psikis ibu menjadi tidak stabil (Pieter &
Namora, 2010).
beberapa macam perubahan psikologi ibu pada masa kehamilan, antara lain;
a. Perubahan Emosional
kemauan seksual karena letih dan mual, perubahan suasana hati seperti depresi
atau khawatir, ibu mulai berpikir mengenai bayi dan kesejahteraannya dan
bulan kelima kehamilan terasa nyata karena bayi sudah mulai bergerak sehingga
ibu mulai memperhatikan bayi dan memikirkan apakah bayinya akan dilahirkan
sehat. Rasa cemas pada ibu hamil akan terus meningkat seiring bertambah usia
kehamilannya.
Kekhawatiran ibu hamil biasanya seperti apa yang akan terjadi pasa saat
melahirkan, apakah bayi lahir sehat, dan tugas-tugas apa yang dilakukan setelah
kelahiran. Pemikiran dan perasaan seperti ini sangat sering terjadi pada ibu
b. Cenderung Malas
tubuh ibu, seperti gerakannya yang semakin lamban dan cepat merasa letih.
c. Sensitif
karena itu, keadaan seperti ini sudah sepantasnya harus dimengerti suami
Perasaan tertekan akan berdampak buruk dalam perkembangan fisik dan psikis
bayi.
22
d. Mudah Cemburu
pergi dengan wanita lain. Oleh sabab itu, suami harus memahami kondisi
wanita hamil tiba-tiba menjadi manja dan ingin selalu diperhatikan. Perhatian
yang diberikan suami walaupun sedikit dapat memicu tumbuhnya rasa aman
f. Perasaan Ambivalen
terhadap perubahan selama masa kehamilan, rasa tanggung jawab, takut atas
g. Perasaan Ketidaknyamanan
h. Depresi
pesimis menghadapi masa depan. Penyebab timbulnya depresi ibu hamil ialah
i. Stres
Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu menjadi akar penyebab
fisiologis dan psikologis bayi. Sebaliknya, ibu hamil yang selalu berfikir positif
nutrisi kesehatan pada bayi. Stres berlebihan yang tidak berkesudahan dapat
j. Ansietas (Kecemasan)
tentram yang disertai dengan gejala fisik. Ansietas adalah respons emosional
akan dilahirkan, pengalaman keguguran kembali, rasa aman dan nyaman selama
kehamilan, penemuan jati dirinya dan persiapan menjadi orang tua, sikap
tenaga medis. Selain itu, gejala cemas ibu hamil dilihat dari mudah tersinggung,
sulit bergaul dan berkomunikasi, stres, sulit tidur, palpitasi atau denyut jantung
yang kencang, sering buang air kecil, sakit perut, tangan berkeringat dan
gemetar, kaki dan tangan kesemutan, kejang otot, sering pusing, dan pingsan.
24
k. Insomnia
perasaan tidak senang, kurang tidur, atau sama sekali tidak bisa tidur. Sulit tidur
sering terjadi pada ibu-ibu hamil pertama kali atau kekhawatiran menjelang
kelahiran. Gejala-gejala insomnia dari ibu hamil dapat dilihat dari sulit tidur,
tidak bisa memejamkan mata, dan selalu terbangun dini hari. Penyebab
insomnia yaitu stres, perubahan pola hidup, penyakit, kecemasan, depresi, dan
lingkungan rumah yang ramai. Dampak buruk dari insomnia yaitu perasaan
bahwa ia sedang hamil. Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen
penerimaan kehamilnnya.
yang baik, dimana wanita merasa nyaman dan bebas dari segala
ketiga. Wanita hamil mulai merasa cemas dengan kehidupan bayi dan
persalinan dan kelahiran (nyeri, kehilangan kendali, dan hal-hal lain yang
bayinya tidak mampu keluar, atau organ vitalnya akan mengalami cedera.
Menurut (Megasari et al, 2015) kebutuhan psikologis ibu hamil antara lain:
1. Support Keluarga
pada wanita dari ibu, terutama dari suami, anak jika sudah mempunyai anak
dan keluarga-keluarga dan kerabat. Hal ini untuk membantu ketenangan jiwa
ibu hamil.
menyarankan sering makan tapi porsi sedikit, konsumsi biscuit pada malam
hari, sesuatu yang manis (permen, dan jus buah), hindari makanan yang
beraroma tajam, yakinkan bahwa situasi ini akan berakhir saat bulan ke-4.
penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah suami. Wanita hamil yang
diberi perhatian dan kasih sayang oleh suaminya menunjukkan lebih sedikit
26
gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah
melakukan penyesuaian selama masa nifas. Ada dua kebutuhan utama yang
harus dipersiapkan karena setelah bayi lahir banyak perubahan peran yang
terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama
yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari pengalaman
orang tua dalam perubahan dan peran ibu hamil. Pendidikan orang tua
dalam melahirkan anak dan segera menjadi orang tua. Persiapan orang tua
sebaiknya meliputi kedua calon orang tua yaitu istri dan suami serta harus
persiapan orang tua dapat dilaksanakan dengan kelas pendidikan kelahiran atau
kelas antenatal.
27
mendapatkan support social dari orang tua yang mempunyai pengalaman serupa
dengan mereka, suatu cara belajar dengan sesama ibu yang baru mempunyai
5. Persiapan Sibling
adiknya:
a. Support anak untuk ibu (wanita hamil) menemani ibu saat konsultasi
anak bila usia kurang dari 2 tahun: Belum menyadari kehamilan ibunya,
belum mengerti penjelasan. usia 2-4 tahun: mulai berespon pada fisik ibu.
Usia 4-5 tahun: senang melihat dan meraba pergerakan janin. Usia sekolah:
persalinan.
28
yaitu:
a. Stressor
1. Stressor internal
berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologi yang ditanggung oleh
terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang yang
kepribadian tidak baik, tergantung pada kondisi stres yang dialami oleh
2. Stressor eksternal
Stressor eksternal adalah stres yang timbul dari luar yang memberikan
Pemicu stres yang berasal dari luar misalnya masalah ekonomi, konflik
b. Dukungan Keluarga
individu dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan juga merupakan
(Asmuji, 2014). Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan
baik yang bersifat fisik maupun psikologi. Ibu harus melakukan adaptasi
pada setiap perubahan yang terjadi, dimana sumber stres terbesar terjadi
karena
29
melakukan adaptasi terhadap kondisi tersebut. Dalam menjalani proses itu, ibu
hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara
c. Subtance abuse
bagi ibu hamil termasuk penyalah gunaan atau penggunaan obat atau zat-zat
yang membahayakan ibu hamil. Pengaruh obat selama hamil tidak hanya
tergantung dari macam obat, akan tetapi tergantung daat obat diberikan.
Obat yang diberikan pada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin,
seperti kelainan bentuk anatomic atau kecacatan pada janin, kelainan faal
alat tubuh, gangguan pertukaran zat dalam tubuh. Setelah itu hamil dengan
adalah ganja, morfin, heroin, pethidin, jenis barbiturate, alkohol dan lain-lain
yang akan menyebabkan gangguan pada ibu dan janinnya. Janin akan mengalami
cacat fisik, kelahiran prematur dan BBLR, serta cacat mental dan sosial. Ibu
hamil dengan ketergantungan obat pada umunya takut melahirkan bayi cacat,
merasa gelisah, bingung dan takut akibat yang dialami oleh bayinya dengan
d. Partner abuse
telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus
selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi
30
akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologi yang muncul ada ibu
hamil adalah gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu
1. Depresi
wanita yang sedang hamil. Didukung dengan pendapat Dini Kasdu, dkk
berat atau ringan dan depresi sering terjadi dalam trimester pertama. Ciri-ciri
ibu hamil yang mengalami depresi ialah adanya perasaan sedih atau
terlalu lama atau sedikit, hilangnya minat dalam melakukan aktivitas yang biasa
digemari ibu, putus asa, cemas, timbul perasaan tidak berharga dan bersalah,
Depresi yang dialami ibu hamil bisa berdampak pada kelahiran prematur,
berat badan bayi lahir rendah, dan jika gejala depresi pada bayi baru lahir tidak
segera ditangani, anak berkembang menjadi anak yang tidak bahagia, sulit
2. Stres
Stres merupakan pemikiran yang negatif dan perasaan takut dan hal
dikandungnya. Sebaliknya, jika ibu hamil yang selalu berpikiran sehat dan
bahwa semua yang dipikirkan ibu akan tersalurkan melalui hormon syaraf ke
3. Insomnia
perasaan tidak tenang, kurang tidur atau sama sekali tidak bisa tidur. Gangguan
tidur selalu menyerang ibu hamil tanpa alasan yang jelas. Gangguan tidur lebih
insomnia ibu hamil dilihat dari sulit tidur, tidak bisa memejamkan mata dan
dalam beraktivitas menjadi tidak sabar saat menunggu dan merasa kecewa,
Perasaan tidak berarti pada ibu hamil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
adanya keinginan untuk terus merusak diri sendiri. Faktor penyebab terjadinya
perasaan tidak berarti yaitu rasa kesepian, perasaan tidak berdaya, meragukan
bahwa tuhan tidak mendengarkan doanya selama masa hamil, sulit menerima
hamil ialah dikarenakan adanya keinginan ibu hamil untuk menghapus peristiwa
yang pernah terjadi dan berusaha mengulang kembali masa lampaunya. Ciri-ciri
ibu hamil yang mengalami perasaan malu atau bersalah ialah: Sulit mengampuni
diri sendiri, memandang bahwa perubahan fisik dan bentuk tubuh sebagai
bentuk hukuman dari Allah SWT, sikap meremehkan orang lain, suka
6. Perasaan Kecewa
Ciri-ciri perasaan kecewa yaitu putus asa, merasa tidak berarti, berusaha
untuk melarikan diri dari realita kehidupan, sering merasa sedih dan lesu,
bersikap masa bodoh, tidak mau berkomunikasi, tidak terlibat pada hal-hal
spiritual, merasa dikucilkan sehingga tidak menarima diri secara sosial. Faktor-
faktor penyebab perasaan kecewa pada ibu hamil adalah: (1) Sikap, baik itu
(2) Tindakan suami yang dinilai kasar, (3) Sikap suami yang temperamental, (4)
anak, (7) Kehilangan kepercayaan kepada tuhan sebagai akibat stereotif bahwa
7. Tekanan Batin
kehidupan rohani dan rasa bersalah, penderitaan berat, kematian salah satu
Ciri-ciri ibu hamil yang mengalami tekanan batin ialah: Ketakutan akan
kesendirian, sikap menarik diri, perasaan tidak berguna (apatis), menarik diri
dari kehidupan sosial, sikap sisnisme terhadap orang lain, gangguan tidur,
terkadang gampang marah, mengalami depresi diikuti dengan rasa sedih yang
mendalam.
Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami pada ibu hamil
yang merupakan bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab suami
dikandung (Diani & Luh Kadek, 2013). Beberapa bentuk dukungan suami yang
34
sangat dibutuhkan oleh ibu hamil antara lain: memberi ketenangan istri,
membantu sebagian pekerjaan istri atau memberikan pujian ringan bila istri
akan memberikan manfaat yang positif bagi ibu hamil, ibu hamil akan
adanya ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri. Istri akhirnya
Menurut (Indriani & Asmuji, 2014) bentuk dukungan suami memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
informasi, saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis
suami sebagai pihak yang lebih didengar dan diikuti sarannya oleh istri
Pengetahuan suami yang cukup tentang kehamilan, persalinan dan nifas akan
perasaan nyaman, yakin, dipedulikan, dan dicintai oleh sumber dukungan sosial
emosional sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap yang tidak
dapat dikontrol.
4. Dukungan harga diri, yaitu dukungan berupa penghargaan positif dari individu,
positif pada individu lain. Bentuk dukungan harga diri ini dapat membantu
merasa anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan
36
aktifitas sosial dengan individu, dengan begitu individu akan merasa memiliki
teman senasib.
Menurut (Aprillia, 2010) suami yang siap mental mendampingi istrinya dalam
1. Memberi rasa tenang dan menguatkan psikis istri, karena suami adalah
orang terdekat yang dapat memberikan rasa mana dan tenang yang
3. Selalu ada saat dibutuhkan. Dengan berada di samping istrinya, suami dapat
a. Budaya
bahwa kaum wanita tidak sederajat dengan kaum pria, dan wanita hanyalah
37
kualitas dan kuantitas makanan yang lebih baik dibanding istri maupun anak
karena menganggap suamilah yang mencari nafkah dan sebagai kepala rumah
tangga sehingga asupan zat gizi mikro untuk istri kurang, suami tidak
empati dan peduli dengan keadaan ibu yang sedang hamil maupun menyusui
sehari-hari.
dan berintraksi (misalnya: tempat kerja, club, tukang cukur, dan lain)
perhatian
dan sungkan kepada lingkungan sekitar, oleh karena itu dalam pelaksanaan
istrinya
b. Pendapatan
Hal tersebut pemberdayaan suami tidak hanya terbatas pada kegiatan yang
bersifat anjuran (advocad) saja seperti, akan tetapi lebih bersifat holistic atau
c. Tingkat Pendidikan
suami sebagai kepala rumah tangga. Semakin rendah pengetahuan suami maka
beralasan apabila suami istri berbagi tanggung jawab dan peranan secara
seimbang untuk mencapai kesehatan ibu hamil dan berbagi beban untuk
membangun keluarga.
3) Suami secara nyata terlibat dalam fertilitas dan mereka mempunyai peran
4) Partisipasi dan tanggung jawab suami baik secara langsung maupun tidak
Kehamilan
Psikologis ibu pada masa kehamilan merupakan tantangan, titik balik dari
kehidupan keluarga, dan biasanya diikuti oleh stres dan gelisah, baik itu
2008). Hal tersebut juga didukung hasil penelitian (Diani & Luh Kadek,
2013) yang menunjukkan bahwa 80% ibu hamil mengalami rasa khawatir, was-
perasaan yang muncul antara lain berkaitan dengan keadaan janin yang
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada ibu hamil. Kondisi demikian,
yang terjadi pada istrinya dan selalu siaga untuk memberi pertolongan pada
istrinya (Diani & Luh Kadek, 2013). Dukungan suami terhadap kehamilan istri,
darah, suasana hati, dan meningkatkan ingatan (Wade dan Carol, 2010) dan
dapat memberikan manfaat bagi ibu hamil diantaranya ibu hamil akan
merasa
40