Anda di halaman 1dari 32

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kehamilan

2.1.1 Definisi Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitas atau penyatuan dari


spermatozoa

dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi. Kehamilan normal berlangsung


dalam

waktu 40 minggu atau 10 bulan. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester,


dimana

trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15


minggu

(minggu
Kehamilan
ke-13 merupakan
hingga ke-27),
masadan
yang
trimester
cukup berat
ketigabagi
13 seorang
minggu ibu,
(minggu
karenake-
28 ibu

hamil membutuhkan
hingga ke-40) (Walyani,
dukungan
2015). dari berbagai pihak, terutama dari suami
agar

dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan aman


dan
2.1.2 Tanda-tanda Kehamilan
nyaman (Musbikin, 2008).
Menurut (Lockhart & Lyndon, 2014) tanda-tanda kehamilan terbagi
menjadi

tiga trimester antara lain:


a) Trimester Pertama

Trimester pertama terjadi pada 0-12 minggu. Periode ini terjadi

perubahan pada badan seorang wanita hamil yang bekerja keras


untuk

menyesuaikan diri dengan kehamilannya. Tidak terjadinya


menstruasi

merupakan tanda pertama kehamilan, serta payudara wanita mulai terasa


nyeri

dan menjadi lebih besar dan lebih9berat sebab saluran susu baru
berkembang
10

untuk persiapan menyusui. Setelah itu rasa mual juga terjadi pada
trimester

pertama akibat proses pencernaan yang lambat pada wanita hamil. Hal
ini

menyebabkan makanan dicerna dalam lambung lebih lama dari


biasanya,

sehingga menimbulkan mual. Pada beberapa minggu pertama


kehamilan,

wanita akan merasa cepat lelah dan akan menjadi lebih sensitif
seperti

perubahan rasa kecap di mulut. Keadaan ini menyebabkan beberapa


wanita

hamil tidak menyukai makanan dan minuman yang biasa ibu hamil
suka

contohnya, ada rasa tidak suka kopi, atau wanita mendadak


mengidam
Trimester kedua adalah periode kehamilan mulai minggu ke 13-28
yang
makanan yang tidak biasanya mereka makan. Perubahan ini disebabkan
oleh
merupakan waktu stabilitas atau kehamilan sungguh-sungguh terjadi dan
kedua
meningkatnya kadar hormon yang terjadi selama kehamilan berlangsung..
orang tuanya mempunyai kesempatan memikirkan dampak dari bayinya.
b) Pada
Trimester Kedua

minggu ke 16 beberapa wanita mulai terjadi perubahan pigmentasi kulit,


puting

susu (papilla mammae), dan kulit sekitarnya mulai lebih gelap dan ada garis
hitam

(line nigra) yang bisa terlihat pada pusar di perut yang disebut navel.
Sekitar 18

minggu kehamilan perut wanita mulai tampak menjadi lebih bulat


dikarenakan
Trimester ketiga berlangsung dari kehamilan ke 29 sampai ke 40
perkembangan
(bayi janin. Bentuk badan wanita akan mengalami perubahan
yang
lahir). Periode ini merupakan dimana wanita bisa meluangkan waktu
tidak enak dipandang dan memerlukan banyak pengertian dari pasangannya.
untuk

c) mempersiapkan
Trimester Ketigadiri dalam persalinan yang akan datang. Pada trimester
ketiga

ini terjadi perubahan terutama pada berat badan, akibat pembesaran uterus dan
11

sendi panggul sedikit mengendor yang menyebabkan calon ibu sering


kali

mengalami nyeri pinggang. Selanjutnya, minggu-minggu terakhir


kehamilan

biasanya wanita hamil mengalami kontraksi Braxton Hick atau uterus


mengeras

dan kontraksi seperti gerakan gerakan tanda melahirkan. Kondisi


tersebut

hanya akan berlangsung selama 30 detik dan beberapa wanita


tidak

memperhatikannya bila kepala bayi turun ke dalam pelvis sekitar 36


2.1.3 minggu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehamilan

Menurutkepala
Dengan (Romauli,
bayi 2011)
turun ke
faktor-faktor
dalam pelvis,
yang
ibumempengaruhi
mulai merasa lebih
kehamilan
nyaman
dan
antara

lain:
napasnya menjadi lebih mudah.
1. Faktor Fisik

a. Status Kesehatan

Status kesehatan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan

kondisi kesehatan ibu hamil. Pengaruh status kesehatan terhadap


kehamilan

antara lain:
1. Penyakit atau komplikasi akibat langsung dari kehamilan, seperti
hypereesis

gravidarum, preeklamsi, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan


ektopik,

2. kelainan plasenta, atau selaput janin, pendarahan antepartum, dan gamelli.

Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan


dengan

kehamilan. Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini


dapat

memperberat serta mempengaruhi kehamilan, contohnya: a) Penyakit

kelainan bagian kandungan seperti varises vulva, kelainan bawaan,


hematoma

vulva, peradangan, gonorea, DM, kista bartholini, fistula vagina, kista


vagina,

kelainan bawaan uterus, kelainan letak uterus, tumor uteri, mioma


uteri,
12

karsinoma serviks, karsinoma korpus uteri. b) Penyakit


kardiovaskuler

seperti penyakit jantung, hipertensi, stenosis aorta, jantung


rematik,

endokarditis. c) Penyakit darah misalnya anemia karena


kehamilan,

leukimia, hemastosis dan kelainan pembekuan darah, purpura


trombositopeni,

hipofibrinogenemia. d) Penyakit saluran nafas misalnya influenza,


bronchitis,

pneumonia, asma bronkiale, TB paru. e) Penyakit traktus


digestivus

misalnya ptialismus, kries, gingivitis, pirosis,


herniadiafragmatikagastritis, ileus,

valvulusta, hernia, appendik, colitis, megakolon, hemmorhoid. f)


Penyakit

hepar misalnya hepatitis, rupture hepar, sirosis hepatis, ikterus, atrofi


hepar,

penyakit pankreas. g) Penyakit ginjal atau saluran kemih misalnya


infeksi

saluran kemih, bakteriuria, sistisis, sindroma nefrotik, batu ginjal,


tbc

ginjal. h) Penyakit endokrin misalnya diabetes dalam kehamilan,


kelainan
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah
terjadi
kelenjar gondok, dan kelainan hipofisis. i) Penyakit saraf misalnya
korea intra uterin fetal death, anemia berat, infeksi tranplasental,
abortus,
dismaturitas,
gravidarum, epilepsia, pendarahan intakranial, tumor otak,
poliomyelitis.
b. Status
shock, j)
Gizi pendarahan.

Penyakit menular
Status gizi misalnyahalIMS,
merupakan AIDS,
yang kondolimata
penting akuminata,
diperhatikan pada
tetanus,
masa

erysipelas,
kehamilan, difteri,
karena faktorlepra, torch, dipengaruhi
gizi sangat morbilli, campak, parotitis,
terhadap variola,
status kesehatan
ibu malaria dan

lain-lain.
selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Keterbatasan
13

gizi selama hamil sering berhubungan dengan faktor ekonomi,


pendidikan,

sosial atau keadaan lain yang dapat meningkatkan kebutuhan gizi ibu hamil.

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat

kesehatan dan kesejahteraan manusia. Pengaruh gizi terhadap kehamilan


sangat

penting. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan
umur

kehamilan. Berat badan normal akan menghasilkan anak yang


normal.

Demikian juga sebaliknya kenaikan berat badan lebih dari normal,


dapat

menimbulkan komplikasi keracunan kehamilan (pre-eklamsi), anak yang


terlalu

besar sehingga menimbulkan kesulitan persainan. Jika berat badan ibu


hamil

kurang dari normal kemungkinan ibu beresiko keguguran, anak


lahir

premature, berat badan lahir rendah, gangguan kekuatan rahim


mengeluarkan

anak, dan pendarahan sehabis persalinan. Kebutuhan zat gizi pada ibu
hamil

0,8 mg,
secara garis
sedangkan
besar antara
untuk
lain: kelompok
a) Asam folat,
beresiko
Asamadalah
folat ini4 berfungsi
mg/hari. Bila
sebagai
kekurangan asam folat akan menyebabkan anemia pada ibu dan cacat bayi
menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida, dan
yang
anansepalus,
dilahirkan. b)Energi, kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori
baik pada ibu hamil normal maupun beresiko. Minimal pemberian asam
untuk
folat
proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu. c) Protein,
dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan berlanjut 3 bulan pertama
protein berfungsi sebagai menambah jaringan tubuh ibu seperti
kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah 500 kg atau
jaringan
0,5-
payudara dan rahim dan dapat diperoleh dari susu, telur, dan keju. d) Zat besi

(Fe), membutuhkan tabahan 700-800 mg zat besi. Jika kekurangan, bisa


terjadi

perdarahan sehabis melahirkan. e) Kalsium, berfungsi sebagai


untuk
14

pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah
500

mg/hari. f) Vitamin D, berkaitan dengan zat kapur dan jika kekurangan zat

kapur maka pembentukan gigi geliginya dan lapisan luar gigi tidak sempurna.
g)

Yodium, berfungsi sebagai mencegah gondongan dan jika kekurangan


yodium

pada ibu hamil dapat menyebabkan janin menderita kretenisme,


sebuah

ketidakmampuan yang mempengaruhi pemikiran. h) Vit.A, berfungsi


sebagai
Gaya hidup merupakan kebiasaan-kebiasaan yang ada pada
mencegah
masyarakat
rabun ayam, kebutaan dan membantu tubuh untuk melawan infeksi.

c. baik
Gayamasyarakat
Hidup yang bersifat positif meupun kebiasaan bersifat negatif
yang

dapat mempengaruhi kesehatan. Pengaruh gaya hidup yang


mempengaruhi

kehamilan seperti kebiasaan minum jamu, aktivitas seksual, pekerjaan


atau

2. aktivitas
Faktor Psikologi
sehari-hari yang terlalu berat, senam hamil, konsumsi
alkohol,
Faktor psikologi muncul karena ketidakmatangan di dalam
merokok, dan kehamilan yang tidak diharapkan.
perkembangan emosional dalam kesanggupan seseoraang untuk
menyesuaikan

diri dengan situasi tertentu termasuk kehamilan. Faktor psikologi


ini

mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi kehamilan, antara


lain
3. Gaya Hidup
stressor, dukungan keluarga, subtance abuse, partner abuse.
Gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil. Ekonomi
juga

selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang cukup


dapat

memeriksakan kehamilannya secara rutin. Dengan adanya perencanaan


yang

baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan


proses
15

persalinan dapat berjalan dengan baik. Berikut ini adalah faktor


yang

mempengaruhi gaya hidup antara lain:


a. Faktor lingkungan

Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan ibu hamil.


Tenaga

kesehatan harus dapat menyikapi hal ini secara bijaksana dan jangan
sampai

menyinggung kearifan lokal pada daerah tersebut. Penyampaian


mengenai

pengaruh adat dapat melalui beberapa teknik, misalnya media


massa,

b. pendekatan
Faktor sosialtokoh masyarakat, dan penyuluhan yang menggunakan
media
Faktor sosial tergolong menjadi dua macam yaitu,
efektif.
a) Fasilitas kesehatan, berfungsi sebagai menentukan kualtas pelayanan
pada

ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih
tepat,

sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil serta adanya


fasilitas

kesehatan ini dapat menurunkan angka kematian ibu hamil (AKI).

b) Tingkat pendidikan, tingkat pendidikan ibu hamil sangat berperan


dalam

kualitas perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan


perawatan

kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan


pengetahuannya.

Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang,


maka

semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu hamil


dengan
c) Pekerjaan, Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktifitas dan
tingkat
pendidikan rendah kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi
kesejahteraan ekonomi yang didapatkan. Penelitian juga menunjukkan
mengenai kesehatannya maka ia tidak tahu bagaimana cara
bahwa
melakukan

perawatan kehamilan dengan baik.


16

ibu hamil yang bekerja akan mempunyai pengetahuan yang lebih baik dari
pada

ibu yang tidak bekerja, karena ibu yang bekerja akan memiliki
kesempatan

untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai


banyak

peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar kesehatannya.


Adat istiadat merupakan akar budaya masayarakat atau kebiasaan
c. Faktoryang
budaya dan adat istiadat

dilakukan. Banyak sekali kebiasaan adat istiadat yang masih dipertahankan


di

indonesia untuk mencapai keturunan yang baik secara psikis maupun


jasmani.

Faktor sosial budaya yang mempengaruhi kehamilan seperti larangan ibu


hamil

melihat orang menyembelih binatang, upacara tujuh bulan,


kedekatan

masyarakat pada dukun beranak, ibu hamil harus makan dua kali lipat,
ibu

hamil tidak boleh makan nanas, pisang ambon dan duren, minum es membuat

janin besar, ibu hamil tidak boleh makan daging kambing, minum air
kelapa,
d. Faktor ekonomi
minum jamu-jamuan tradisional, minum air rebusan kacang hijau, peringatan
4 Kehidupan berekonomi ada sejak maanusia dilahirkan. Kehidupan

bulanan, ibu dihamil


berlangsung tidak
lingkup boleh makan
keluarga maupuncabe, ibu hamil
masyarakat. tidakkehidupan
Dalam boleh
memasak
sehari-

sambil
hari jongkok.
nampak berbagai kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.

Dalam hal ini, terdapat faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi


kehamilan
1. Ekonomi rendah menyebabkan gangguan emosi ibu hamil
antara lain:
2. Ekonomi rendah mempengaruhi gizi yang disebabkan gangguan
makanan
3.
Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya jumlah anak
17

4. Ekonomi rendah mempengaruhi saat terjadi pendarahan

5. Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya anak yang disebabkan

kurangnya penyuluhan keluarga berencana

6. Ekonomi rendah menyebabkan ibu yang sedang hamil dalam


melakukan

pemeriksaan mendapatkan fasilitas pelayanan pemeriksaan yang


tidak

7. efektif karena
Ekonomi rendah
kurangnya
menyebabkan
biaya yang
ibuharus
hamildikeluarkan
yang pendidikannya rendah

tidak mengetahui tentang pemeriksaan kehamilan yang baik

8. Ekonomi rendah menyebabkan masyarakat khususnya ibu hamil

bertempat tinggal di daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan

9. Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil berperan penting dalam masalah

transportasi dan biaya lain yang mempengaruhi kehamilan

2.1.4 Bentuk-bentuk Kehamilan

Menurut (Pieter & Namora, 2010) Bentuk-bentuk kehamilan antara


lain:
1. Hamil Resiko Tinggi

Hamil resiko tinggi merupakan bentuk kehamilan umum, namun

memiliki resiko tinggi baik selama kehamilan dan proses persalinan.


Faktor

penyebab pada kehamilan resiko tinggi adalah kondisi fisik kesehatan


ibu

maupun kondisi bayi. Faktor kesehatan fisik ibu meliputi anemia,


diabetes,

hipertensi menahun, pre-eklamsi, penyakit jantung, atau penurunan daya


tahan

tubuh seperti lupus eritenatosis sistematik. Sedangkan faktor kondisi bayi


meliputi

kesehatan fisik bayi, letak posisi bayi dalam rahim seperti sungsang
atau

melintang.
18

2. Hamil Normal

Hamil normal merupakan kehamilan yang umum dan normal


dialami

oleh setiap wanita tanpa ada kelainan fisik dan psikis. Perubahan fisik
ditandai

dengan amenorhea, membesarnya perut dan payudara, pinggul dan


perubahan

hormon kehamilan. Sementara perubahan psikis ditandai dengan antara


lain:

3. sensitif,
Hamil emosi, mudah cemburu, ambivalen, stres, depresi, ansietas,
Pseudoceyis
dan
Hamil Pseudoceyis merupakan suatu gejala abnormal psikologis
insomnia.
yang

dialami seorang wanita dalam bentuk hamil yang imaginer ataupun


palsu.

Reaksi perubahan fisik ibu hamil pseudoceyis ialah hampir sama


dengan

kehamilan nyata seperti berhentinya haid, membesarnya payudara dan


perut,

pinggul melebar, dan ada perubahan kelenjar endokrin. Faktor penyebab

4 kehamilan pseudoceyis lebih banyak efek psikologis seperti sikap


ambivalen,
Hamil tidak dikehendaki merupakan kehamilan yang diluar kehendak
dorongan
ibu. keibuan, faktor peran ganda, perasaan bersalah, ego, dan fantasi.

. Reaksi
Hamil tidak
emosidikehendaki
kehamilan yang tidak dikehendaki ialah ibu mudah
emosional

seperti gampang marah, rasa benci dan murung, gampang bingung,


stres,

bahkan bisa depresi atau bunuh diri. Faktor penyebab hamil tidak
dikehendaki

antara lain: ibu tidak siap dalam menghadapi kehamilan, mengikuti


pendidikan

atau karir, suami yang tidak menghendaki anak lagi, kebencian kepada
suami

akibat perkawinan yang dipaksakan, hasil perselingkuhan atau


korban

pemerkosaan, faktor kesehatan ibu dan ekonomi yang kurang mendukung,

penggunaan alat kontrasepsi yang tidak sesuai.


19

5. Kehamilan Ganda

Kehamilan ganda merupakan kehamilan dengan dua janin atau


lebih.

Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan gamelli (dua janin), triplet


(tiga

janin), kuadruplet (empat janin), kuintuplet (lima janin), dan frekuensi


kejadian

semakin jarang sesuai dengan hukum Hellin. Hukum Hellin menyatakan


bahwa

6. perbandingan
Hamil Bedrest kehamilan ganda dan tunggal ialah 1:89, triplet 1:892,
dan
Bedrest merupakan beristirahat diatas tempat tidur. Terdapat ibu hamil
kuadruplet 1:893.
yang harus bedrest total, yang mana ibu tidak boleh beranjak sama sekali
dari

tempat tidur. Jadi, semua aktivitas ibu hanya dapat dilakukan di atas
tempat

tidur, sekalipun untuk mandi maupun buang kotoran. Faktor ibu yang

mengalami bedrest total adalah terancam keguguran, sakit jantung, pre-


ekslamsi,
2.1.5 Tanda-tanda Bahaya Ibu Hamil
hamil ganda, dam plasenta previa.
Tanda-tanda bahaya kehamilan antara lain: Pendarahan pervaginam,
sakit

kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak diwajah dan jari-jari


tangan,

keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa, nyeri abdomen yang
hebat
2.2 Psikologis Ibu Hamil
(Walyani, 2015).
2.2.1 Definisi Psikologis Ibu Hamil

Psikologis ibu hamil diartikan sebagai periode krisis, saat


terjadinya

gangguan dan perubahan identitas peran. Definisi krisis merupakan

ketidakseimbangan psikologi yang disebabkan oleh situasi atau


tahap

perkembangan. Awal perubahan psikologi ibu hamil yaitu periode


syok,
20

menyangkal, bingung, dan sikap menolak. Persepsi wanita bermacam-


macam

ketika mengetahui dia hamil, seperti kehamilan suatu penyakit, kejelekan


atau

sebaliknya yang memandang kehamilan sebagai masa kreatifitas


dan
Faktor penyebab terjadinya perubahan psikologi wanita hamil
pengabdian
ialah kepada keluarga.

meningkatnya produksi hormon progesteron. Hormon progesteron

memengaruhi kondisi psikisnya, akan tetapi tidak selamanya pengaruh


hormon

progesteron menjadi dasar perubahan psikis, melainkan kerentanan daya


psikis

seorang atau lebih dikenal dengan kepribadian. Wanita hamil yang


menerima

atau sangat mengharapkan kehamilan akan lebih menyesuaikan diri


dengan

berbagai perubahan. Berbeda dengan wanita hamil yang bersikap


menolak

kehamilan. Mereka menilai kehamilan sebagai hal yang memberatkan


ataupun

menganggu estetika tubuhnya seperti gusar, karena perut menjadi


2.2.2 membuncit,
Bentuk Perubahan Psikologis Ibu Hamil

pinggul
Menurut
besar, payudara
(Pieter &membesar,
Namora, 2010)
capek dan
mengungkapkan
letih. Tentu kondisi
bahwa terdapat
tersebut

akan mempengaruhi
beberapa kehidupan
macam perubahan psikis
psikologi ibuibu
padamenjadi tidak stabil
masa kehamilan, (Pieter
antara lain;
&
a. Perubahan Emosional
Namora, 2010).
Perubahan emosional trimester I (Penyesuaian) ialah penurunan

kemauan seksual karena letih dan mual, perubahan suasana hati seperti
depresi

atau khawatir, ibu mulai berpikir mengenai bayi dan kesejahteraannya


dan

kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik,


dan

menurunnya aktifitas seksual.


21

Perubahan emosional trimester II (Kesehatan yang baik) terjadi pada

bulan kelima kehamilan terasa nyata karena bayi sudah mulai bergerak
sehingga

ibu mulai memperhatikan bayi dan memikirkan apakah bayinya akan


dilahirkan

sehat. Rasa cemas pada ibu hamil akan terus meningkat seiring bertambah
usia
Perubahan emosional trimester III (Penantian dengan penuh
kehamilannya.
kewaspadaan) terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan biasanya
gembira

bercampur takut karena kehamilannya telah mendekati


persalinan.

Kekhawatiran ibu hamil biasanya seperti apa yang akan terjadi pasa
saat

melahirkan, apakah bayi lahir sehat, dan tugas-tugas apa yang dilakukan
setelah

kelahiran. Pemikiran dan perasaan seperti ini sangat sering terjadi pada
ibu
Penyebab ibu hamil cenderung malas karena pengaruh perubahan
hamil. Sebaiknya kecemasan seperti ini dikemukakan istri kepada suaminya.
hormon dari kehamilannya. Perubahan hormonal akan mempengaruhi
b. gerakan
Cenderung Malas

tubuh ibu, seperti gerakannya yang semakin lamban dan cepat merasa
letih.

Keadaan tersebut yang membuat ibu hamil cenderung menjadi malas.

c. Sensitif
Penyebab wanita hamil menjadi lebih sensitif ialah karena
faktor

hormon. Reaksi wanita menjadi peka, mudah tersinggung, dan mudah


marah.

Apapun perilaku ibu hamil dianggap kurang menyenangkan. Oleh karena


itu,

keadaan seperti ini sudah sepantasnya harus dimengerti suami dan


jangan

membalas kemarahan karena akan menambah perasaan tertekan.


Perasaan

tertekan akan berdampak buruk dalam perkembangan fisik dan psikis bayi.
22

d. Mudah Cemburu

Penyebab mudah cemburu akibat perubahan hormonal dan perasaan

tidak percaya atas perubahan penampilan fisiknya. Ibu mulai


meragukan

kepercayaan terhadap suaminya, seperti ketakutan ditinggal suami atau


suami

pergi dengan wanita lain. Oleh sabab itu, suami harus memahami kondisi
istri

dengan melakukan komunikasi yang lebih terbuka dengan istri.


Perilaku ibu ingin meminta perhatian lebih sering menganggu.
e. Meminta
Biasanya
Perhatian Lebih

wanita hamil tiba-tiba menjadi manja dan ingin selalu diperhatikan.


Perhatian

yang diberikan suami walaupun sedikit dapat memicu tumbuhnya rasa


aman
f. Perasaan Ambivalen
dan pertumbuhan janin lebih baik.
Perasaan ambivalen sering muncul saat masa kehamilan trimester
pertama.

Perasaan ambivalen wanita hamil berhubungan dengan kecemasan


terhadap

perubahan selama masa kehamilan, rasa tanggung jawab, takut


atas

kemampuannya menjadi orang tua, sikap penerimaan keluarga, masyarakat,


dan

g. masalah
Perasaan keuangan. Perasaan ambivalen akan berakhir seiring dengan
Ketidaknyamanan
adanya
Perasaan ketidaknyamanan sering terjadi pada trimester pertama
sikap penerimaan
seperti terhadap kehamilan.

nausea, kelelahan, perubahan nafsu makan dan kepekaan emosional,


semuanya

h. dapat
Depresi
mencerminkan konflik dan depresi.

Depresi merupakan kemurungan atau perasaan tidak semangat yang

ditandai dengan perasaan yang tidak menyenangkan, menurunnya kegiatan,


dan
23

pesimis menghadapi masa depan. Penyebab timbulnya depresi ibu hamil


ialah

akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan otak, hubungan dengan

suami atau anggota keluarga, kegagalan, dan komplikasi hamil.


i. Stres

Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu menjadi akar


penyebab

reaksi stres. Ibu mengalami stres selama hamil mempengaruhi


perkembangan

fisiologis dan psikologis bayi. Sebaliknya, ibu hamil yang selalu berfikir
positif

membantu pembentukan janin, penyembuhan interna, dan memberikan nutrisi

kesehatan pada bayi. Stres berlebihan yang tidak berkesudahan


dapat

j. menyebabkan
Ansietas (Kecemasan)
kelahiran prematur, berat badan dibawah rata-rata,
hiperaktif,
Ansietas merupakan istilah dari kecemasan, khawatir, gelisah,
dan mudah
tidak marah.

tentram yang disertai dengan gejala fisik. Ansietas adalah respons


emosional

terhadap penilaian individu yang subjektif. Faktor penyebab terjadinya


ansietas

biasanya berhubungan dengan kondisi: kesejahteraan dirinya dan bayi


yang

akan dilahirkan, pengalaman keguguran kembali, rasa aman dan nyaman


selama

kehamilan, penemuan jati dirinya dan persiapan menjadi orang tua,


sikap

memberi dan menerima kehamilan, keuangan keluarga, support keluarga


dan

tenaga medis. Selain itu, gejala cemas ibu hamil dilihat dari mudah
tersinggung,

sulit bergaul dan berkomunikasi, stres, sulit tidur, palpitasi atau denyut
jantung

yang kencang, sering buang air kecil, sakit perut, tangan berkeringat
dan

gemetar, kaki dan tangan kesemutan, kejang otot, sering pusing, dan pingsan.
24

k. Insomnia

Sulit tidur merupakan gangguan tidur yang diakibatkan gelisah


atau

perasaan tidak senang, kurang tidur, atau sama sekali tidak bisa tidur. Sulit
tidur

sering terjadi pada ibu-ibu hamil pertama kali atau kekhawatiran


menjelang

kelahiran. Gejala-gejala insomnia dari ibu hamil dapat dilihat dari sulit
tidur,

tidak bisa memejamkan mata, dan selalu terbangun dini hari.


Penyebab

insomnia yaitu stres, perubahan pola hidup, penyakit, kecemasan, depresi,


dan Menurut (Varney, 2006) Perubahan psikologis di golongkan beberapa

trimester, antara
lingkungan rumah lain:
yang ramai. Dampak buruk dari insomnia yaitu
perasaan
1) Trimester pertama. Trimester pertama sering dianggap sebagai
mudah
periodelelah, tidak bergairah, mudah emosi, stres.

penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap


kenyataan

bahwa ia sedang hamil. Sebagian besar wanita merasa sedih dan


ambivalen

tentang kenyataan bahwa ia hamil. Sekitar 80% wanita


mengalami

kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan.


Perasaan
2) Trimester kedua. Trimester kedua sering dikenal sebagai periode
ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring
kesehatan
dengan
yang baik, dimana wanita merasa nyaman dan bebas dari
penerimaan kehamilnnya.
segala

ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Trimester kedua


dibagi

menjadi dua fase yaitu pra-quickening dan pasca-queckening yag


menunjukkan

kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan


bagi

wanita dalam melaksanakan tugas psikologisnya yaitu


dengan

mengembangkan identitasnya sebagai ibu pada dirinya sendiri.


25

3) Trimster ketiga. Trimester ketiga sering disebut periode penantian


dengan

penuh kewaspadaan. Rasa takut mulai muncul pada trimester


ketiga.

Wanita hamil mulai merasa cemas dengan kehidupan bayi


dan

kehidupannya sendiri seperti, apakah bayinya akan lahir abnormal,


terkait

persalinan dan kelahiran (nyeri, kehilangan kendali, dan hal-hal lain


yang
2.2.3 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil
tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa akan bersalin
Menurut
atau (Megasari et al, 2015) kebutuhan psikologis ibu hamil antara
lain:
1. Support
bayinya
Keluarga
tidak mampu keluar, atau organ vitalnya akan mengalami cedera.

Memberikan dukungan berbentuk perhatian, pengertian, kasih


sayang
pada wanita dari ibu, terutama dari suami, anak jika sudah mempunyai
anak

dan keluarga-keluarga dan kerabat. Hal ini untuk membantu ketenangan


jiwa

2. ibu
Support
hamil.
Tenaga Kesehatan

Memberikan pendidikan, pengetahuan dari awal kehamilan sampai


akhir

kehamilan yang berbentuk konseling, penyuluhan, dan pelayanan-


pelayanan

kesehatan lainnya. Contoh: keluhan mual dan muntah, bidan akan

menyarankan sering makan tapi porsi sedikit, konsumsi biscuit pada


malam

hari, sesuatu yang manis (permen, dan jus buah), hindari makanan
3 yang

beraroma
Menurut
tajam,(Romauli,
yakinkan bahwa
2011) situasi
mengungkapkan
ini akan berakhir
bahwasaat
orang
bulanyang
ke-4.
paling
. Rasa Aman dan nyaman selama kehamilan
penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah suami. Wanita hamil
yang

diberi perhatian dan kasih sayang oleh suaminya menunjukkan lebih


sedikit
26

gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih
mudah

melakukan penyesuaian selama masa nifas. Ada dua kebutuhan utama


yang

ditunjukkan wanita selama hamil antara lain: menerima tanda-tanda bahwa


ia

dicintai dan dihargai, merasa yakin akan penerimaan pasangannya


4. terhadap
Persiapan menjadi orang tua

sang anak
Menurut
yang (Romauli,
dikandung 2011)
ibu sebagai
mengungkapkan
keluarga baru.
bahwa persiapan orang
tua

harus dipersiapkan karena setelah bayi lahir banyak perubahan peran


yang

terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga. Bagi pasangan yang baru
pertama

mempunyai anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak


berkonsultasi

dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya dan


memberikan

nasihat mengenai persiapan menjadi orang tua. Bagi pasangan yang


sudah

mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari pengalaman mengasuh
anak
Pendidikan orang tua adalah sebagai proses pola untuk membantu orang
sebelumnya. Selain persiapan mental, yang tak kalah pentingnya
adalah
tua dalam perubahan dan peran ibu hamil. Pendidikan orang tua bertujuan

persiapan
untuk ekonomi, karena
mempersiapkan orang bertambah
tua untuk anggota maka tantangan
menemukan bertambahdalam
pula

kebutuhannya.
melahirkan anak dan segera menjadi orang tua. Persiapan orang tua
sebaiknya

meliputi kedua calon orang tua yaitu istri dan suami serta harus
mencangkup

tentang kehamilan. Pendekatan yang dilakukan bervariasi


dengan

memperhatikan aspek fisik dan psikologis keduanya. Salah satu persiapan


orang

tua dapat dilaksanakan dengan kelas pendidikan kelahiran atau kelas antenatal.
27

Manfaat pendidikan bagi calon orang tua antara lain: suatu


kesempatan

belajar perubahan fisik selama hamil, persalinan dan setelahnya,


mengetahui

perubahan psikologis, emosional, intelektual dan perubahan lingkungan


yang

terjadi dalam masa kehamilan dan kelahiran bayi, mendapatkan support


social

dari orang tua yang mempunyai pengalaman serupa dengan mereka, suatu
cara
5
belajar dengan sesama ibu yang baru mempunyai seorang anak,
membangun
Persiapan sibling dimana wanita telah mempunyai anak pertama
atau
kepercayaan ibu dan suami dalam menghadapi kelahiran dan persalinan.
kehamilan para gravidum, yaitu persiapan anak untuk menghadapi
. kehadiran
Persiapan Sibling

adiknya:
a. Support anak untuk ibu (wanita hamil) menemani ibu saat konsultasi
dan

kunjungan saat perawatan akhir kehamilan untuk proses persalinan.

b. Apabila tidak dapat beradaptasi dengan baik dapat terjadi


kemunduran

perilaku, misalnya mengisap jari, ngompol, nafsu makan berkurang, rewel.

c. Intervensi yang dapat dilakukan misalnya memberikan perhatian


dan

perlindungan tinggi dan ikut dilibatkan dalam persiapan


menghadapi

kehamilan dan persalinan. Adaptasi sibling tergantung dari


perkembangan

anak bila usia kurang dari 2 tahun: Belum menyadari kehamilan


ibunya,

belum mengerti penjelasan. usia 2-4 tahun: mulai berespon pada fisik
ibu.

Usia 4-5 tahun: senang melihat dan meraba pergerakan janin. Usia
sekolah:

dapat menerima kenyataan, ingin mengetahui terjadinya kehamilan


dan

persalinan.
28

2.2.4 Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan

Menurut (Romauli, 2011) faktor psikologis yang mempengaruhi


kehamilan

yaitu:
a. Stressor

1. Stressor internal

Stresoor internal merupakan faktor pemicu stres ibu hamil yang

berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologi yang ditanggung
oleh

ibu dapat menyababkan gangguan perkembangan bayi dan nantinya


akan

terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang


yang

kepribadian tidak baik, tergantung pada kondisi stres yang dialami


oleh

2. ibunya,
Stressor eksternal
seperti anak yang menjadi seorang yang
berkepribadian
Stressor eksternal adalah stres yang timbul dari luar yang
temperamental,
memberikanautis atau orang yang terlalu rendah diri.

pengaruh baik maupun pengaruh buruk terhadap psikologi ibu hamil.

Pemicu stres yang berasal dari luar misalnya masalah ekonomi,


konflik

b. Dukungan
keluarga,Keluarga
pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan.

Dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang


memberikan
kenyamanan fisik dan psikologis yang didapat melalui pengetahuan
bahwa

individu dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan juga


merupakan

anggota dalam suatu kelompok yang berdasarkan kepentingan


bersama

(Asmuji, 2014). Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami


perubahan

baik yang bersifat fisik maupun psikologi. Ibu harus melakukan adaptasi
pada

setiap perubahan yang terjadi, dimana sumber stres terbesar terjadi


karena
29

melakukan adaptasi terhadap kondisi tersebut. Dalam menjalani proses itu,


ibu

hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga dengan


cara

c. menunjukkan
Subtance perhatian dan kasih sayang.
abuse
Subtance abuse merupakan perilaku yang merugikan dan
membahayakan

bagi ibu hamil termasuk penyalah gunaan atau penggunaan obat atau zat-
zat

yang membahayakan ibu hamil. Pengaruh obat selama hamil tidak


hanya

tergantung dari macam obat, akan tetapi tergantung daat obat diberikan. Obat

yang diberikan pada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin,
seperti

kelainan bentuk anatomic atau kecacatan pada janin, kelainan faal alat
tubuh,

gangguan pertukaran zat dalam tubuh. Setelah itu hamil dengan


ketergantungan

obat atau pengguna NAPZA sangat mempengarhi ibu dan janinnya terutama

pada masa konsepsi trimester ke I kehamilan, karena pada tahap ini


merupakan

tahap pembentukan organ. Contoh obat-obatan tersebut adalah ganja,


morfin,

heroin, pethidin, jenis barbiturate, alkohol dan lain-lain yang akan


menyebabkan

gangguan pada ibu dan janinnya. Janin akan mengalami cacat fisik,
d. kelahiran
Partner
abuse
prematur dan abuse
Partner BBLR, serta cacat
merupakan mentalyang
kekerasan dandilakukan
sosial. Ibu
olehhamil dengan
pasangan.
Hasil
ketergantungan obat pada umunya takut melahirkan bayi cacat, merasa
gelisah, bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita
penelitian
yang
bingung dan takut akibat yang dialami oleh bayinya dengan minum obat-
obatanbersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan
telah
harus
tersebut.
selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang
terjadi
30

akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologi yang muncul ada
ibu

hamil adalah gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-
waktu

pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh


terhadap
2.2.5 Bentuk-bentuk Gangguan Psikologis pada Masa Kehamilan
pertumbuhan dan perkembangan bayinya.
Menurut (Janiwarti & Herri, 2013) bentuk gangguan psikologis
pada

masa kehamilan antara lain:


1. Depresi

Depresi merupakan gangguan mood yang muncul pada ibu atau wanita

yang sedang hamil. Didukung dengan pendapat Dini Kasdu, dkk


(2009)

mengatakan bahwa hampir 10% wanita hamil mengalami depresi berat


atau

ringan dan depresi sering terjadi dalam trimester pertama. Ciri-ciri ibu
hamil

yang mengalami depresi ialah adanya perasaan sedih atau perubahan


kondisi

fisiknya, kesulitan berkosentrasi akibat jam tidur yang terlalu lama atau
sedikit,

hilangnya minat dalam melakukan aktivitas yang biasa digemari ibu, putus
asa, Depresi yang dialami ibu hamil bisa berdampak pada kelahiran
prematur,
cemas, timbul perasaan tidak berharga dan bersalah, merasa sedih,
menurunnya
berat badan bayi lahir rendah, dan jika gejala depresi pada bayi baru lahir
tidak
nafsu makan.
segera ditangani, anak berkembang menjadi anak yang tidak bahagia,
sulit

berjalan, tidak responsif terhadap orang lain, mengalami masalah


2. perilaku
Stres

sepertiStres
agresif
merupakan
dan mudahpemikiran
stres. yang negatif dan perasaan takut dan
hal

tersebut akar penyebab terjadinya reaksi stres. Stres selama


hamil
31

mempengaruhi perkembangan fisiologis dan psikologis bayi


yang

dikandungnya. Sebaliknya, jika ibu hamil yang selalu berpikiran sehat


dan

positif akan membantu pembentukan janin, penyembuhan internal dan

memberikan
Dampaknutrisi
buruk psikis
stresyang
ketika
sehathamil
pada bayi.
seperti pendapat Thomas Verny,

bahwa semua yang dipikirkan ibu akan tersalurkan melalui hormon syaraf
ke

bayinya. Verny menambahkan bahwa stres ekstrem dan tak


berkesudahan

menyebabkan kelahiran prematur, berat badan di bawah rata-rata,


hiperaktif
3. Insomnia
dan mudah marah.
Insomnia merupakan gangguan tidur yang diakibatkan gelisah
atau

perasaan tidak tenang, kurang tidur atau sama sekali tidak bisa tidur.
Gangguan

tidur selalu menyerang ibu hamil tanpa alasan yang jelas. Gangguan tidur
lebih

banyak berkaitan dengan masalah psikis, seperti rasa kekhawatiran.


Gejala

insomnia
Dampak
ibu hamil
burukdilihat
dari dari
insomnia
sulit tidur,
bagitidak
kesehatan
bisa memejamkan
antara lain:mata
dapat
dan
menghambat fungsi hormonal dan depresi, cenderung melakukan
selalu terbangun pada dini hari.
kesalahan

dalam beraktivitas menjadi tidak sabar saat menunggu dan merasa


kecewa,

mengalami gangguan pembelajaran verbal, gangguan memori,


gangguan

artikulasi bicara, mengalami ketidakteraturan dalam selektif


aktivitas,

terganggunya dalam pengambilan keputusan, kondisi emosi gampang


meledak,

stres dan denyut jantung, gangguan pada ketrampilan motorik. Faktor

penyebab insomnia adalah stress, perubahan pola hidup, penyakit,


kecemasan,

depresi, lingkungan rumah yang ramai.


32

4. Perasaan tidak berarti

Perasaan tidak berarti pada ibu hamil memiliki ciri-ciri sebagai


berikut:

sikap sinisme, adanya keinginan untuk mengakhiri hidup,


mempertanyakan

akan penderitaannya, perasaan tidak berguna, gangguan aktivitas seksual


dan

adanya keinginan untuk terus merusak diri sendiri. Faktor penyebab


terjadinya

perasaan tidak berarti yaitu rasa kesepian, perasaan tidak berdaya,


meragukan

kredibilitasnya, keraguan atas keimanannya kepada tuhan sehingga merasa


5. takut
Perasaan Malu (Bersalah)

bahwaFaktor
tuhan penyebab
tidak mendengarkan
terjadinya perasaan
doanya selama
malu atau
masabersalah
hamil, pada
sulit ibu
menerima
hamil

ialah dikarenakan
bantuan, perasaan adanya
ditolak dari
keinginan
kelompoknya.
ibu hamil untuk menghapus peristiwa
yang

pernah terjadi dan berusaha mengulang kembali masa lampaunya. Ciri-ciri


ibu

hamil yang mengalami perasaan malu atau bersalah ialah: Sulit mengampuni
diri

sendiri, memandang bahwa perubahan fisik dan bentuk tubuh sebagai bentuk

hukuman dari Allah SWT, sikap meremehkan orang lain, suka

6. mengkambinghitamkan
Perasaan Kecewa orang lain, merusak dirinya sendiri dengan
keinginan
Ciri-ciri perasaan kecewa yaitu putus asa, merasa tidak berarti,
aborsi,berusaha
lekas marah, sedih, gelisah.

untuk melarikan diri dari realita kehidupan, sering merasa sedih dan
lesu,

bersikap masa bodoh, tidak mau berkomunikasi, tidak terlibat pada hal-
hal

spiritual, merasa dikucilkan sehingga tidak menarima diri secara sosial.


Faktor-

faktor penyebab perasaan kecewa pada ibu hamil adalah: (1) Sikap, baik
itu

tindakan suami atau keluarga besarnya yang dianggap kurang


menyenangkan,
33

(2) Tindakan suami yang dinilai kasar, (3) Sikap suami yang temperamental,
(4)

Tindak kekerasan rumah tangga, (5) Hilangnya keperacayaan kepada


suami,

misalnya akibat perbuatan selingkuh suami, (6) Tidak menginginkan


kelahiran

anak, (7) Kehilangan kepercayaan kepada tuhan sebagai akibat stereotif


7. bahwa
Tekanan Batin

dirinyaPenyebab
sebagai orang
tekanan
yangbatin
kurang
berasal
diperhatikaan
dari akibat
Tuhan.
perasaan terpisah dengan

pasangannya atau dengan orang tuanya, adanya tantangan (konflik)


terhadap

kebutuhannya, perasaan tidak berarti, tidak ada tujuan hidup,


minimnya

kehidupan rohani dan rasa bersalah, penderitaan berat, kematian salah


satu
Ciri-ciri ibu hamil yang mengalami tekanan batin ialah: Ketakutan
anggota
akan
keluarga, dan reaksi marah kepada tuhan.

kesendirian, sikap menarik diri, perasaan tidak berguna (apatis), menarik


diri

dari kehidupan sosial, sikap sisnisme terhadap orang lain, gangguan


tidur,

gangguan pada konsep diri, mengalami psikosomatik, memiliki konsep


diri

yang kurang matang, tidak mau berkomunikasi secara terbuka,


gelisah
2.3 Dukungan Suami
terkadang gampang marah, mengalami depresi diikuti dengan rasa sedih
2.3.1 yang
Definisi Dukungan Suami

mendalam.
Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami pada ibu
hamil
yang merupakan bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab
suami

dalam kehamilan dan kehidupan istri. Tanggung jawab tersebut


berupa

mengawasi, memelihara dan melindungi istri serta menjaga bayi


yang

dikandung (Diani & Luh Kadek, 2013). Beberapa bentuk dukungan suami
yang
34

sangat dibutuhkan oleh ibu hamil antara lain: memberi ketenangan


istri,

membantu sebagian pekerjaan istri atau memberikan pujian ringan bila


istri

merasa pegal (Jhaquin, 2010), menyiapkan tempat persalinan yang


dapat

dilakukan di Polindes, Rumah Bersalin, Rumah Sakit, menabung untuk


biaya

persalinan karena proses persalinan pasti memerlukan biaya dalam


jumlah

tertentu, menyiapkan donor darah, menanyakan hari perkiraan


2.3.2 persalinan
Manfaat Dukungan Suami

(HPL),
Menurut
mempersiapkan
(Melati &Raudatussalamah,
kendaraan apabila 2012)
sewaktu-waktu
mengungkapkan
ibu harus
bahwa
diantar
ke suami

memberikan
Rumah Sakit dukungan
atau Klinikyang
Bersalin
dibutuhkan
(Atmaja,
ibu2010).
hamil selama kehamilan
tentunya

akan memberikan manfaat yang positif bagi ibu hamil, ibu hamil akan
merasa

nyaman, aman tentram, lebih siap untuk menjalani kehamilannya,


menerima

akan kehamilannya, mengurangi rasa takut terhadap persalinan dan


tentunya

akan menjadi termotivasi untuk menjaga kesehatan selama


kehamilann.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan Johanna Gladieux terhadap


28

pasangan suami istri yang tegah menghadapi kehamilan di Californis,


2.3.3 dukungan
Bentuk-bentuk Dukungan Suami

emosional(Indriani
Menurut suami terhadap istri2014)
& Asmuji, dapatbentuk
menyebabkan
dukunganadanya
suami ketenangan
memiliki ciri-
batin
ciri

sebagai
dan perasaan
berikut:senang dalam diri istri. Istri akhirnya menjadi lebih
1. mudah
Dukungan Instrumental, yaitu Penyediaan materi yang dapat
memberikan
menyesuaikan
pertolongan langsung,
diri dalam
seperti
situasi
pinjaman
kehamilan.
uang, pemberian barang, makan,
serta
35

pelayanan. Bentuk dukungan instrumental dapat mengurangi stres


karena

individu dapat langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan


dengan

materi. Dukungan Instrumental sangat diperlukan terutama dalam mengatasi

2. masalah
Dukungan dengan
Informasional,
lebih mudah.
yaitu dukungan yang melibatkan pemberian
informasi,

saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis
dukungan

informasional dapat menolong individu mengenali dan mengatasi


masalah

dengan lebih mudah. Menurut (Winancy et al, 2015) mengatakan bahwa


suami

berperan sebagai edukator, yaitu memberikan informasi yang tepat pada


istri

tentag kesehatan reproduksi, pengambil keputusan menjadi suami


sebagai

pihak yang lebih didengar dan diikuti sarannya oleh istri terutama
tentang
3
perawatan kehamilan dan mencegah komplikasi. Pengetahuan suami
yang

cukup tentang kehamilan, persalinan dan nifas akan meningkatkan


kesadaran

suami bahwa keselamatan ibu dan bayi menjadi tanggung jawab bersama.

. Dukungan Emosional, yaitu dukungan yang membuat individu


4.memiliki
Dukungan harga diri, yaitu dukungan berupa penghargaan positif dari
individu,
perasaan nyaman, yakin, dipedulikan, dan dicintai oleh sumber dukungan
sosial
pemberian semangat, persetujuan pada pendapat individu, perbandingan
yang
sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik.
Dukungan
positif pada individu lain. Bentuk dukungan harga diri ini dapat
membantu
emosional sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap yang
tidak
individu dalam membangun harga diri dan kompetensi, membantu individu

merasadikontrol.
dapat anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat
dan
36

aktifitas sosial dengan individu, dengan begitu individu akan merasa


memiliki

teman senasib.
2.3.4 Ciri-ciri suami yang memberikan dukungan

Menurut (Aprillia, 2010) suami yang siap mental mendampingi istrinya


dalam

masa kehamilan maupun persalinan dapat memberikan banyak manfaat.


Ciri-

1. Memberi
ciri suami yangrasa
memberikan
tenang dan
dukungan
menguatkan
antarapsikis
lain: istri, karena suami
adalah

orang terdekat yang dapat memberikan rasa mana dan tenang yang

diharapkan istri saat hamil maupun bersalin. Di tengah kondisi yang


tidak

nyaman, istri memerlukan pegangan, dukungan, dan semangat


untuk
2. Menambah kedekatan emosi suami istri, karena suami melihat
sendiri
mengurangi kecemasan dan ketakutan.

bagaimana pengorbanan seorang istri dalam masa kehamilan


dan

3. persalinan.
Selalu ada saat
Akibatnya
dibutuhkan.
suamiDengan
semakinberada
sayangdikepada
samping
istri.
istrinya, suami
dapat

siap membantu apa saja yaang dibutuhkan istri


4. Lebih menghargai istri dan menjaga perilakunya terhadap
istri.
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Suami

Menurut (Kurniawati, 2015) Beberapa faktor yang


mempengaruhi

dukungan suami dalam masa kehamilan antara lain adalah:

a. Budaya
Budaya merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh
masyarakat.

Diberbagai wilayah di Indonesia terutama di dalam masyarakat yang


masih

tradisional (patrilineal) menganggap istri adalah konco wingking, yang


artinya

bahwa kaum wanita tidak sederajat dengan kaum pria, dan wanita
hanyalah
37

bertugas untuk melayani kebutuhan dan keinginan suami saja.


Anggapan

seperti ini mempengaruhi perlakuan suami terhadap kehamilan istri,


misalnya

kualitas dan kuantitas makanan yang lebih baik dibanding istri maupun
anak

karena menganggap suamilah yang mencari nafkah dan sebagai kepala


rumah

tangga sehingga asupan zat gizi mikro untuk istri kurang, suami tidak
empati
1. Persepsi mengenai kesetaraan gender perlu diberikan dan
dan peduli
disosialisasikan
dengan keadaan ibu yang sedang hamil maupun menyusui anak,
dan
sejak dini melalui kegiatan formal (sekolah) maupun non
lain-lain.
formalBeberapa cara merubah budaya antara lain:

(kelompok masyarakat), dan diaplikasikan ke dalam praktek


kehidupan
2. Penyuluhan pada sarana maupun tempat dimana pria sering berkumpul
sehari-hari.
dan berintraksi (misalnya: tempat kerja, club, tukang cukur, dan lain)

3. Berikan informasi sesering mungkin dengan stimulus yang


menarik

perhatian
4. Masyarakat Indonesia pada umumnya masih mempunyai perasaan
malu

dan sungkan kepada lingkungan sekitar, oleh karena itu dalam


pelaksanaan

penyuluhan perlu dipikirkan sesuatu aturan atau kegiatan yang


dapat

memotivasi kepala keluarga untuk segera merealisasikan kepedulian


b. Pendapatan
pada

istrinya
Pada masyarakat kebanyakan, 75%-100% penghasilannya
dipergunakan
untuk membiayai keperluan hidupnya bahkan banyak keluarga rendah
yang

setiap bulan berpendapatan rendah. Sehingga ibu hamil tidak


diperiksakan

kepelayanan kesehatan karena tidak mempunyai kemampuan untuk


membayar.
38

Hal tersebut pemberdayaan suami tidak hanya terbatas pada kegiatan


yang

bersifat anjuran (advocad) saja seperti, akan tetapi lebih bersifat holistic
atau

keseluruhan. Secara konkrit dapat dikemukakan bahwa pemberdayaan


suami

perlu dikaitkan dengan pemberdayaan ekonomi keluarga sehingga


kepala

c. keluarga
Tingkat Pendidikan
tidak mempunyai alasan untuk tidak memperhatikan kesehatan
istrinya
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi wawasan dan pengetahuan
karena permasalahan keuangan.
suami sebagai kepala rumah tangga. Semakin rendah pengetahuan suami
maka

akses terhadap informasi kesehatan istrinya akan berkurang sehingga


suami

akan kesulitan
Menurut untuk
BKKBN
mengambil
(2008), perlunya
keputusanpeningkatan
secara efektif.
partisipasi suami
dalam

asuhan kehamilan karena:


1) Suami merupakan pasangan atau patner dalam masa kehamilan,
sehingga

beralasan apabila suami istri berbagi tanggung jawab dan peranan


secara

seimbang untuk mencapai kesehatan ibu hamil dan berbagi beban untuk

2 mencegah penyakit serta kompliksi kesehatan pada masa kehamilan.

) Suami bertanggung jawab secara sosial, moral, dan ekonomi


dalam
3) Suami secara nyata terlibat dalam fertilitas dan mereka mempunyai
peran
membangun keluarga.

yang penting dalam mengambil keputusan.


4) Partisipasi dan tanggung jawab suami baik secara langsung maupun
tidak

langsung dalam asuhan kehamilan saat ini masih rendah.


39

2.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Psikologis Ibu pada Masa

Kehamilan

Psikologis ibu pada masa kehamilan merupakan tantangan, titik balik


dari

kehidupan keluarga, dan biasanya diikuti oleh stres dan gelisah, baik
itu

2008). Hal yang


kehamilan tersebut
diharapkan
juga didukung
maupunhasil
kehamilan
penelitian
yang
(Diani
tidak&diharapkan
Luh Kadek,
(Susanti,
2013)
yang menunjukkan bahwa 80% ibu hamil mengalami rasa khawatir, was-
was,

gelisah, takut dan cemas dalam menghadapi kehamilannya. Perasaan-


perasaan

yang muncul antara lain berkaitan dengan keadaan janin yang


dikandung,

ketakutan dan kecemasan dalam menghadapi persalinannya, serta


perubahan

fisik dan psikis yang terjadi pada ibu hamil. Kondisi demikian, dukungan
suami Dukungan suami merupakan sikap, tindakan dan penerimaan segala
hal
masih sangat dibutuhkan selama masa kehamilan untuk mengurangi
faktorterjadi pada istrinya dan selalu siaga untuk memberi pertolongan
yang
pada
psikologis yang terjadi pada ibu hamil.
istrinya (Diani & Luh Kadek, 2013). Dukungan suami terhadap kehamilan
istri,

baik secara fisik maupun psikologi sangat dibutuhkan, misalnya


ikut

mengantarkan melakukan pemeriksaan kehamilan sehingga suami


mengetahui

perkembangan kehamilan istrinya. Suami yang memberikan dukungan pada


ibu

hamil akan meningkatkan hormon endorfin yang dapat meningkatkan


rasa

gembira, tenang dan menurunkan rasa sakit. Hormon Endorfin juga memiliki

peran dalam meningkatkan nafsu makan, aktifitas seksual, tekanan


darah,

suasana hati, dan meningkatkan ingatan (Wade dan Carol, 2010) dan
dapat

memberikan manfaat bagi ibu hamil diantaranya ibu hamil akan


merasa
40

nyaman, tentram serta ibu semakin termotivasi untuk menjaga


kesehatan

kehamilannya (Melati &Raudatussalamah, 2012).

Anda mungkin juga menyukai