Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ANITA NUR HAYATI

NIM : 2006311614401005

PRODI : D3 KEPERAWATAN

1. Manfaat penerapan sistem keselamatan pasien:

- Budaya safety meningkat dan berkembang

- Komunikasi dengan pasien berkembang

- KTD menurun (kurva belajar ) KTD selalu ada dan terkini.

- Risiko klinis menurun

- Keluhan dan litigasi berkurang

- Mutu pelayanan meningkat

- Citra RS dan kepercayaan masyarakat meningkat.

2. Contoh KTD :

a. Inciden ketidaktepatan teknik pengambilan sample darah.

b. Insiden reaksi alergi obat

c. Insiden luka bakar akibat diatermi

Contoh KNC :

a. Insiden kesalahan dosis obat

b. Kesalahan menyampaikan hasil pemeriksaan

c. Insiden kesalahan pembacaan resep

d. Insiden kesalahan cara pemberian obat

3. Problem needle stick injury :

Setelah tertusuk jarum jangan panik, cuci bagian yang terpapar/tertusuk jarum dengan sabun
antiseptik dibawah air mengalir, bilas di daerah membran mukosa.

- Bila terjadi diluar jam kerja segera ke IGD.


- Bila di dalam jam kerja segera ke poliklinik penyakit dalam membawa surat konsul dari
dokter ruangan unit kerja.

- Dokumentasikan hari tanggal jam dimana bagaimana kejadian bagian mana yang
tertusuk, penyebab jenis sumber jarum sebelumnya sudah masuk ke pajanan
pasien/instrumen iv line saja.

- Status pasien dengan riwayat apa.

- Melapor apakah pernah mendapat imunisasi hepatitis B, apakah hamil, menyusui.

- Bila tidak diketahui paparan, petugas medis tersebut dicek HIV,HBV,HCV

- Bila status pasien bebas HIV,HBV,HCV dan bukan dalam masa inkubasi tidak perlu
dilakukan tindakan khusus untuk tersebut, tetapi jika ragu, lakukan konseling.

4. Cara mencegah infeksi nosokomial:

- Perhatikan dress (penampilan fisik ) seragam, rambut, sepatu, accesoris

- Cuci tangan

- Rutin dalam membersihkan alat alat dalam rumah sakit

5. Mengulang kembali apa yg di arahkan oleh dokter untuk memastikan tindakan yg akan
dilakukan

6. Komunikasi dengan metode SBAR adalah suatu standar sistem komunikasi antar tenga
kesehatan dengan dokter guna mengkomunikasikan hal hal mengenai pengelolaan pasien.

Contoh komunikasi metode SBAR:

Stution (S) :

- Selamat pagi dokter saya Sr W dari Rs panti rahayu ruang xx

- Melaporkan pasien atas nama Tn.A mengalami penurunan urine 40 cc/24 jam dan

mengalami sesak nafas.

Background (B)

- Diagnosa medis gagal ginjal kronis tanggal masuk 8 desember 2020

- Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler , sudah terpasang kateter pemberian
oksigen 3 liter/ menit, 15 menit yang lalu Sa02 88%
- Progam sudah dapat injeksi lasik 3x1 amp IV

- TD 150/80 mmHg RR30xmenit nadi 100x/ menit . oedema ekstremitas bawah dan asites

- Hasil laboratorium terbaru tanggal 12 desember 2020 Hb 9 mg/dl. Albumin 3 ureum

237mg/dl

- Kesadaran composmentis , bunyi nafas rongki

Assesment (A)

- Saya pikir masalahnya gangguan pola nafas dan gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit lebih

- Pasien tampak gelisah

Recommendation (R)

- Haruskah saya mulai dengan pemberian oksigen NRM? Mulai berapa liter/ menit

- Apa advise dokter ?

- Perlukah peningkatan diuretic atau deuretik

- Apakah dokter akan memindahkan pasien keruang HCU ?

7. - Konfirmasi identitas pasien

Tim anastesi/perawat harus melakukan pengecekan identitas pasien terlebih dahulu.


Koordinator Checklist secara lisan menegaskan identitas pasien, jenis prosedur pembedahan,
lokasi operasi, serta persetujuan untuk dilakukan operasi. Langkah ini penting dilakukan agar
petugas kamar operasi tidak salah melakukan pembedahan terhadap pasien, sisi, dan prosedur
pembedahan.

- Konfirmasi sisi pembedahan

- Menyiapkan mesin pembedahan dan anestesi

- Mengecek pulse oximetri dan fungsinya

- Konfirmasi tentang alergi pasien

Koordinator harus bertanya apakah pasien memiliki alergi? Jika iya, apa itu? Jika koordinator
tidak tahu tentang alergi pada pasien maka informasi ini harus dikomunikasikan.

- Konfirmasi Resiko Operasi

Perawat mengonfirmasikan terlebih dahuku apabila pasien memiliki kesulitan jalan


nafaspada status pasien, sehingga pada tahapan Sign In ini tim bedah dapat mengetahuinya dan
mengantisipasi pemakaian jenis anastesi yang digunakan. Resiko terjadinya aspirasi dievaluasi
sebagai bagian dari penilaian jaln nafas sehingga apabila pasien memiliki gejala refluks aktif
atau perut penuh, ahli anastesi harus mempersiapkan kemungkianan terjadi aspirasi.

- Konfirmasi resiko kehilangan darah lebih dari 500 ml (700ml/kg pada anak-anak)

Dalam langkah keselamatan , koordinator Checklist meminta tim anastesi memastikan apa ada
resiko kehilangan darah lebih dari setengah liter darah selama operasi karena kehilangan darah
merupakan salah satu bahaya umum dan sangat penting bagi pasien bedah, dengan resiko syok
hipovolemik terjadi ketika kehilangan darah 500ml (700ml/kg pada anak-anak).

8. Mencegah terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien di rumah sakit :

- Mengikuti 10 benar

- Double cross cek

- Memiliki pengetahuan tentang obat

- Komunikasi yang jelas

- Memberikan arahan yang jelas akan pengguanaan obat

- Dokumentasi setelah pemberian obat

9. a). Tabel Skala Morse


Faktor Resiko Skala Point Jumlah
Scor

Riwayat jatuh Ya 25 V

Tidak 0 -

Diagnosa Sekunder Ya 15 V

Tidak 0 -
Alat bantu jalan Berpegangan pada benda-benda sekitar 30 -
(kursi,meja,lemari)

Walker/ Kruk/Tongkat 15 -

Bedrest/dibantu perawat 0 V

Terapi intravena Ya 25 V

Tidak 0 -

Gaya berjalan/cara Gangguan/tidak normal 20 -


berpindah
Lemah tidak bertenaga 10 -

Normal/ Bedrest / tidak dapat bergerak 0 V


sendiri

Status Mental Pasien mengalami keterbatasan daya ingat 15 -

Pasien menyadari kondisi dirinya 0 V

Total Nilai 65

B. Tidak ada resiko = 0-24

Resiko rendah = 25-50

Resiko Tinggi = >50

Dari nilai tabel skala morce dapat disampaikan bahwa pasien mengalami kriteria resiko
tinggi.

C. Peran dari seorang perawat amat penting dalam mencegah terjadinya insiden risiko jatuh pada
pasien dan dalam penanganan insiden risiko jatuh.
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang manajemen keselamatan pasien, minta kepada
keluarga pasien untuk mendampingi pasien dalam melakukan aktivitas. Memberi pengawasan
lebih kepada pasien,memastikan tempat tidur atau tempat istirahat pasien terasa nyaman
menggunakan stiker resiko jatuh tinggi.

Anda mungkin juga menyukai