Journal Review Project 4, Departemen Teknik Kimia Industri, Fakultas Vokasi, ITS, 2020

Pengaruh Diameter dan Jenis Impeller pada Side Entry Angle Terhadap
Pola Aliran Fluida dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)
dengan Metode Visual dan Computational Fluid Dynamics (CFD)
(Lab. Sistem Operasi Proses) Al Anisah Mai P., Angghisna Richard N.H.P., Prof. Dr. Ir. Danawati Hari Prajitno*

Abstrak Pencampuran menggunakan tangki berpengaduk dikembangkan untuk memenuhi berbagai tujuan
produksi dan pemrosesan. Pada tangki berpengaduk memerlukan sebuah impeller untuk memudahkan dalam
pencampuran suatu fluida yang ada di dalam tangki. Sistem Agitasi biasa digunakan dalam beberapa aplikasi
seperti pencampuran cairan, fermentasi, reaktor gas-cair, disolusi dan kristalisasi, dan reaktor polimerasi. Tujuan
dari percobaan ini adalah menemukan metode pencampuran yang lebih efisien, tidak merusak, dan menghabiskan
daya serendah mungkin dengan memodifikasi diameter dan jenis impeller pada tangki berpengaduk menggunakan
metode visual dan CFD.

I. Pendahuluan dan Sifat Suspensi.

Tangki berpengaduk, dalam homogenitas fase
cair sangat penting dan dapat menjadi faktor
pembatas untuk keberhasilan atau kegagalan suatu
proses industri. Studi tentang proses homogenitas
fase cair dalam tangki berpengaduk (single impeller
dan multiple impeller) telah sering dipelajari melalui
studi waktu pencampuran [1]. Pengadukan waktu-
berkala atau tidak stabil dapat menyebabkan
pencampuran yang tidak efisien dan telah
menunjukkan bahwa metode visual dari operasi
pencampuran harus diubah [2].
Dari sudut pandang industri, parameter
terpenting untuk menilai proses pencampuran adalah
daya yang diperlukan oleh impeller untuk
menghasilkan pola aliran fluida. Konsumsi energi
selama proses pencampuran dapat diminimalkan
secara signifikan dari bentuk impeller. Agitator
pemasukan samping banyak digunakan dalam industri
petrokimia untuk mencampur isi tangki penyimpanan
silinder di atas tanah [3]. Computational Fluid
Dynamics (CFD) menjadi alat yang semakin berguna
dan kuat untuk analisis numerik yang melibatkan
proses industri [4].
II. Perumusan Masalah
Agitator pemasukan samping banyak digunakan
dalam industri petrokimia untuk mencampur isi tangki
penyimpanan silinder di atas tanah [3].
Multiple impeller lebih disukai daripada single
impeller karena beberapa impeller memberikan
pemanfaatan gas yang lebih baik dalam fase gas-cair,
penyebaran yang lebih sempit dari distribusi waktu
tinggal fase cair dalam sistem aliran, permukaan
perpindahan panas yang lebih tinggi per-satuan volum
[5]
. [4] E. Kougoulos, A. G. Jones And M. Wood-Kaczmar.
III. Pembahasan
Efek desain impeller pada karakteristik daya dan
efisiensi pencampuran untuk fase cair dalam tangki
berpengaduk yang digerakkan secara mekanis
dianalisis menggunakan metode Computational Fluid
Dynamics (CFD) dan metode visual [1].
Tabel 1. Parameter Geometri Impeller pada Mixing
IV.
Kesimpulan
Efektivitas pencampuran tergantung pada banyak
parameter, tetapi yang paling penting adalah bentuk
impeller. Ini juga penting dalam sistem multiple
impeller. Tidak tergantung pada sistem dan operasi,
tujuan utamanya adalah untuk menemukan cara
pencampuran yang paling efisien yang dapat
mencapai campuran berkualitas tinggi yang biasanya
dengan kecepatan aksial rendah dan menggunakan
daya serendah mungkin. Tidak dapat disangkal,
konsumsi energi selama proses pencampuran dapat
diminimalkan secara signifikan dari bentuk impeller.
V. Daftar Pustaka
[1] Marek Jaszczur, Anna Młynarczykowska, Luana
Demurtas. 2019. effect of Impeller Design on
Power Characteristics and Newtonian Fluids
Mixing Efficiency in a Mechanically Agitated
Vessel at Low Reynolds Numbers. AGH
University of Science and Technology : Krakow,
Poland.
[2] W. G. Yao, H. Sato, K. Takahashi and K. Koyama.
1998. Mixing Performance Experiments in
Impeller Stirred Tanks Subjected to Unsteady
Rotational Speeds. Departement of Materials
Science and Engineering, Yamagata University :
Yonezawa, Japan.
[3] Grenville, R.K., Nienow, A.W., 2004. Handbook of
Industrial Mixing. Wiley, pp. 514–516, Ch. 9.
2005. CFD Modelling of Mixing and Heat
Transfer in Batch Cooling Crystallizers .
Departement of Chemical Engineering,
University College : London, UK.
[5] Gopal R. Kasat and Aniruddha B. Pandit, 2004,
Mixing Time Studies in Multiple Impeller
Journal Review Project 4, Departemen Teknik Kimia Industri, Fakultas Vokasi, ITS, 2020

Agitated Reactors. Chemicah Engineering

Division, University of Chemical Engineering
(UICT) : Mumbai, India.