Satuan Acara Penyuluhan COVID
Satuan Acara Penyuluhan COVID
A. Latar Belakang
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama SARS-
COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona (Satgas COVID-19 UGM, 2020).
COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO dan ditetapkan Pemerintah
sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang perlu dilakukan langkah-langkah
penanggulangan terpadu termasuk keterlibatan seluruh komponen masyarakat
(Kementerian Kesehatan RI, 2020).
Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi me- netapkan penyakit novel coronavirus
pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). COVID-19
disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama
dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip
dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19
(saat ini kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding
SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara
dibanding SAR (Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020).
Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi
penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Sampai dengan 16 Februari 2020,
secara global dilaporkan 51.857 kasus konfimasi di 25 negara dengan 1.669 kematian
(CFR 3,2%). Rincian negara dan jumlah kasus sebagai berikut: China 51.174 kasus
konfirmasi dengan 1.666 kematian, Jepang (53 kasus, 1 Kematian dan 355 kasus di cruise
ship Pelabuhan Jepang), Thailand (34 kasus), Korea Selatan (29 kasus), Vietnam (16
kasus), Singapura (72 kasus), Amerika Serikat (15 kasus), Kamboja (1 kasus), Nepal (1
kasus), Perancis (12 kasus), Australia (15 kasus), Malaysia (22 ka- sus), Filipina (3 kasus,
1 kematian), Sri Lanka (1 kasus), Kanada (7 kasus), Jerman (16 kasus), Perancis (12
kasus), Italia (3 kasus), Rusia (2 kasus), United Kingdom (9 kasus), Belgia (1 kasus),
Finlandia (1 kasus), Spanyol (2 kasus), Swedia (1 kasus), UEA (8 kasus), dan Mesir (1
Kasus) (World Health Organization, 2020).
Menurut Kementerian Kesehatan RI. 2020. Kematian COVID-19 pada 10 Provinsi
dengan Kasus Positif Tertinggi di Indonesia pada tanggal 3 Juni 2020 yaitunya Kalimantan
Selatan dengan kasus 1.033 kematian 90, Jawa Timur dengan kasus 5.318 kematian 429,
Banten dengan kasus 954 kematian 69, DKI Jakarta dengan kasus 7.623 kematian 523,
Jawa Barat dengan kasus 2.319 kematian 154, Jawa Tengah dengan kasus 1.455 kematian
71, Sulawesi Selatan dengan kasus 1.668 kematian 75, Sumatera Selatan dengan kasus
1.029 kematian 35, Nusa Tenggara Barat dengan kasus 685 dan kematian 13, Papua
dengan kasus 858 kematian 7.
COVID-19 jika dibiarkan saja akan berdampak penurunan fungsi paru-paru bahkan
berakibat kematian. Oleh karena itu perlunya pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan
COVID-19. Pemberian informasi dengan mengedukasi supaya masyarakat mampu
berperan serta dalam melakukan pencegahan terhadap penularan COVID-19.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan berharap audiens mengetahui COVID-19 dan cara
pencegahan Covid 19.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui Pengertian COVID-19
b) Mengetahui Penularan COVID-19
c) Mengetahui Masa inkubasi COVID-19
d) Mengetahui Tanda gejala COVID-19
e) Mengetahui Cara Pencegahan COVID-19
C. Materi
(Terlampir)
D. Peserta
Pengunjung ruang ababil
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media penyuluhan
1) Materi
2) Leaflet
G. Kegiatan penyuluhan
Moderator mengucapkan sala Menjawab salam
Pembukaan m Mendengar dan me
1. Moderator mperhatikan
memperkenalkan diri, anggota Mendengar dan me
(5 menit)
Moderator mperhatikan
menjelaskan tentang topic peny Memperhatikan dan
uluhan mengkaji
Moderator Mendengar dan me
membuat kontrak waktu dan ba mperhatikan
hasa
Moderator
menjelaskan tujuan penyuluhan
Menggali pengetahuan peserta Mengemukakan pen
Pelaksanaan tentang Pengertian COVID-19 dapat
2. Memberikan reinforcement Memperhatikan
positif atas tanggapan peserta Mendengar kan dan
(30 menit)
Menjelaskan Pengertian memperhatikan
COVID-19 Mengemukakan pen
Menggali pengetahuan peserta dapat
tentang Penularan COVID-19 Memperhatikan
Memberikan reinforcement Mendengarkan dan
positif atas tanggapan peserta memperhatikan
Menjelaskan Penularan Mengemukakan pen
COVID-19 dapat
Menggali pengetahuan peserta Memperhatikan
tentang Masa inkubasi COVID- Mendengarkan dan
19 memperhatikan
Memberikan reinforcement Mengemukakan pen
positif atas tanggapan peserta dapat
Menjelaskan Masa inkubasi Memperhatikan
COVID-19 Mendengarkan dan
Menggali pengetahuan peserta memperhatikan
tentang Tanda gejala COVID- Mengemukakan pen
19 dapat
Memberikan reinforcement Memperhatikan
positif atas tanggapan peserta Mendengarkan, me
Menjelaskan Tanda gejala mperhatikan dan me
COVID-19 mpraktekkan
Menggali pengetahuan peserta Mengajukanpertany
tentang Cara Pencegahan aan
COVID-19 Mendengarkan dan
Memberikan reinforcement memperhatikan
positif atas tanggapan peserta Menjawab pertanya
Menjelaskan Cara Pencegahan an
COVID-19 Mendengarkan dan
Memberi kesempatan pada pes memperhatikan
erta untuk bertanya
Memberikan reinforcement
positif pada peserta yang
bertanya
Memberikan kesempatan pada
peserta yang lain
untuk memberikan pendapat
Melengkapi jawaban peserta
Mengevaluasi atau menanyaka Menjawab pertanyaan
Penutup n kembali materi yang Mendengarkan dan
3. telah disampaikan pada peserta memperhatikan
Menyimpulkan kembali materi Mendengarkan dan
(5 menit) yang telah disampaikan memperhatikan
Memberikan motivasi kepada k M
eluarga agar
selalu optimis dalam merawat a
nggota keluarganya
Menutup dan mengucapkan sal
am
H. Evaluasi
Evaluasi hasil
I. Referance
Satgas COVID-19 UGM. 2020. Buku Saku Desa Tanggu Covid 19. Yogyakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2020. COVID-19 dalam Angka Kondisi 3 Juni 2020
A. Pengertian COVID-19
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama SARS-
COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona (Satgas COVID-19 UGM, 2020).
COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO dan ditetapkan Peme- rintah
sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang perlu dilakukan langkah-langkah
penanggu- langan terpadu termasuk keterlibatan seluruh komponen masyarakat
(Kementerian Kesehatan RI, 2020)
B. Penularan COVID-19
Menurut Satgas COVID-19 UGM. 2020 ada beberapa cara penularan COVID-19
sebagai berikut :
1. Droplet : COVID-19 ditularkan melalui DROPLET (percikan ketika orang
batuk/bersin/berbicara) orang dengan COVID-19.
2. Kontak erat : Seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan, cipika-cipiki.
3. Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi : Virus Corona dapat
bertahan pada permukaan benda mati selama berjam-jam sampai berhari-hari
C. Masa inkubasi COVID-19
Masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 1 hingga 14 hari, dan umumnya akan terjadi
dalam 3 hingga 7 hari (Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020).
Menurut Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020. Beberapa gejala yang mungkin
terjadi, antara lain:
1. Penyakit Sederhana (ringan) Pasien-pasien ini biasanya hadir dengan gejala infeksi virus
saluran pernapasan bagian atas, termasuk demam ringan, batuk (kering), sakit tenggorokan,
hidung tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri otot, atau malaise. Tanda dan gejala pen- yakit
yang lebih serius, seperti dispnea, tidak ada. Dibandingkan dengan infeksi HCoV
sebelumnya, gejala non-pernapasan seperti diare sulit ditemukan.
2. Pneumonia Sedang Gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas (atau takipnea pada
anak-anak) hadir tanpa tanda-tanda pneumonia berat.
3. Pneumonia Parah Demam berhubungan dengan dispnea berat, gangguan pernapasan,
takipnea (> 30 napas / menit), dan hipoksia (SpO2 <90% pada udara kamar). Namun, gejala
demam harus ditafsirkan dengan hati-hati karena bahkan dalam bentuk penyakit yang parah,
bisa sedang atau bahkan tidak ada. Sianosis dapat terjadi pada anak- anak. Dalam definisi ini,
diagnosis adalah klinis, dan pencitraan radiologis digu- nakan untuk mengecualikan
komplikasi. 4. Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS) Diagnosis memerlukan kriteria
klinis dan ventilasi. Sindrom ini menunjukkan keg- agalan pernapasan baru-awal yang serius
atau memburuknya gambaran perna- pasan yang sudah diidentifikasi. Berbagai bentuk ARDS
dibedakan berdasarkan derajat hipoksia.
E. Cara Pencegahan COVID-19
Menururt Kementerian Kesehatan RI. 2020 didalam Pedoman Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Pencegahan Covid 19 Di RT/RW/DESA. ada cara penegahan yang dapat dilakukan
seperti :
1. Kebersihan personal dan rumah
Lebih sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau gunakan
hand sanitizer
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum di
cuci
Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit
Menerapkan etika batuk dan bersin
2. Peningkatan imunitas diri
Memakai masker
Tetap di rumah dan menjaga jarak sosial/fisik (social/ physical distancing)
Tidak berjabat tangan
Segera mengganti baju/mandi sesampai di rumah setelah bepergian
Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda yang sering
disentuh
Konsumsi gizi seimbang
Lakukan aktifitas fisik/senam ringan
Berjemur di pagi hari selama 15 menit
Istirahat cukup
Tidak merokok
Suplemen vitamin (jika diperlukan)
Kendalikan penyakit penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi, asma
Tetap tenang menyikapi informasi dan situasi