SKRIPSI
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
media grafika”, yang merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh
mahasiswa jenjang pendidikan Strata satu (S-1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas
penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas kemudahan dan yang bapak berikan
kepada penulis.
5. Ir. Endang Pudji Widjajati, MMT selaku Dosen Pembimbing Kedua dalam
penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas kemudahan dan yang bapak berikan
kepada penulis.
8. Dan semua pihak yang telah banyak membantu di dalam penyelesaian tugas
akhir ini.
bersedia membantu dan membimbing penulis didalam menyusun Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir (Skripsi) ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis sangat berharap
semoga Tugas Akhir ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita.
Hormat Kami,
Penulis
ABSTRAKSI
Dalam era indusrtialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, cakupan persaingan telah
berubah karena itu semakin banyak perusahaa telah mengubah strateginya untuk dapat bersaing
dalam pasar domestik maupun luar negeri. Untuk menjaga konsistensi mutu produk dilakukan
pengendalian mutu atau kualitas suatu produk.
PT. Temprina Media Grafika adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri
percetakan. Kondisi sistem manajemen perusahaan secara umum telah melakukan Quality Control
(QC) terhadap perusahaannya. Namun Quality Control (QC) yang dilakukan oleh perusahaan lebih
banyak difokuskan terhadap kualitas produknya, sehingga belum terlihat jelas bagaimana usaha-
usaha perusahaan tersebut dalam menangani ha;-hal yang berhubungan dengan internal perusahaan,
karena kondisi internal yang baik merupakan awal dari kesuksesan. Untuk meningkatkan kualitas
internal, maka PT. Temptina Media Grafika harus menjadi organisasi yang selalu mengutamakan
Continous Improvement Quality dan menerapkan Manajemen Kualitas dengan tepat dan benar.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin membandingan quality management PT. Temprina
Media Grafika dengan kriteria yang ditetapkan Deming melalui media kuisioner. Kriteria yang
diambil yaitu berdasarkan 10 kategori Deming Prize, dimana Deming Prize sendiri dibentuk dari 14
point Deming (Deming’s Management). Deming Prize adalah penghargaan yang diberikan kepada
suatu organisasi atau perusahaan yang secara konsisten menerapkan quality control.
Berdasarkan hasil analisa data, maka didapatkan hasil dimana nilai (score) performansi
untuk keadaan organisasi / perusahaan sebesar 4,09 ; proses kerja yang dilakukan sebesar 2,32 ;
tools / alat manajemen sebesar 1,57 ; dan analisa output organisasi / perusahaan sebesar 3,61. Nilai
– nilai tersebut telah melebihi target score yang telah ditetapkan masing – masing variabel. Hal ini
berarti secara umum variabel – variabel yang diteliti telah sesuai dengan kebijakan Total Quality
Management berdasarkan Deming’s management. Pada kategori visi untuk masa depan perbaikan
dilakukan dengan membentuk wadah organisasi yang menampung masukan para karyawan,
kategori orientasi pelanggan perbaikan dilakukan dengan mengadakan pelatihan tentang customer
oriented. Untuk perbaikan kategori wewenang tertinggi dengan meminta opini secara langsung dan
menyediakan kotak saran, perhatian akan kualitas memberikan pengarahan kepada karyawan dalam
menjalankan kebijakan Quality Improvement (Perbaikan Kualitas),pada kategori ide baru
memberikan sarana untuk para karyawan agar dapat memberi masukan-masukan kepada pengambil
keputusan, kategori pengukuran memberikan pelatihan keterampilan dan pemahaman pentingnya
kualitas dan untuk kategori penghargaan melakukan penghargaan dengan memberikan penghargaan
berupa kenaikan jabatan/gaji. Untuk Kategori komunikasi melakukan workshop dan menerbitkan
koran/majalah perusahaan yang memuat informasi tentang perbaikan kualitas dan untuk kategori
pelatihan memberikan pelatihan dan pendidikan yang berhubungan dengan pengendalikan kualitas.
PENDAHULUAN
kualitas dalam usaha mempertahankan diri dan bersaing dengan perusahaan lain,
karena kualitas merupakan faktor yang penting dalam persaingan era global saat
performansinya sehingga dapat mengetahui dimana posisi perusahaan saat ini, dan
ditetapkan.
pemesanan (Job Order). Sistem manajemen mutu hanya menekan pada upaya
perusahaan dengan kinerja sehat yang dikelola secara profesional dan inovatif
Secara umum perusahaan ini telah melakukan Quality Control (QC) namun QC
yang dilakukan perusahaan lebih banyak dititik beratkan pada kualitas produknya
dan kualitas yang berfokus pada pelanggan. Dalam perbaikan kualitas tidak hanya
pada produk namun juga elemen yang mendukung terciptanya produk itu sendiri,
seperti tenaga kerja, mesin dan lain – lain. Pada kualitas produk harus ditunjang
kualitas produk yang dihasilkan. Dan hal – hal yang berkaitan dengan kualitas
karyawan yang masih kurang, job description yang belum terstruktur, kebanggaan
karyawan atas pekerjaan masih perlu ditingkatkan, dan lain – lain yang masih
kurang diperhatikan.
Prize adalah suatu penghargaan yang diberikan pada perusahaan baik itu jasa
kriteria yang ada dalam Deming Prize, dan selalu mengadakan perbaikan kualitas
Deming Prize memiliki 10 kategori yang dibentuk dari 14 point Deming, yang
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam
Batasan dari permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain :
kategori/ kriteria Deming Prize, dan tidak melibatkan pada kualitas eksternal.
untuk :
deming prize.
1.5. Asumsi
adalah :
1. Data-data internal yang diambil dari data perusahaan dapat dipercaya (data
struktur organisasi, job discription, srategi dan target saat ini, dsb).
Deming).
1.6. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari peneilitan tugas akhir ini
1. Bagi Universitas
kehidupan nyata.
2. Bagi perusahaan :
laporan ini, maka penulisan laporan tugas akhir pada PT. Temprina Media Grafika
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab akan membahas proses pengolahan data dan analisis data
Pada bab ini diberikan kesimpulan atas seluruh hasil penelitian yang
lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
2.1. Kualitas
Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari
dalam pasar global harus memberikan perhatian serius pada definisi strategik,
yang menyatakan bahwa : kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi
menerus sehingga dikenal istilah Q-MATCH (Quality = Meet Agreed Term and
Changes).
7
Kualitas mengacu pada pengertian pokok sebagai berikut :
2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau
kerusakan.
suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai
performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap
area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan sumber daya manusia
improvement). Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level
namun pada dasarnya menejemen kualitas berfokus pada perbaikan terus menerus
(Nasution, 2005) :
dengan sasaran.
8. Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik.
2004) :
I. Quality by inspection
I I
Supplier B C Customer
A
Tujuan :
pada pelanggan.
Kelemahan :
sering terlambat sampai pada bagian yang membuat kesalahan dan harus
membetulkannya.
- Operator tidak peduli terhadap kesalahan yang dilakukan karena sudah ada
I I I I
Supplier B C Customer
A
Kerugian :
I
Supplier A+I B+I C+I Customer
secara benar sejak awal dan bertanggung jawab penuh untuk mencegah defect
customer. Untuk melakukan cara ini secara berhasil maka kecakapan tentang
kualitas harus dilatih terlebih dahulu dan juga ditanamkan sikap kualitas.
sejak awal maka kualitas tinggi dapat dicapai pada seluruh tahap produksi.
Dengan modus total quality dan tanpa inspeksi maka akan menurunkan biaya
berikut :
perusahaan terhadapnya.
baik itu jasa maupun manufaktur yang berhasil atau sukses dalam menjalankan
kriteria yang ada pada deming prize dan selalu mengadakan perbaikan akan
a. Deming Prize di Jepang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1951. Deming
control” yang telah membuat negara ini cepat pilih dari situasi krisis. Ia secara
(http://valessentia-id.com)
perusahaan, yang telah memberikan pengaruh yang sangat besar baik secara
kualitas/manajemen.
(http://www.deming.org/demingprize/)
masa.
(http://www.gkmin.net/download/istilahkualitas/)
Scientist and Engineering (JUSE). Penghargaan ini dikeluarkan pada tahun 1950
dan diberikan tiap tahun pada perusahaan yang berhasil menerapkan quality
control dan management dengan baik. Tiap tahun JUSE memberikan 4 Deming
Prize dan satu award yaitu : Deming Award untuk individual yang berjasa pada
pengendalian kualitas dan metode statistika serta Deming Aplication Prize untuk
perusahaan yang melaksanakan dengan baik pengendalian kualitas perusahaannya
tahunan yang diberikan kepada perusahaan yang telah mencapai suatu tingkatan
kepada pada badan tersebut untuk kemudian dianalisa, apakah perusahaan maupun
suatu divisi dalam perusahaan tersebut layak mendapatkan prize atau tidak. Disini
tidak ada batasan jumlah penerima penghargaan per tahunnya asalkan perusahaan
disini tidak ada batasan jumlah penerima penghargaan maupun divisi perusahaan
prize.
dicalonkan baik oleh perusahaan tempat bekerja maupun inisiatif sendiri untuk
kemudian diberi form aplikasi (kuisioner). Deadline aplikasi ini adalah tanggal 31
juli tiap tahunnya, tidak ada perbedaan atau pemisahan untuk kandidat yang
Penghargaan ini sendiri diberikan oleh Nippon Keizai Shimbun (Japan Economic
Journal) dan nantinya akan dimuat dalam majalah bulanan yang diterbitkan oleh
penghargaan ini sendiri pada bulan november dan mendapatkan medali Deming,
sertifikat dari Deming Prize Communitte serta hadiah dari Nippon Keizai Shimbun.
organisasi perusahaan dari Negara lain selain Jepang untuk menjadi peserta, dan
yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan industri, kontribusi utama yang
membuatnya terkenal adalah Deming Cycle, Fourteen Points dan Seven Deadly
Diseases.
2.5. Siklus Deming (Deming Cycle)
pemasaran) dalam suatu usaha kerja sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Plan
Analyze Do
Act Cheek
(plan).
Ulangi lagi mulai dari langkah perencanaan diikuti dengan pengetahuan yang baru
dan ulangi juga langkah pengerjaan, Check, Act, Analyze sampai terbentuk suatu
proses peningkatan kinerja dari yang sebelumnya. Siklus deming ini selalu
berputar dan tidak akan pernah berhenti, karena perbaikan akan sesuatu tidak akan
departemen (riset, desain, produksi, pemasaran) dalam suatu usaha kerja sama
harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan transisi positif dari bisnis
1. Ciptakan keajegan tujuan dalam menuju perbaikan produk dan jasa, dengan
maksud untuk menjadi lebih dapat bersaing, tetap berada dalam bisnis, dan
Biasanya bila pemeriksaan mutu kualitas dilakukan pada akhir proses, apabila
Sedangkan bila mutu kualitas jelek atau cacat, akan susah dicari penyebab
Harga tidak menentukan apakah produk baik atau tidak. Baik atau tidaknya
suatu produk dilihat atau ditentukan dari kualitas produk itu. Untuk melihat
5. Perbaiki secara konstan dan terus menerus sistem produksi dan jasa, untuk
menurunkan biaya.
paling bawah) sangat diperlukan. Hal ini dilakukan dalam usaha menjaga agar
kualitas dapat terjaga dengan baik. Apakah itu kualitas produk ataupun
diatas, diperlukan keahlian SDM yang memadai. On the job training sangat
diperlukan bagi semua lapisan karyawan mulai level pimpinan sampai pekerja.
Hal ini dimaksudkan untuk membiasakan diri atas pekerjaan. Kerja akan lebih
8. Hapuskan rasa takut sehingga setiap orang dapat bekerja dengan lebih baik.
10. Hilangkan slogan, desakan, dan target bagi tenaga kerja. Hal-hal tersebut
kepemimpinan.
keahliannya.
14. Buatlah transformasi pekerjaan setiap orang dan siapkan setiap orang untuk
mengerjakannya.
2. Penekanan pada laba jangka pendek; pemikiran jangka pendek yang didorong
oleh ketakutan akan usaha-usaha pengambil alihan dan tekanan dari banker
sekali terhadap apa yang tidak diketahui atau tidak dapat diketahui.
7. Biaya hutang yang berlebihan, yang dikarenakan pada pengacara yang bekerja
Penilaian didasarkan pada cara pencarian data eksternal dan internal serta cara
penggunaannya.
4. Standardization
statistika.
6. Quality Assurance
dan maintenance.
7. Control (Maintenance)
Quality Control.
9. Efektifitas
pendek.
konsep deming (yaitu 14 point deming dan siklus deming), dimana dari masing-
masing kategori memiliki beberapa item-item. Dari nilai inti dan konsep dan ke
sampai lapisan karyawan yang paling bawah) ini meliputi awal dari
dapat diketahui gambaran awal dari perusahaan seperti apa dan dari perbaikan
Proses kerja yang diamati disini antara lain: job analisis, bagaimana sifat
customer, tujuan dari divisi perusahaan, rencana kualitas apa yang diterapkan
perusahaan. Hal-hal yang perlu diketahui antara lain: alat apa yang digunakan
proses, usaha apa yang dilakukan untuk mengembangkan perusahaan, dll. Dari
Untuk menghasilkan output yang bagus, kita perlu mengetahui aturan kerja
atau work flow, kerja dari para karyawan, struktur organisasi yang diharapkan,
fasilitas yang mendukung proses, training atau pelatihan diharapkan untuk
Keempat elemen dasar kerangka kerja diatas dibentuk, pada intinya ingin
yang hampir sejenis dengan deming prize, yaitu sama-sama award ataupun model
internasional. Dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk mencari model yang
paling cocok dengan situasi dan kondisi perusahaan, yaitu PT. Lotus Indah Textile
Industries Oleh karena itu berikut ini akan dijabarkan 6 model kualitas selain
model dan kemudian kenapa model deming prize dipilih dari ke 6 model tersebut,
adalah :
EFQM didukung oleh Organisasi Eropa untuk kualitas dan Komisi Eropa
2. The European Quality Award, diberikan kepada para pelamar yang paling
sukses.
kompetitif global.
model keunggulan bisnis Eropa, atau sering disebut sebagai model Kualitas
Eropa. Kerangka kerja dari model kualitas Eropa dapat ditunjukkan dalam gambar
di bawah ini.
H
A
K Strategi dan Kepuasan
E S
Kebijakan Karyawan I
P (80) (90)
E L
M
I H
M P
A
P Manajemen R S
I O Kepuasan
Sumber Daya Pelanggan I
N Manusia S
(200) L
A (80) E
N S B
(140)
M I
U S
T Sumber Daya Dampak pada N
U (9) Masyarakat I
(100) (6) S
(150)
penghargaan ini dikelola oleh the Australian Quality Award Foundation, cabang
3. The Award Gold Level, terbuka untuk perusahaan yang telah memperoleh
penghargaan level 2.
4. The Australian Business Excellent Prize, terbuka untuk perusahaan yang telah
trophynya mengambil nama dari M.Low yang dikenal sebagai ilmuwan dan
pendidik pada tahun 1950 sebagai penghargaan kepada beliau. Award ini
sukses.
ISO 9000 adalah nomor acuan pada suatu sistem seri standar internasional
Jenewa, Swis. pada sub bab ini, tidak akan dijabarkan mengenai ISO 9000 secara
detail dan bagaimana proses regrestasinya, namun lebih kepada konsepnya untuk
dibandingkan dengan deming prize. Standard Internasional ISO 9000 tidak diatur
atau dimonopoli oleh suatu negara tertentu. Setiap negara boleh menjadi badan
dikeluarkan untuk beberapa lembaga yang berbeda, sehingga mungkin saja suatu
kualitas seri manajemen ISO 9000, mulai ISO 9000 – 14.000 mengenai
demikian pula hubungan dengan supplier yang berarti barang yang dibeli sudah
diuji sesuai dengan persyaratan yang diminta, sehingga disini dapat ditarik
organisasi ini akan menjadi lebih disiplin dalam menjalankan organisasi mereka.
Departement Secretary, yang meninggal pada tahun 1987. The Baldrige Awards
disusun dalam Act of Congres pada 20 agustus 1987 dan direkayasa untuk
mempromosikan beberapa karakteristik penting. Menurut Tummala dan Tang
strategi kualitas yang sukses yang diterapkan oleh organisasi atau perusahaan.
2. Perusahaan jasa
3. Perusahaan kecil
Namun mulai tahun 2001 sampai saat ini, partisipan ditambah 2 kategori lagi
kesehatan.
penilaian, yaitu :
evaluasi tertulis
3. Penilaian akhir setelah melakukan cek silang antara evaluasi dan visitasi untuk
a. Planning
b. Culture
konteks budaya dalam organisasi. Budaya yang ada dalam organisasi akan
d. System Processes
f. Outcomes
oleh McCarthy dan Keefe ( 1999 ) merupakan hasil dari proses – proses
Hal ini sangat dimungkinkan karena manajemen dan kebijakan setiap organisasi
Salah satu kelebihan The deming prize yang sesuai dengan pernyataan
diatas, tertulis dalam karakteristik kriteria tersebut yaitu “ The criteria are non
prespective and adaptable “ yang berarti bahwa meskipun the deming prize
dengan teknik, sistem dan metode tersebut tergantung pada tipe dan
personelnya.
- Beberapa unit dalam suatu organisasi harus dikelola dengan prosedur yang
sama.
Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis tidak membandingkan mana
metode yang terbaik dan mana yang jelek, namun lebih kepada perbandingan
dan kerja keras dari pihak manajemen organisasi untuk selalu melakukan
Namun karena pada penelitian tugas akhir ini, penulis menggunakan konsep
dan prosedur dari The Deming Prize, maka berikut akan diberikan alasan kenapa
dipilih model tersebut beserta perbandinagan the deming prize dengan 2 model
kualitas lainnya yaitu Baldrige Award (MBNQA) dan ISO 9000. Kenapa kedua
model ini ? karena seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, kedua
model ini mempunayai data dan informasi yang cukup lengkap untuk
Dari tabel diatas, perbedaan yang paling mencolok adalah pada point tujuan
dan fokus. Tujuan dari MBNQA lebih menekankan pada sharing informasi dalam
persaingan skala nasional (USA), sedangkan pada Deming Prize memiliki tujuan
baik itu manufaktur atau jasa cenderung menutup diri, hal ini bisa dikarenakan
satu alasan yang klasik yakni takut ditiru. Ketakutan tersebut sangat beralasan
dengan teknologi yang pas-pasan akan sulit bersaing dengan perusahaan yang
lebih maju. Untuk itulah maka penulis lebih memilih tujuan Deming Prize yaitu
kontinyu.
Pembanding
DEMING PRIZE ISO 9000
Tujuan Penghargaan diberikan kepada Menjamin pembeli akan
perusahaan yang secara kontinyu produk yang dibelinya.
menjalankan pengawasan kualitas.
Fokus Metode statistik. Kesesuaian dalam praktek.
Untuk Individu, perusahaan dan bagiannya / Perusahaan, divisi dan fasilitas
perusahaan berskala kecil. diseluruh dunia.
Waktu 2-5 tahun, persiapan bersama JUSE. 6-12 bulan, tergantung dari
kapan mulainya.
Sharing Penyebaran informasi sukarela dan Tidak punya kewajiban untuk
Informasi minimal menyebarkan informasi kepada
yang lain.
Penerima Siapa saja yang memenuhi kriteria. Perusahaan dilibatkan dalam
Bagi yang belum memenuhi perdagangan internasional
dilakukan perpanjangan 2x dalam untuk dapat diakui sebagai
masa 3 tahun. anggota EC (european
commitee)
Penilaian Ujian / peninjauan dilakukan oleh Menilai kualitas secara manual
para senior yang dipilih anggota seperti dokumen kerja, audit
JUSE tempat apakah ada kesesuaian
kualitas/tidak.
adalah pada point penerima dan penilaian. Pada Deming, penerimaan bisa siapa
saja, apakah individu, organisasi sedangkan pada ISO 9000 hanya pada
Dari point ini, keikutsertaan perusahaan dalam ISO 9000 cenderung bersifat
adanya keterpaksaan agar perusahaan bisa diakui oleh dunia internasional, dengan
begitu produk yang ditawarkan memiliki nilai jual yang tinggi (profit oriented).
Sedangkan pada Deming Prize cenderung bersifat sukarela, tidak adanya paksaan
yang bersifat profit oriented (pada dasarnya model Deming tidak menganut profit
Prize, disebabkan karena mereka ingin mengetahui kinerja mereka sampai dimana
Pada point penilaian, untuk Deming Prize dilakukan oleh beberapa anggota
senior JUSE dengan cara meninjau langsung kinerja perusahaan, memberi lembar
kuisioner dan dilakukan secara bertahap. Sedangkan pada ISO 9000, penilaian
dilakukan atas dasar dokumen yang ada diperusahaan, jadi penilaian berdasarkan
Berikut konsep dasar pada Deming Prize yang tidak terdapat pada ISO 9000 :
peningkatan kualitas.
top manajemen.
Konsep dasar pada ISO 9000 yang tidak terdapat pada Deming Prize :
1. Pengendalian dokumen.
2. Identifikasi produk.
Pada dasarnya sistem penilaian pada ISO 9000 lebih banyak pada evaluasi
kualitas manual dan dokumen kerja dari organisasi. Audit untuk mengetahui
sampai berapa kesesuaiannya standart operasi dan prosedur (SOP) kerja, dan
pada ISO 9000 tidak berpatokan pada results-oriented ataupun suatu proses
seluruh tahap, mulai dari proses sampai dengan kemasan yang diberikan. Dari
uraian diatas sebenarnya model ISO 9000 pun sebenarnya bisa diterapkan pada
perusahaan seperti yang diinginkan untuk ditunjukkan pada penelitian ini, maka
penulis bersama dengan pihak manajemen PT. Lotus Indah Textile Industries
membutuhkan sistem penilaian dengan point-point yang jelas dan bukan terpaku
pada regrestasi. Oleh karena itulah maka dipilih Model Deming Prize sebagai
yang terlalu besar sehingga dengan penariakn sample kita dapat menghemat
waktu, dan biaya serta dapat menghindari percobaan yang bersifat merusak.
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sample. Apabila besar populasi
adalah P, sedang unsur dalam sample atau sample size adalah p, besar
kesempatan bagi tiap satuan elementer untuk dapat dipilih dalam sample
adalah P/p.
b. Pengambilan Sample Sistematis
hanya unsure pertama saja dari sample yang dipilih secara acak, sedangkan
Pada penarikan sample acak distrafiksi ini penarikan sample dilakukan dengan
membagi populasi yang diteliti ke dalam strata-srata yang seragam, dan dari
gugus-gugus yang disebut cluster dan dari cluster ini akan dilakukan
pengambilan sample. Jumlah gugus yang diambil harus asak, kemudian unsur-
Dalam penarikan sample gugus bertahap ini populasi dibagi dalam gugus-
dibagi dalam gugus tingkat pertama, kemudian dari gugus tingkat pertama ini
dibagi lagi dalam gugus-gugus tingkat kedua,dan gugus tingkat kedua ini
jenis sample non probabilitas ini, unsur dari suatu populasi memiliki peluang yang
berbeda untuk terpilih menjadi sample untuk data metode ini dipertimbangkan
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
fungsi ukurnya. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas yang sangat
tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesalahan
suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Definisi
kita benar-benar mengukur apa yang ingin kita ukur? Dalam pertanyaan ini yang
Suatu test yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan
Sisi lain yang sangat penting dalam konsep validitas adalah kecermatan
pengukuran (Metodologi Penelitian, 2002). Suatu test yang validitasnya tinggi
tidak saja akan menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, akan tetapi juga dengan
kecermatan tinggi.
sebagai berikut :
rhitung
n x y X Y
n X 2
X n Y Y
2 2 2
Dimana :
n = Jumlah responden
r n2
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : thitung
1 r2
Dimana :
t = Nilai t hitung
n = Jumlah responden.
suatu ukuran yang digunakan untuk menilai apakah alat ukur yang digunakan
mampu memberikan nilai pengukuran yang konsisten, atau dengan kata lain
kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas disebut sebagaai
pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana suatu pengukuran dapat
dipercaya. Artinya hasil ukur adalah dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relative
sama, kalau aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
perbedaan kecil diantara hasil pengukuran. Bila perbedaan itu besar dari waktu ke
waktu, maka hasil pengukuran itu tidak dapat dipercaya atau tidak reliabel.
Teknik yang digunakan untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
2 rb
r11
1 rb
Dimana :
akhir).
suatu himpunan data yang mengelompok atau memusat dalam nilai numerik
n
xi
x i 1
n
dibagi banyaknya data ( n ) yang ada. (Sumber : Metode Riset Untuk Bisnis
METODE PENELITIAN
ini dilakukan mulai bulan Juni 2009 hingga data-data yang dibutuhkan
mencukupi.
yaitu :
1. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja manajemen itu
sendiri.
2. Variabel Bebas
terukur. Pada penelitian ini, variabel yang diteliti adalah yang mengarah pada
Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel yang diambil dari
sampai lapisan yang paling bawah) ini meliputi awal dari perusahaan, visi,
diketahui gambaran awal dari perusahaan seperti apa dan dari perbaikan apa
2. Proses kerja
Proses kerja yang diamati disini antara lain: job analisis, bagaimana sifat
customer, tujuan dari divisi perusahaan, rencana kualitas apa yang diterapkan
3. Manajemen perusahaan
perusahaan. Hal-hal yang perlu diketahui antara lain: alat apa yang digunakan
proses, usaha apa yang dilakukan untuk mengembangkan perusahaan, dll. Dari
Untuk menghasilkan output yang bagus, kita perlu mengetahui aturan kerja
atau work flow, kerja dari para karyawan, struktur organisasi yang diharapkan,
dalam pemilihan sampel, apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil
jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%. (
n 25% N
Jumlah sample / responden yang didapatkan harus lebih dari 30, karena
sampel yang telah stabil sebagai pendugaan ragam populasi. (Sugiarto, dkk, 2003:
10).
a. Data Primer
Yaitu data riil yang dapat diperoleh dari hasil pengamatan atau pengukuran
secara langsung terhadap suatu objek dari penelitian yang dilakukan. Yang
masalah atau data yang diperlukan dengan bantuan daftar pertanyaan yang
2. Observasi
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian,
Tahap analisa data merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian
ini, yang menggunakan metode Deming Prize. Pada tahap ini, score yang didapat
dari pengisian kuisioner kemudian dicocokan dengan target score pada Deming`s
management. Dari sini akan diketahui apakah sudah sesuai atau belum dengan
kriteria Deming Prize dan akan mengetahui kekurangan apa saja yang dimiliki
perusahaan.
Secara garis besar kuisioner terdiri dari empat bagian sebagai berikut :
a. Keadaan perusahaan, 20 karegori dan terdapat 25 pertanyaan :
KATEGORI TARGET SCORE
1. Kesadaran akan strategi organisasi 3,50
2. Visi untuk masa depan 3,50
3. Inovasi 3,50
4. Kebijakan kualitas yang diterapkan 3,50
5. Value system / etika 3,50
6. Keterlibatan pihak top manajemen 3,50
7. Komitmen mewujudkan tujuan 3,50
8. Aturan peningkatan kualitas 3,50
9. Perhatian peningkatan kualitas 3,50
10. Struktur peningkatan kualitas 3,50
11. Sadar akan produktivitas 3,50
12. Sikap / moral 3,50
13. Kerjasama 3,50
14. Keterlibatan 3,50
15. Persepsi lingkungan kerja 3,50
16. Interaksi sosial 3,50
17. Karakteristik tugas karyawan 3,50
18. Konsekuensi pembatas 3,50
19. Orientasi pelanggan 3,50
20. Komunikasi 3,50
Total (rata-rata score dibagi 20) 3,50
(Sumber : V. Daniel Hunt, Integrating Quality And Business Strategy, 1993, hal.110)
Dalam kuisioner ini terdapat enam alternatif jawaban dengan score tertinggi
Deming, perlu observasi ulang ke lapangan untuk melihat kebijakan Total Quality
Tujuan yang ingin dicapai dari pengujian ini adalah untuk mengcek
apakah isi dari kuesioner tersebut sudah cukup dipahami oleh seluruh responden.
Untuk melakukan pengujian validitas, cara yang paling sering dilakukan adalah
berikut :
rhitung
n x y X Y
n X 2
X n Y Y
2 2 2
Dimana :
n = Jumlah responden
r n2
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : thitung
1 r2
Dimana :
t = Nilai t hitung
n = Jumlah responden.
tidak akan menyimpang terlalu jauh dari rata-rata jawaban responden untuk
variabel tersebut.
Teknik yang digunakan untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah metode
berikut :
2 rb
r11
1 rb
Dimana :
akhir).
tabel r product moment. Jika r11 < r tabel, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang
dapat dilanjutkan.
rata, suatu himpuna data kuantitatif adalah menjumlahkan seluruh data dibagi
n
xi
x i 1
n
Artinya rata-rata dihitung dari penjumlahan tiap data, dari x 1 hingga x n ,
dibagi banyaknya data ( n ) yang ada. (Sumber : Metode Riset Untuk Bisnis dan
Ekonomi, 2003).
Agar proses penelitian ini dapat berjalan lancar yang pada akhirnya dapat
Rumusan Masalah
Tujuan Masalah
Indentivikasi
Penyusunan
Tidak
Apakah Item tidak Valid
Valid? dibuang
Ya
Uji Reliabilitas
Tidak
Apakah
Reliabel?
Ya
Perhitungan Kriteria Deming Prize
berdasarkan :
- Keadaan perusahaan secara umum
- Proses Kerja yang dilakukan
- Tool/alat manajemen
- Analisa output perusahaan
A
A
Selesai
1. Mulai
2. Studi Lapangan
umum atau global. Pada tahap ini juga digunakan untuk mengumpulkan data
3. Studi Pustaka
Tujuan dari studi pustaka adalah untuk mengetahui latar belakang mengenai
4. Perumusan Masalah
Tahap ini merupakan hal yang penting sebagai dasar arah penelitian, agar
dilakukan setelah studi lapangan awal dan studi pustaka. Dalam tahap
Surabaya
5. Tujuan Penelitian
6. Identifikasi Variabel
8. Penyusunan Kusioner
yang terdapat dalam Deming Prize dan berdasar kondisi riil perusahaan.
Secara garis besar kuisioner terdiri dari lima bagian sebagai berikut :
Uji validitas disini digunakan untuk mengetahui sejauh mana keabsahan data
yang telah dibuat oleh peneliti berdasarkan dari penyebaran kuisioner yang
Pada tahap analisa ini, merupakan tahap yang paling penting dalam
penelitian ini. Pada tahap ini, score yang didapat dari pengisian kuisioner
pont Deming). Dari sini akan diketahui kekurangan apa saja yang dimiliki
pada kesimpulan akan diketahui mana yang harus diperbaiki dan mana yang
sudah baik. Dari kesimpulan ini juga dapat ditambahkan saran-saran bagi
Deming Prize
14. Selesai
BAB IV
mewakili semua departemen, yang mana orang-orangnya mengerti dan sadar akan
harus berhati – hati dan memenuhi aturan dalam pemilihan sampel, apabila subjek
kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%. ( Sonny Sumarsono, 2004 : 81-82)
n 25% N
Sehingga :
25
197 49,75 jadi n = 50 responden.
100
50 responden.
Jumlah sample / responden yang didapatkan harus lebih dari 30, karena
sampel yang telah stabil sebagai pendugaan ragam populasi. ( Sugiarto, dkk,
2003: 10 ).
semua departemen, yang mana orang-orangnya mengerti dan sadar akan peranan
tersebut.
4.1.4 Pengisian dan Pengumpulan Kuisioner
Produksi dan departemen umum, didampingi peneliti, agar apabila ada pertanyaan
dapat segera ditanggapi. Penyebaran kuisioner ini, juga dibantu oleh staf
Dikarenakan waktu yang singkat dan terbatas, maka agar tidak terjadi
(df) adalah n – 2, yaitu sebesar 48, dengan r tabel sebesar 0,184. Suatu item
pertanyaan akan dianggap valid jika nilai corrected item total corelation (rhitung)
for Social Science ( SPSS ) pada lampiran D-1 variabel keadaan umum organisasi
for Social Science (SPSS) pada lampiran D-2 variabel Proses kerja yang dilakuan,
for Social Science (SPSS) pada lampiran D-3 variabel tools / alat manajemen,
for Social Science (SPSS) pada lampiran D-4 variabel analisa output organisasi /
dalam pengertian apakah alat ukur yang digunakan cukup akurat, stabil atau
for Social Science (SPSS) pada lampiran D-1; D-2; D-3; D-4, diperoleh hasil
lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2001:133), berdasarkan tabel di atas yang
menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,600, maka dapat diputuskan bahwa
Rumus :
n
xi
x i 1
n
Jika jumlah pertanyaan perkategori lebih dari 1, maka :
n
xi
x i 1
1
n y
Keterangan:
x = Rata-rata
x = Data
y = Jumlah pertanyaan
4 4 5 4 .... 4 3 209
x =( )= ( )
50 50
x = 4,18
Dimana :
x = 5 5 5 5 .... 4 5 = 4,18
n = 50 Responden
Rumus :
n
xi
x i 1
n
Jika jumlah pertanyaan perkategori lebih dari 1, maka :
n
xi
x i 1
1
n y
Keterangan:
x = Rata-rata
n = Banyaknya data / Responden
x = Data
y = Jumlah pertanyaan
(2 1 2 2 .... 2 2) (2 1 2 ..... 2 1) 1
x =( ) =
50 2
84 78 1
( )
50 2
x = 1,62
Dimana :
x = (2 1 1 2 .... 1 2) (1 1 1 ..... 1 1) = 84+78
n = 50 Responden
(Untuk perhitungan lain ada dilampiran E-2)
Tabel 4.7 Perolehan Score Untuk Proses Kerja Yang Dilakukan
Pertanyaan Score
No Kategori
no : perusahaan
1. Job analysis 26-27 1,62
2 Wewenang tertinggi 28 1,48*
3 Perhatian akan kualitas 29 1,54*
4 Kepemimpinan top manajemen 30-31 1,57
5. Aktivitas pelayanan customer 32-33 1,61
6 Definisi improvement 34 1,66
7 Tujuan unit kerja 35 3,86
8 Tujuan organisasi 36 4,48
9. Rencana penerapan kualitas 37 1,58
10. Rencana strategi 38-39 1,63
11. Effisiensi organisasi 40 3,76
12. Investasi/penerapan teknologi 41 3,60
13. Metode/proses peningkatan 42 4,10
14. Ide baru 43 3,44*
15. Masukan karyawan 44 1,54
16. Peningkatan yang dicapai 45-46 3,62
17. Pengukuran 47 1,38*
18. Feedback 48-50 1,62
19. Evaluasi 51-52 1,66
20. Hasil yang didapat 53 1,56
21. Penghargaan 54-55 1,45*
Total (jumlah score dibagi 21) 2,32
Sumber : Data primer diolah (lampiran C-2)
Rumus :
n
xi
x i 1
n
Jika jumlah pertanyaan perkategori lebih dari 1, maka :
n
xi
x i 1
1
n y
Keterangan:
x = Rata-rata
n = Banyaknya data / Responden
x = Data
y = Jumlah pertanyaan
2 1 1 2 .... 1 77
x =( )= ( )
60 50
x = 1,54
Dimana :
x = 2 2 1 1 .... 2 = 77
n = 50 Responden
Rumus :
n
xi
x i 1
n
n
xi
x i 1
1
n y
Keterangan:
x = Rata-rata
x = Data
y = Jumlah pertanyaan
4 4 3 4 .... 3 175
x =( )= ( )
50 50
x = 3,5
Dimana :
x = 4 4 3 4 .... 3 = 175
n = 50 Responden
Keterangan
Score Target
No Kategori perlu
perusahaan score
diperbaiki/tidak
1. Kesadaran akan srategi 4,18 3,50 Tidak perlu
2 Visi untuk masa depan 3,40* 3,50 Perlu diperbaiki
3 Inovasi 4,24 3,50 Tidak perlu
4 Kebijakan kualitas yang diterapkan 4,22 3,50 Tidak perlu
5. Value system / etika 3,98 3,50 Tidak perlu
6 Keterlibatan pihak top manajemen 4,24 3,50 Tidak perlu
7 Komitmen mewujudkan tujuan 4,14 3,50 Tidak perlu
8 Aturan proses peningkatan kualitas 4,17 3,50 Tidak perlu
9. Perhatian untuk peningkatan kualitas 4,30 3,50 Tidak perlu
10. Sistem/struktur peningkatan kualitas 4,16 3,50 Tidak perlu
11. Sadar akan produktivitas 3,90 3,50 Tidak perlu
12. Sikap/moral 4,16 3,50 Tidak perlu
13. Kerja sama 4,35 3,50 Tidak perlu
14. Keterlibatan 4,46 3,50 Tidak perlu
15. Persepsi lingkungan kerja 4,02 3,50 Tidak perlu
16. Interaksi social 4,06 3,50 Tidak perlu
17. Karateristik tugas karyawan 4,34 3,50 Tidak perlu
18. Konsekuensi pembatas 4,07 3,50 Tidak perlu
19. Orientasi Pelanggan 3,36* 3,50 Perlu diperbaiki
20. Komunikasi 4,02 3,50 Tidak perlu
Total (jumlah score dibagi 20) 4,09 3,50
(tabel 2.1) maka dapat dilihat kategori – kategori yang perlu / tidak ditingkatkan
sebagai berikut:
misi “
Diketahui bahwa dalam merencanakan perubahan kebijakan teknologi
seluruh karyawan belum bisa merencanakan dan tidak dilibatkan secara langsung,
dapat diputuskan oleh pimpinan dan karyawan tidak perlu turut campur
didalamnya.
perubahan kebijakan dan perubahan teknologi, karena mereka adalah orang yang
paling dekat dengan masalah yang terjadi, dan mereka adalah orang yang tepat
dan terbaik untuk bersama-sama membuat keputusan. Selain itu keputusan akan
menjadi lebih baik dengan adanya masukan dari setiap pihak yang dipengaruhi
dan teknologi, masukan yang ada tidak sekedar hanya diperdengarkan, tetapi juga
2. Orientasi Pelanggan
pelanggan, yang merupakan hal yang dapat meningkatkan suatu kualitas dari
produk. Dan hanya menganggap itu hanya untuk bagian tertentu saja.
Padahal setiap proses produksi dalam suatu perusahaan orientasi utamanya
adalah pelenggan, tanpa adanya pelanggan suatu proses tidak mempunyai tujuan
tertentu. Pelanggan merupakan penerima produk atau jasa. Dan semua mengarah
lain dari suatu organisasi tersebut yang mana tergantung pada produk atau jasa
(tabel 2.2) maka dapat dilihat kategori – kategori yang perlu / tidak ditingkatkan
sebagai berikut:
1. Wewenang Tertinggi
karyawan atau menyediakan kotak saran yang memuat tentang usulan atau
(perbaikan kulitas) masih dipegang oleh orang tertentu yang bertanggung jawab
keputusan.
A. Brainstorming
D. Kotak saran
pertimbangan.
4. Pengukuran
karyawan dan peningkatan mesin. Padahal kualitas produk bisa lebih baik jika
para karyawan terampil dan memahami kualitas dan ditunjang mesinnya yang
baik pula.
5. Penghargaan.
pada semua tingkatan, dapat mengharapkan : bonus uang atau penghargaan dan
peningkatan tanggungjawab”
bonus uang atau penghargaan dan peningkatan tanggung jawab dan sebagian
pujian juga dapat menambah semangat kerja mereka karena mereka merasa
(tabel 2.3) maka dapat dilihat kategori – kategori yang perlu / tidak ditingkatkan
sebagai berikut:
1. Komunikasi
hanya pimpinan saja yang perlu menambah wawasan. Padahal kualitas suatu
produk tidak hanya ditentukan oleh teknologi ataupun pimpinan yang baik
kualitas.
(tabel 2.2) maka dapat dilihat kategori – kategori yang perlu / tidak ditingkatkan
sebagai berikut:
1. Pelatihan
diperoleh perusahaan melebihi dari target score yang ditetapkan. Hal ini
berarti secara umum perusahaan telah memenuhi. Tetapi ada yang masih
pengendalian kualitas.
diterangkan.
pengendalian kualitas dari orang lain tetapi tidak dapat memulai tindakan
4.6. Pembahasan
Berdasarkan pada hasil – hasil yang diperoleh dalam analisa, maka dapat
sebesar 4,09 sudah melebihi rata-rata target score yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 3,50. Dapat diketahui bahwa ada 2 kategori yang perlu diperhatikan (yang
Kategori ini memiliki nilai 3,40 sedangkan nilai target skor 3,50 maka perlu
melakukan brainstorming.
Kategori ini memiliki nilai 3,36 sedangkan nilai target skor 3,50 maka
Dari tabel 4.11 Perolehan score untuk proses kerja yang dilakukan adalah sebesar
2,32 sudah melebihi rata-rata target score yang telah ditetapkan yaitu sebesar 2,12
dilakukan. Dapat diketahui bahwa ada 5 kategori yang perlu diperhatikan (yang
Kategori ini memiliki nilai 1,48 sedangkan nilai target skor 1,50 maka
karyawan atau menyediakan kotak saran yang memuat tentang usulan atau
Kategori ini memiliki nilai 1,54 sedangkan nilai target skor 1,70 maka
serius.
Kategori ini memiliki nilai 3,44 sedangkan nilai target skor 3,50 maka perlu
Kategori ini memiliki nilai 1,38 sedangkan nilai target skor 1,50 maka
Kategori ini memiliki nilai 1,45 sedangkan nilai target skor 1,50 maka perlu
Dari tabel 4.12 Perolehan score untuk tools / alat manajemen adalah sebesar 1,57
sudah melebihi rata-rata target score yang telah ditetapkan yaitu sebesar 1,46.
Dapat diketahui bahwa ada 1 kategori yang perlu diperhatikan (yang masih di
Kategori ini memiliki nilai 1,49 sedangkan nilai target skor 1,50 maka perlu
Dari tabel 4.13 Perolehan score untuk tools / alat manajemen adalah sebesar 3,61
sudah melebihi rata-rata target score yang telah ditetapkan yaitu sebesar 3,50.
Dapat diketahui bahwa ada 1 kategori yang perlu diperhatikan (yang masih di
Kategori ini memiliki nilai 3,34 sedangkan nilai target skor 3,50 maka perlu
5.1 Kesimpulan
1. Kualitas internal di PT. Temprina Media Grafika secara umum sudah cukup
baik, hal ini terbukti dari score-score yang didapat dari 4 variabel, yaitu :
perusahaan yang didapat yakni 4,09 sudah melebihi rata-rata total target
score yang ditetapkan yaitu 3,50. Dimana ada dua kategori yang score dari
perusahaan masih dibawah target score yang ditetapkan, yakni untuk visi
masa depan yang scorenya 3,40 sedangkan target yang ditetapkan sebasar
sebesar 3,50 dan orientasi pelanggan yang scorenya 3,36 sedangkan target
score perusahaan 2,32. Score ini melebihi rata-rata total nilai target score
yang telah ditetapkan yaitu 2,12. Dimana ada dua kategori yang score dari
sedangkan target yang ditetapkan sebasar sebesar 1,70 ,ide baru yang
sebesar 1,57. Score ini sudah melebihi rata-rata total target score yang
ditetapkan yaitu 1,46. Dimana ada satu kategori yang score dari
sebesar 1,50.
score perusahaan sebesar 3,61. Score ini melebihi rata-rata total nilai target
score yang telah ditetapkan yaitu 3,50. Dimana ada satu kategori yang
score dari perusahaan masih dibawah target score yang ditetapkan, yakni
perusahaan yang perlu diperhatikan dan perlu adanya perbaikan, antara lain :
tertinggi dengan meminta opini secara langsung dan menyediakan kotak saran,
kategori ide baru memberikan sarana untuk para karyawan agar dapat
memberi masukan-masukan kepada pengambil keputusan, kategori
5.2 Saran
1. Perlunya diadakan perbaikan pada kategori deming agar nilai target score
karyawan.
berprestasi.
5. Rencana perbaikan bagi perusahaan yang dapat diterapkan menyangkut