Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI DISKUSI PRESENTASI PROYEK KELOMPOK 3

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Genetika 1 Yang diampu oleh


Prof.Dr. Siti Zubaidah, M.Pd dan Deny Setiawan, S.Pd., M.Pd

Kelompok 3/Offering C

Angelina Sevilla Christy (200341617203)

Aulia Choirin Nisa (200341617295)

Denisa Cahyani Putri H (200341617291)

Fitri Aulia Rahma Dinda (200341617244)

Nizar Kukuh Alhamdi (200341617298)

Muhammad Kresnha Pangabdi (150342606532)

Notulen : Fitri Aulia Rahma Dinda (200341617244)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI

APRIL 2022
TANYA JAWAB :
1. Sindy Izza_200341617286_kelompok 2_didalam ppt dijelaskan mengenai
transfer sperma D.Melanogaster, nah itu bagaimana cara mengetahui jumlah
sperma yang di transfer oleh Drosophila jantan ke Drosophila betina pada
waktu masa pacaran
jawab :
Angelina Sevilla_Seperti yang sudah kami jelaskan tadi Drosophila jantan ini
akan aktif tingkat seksualnya apabila beberapa jam setelah menetas dari pupa,
namun sifat ini akan berbeda antara strain yang satu dengan strain yang
lainnya, umumnya pada individu jantan yang baru menetas ini tidak kawin
sebelum mencapai kematangannya itu kira-kira sampai umurnya 12 jam
setelah menetas, namun hal ini bukan berarti bahwa lalat ini akan selalu
melakukan perkawinan setelah 12 jam setelah menetas, ada juga beberapa
strain yang menunjukkan aktivitas seksualnya lebih awal yaitu antara 7-8 jam
setelah menetas meskipun dalam perkawinan tersebut tidak terjadi penyaluran
sperma ke individu betina hingga tidak menghasilkan keturunan namun pada
umur 24 jam individu jantan akan mulai mengejakulasikan spermanya untuk
pertamakali yang rentangannya antara 1 menit setelah kopulasi hingga sebelum
kopulasi berakhir, secara sitologi sperma ini mulai bergerak dari Drosophila
jantan setelah 8 jam setelah menetas, setelah sperma bergerak dibagian
terminal dari testis melalui katup terticulo diferensial menuju vesicula
seminalis antara 6-10 jam adanya pergerakan dari sperma tersebut
menunjukkan bahwa sperma ini telah memiliki motilitas dan siap untuk di
ejakulasikan lama spermatogenesis ini terjadi dalam waktu 10 hari (4 hari
pematangan spermatosit, 5 hari spermatogenesis dan 1 hari terakhir
pematangan spermatozoa)
2. Lailatul Badriyah_kenapa analisis datanya memilih kualitatif? dan
mengapa menggunakan 4 ulangan?
Jawab :
Aulia_ kenapa kualitatif tidak kuantitatif karena karena kualitatif ini lebih
detail kemudian mengingat penelitian ini berfokus pada kualitas dan penelitian
ini dapat menghantarkan pandangan yang lebih realistis dan informasinya juga
itu lebih mendalam terkait topik yang diteliti yang hasilnya tersebut digunakan
untuk menentukan sebuah tujuan tersebut, karena kita mengamati waktu
kopulasi tersebut.
Denisa_ Karena penelitian ini itu memiliki sifat dinamis yang artinya selalu
terbuka Apabila terjadi atau terdapat perubahan penambahan dan pergantian
selama proses analisis nya Kemudian pada tahap ini juga dilakukan
berdasarkan hasil observasi yang di mana penelitian ini didapatkan dari hasil
pengamatan yang dianalisis secara visual kemudian yang disesuaikan dengan
studi pustaka kemudian Mengenai yang 4 kali pengulangan di dapat dari hasil
perhitungan ulangan dengan mendapatkan hasil 4,75. Namun, pada kelompok
kami hanya menggunakan 3 kali ulangan dikarenakan ada beberapa droshopila
yang gagal untuk menetas
Nizar_ Kita menggunakan 4 ulangan untuk mengetahui perbedaan lama
kopulasi dari beberapa strain
Kresnha _ izin menambahkan kami dapat menggunakan pengulangan sedikit
ya Misalnya digunakan penelitian Satu kali akan tetapi kan tidak akan spesifik
seperti yang diharapkan karena jumlah jumlah dari variabel yang akan diteliti
ini juga mempengaruhi hasilnya.

3. Renfa Dwi_sebelumnya sudah dijelaskan lama waktu kopulasi itu paling


lama terjadi pada strain Vestigial tetapi mengapa di data kelompok kalian
itu yang paling lama bukan perkawinan antara vestigial sesamanya tetapi
terjadi pada vestigial jantan dan normal betina, apakah alasanya?
Jawab : kurang lebih sama dengan jawaban pada pertanyaan saudari Ilma
Salah satu pengaruhnya adalah dikarenakan perbedaan strain antara individu
jantan dan betina. Beberapa strain D. Melanogaster jantan memiliki tingkah
laku selektif pada betina yang ingin dikawini dan sebaliknya beberapa strain D.
Melanogaster betina memiliki tingkah laku berbeda pada jantan yang ingin
mengawini karena pada strain vg sayap individu jantan pendek, sehingga pada
tahap singing tidak terjadi secara sempurna. Hal lain yang dapat
mempengaruhi tahap pacaran hingga kopulasi droshopila adalah faktor genetik
dan eksternal seperti: gen, feromon, reseptor, suhu, cahaya, dan kelembaban
udara.

4. Oktavia Hidayatul_Pada setiap Drosophila apakah memiliki waktu kopulasi yang


sama? dan apa saja faktor yang mempengaruhi
jawab :
Angelina _ dari penelitian yang telah kami lakukan setiap strain memiliki waktu kopulasi
yang berbeda, seperti yang sudah dijelaskan oleh Dinda tadi Pada saat presentasi Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan perkawinan pada Drosophila
melanogaster, diantaranya faktor internal dan faktor genetik misal adanya hormon
perkawinan (hormon feromon), gen, suhu, cahaya, kelembaban udara. Kunci dari sirkuitas
pacaran pada jantan adalah gen fruitless (fru) dan gen dsx. Gen fru berperan pada lama
kopulasi Drosophila melanogaster khususnya pada tahap tapping dan licking yang
melibatkan reseptor gustatory. Gen dsx (double sex) yang berperan dalam mengontrol
perilaku seksual yang diekspresikan dalam sistem saraf. Bentuk sayap juga akan
mempengaruhi kesuksesan kopulasi jantan dibandingkan dengan ukuran tubuh Drosophila,
Semakin panjang helaian sayap, memberikan keuntungan dalam kompetisi kopulasi. Faktor
faktor yang berpengaruh terhadap tahap-tahap pacaran hingga kopulasi adalah Usia
kematangan seksual antara individu jantan dan betina berbeda.
Denisa Cahyani_Tadi saya menambahakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masa
ovulasi pada drosophila yaitu adanya perbedaan umur atau usia jadi setelah melakukan
praktikum kami juga menemukan beberapa kendala bahwa Drosophila yang memiliki umur
yang berbeda itu akan memiliki kesulitan dalam masa kopulasinya karena tidak berada pada
masa untuk melakukan tahap kopulasi sehingga umur itu sangat penting untuk menentukan
lama waktu kopulasinya

Anda mungkin juga menyukai