Disusun oleh :
Dita Nur Amalia (4441200081)
Silvi Fuji Astuti (4441200082)
Rismaniar Nurbaya (4441200083)
Ade Ambawa Rizky (4441200085)
Alayya Farrizqi Ramadhanti (4441200086)
Muhammad Hanif Syahriza (4441200087)
Meilisa Hestia Dini (4441200088)
Dicky Nur Arfiansyah (4441200089)
Arusal Nisa Sudrajat (4441200098)
Siti Andayani (4441200113)
Altia Puri (4441200114)
Mei Tio Rogate (4441200115)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUTAN AGENG TIRTAYASA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah
diberikan sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan makalah ini dengan tepat
waktu. Hal-hal yang dibahas dalam laporan makalah ini adalah terkait Analisis kebijakan
internasional pada perdagangan di bidang pertanian negara China. Penyusun dalam
menyusun makalah ini banyak mendapat saran, serta keterangan-keterangan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Johan Setiawan, S.P., M.Si. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Perdagangan dan Bisnis Internasionl yang telah memberikan kesempatan kepada
mahasiswa dan mahasiswi untuk menyusun laporan makalah terkait Analisis
kebijakan internasional pada perdagangan di bidang pertanian negara China.
2. Serta semua pihak yang telah memberi banyak informasi yang berhubungan
dengan laporan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena pengalaman dan pengetahuan kami
yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis
terima dengan senang hati. Penyusun berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
melakukan liberalisasi ekonomi yang berarti menghapuskan berbagai bentuk
hambatan perdagangan.
China bergabung dengan WTO pada akhir tahun 2001. Sama seperti anggota
WTO yang lain China juga tak luput dari kewajibannya untuk meliberalisasi sistem
ekonominya. Sektor pertanian China tentu terkena dampak dari liberalisasi ekonomi.
Entah itu dari tingkat produktivitas atau kontribusi terhadap GDPnya ( Gross
Domestic Product ) yang kemudian mengindikasikan pemerintah untuk
merekonstruksi kebijakan pertaniannya.
Keikutsertaan China dalam organisasi perdagangan liberal WTO, sudah pasti
berimplikasi terhadap kebijakan pemerintah dalam mengarahkan dan membuat
strategi pada sektor pertanian. Pemerintah China disatu sisi pasti mendapatkan
keuntungan dengan bergabung dengan WTO, namun disisi lain baik China harus
tetap menjaga dan melindungi sektor pertaniannya dari persaingan yang semakin
ketat di arena internasional pasca liberalisasi. Hal ini karena pertanian tidak hanya
menjadi penopang ekonomi, namun pertanian dapat menentukan ketahanan pangan
bagi negara berkembang, yakni untuk China.
Berdasarkan dari alasan bahwa China memiliki strategi untuk melindungi
sektor pertanian sebagai basis perekonomian, penelitian ini kemudian melihat
adanya WTO sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan. Bagaimana
pemerintah China harus melakukan penyesuaian kebijakan terhadap WTO sebagai
jalan untuk berada pada koridor yang ditetapkan WTO, disisi lain juga harus
mempertimbangkan jalan untuk tetap melindungi pertaniannya. Begitu pula dengan
bagaimana pemerintah China menghadapi liberalisasi yang dibawa WTO sebagai
agenda mutlaknya, kebijakan seperti apa yang diimplementasikan pemerintah untuk
mengikuti agenda tersebut sekaligus untuk melindungi setiap sektor pertaniannya
agar tidak terkena dampak negatifnya. Strategi kebijakan Pemerintah China akan
menentukan nasib sektor pertanian yang menjadi basis perekonomiannya.
2
2. Apa saja komoditi andalan hasil pertanian China?
3. Apa saja produk impor dan ekspor China?
4. Jelaskan kebijakan perdagangan internasional?
5. Apa saja kebijakan pertanian di negara China?
6. Jelaskan alasan mengapa produk China menguasai pasar global?
7. Jelaskan pelaksanaan politik dumping China terhadap Indonesia?
8. Apa saja tujuan dan dampak China melakukan politik dumping di
Indonesia?
9. Apa saja kelebihan dan kekurangan kebijakan pertanian di negara
Indonesia?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Secara geografis, China atau Tiongkok terletak di Benua Asia bagian Timur (Asia
Timur) dan berada di antara 18° LU – 54° LU dan 73° BT – 135° BT. China
berbatasan dengan Mongolia di sebelah Utaranya sedangkan di sebelah Selatannya
berbatasan dengan Nepal, Bhutan, India, Myanmar, Laos dan Vietnam. Di Sebelah
Timur China berbatasan dengan Korea Utara dan sebelah Barat berbatasan dengan
Pakistan, Kirghistan, Kazakhtan dan Tajikistan. China yang memiliki nama lengkap
Republik Rakyat China (People’s Republic of China) ini secara politik
pemerintahannya dikuasai oleh hanya satu partai saja yaitu Partai Komunis China
(PKC). Ibukota Republik Rakyat China adalah Kota Beijing.
4
budidaya. Mayoritas padi ditanam di selatan Sungai Huai, di delta Zhu Jian , dan
di provinsi Yunnan, Guizho , dan Sichuan. Gandum adalah tanaman biji-bijian
yang paling umum kedua, tumbuh di sebagian besar negara tetapi terutama di
Dataran Cina Utara, lembah Sungai Wei dan Fen di dataran tinggi Loess, dan di
provinsi Jiangsu, Hubei, dan Sichuan. Jagung dan millet ditanam di Cina utara
dan timur laut, dan gandum penting di Mongolia Dalam dan Tibet.
5
rami. Serikultur, praktik beternak ulat sutera, juga dipraktikkan di Cina tengah
dan selatan.
2.2.3 Ternak
Cina memiliki populasi ternak yang besar, dengan babi dan unggas yang
paling umum. Populasi babi dan produksi babi China sebagian besar terletak di
sepanjang Sungai Yangtze. Pada tahun 2011, provinsi Sichuan memiliki 51 juta
babi (11% dari total pasokan China). Di pedesaan Cina barat, domba, kambing,
dan unta dipelihara oleh penggembala nomaden. Di Tibet, yang dipelihara sebagai
sumber makanan, bahan bakar, dan tempat berteduh. Sapi, kerbau, kuda, bagal,
dan keledai juga dipelihara di Cina, dan susu baru-baru ini didorong oleh
pemerintah, meskipun sekitar 92,3% dari populasi orang dewasa dipengaruhi oleh
beberapa tingkat intoleransi laktosa.
6
tahun berikutnya, China harus mengimpor biji-bijian. Karena kurangnya lahan
pertanian yang tersedia dan banyaknya tenaga kerja, mungkin lebih masuk akal untuk
mengimpor tanaman yang luas lahannya (seperti gandum dan beras) dan untuk
menyelamatkan lahan pertanian China yang langka untuk produk ekspor bernilai
tinggi , seperti buah-buahan, kacang-kacangan. atau sayuran. Namun, untuk menjaga
kemandirian biji-bijian dan memastikan ketahanan pangan, pemerintah Cina telah
memberlakukan kebijakan yang mendorong produksi biji-bijian dengan
mengorbankan tanaman yang lebih menguntungkan. Meskipun pembatasan berat
pada produksi tanaman, ekspor pertanian China telah meningkat pesat dalam
beberapa tahun terakhir.
7
Kebijakan Perdagangan Internasional adalah segala tindakan negara/pemerintah,
baik langsung ataupun tidak langsung untuk memengaruhi struktur, arah, komposisi,
serta bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan
yang dimaksud bisa berupa kebijakan pertanian salah satunya pada negara cina yaitu
kebijakan harga, pemasaran, input, kredit, mekanisme, reformasi lahan dan penelitian.
Pada dasarnya tujuan kebijakan perdagangan internasional adalah untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat terpenuhi karena adanya keterbatasan-
keterbatasan tertentu.
Oleh karena itu, para pejabat Biro Harga harus melaksanakan tugas
mereka dengan bersungguh-sungguh. Selain mengerjakan beberapa kegiatan lain,
setiap tahun Biro Harga mencocokkan berbagai komoditi di pasar dengan harga
yang ditetapkan pemerintah dan melaporkan hasilnya. Selain harga makanan
(sembako), dan barang lainnya (rokok, minuman keras, dan lain-lain), Biro Harga
secara teratur memeriksa biaya-biaya yang terkait dengan jasa seperti pariwisata
dan angkutan (distribusi).
8
Biro Harga memiliki hak yang ditetapkan oleh undang-undang untuk
mengenakan denda (yang terberat adalah sanksi hukuman kurungan) kepada
seseorang yang menetapkan harga produk atau jasa di luar aturan harga resmi.
Selain harga, macam atau ragam produk dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan asing atau usaha patungan juga berada di bawah kekuasaan hukum
administrasi Biro Harga.
Jika Anda memasok produk atau jasa ke pasar China maka hubungan
dengan Biro Harga tidak dapat dihindari. Pada Mei 1998, undang-undang harga
yang pertama mulai berlaku di China. Aturan itu menentukan bahwa harga
komoditi harus disesuaikan dengan penawaran dan permintaan pasar, tetapi jika
diperlukan pemerintah pusat masih berhak mengendalikan harga, terutama harga
barang-barang kebutuhan pokok. (Bab Enam: Pejabat Pemerintah Cina; Buku
Menembus Pasar Cina, Yuan Wang, Rob Goodfellow, Xin Sheng Zhang).
Peraturan harga itu tidak terkecuali juga berlaku bagi perusahaan swasta
dan perusahaan swasta patungan. Jika tak suka dengan aturan ini, pemerintah
mempersilahkan investor yang dianggap "tidak bisa menjamin kesejahteraan
rakyat China" itu, untuk angkat kaki dari negara itu, untuk menghindari tindak
nasionalisasi perusahaan dan asetnya, oleh pemerintah China.
9
2.5.2 Kebijakan Pemasaran
Eropa merupakan konsumen yang penting bagi China dan menjadi
peluang pasar yang strategis, namun mempunyai standart khusus GAP (Good
Agricultural Practice). Dengan demikian penerapan GAP menjadi sangat penting
untuk memasuki pasar Eropa. Beberapa perusahaan di China sudah mengadopsi
EUROGAP System dan berusaha untuk mendapatkan sertifikasi dengan tujuan
ekspor ke Eropa, GAP versi local yang disesuaikan dengan situasi dan standar
EUROGAP sedang dipelajari dan disusun.
Pada tahun 2006 sistem subsidi baru diperkenalkan. Pajak atas pertanian
kemudian dihapuskan dan kemudian ada juga subsidi pendapatan langsung serta
kebijakan harga minimum. China kian giat meningkatkan subsidinya untuk
mendukung sektor pertaniannya dengan memberikan subsidi input pertanian
berupa mesin-mesin pertanian, pupuk, dan benih bermutu.
10
2.5.5 Kebijakan Mekanisasi
Untuk memproduksi bahan pangan bagi 1,435 miliar penduduknya,
pertanian China mendapat dukungan mekanisasi.
a. Tingkat Mekanisasi 80%. Dengan adanya sentralisasi pengelolaan
lahan, kepemilikan traktor besar beserta implemennya cenderung
naik, sementara traktor kecil menurun. Konsumen China juga
sekarang lebih menyukai alsintan multifungsi ketimbang alsintan
berfungsi tunggal seperti bajak dan ganu. Akibatnya, pembelian
alsintan multifungsi meningkat, sedangkan pembelian alsintan
fungsi tunggal menurun.
b. Padi 30 Juta Hektar. Luas tanam padi dalam beberapa tahun terakhir
stabil di kisaran 30,7 juta ha dengan produktivitas meningkat terus
berkat mekanisasi. Kendati begitu, pemakaian mesin tanam (rice
transplanter) tidak terlalu besar, baru mencapai 45% dengan alasan
produksi bibitnya ribet dan petani sulit menggunakannya. Padahal
harganya relatif murah. Selain itu penggunaan transplanter di lahan
sempit tidak ekonomis. Karena itulah di beberapa wilayah petani
memilih cara tanam langsung dengan mesin penebar benih
berkecepatan tinggi. Memang, masih ada kendala agronomis dalam
tabela yang belum terpecahkan.
c. Jagung 33 Juta Ha. Mekanisasi pengolahan lahan jagung sudah
mencapai 95%, tetapi dalam penanaman benih masih bervariasi.
Pemerintah China merekomendasikan cara olah lahan ramah
lingkungan. Olah lahan dengan mesin rotary skala kecil dilakukan
di lahan berbukit dan pegunungan. Sementara di lahan yang
kemiringannya rendah, petani memanfaatkan mesin rotary
berukuran kecil dan menengah atau tanpa olah lahan sama sekali.
Secara total, mekanisasi pada budidaya jagung mencapai 85%. Kini
aplikasi mesin penebar benih yang presisi makin populer. Salah satu
titik lemah mekanisasi di budidaya jagung adalah pemanenan, hanya
mencapai 70%, jauh lebih rendah ketimbang padi dan gandum.
d. Kedelai Naik, 9,33 Juta Ha. Produksi biji penghasil minyak nabati
11
ini, menurut Rencana Modernisasi Pertanian Nasional China 2016-
2020, akan digenjot dengan menambah luas tanam menjadi 9,33 juta
ha atau naik 2,667 juta ha dari angka 2016. Rata-rata tingkat
mekanisasi pada olah lahan kedelai mencapai 80%, penanaman
75%, dan pemanenan lebih rendah, yaitu 70%. Kebanyakan mesin
panen kedelai adalah modifikasi mesin panen gandum. Perencanaan
tanam nasional mempengaruhi permintaan dan arah pengembangan
alsintan di China. Skala pengusahaan yang kecil dan lokasi terpencar
menjadi penghambat adopsi mesin pengolah lahan. Perkembangan
industri alsintan juga dipengaruhi subsidi pemerintah yang
jumlahnya stabil.
12
berkuasa pada tahun 1949, maka diadakan kebijakan ekonomi nasional yang
didasarkan pada pembaruan agraria. Gurley mengkategorikan kebijakan ekonomi
nasional menjadi :
a) Masa landreform tahun 1949-1952,
b) Masa kolektivisasi-komunisasi tahun 1955-1959,
Pembentukan modal (capital formation) untuk pertanian tahun 1960-
1972, serta Perubahan secara gradual dari nilai tukar (terms of trade) di antara
pertanian dan industri bagi kepentingan sektor pertanian dan kaum tani Land-
reform di bidang agraria tersebut dilakukan menggunakan peraturan 28 juni
1950 tentang hukum penertiban tanah.
Dengan membagi penduduk cina dalam golongan tuan tanah (pemilik
banyak tanah tetapi tidak menggarapnya sendiri), petani kaya (pemilik tanah/
lintah darat), petani menengah (pemilik tanah yang menggarapnya sendiri), dan
petani miskin, pemerintah membagi hak atas pemilikan dan pengelolaan tanah
dengan kuota-kuota yang telah ditetapkan. Hal tersebut dilakukan oleh partai
komunis dalam 11 rangka menarik dukungan petani yang saat ini mencapai
70% jumlah penduduk. Namun belakangan, sejak tahun 1978 hak atas
pemilikan tanah dihapus dengan sisipan peraturan pada konstitusinya yaitu
semua tanah di RRC aadalah milik negara. Sedangkan petani dberikan hak
pengelolaan atas tanah melalui kontrak kerjasama. Dengan munculnya
peraturan tersebut, maka dapat dipastikan bahwa kepemilikan atas lahan untuk
pribadi telah di hapus di Cina.
Meskipun demikian, masih banyak persepsi dan pemikiran yang
berkembang pada masyarakat bahwa masyarakat perdesaan memiliki hak atas
tanahnya, sedangkan orang yang tinggal di kota tidak. Namun hal tersebut
dibantah oleh seorang ahli ekonomi dan ahli hubungan Cina, Cheng Xianong
dalam sebuah wawancara di Radio Sound of Hope. Namun perubahan status
kepemilikan lahan dari lahan privat menjadi milik negara berdasarkan
konstitusi tersebut merujuk pada pemerintah daerah dan bukan pemerintah
pusat. Ini berarti bahwa lahan dalam yuridiksi pemerintah daerah menjadi milik
pemerintah daerah. Akibatnya pemerintah daerah bebas melakukan
perencanaan dan pengelolaan lahan.
13
Sebab terkait dengan perubahan peraturan tersebut, masyarakat tidak
diberikan kompensasi sama sekali. Maka pada saat ini yang ada hanyalah hak
atas pengelolaan atau pemanfaatan lahan yang telah diberikan. Hak atas
pemanfaatan tersebut juga dilakukan menggunakan batas tempo waktu. Seperti
halnya apabila memiliki rumah, maka batas waktu tempo penggunaannya
adalah 70 tahun meskipun terkadang pemerintah tidak menaati waktu tersebut.
Misalnya adalah kegiatan revitalisasi lahan dimana sebagian lahan dihancurkan
untuk dibangun infrastruktur lain melalui peraturan dari kementerian
konstruksi yang menyebutkan bahwa semua rumah di Cina yang dibangun
sebelum tahun 1995 berkualitas buruk dan harus dirobohkan.
Kebijakan agraria yang dimiliki pemerintah China yaitu tanah atau
lahan milik negara sehingga semua rakyat berhak untuk mengelola dan
menggarap lahan/sawah, mengenai luas kecilnya lahan garapan tergantung dari
kesanggupan petani dalam menggarap lahan/sawah. Ketika lahan/sawah siap
akan di olah untuk menanam pada maka pemerintah-pun menurunkan subsidi
guna membantu biaya proses menanam padi mulai pra kondisi hingga pasca
kondisi. Besar kecilnya subsidi ditentukan oleh luas lahan yang digarap
sehingga akan berbanding lurus antara luas lahan dengan subsidi pemerintah
yang diterima petani.
Subsidi ini tidak diberikan secara cuma cuma melainkan ada satu target
yang harus dicapai, misalkan dengan subsidi 1M/tahun luas lahan 10 ha petani
harus menghasikan padi sebanyak 10 ton, maka hal ini harus tercapai. Hal
positif yang dilakukan petani China adalah ketika subsidi turun untuk proses
menanam padi maka dana tersebut total akan digunakan untuk menanam padi
bukan untuk kebutuhan pribadi atau rumah tangga. Petani China berprinsip
negara maju dan hebat bukan karena pemerintahnya tapi karena rakyatnya yang
konsekwen membangun negaranya sesuai tujuan pemerintahnya.
Bibit Padi Berkualitas
Dalam masalah pembibitan, pemerintah mempercayakan penuh pada
institusi yang berkcimpung di dunia pertanian yaitu universitas universitas
pertanian di china, dari universitas universitas itu maka diperoleh berbagai
bibit dengan kualitas yang bagus.
14
Pestisida dan Pupuk Serta Jenis Obat Pertanian lainnya
Selain pembibitan, universitas universitas pertanian di china
bekerjasama dengan pakar obat obatan khusus pertanian untuk
menciptakan obat yang diperlukan. selama menanam padi sehingga
munculnya hama pada tanaman padi dapat teratasi dengan cepat. Bibit
padi dan jenis obat obatan yang dibutuhkan selama masa tanam telah
ditangani langsung oleh pakar pertanian.
15
cuaca dan suhu juga menjadi pantauan utama selama masa tanam padi
sehingga gagal panen yang di sebabkan oleh banjir atau kekeringan sangat
mudah dan cepat diatasi.
Panen kedua dan ketiga, hasil panen dijual ke negara sehingga semua
padi/beras akan dikelola oleh negara untuk pemenuhan kebutuhan beras
bagi masyarakat bukan petani selama satu tahun seperti warga kota.
Apabila pemenuhan kebutuhan beras selama satu tahun untuk masyarakat
di luar petani cukup dan jika ternyata ada sisa maka dapat dialokasikan
untuk di export ke negara lain.
16
adalah produk buatan China. Banyak banget produk yang memang buatan China di
pasaran. Tentu, barang Made-In-China ini di Indonesia juga banyak sekali ditemui,
bahkan bisa dikatakan mendominasi. Bagi masyarakat, siapa sih yang tidak ingin
mendapatkan harga murah tapi kualitas super? Pastinya mayoritas dari kita tidak
mungkin kalau menolak tawaran tersebut. Selagi murah dan bagus, akan menjadi
inceran banyak orang. Lalu apakah muncul tanda tanya di benak kita semua, seperti
“Mengapa berani China jual produk bagus banget dan murah banget? tidak takut rugi
kah?” Sudah sepantasnya dan wajar sih jika pertanyaan tersebut muncul di pikiran
kita semua. Maka dari itu dalam bab ini kami akan menjelaskan secara rinci mengapa
China memberlakukan harga yang murah pada produk buatannya.
Kebanyakan barang yang ditawarkan dengan harga miring ini lebih menarik
konsumen, karena dengan harga yang murah mereka bisa mendapatkan kualitas yang
11:12 dengan barang lain yang serupa. Barang serupa yang dimaksud bisa saja barang
yang memang sudah memiliki harga resmi pasaran yang relatif mahal. Namun bagi
China, mereka bisa membuatnya dan menjual dengan harga yang relatif murah
dengan kualitas bersaing yang tidak kalah buruk. Tidak hanya barang serupa, China
juga membuat produk-produknya sendiri dengan tetap memiliki ciri khas yaitu “harga
murah”.
Karena produk harga murah! Sebab ini membuat China dapat menguasai pasar
global. Berbeda dengan negara lain yang pada umumnya cenderung menguasai pasar
dengan harga barang yang mahal, namun China sebaliknya. Beberapa faktor dibawah
ini menjadi alasan China dapat menguasai pasar dunia antara lain :
17
2) Keterlibatan pemerintah di sektor bisnis
Sering banget kan beli barang online bebas ongkir? Lagi-lagi ini yang
membuat kita takjub dengan keberaniannya menjual produk keluar negeri
dengan ongkos kirim murah bahkan gratis. Ternyata, ada kebijakan
pemerintah yang mendukung pelaku usaha salah satunya adalah pengenaan
pajak ekspor yang murah, bahkan nol persen. Ini menjadi keuntungan dari
pebisnis China untuk tetap menjaga biaya produksi (cost production) yang
rendah. Peluang banget untuk produksi jumlah banyak dan menarik berbagai
investor.
5) Si KW Super Made-In-China
Sekarang ini siapa yang tidak mengakui kalau produk dari China juga
disebut sebagai si KW Super? Sebutan KW Super, KW Premium, KW 1, KW
2, dan sebutan lainnya ini sudah kental di telinga masyarakat. Ini merupakan
salah satu strategi bisnis pebisnis China, yaitu dengan menjiplak brand
18
terkenal dan mendobrak harga yang lebih murah. Produk yang mirip namun
Made-In-China ini bahkan bisa bersaing 11:12 dengan brand asli yang
dijiplak.
Contoh para pengekspor China mengekspor barang dengan harga yang lebih
rendah dari harga pasar di Indonesia untuk jenis barang yang sama. Harga pasaran
karpet buatan Indonesia seharga Rp.50.000, China bisa menjual karpet tersebut
dengan harga Rp. 25.000. Harga yang lebih rendah ini akan menguntungkan Negara
pengekspor karena secara rasional produknya akan digemari di Indonesia dan ini akan
memberikan multiplier yang positif dan besar bagi perekonomian negara pengekspor.
Dalam prakteknya politik dumping telah menuai kontroversi antara apakah politik ini
pro terhadap negara yang dijadikan sasaran atau kontra terhadap negara yang
dijadikan sasaran.
19
2.8 Tujuan dan Dampak China melakukan Politik Dumping di Indonesia
Dalam pelaksanaan politik dumping yang dilakukan oleh China, pastinya
memiliki tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya telah direncanakan. Berikut
beberapa tujuan dari pelaksanaan politik dumping;
a) China dapat mencapai target penjualan bahkan dapat lebih daritarget penjualan
dengan menjual barang-barang sisa yang tidakterjual dari sistem cuci gudang;
b) China secara tidak langsung dapat mempromosikan produknyayang murah dan
yang menarik minat pembeli di Indonesia;
c) China dapat menguasai pangsa pasar di Indonesia;
Selain dampak positif yang diperoleh dari pelaksanaan politik dumping, pastilah
terdapat dampak negatif. Dan dalam hal ini yang terkena imbas atau mendapat
dampak negatif dari pelaksanaan politik dumping yangdilakukan China hanyalah
Indonesia. Hal ini dikarenakan, memang dalamteori kebijakan politik dumping yang
selalu dirugikan adalah negara yang menjadi sasaran dari politik dumping terse but.
Kerugiannya diantara lain;
20
b) Membahayakan konsumen atau masyarakat Indonesia karenakualitas yang di
bawah standar;
c) Menurunnya penjualan produk yang diproduksi di dalam negerikarena kalah
saing dengan harga jual yang diberikan dari China;
d) Banyaknya industri-industri yang bangkrut karena penjualan produknya selalu
menurun;
e) Bertambahnya pengangguran karena banyak karyawan yang diPHK oleh
perusahaan yang sedang mengalami kebangkrutan;
f) Tidak berkembangnya industri-industri dalam negeri;
21
ada spekulasi lahan. Sewa lahan pun tergantung dengan komoditi yang di
tanam petani
6. Kebijakan agraria yang dimiliki pemerintah China yaitu tanah atau lahan
milik negara sehingga semua rakyat berhak untuk mengelola dan
menggarap lahan/sawah, mengenai luas kecilnya lahan garapan
tergantung dari kesanggupan petani dalam menggarap lahan/sawah.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
China atau Tiongkok adalah Negara dengan Jumlah Penduduk Terbanyak di
Dunia. Jumlah Penduduk China yang sebanyak 1,38 miliar jiwa ini sekitar 5 kali lipat
lebih banyak dari populasi Indonesia yang berjumlah sekitar 262 juta jiwa. Selain sebagai
Negara yang memiliki penduduk terbanyak di Dunia, China juga merupakan salah satu
Negara Terbesar di Dunia dengan Luas wilayahnya sebesar 9.596.960km 2. Luas wilayah
ini menjadikan China sebagai Negara Terbesar ke-4 di dunia.
Komoditi andalan hasil pertanian china adalah tanaman pangan. Tanaman pangan
ini terdiri dari padi, karena padi adalah salah satu tanaman paling penting di China. Selain
itu ada biji-bijian dan ubi jalar, serta jeruk yang digemari di China Selatan. Selain
tanaman pangan, tanaman serat seperti kapas sangat penting oleh karena itu ada praktik
beternak ulat sutra di China Tengah dan Selatan. Selain ada tanaman Cina memiliki
populasi ternak yang besar, dengan babi dan unggas yang paling umum. Populasi babi
dan produksi babi China sebagian besar terletak di sepanjang Sungai Yangtze. Di
pedesaan Cina barat, domba, kambing , dan unta dipelihara oleh penggembala nomaden
. Di Tibet, yang dipelihara sebagai sumber makanan, bahan bakar, dan tempat berteduh.
Sapi, kerbau , kuda , bagal , dan keledai juga dipelihara di Cina.
23
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Nita. 2015. Dumping dalam Perspektif Hukum Dagang Internasional dan
Hukum Islam. Mazahib. 14 (2): 159-168
China Business, China Intercontinental Press, hal.11-12 Ibid, hal 73 diakses melalui
https://eprints.umm.ac.id/25668/1/jiptummpp-gdl-diniseptya-35874-2-babi.pdf
Irawan N.R. 2021. Produk China Kuasai Pasar Global [online] diakses global pada 19
Mei 2022 melalui https://rewangrencang.com/produk-china-kuasai-pasar-
24