MAKALAH KEL.2 Hukum Bisnis Syariah
MAKALAH KEL.2 Hukum Bisnis Syariah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Hukum Bisnis Syariah” ini sesuai
dengan apa yang diinginkan.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas semester 6, sesuai dengan ketentuan yang telah
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Hukum Bisnis Islam
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk perbaikan makalah ini agar
bisa terwujud dengan baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca
pada umumnya, mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................................
PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis Syariah saat ini sedang diuji oleh realitas perekonomian dunia termasuk
Indonesia, yaitu dengan adanya gejolak moneter internasional baru-baru ini dan bahkan
masih terasa dampaknya. Banyak ahli ekonomi yang mengatakan bahwa bisnis syariah
tidak akan terpengaruh oleh gejolak tersebut. Karena bisnis syariah tidak menggunakan
sistim riba dan bergerak di bidang sektor riil. Sektor rill tidak akan dapat dipengaruhi
oleh gejolak dan spekulasi moneter.Islam juga sangat menjunjung tinggi nilai setiap
usaha baik usaha mandiri maupun bekerja pada orang lain agar manusia dapat sejahtera.
Sebagai upaya memberikan pengarahan kepada lembaga perekonomian syariah dan
juga kepada nasabah lembaga ekonomi syariah maka perlu dilakukan penguatan dalam
aspek hukum bisnis syariah, yaitu : Mengenalkan hukum Islam dalam masalah bisnis,
Mengenalkan perundangan-undangan tentang bisnis baik konvensional maupun syariah
yang berlaku di Indonesia, Aspek hukum apa saja yang terdapat pada bisnis syariah,
Mengenalkan cara penyelesaian sengketa bisnis syariah.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari Hukum bisnis Syariah dan apa sumber dari hukum bisnis
syariah ?
b. Apa saja Asas Hukum Bisnis syariah ?
c. Apa Etika, Moral dan ahklah dari hukum bisnis syarah dan urgensi dari hukum bisnis
syariah ?
C. Tujuan Masalah
Segala usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup berupa aktifitas produksi,
distribusi, konsumsi dan perdagangan baik berupa barang maupun jasa yang sesuai dengan
aturan-aturan dan hukum-hukum Allah yang terdapat dalam al Qur’an dan as Sunnah.
Sumber Hukum Bisnis Syariah adalah Al-Qur’an, Hadits (As-Sunnah), ijma’, dan
Ijtihad atau Qiyas. Asas Hukum Bisnis Syariah meliputi, Asas Ilahiah atau Asas Tauhid, Asas
Kebolehan (Mabda al-Ibahah), Asas keadilan ( Al’Adalah ), Asas persamaan atau Kesetaraan,
Asas Kejujuran dan Kebenaran (Ash Shidiq), Asas Tertulis (Al Kitabah), Asas Iktikad Baik
(Asas Kepercayaan), Asas Kemanfaatan dan Kemaslahatan, tidak terdapat ketentuan dalam
AL-Quran dan Al-Hadist, Asas Keseimbangan Prestasi, Asas Kepribadian (personalitas).
Nilai etika,moral,susila atau ahklak adalah nilai-nilai yang mendorong manusia menjadi
pribadi yang utuh seperti kejujuran,kebenaran, keadilan,kemerdekaan, kebahagiaan dan cinta
kasih. Apabila nilai etik ini dilaksanakan akan menyempurnakan hakikat manusia seutuhnya.
Ada dua hal penting dalam kehidupan yang sejatinya tidak boleh lepas yang satu dari
yang lain, yaitu aktivitas bisnis dan aturan hukum. Bisnis merupakan bagian dari aktivitas
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Rasanya idaklah mungkin, dlam komunitas
manusia, lepas dari aktivitas bisnis ini, dimanapun dan kapanpun saja. Hanya saja,
bagaimanapun saja aktivita bisnis tidak boleh lepas dari kendali hukum yang mengatur atau
memberi rambu-rambu yang harus ditaati oleh para pelaku. Karena bisnis tanpa aturn yang
jelas pasti aan terjadi distorsi kehidupan yangmerugikan masyarakat. Keterpurukan ekonomi
nasional pada prinsipnya karena supremasi hukum di Indonesia sangat lemah. Para pelaku
ekonomi (bisnis) melaksanakan profesinya seakan-akan lebih banyak dipandu oleh keinginan
masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA