Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH


ASURANSI (STUDI KASUS PADA NASABAH
PT. ASURANSI JASA RAHARJA PUTERA CABANG JAMBI)

Oleh :

Sabita Az-zahra (501190189)

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021/2022
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.........................................................................................................................6
C. Rumusan Masalah...........................................................................................................................6
D. Batasan Masalah..............................................................................................................................6
E. Tujuan Penelitian.............................................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian...........................................................................................................................7
G. Sistematika Penulisan......................................................................................................................7
BAB II...........................................................................................................................................................9
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIRIR DAN HIPOTESIS.....................................................9
A. Deskripsi Teori...................................................................................................................................9
B. Studi Relevan...................................................................................................................................15
C. Kerangka Berfikir............................................................................................................................16
D. Hipotesis..........................................................................................................................................17
BAB III........................................................................................................................................................18
METODE PENELITIAN..........................................................................................................................18
A. Metode dan Jenis Penelitian.............................................................................................................18
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................................................18
C. Jenis dan Sumber data......................................................................................................................18
D. Populasi dan Sampel........................................................................................................................19
E. Defenisi Operasional dan Variable Penelitian.................................................................................20
F. Instumen Pengumpulan Data...........................................................................................................21
G. Analisis Data....................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................28
LAMPIRAN I..............................................................................................................................................31
RANCANGAN KUISIONER.....................................................................................................................31

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Pada hakikatnya, manusia setiap waktu dihadapkan dengan sederet bahaya yang
mengancam jiwa, harta, kehormatan, agama, dan tanah airnya. serta manusia juga dihadapkan
dengan beragam resiko kecelakaan, mulai dari kecelakaan transportasi udara hingga angkutan
darat dengan beragam jenisnya, ditambah lagi kecelakaan kerja, kebakaran, perampokan,
pencurian, sakit hingga kematian. Lalu juga ancaman mental, seperti ancaman globalisasi
ekonomi, kegelisahan mental, dan lain sebagainya.1

Kendala tersebut dapat di naungi oleh sebuah badan, badan tersebut adalah
asuransi.Asuransi merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia,
dimana sebagian besar masyarakat Indonesia sudah melakukan perjanjian asuransi dengan
perusahaan asuransi, baik perusahaan asuransi milik negara maupun milik swasta nasional.
Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 246 menyatakan bahwa “Asuransi atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,
yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. (SiGma, 2011).2

Selain itu, terdapat Pengertian otentik tentang asuransi yang saat ini berlaku adalah yang
tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1992 tentang usaha
Perasuransian Bab 1 pasal 1, yang berbunyi sebagai berikut :

“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
1
Husain Syahatah, “Asuransi Dalam Perspektif Syariah”,( Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006), hlm.1.
2
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246
2

keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang
dipertanggungkan”. (SiGma, 2011).3

Keberhasilan suatu perusahaan asuransi juga sangat dipengaruhi oleh bagaimana


perusahaan tersebut dapat memuaskan nasabahnya, dan salah satunya dengan memberikan
pelayanan kepada nasabah yang hendaknya diarahkan kepada pelayanan yang
berkesinambungan. Keputusan nasabah memilih asuransi meliputi faktor produk, kualitas
pelayanan dan Besaran Premi. Dengan adanya faktor tersebut masalah yang dihadapi sebuah
perusahaan asuransi adalah pemahaman nasabah terhadap asuransi agar meningkatnya jumlah
nasabah setiap tahunnya dengan mengambil keputusan yang tepat terhadap perusahaan
asuransi tersebut.

Mowen berpendapat kualitas produk mempunyai pengaruh yang bersifat langsung


terhadap kepuasan pelanggan. Dengan meningkatkan kemampuan suatu produk maka akan
tercipta keunggulan bersaing sehingga pelanggan menjadi semakin puas. 4 Produk yang akan
dibeli pasti bermanfaat dan memiliki nilai. Umumnya harapan nasabah merupakan perkiraan
atau keyakinan tentang apa yang diterimanya bila ia membeli suatu produk. Dengan kata lain,
bahwa pmasaran itu pada akhirnya adalah bagaimana menimbulkan suatu asosiasi yang erat
antara nasabah dengan produknya. Menciptakan hubungan yang erat antara nasabah dengan
produk itulah yang menjadi masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam memasarkan
produknya.

Dengan tingkat perkembangan teknologi yang semakin canggih, perusahaan dengan


mudah memproduksi produk yang lebih baik dan cepat serta pada akhirnya produk yang
beredar di masyarakat dapat melebihi daari yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan nasabah
dihadapkan pada produk yang sangat beragam dan memberikan alternatif dalam mengambil
keputusan untuk memilih produk asuransi.

3
Republik Indonesia, 1992. Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian
4
Imsar, Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pakaian Bekas (Monza) Pasar
Melati Medan, 2016, hlm. 13.
3

Selain produk, kualitas pelayanan juga diperlukan dalam suatu perusahaan asuransi
untuk memikat nasabah, dengan adanya kualitas pelayanan yang baik dapat mendorong
nasabah untuk memilih asuransi tersebut. Dan yang terakhir adalah faktor besaran premi.
Besaran Premi adalah iursn berkala (bulanan atau tahunan) yang wajib dibayar nasabah
asuransi ke perusahaan asuransi yang telah disepakati kedua belah pihak tersebut. Besaran
premi setiap perusahan asuransi tentunya berbeda-beda, sehingga sebelum memilih
perusahaan asuransi pastinya nasabah juga menilai dari bagaimana sistem besaran premi suatu
perusahaan tersebut.

PT Jasa Raharja Putera merupakan perusahaan asuransi yang didirikan pada 27


November 1993 di Jakarta, perusahaan ini telah memberikan layanan asuransi yang luas
kepada masyarakat di seluruh indonesia selama lebih dari dua dasawarsa. PT Jasa Raharja
Putera Jambi kini memiliki 4 produk utama sesuai kebutuhan masing-masing seperti JP-
BONDING, JP-ASTOR (Asuransi Kendaraan Bermotor), JP- GRAHA (Asuransi Kebakaran),
JP-ASPRI (Asuransi Kecelakaan Pribadi), dan produk lain-lain seperti Asuransi
Pengangkutan, Asuransi Rangka Kapal, Asuransi Alat Berat, Asuransi Harta Benda, Asuransi
Tanggung Gugat, Asuransi Varia, dan Asuransi Rekayasa yang seluruhnya terus
dikembangkan sejalan dengan tekad perusahaan untuk menjadi One-Stop Insurance Service
Company.

1. JP-BONDING.
JP-BONDING dikemas untuk memberikan layanan asuransi yang menyediakan solusi
untuk kebutuhan jasa, asuransi kerugian dan Surety-Bond (Suretyship). Tersedia berbagai
jenis Surety Bond yaitu:
 Progress Payment Bond
 Jaminan Penawaran (Bid Bond), Jaminan Pelaksanaan (Perfarmance Bond), Jaminan
Uang Muka (Advance PaymentBond) dan Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
untuk seluruh jenis Pekerjaan Konstruksi, Pengadaan dan Konsultan.
 Installment Sales Bond
 Down Payment Bond
 Jaminan Sewa Alat
4

 Customs Bond
JP-BONDING PT Jasaraharja Putera merupakan Pelopor Surety-Bond di Indonesia yang
memberikan jaminan dengan standar kualitas internasional bersertifikasi ISO 9001:2000.

2. JP-ASTOR (Asuransi Kendaraan Bermotor).


Pada saat ini risiko kecelakaan akibat tabrakan, perbuatan jahat orang lain, kebakaran
atau bahkan risiko akibat kendaraan menabrak pihak ketiga dapat terjadi kapan saja.
JP-ASTOR dapat menjamin risiko-risiko kerusakan dan atau kehilangan dari kendaraan
itu sendiri, Assesories kendaraan, Tanggung Jawab Hukum kepada pihak ke III (apabila
kendaraan kita menabrak pihak lain). Risiko Kecelakaan pada penumpang, pengemudi
atau Tanggung Jawab Hukum kepada penumpang.

3. JP- GRAHA (Asuransi Kebakaran), JP-ASPRI (Asuransi Kecelakaan Pribadi).


JP-GRAHA adalah asuransi yang tepat untuk melindungi asset bangunan dan harta
benda didalamnya dari kerugian dan kerusakan akibat kebakaran atau peristiwa lain yang
dijamin oleh pollis dan perluasannya. Apapun bentuk asset baik itu rumah tinggal, tempat
usaha, kantor maupun pabrik, besar maupun kecil.

4. JP-ASPRI (Asuransi Kecelakaan Pribadi).


Kecelakaan, dapat terjadi dimana saja, dan bersifat tiba-tiba. Tidak hanya di jalan raya
tapi juga di rumah, di tempat kerja, pusat keramaian atau banyak tempat lainnya. kita tidak
akan pernah menduga apa yang akan terjadi.
JP-ASPRI adalah solusi yang tepat untuk memberikan perlindungan bagi semua orang,
baik keluarga, teman serta rekan-rekan kita dari risiko kecelakaan, karena JP- ASPRI tidak
hanya melindungi di tempat kerja atau di sekolah, tetapi selama 24 jam dimana saja
berada.

PT. Jasa Raharja Putera dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya


seperti,korban kecelakaan alat angkutan penumpang umum dan lalu lintas jalan, selalu
berupaya memberikan pelayanan yang terbsik dengan menerapkan konsep pelayanan yang
terbaik dengan menerapkan konsep pelayanan PRIME (Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah dan
5

Empati). Lalu dalam hal pengajuan klaim asuransi, Pengajuan klaim dalam asuransi Jasa
Raharja pun tidak sulit. Cukup dengan mengisi formulir online dan mengumpulkan seluruh
dokumen yang diminta, lalu pihak perusahaan Jasa Raharja akan menganalisis pengajuan
klaim tersebut. Pengajuan klaim asuransi tidak boleh lebih dari enam bulan setelah kejadian
berlangsung. Selama proses pengajuan tersebut, pihak yang melakukan pengajuan klaim harus
menjalani masa tunggu selama tiga bulan.

Besaran premi pada PT. Jasa Raharja Putera, Sistem pembayaran yang dilakukan pun
dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu Iuran Wajib (IU) dan Sumbangan Wajib (SW). Iuran
Wajib dikenakan kepada transportasi umum seperti pesawat terbang, kereta api, bus, dan
angkutan umum lainnya. Hal ini tidak berlaku untuk kendaraan umum dalam kota dan kereta
api berjarak kurang dari 50 km. Sedangkan untuk Sumbangan Wajib dikenakan oleh para
pemilik kendaraan pribadi, termasuk kendaraan bermotor 2 (dua) atau 4 (empat).
Pembayaran premi pun dilakukan jauh berbeda dengan produk asuransi lainnya. Pada
pembayaran Iuran Wajib, pembayaran premi dilakukan melalui penggabungan ongkos tiket.
Maka dari itu, setiap tiket angkutan umum setiap instansi transportasi sudah termasuk premi
untuk perlindungan dari asuransi Jasa Raharja. Sedangkan untuk pembayaran Sumbangan
Wajib dilakukan saat pendaftaran atau perpanjangan STNK di kantor SAMSAT di setiap kota.

Tabel 1.1
Jumlah Nasabah Pada Asuransi Jasa Raharja Putera (JP-INSURANCE)
Tabel Jumlah Nasabah Jumlah Perubahan
2018 2035 -
2019 2757 722
2020 2985 228
2021 2560 -425

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui jumlah nasabah setiap tahunnya masih tidak
stabil atau naik turun, hal itu mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi tolak
ukur nasabah dalam pengambilan keputusannya dalam memilih polis asuransi, mulai dari
Faktor Produk, kualitas pelayanannya, maupun Besaran Premi. Hal ini yang menarik
6

perhatian penulis untuk melihat bagaimana sebenarnya yang dilakukan oleh PT Jasa Raharja
Putera Jambi untuk menarik keputusan nasabah dalam memilih asuransi yang ada
diperusahaan tersebut.

Berdasarkan latar belakang dan kesenajangan inilah yang menarik perhatian penulis
untuk meneliti dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
Memilih Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diataa, maka terdapat identifikasi masalahnya yaitu, terdapat 3
Faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih Asuransi Jasa Raharja Putera
Jambi. Diantaranya yaitu Faktor Produk, Kualitas Pelayanan, serta Faktor Besaran Premi.

C. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah memilih Asuransi?

2. Bagaimana upaya Jasa Raharja menyelesaikan masalah yang menghambat keputusan


nasabah dalam memilih asuransi?

D. Batasan Masalah.
Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar ruang lingkup peneliti tidak luas dan lebih
fokus untuk menghindari kesalahan sehingga tidak menyimpang dari pokok permasalahan serta
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarakan identifikasi masalah tersebut, peneliti
membatasi masalah yang ada hanya faktor yang mempengaruhi minat nasabah memilih
asuransi pada PT Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih
7

asuransi,khususnya asuransi Jasa Raharja Putera.

2. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan perusahaan Jasa Raharja Putera dalam
menyelesaikan masalah yang menghambat keputusan nasabah dalam memilih asuransi

F. Manfaat Penelitian.

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis.
Sebagai salah satu literatur kajian ilmiah dalam bidang ekonomi khususnya untuk
mengetahui secara mendalam yang berguna bagi mahasiswa, masyarakat, serta para
nasabah PT. Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.

2. Manfaat Praktis.
a. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan peneliti dalam menganalisis
keputusan nasabah memilih asuransi syariah dan juga untuk menambah ilmu
pengetahuan peneliti dalam industri asuransi syariah.
b. Bagi Akademisi.
Diharapkan dapat dijadikan referensi untuk selanjutnya serta untuk dapat
menjadi bahan informasi dan pengetahuan dalam kajian pembelajaran yang berkenaan
dengan keputusan nasabah memilih asuransi syariah.
c. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan agar dapat meningkatkan kinerja
serta kegiatan yang dilakukan

G. Sistematika Penulisan.

BAB I : PENDAHULUAN
Dalam Bab Ini Peneliti Memaparkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah,
Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Serta
Sistematika Penulisan.
8

BAB II : LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIRIR DAN HIPOTESIS


Pada bab ini berisi penjelasan tentang teori-teori yang berhubungan dengan
asuransi,keputusan nasabah, serta Hubungan antar variabel (yang akan diteliti), Studi
Relevan, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN


Bagian Ini Membahas Tentang Metode dan Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian,
Jenis dan Sumber Data, Populasi dan Sampel, Definisi Operasional dan variabel
penelitian, Instrumen Pengumpulan Data,dan juga Analisis Data.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIRIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori.

a. Pengertian Asuransi.
Pengertian otentik tentang asuransi yang saat ini berlaku adalah yang tercantum dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1992 tentang usaha Perasuransian Bab 1 pasal 1, yang
berbunyi sebagai berikut :
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang
dipertanggungkan”. (SiGma, 2011).5
Selain pengertian asuransi diatas, terdapat pula pengertian asuransi yang tercantum pada pasal
246 K.U.H. Dagang, yang berbunyi sebagai berikut :
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dangan mana seorang penanggung
mengikat diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk penggantian
kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin
akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.” (SiGma, 2011).6

Usaha perasuransian merupakan kegiatan usaha yang bergerak di bidang:


a. Jasa pertanggungan atau pengelolaan risiko.
b. Pertanggungan ulang risiko.
c. Pemasaran dan distribusi produk asuransi atau produk asuransi syariah.
d. Konsultasi dan keperantaraan asuransi, asuransi syariah, reasuransi, atau reasuransi syariah.
e. Penilai kerugian asuransi atau asuransi syariah.

2. Jenis-Jenis Asuransi.
Usaha Perasuransian dilaksanakan oleh :
 Perusahaan Asuransi.
a. Perusahaan Asuransi Umum, adalah perusahaan yang memberikan jasa pertanggungan risiko
yang memberikan penggantian karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan

5
Republik Indonesia, 1992. Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian
6
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246

9
10

keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.
b. Perusahaan Asuransi Jiwa, adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggulangan
risiko yang memberikan pembayaran kepada pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang
berhak dalam hal tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup, atau pembayaran lain kepada
pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur
dalam perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan
dana.
c. Perusahaan Reasuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam pertanggungan
ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian, Perusahaan Asuransi
Jiwa, Perusahaan Penjaminan, atau Perusahaan Reasuransi lainnya.

 Penunjang Usaha Asuransi.


a. Perusahaan Pialang Asuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa keperantaraan dalam
penutupan asuransi atau asuransi syariah dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi
dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.
b. Perusahaan Pialang Reasuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa keperantaraan
dalam penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan
bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi, perusahaan penjaminan, perusahaan
reasuransi.
c. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa penilaian
terhadap klaim dan/atau jasa konsultasi atas obyek asuransi yang dipertanggungkan.

b. Keputusan Nasabah.
1. Pengertian pengambilan keputusan.
Menurut Terry (1994) pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku tertentu
dari dua atau lebih alternatif yang ada. Sementara Wang dan Ruhe (2007) berpendapat bahwa
pengambilan keputusan adalah proses yang memilih pilihan yang lebih disukai atau suatu
tindakan dari antara alternatif atas dasar kriteria atau strategi yang diberikan.
Selain itu, Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010) pengambilan keputusan adalah
proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Definisi
ini memiliki tiga kunci elemen. Pertama, pengambilan keputusan melibatkan membuat pilihan
dari sejumlah pilihan. Kedua, pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan lebih dari
sekedar pilihan akhir dari antara alternatif. Ketiga, "hasil yang diinginkan" yang disebutkan
dalam definisi melibatkan tujuan atau target yang dihasilkan dari aktivitas mental bahwa
pembuat keputusan terlibat dalam mencapai keputusan akhir (dalam Lunenburg, 2010).
Pada hakikatnya, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang
dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan
11

tindakan yang paling tepat.7 Berdasarkan dari beberapa iuran diatas, pengambilan keputusan
dapat disimpulkan sebagai suatu proses pemilihan dari antara alternatif untuk mencapai suatu
hasil.

2. Proses Pengambilan Keputusan


Keputusan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi atau merupakan langkah-langkah yang diambil untuk dapat mencapai tujuan dengan
secepat mungkin dengan biaya yang efisien. Dalam proses pengambilan keputusan bukanlah
suatu instan yang artinya keputusan yang diambil terutama keputusan yang sifatnya penting
tidak boleh tergesa-gesa, karena segala keputusan yang diambil akan diikuti baik buruk akibat
dari keputusan tersebut tergantung pada kualitas keputusan tersebut.
3. Tahap-tahap proses pengambilan keputusan.
Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan berlanjut dalam waktu
yang lama setelah pembelian. pemasaran harus memusatkan perhatian pada keseluruhan proses
pembelian dan bukan hanya keputusan pembelian.
Proses pengambilan keputusan dapat terbagi menjadi:
 Pengenalan kebutuhan
 Pencarian informasi
 Evaluasi alternatif
 Keputusan pembelian
 Perilaku pasca pembelian.
Yang mana seorang konsumen atau nasabah melewati seluruh 5 Tahap diatas untuk semua
pembelian yang dilakukannya. Tetapi dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen sering
menghilangkan atau membalik urutan tahap ini.
4. Pengambilan keputusan dalam pandangan islam.
Dalam islam prilaku seorang nasabah harus menceriminkanhubungan dirinya dengan Allah swt.
Setiap pergerakan dirinya, yang berbentuk belanja sehari-hari tidak lain adalah menifestasi zikir
darinya atas nama allah dengan tidak memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak,
supayahidupnya selamat akhirat.8

Dalam Firman Allah SWT. Dalam Qs. Al-Maidah (7):100 yang berbunyi:

‫ُقْل اَّل َيْس َتِو ى اْلَخ ِبْيُث َو الَّطِّيُب َو َل ْو َاْع َج َب َك َك ْث َر ُة اْلَخ ِبْيِۚث َف اَّتُقوا َهّٰللا ٰٓي ُاوِلى‬
‫اَاْلْلَباِب َلَعَّلُك ْم ُتْفِلُح ْو َن‬

7
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Dua Belas Jilid Satu (Jakarta : Erlangga, 2008), hlm. 267
8
Muhammad Muflih, Prilau Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, (Jakarta: Grafindo Persada, 1990),
hlm. 12.
12

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun
banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang
yang mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung.”9

Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap pekara bermanfaat lebih baik dari pada banyak
pekara haram yang menimbulkan mudharat. Orang-orang yang berakal akan menjauhi hal-hal
yang haram dan akan menerima hal-hal yang halal yang cukup baginya. Hal itu akan
memberikan keuntungan di akhirat kelak.
Prefensi pada apa yang disebut dengan thayyib (baik) dan yang halal dengan dihadapkan
dengan sesuatu yang khabits (jelek) serta haram adalah salah satu cara yang dianggap baik
untuk pengambilan keputusan yang sehat, dan sesuatu yang jelek tidak pernah sama. Bisnis
yang menguntungkan selalu dberikan pada hal yang thayyib, meskipun dari kualitasnya lebih
banyak dari yang jelek (khabits)

5. Kriteria dalam Pengambilan Kpeutusan.


Pengambilan keputusan dapat menggunakan beberapa kriteria pengambilan keputusan
beretika atas paham manfaat (utilitarrianism), fokus atas hak (right), berdasarkan asas keadilan
(justice), fokus terhadap pemenuhan kewajiban (obligation), dan atas pandangan efek reputasi
(reputation effect).10

6. Indikator Pengambilan Keputusan.


Pengambilan keputusan dalam peneletian ini adalah, menurut Kotler setiap keputusan
mempunyai indikator yaitu :
a. Kebiasaan dalam membeli produk,
Pengalaman yang terdekat ( Keluarga, teman) dalam menggunakan produk.

b. Kemantapan sebuah produk.


Keputusan yang dilakukan nasabah setelah mempertimbangkan berbagai infoermasi yang
mendukung pengambilan keputusan.

c. Melakukan pembelian ulang.


Pembelian yang berkesinambungan, setelah nasabah merasakan kenyamanan atas produk
atau jasa yang diterima.

d. Memberikan informasi kepada orang lain.


Penyampaian informasi yang positif kepada orang lain agar tertarik melakukan pembelian. 11

7. Faktor-faktor pengambilan keputusan.

9
Departemen Agama Republik Inonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, (Madina: Al Karim Fahd, 1990), hlm. 606
10
Rizky Dermawan, Pengambilan Keputusan (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 141.
11
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: indeks, 2009), hlm. 125.
13

Masalah pengambilan keputusan terletak dari pengaturan tentang bagaimana tujuan yang
hendak kita capai itu terwujud, dengan melalui dukungan informasi, data yang terolah secara
akurat.
Faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah memilih asuran terbagi menjadi:
1. Produk.
Menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
unutuk diperhatikan, dimiiki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan.12 Produk merupakan apa saja yang dapat ditawarkan kepada
pasar agar dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan mereka. Dengan adanya produk yang ditawarkan oleh perusahaan dengan
kualitas yang baik tentunya akan menarik minat nasabah untuk memilih asuransi tersebut.
Produk yang diterima oleh nasabah adalah produk yang kualitasnya dapat memuaskan
nasabah,kualitas produk sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seorang
nasabah memilih sebuah perusahaan asuransi tersebut.
PT Jasa Raharja Putera memiliki 4 produk utama sesuai kebutuhan masing-masing
seperti JP-BONDING yang dikemas untuk memberikan layanan asuransi yang
menyediakan solusi untuk kebutuhan jasa. asuransi kerugian dan Surety Bond (Suretyship),
JP-ASTOR (Asuransi Kendaraan Bermotor), JP- GRAHA (Asuransi Kebakaran), JP-
ASPRI (Asuransi Kecelakaan Pribadi), dan produk lain-lain seperti Asuransi Pengangkutan,
Asuransi Rangka Kapal, Asuransi Alat Berat, Asuransi Harta Benda, Asuransi Tanggung
Gugat, Asuransi Varia, dan Asuransi Rekayasa yang seluruhnya terus dikembangkan
sejalan dengan tekad perusahaan untuk menjadi One-Stop Insurance Service Company.

2. Kualitas Pelayanan.
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001).
Dengan demikian, kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan
konsumen (Tjiptono, 2007).
Selain produk,kualitas pelayanan juga mempengaruhi kepuusan nasabah memilih
sebuah asuransi,karena dengan adanya pelayanan yang diberikan perusahaan kepada
nasabah pastinya akan mempengaruhi nasabah untuk memilih sebuah perusahaan asuransi
atau tetap lanjut dengan perusahaan asuransi yang telah dipakainya tersebut.
PT. Jasa Raharja Putera dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya
seperti,korban kecelakaan alat angkutan penumpang umum dan lalu lintas jalan, selalu
berupaya memberikan pelayanan yang terbsik dengan menerapkan konsep pelayanan yang
terbaik dengan menerapkan konsep pelayanan PRIME (Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah dan
Empati). Lalu dalam hal pengajuan klaim asuransi, Pengajuan klaim dalam asuransi Jasa
Raharja pun tidak sulit. Cukup dengan mengisi formulir online dan mengumpulkan seluruh
dokumen yang diminta, lalu pihak perusahaan Jasa Raharja akan menganalisis pengajuan
klaim tersebut. Pengajuan klaim asuransi tidak boleh lebih dari enam bulan setelah kejadian
berlangsung. Selama proses pengajuan tersebut, pihak yang melakukan pengajuan klaim
harus menjalani masa tunggu selama tiga bulan.

12
Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manejemen Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS, 2014), hlm. 69.
14

3. Besaran Premi.
Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014, premi asuransi adalah sejumlah uang
yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dan disetujui oleh
pemegang polis untuk dibayarkan berdasarkan perjanjian asuransi atau perjanjian
reasuransi, atau sejumlah uang yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mendasari program asuransi wajib untuk memperoleh manfaat.13
Besaran premi ini juga sangat berpengaruh terhadap keputusan nasabah, dimana
nasabah bisa memilih berapa pembayaran premi yang diinginkannya, bisa dengan perbulan,
triwulan (per tiga bulan) ataupun per semester (per tahun). Besaran premi akan menentukan
investasi yang akan diperoleh nasabah apabila terjadi sesuatu yang diinginkan dan apabila
sudsh habis masa jatuh temponya. Sehingga dari hal ini, nasabah bisa menimbang lagi
apakah ingin memilih asuransi tersebut atau tidak sesuai dengan kebijakan besaran premi
perusahaan tersebut.
Besaran premi pada PT. Jasa Raharja Putera, Sistem pembayaran yang dilakukan
pun dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu Iuran Wajib (IU) dan Sumbangan Wajib (SW).
Iuran Wajib dikenakan kepada transportasi umum seperti pesawat terbang, kereta api, bus,
dan angkutan umum lainnya. Hal ini tidak berlaku untuk kendaraan umum dalam kota dan
kereta api berjarak kurang dari 50 km. Sedangkan untuk Sumbangan Wajib dikenakan oleh
para pemilik kendaraan pribadi, termasuk kendaraan bermotor 2 (dua) atau 4 (empat).
Pembayaran premi pun dilakukan jauh berbeda dengan produk asuransi lainnya. Pada
pembayaran Iuran Wajib, pembayaran premi dilakukan melalui penggabungan ongkos tiket.
Maka dari itu, setiap tiket angkutan umum setiap instansi transportasi sudah termasuk premi
untuk perlindungan dari asuransi Jasa Raharja. Sedangkan untuk pembayaran Sumbangan
Wajib dilakukan saat pendaftaran atau perpanjangan STNK di kantor SAMSAT di setiap
kota.

c. Hubungan antar variabel penelitian.


Hubungan antar variabel menunjukkan keterkaitan antara variabel Independen dengan Variabel
Dependen secara teoritis dan mengacu pada penelitian sebelumnya. Disini akan dibahas
hubungan antar variabel independen yaitu Keputusan Nasabah dengan tiga Variabel dependen
yaitu: Produk, KualitasPelayanan dan Besaran Premi.
a. Hubungan Produk terhadap Keputusan Nasabah
Setiap perusahaan mengharapkan keberhasilan dalam menghadapi pesaing global.
Perusahaan yang menjadikan pesaing sebagai pembanding dalam menciptakan produk
merupakan perusahaan yang baik. Pesaing tidak hanya dijadikan musuh dalam berbisnis
karena biasa saja ada sela dan manfaat hanya yang dapat diambil dari para kompetitor
tersebut. Seperti dalam menghasilkan produk, produk dari pesaing dapat dijadikan tolak
ukur agar produk yang dihasilkan bisa lebih baik dari produk pesaing dan tentunya
memiliki nilai yang lebih unggul. Menyusun strategi marketing harus mencakup produk
yang diciptakan. Dalam mewujudkan impiannya, perusahaan memerlukan pengorbanan
yang besar. Upaya dan modal merupakan hal biasa untuk disalurkan dalammengembangkan
nilai jual produk. Walaupun teknik dan strategi marketing yang kita bangun sudah mtang,
tidak akan berjalan maksimal jika tidak memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan.

13
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2014.
15

b. Hubungan Kualitas Pelayanan dan Keputusan Nasabah.


Kualitas pelayanan yang diberikan agen maupun staf kantor kepadanasabah akan menjadi
tolak ukur bagi nasabah untuk menjadi nasabah tetap. Kualiatas pelayanan diharapkan dapat
diberikan seorang agen kepada nasabah dengan baik dan maksimal agar nasabah tiap bulan
meningkat dengan signifikan. Dengan adanya kualitas pelayanan diharapkan dapat menjadi
tolak ukur bagi perusahaan untuk mendapat citra yang baik bagi perusahaan. Dan dengan
adanya kualitas pelayanan hubungan nasabah dengan perusahaan tetap berjalan baik.

c. Hubungan Besaran Premi dan Keputusan Nasabah.


Besaran premi bisa dikatakan sangat berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah
memilih asuransi, karena dengan adanya besaran premi akan membuat nasabah berfikir
dengan makin besar bayaran premi yang dibayarkan maka manfaat asuransi yang akan
diterima juga akan besar. Manfaat asuransi yang diterima sesuai dengan besaran premi
yang di bayarkan tiap bulan, pertiga semester atau setiap tahun. Dengan adanya besaran
premi diharapkan nasabah terus meningkat tiap tahun.

B. Studi Relevan
1. Ferry Sartika Pasaribu, Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah memilih
asuransi (Studi Kasus Pada Nasabah PT. Asuransi Sun Life Financial Indonesia Syariah
Medan). Metode penelitian ini menggunakan 3 variabel. yaitu variabel faktor
produk,variabel kualitas pelayanan, variabel besaran premi,serta variabel kualitas
pelayanan dan faktor produk. dimana hasil pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
variabel kualiatas pelayanan adalah variabel yang lebih dominan terhadap keputusan
nasabah memilih asuransi, kemudian variabel besaran premi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah memilih asuransi, variabel besaran premi berada di
posisi kedua setelah variabel kualitas pelayanan dan faktor produk berada diposisi terkahir
terhadap keputusuan nasabah memilih asuransi tetapi variabel produk berpengaruh postif
dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih asuransi syariah pada PT Asuransi
Sun Life Financial Indonesia Syariah Medan.14
2. Arista Milka Nasrul, Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Asuransi Jiwa pada AJB Bumi Putera 1912 Cabang Cibubur. Penelitian ini menggunakan
Metode Kuantitatif, Prilaku Konsumen (Y) dan KeputusanPembelian(X), menggunakan
uji Validitas, Realibilitas, Asumsi Klasik dan Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil
penelitian : Berdasarkan penelitian ini, faktor budaya tidak berpengaruh positif dan
siginifkan terhadap keputusan pembelian asuransi.15
3. Hadi Ananda, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Asuransi
Jiwa Syariah Pada AJB Bumiputera 1912 Tulungagung. Penelitian ini menggunakan
Metode Kuantitatif, menggunakan pendekatan Asosiatif, meliputi uji validitas dan
14
Ferry Sartika Pasaribu, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Asuransi (Studi Kasus Pada Nasabah
PT. Asuransi Sun Life Financial Indonesia Syariah Medan) (Skripsi UIN SUMATERA UTARA MEDAN,2019)
15
Arista Milka Nasrul, Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Asuransi Jiwa pada AJB Bumi
Putera 1912 Cabang Cibubur(Skripsi UIN JAKARTA,2014)
16

reliabilitas, uji asumi klasik, uji normalitas data, uji regresi berganda, dengan
menggunakan 10 variabel. Hasil Penelitian : Berdasarkan penelitian ini berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih asuransi.16
4. Ariefah Yulandari, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Garuda Indonesia Airways
Terhadap Kepuasan Konsumen Di Kota Surakarta”. Hasil uji t menunjukan bahwa
dimensi tangibles, reliability, responsiveness, dan emphaty memiliki pengaruh yang
signifikan, sedangkan dimensi assurance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan konsumen karena tidak seluruhnya mempunyai pengaruh dan signifikan
terhadap kepuasan konsumen Garuda Indonesia Airways. Hasil pengujian regresi tampak
bahwa variabel tangibles, reliability, responsiveness, dan emphaty merupakan variabel
yang mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Garuda Indonesia
Airways, sedangkan variabel assurance tidak memiliki pengaruh yang signifikan.17
5. Husnul Khatimah, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan nasabah
(Studi pada Nasabah BRI Cabang Semarang Pattimura)”. Pengujian hipotesis
menggunakan uji t menunjukkan bahwa hanya pada variabel empathy dan assurance yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah. Sedangkan pada variabel
responsiveness, tangible dan reliability berpengaruh postif namun tidak signifikan.18

C. Kerangka Berfikir.
Dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat
nasabah. Berikut kerangka teoritis ini disajikan agar lebih mudah dipahami:

PRODUK (X1)

KUALITAS KEPUTUSAN NASABAH


PELAYANAN (X2)
(Y)

BESARAN PREMI (X3)

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir


16
Ananda Hadi, “Husnul Khatimah, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan nasabah (Studi pada Nasabah
BRI Cabang Semarang Pattimura." (Skripsi UNDIP,2011)

17
Yulandari, Ariefah. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Garuda Indonesia Airways Terhadap Kepuasan Konsumen Di
Kota Surakarta. Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 3, Hal. 170110.
18
Husnul Khatimah, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan nasabah (Studi pada Nasabah BRI Cabang
Semarang Pattimura." (Skripsi UNDIP,2011)
17

D. Hipotesis.
Hipotesis dalam suatu penelitian dapat diterima tetapi juga dapat ditolak, diterima
apabila bahan-bahan penelitian membenarkan kenyataan dan di tolak apabila menyangkal
(menyangkal kenyataan).19 Penelitian ini mengajukan beberapa hipotesis yang akan
digunakan untuk menarik kesimpulan:
𝐻1: Produk sangat berpengaruh positif terhadap minat nasabah memilih asuransi
syariah pada PT Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.
𝐻2: Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap minat nasabah memilih
asuransi syariah pada PT Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi..
𝐻3: Besaran Premi berpengaruh positif terhadap minat nasabah memilih asuransi
syariah pada PT Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.

19
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2013), hlm. 28.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian.


Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivism. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,analisis data bersifat
kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diciptakan.
Jenis penelitian ini ada penelitian korelasi, yaitu menurut Sofyan Yamin dkk,” penelitian
korelasi bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan di antara dua variabel atau
lebih”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan pengaruh variabel
independen (X) terhadap variable dependen (Y).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian.


Lokasi penelitian ini dilakuakn di Kantor PT. Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi yang
beralamat di Jl. Kolonel Slamet Riyadi No.99, Legok, Kec.Telanaipura Kota Jambi, Jambi
36124. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini yaitu dilakukan pada Bulan
Oktober 2022 sampai dengan selesai.

C. Jenis dan Sumber data.


 Data Primer.
Data primer merupakan data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah
sendiri oleh yang bersangkutan untuk dimanfaatkan. Data primer biasanya diperoleh dari
survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data orisinil. Yang mana
yang dimaksud disini adalah Nasabah PT Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.

 Data Sekunder.
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melaui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain). Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data

18
19

dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini, data
sekunder diambil dari berbagai tulisan, baik tulisan yang berupa laporan hasil penelitian
sebelumnya yang memiliki persoalan yang hampir sama, jurnal-jurnal, dokumen, dan
arsip-arsip, serta buku-buku dan artikel..

D. Populasi dan Sampel.


1. Populasi.
Populasi berasal dari bahasa Inggris yaitu population yang berarti jumlah penduduk.
Dalam metode penelitian, kata populasi dipakai untuk menyebutkan
serumpun/sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang dterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Adapun yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah nasabah pada PT Asuransi Jasa Raharja Putera dengan jumlah nasabah pada
tahun 2021 yaitu 2560 nasabah.

2. Sampel.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Karena digunakan untuk mewakili populasi yang diteliti, sampel cenderung
digunakan untuk riset yang berusaha menyimpulkan generalisasi dari hasil temuannya.
Riset-riset kuantitatif seperti misalnya survei cenderung melibatkan jumlah responden
yang banyak supaya hasil risetnya dapat dipandang mewakili seluruh populasi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik simple random sampling.
Teknik random sampling atau dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu. Dalam menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini
didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh Slovin dalam buku V. Wiratna
Sujarweni, sebagai berikut:
n= 𝑁
1+ 𝑛e2
20

Keterangan:
n : Sampel
N : Populasi nasabah yaitu 2560
e : persentase kelonggaran ketidakterikatan karena kelasahan pengambilan sampel
yang masih diinginkan, sebanyak 10%
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam
penelitian ini dengan data yang diperoleh dari tahun 2021 adalah sebagai berikut:
n= 𝑁
1+ 𝑛e2

n= 2560
1+2560 𝑥 10%2
n= 2560
1+2560 𝑥 (0,1 𝑥 0,1 )
n= 2560
1+2560 𝑥 0,01
n= 2560
26,6
n = 96,24 ≈ 96

E. Defenisi Operasional dan Variable Penelitian


1. Variabel Dependen (Y).
Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel independen. Variable dependen dalam penelitian ini adalah Memilih
Asuransi, yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh Nasabah dalam satu tahun terakhir.
Ini mengandung pengertian bahwa subjek asuransi yang berminat dalam memilih
asuransi.

2. Variabel Independen (X).


21

Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang menjadi sebab


terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini ada tiga yaitu Produk, Kualitas pelayanan, dan Besaran Premi.
Tabel Berikut menggambarkan penjabaran dari variabel-variabel penelitian
dalam konsep dan indikator-indikator yaitu:
No Variabel DefinisI Variabel Indikator
.
1. Produk Produk merupakan sesuatu yang - Keandalan
berwujud maupun tidak berwujud, - Kesesuaian
yang didalamnya terdapat harga,
- Fitur/Informasi
kemasan, nama baik perusahaan
dan pelayanan perusahaan yang - Pemahaman
diterima oleh pembeli untuk Nasabah
memuaskan keinginannya
2. Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan dapat diartikan - Jaminan
sebagai upaya pemenuhan - Empati
kebutuhan dan keinginan
- Kehandalan
konsumen serta ketepatan
penyampaiannya dalam - Bukti Fisik
mengimbangi harapan konsumen
3. Besaran Premi Besaran premi merupakan - Unsur Premi
besaran atau angsuran yang - Tarif
dibayarkan nasabah pada
- Pengelolaan
perusahaan sesuai dengan
kemampuan finansial nasabah dan - Fungsi
kebutuhan nasabah Besaran Premi
4. Keputusan Nasabah Keputusan pembelian merupakan - Pencarian
suatu tahap proses dimana Informasi
nasabah melakukan pembelian,
- Pengenalan
sehingga keputusan pembelian
merupakan bagian dari perilaku Kebutuhan
nasabah pada saat memutuskan - Kepercayaan/
untuk membeli.
Keyakinan
- Evaluasi
Alternatif
22

F. Instumen Pengumpulan Data.

1. Observasi.
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas
fenomena yang diteliti. Dalam arti luas observasi tidak hanya terbatas kepada pengamatan
yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan.

2. Angket atau kusioner.


Metode ini dilakukan melalui penyebaran kusioner yang telah disusun secara
terstruktur. Angket (kusioner) yang digunakan adalah angket tertutup, karena responden
hanya memilih jawaban yang telah tersedia dan diharapkan memiliki jawaban yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Responden diminta untuk memilih jawaban dalam
bentuk skala pengukuran. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitin ini adalah
skala sikap terhadap keputusan nasabah memilih Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi dalam
bentuk skala Likert dengan empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Ragi-Ragu (R),Tidak Setuju (Ts), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

3. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah teknik penggunaan data dengan memanfaatkan data sekunder
seperti, pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan, buku, arsip, jurnal
artikel dan sebagainya yang tersedia dalam dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti
yang akurat.

G. Analisis Data.
1. Uji Deskriftif.
Berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat rata-
rata (mean), standar deviasi, variasi, maksimum, minimum, range, sum, skewness. Uji
Deskriptif digunakan untuk menganilisis dan menyajikan data disertai dengan
perhitungan agar dapat memperoleh keadaan dan karakteristik data yang bersangkutan.
Langkah awal dari dari setiap uji pada sebuah kajian atau penelitian adalah dengan
melakukan deskripsi terhadap variabel-variabel penelitian tersebut.
23

Dengan hal ini, maka akan terlihat gambaran data secara umum yang dapat
menjadi pertimbangan awal dalam mengambil sebuah kesimpulan terhadap hipotesis
penelitian. Untuk melakukan sebuah uji deskriptif variabel penelitian atau lebih
dikenal dengan uji statistik deskriptif, maka perlu ditampilkan beberapa indikator
dalam menggambarkan hasil uji tersebut. Dalam melakukan uji deskriptif, digunakan
program statistik yang akan lebih memudahkan kita dalam menghasilkan uji tersebut
bila dibandingkan dengan menghitung manual. Salah satu paket program yang sering
digunakan karena kemudahannya adalah SPSS.

2. Uji Kualitas Data.


Uji kualitas data adalah uji yang disyaratkan dalam penelitian dengan instrumen
kusioner, tujuannya agar data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Uji ini terdiri atas uji validitas dan uji realibitas.
a. Uji Validitas.
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejumlah mana
alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Hasil penelitian
valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat
ukur untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat diukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian
validitas dapat dilakukan dengan analisi faktor, yaitu mengkorelasikan antara skor
butir soal dengan total dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment.
Pengujian validitas menggunkan metode SPSS. Pengujian suatu dapat dikatakan
valid apabila sig – hitung < sig. Alpha (0,5).

b. Uji Reabilitas.
Uji Reabilitas adalah untuk mengukur suatu kusioner yang merupakan indikator
dari variabel atau konstruk. Suatu kusioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Perhitungan reliabilitas menggunkan SPSS dengan melihat reliablity
coefficient pada alpha.
24

Realibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima,
dan diatas 0,8 adalah baik. Koefisien reliabilitas diperoleh dengan menggunkan
rumus alpa cronbach, bila Cronbach Alpha < 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel
dan sebaliknya dikatakan reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik.
a. Uji Normalitas.
Pengujian ini berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen
atau keduanya terdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Sampel
penelitian di uji dengan pengujian Kolmogrovo mengetahui apakah sampel
merupakan jenis distribusi normal. Jika angka signifikansi Kolmogorov Smirnov
untuk mengetahui apakah sampel merupakan jenis distribusi normal.
Dengan taraf signifikan sebesar 0,05 data dinyatakan berdistribusi normal jika
signifikan lebih besar dari 5%. Untuk pengambilan keputusan dengan pedoman:
1. Nilai signifikan atau nilai probabilitas < 0,05 distribusi data tidak normal
2. Nilai signifikan atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi data adalah normal.

b. Uji Multikolinieritas.
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel saling berhubungan secara
linier. Uji multikolinieritas dapat dilihat dari dari Variance Inflation Factro (VIF)
dan nilai tolerance.
Kedua ukuran ini menunjukkan sikap variabel independen manakah yang
dijelaskan variabel lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nili VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance).
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas
adalah nilai tolerance > 0,10 (10%) atau sama dengan nilai VIF < 10.

c. Uji Heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
25

terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan


yang lain. Jika variance dari resid ual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dapat dilaksanakan dengan
menggunakan uji scatterplot dengan menggunkan software SPSS.

4. Uji Regresi Berganda.


Uji regresi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Produk, Kualitas Pelayanan,
dan Besaran Premi terhadap pengaruh keputusan nasabah memilih asuransi pada PT
Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.

Persamaan regresi linear berganda:


Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ Ɛ

Ket :
Y : Memilih Asuransi Syariah
X1 : Produk
X2 : Kualitas Pelayanan
X3 : Besaran Premi
a : Konstanta, nilai Y jika X : 0
b : Nilai koefisien masing-masing variabel bebas
Ɛ : error

5. Uji Hipotesis.
a. Uji Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dilakukan dengan maksud untuk menunjukkan seberapa
besar variasi dari variasi variabel bebas dapat menereangkan variabel terikat. Nilai R2
berkisar antar 0-1. Bila nilai koefisien determinasi (R2) sama dengan 1 maka dapat
diartikan bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat dengan sempurna.
Sebaliknya apabila R2 mencapai angka 0 berarti variabel bebasnya tidak dapat atau lemah
26

dalam menerangkan variabel terikat. Jika koefisien determinasi semakin mendekati 1,


maka semkain baik garis regresi. Dengan demikian baik atau buruknya suatu persamaan
regresi ditentukan oleh R2-nya.

b. Uji t
Uji t merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel bebas secara parsial.Uji ini
dilakukan untuk melihat tingkat signifikasi dari variabel bebas secara individu dalam
mempengaruhi variasi dari variabel terikat.
1. Jika nilai thitung > ttabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu seluruh variabel
faktor produk yang mempengaruhi minat nasabah memilih asuransi syariah.
2. Jika nilai thitung < ttabel, maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

c. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sebagai berikut :
1. Jika nilai Fhitung> Ftabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu variabel
independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai Fhitung< Ftabel, maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak yaitu variabel
independen.
27
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasan. Asuransi dalam Perspektif Islam, Jakarta:Kencana, cet. 1. 2004. Amir, M. Hartono, Sri
Rejeki. Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransikuji, Jakarta:Sinar Grafika. 2008.

Djojosoedarso, Soeisno. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Jakarta: Salemba Empat. 2003

Imsar, Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pakaian Bekas
(Monza) Pasar Melati Medan, 2016, hlm. 13.

Departemen Agama Republik Inonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, (Madina: Al Karim Fahd, 1990), hlm.
606

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: indeks, 2009), hlm. 125.

Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manejemen Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS, 2014), hlm. 69.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro

Republik Indonesia, 1992. Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.

Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246

Harahap, Isnaini. “Pengaruh Pengambilan Keputusan Dalam Berbelanja Online Shop di Kota
Medan “ dalam Jurnal Hukum Ekonomi Syariah. Vol III, No 01. 2018

Yulandari, Ariefah. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Garuda Indonesia Airways
Terhadap Kepuasan Konsumen Di Kota Surakarta. Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan, Vol. 2,
No. 3, Hal. 170110

28
Ferry Sartika Pasaribu, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih
Asuransi (Studi Kasus Pada Nasabah PT. Asuransi Sun Life Financial Indonesia Syariah Medan)
(Skripsi UIN SUMATERA UTARA MEDAN,2019).

Ivan Muttaqin, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada
Asuransi Jasaraharja Putera Semarang (Skripsi,UNDIP SEMARANG,2013).

Husnul Khatimah, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan nasabah (Studi
pada Nasabah BRI Cabang Semarang Pattimura." (Skripsi UNDIP,2011)

Arista Milka Nasrul, Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Asuransi Jiwa pada AJB Bumi Putera 1912 Cabang Cibubur(Skripsi UIN JAKARTA,2014)
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2013), hlm.
28.

29
30
LAMPIRAN
LAMPIRAN I

RANCANGAN KUISIONER

Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Sdr/I Nasabah PT Asuransi Jasa Raharja Putera
Jambi
Di Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Sabita Az-zahra
NIM : 501190189
Jurusan : Ekonomi Syariah.

Mohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner terlampir guna untuk


kepentingan dalam penulisan skripsi yang berjudul: “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Nasabah Memilih Asuransi (Studi Kasus Pada Nasabah PT. Asurans i Jasa Raharja
Putera Cabang Jambi)”. Sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas akhir saya.
Jawaban yang Bapak/Ibu serta Saudara/Saudari berikan tidak dinilai benar atau salah. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati dimohon Bapak/ibu serta Saudara/Saudari
memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Semua jawaban dan
identitas Bapak/Ibu serta Saudara/Saudari dijamin kerahasiaanya.
Atas kesediaan Bapak/ibu serta Saudara/Saudari untuk mengisi angket ini, saya ucapkan
terimakasih. Semoga kebaikan Bapak/ibu serta Saudara/Saudari mendapatkan balasan yang
setimpal dari Allah SWT .
Wassalamu’alaikum wr.wb
a. Karakteristik Responden
Isilah dan lingkari jawaban yang menurut saudara adalah sesuai dengan kenyataannya.
1. (Jika ya silahkan lanjutkan) Apakah anda nasabah PT Asuransi Asuransi Jasa Raharja
Putera Cabang Jambi?
a. Ya b. Tidak

2. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki b. Perempuan

3. Agama:
a. Islam c. Budha
b. Kristen d. Hindu

4. Pekerjaan saudara saat ini:


a. Pelajar/mahasiswa c. Wiraswasta e. Lain-lain
b. PNS d. Karyawan Swasta

5. Pendapatan saudara saat ini:


a. < Rp. 1.000.000 c. Rp. 3.000.000- 4.000.000
b. Rp. 1.000.000-2.500.000 d. > Rp. 5.000.000

6. Sudah berapa lama saudara menjadi nasabah PT Asuransi Asurans i Jasa Raharja Putera
Cabang Jambi:
a. < 1 tahun c. 3-5 tahun
b. 1-2 tahun d. > 5 tahun

1. Petunjuk Pengisian Kuesioner.


Mohon baca tiap-tiap pernyataan, kemudian pilih salah satu dari 5 (lima) pilihan jawaban yang
sesuai dengan keadaan anda, dengan memberikan tanda ceklis (√) pada:
Keterangan:
5 = (SS) = Sangat Setuju
4 = (S) = Setuju
3 = (R) = Ragu-ragu
2 = ( TS) = Tidak Setuju
1 = (STS) = Sangat Tidak Setuju

a. Faktor Produk

No Indikator Variabel Pernyataan SS S R TS STS


(5) (4) (3) (2) (1)
1. Fitur/ Informasi Saya memilih produk pada PT.
Asuransi Jasa Raharja Putera
Jambi karena adanya informasi
atas produk yang terdapat di
brosur.

2. Keandalan Saya memilih produk pada PT.


Asuransi Jasa Raharja Putera
Jambi karena dilengkapi dengan
beragam produk yang sangat
bermanfaat bagi orang banyak

3. Kesesuaian Saya memilih produk yang


ditawarkan pada PT. Asuransi
Jasa Raharja Putera Jambi sesuai
kebutuhan saya.

4. Pemahaman Nasabah Saya paham dengan produk yang


ditawarkan pada PT. Asuransi
Jasa Raharja Putera Jambi.
b. Kualitas Pelayanan

No Indikator variabel Pernyataan SS S R TS STS


(5) (4) (3) (2) (1)
1. Kehandalan Saya melihat Karyawan/
Agen PT. Asuransi Jasa
Raharja Putera Jambi,
ketika ada kesalahan dan
kekeliruan yang terjadi
akan menindak lanjuti
segera.

2. Jaminan Saya mendapat jaminan


kepastian biaya dalam
pelayanan apabila terjadi
risiko yang diberikan
Karyawan/ Agen PT
Asuransi Jasa Raharja
Putera Jambi
3. Empati Saya mendapat prilaku
yang baik ramah dan
sopan santun yang
diberikan Agen/karyawan
PT. Asuransi Jasa Raharja
Putera Jambi.

4. Bukti Fisik Karyawan/Agen selalu


berpenampilan rapi dan
bersih serta ramah dalam
melayani nasabahnya
c. Besaran Premi

No Indikator Pernyataan SS S R TS STS


Variabel
(5) (4) (3) (2) (1)
1. Pengenalan Saya memilih Asuransi pada PT
Kebutuhan
Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi karena
membutuhkannya
2. Pencarian Saya memilih Asuransi ini karena tahu
Informasi
informasi dari kerabat terlebih dahulu yang
sudah menggunakan produk asuransi ini
pada PT Jasa Raharja Putera Jambi

3. Evaluasi Saya memilih asuransi ini karena cara


Alternatif
mendaftarnya lebih mudah di bandingkan
dengan asuransi lainnya.
4. Kepercayaan/ Saya percaya dengan asuransi pada PT
Keyakinan
Jasa Raharja Putera Jambi ini
menguntungkan bagi saya.

Anda mungkin juga menyukai