Asuhan keperawatan anak pada An. E dengan Obs. Febris + Thypoid fever +Diare. Telah
dilaksanakan pada tanggal 13 September – 18 September 2021.Oleh :
Nama : Shela Wulandari
NIM : 2001032031
Shela Wulandari
2001032031
( Suparman,S.Kep.,Ners)
(Dr. Nikmatur Rohmah, S.Kep., M.Kes)
NIP : 197505153007011016 NIP. 19720626 200501 2 001
Kepala Ruangan
PJMK Departemen Anak
kedalam sel fagosit monocular dari hati, limpa, kelenjar limfe usus dan
peyer’s pacth dan dapat menular pada orang lain melalui makanan atau air
2. Etiologi
(bergerak dengan rambut getar). Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa
minggu di dalam bebas seperti di dalam air, es,dan debu. Bakteri ini dapat
antigen, yaitu :
atau pili dari kuman. Antigen ini mempunyai struktur kimia suatu
Ketiga macam antigen tersebut dai atas di dalam tubuh penderita akan
3. Manifestasi Klinis
Gejala klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan jika di
perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, nyeri otot, pusing, kulit
a. Demam
remiten dan tidak berapa tinggi. Selama minggu pertama, suhu tubuh
hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu
minggu ketiga.
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap. Bibir kering dan pecah
c. Gangguan kesadaran
dalam, yaitu apatis sampai somnolen. Jarang terjadi sopor, koma atau
gelisah ( Kurniawan,2012).
4. Pemeriksaan Penunjang
c. Uji Widal
Uji Widal adalah suatu reaksi aglutunasi antara antigen dan antibodi
dalam serum klien dengan typhoid juga dapat pada orang yang pernah
Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin
aglutinin yaitu:
1) Aglutinin O, yang di buat karena serangan antigen O (berasal dari
tubuh kuman)
5. Penatalaksanaan Medis
a. Perawatan
panas, tetapi tidak harus tirah baring seperti pada perawatan demam
lama perawatan di rumah sakit, sampai saat ini sangat bervariasi dan
(Kurniawan, 2012).
b. Diet
Dimasa lalu, thypoid diberi bubur saring, kemudian bubur kasar dan
tidak suka dengan diet ini karena tidak sesuan dengan seleranya dan
c. Obat
tahun (Kurniawan,2012 ).
6. Komplikasi
Dapat terjadi melena, disertai nyeri perut dengan tanda renjatan. Perforasi
usu biasa terjadi pada minggu III bagian distal illeum. Perforasi yang
B2. MK B5. MK
Kehilangan
Hipertermia
cairan Deficit nutrisi
C. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas.
pada masa anak-anak dan remaja pada usia 2-19 tahun. Typhoid
b. Keluhan Utama.
lainnya .
g. Pola-pola
2) Pola eliminasi
kebutuhan .
3) Pola aktifitas
di derita .
8) Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Biasanya pada pasien thypoid mengalami badan lemah,
panas, pucat, mual, perut tidak enak, anorexia .
2. Pada pasien thypoid abdominalis dalam melakukan
a) Sistem Pernapasan.
semakin cepat.
P: Sonor.
A: Pernafasan vesikuler .
b) Sistem Kardiovaskuler.
hipotensi, takikardi.
lemah.
P: Redup
A: Bunyi jantung S1, S2 tunggal kecuali ada kelainan
c) Sistem Persyarafan
d) Sistem Gastrointestinal
kemerahan di tepi).
peristaltik usus.
peristaltik usus.
P: Tympani
e) Sistem Perkemihan
urin
f) Sistem Integumen
g) Sistem Muskuloskeletal
I: Pada pasien typhoid umumnya tampak lemah dan
mudah capek.
h) Sistem Pengindraan
i) Sistem Reproduksi
j) Sistem Imun
k) Sistem Endokrin
9) Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan leukosit
Didalam beberapa literature ditanyakan bahwa demam thypoid
3) Uji Widal
yaitu :
3. Diagnose Keperawatan
thyposa (Nanda,2015)
(Nanda,2015)
4. Perencanaan
thyposa (Nanda,2015)
Kriteria hasil :
20x/m)
Intervensi :
1) Jelakan pada keluarga tentang penyebab dari peningkatan suhu
tubuh
keluarga
dehidrasi
3) Beri kompres dingin pada daerah dahi, ketiak dan lipatan paha
konduksi
keringat
sesui indikasi
Tujuan : Nutrisi pasien dapat terpenuhi dalam waktu 3x24 jam dengan
Intervensi :
akut
keefektifan terapi
(6x24 jam)
Rasional : porsi kecil menyebabkan pengurangan tegangan
pada lambung
Tujuan : nyeri akut dapat teratasi dalam waktu 3x24 jam dengan
Kriteria hasil :
massage
analgesik
pasien
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Amin Nurarif & Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi revisi Jilid 1,
Mediaction, Jogjakarta.
Rohmah, Nikmatur & Walid, Saiful. (2013). Proses Keperawatan Teori dan
Riwayat Penyakit: Ibu klien mengatakan klien demam sejak 3 hari yang lalu, demam tinggi
terutama saat malam hari, mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu, buang air besar cair berampas 5
kali per-hari sejak 3 hari yang lalu dirumah, nafsu makan berkurang, rewel. Pada tanggal
11/09/2021 sudah dibawa periksa ke klinik , diberikan paracetamol syrup dan antibiotic
cotrimoxazole syrup namun demam tidak kunjung turun, hanya turun saat diberikan paracetamol
setelah itu demam lagi. Pada saat pengkajian tanggal 13 /09/2021 pasien mengeluh demam, mual
dan muntah 1 kali, nyeri perut, nafsu makan berkurang, bab cair berampas 4 kali
B1 Airway: Breathing:
☑ Jalan napas bersih □ nyeri dada saat batuk/napas □ Merintih
☑ RR: 30 Kpm;spo2 99% ☑ ekspansi dada
□ Sumbatan jalan napas □ Kesulitan bernapas adekuat
□ ronchi □ batuk produktif/ tidak produktif □ skore
□ wheezing □ barell cest down…………………..
□ stridor □ pigeon cest □ Sianosis perifer/central
□ Retraksi dinding dada □ pernafasan cuping hidung
□ dyspnea/orthopnea/apnea □ lain-lain……………………
B2 Blood/kardiovaskuler: Sirkulasi: Imunitas:
☑nadi 130 Kpm , kuat ☑ akral panas ☑ imunisasi HB0
□ tensi ……………..mmHg ☑ CRT < 3 detik ☑ imunisasi BCG
☑ BJ 1-BJ2 tunggal ☑ suhu 38˚C ☑ imunisasi DPT 1,2,3
□ murmur ☑ mata : konjungtiva tidak ☑ imunisasi Polio, 1,2,3,4
□ nyeri dada anemis, sclera putih ☑ imunisasi campak
□ pucat/sesak saat aktifitas ☑ turgor > 3 detik ☑ reaksi imunisasi : panas
Hematologi: ☑ haus □ tidak pernah imunisasi
□ perdarahan dari………… □ UUB ………………………….. □ alasan:
□ jumlah darah ………….cc ☑ in take cairan = 1352 cc ………………………………..
□ ptecie - Infus 1000cc ………………………………..
□ rumple leed test posistif - Makan+minum 200 cc ................................................
- Air metabolism (1-3th)
8cc/kgbb/hari 8x14=
112cc
☑ out put cairan 1796 cc
- Urin 300 cc
- Feses 400 cc
- Muntah 100 cc
- IWL= (30-
3th)xcc/kgBB/hari
27x14 = 378 cc
- Kenaikan suhu =
IWL+200(38-36,8)
378+200x1,2 = 378+240 =
618 cc
☑ cairan balans 1352 – 1596 = -
1
444 cc
☑ dehidrasi □ overhidrasi
□ edema
B3 Brain/Persyarafan: Persyarafan: Persepsi sensoris:
☑ KU lemah Pupil: ☑ isokor□ unisokor□ Gangguan indera:
☑GCS: 4-5-6 midriasis□ miosis□ unrespon □ penghidu □ penglihatan
☑ CM □ Apatis Reflek: ☑ normal□ abnormal□ □ perabaan □ pendengaran,
□ Somnolent □ Sopor parese ┼ □ plegi ┼ □ pengecapan
□ Coma □ Kejang □ nyeri kepala Istirahat-tidur:
□ Kaku kuduk □ Tremor ☑ nyeri di abdomen region ☑tidur: 10 jam/ hari
☑ Rewel ☑ Gelisah epigastrik □ insomnia □ enuresis
Menggunakan wong baker face □ tidak segar sewaktu bangun
pain rating scale :
- Nyeri dengan skala 6,
- Nyeri yang dirasakan anak
lebih banyak
- Mengganggu aktifitas
B4 Bladder/Perkemihan:
☑BAK 2 Kph □ dysuria □ pyuria □ kateter □ cytostomy
☑Warna kuning □hematuria □ poliuri ☑ pancaran urine kuat
☑ Bau amonia □ inkontinensia □ oligouria □ phymosis□ sirkumsisi
☑PU 300 cc/hari □ anuria □retensi urin
Lain-lain :
..................................
B5 Bowel/Pencernaan: Pencernaan: Nutrisi:
☑ bibir merah cerry □ asites □ melena □ ASI □ susu formula
☑bibir/sudut pecah, mukosa □ spider nevi ☑bising usus naik, □ bubur halus ☑ bubur kasar
bibir kering BU 19x/mnt □ sari buah □ sonde
□ gusi bengkak □ nyeri mc burney □ retensi ….……………….cc
☑ lidah kotor ☑nyeri ulu hati □ intake(I) 700 kkal/hari
□ gigi susu tumbuh □ nyeri supra pubis □ kebutuhan (K) 1428
□ gigi susu lepas kkal/hari
☑ caries gigi, Nutrisi : □ I-K= 700 – 1428 = - 728
☑ gigi berlubang ☑ anoreksia ☑ mual ☑ muntah kkal/hari
□ moniliasis ☑ nyeri telan □colostomy □ diet TETP (tinggi energy
□ copliks spot ☑ nyeri perut tinggi protein)
□ psudomembran ☑ Nampak memegangi perutnya □ makanan pantangan………..
□ tonsil membesar ☑ kembung □ alergi makanan…….…….…
☑ BAB 4 Kph, cair berampas
☑ diare Lain-lain : makan 3x/hari, 2
sendok
□ konstipasi
□ sariawan
B6 Bone/ Muskuloskletal: Integument /perawatan diri:
☑Sendi: bebas ☑ rambut kotor □ AKL bersih/kotor
□ terbatas pada …………… □ lanugo+ □ ketombe □ iritasi perianal
□ radang□nyeri □ kutu □ rontok □ meconium +
□ tulang intak/open/close ☑ hidung kotor □ lubang anus +
frak.di .............................… ☑ mulut kotor □ mandiri/parsial
2
□ eksternal fiksasi ☑ kulit kotor ☑ mandi/berpakaian/makan/
di........................................... □ kulit intak toileting/instrumental dibantu
☑ kekuatan otot: kuat □ tali pusat blm lepas □ jejas……….
□ icterus
Lain-lain : ..........................
☑wajah Nampak merah
B7 Breast: seksualitas Data anak: Data anak:
Data Ibu: Perinatal: female:
Payudara ibu : periksa kehamilan 7 kali □ menarche
□ lunak □ keras usia kehamilan 39-40 mmg □ menstruasi teratur/tidak
□ nyeri tekan lahir ditolong : bidan teratur
□ benjolan (fixed/ bergerak) BBL 3000 gram □ menorrhagia □ metrorraghia
Puting : AS………… □ dysmenorrea □ amenorrhea
□ menonjol □ datar □ keputihan □ gatal
□ tenggelam □ lecet/luka male: Payudara klien:
ASI : □ mimpi basah □ suara berubah □ lunak □ keras □ nyeri tekan
□ keluar/ tidak keluar □ tumbuh jakun □ sex pranikah □ benjolan (fixed/ bergerak)
□ menyusui □ homosex □merokok
□ tidak menyusui
3
□ lingkungan keluarga/ …………………………….
sekolah/kelompok social/
masyarakat tidak sehat □ mempunyai adat-istiadat
tentang kesehatan
……………………..……. …………………………….
…………………………….
4
2. Diagnosa keperawatan
a. Analisis Data
Tgl/Jam Pengelompokan data Masalah Kemungkinan
Penyebab
13/09/2021 DS : ibu klien mengatakan badan Hipertermia bakteri masuk ke
14.30 klien demam dalam usus halus
DO :
1. Suhu 38˚C
2. Akral panas Inflamasi
3. Keadaan umum lemah
4. Bibir merah cerry
5. Wajah Nampak merah
6. Nadi 130 x/mnt kerusakan sel
7. RR 30 x/mnt
mempengaruhi
pusat
thermoregulator di
hipotalamus
peningkatan suhu
tubuh
5
13/09/2021 DS : ibu pasien mengatakan Nausea Inflamasi
14.30 pasien mual
DO :
1. Mual Iritasi mukosa
2. Muntah lambung
3. Mulut kotor
4. Lidah kotor
5. Sudut/bibir pecah
6. Nadi 130 x/mnt Produksi HCL
7. Keadaan umum lemah meningkat
8. BBS 14 kg
9. BBD 15,5 kg
10. BBI= (usia dalam tahun x
2 ) +8 (3x2)+8 = 14 kg
11. LILA 16 cm
12. Status gizi normal
6
13/09/2021 DS : ibu pasien mengatakan BAB Risiko Bakteri masuk
14.30 cair berampas 4 kali ketidakseimbangan tubuh
DO : cairan
1. Turgor kulit >3 detik Inflamasi
2. Haus
3. Mata cowong
4. Mukosa bibir kering
5. Bibir/sudut pecah Pengeluaran
6. in take cairan = 1352 cc melalui
- Infus 1000cc feses/peningkatan
- Makan+minum 200 cc suhu tubuh
- Air metabolism (1-3th)
8cc/kgbb/hari 8x14= Kehilangan cairan
112cc / intake cairan
7. out put cairan 1796 cc tidak adekuat
- Urin 300 cc
- Feses 400 cc
- Muntah 100 cc
- IWL= (30-
3th)xcc/kgBB/hari
27x14 = 378 cc
- Kenaikan suhu =
IWL+200(38-36,8)
378+200x1,2 = 378+240 =
618 cc
8. Cairan balans 1352 – 1596
= - 444 cc
9. Nadi 130x/mnt, kuat
10. Suhu 38˚C
11. BB 14 kg
13/09/2021 DS : ibu pasien mengatakan Ansietas Virus masuk
14.30 pasien sering menangis minta dalam tubuh
pulang
DO : Menimbulkan
1. Pasien Nampak cemas gejala
2. Menangis
3. Cemas
4. Gelisah Mrs
5. Ingin pulang
6. Rewel Stress
7. Malas bermain hospitalisasi
8. TD 130 x/mnt
9. Tampak menarik
tangannya
13/09/2021 DS : ibu pasien mengatakan bab Diare Metabolisme
14.30 cair 4 kali sehari, berampas meningkat
DO :
1. BAB cair 4 kali Penyerapan cairan
2. Cair berampas intraselular
3. Bising usus meningkat meningkat
4. Bising usus 19 x/mnt
5. Nyeri perut
6. Nampak memegangi BAB cair sering
perutnya
7. Kembung
8. Suhu 38˚C
7
b. Daftar Diagnosis
No Tgl/Jam DX keperawatan Paraf
1 13/09/2021 Hipertermia berhubungan dengan
14.30 peningkatan suhu tubuh ditandai dengan
Suhu 38˚C, Akral panas, Keadaan umum
lemah, Bibir merah cerry, Wajah Nampak
merah, Nadi 130 x/mnt, RR 30 x/mnt
8
3. Rencana Tindakan
Tgl/Jam Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Rencana Tindakan Rasional Paraf
9
3. Edukasi agar pasien dan keluarga
Jelaskan tujuan dan prosedur lebih kooperatif
pemantauan - mempercepat
Informasikan hasil pemantauan, pemenuhan kebutuhan
jika perlu cairan
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian terapi
cairan intravena
10
Membaik atau lebih sering jika Memenuhi kebutuhan
mengalami hiperhidrosis cairan
(keringat berlebih) Menyalurkan panas dari
Lakukan pendinginan tubuh pasien
eksternal (misal kompres Memenuhi kebutuhan
di dahi, leher, dada, energi pasien
abdomen, aksila)
Memastikan kebutuhan
nutrisi adekuat
3. Edukasi
Anjurkan untuk tirah Memperbaiki kondisi
baring atau tubuh pasien
mengistirahatkan
anak
11
dihabiskan ) tinggi protein e. Asupan nutrisi melalui oral
h. Intake dan Berikan makanan berbentuk lunak efektif dalam memenuhi
kebutuhan kalori secara bertahap sampai nasi biasa kebutuhan nutrisi
seimbang Bantu pasien makan makanan yang f. Diet sesuai membantu dalam
telah disediakan meminimalisir adanya
i. Tidak ada penurunan Berikan asupan cairan sesuai kompplikasi tambahan
BB kebutuhan g. Gizi sesuai menentukan
Sediakan lingkungan yang nyaman jumlah kebuthuan nutrisi
Edukasi pada pasien
Ajarkan diet yang diprogramkan
Anjurkan posisi duduk
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (misal pereda
nyeri)
Kolaborasi pemberian anti emetik
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrisi yang dibutuhkan
13/09/2021 Diare berhubungan Tujuan : diare paasien Manajemen diare (I.03101) Shela
14.30 dengan metabolisme teratasi dalam waktu 3x24
meningkat jam Observasi
Penyebab, tanda gejala
Kriteria hasil : Identifikasi penyebab diare (mis. serta tanda-tanda vital
a. BAB cair menurun Inflamasi gastrointestinal, iritasi sebagai acuan kondisi
b. Konsistensi feses gastrointestinal)
diare pasien serta
lunak Identifikasi riwayat pemberian
pemenuhan nutrisi dan
c. Bising usus menurun makanan
cairan
d. Bising usus 6-15 Monitor dan evaluasi warna,
x/mnt volume, frekwensi, dan konsistensi
e. Tidak nyeri perut tinja.
f. Nampak lebih rileks Monitor tanda dan gejala
12
g. Kembung berkurang hipovolemia
h. Suhu 36,5-37,5 ˚C Monitor iritasi dan ulserasi kulit
didaerah perineal
Monitor jumlah pengeluaran diare
Terapeutik
Membantu memenuhi
Berikan makan secara bertahap
kebutuhan cairan pasien
yang telah disediakan tim gizi
Buang feses dengan cepat, berikan Mencegah terjadinya
pengharum ruangan dehidrasi yang memberat
Berikan toileting
Sajikan minum per oral secara
bertahap. Hindari minuman yang
dingin
Tingkatkan periode istirahat
Cegaha makanan yang asam dan
banyak mengandung gas
Cegah minuman bersoda
Edukasi
13
Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas
Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/ spasmolitik Menghentikan bab cair
Kolaborasi pemberian obat yang berampas, untuk
pengeras feses. mengurangi sedikit gejala
13/09/2021 Nausea (D.0076) Tujuan : mual pasien Manajemen mual (I.03117) Shela
14.30 berhubungan dengan teratasi dalam waktu 3x24
Observasi
iritasi mukosa lambung jam
Identifikasi pengalaman mual Mengidentifikasi mual
Kriteria hasil :
Identifikasi isyarat nonverbal untuk melakukan
Mual berkurang ketidak nyamanan (mis. Bayi, tindakan selanjutnya
Tidak Muntah anak-anak, dan mereka yang
Mulut bersih tidak dapat berkomunikasi secara
Lidah bersih efektif)
Sudut/bibir merah, Identifikasi dampak mual
mukosa bibir kering terhadapkualitas hidup (mis.
Nadi 70-120 x/mnt Nafsu makan, aktivitas dan
Keadaan umum tidur)
cukup Identifikasi faktor penyebab
mual (mis. Pengobatan dan
prosedur)
Identifikasi antiemetik untuk
mencegah mual
Monitor mual (mis. Frekuensi,
durasi, dan tingkat keparahan)
Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
14
Kendalikan faktor lingkungan
penyebab mual (mis. Bau tak
sedap, suara, dan rangsangan Mengurangi rangsangan
visual yang tidak mual
menyenangkan)
Kurangi atau hilangkan keadaan
penyebab mual (mis.
Kecemasan, ketakutan,
kelelahan)
Berikan makan dalam jumlah
kecil dan menarik
Berikan makanan dingin, cairan
bening, tidak berbau dan tidak
berwarna, jika perlu
Bersihkan bekas muntahan di
sekitar pasien ( mengurangi rasa
tidak nyaman )
Edukasi
15
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antiemetik, jika perlu
Menekan hormone
untuk mengurangi mual
muntah
13/09/2021 Nyeri akut berhubungan Tujuan : Nyeri akut 1. Lakukan manejemen Nyeri 1. Manajemen gangguan pola Shela
14.30 dengan iritasi lambung pasien menurun dalam Berikan teknik non tidur yang tepat dapat
waktu 3x24 jam farmakologis untuk mengurangi dicegah
rasa kompres air hangat, a. Mengatasi nyeri tanpa
Kriteria Hasil: massage tindakan medis, Dapat
1.Tidak Merintih Ajarkan distraksi membantu klien dalam
2. Tidak Menangis Ajarkan rileksasi nafas dalam mengurangi rasa nyeri\
3. Tidak Nyeri tekan bila nyeri datang b. Istirahat tidur dengan posisi
abdomen Fasilitasi istirahat dan tidur yang nyaman dan tepat oleh klien
4. Skala nyeri 0 - 2-4 cukup dapat mnegurangi nyeri yang
(wong baker) Pertimbangkan yaitu jenis dan dirasakan klien
5. TTV juga sumber nyeri didalam c. Rileksasi nafas dalam
N: 70 -120 x/menit pemilihan strategi dalam meningkatkan ventilasi,
S: 36,5 – 37,5 C meredakan nyeri meningkatkan rileksasi otot
RR: 23-34 x/menit Kendalikan lingkungan panas, sehingga intensitas nyeri
6. Tidak menghindari kotor dan berbau ( yang dapat dapat berkurang. Ditraksi
nyeri meningkatkan ketidaknyamanan ) mengalihkan perhatian ke hal
7. Posisi bebas lain sehingga dapat
2. Lakukan monitoring dan evaluasi menurunkan kewaspadaan
a. Respon non verbal terhdap nyeri dan dapat
meningkatkan toleransi
16
b. lokasi, karakteristik, durasi, terhadap nyeri.
frekuensi,kualitas, intensitas nyeri d. Untuk mengurangi rasa nyeri
c. Nyeri tekan yang dirasakan oleh klien
d. Skala nyeri dan untuk mengetahui
e. TTV seberapa jauh klien mammpu
f. Menghindari Nyeri mengontrol nyeri
g. Posisi
2. Pemantauan yang kontinue
3. Edukasi memberikan informasi
a. Jelaskan tanda penyebab, perkembangan pasien.
periode,jugadan pemicu padanyeri a. Dengan mengidentifikasi
b. Jelaskan pada strategi meredakan respon verbal dapat
padanyeri membantu klien dapat
c. Ajarkan teknik nin farmakologis mengetahui seberapa kuat
untukmengurangi rasa nyeri nyeri yang dirasakan oleh
4. Laksanakan hasil kolaborasi klien
pemberiananalgetik norages b. Lokasi menentukan tindakan
3x500mg/1v yang tepat untuk mengatasi
c. Nyeri tekan menentukan
seberpaa berat nyeri yang
dirasakan dan menentukan
lokasi nyeri
d. Indikasi perubahan nyeri
dilihat dari ekspresi wajah
menurut Wong
e. Tanda vital meningkat saat
nyeri terjadi
f. Penyebab nyeri dapat
dihindari
g. Perubahan posisi tubuh
dapat dipengaruhi oleh
perubahan posisi sesuai
dengan lokasi nyeri
17
3. Edukasi
Agar klien kooperatif pada saat
dilakukan tindakan
keperawatan dan pemberian
teknik nonfarmakologi dapat
membantu klien dalam
mengurangi intensitas nyeri
18
c. Menghindari nyeri atau sakit persepsi bahwa
d. Kesakitan ansietas terjadi pada
e. Emosi klien.
f. Meronta e. Didapatkan cara lain
g. TTV yang sehat yang akan
h. Ekspresi Wajah membantu klienuntuk
mencari cara yang
3. Melalakukan komunikasi terapeutik adaptif dalam
dan menjelaskan tentang mengurangi atau
tindakankeperawatan menghilangkan
4. Kolaborasi dengan medis: ansietasnya.
pemasanganbidai infus
2. Pemantauan yang
kontinue memberikan informasiperk
a. Ansietas ditunjukakn
dengan respon verbal
yangmenunjukkan
anak tidak kooperatif
b. Untuk mengetahui
tingkat perkembangan
masalahkesehatan jiwa
klien. Untuk
mengetahui usaha
yang dilakukan klien
dan menyamakan
persepsi saat diajarkan
teknik mengatasi
ansietas
d. Memantau tanda
ansietas
e. Emosi menunjukkan
f. Mencari cara yang
sehat yang akan
19
membantu klien untuk
mencari cara yang
adaptif dalam
mengurangi atau
menghilangkan
ansietasnya.
g. Memantau
perkembangan klien
untuk intervensi
selanjutnya.
h. Ekpresi wajah
menunjukkan tanda
derajat ansietas
3. Meningkatkan
pengetahuan klien untuk
melakukan intervensi
mandniri pada saat merasa
cemas. Menambah
penegtahuan klien agar
klien koperatif pada saat
dilakukan tindakan
keperawatan.
4. Pemasangan bidai
mencegah terlepas
prosedur invasif
20
21
No Dx Tgl/Jam Tindakan Paraf
1,2 13/09/2021 1. Melakukan monitor frekuensi dan kekuatan Shela
nadi, suhu dan tanda-tanda vital, frekuensi
nafas, elastisitas atau turgor kulit, memonitor
jumlah, waktu dan berat jenis urin, berat badan
harian, kelembapan mukosa, akral, warna kulit
R / ibu memahami
R / keluarga kooperatif
8. BBS 14 kg
9. BBD 15,5 kg
10. BBI= (usia dalam tahun x 2 )
+8 (3x2)+8 = 14 kg
11. LILA 16 cm
12. Status gizi normal
13/09/2 Diare berhubungan dengan S : ibu pasien mengatakan bab cair 4 Shela
021 metabolisme meningkat kali sehari, berampas
O:
1. BAB cair 4 kali
2. Cair berampas
3. Bising usus meningkat
4. Bising usus 19 x/mnt
5. Nyeri perut
6. Nampak memegangi perutnya
7. Kembung
8. Suhu 38˚C
A : diare belum teratasi
P : lanjutkan intervensi keperawatan
13/09/2 Nausea berhubungan S : ibu pasien mengatakan pasien mual Shela
021 dengan iritasi mukosa O:
lambung 1. Mual
2. Muntah
3. Mulut kotor
4. Lidah kotor
5. Sudut/bibir pecah
6. Nadi 130 x/mnt
7. Keadaan umum lemah
A : nausea belum teratasi
P : lanjutkan intervensi keperawatan
13/09/2 Nyeri akut berhubungan S : ibu klien mengatakan nyeri perut Shela
021 dengan iritasi lambung bagian atas
O:
- Nyeri di abdomen region
epigastrik
- Nyeri dengan skala 6 (wong baker
face pain scale)
- Nyeri yang dirasakan anak lebih
banyak
- Mengganggu aktifitas
R / ibu memahami
R / keluarga kooperatif
- BBS 14 kg
- BBD 15,5 kg
- BBI= (usia dalam tahun x 2 )
+8 (3x2)+8 = 14 kg
- LILA 16 cm
- Status gizi normal
14/09/2 Diare berhubungan dengan S : ibu pasien mengatakan bab cair 4 Shela
021 metabolisme meningkat kali sehari, berampas
O:
- BAB cair 4 kali
- Cair berampas
- Bising usus meningkat
- Bising usus 19 x/mnt
- Nyeri perut
- Nampak memegangi perutnya
- Kembung
- Suhu 37,9˚C
A : diare belum teratasi
P : lanjutkan intervensi keperawatan
14/09/2 Nausea berhubungan S : ibu pasien mengatakan pasien mual Shela
021 dengan iritasi mukosa O:
lambung - Mual
- Muntah
- Mulut kotor
- Lidah kotor
- Sudut/bibir pecah
- Nadi 128 x/mnt
- Keadaan umum lemah
A : nausea belum teratasi
P : lanjutkan intervensi keperawatan
14/09/2 Nyeri akut berhubungan S : ibu klien mengatakan nyeri perut Shela
021 dengan iritasi lambung bagian atas
O:
- Nyeri di abdomen region
epigastrik
- Nyeri dengan skala 4 (wong
baker face pain scale)
- Nyeri yang dirasakan anak agak
banyak
- Mengganggu aktifitas
3,5
2. Melakukan monitor status nutrisi, asupan
makanan ( frekuensi, jumlah, adanya keluhan
saat makan ), mengidentifikasi isyarat
nonverbal ketidak nyamanan, memonitor mual
(frekuensi, durasi, tingkat keparahan)
R/ Makan 3x/hari, 4 sendok, makan roti 2
potong
- Intake(I) 1000 kkal/hari
- Kebutuhan (K) 1428 kkal/hari
- I-K= 1000 – 1428 = - 428 kkal/hari
Anoreksia, mual, muantah (-), nyeri
telan,keadaan umum lemah, sudut/bibir
pecah. Lidah kotor, mulut kotor, mata
4 cowong
5 R / ibu memahami
R / keluarga kooperatif
7
18. Menggunakan pendekatan yang menyenangkan,
memberikan kesempatan pasien untuk
mengekspresikan atau mengungkapkan
perasaannya
R / pasien kooperatif
14/09/2 Defisiti nutrisi berhubungan S : ibu pasien mengatakan mau makan Shela
021 dengan intake sedikit- sedikit
menurun/tidak adekuat O:
- Keadaan umum lemah
- Anoreksia
- Mual
- Muntah (-)
- Nyeri telan
- Makan 3x/hari, 4 sendok, makan
roti 2 potong
- Intake(I) 1000 kkal/hari
- Kebutuhan (K) 1428 kkal/hari
- I-K= 1000 – 1428 = - 428
kkal/hari
- BBS 14 kg
- BBD 15,5 kg
- BBI= (usia dalam tahun x 2 )
+8 (3x2)+8 = 14 kg
- LILA 16 cm
- Status gizi normal