Anda di halaman 1dari 40

PERBANDINGAN KOMPOR LISTRIK DAN GAS

Karya Tulis

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir

Tahun Pelajaran 2014-2015

Oleh:

Nama : Muhammad Fauzan Hernowo

Kelas : XII IPA 2

No. Induk : 12.2117

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SEKOLAH MENENGAH ATAS LABSCHOOL KEBAYORAN

JAKARTA SELATAN

2015
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Muhammad Fauzan Hernowo

Kelas : XII IPA 2

No. Induk : 12.2117

Judul : Perbandingan Kompor Gas dan Listrik

Karya tulis ini telah dibaca dan disetujui oleh:

Pembimbing Teknik, Pembimbing Materi,

Drs. U. Subhan Endang Sumarna, S.Pd

Mengetahui,

Kepala SMA Labschool Kebayoran

Dra. Ulya Latifah, M.M.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

memberikan izin dan kekuatan kepada penulis sehingga karya tulis yang ditujukan

untuk memenuhi tugas akhir ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Dunia telah mengalai perkembagan yang pesat, salah satunya kemajuan

teknologi. Kemajua teknologi ini memberikan dapak yang luas, sah satunya adalh

bidang masak-memasak. Salah satu produk kemajuan teknologi dalam bidang ini

adalah kompor listrik. Banyak orang yang menyambut penemuan ini dengan baik,

adapula yang merasa bingung dengan perbedaannya dengan kompor biasa.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing

materi dan pembimbing teknik, Bapak Endang Sumarna dan Bapak U. Subhan

yang telah membantu penulis dalam mengerjakan proyek ilmiah ini. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua penulis yang telah memberikan

dukungan baik secara moral maupun material kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan

kelemahannya. Oleh sebab itu, penulis sebagai peneliti dalam karya tulis ini

sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan karya tulis ini.

Akhirnya, penulis mengharapkan semoga karya tulis ini dapat memberikan

manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, Desember 2014

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI..………………………………………………….…….………..iii-v

DAFTAR GAMBAR...………………………………………………...…….vi-vii

Bab I: PENDAHULUAN………………………………………………………...1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….1

1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………….2

1.3 Tujuan Penilitian…………………………………………………………..2

1.4 Manfaat…………………………………………………………………….2

Bab II: LANDASAN TEORI…………...……………………………………….3

2.1 Kompor Secara Umum…………………………………………………….3

2.1.1 Sejarah Kompor……………………………………………………..3

2.1.2 Jenis Kompor………………………………………………………..3

2.2 Kompor Listrik dan Kompor Gas……………………………..…………..7

2.2.1 Komponen Kompor Listrik………………………………………….7

2.2.2 Elemen Pemanas Kompor Listrik……………………………….......8

iii
2.2.3 Cara Kerja Kompor Listrik………………………………………….9

2.2.4 Prinsip Kompor Listrik…………………………………………….11

2.2.5 Rangkaian Kompor Listrik…………………………………………11

2.2.6 Cara Kerja Kompor Gas……………………………………………12

2.3 Air………………………………………………………………………..13

Bab III: METODOLOGI PENELITIAN ……………….……………....……14

3.1 Tempat dan Waktu Penilitian………………………………...…………..14

3.2 Metode Penilitian……………………………………………….………..14

3.3 Objek Penilitian…………………………………………….…………….14

3.4 Teknik Pengambilan Sampel………………………………….………….14

3.5 Teknik Analisis Data…………………………………………….……….14

Bab IV: HASIL PENILITIAN.………………………………………………...15

4.1 Alat dan Bahan…………………………………………………………...15

4.2 Proedur Penilitan…………………………………………………………16

4.3 Perbandingan Waktu……………………………………………………..19

4.4 Perbandingan Harga…………………………………………...…………26

1. Kompor Listrik…………………………….…………………………..26

2. Kompor Gas…………………………….……………………………..27

iv
Bab V: PENUTUP…..………………………………..………………………....30

5.1 Kesimpulan…………………………………..………………............…..30

5.2 Saran…………………………………….….…………….............………30

DAFTAR PUSAKA.......……………………………..…………….........……....31

LAMPIRAN..........................................................................................................32

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kompor gas portable…………………………………………......4

Gambar 2 : Rangkaian listrik……………………………………………..…..9

Gambar 3 : Skema mekanisme kompor listrik……………………………....12

Gambar 4 : Alat dan Bahan Percobaan……………………………………...15

Gambar 5 : Jumlah suhu awal air pada setiap percobaan…..…...…..............17

Gambar 6 : Banyaknya air yang digunaka pada setiap percobaan…………..18

Gambar 7 : Berat awal tabung gas…………………………………………..18

Gambar 8 : Suhu percobaan kompor listrik ke-1…………………………....20

Gambar 9 : Waktu percobaan kompor listrik ke -1………………………….20

Gambar 10 : Suhu percobaan kompor listrik ke – 2 ……………/…………...21

Gambar 11 : Waktu percobaan kompor listrik ke -2 …………………………21

Gambar 12 : Suhu percobaan kompor listrik ke -3 …...………...…...….........22

Gambar 13 : Waktu percobaan kompor listrik ke -3………………………….22

Gambar 14 : Suhu percobaan kompor gas ke-1………………………………23

Gambar 15 : Waktu percobaan kompor gas ke -1…………………………….23

vi
Gambar 16 : Suhu percobaan kompor gas ke – 2 ……………………………24

Gambar 17 : Waktu percobaan kompor gas ke -2 ……………………………24

Gambar 18 : Suhu percobaan kompor gas ke -3 ……………………………..25

Gambar 19 : Waktu percobaan kompor gas ke -3…………………………….25

Gambar 20 : Perubahan massa tabgung gas percobaan ke-1 …………….......28

Gambar 21 : Perubahan massa tabgung gas percobaan ke-2………………....29

Gambar 22 : Perubahan massa tabgung gas percobaan ke-3 ………………...29

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan manusia sangatlah banyak, dan diantaranya sangatlah

penting. Tidak mungkin kita tidak membutuhkan kebutuhan. Kebutuhan

manusia jika tidak dipenuhi akan merusak kelangsungan hidup manusia

tersebut.

Kebutuhan ada banyak tetapi yang terpenting adalah kebutuhan

pokok atau kebutuhan primer. Kebutuhan pokok atau primer ini terbagi 3

yaitu pangan, sandang, dan papan. Kebutuhan pangan adalah kebutuhna

manusia untuk makan. Jika manusia tidak makan maka manusia tersebut

akan mendapati penyakti maupun meninggal.

Jika populasi manusia meningkat maka kebuthan pangan juga

meningkat. Dan peningkatan kebutuhan juga akan mengembangkan ilmu

teknologi. Dengan ditemukan teknologi untuk memenuhi kebutuhan

pangan ini ditemukanlah kompor.

Tetapi di abad yang ke-21 ini sumber daya alam semakin menipis,

sudah lebih dari 5000 tahun setelah penambangan minya pertama di muka

bumi ini. Semakin lama sumber daya alam di bumi kita yang tercinta ini

semakin terkuras dan semakin lama akan habis. Maka dari itu banyak

penemuan yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan sumber daya

alam, salah satunya adalah kompor listrik.

1
Maka dari itu penulis akan membandingkan kedua jenis kompor

tersebut dan menentukan kompor yang lebih efisien dan ramah

lingkungan. Paparan di atas mendorong penulis untuk melakukan

penelitian dengan membandingkan kedua jenis kompor tersebut dan

menentukan kompor yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimana proses alur energy kompor listrik dan kompor gas?

2. Bagaimana cara menganalisis efesiensi antara kompor gas dan

listrik ?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui proses kerja kompor listrik dan gas

2. Mengetahui cara menganalisis keefeisiensi sebuah kompor listrk

dan gas

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut

1. Dengan penelitian ini kita dapat menambah wawasan terhadap

lingkungan di sekitar kita.

2. Dapat mengetahui bagaimana cara kerja kompor gas dan listrik

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kompor Secara Umum

2.1.1. Sejarah Kompor

Dahulu, sebelum mengenal kompor, manusia menggunakan

tungku untuk memasak makanan dengan api. Tungku sudah

diperkenalkan di China sejak Dinasti Qin. Sedangkan penduduk

barat masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Lalu untuk

kompor minyak, pertama kali diperkenalkan oleh Alexis Soyer ( 4

Februari 1810 – 5 Agustus 1858) pada tahun 1849. Alexis Soyer

merupakan koki perancis yang terkenal pada masanya.

Dia menamakan kompor minyaknya dengan nama “magic

stove”. Lalu kompor yang saat ini kita pakai, diciptakan pada 1970,

perbedaanya adalah menggantikan kumparan kawat dengan glass-

caramic, sehingga kompor termuktahir saat ini tidak berbau,

berasap, dan ringkas.

(http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2010/10/asal-usul-

kompor.html)

3
2.1.2. Jenis Kompor

1. Kompor Gas

a. Kompor Gas Portable

Kompor ini termasuk yang fleksibilasnya

tinggi. Kompor ini dapat dipasang dan

dibongkar dengan mudah. sesuai dengan

namanya, kompor ini dapat dibawa dengan

mudah. selain bentuknya yang sederhana,

harganya juga bisa dibilang relative murah

dibandingkan dengan jenis kompor yang lain.

Kompor ini terdapat alarm waktu, yang dapat

memberitahukan jika gas akan habis. Kompor

jenis ini sangatlah tepat bagi orang yang suka

bepergian namun tetap ingin untuk memasak.

Dengan bahan bakar gas, yang tersimpan dalam

tabung kecil di sebelah kompor yang berbentuk

seperti botol. Jika tabung ini habis. Dapat

diganti dengan tabung lain dengan mudah.

Gb 1; Gambar kompor gas portable

4
b. Kompor gas tanam

Kompor gas tanam adalah kompor yang

berada di atas meja atau kitchen set. Dengan

bahan pansupport kompor berupa enamel

(pelapis baja). Bahan ini dapat mencegah

kegoresan, dan idak mudah terbakar.

2. Kompor Listrik

a. Kompor listrik biasa atau induksi

Kompor listrik ini mempunyai elemen

pemanas yang diletakkan di bagian dalam kepala

kompor. Ketika kompor dihubungkan ke sumber

listrik dan di hidupkan, maka arus listrik akan

mengalir ke dalam elemen. Dengan mengalirnya

arus tersebut terjadi pemanasan pada elemen akibat

tahanan elemen tersebut. Panas itulah yang

dimanfaatkan untuk memasak makanan. Pada

gambar ini ditunjukkan pula dudukan elemen

pemanas dan dudukan tempat masak yang tahan

panas.

Pada tipikal kompor ini dilengkapi dengan

sebuah pipa pengatur suhu yang diletakkan

5
membentang di dekat elemen pemanas. Pipa logam

ini berfungsi mengendalikan suhu komporsesuai

dengan kebutuhan. Pengaturan suhu ini

memanfaatkan faktor pemuaian pipa tersebut.

Bila suhu semakin tinggi, pipa memuai

sehingga batangnya semakin memanjang.

Pemanjangan pipa inilah kemudian dimanfaatkan

untuk memutuskan kontak dari sumber listrik. Bila

suhu turun, panjang pipa berkurang dan

menghidupkan kompor kembali. Demikian kerja

kompor secara berulang.

b. Kompor hot plate

Kompor listrik jenis ini mempunyai

kepala kompor berupa piring panas (hot plate) di

mana elemen pemanas kompor diletakkan.

Berbeda dengan jenis kompor yang pertama,

elemen pemanas pada kompor ini tertutup sama

sekali sehingga dilihat dari luar hanya kelihatan

kepala kompornya saja. Elemen pemanas

dipasang melekat di bagian bawah piring panas.

Perlengkapan-perlengkapan lainnya

seperti terlihat pada.Kompor jenis ini ada yang

6
biasa dan ada yang cepat (disebut kompor kilat).

Kompor kilat waktu pemanasannya lebih cepat

dibandingkan dengan yang biasa. Kedua jenis

kompor ini bila ditinjau dari konstruksinya tidak

ada perbedaan.

Yang membedakan hanya dayanya yang

lebih tinggi dengan ukuran fisik yang sama.

Seperti yang ditunjukkan dalam tabel. Untuk

ukuran diameter yang sama, daya kompor

berbeda dan daya kompor tergantung pada

ukuran piring panasnya. Semakin besar diameter

piring panasnya semakin besar pula dayanya.

2.2. Kompor Listrik dan Kompor Gas

2.2.1. Komponen Kompor Listrik

Kompor listrik merupakan alat yang sangat akrab di

lingkungan rumah tangga karena sebagian besar warga mayarakat

menggunakannya sebagai alat untuk masak memasak. Mengapa

alat ini demikian populer, itu karena kepraktisan dan kemudahan

dalam memakaianya, yaitu tinggal menghubungkannya dengan

stop-kontak listrik saja. Dibandingkan dengan kompor gas, kompor

listrik mempunyai kekurangan, yaitu waktu pemanasannya yang

relatif lambat untuk kapasitas yang sama.

7
Permasalahan lain bagi masyarakat kelas menengah ke

bawah adalah pada penyediaan daya listriknya. Biasanya kompor

memerlukan daya listrik yang relatif besar, yaitu minimal 1000 W,

sedangkan kapasitas daya sebesar itu jarang ada di perumahan

menengah ke bawah.

2.2.2. Elemen Pemanas Kompor Listrik

Kompor listrik biasanya mempunyai kepala kompor (hot

plate) 1, 2, 3, 4 atau 5 kepala kompor tergantung dari daya

kompornya. Semakin banyak jumlah kepala kompor semakin besar

dayanya. Berikut ini adalah gambar dari salah satu jenis kompor

listrik. Tahanan R yang dibahas di atas adalah elemen pemanas

kompor dan ini merupakan bagian utama dari kompor listrik.

Dalam gambar terlihat, bahwa untuk kompor jenis ini elemen

pemanasnya dimasukkan di dalam slot-slot pada kepala kompor

(piring panas) sehingga tampak dari luar hanya berupa piring

seperti yang terlihat pada gambar.

Kepala kompor ini juga merupakan tempat di mana wadah

pemasak di letakkan. Karena fungsi itu, kepala kompor selalu

dibangun sedemikian rupa sehingga mudah digunakan untuk

meletakkan wadah masakan, mudah dalam pembersihannya dan

manistampilannya.

8
2.2.3. Cara Kerja Kompor Listrik

Gb 2; Gambar rangkaian listrik

Bila suatu tahanan R yang bersumber tegangan V dengan

arus I akan mengalir melalui tahanan tersebut. Sifat tahanan itu

akan melepaskan energi listrik yg berupa panas jika di aliri arus

listrik.

Energi listrik

U = I2. R. t [Wh, kWh atau joule]

yaitu

U = energi listrik [Wh, kWh atau joule]

I = arus listrik [A]

R = tahanan [Ohm]

t = waktu [detik, jam [Hour]

9
1. energi listrik yang diubah menjadi panas tergantung

pada :

 arus listrik (I) yang mengalir

 besar tahanan (R)

 lama arus listrik mengalir (t).

2. Besaran yang paling dominan adalah arusnya (karena

secara perhitungan kuadrat)

R adalah tahanan dari elemen pemanas kompor

listrik.

Besaran energi ini tidak begitu umum diketahui oleh

masyarakat.

3. Tegangan tersebut adalah tegangan kerja dari

kompor, yaitu bila kompor dipasang pada tegangan

ini maka kompor akan bekerja secara nominal

dengan daya seperti yang tertulis pada pelat-nama

kompor. Daya kompor ditulis dengan huruf P dalam

satuan watt atau kilowatt.

10
2.2.4. Prinsip Kompor Listrik

Cara kerja kompor listrik dapat dijelaskan sebagai berikut.

Bila suatu tahanan R dihubungkan dengan sumber tegangan V

seperti yang ditunjukkan pada gambar, arus I akan mengalir melalui

tahanan tersebut. Sifat tahanan adalah apabila dialiri arus listrik maka

tahanan tersebut akan melepaskan panas. Panas yang dilepaskan oleh

tahanan tersebut adalah energi listrik yang bisa dituliskan sebagai:

U = I2. R. t [Wh, kWh atau joule]

di mana:

U = energi listrik [Wh, kWh atau joule]

I = arus listrik [A]

R = tahanan [Ohm]

t = waktu [detik, jam (Hour)]

Daya kompor P dapat dituliskan sebagai:

P= V. I atau I2.R [W, kW]

2.2.5. Rangkaian Kompor Listrik

Berikut ini adalah beberapa jenis rangkaian kompor listrik

secara tipikal.

11
Untuk kompor yang dayanya kurang dari 4 kW, pada

umumnya menggunakan sistem fasa-satu dengan 3 penghantar

(kiri), yaitu penghantar fasa, netral dan pentanahan. Untuk kompor

berdaya di atasnya menggunakan sumber fasa-tiga dengan 5

penghantar, (kanan), yaitu: 3 penghantar fasa, 1 netral dan 1

pentanahan.

Gb 3; Gambar skema mekanisme kompor listrik

Skema berikut ini menunjukkan mekanisme kompor listrik

tipikal.

2.2.6. Cara Kerja Kompor Gas

Pada kompor gas pada umumnya, prinsipnya sama seperti

semprotan kaleng parfum/cat semprot. Setiap tabung gas

bertekanan,maka aliran gas LPG bergerak ketika katup dibuka.

Aliran gas LPG masuk ke saluran dan keluar dari spuyer menuju

rongga tungku. Gas ini kemudian kita bakar menggunakan pematik

atau korek api.

12
Api tidak menjalar ke saluran gas karena desain lubang-lubang

kecil pada tungku dan penggunaan spuyer. Karena kecilnya lubang

spuyer, tekanan dan kecepatan aliran gas pada lubang spuyer sangat

tinggi sehingga api tidak cukup cepat menjalar ke lubang spuyer.

Jika kompor dengan auto ignition (pematik api otomatis), ada

mekanisme penyemburan gas, pematik, dan penutupan gas secara

cepat (cut off, pakai per). Tiga langkah mekanik ini terintegrasi

dalam pemutar katup gas.

2.3. Air

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan

yang diuketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air di

Bumi, menutupi hingga 71% permukaanya. Terdapat 1,4 triliun kilometer

kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut

(air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak

gunung), akan tetapi ada pula air yang ada sebagai awan, hujan, sungai.

Muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-

obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air. Terdapat banyak

tempat di dunia yang terjadi kekuranagan persediaan air. Air adalah

substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas

dua atom hydrogen yang teerikat secara kovalen pada satu atom oksigen.

Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi

standar, yaitu tekanan 100 kPa dan temperature 0 derajat celcius.

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Penulis pada bulan Januari

2014 sampai dengan bulan Desember 2014

3.2. Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua metode sekaligus,

yaitu metode kajian pustaka dan eksperimen.Metode kajian pustaka

digunakan penulis untuk mendapatkan data awal. Sedangkan, metode

eksperimen digunakan penulis untuk mendapatkan data akhir.

3.3. Objek Penelitian

Objek yang akan diteliti oleh penulis dalam penelitian ini adalah

kompor gas dan kompor listrik.

3.4. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini, penulis mengambil sampel secara tidak acak

(unrandom sampling). Sampel yang dipilih penulis adalah sampel yang

paling lengkap dan jelas

3.5. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik kuantitatif Teknik

kualitatif digunakan pada saat menganalisis perbandingan antara kompor

listrik dan kompor gas.

14
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Alat dan Bahan

 Kompor gas

 Kompor listrik hotplate 200-600 watts / 220-230 volts – 50 Hz

 Panci memasak

 Gelas ukur

 Thermometer

 Stopwatch

 Timbangan

Gb.4; Alat dan bahan percobaan

15
4.2 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan sebagai berikut;

1. Prosedur persiapan kompor listrik;

a. Masukkan air ke dalam gelas ukur seukupnya;

b. Tuangkan air ke dalam panci;

c. ek suhu awal air dalam panci;

d. Pasangkan kabel kompor listrik ke arus listrik;

e. Tunggu 3 menit untuk persiapan kompor;

2. Prosedur perhitungan waktu kompor listrik;

a. Setelah menunggu selama 3 menit hingga kompor siap pakai,

taruhlah panci ke atas kompor sekaligus menyalakan stopwatch;

b. Cek suhu air dengan cara menambakkan laser infrared di

thermometer ke dalam panci, dan tunggu hingga suhu air mencapai

100°C;

c. Jika sudah mencapai suhu tersebut, hentikan stopwatch dan

matikan kompor;

3. Prosedur persiapan kompor gas;

a. Masukkan air dengan volume air yang sama dengan penilitian

sebelumnya;

b. Tuangkan air ke dalam panci;

c. Hitung massa awal gas tabung kompor tersebut;

d. Cek terlebih dahulu suhu awal air dalam panci;

16
4. Prosedur penghitungan waktu kompor gas;

a. Nyalakan kompor gas;

b. Letakkan panci ke atas kompor dan nyalakan stopwatch;

c. Tebakan infrared thermometer ke dalam panci, dan tunggu hingga

suhu ar sudah mencapai 100°C;

d. Atikan kompor gas dan hentikan stopwatch;

e. Hitung berat massa tabung gas pada akhir penelitian.

Gb5; Jumlah suhu awal air pada setiap perobaan

17
Gb 6: Banyaknya air yang digunakan di setiap perobaan

Gb 7: Berat awal tabung gas kompor

18
4.3 Perbandingan Waktu

Penelitian ke- Kompor listrik Kompor gas

1 10 menit 5 detik 3 menit 6 detik

(605 detik) (186 detik)

2 10 menit 48 detik 3 menit 24 detik

(456 detik) (204 detik)

3 11 menit 3 detik 3 menit 14 detik

(663 detik) (194 detik)

Rata-rata 10 menit 39 detik 3 menit 15 detik

(639 detik) (195 detik)

Tabel 1; Perbandingan waktu perobaan antara kompor gas dan kompor listrik

Setelah kedua jenis diteliti dalam kemampuan kecepatan

memanasakan air , dapat dilihat dari tabel diatas, kompor gas dan kompor

listrik mepunyai perbedaan waktu yang cukup signifikan dalam

memanaskan air untuk mencapai suhu yang ditentukan yaitu 100°C, ini

terjadi karena perbedaan kalor yang diberikan oleh kedua jenis konpor

berbeda. Maka bisa dibilang bahwa kompor gas lebih efisien daripada

kompor listrik karena waktu yang dibutuhkan kompor gas lebih singkat

dibandingkan kompor listrik

19
Gb 8: Suhu Percobaan kompor listrik ke-1

Gb 9: Waktu Percobaan kompor listrik ke-1

20
Gb 10: Suhu Percobaan kompor listrik ke-2

Gb 11: Waktu Percobaan kompor listrik ke-2

21
Gb 12: Suhu Percobaan kompor listrik ke-2

Gb 13: Waktu Percobaan kompor listrik ke-3

22
Gb 14: Suhu Percobaan kompor gas ke-1

Gb 15: Waktu Percobaan kompor gas ke-1

23
Gb 16: Suhu Percobaan kompor gas ke-2

Gb 17: Waktu Percobaan kompor gas ke-2

24
Gb 18: Suhu Percobaan kompor gas ke-3

Gb 19: Waktu Percobaan kompor gas ke-3

25
4.4 Perbandingan Biaya

Perbandingan harga dapat dihitung sebagai berikut;

1. Kompor listrik

Pada saat melakukan penelitian, kompor yang digunakan

mengeluarkan energi sebesar 600 watt perjanya. Jika kita mengabil

rata-rata waktu ketiga perobaan yang telah dilakukan maka waktu

yang diperoleh adalah 639 detik atau, 10 menit 39 detik. Jika 600

watt dikeluarkan untuk satu jam, maka untuk waktu selama

sepuluh menit atau 1/6 jam , watt yang dikeluarkan kurang lebih

adalah 100 watt atau 0.1 kilowatt. Harga listrik sekarang adalah

Rp.520,- per kilo watt. Maka selama perobaan, biaya yang telah

terkeluarkan adalah Rp.52,-

1 jam = 600 watt

10 menit = x  10 menit = 1//6 jam

Maka

1 jma = 600 watt

1/6 menit = 100 watt  100 watt /1000 = 0.1. kilowatt

HARGA

1 kilowatt = Rp.1.572,-

Maka

0.1 ilowatt = Rp.157,-

Data Setelah diformulasikan

26
2. Kompor gas

Perobaan ke- Sebelu Sesudah Perubahan

1 330 gram 320 gram 10 gram

2 320 gram 310 gram 10 gram

3 310 gram 295 gram 15 gram

Rata - rata 11.7 gram

Tabel 2; Perbandingan massa tabung gas

Dilihat dari tabel yang diatas, bahwa massa tabung gas

setelah easak air berbeda dengan sebelunya. Dari tiga perobaan

yang telah dilakukan, diabil rata-rata perubahan massa yang terjadi

yaitu, 11.7 gramm. Perubahan ini terjadi karena di dalam tabuing

ada gas yang terpakai sehingga massa dalam tabung berubah gas

yang tadinya di dalam tabungkeluar untuk eantik api dan akhirnya

api itu dapat eanaskan kompor yang ada di atasnya. Perhitungan

massa yang berubah ini berawal dari awal menyalakan kompor

bhingga diatikannya kompor. Tidak heran ada perubahan gram

yang berbeda, karena , pengeluaran massa dalam tabung

berbanding lurus dengan laanya kompor digunakan. Perhitungan

biaya yang dikeluarkan selama penelitian sebagai berikut

27
Harga satu tabung gas sekarang adalah Rp.12.000,-,
tabung ini massa awalnya adalah 330 gram.

Maka

330 gram = 12.000 | 11.7 gram = x

X = {(12.000) . 11.7} / 330

X = 425 rupiah

Data Setelah diformulasikan

Bisa dilihat perhitungan diatas bahwa biaya yang

dikeluarkan selama perobaan sebesar Rp.425,-.

Gb 20; Perubahan massa tabung gas ke-1

28
Gb 21; Perubahan massa tabung gas ke-2

Gb 22; Perubahan massa tabung gas ke-3

29
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa kompor gas dan kompor

listrik masing-masing memiliki keunggulannya. Jika dilihat dari segi

keefektifannya maka, kompor gas lah yang lebih unggul, untuk memasak air,

kompr gas hanya memerukan waktu tiga menit, tetapi kompor listrik

mmembutuhkan waktu sekitar 10 menit. Tetapi dilihat dari segi ekonomi, kompor

listrik lebih ekonomis dibandingkan kompor gas. Perbedaannya cukup jauh, untuk

kompor listrik biaya yang dikeluarkan selaa percobaan sekitar Rp.157,-,

sedangkan untuk kompor gas megeluarkan biaya Rp.425,-..

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis selaku peneliti

memberi saran kepada konsumen untuk selalu mengetahui apa yang konsumen

butuhkan lebih. Janganlah satu fakta membuat kita tutup sebelah mata kita.

Pilihlah diantara kompor ini yang lebih baik untuk kondisi dan kemampan masig-

masing. Dan semoga karya tulis ini dapat dijadikan pedoman untuk pembaca

dalam memilih kompor yang dibutuhkan

30
DAFTAR PUSAKA

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XII Semester I. Jakarta: PT.
Erlangga

http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2010/10/asal-usul-kompor.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Water diakses pada 15 Oktober 2014

http://arabudiana.blogspot.com/2013/05/prinsip-kerja-kompor-listrik-mapel-
prtl.html

http://syarief-oden.blogspot.com/2013/07/cara-kerja-kompor-listrik-induksi.html

http://www.popularmechanics.com/home/improvement/electrical-plumbing/how-

induction-stoves-work-how-the-heat-happens

http://physics.ucsd.edu/do-the-math/2012/05/burning-desire-for-efficiency/

http://theinductionsite.com/how-induction-works.shtml

31
LAMPIRAN

32

Anda mungkin juga menyukai