0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hukum Islam yang mencakup Al Hakim sebagai pencipta hukum berdasarkan Al Quran dan sunnah, serta syarat-syarat seseorang dapat menjadi hakim seperti dewasa dan akil baligh, serta macam-macam halangan terhadap kemampuan bertindak seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hukum Islam yang mencakup Al Hakim sebagai pencipta hukum berdasarkan Al Quran dan sunnah, serta syarat-syarat seseorang dapat menjadi hakim seperti dewasa dan akil baligh, serta macam-macam halangan terhadap kemampuan bertindak seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hukum Islam yang mencakup Al Hakim sebagai pencipta hukum berdasarkan Al Quran dan sunnah, serta syarat-syarat seseorang dapat menjadi hakim seperti dewasa dan akil baligh, serta macam-macam halangan terhadap kemampuan bertindak seseorang.
Secara Etimologi, Hakim mempunyai 2 pengertian : 1.Pembuat, yg menetapkan, yg memunculkan dan sumber hukum. 2.Yang menemukan, menjelaskan, memperkenalkan, dan menyingkapkan hukum
DASAR HUKUM HAKIM
1.Surat Al An’am ayat 57 : “…menetapkan hukum itu
hanya Allah, Dia menerangkan yg sebenarnya, dan Dia
pemberi keputusan yg paling baik.”
2.Surat Al Maidah ayat 49 : “dan hendaklah kamu
memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yg
diturunkan Allah, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka…”
3.Surat Al Maidah ayat 44 : “…barangsiapa yg tdk
memutuskan menurut apa yg diturunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang-orang yg kafir.”
4.Surat An Nisa ayat 59 : “…apabila kamu berbeda
pendapat ttg sesuatu, maka kembalikan kpd Allah (Al
Qur’an) dan RasulNya (sunnah), jika kamu beriman kpd
Allah dan hari kiamat.
5.Surat An Nisa ayat 65 : “..maka demi Tuhanmu, mereka
(pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim dlm perkara yg mereke
perselisihkan, kemudian mereka tdk merasa keberatan dlm
hati terhdp putusan yg kamu berikan, dan mereka menerima
dg sepenuhnya.”
Syarat-Syarat Mahkum Alaih :
1.Orang yg telah mampu memahami kitab syar’I yg
terkandung dlm Qur’an dan Sunnah, baik secara langsung maupun melalui orang lain.
Indikatornya : sudah Akil Baligh
Org yg lepas dr pembebanan hukum : 1.Org tidur sampai ia bangun. 2.Anak kecil sampai ia baligh (dewasa) 3.Org gila sampai ia sembuh (HR. Bukhari, Abu Daud, Tarmidzi, Al Nasa’I, Ibn Majah, & Al Daruquthni dari Aisyah & Saidina Ali RA)
2. Mempunyai kemampuan untuk menerima
beban/perintah. Terdiri dari : a.Ahliyatul Wujub : Sifat kecakapan seseorang untuk menerima hak-hak yg menjadi haknya, tetpai belum cakap untuk dibebani seluruh kewajiban.
b.Ahliyatul ‘ada : Sifat Kecakapan bertindak hukum seseorang yg telah dianggap sempurna untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya, baik yg bersifat positif maupun negatif
Macam-macam halangan terhadap kemampuan bertindak
manusia :
1.Halangan Samawiyah : halangan yg disebabkan oleh hal-hal
diluar usaha manusia, yaitu : a. Belum dewasa; b. Sakit gila; c. kurang akal; d. Tidur; e. Pingsan; f. Lupa; g. Sakit; h. Menstruasi; i. Nifas; j. Meninggal.
2.Halangan kasabiyah : halangan yg disebabkan oleh hal-hal yang diusahakan manusia, yaitu : a. Boros; b. Mabuk; c. Lalai; d. Bepergian; e. Bergurau (main-main); f. Bodoh; g. Terpaksah (ikrah