Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Basicedu Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 Halaman 32-41

JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Teacher Education
http:// stkiptam.ac.id/indeks.php/basicedu

TEORI PEMBELAJARAN CBSAK SEBAGAI SEBUAH TEORI ALTERNATIF

Miswar1
1
PGSD, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Jalan Tuanku Tambusai No.23
miswarpasai66@gmail.com

Abstract
To get good student learning outcomes, and effectively, certainly can not be easily done without using the
right way to use the right method as well. That is, the appropriate and effective learning method will
determine the success rate of children to get a good or high score. If the good grades are on the numbers, 8,
9, and 10, then the good grades are easily achieved by students at school, both at elementary, middle, high,
and even college.There is an assumption that, among students there are not satisfied with the value obtained.
The cause, probably internal factors, and possibly external factors. The feeling of not being satisfied, may
also be felt by a teacher. How can students and teachers feel satisfied with their learning outcomes? Maybe
CBSAK learning theory can be used as an alternative to answer the problem.
Keywords: Theory, Learning, Alternative

Abstrak
Untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang baik, dan efektif, tentu tidak dapat dengan mudah dilakukan
tanpa menggunakan cara yang tepat menggunakan metode yang tepat pula. Artinya, metode pembelajaran
yang tepat dan efektif akan menentukan tingkat keberhasilan anak untuk mendapatkan nilai yang baik atau
tinggi. Jika nilai yang baik itu berada pada angka, 8, 9, dan 10, maka nilai yang baik tersebut diraih dengan
mudah oleh siswa pada sekolah, baik pada sekolah dasar, menengah, menengah atas, dan bahkan perguruan
tinggi. Ada anggapan bahwa, diantara siswa ada yang tidak puas dengan nilai yang diperolehnya.
Penyebabnya, mungkin faktor internal, dan mungkin pula faktor eksternal. Rasa tidak puas tersebut, mungkin
juga dirasakan oleh seorang guru. Bagaimana cara agar siswa dan guru merasa puas terhadap hasil belajar
mereka? Mungkin teori pembelajaran CBSAK dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menjawab persoalan
tersebut
Kata Kunci : Teori, Pembelajaran, Alternatif

Miswar Page 32
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

PENDAHULUAN CBSAK yang dapat dijelaskanbahwa CBSAK


Untuk mencapai dan memperoleh hasil adalah Cara Belajar Siswa Aktif dan Kreatif.
belajar, serta pembelajaran yang baik dan Untuk mengeksplorasi kajian ini, maka
efektif serta efisien, tidak semudah penulis mengajukan dua pertanyaan dalam
dibayangkan banyak pihak. Untuk mencapai konteks kajian ini. Pertanyaan tersebut adalah:
maksud dan tujuan tersebut, memerlukan (1). Apakah pengertian atau pemahaman
metode dan cara yang tepat dalam tentang teori pembelajaran CBSAK? (2).
mewujudkannya. Sebab, jika sistem belajar Apakah teori pembelajaran CBSAK dapat
dan mengajar yang tidak memiliki metode digunakan sebagai teori pembelajaan alternatif
yang tepat dalam mencapai tujuan, maka akan dalam kegiatan belajar dan mengajar.
sulit untuk mendapatkan hasil yang belajar
yang maksimal. PEMBAHASAN
Tidak hanya dalam aktivitas dunia TEORI PEMBELAJARAN
pendidikan dan pembelajaran, tetapi dalam Teori ialah prinsip kasar yang menjadi
bidang pemerintahan secara umum, juga akan dasar pembentukan sesuatu ilmu pengetahuan.
mengalami kenyataan yang sama. Untuk Dasar teori ini yang akan dikembangkan pada
menuju kepada kesuksesan dan keberhasilan ilmu pengetahuan agar dapat diciptakan
dalam berbagai bidang, baik di pemerintahan pengetahuan baru yang lebih lengkap dan
maupun dalam dunia pendidikan diperlukan detail sehingga dapat memperkuat
metode atau cara yang tepat dalam mencapai pengetahuan tersebut.Teori juga merupakan
tujuan pembelajaran yang tersebut. Sudah satu rumusan daripada pengetahuan sedia ada
banyak teori pembelajaran yang dirumuskan yang memberi panduan untuk menjalankan
dan ditemukan berbagai pakar dalam bidang penyelidikan dan mendapatkan maklumat
pendidikan dan bahkan dalam bidang baru. Sehingga ada ahli yang mengemukakan
manajemen pembelajaran, tetapi tingkat asumsinya terhadap kebutuhan adanya sebuah
keberhasilan dalam belajar dan mengajar rumusan teori. Istilah teknologi pendidikan
tersebut, terkadang patut dipertanyakan (pengajaran) pada awalnya tidak ada yang
kembali. Sebab, apa yang diharapkan dengan tahu siapa yang menemukan istilah tersebut.
menggunakan suatu metode pembelajaran Namun, dalam perkembangannya teknologi
dalam proses belajar dan mengajar pendidikan berkembang sangat cepat, hal ini
diasumsikanbelum menemukan dan dikarenakan adanya tuntutan dalam upaya
mendapatkan hasil yang maksimal, baik dalam memecahkan masalah manusia belajar.
bentuk prestasi belajar maupun dalam bentuk Perkembangan teknologi pendidikan tentu
perubahan tingkah laku dalam pengertian luas. tidak terlepas dari perkembangan
Kajian ini menggunakanteknik analisis pembelajaran yang sangat mempengaruhinya
kualitatif deskriptif berdasarkan kepustakaan. (Joni, Rahmat Pramudia, http://file.upi.edu).
Dengan lain perkataan, penggunaan Belajar merupakan bagian integral
metode pembelajaran yang selama ini dikenal dalam proses pendidikan secara keseluruhan
dan digunakan para pengajar seperti ceramah, (Anna dan Yulia, 2017). Untuk mencapai
tanya jawab, diskusi, dan lain sebagainya, tujuan belajar yang efektif dan efisien, maka
belum mampu untuk menghasilkan tingkat diperlukan teori belajar dan pembelajaran
keberhasilan maksimal dalam pendidikan dan yang cocok dan sesuai dengan tujuan belajar
pengajaran yang dimaksudkan, baik dari segi itu sendiri. Berbicara tentang teori
kognifitif, apektif dan psikomkotorik. Karena pembelajaran atau teori belajar, maka banyak
itu, makalah ini mencoba untuk menawarkan sekali teori semacam ini yang sudah
suatu bentuk atau metode dalam pembelajaran dirumuskan pakar pendidikan di seluruh
dengan menggunakan teori CBSAK. Teori dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu
CBSAK dapat diartikan bahwa, teori yang contoh teori pembelajaran yang dimaksud
menggunakan akronim yang dinamakan adalah, teori behavioristik. Dalam teori ini

Miswar Page 33
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

dijelaskan bahwa, perubahan perilaku yang menghasilkan respon. Respon menghasilkan


dapat diamati, diukur dan dinilai secara konsekuensi. Pada akhirnya konsekuensi akan
konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan menghasilkan atau memunculkan perilaku.
(stimulans) yang menimbulkan hubungan Selanjutnya, Skinner dalam teori
perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum- behaviorisitk melahirkan buah pemikirannya
hukum mekanistik (Lestari, 2013). yang dikenal dengan istilah Teori Operant
Menurut Lestari (2013) stimulans tidak Condiitioning. Teori ini mengungkapakan
lain adalah lingkungan belajar anak, baik bahwa tingkah laku yang diperlihatkan subyek
internal maupun eksternal yang menjadi tak semata-mata merupakan respon terhadap
penyebab belajar. Sedangkan respons adalah stimulus tetapi juga tindakan yang disengaja.
akibat atau dampak, berupa reaksi fifik Skinner menyatakan pendapatnya bahwa
terhadap stimulans. Belajar berarti penguatan pribadi seseorang merupakan hasil dari respon
ikatan, asosiasi, sifat dan kecenderungan terhadap lingkungannya (Skineer dalam
perilaku berupa S-R (stimulus-Respon). Teori Dahlia, 2017).
Behavioristik, mementingkan beberapa hal Menurut Snelbecker (www.teknologi-
seperti, (1). Mementingkan faktor lingkungan, pembelajaran.com) menjelaskan tentang
(2). Menekankan pada faktor bagian, (3). sejumlah asumsi yang dijadikan dasar untuk
Menekankan pada tingkah laku yang tampak menentukan gejala yang diamati atau teori
dengan mempergunakan metode obyektif, dan yang dirumuskan. Menurut Snelbecker
(4). Sifatnya mekanis serta (5). Mementingkan perkembangan beberapa posisi psikologi
masa lalu. terhadap pendidikan yang lebih sistematis dan
Selanjutnya, menurut Skineer dalam ilmiah, berlangsung pada sekitar tahun 1950-
Dahlia (2017) dalam menggunakanteori an. Perkembangan ini diberi nama Teori
Behavioristik, untuk menerapkan teori Pembelajaran oleh mereka yang memilih
pembelajaran ini, maka tenaga pendidik wajib pendekatan deduktif dalam menyusun teori.
mengetahui ciri-ciri dan metode teori ini, Dan teori tersebut dinamakanTeknologi
antara lain seperti, (1). Mementingan Pembelajaran,terutama oleh mereka yang
pengaruh lingkungan, (2). Mementingkan lebih memilih pendekatan pragmatis dengan
bagian-bagian, (3). Mementingkan peranan terlebih dahulu mengumpulkan sejumlah besar
aksi, (4). Mengutamakan mekanisme fakta dan kenyataan dalam proses belajaran
terbentuknya hasil belajar melalui prosedur dan pembelajaran (Snelbeckerdalam Eva dan
stimulus respon, (5). Mementingkan peranan Dina, 2008).
kemampuan yang sudah terbentuk Selanjutnya, tokoh-tokoh utama dalam
sebelumnya, (6). Mementingkan pembentukan penyusunan teori pembelajaran ini menurut
kebiasaan melalui latihan dan pengulangan, Snelbecker adalah Brunner, Skinner, Glesser
dan (7). Hasil belajar yang diinginkan adalah dan Ausubel. Selain itu, beberapa diantara
munculnya perilaku yang diinginkan (Skineer tokoh teori itu adalah sebagai berikutseperti,
dalam Dahlia, 2017). Teori Penguatan (Skineer), teori Tujuan
Salah seorang pakar yang menganut Perilaku (Marger), Teori Evaluasi Beracuan
tentang teori pembelajaran Behavioristik Tujuan (Glesser), Teori Sistem Analisis
adalah Burrhus Prederic Skinner (20 Maret Intertaksi (Snelbecker), dan Teori Kurikulum
1904 – 18 Agustus 1990). Menurut Skinner dan Pembelajaran (tahun 1950) seperti dikutip
dalam Dahlia (2017) menyatakan bahwa, dari Eva dan Dina (2008).
hubungan antara stimulus dengan respon yang Di sisi lain, pembelajaran adalah suatu
ditunjukkan individu atau subyek terjadi kegiatan yang dilakukan secara sadar dan
melalui interaksi dengan lingkungan. Respon sengaja. Tujuan pembelajaran dalam bukunya
yang ditunjukkan pun tak seluruhnya (Sugandi, dkk dalam Sarjanaku, 2012) adalah
merupakan hasil dari rangsangan yang ada, membantu siswa agar memperoleh berbagai
tetapi karena interaksi antara stimulus yang pengalaman dan dengan pengalaman itu

Miswar Page 34
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

tingkah laku yang dimaksud meliputi perubahan tingkah laku anak didik dalam
pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau pengetian yang luas.
norma yang berfungsi sebagai pengendali
sikap dan prilaku siswa. Tujuan TUJUAN BELAJAR
pembelajaran menggambarkan kemampuan Tujuan akhir dalam belajar dan
atau tingkat penguasaan yang diharapkan pembelajaran adalah untuk tujuan perubahan
dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti tingkah laku objek belajar dari semua
suatu proses pembelajaran (Sugandi, dkk tingkatan. Mulai dari tingkat pra sekolah,
dalam Sarjanaku, 2012). Sedangkan tujuan sekolah dasar, SMP, SMA, dan PT. Baik pada
pembelajaran adalah perubahan prilaku dan sekolah yang bersifat formal maupun non
tingkah laku yang positif dari peserta didik formal. Perubahan tingkah laku tersebut dapat
setelah mengikuti kegiatan belajar dan dijelaskan dari yang tidak baik menjadi baik,
mengajar, seperti: perubahan yang secara dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
psikologis akan tampil dalam tingkah laku ragu-ragu menjadi memiliki keyakinan, dari
(over behavior) yang dapat diamati melalui yang tidak tahu sama sekali, secara simultan
alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, dapat belajar secara teratur dan terencana.
motorik dan gaya hidupnya (Sugandi, dkk Maksud dan tujuan belajar adalah
dalam Sarjanaku, 2012). untuk mendapat ilmu pengetahuan. Namun
Sedangkan menurut teori pembelajaran ilmu yang didapat, tidak hanya didapatkan
yang dikemukakan Carl Roger dalam Alu dengan tiba-tiba seperti durian runtuh, tetapi
Syahruddin (2012) menjelaskan bahwa, dalam dapat terjadi melalui peroses pembelajaran.
teori humanis berpendapat tentang Tujuan belajar tersebut, bisa terjadi perbedaan
pembelajaran manusia bergantung kepada diantara satu pakar dengan pakar yang
emosi dan perasaannya. Menurut Carl Rogers, lainnya. Karena itu, dalam jurnal ini penulis
setiap individu itu mempunyai cara belajar mencoba untuk melihat dan mengkaji tujuan
yang berbeda dengan individu yang lain. belajar dari berabagai pendapat pakar dalam
Karena itu, strategi dan pendekatan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Kemudian,
proses pengajaran dan pembelajaran menurut teori Perilaku (Bandura) konsep
hendaklah dirancang dan disusun mengikut motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip
kehendak dan perkembangan emosi anak didik bahwa perilaku yang memperoleh
atau pelajar itu. Carl Rogers juga menjelaskan penguatan(reinforcement) di masa lalu lebih
bahwa setiap individu mempunyai potensi dan memiliki kemungkinan diulang dibandingkan
keinginan untuk mencapai aktualisasi diri. dengan perilaku yang tidak memperoleh
Maka dari itu, seorang guru hendaknya penguatan atau perilaku yang terkena
menjaga psikologi pelajar dan memberi hukuman (punishment). Dalam kenyataannya,
bimbingan supaya potensi mereka dapat dari pembahasan dan dalam membahas konsep
diperkembangkan ke tahap maksimal dan motivasi belajar, penganut teori perilaku lebih
sesuai dan maksud dan tujuan pembelajaran memfokuskan pada seberapa jauh siswatelah
(Carl Rogers dalam Alu Syahruddin, 2012) belajar untuk mengerjakan pekerjaan sekolah
Dengan demikian, yang menjadi pokok dalam rangka mendapatkan hasil yang
tujuan pembelajaran berdasarkan berbagai diinginkan (Bandura, 1986 dan Wielkeiwicks,
teori pembelajar adalah bertujuan untuk 1995).
perubahan tingkah laku anak didik. Namun Selain itu, menurut Ausubel dalam
demikian, bagaimana tingkat keberhasilan Tries Trysna (2014) menyatakan bahwa guru
dalam menggunakan teori pembelajaran yang harus dapat mengembangkan potensi kognitif
sudah ada, tergantung dari guru yang siswa melalui proses belajar yang bermakna.
mengajar dan penerimaan anak-anak didik. Sama seperti Bruner dan Gagne, Ausubel
Dengan kata lain, teori hanyalah merupakan beranggapan bahwa aktivitas belajar siswa,
satu perangkat menuju keberhasilan dalam terutama mereka yang berada di tingkat

Miswar Page 35
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

pendidikan dasar akan bermanfaat kalau dasarnya belajar adalah suatu perubahan
mereka banyak dilibatkan dalam kegiatan dalam keribadian sebagai suatu pola baru yang
langsung. Namun untuk siswa pada tingkat berupa kecakapan sikap kebiasaan. Belajar
pendidikan lebih tinggi, maka kegiatan pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu
langsung akan menyita banyak waktu. Untuk proses perubahan yang terjadi pada individu
mereka, menurut Ausubel, lebih efektif kalau sebagai hasil dari pengalaman yang lain, yaitu
guru menggunakan penjelasan, peta konsep, suatu upaya untuk menguasai sesuatu hal yang
demonstrasi, diagram, dan ilustrasi (Tries baru. Konsep belajar ini mengandung dua hal,
Trysna, 2014). pertama, suatu hal untuk menusaia yang
Seterusnya, menurut Teori bermakna bahwa, menguasai sesuatu dalam
Koneksionisme Thorndike tujuan belajar belajar. Kedua, sesuatu yang baru dalam artian
adalah proses interaksi antara stimulus dan hasil yang diperoleh dari aktivitas dalam
respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat belajar (Vikson dan Zulfatrial, 2017).
merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti Dengan demikian maksud dan tujuan
pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat belajar yang dirumuskan pakar, tidak ada yang
ditangkap melalui alat indera. Sedangkan sama, tetapi memiliki perbedaan. Perbedaan
respon yaitu ineraksi yang dimunculkan tersebut dapat dipahami, karena mereka
peserta didik ketika belajar, yang juga dapat melihat tujuan belajar tidak dari sudut yang
berupa pikiran, perasaan, atau sama, tetapi dari sudut yang berbeda. Melalui
gerakan/tindakan. Dari defenisi ini maka sudut yang berbeda tersebut, sehingga
menurut Thorndike perubahan tingkah laku menimbulkan rumusan yang berbada pula
akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud dalam memahami makna dan arti dari maksud
kongkrit yaitu yang dapat diamati, atau tidak dan tujuan belajar yang dimaksudkan.
kongkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Seterusnya, untuk menjawab pertanyaan yang
Lain lagi menurut Teori Conditioning diajukan dalam jurnal ini, maka dapat
Watson yang memaknai bahwa, belajar adalah diuraikan sesuai dengan yang dikemukan di
proses interaksi antara stimulus dan respon, atas. Pertanyaan pertama, Apakah pengertian
namun stimulus dan respon yang dimaksud dan pemahaman teori CBSAK? Untuk
harus berbentuk tingkah laku yang dapat menjawab pertanyaan tersebut dapat diuraikan
diamati (observabel) dan dapat diukur. pada penjelasan dan penjabaran makalah
Dengan kata lain, walaupun dia mengakui seperti di bawah ini.
adanya perubahan-perubahan mental dalam
diri seseorang selama proses belajar, namun MEMAHAMI TEORI PEMBELAJARAN
hal-hal tersebut sebagai faktor yang tak perlu CBSAK
diperhitungkan (Tries Trysna, 2014). Jika dibagi prinsip pembelajaran dapat
Sedangkan menurut teori Conditioning dibedakan menjadi dua bagain, pertama
Edwin Guthrie menyatakan, hubungan antara prinsip pembelajaran universal (umum), dan
stimulus dan respon cenderung hanya bersifat kedua prinsip Pembelajaran Pendidikan
sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan Agama Islam (PAI). Prinsip berasal (dari kata
belajar perserta didik perlu sesering mungkin principia) berarti permulaan, titik awal yang
diberikan stimulus agar hubungan antara darinya lahir hal-hal tertentu. Prinsip dapat
stimulus dan respon bersifat tetap. Ia juga juga diartikan asas atau kebenaran yang
mengemukakan, agar respon yang muncul menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak.
sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka Sedangkan pembelajaran pada hakikatnya
diperlukan berbagai macam stimulus yang merupakan proses komunikasi transaksional
berhubungan dengan respon tersebut (Tries yang bersifat timbal balik, baik antara guru
Trysna, 2014). dengan peserta didik, peserta didik dengan
Seterusnya, menurut Vikson dan peserta didik untuk mencapai tujuan yang
Zulfatrial (2017) merumuskan bahwa, pada telah ditetapkan seperti dikutip dari Jurnal

Miswar Page 36
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

Tarbawi, Volume 1, No 2, ISSN 2527-4082 seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP),


(Abd. Rachman Bakhtiar). Seterusnya, Sekolah Menengah Umum (SMU), Sekolah
menurut Abd. Rachman, komunikasi Menengah Kejuruan (SMK), dan bahkan pada
transaksional menunjukkan adanya perolehan, PT (Perguruan Tinggi). Selain itu, teori ini
penguasaan, hasil, proses atau fungsi belajar mungkin juga dapat diaplikasikasikan pada
bagi peserta didik. tingkat SD, terutama pada anak-anak kelas 5
Dengan demikian, berbicara tentang (lima) dan kelas 6 (enam).
prinsip pembelajaran Pendidikan Agama Islam Teori CBSAK dirumuskan sebagai
(PAI) berarti berbicara tentang asas yang alternatif untuk menghilangkan kemungkinan
mendasari pelaksanaan pembelajaran PAI. kemonotonan, dan kejenuhan dalam
Menurut Al-Nahlawi dalam Abdul Rachman pembelajaran yangdilaksanakan guru dan yang
(Jurnal Tarbawi, Vol, 1 No. 2) menyebutkan, diterima oleh anak didik dalam proses belajar
ajaran Islam mempunyai prinsip dasar yang dan mengajar di sekolah. Dengan kata lain,
dapat dijadikan landasan dalam aktivitas penulis berharap melalui kajian ini diharapkan
pembelajaran, yaitu bahwa manusia adalah dapat digunakan sebagai solusi terhadap
makhluk AllahSWT dan berakhlak mulia kebuntuan terori pembelajaran yang lainnya,
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, yang mungkin tengah (sedang) dan sudah
berbangsa, dan bernegara.Walaupun tujuannya dilaksanakan para pengajar sejak masa lampau
begitu ideal, namun selama ini pembelajaran hingga hari ini.Dengan lain perkataan, melalui
PAI, sekaligus guru PAI, di sekolah sering teori CBSAK, guru, pengajar, dosen hanya
dianggap kurang berhasil dalam sebagai pasilitator dalam penyelenggaraan
mengembangkan sikap dan perilaku belajar dan pembelajaran.
keberagamaan peserta didik (Abd. Rachman, Apa yang harus dilakukan guru dalam
Jurnal, Tarbawi, Vol 1 No. 2). teori CBSAK? Yang mesti dilakukan oleh
Dalam prinsip pembelajaran universal, seorang guru, sebelum mengajar adalah:
maka dalam teori pembelajaran CBSAK (Cara langkah pertama, persiapan guru untuk
Belajar Siswa Aktif dan Kreatif) dapat memberikan pemahaman, cara-cara dalam
dijelaskan bahwa, teori ini lahir dari melaksanakan CBSAK satu minggu sebelum
perenungan, pemikiran dan penelusuran dari dipraktikkan oleh sisiwa, kedua,guru
teori-teori yang sudah ada. Setelah dilakukan menyampaikan dan menetapkan topik
penilaian dan mengkaji teori pembelajaran pembahasan yang akan diajarkan ketika
yang ada, maka paling tidak memiliki masuk kelas dan menjelaskan secara garis
pembeda dari teori yang lain. Karena adanya, besarnya saja, ketiga, guru membagi siswa
pembeda tersebut membuat penulis menjadi dalam beberapa kelompok sesuai dengan
tertatik untuk membuat rumusan teori dalam kebutuhan, keempat, siswa dipersilahkan
bentuk makalah ini. Melalui teori untuk melakukan diskusi dengan kawan-
pembelajaran CBSAK ini, diharapkan kawannya satu kelas, kelima, guru hanya
memiliki hasil yang berbeda dengan teori-teori sebagai pengamat dan fasilator serta
pembelajaran yang ada saat ini. Sebab, teori meluruskan jalannya diskusi, keenam, siswa
CBSAK ini jauh berbeda dengan teori-teroi dipersilahkan menyimpulkan topik yang sudah
pembelajaran lainnya, terutama dalam bentuk mereka bahas.
rumusan dan pengertiannya yang hanya Berdasarkan penjelasan dan langkah-
berupa singakatan huruf awal atau akronim. langkah tersebut, maka yang aktif dalam
Namun demikian, akronim ini memiliki kegiatan belajar dan mengajar adalah siswa,
makna yang mendalam dan memiliki filosofi bukan guru. Dengan kata lain, melalui aktifitas
tersendiri. Karena itu, diharapkan melalui teori dan kreatifitas anak didik dalam proses belajar
pembelajaran CBSAK ini akan memberikan di kelas, akan memberikan dampak positif
warna positif dalam pelaksanan pembelajaran, terhadap penyerapan bahan ajar dan pelajaran
khususnya pada tingkat pendidikan lanjutan yang disajikan pada saat itu. Memang, teori ini

Miswar Page 37
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

kelihatan agak sedikit rumit, tetapi yang sebuah sinetron. Lebih jelasnya, dalam teori
terpenting adalah keluaran atau hasil yang ini, guru bersifat pasif sedangkan anak didik
diharapkan dari metode pembelajaran ini. bersifat aktif dan pro-aktif dalam belajar dan
dalam proses pembelajaran. Kendatipun guru
TEORI PEMBELAJARAN CBSAK pasif, tetapi tidak pasif seratus persen,
SEBAGAI TEORI ALTERNATIF namunbisa aktif apabila diperlukan terhadap
Dalam dunia pendidikan dari masa ke hal-hal yang tidak dipahami oleh anak didik
masa hingga ke masa mutakhir ini, maka berkaitan dengan materi yang dibahas atau
mungkin ratusan teori pembelajaran yang yang sedang mereka diskusikan.
sudah dirumuskan para pakar dalam bidang Berdasarkan pemikiran-pemikiran dan
pendidikan. Tidak hanya itu, mungkin pula asumsi-asumsi tersebut di atas, maka teori
para psikolog juga melakukan hal yang sama pembelajaran CBSAK dapat dijadikan teori
dan menemukan metodologi dalam bidang alternatif dalam proseses belajar dan mengajar
pengajaran, yang mungkin juga telah pada tingkatan tertentu seperti SMP, SMA,
dipergunakan para guru dan dosen pada hari SMK, dan Perguruan Tinggi (PT).
ini. Selama ini, secara umum teori Sejauhmana tingkat keberhasilan dalam
pembelajaran dan cara pembelajaran yang pekasnaaan teori ini? Dalam konteks ini,
banyak dilakukan para guru mempergunakan penulis belum sampai kepada tingkat aplikasi
metode ceramah, dan tanya jawab, serta terhadap teori, akan tetapi baru pada tingkat
diskusi yang lebih didominasi guru. Namun berteori dan berasumsi. Artinya, untuk
demikian, pada teori pemelajaran CBSAK, membuktikan kesyahkan dan kebenaran teori
hampir semua forum diskusi dimiliki dan ini, maka diperlukan berbagai uji coba teori
dikuasai oleh anak-anak didik. Lalu dalam pelaksanaan belajar dan proses
bagaimana peran guru? Seperti diuraikan di pembelajaran. Selain itu, jika diasumsikan
atas, peran guru dalam teori ini hanya sebagai bahwa, saat ini kita berada pada tingkat
fasilitator belaka. Artinya, guru tidak perperan kekosongan teori-teori baru dalam bidang
aktif dalam mengajar, tetapi anak didiklah pengajaran dan pemnbelajaran, maka dalam
berperan aktif sehingga teori pembelajaran ini kekosongan teori pembelajaran tersebut,
disebut dengan Cara Belajar Siswa Aktif dan mungkin teori CBSAK dapat dijadikan teori
Kreatif (CBSAK). alternatif bagi guru pada berbagai tingkatan
Jika teori-teori pembelajaran terfokus sekolah yang ada pada masa yang akan
kepada guru, maka CBSAK terfokus kepada datang.
anak didik. Melalui perbedaan cara dan titik Selanjutnya, untuk memudahkan
fokus pada pembelajaran atau teori dalam mengaplikasi teori CBSAK ini, maka
pembelajaran CBSAK ini, maka menulis dapat digunakan panduan atau langkah-
berpendapat bahwa, teori ini dapat dijadikan langkah di bawah ini. Adapun langkah-
teori alternatif pembelajaran alternatif, langkah atau cara-cara yang dapat dilakukan
terutama untuk masa kini, dan di masa yang dalam mengaflikasikan teori pembelajaran
akan datang. Secara lebih mendalam, maka CBSAK dapat dipedomani tahapan dan proses
dalam teori ini mengandung dan memuat seperti ini:
makna filosofi pendidikan yang bebas. 1. Satu minggu atau beberapa hari sebelum
Artinya, pendidikan yang dilakukan tidak melaksanakan teori ini, maka guru
tergantung kepada guru yang mengajar, tetapi membagi siswa dalam beberapa
keberhasilan dalam belajar sangat ditentukan kelompok diskusi sesuai dengan
faktor anak didik, terutama berkaitan dengan kebutuhan.
aktifitas dan kreatifitas anak-anak didik. 2. Guru menjelaskan materi yang akan
Sementara itu, seorang guru tidak lebih dan diajarkan (diskusikan) siswa pada satu
tidak kurang hanya sebagai pengarah pekan ke depan.
(direction) atau sebagai sutradara dalam

Miswar Page 38
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

3. Siswa mendengarkan dengan seksama review terhadap materi diskusi yang


penjelasan dari guru tentang topik yang sudah dilaksanakan.
akan dipelajari. 13. Terakhir, guru dapat memberikan
4. Guru menunjuk atau menetapkan satu pengayaan terhadap materi diskusi yang
kelompok untuk menyajikan materi dilakukan siswa.
diskusi dalam bentuk makalah.
5. Guru menetapkan kelompok mana yang Dari kajian dan penelusuran tgerhadap
harus tampil pertama dan seterusnya berbagai teori belajar dan pembelajaran, maka
sehingga semua kelompok dapat tampil hingga saat ini belum ditemukan pakar
bergiliran sebagai pemakalah dengan pendidikan menemukan dan menggunakan
topik yang berbeda. teori pembelajaran CBSAK. Karena itu, teori
6. Setelah kelompok penyaji selesai CBSAK, merupakan teori pembelajaran yang
menyampaikan makalah, maka baru dan belum diaplikasikan dalam praktik
dilanjutkan dengan diskusi terhadap mengajar serta proses pembelajarn. Dengan
materi yang telah dipresentasikan. kata lain, saat ini kajian ini baru dalam tahap
Semua kelompok yang ada di dalam sebatas teori saja dan perlu ditindaklanjuti
kelas harus aktif dan proaktif. dalam bentuk praktiknya di lapangan. Artinya,
7. Setelah diskusi usai, maka kelompok teori ini mestinya perlu diuji dan dipraktikkan
penyaji dapat membuat kesimpulan dari dalam bentuk yang sebenarnya di hadapan
materi yang disajikan. kelas ketika proses dan kegiatan belajar dan
8. Kelompok lainnya yang bukan penyaji mengajar dilaksanakan. Dengan lain
makalah juga membuat kesimpulan dari perkataan, untuk membuktikan bermanfaat
hasil diskusi sehingga dapat atau tidaknya teori CBSAK, apakahteori
memperkaya makalah kelompok CBSAK memiliki keunggulan dibandingkan
penyaji. Sebab, dari saran dan pendapat dengan teori pembelajaran lainnya, tentu perlu
kelompok bukan penyanji (audien) akan diuji dan perlu dipraktikkan di hadapan kelas
dapat memperkaya pengetahuan dan dalam bentuk diskusi kelompok dengan
menjadi masukan bagi kekurangan menggunakan materi yang telah dipersiapkan
kelompok penyaji makalah. sebelumnya.
9. Setelah diskusi kelompok, maka siswa
akan menghasilkan pokok-pokok fikiran PENUTUP
yang dianggap benar oleh masing- Akhirnya, sampailah kajian dalam
masing kelompok tentang materi yang jurnal ini kepada tahap akhir, yaitu pada tahap
diajarkan memasuki kesimpulan. Setelah dilakukan
10. Masing-masing hasil diskusi kelompok pembahasan sedemikian rupa, sesuai dengan
diadu tingkat akurasi hasil diskusi metode ilmiah dalam sebuah jurnal, maka dari
mereka dalam membahas topik yang pembahasan dan uraian jurnal ini, maka dapat
sudah ditentukan disimpulakan bahwa:
11. Jika terjadi silang pendapat dari hasil
diskusi yang ada pada masing-masing 1. Teori CBSAK ini dapat dipahamkan
kelompok, maka guru baru tampil untuk bahwa, teori pembelajaran ini dapat
leuruskan pendapat siswa yang berbeda diartikan dan dipahami sebagai sebuah teor
atau tidak sesuai dengan yang pembelajaran yang baru dalam dunia
dikehendaki dari diskusi yang pendidikan. Teori ini menitik-beratkan
dimaksudkan kepada aktifitas dan kreatifitas anak didik
12. Terhadap semua yang timbul dari atau peserta didik dalam proses belajar dan
diskusi, baik kesimpulan yang benar pembelajaran. CBSAK dapat dipahami
maupun terhadap kesimpulan yang sebagai sebuah teori pembelajarn yang
salah, maka peran guru dapat melakukan menggunakan akronim CBSAK yang

Miswar Page 39
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

berarti bahwa, Cara Belajar Siswa Aktif DAFTAR PUSTAKA


dan Kreatif.
2. Melalui langkah-langkah yang dikemukan Abd. Rachman, Bahtiar (Vol 1 No. 2). Jurnal
di atas, maka dapat diasumsikkan bahwa Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-
teori pembelajaran CBSAK ini dapat 4082| 149.
berjalan dengan baik dan sukes terhadap file:///C:/Users/user/Downloads/368-
penguasaan dan daya tangkap anak didik 1067-1-PB.pdf
terhadap materi pelajaran yang mereka
terima saat belajar dan berdiskusi di dalam Alu, Syahrudin (2012). Teori, prinsip, dan
kelas. Tidak hanya itu, melalui teori ini konsep pembelajaran. http://alu-
akan memberikan kesan positif terhadap syahrudin.blogspot.co.id/.
daya ingat siswa yang lebih lama bertaham
terhadap apa yang mereka diskusi Joni, Rahmat Pramudia (http://file.upi.edu).
dibaningkan jika membaca atau Landasan historis
dibandingan dengan seorang guru perkembanganteknologipembelajaran.htt
berceramah di hadapan siswa.Selain itu, p://file.upi.ed/direktori/fip/jur.pend.luars
sisi positif dalam teori ini membuat anak ekolah/19716141998031-
berfikir aktif, kreatif dan serta memiliki jonirahmatpramudia/teknologipembelaja
daya persaingan dengan teman-temannya ran-pls-ho.pdf
untuk mengaktuaslisasikan diri mereka
dalam menyampaikan pendapat. Lestari, Dewi (2013). Teori-teori
Disamping itu, kesan meraka terhadap guru belajardanpembelajaran.https://biologi-
yang mengajar, tentu para siswa lestari.blogspot.co.id/2013/03/teoriteorib
berkeinginan untuk mendapatkan simpati elajar-dan pembelajaran.html?m=%7C.
dari guru yang hadir pada saat diskusi Diakses 30 Oktober 2017
dilaksanakan. Diharapkan, teori CBSAK ini
dapat dijadikan sebagai teori alternatif Miftach R, (2010). Teori, prinsip, dan konsep
dalam belajar dan pembelajaran di berbagai pembelajaran.http://miftach.blog.uns.id/
tingkatan sekolah, mulai dari SMP, SMU, 2010/01. Diakes, 1 November 2017.
SMK, hingga Perguruan Tinggi.
Skineer dalam Dahlia, Fransica (2017). Teori
Saran yang dapat diberikan adalah Belajar Behavioristik Menurut Para
Teori CBSAK merupakan salah satu teori Ahli. http://dosenpsikologi.com/teori-
pembelajaran yang perlu diuji kesyahannya belajar-behavioristik. Diakses pada 1
dalam membantu siswa dalam pengauasaan November 2017.
materi pelajaran lebih baik dibandingkan
dengan menggunakan teori pembelajaran Tries Trysna (2014). Teori-teori pembelajaran.
lainnya. Untuk kesempurnaan teori https://tiestrysna.wordpress.com/2014/
CBSAK ini, diperlukan masukan dan 04/12/teori-teori-pembelajaran.
kritikan yang membangun agar teori ini Diakses, 1 November 2017.
benar-benar bermanfaat serta dapat
membantu daya kreatifitas siswa dalam Vikson, Wiguna dan Zulfatrial, Adisyahputra
belajar sehingga memberikan kesan positif (2017). Layanan Bimbingan Belajar.
terhadap penguasaan siswa terhadap materi Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah
yang dipelajari. Enterpreneurshif (Bimbingan Belajar).
Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai, Riau.

Miswar Page 40
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

Sugandi, dkk dalam Sarjanaku.com (2012).


Pengertian Pembelajaran Menurut Para
Ahli.http://www.sarjanaku.com/2012/1
1/pengertian-pembelajaran-menurut-
para.html

Snelbecker dalam Eva Yusnita dan Dina


Indriani(2008). Teknologi
Pembelajaran.www.teknologipembelaj
aran.com. Diakses 8 Oktober 2017,

Nivo’s Blog (2011). Pengembangan


Konseptual Teknologi Pendidikan.
http://thephovo.blogspot.co.id/2011/07
/pengembangan-konseptual-
teknologi.html. Diakses 10 Oktober
2017.

Miswar Page 41
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif

Anda mungkin juga menyukai