JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Teacher Education
http:// stkiptam.ac.id/indeks.php/basicedu
Miswar1
1
PGSD, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Jalan Tuanku Tambusai No.23
miswarpasai66@gmail.com
Abstract
To get good student learning outcomes, and effectively, certainly can not be easily done without using the
right way to use the right method as well. That is, the appropriate and effective learning method will
determine the success rate of children to get a good or high score. If the good grades are on the numbers, 8,
9, and 10, then the good grades are easily achieved by students at school, both at elementary, middle, high,
and even college.There is an assumption that, among students there are not satisfied with the value obtained.
The cause, probably internal factors, and possibly external factors. The feeling of not being satisfied, may
also be felt by a teacher. How can students and teachers feel satisfied with their learning outcomes? Maybe
CBSAK learning theory can be used as an alternative to answer the problem.
Keywords: Theory, Learning, Alternative
Abstrak
Untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang baik, dan efektif, tentu tidak dapat dengan mudah dilakukan
tanpa menggunakan cara yang tepat menggunakan metode yang tepat pula. Artinya, metode pembelajaran
yang tepat dan efektif akan menentukan tingkat keberhasilan anak untuk mendapatkan nilai yang baik atau
tinggi. Jika nilai yang baik itu berada pada angka, 8, 9, dan 10, maka nilai yang baik tersebut diraih dengan
mudah oleh siswa pada sekolah, baik pada sekolah dasar, menengah, menengah atas, dan bahkan perguruan
tinggi. Ada anggapan bahwa, diantara siswa ada yang tidak puas dengan nilai yang diperolehnya.
Penyebabnya, mungkin faktor internal, dan mungkin pula faktor eksternal. Rasa tidak puas tersebut, mungkin
juga dirasakan oleh seorang guru. Bagaimana cara agar siswa dan guru merasa puas terhadap hasil belajar
mereka? Mungkin teori pembelajaran CBSAK dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menjawab persoalan
tersebut
Kata Kunci : Teori, Pembelajaran, Alternatif
Miswar Page 32
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017
Miswar Page 33
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017
Miswar Page 34
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017
tingkah laku yang dimaksud meliputi perubahan tingkah laku anak didik dalam
pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau pengetian yang luas.
norma yang berfungsi sebagai pengendali
sikap dan prilaku siswa. Tujuan TUJUAN BELAJAR
pembelajaran menggambarkan kemampuan Tujuan akhir dalam belajar dan
atau tingkat penguasaan yang diharapkan pembelajaran adalah untuk tujuan perubahan
dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti tingkah laku objek belajar dari semua
suatu proses pembelajaran (Sugandi, dkk tingkatan. Mulai dari tingkat pra sekolah,
dalam Sarjanaku, 2012). Sedangkan tujuan sekolah dasar, SMP, SMA, dan PT. Baik pada
pembelajaran adalah perubahan prilaku dan sekolah yang bersifat formal maupun non
tingkah laku yang positif dari peserta didik formal. Perubahan tingkah laku tersebut dapat
setelah mengikuti kegiatan belajar dan dijelaskan dari yang tidak baik menjadi baik,
mengajar, seperti: perubahan yang secara dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
psikologis akan tampil dalam tingkah laku ragu-ragu menjadi memiliki keyakinan, dari
(over behavior) yang dapat diamati melalui yang tidak tahu sama sekali, secara simultan
alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, dapat belajar secara teratur dan terencana.
motorik dan gaya hidupnya (Sugandi, dkk Maksud dan tujuan belajar adalah
dalam Sarjanaku, 2012). untuk mendapat ilmu pengetahuan. Namun
Sedangkan menurut teori pembelajaran ilmu yang didapat, tidak hanya didapatkan
yang dikemukakan Carl Roger dalam Alu dengan tiba-tiba seperti durian runtuh, tetapi
Syahruddin (2012) menjelaskan bahwa, dalam dapat terjadi melalui peroses pembelajaran.
teori humanis berpendapat tentang Tujuan belajar tersebut, bisa terjadi perbedaan
pembelajaran manusia bergantung kepada diantara satu pakar dengan pakar yang
emosi dan perasaannya. Menurut Carl Rogers, lainnya. Karena itu, dalam jurnal ini penulis
setiap individu itu mempunyai cara belajar mencoba untuk melihat dan mengkaji tujuan
yang berbeda dengan individu yang lain. belajar dari berabagai pendapat pakar dalam
Karena itu, strategi dan pendekatan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Kemudian,
proses pengajaran dan pembelajaran menurut teori Perilaku (Bandura) konsep
hendaklah dirancang dan disusun mengikut motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip
kehendak dan perkembangan emosi anak didik bahwa perilaku yang memperoleh
atau pelajar itu. Carl Rogers juga menjelaskan penguatan(reinforcement) di masa lalu lebih
bahwa setiap individu mempunyai potensi dan memiliki kemungkinan diulang dibandingkan
keinginan untuk mencapai aktualisasi diri. dengan perilaku yang tidak memperoleh
Maka dari itu, seorang guru hendaknya penguatan atau perilaku yang terkena
menjaga psikologi pelajar dan memberi hukuman (punishment). Dalam kenyataannya,
bimbingan supaya potensi mereka dapat dari pembahasan dan dalam membahas konsep
diperkembangkan ke tahap maksimal dan motivasi belajar, penganut teori perilaku lebih
sesuai dan maksud dan tujuan pembelajaran memfokuskan pada seberapa jauh siswatelah
(Carl Rogers dalam Alu Syahruddin, 2012) belajar untuk mengerjakan pekerjaan sekolah
Dengan demikian, yang menjadi pokok dalam rangka mendapatkan hasil yang
tujuan pembelajaran berdasarkan berbagai diinginkan (Bandura, 1986 dan Wielkeiwicks,
teori pembelajar adalah bertujuan untuk 1995).
perubahan tingkah laku anak didik. Namun Selain itu, menurut Ausubel dalam
demikian, bagaimana tingkat keberhasilan Tries Trysna (2014) menyatakan bahwa guru
dalam menggunakan teori pembelajaran yang harus dapat mengembangkan potensi kognitif
sudah ada, tergantung dari guru yang siswa melalui proses belajar yang bermakna.
mengajar dan penerimaan anak-anak didik. Sama seperti Bruner dan Gagne, Ausubel
Dengan kata lain, teori hanyalah merupakan beranggapan bahwa aktivitas belajar siswa,
satu perangkat menuju keberhasilan dalam terutama mereka yang berada di tingkat
Miswar Page 35
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017
pendidikan dasar akan bermanfaat kalau dasarnya belajar adalah suatu perubahan
mereka banyak dilibatkan dalam kegiatan dalam keribadian sebagai suatu pola baru yang
langsung. Namun untuk siswa pada tingkat berupa kecakapan sikap kebiasaan. Belajar
pendidikan lebih tinggi, maka kegiatan pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu
langsung akan menyita banyak waktu. Untuk proses perubahan yang terjadi pada individu
mereka, menurut Ausubel, lebih efektif kalau sebagai hasil dari pengalaman yang lain, yaitu
guru menggunakan penjelasan, peta konsep, suatu upaya untuk menguasai sesuatu hal yang
demonstrasi, diagram, dan ilustrasi (Tries baru. Konsep belajar ini mengandung dua hal,
Trysna, 2014). pertama, suatu hal untuk menusaia yang
Seterusnya, menurut Teori bermakna bahwa, menguasai sesuatu dalam
Koneksionisme Thorndike tujuan belajar belajar. Kedua, sesuatu yang baru dalam artian
adalah proses interaksi antara stimulus dan hasil yang diperoleh dari aktivitas dalam
respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat belajar (Vikson dan Zulfatrial, 2017).
merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti Dengan demikian maksud dan tujuan
pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat belajar yang dirumuskan pakar, tidak ada yang
ditangkap melalui alat indera. Sedangkan sama, tetapi memiliki perbedaan. Perbedaan
respon yaitu ineraksi yang dimunculkan tersebut dapat dipahami, karena mereka
peserta didik ketika belajar, yang juga dapat melihat tujuan belajar tidak dari sudut yang
berupa pikiran, perasaan, atau sama, tetapi dari sudut yang berbeda. Melalui
gerakan/tindakan. Dari defenisi ini maka sudut yang berbeda tersebut, sehingga
menurut Thorndike perubahan tingkah laku menimbulkan rumusan yang berbada pula
akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud dalam memahami makna dan arti dari maksud
kongkrit yaitu yang dapat diamati, atau tidak dan tujuan belajar yang dimaksudkan.
kongkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Seterusnya, untuk menjawab pertanyaan yang
Lain lagi menurut Teori Conditioning diajukan dalam jurnal ini, maka dapat
Watson yang memaknai bahwa, belajar adalah diuraikan sesuai dengan yang dikemukan di
proses interaksi antara stimulus dan respon, atas. Pertanyaan pertama, Apakah pengertian
namun stimulus dan respon yang dimaksud dan pemahaman teori CBSAK? Untuk
harus berbentuk tingkah laku yang dapat menjawab pertanyaan tersebut dapat diuraikan
diamati (observabel) dan dapat diukur. pada penjelasan dan penjabaran makalah
Dengan kata lain, walaupun dia mengakui seperti di bawah ini.
adanya perubahan-perubahan mental dalam
diri seseorang selama proses belajar, namun MEMAHAMI TEORI PEMBELAJARAN
hal-hal tersebut sebagai faktor yang tak perlu CBSAK
diperhitungkan (Tries Trysna, 2014). Jika dibagi prinsip pembelajaran dapat
Sedangkan menurut teori Conditioning dibedakan menjadi dua bagain, pertama
Edwin Guthrie menyatakan, hubungan antara prinsip pembelajaran universal (umum), dan
stimulus dan respon cenderung hanya bersifat kedua prinsip Pembelajaran Pendidikan
sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan Agama Islam (PAI). Prinsip berasal (dari kata
belajar perserta didik perlu sesering mungkin principia) berarti permulaan, titik awal yang
diberikan stimulus agar hubungan antara darinya lahir hal-hal tertentu. Prinsip dapat
stimulus dan respon bersifat tetap. Ia juga juga diartikan asas atau kebenaran yang
mengemukakan, agar respon yang muncul menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak.
sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka Sedangkan pembelajaran pada hakikatnya
diperlukan berbagai macam stimulus yang merupakan proses komunikasi transaksional
berhubungan dengan respon tersebut (Tries yang bersifat timbal balik, baik antara guru
Trysna, 2014). dengan peserta didik, peserta didik dengan
Seterusnya, menurut Vikson dan peserta didik untuk mencapai tujuan yang
Zulfatrial (2017) merumuskan bahwa, pada telah ditetapkan seperti dikutip dari Jurnal
Miswar Page 36
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017
Miswar Page 37
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017
kelihatan agak sedikit rumit, tetapi yang sebuah sinetron. Lebih jelasnya, dalam teori
terpenting adalah keluaran atau hasil yang ini, guru bersifat pasif sedangkan anak didik
diharapkan dari metode pembelajaran ini. bersifat aktif dan pro-aktif dalam belajar dan
dalam proses pembelajaran. Kendatipun guru
TEORI PEMBELAJARAN CBSAK pasif, tetapi tidak pasif seratus persen,
SEBAGAI TEORI ALTERNATIF namunbisa aktif apabila diperlukan terhadap
Dalam dunia pendidikan dari masa ke hal-hal yang tidak dipahami oleh anak didik
masa hingga ke masa mutakhir ini, maka berkaitan dengan materi yang dibahas atau
mungkin ratusan teori pembelajaran yang yang sedang mereka diskusikan.
sudah dirumuskan para pakar dalam bidang Berdasarkan pemikiran-pemikiran dan
pendidikan. Tidak hanya itu, mungkin pula asumsi-asumsi tersebut di atas, maka teori
para psikolog juga melakukan hal yang sama pembelajaran CBSAK dapat dijadikan teori
dan menemukan metodologi dalam bidang alternatif dalam proseses belajar dan mengajar
pengajaran, yang mungkin juga telah pada tingkatan tertentu seperti SMP, SMA,
dipergunakan para guru dan dosen pada hari SMK, dan Perguruan Tinggi (PT).
ini. Selama ini, secara umum teori Sejauhmana tingkat keberhasilan dalam
pembelajaran dan cara pembelajaran yang pekasnaaan teori ini? Dalam konteks ini,
banyak dilakukan para guru mempergunakan penulis belum sampai kepada tingkat aplikasi
metode ceramah, dan tanya jawab, serta terhadap teori, akan tetapi baru pada tingkat
diskusi yang lebih didominasi guru. Namun berteori dan berasumsi. Artinya, untuk
demikian, pada teori pemelajaran CBSAK, membuktikan kesyahkan dan kebenaran teori
hampir semua forum diskusi dimiliki dan ini, maka diperlukan berbagai uji coba teori
dikuasai oleh anak-anak didik. Lalu dalam pelaksanaan belajar dan proses
bagaimana peran guru? Seperti diuraikan di pembelajaran. Selain itu, jika diasumsikan
atas, peran guru dalam teori ini hanya sebagai bahwa, saat ini kita berada pada tingkat
fasilitator belaka. Artinya, guru tidak perperan kekosongan teori-teori baru dalam bidang
aktif dalam mengajar, tetapi anak didiklah pengajaran dan pemnbelajaran, maka dalam
berperan aktif sehingga teori pembelajaran ini kekosongan teori pembelajaran tersebut,
disebut dengan Cara Belajar Siswa Aktif dan mungkin teori CBSAK dapat dijadikan teori
Kreatif (CBSAK). alternatif bagi guru pada berbagai tingkatan
Jika teori-teori pembelajaran terfokus sekolah yang ada pada masa yang akan
kepada guru, maka CBSAK terfokus kepada datang.
anak didik. Melalui perbedaan cara dan titik Selanjutnya, untuk memudahkan
fokus pada pembelajaran atau teori dalam mengaplikasi teori CBSAK ini, maka
pembelajaran CBSAK ini, maka menulis dapat digunakan panduan atau langkah-
berpendapat bahwa, teori ini dapat dijadikan langkah di bawah ini. Adapun langkah-
teori alternatif pembelajaran alternatif, langkah atau cara-cara yang dapat dilakukan
terutama untuk masa kini, dan di masa yang dalam mengaflikasikan teori pembelajaran
akan datang. Secara lebih mendalam, maka CBSAK dapat dipedomani tahapan dan proses
dalam teori ini mengandung dan memuat seperti ini:
makna filosofi pendidikan yang bebas. 1. Satu minggu atau beberapa hari sebelum
Artinya, pendidikan yang dilakukan tidak melaksanakan teori ini, maka guru
tergantung kepada guru yang mengajar, tetapi membagi siswa dalam beberapa
keberhasilan dalam belajar sangat ditentukan kelompok diskusi sesuai dengan
faktor anak didik, terutama berkaitan dengan kebutuhan.
aktifitas dan kreatifitas anak-anak didik. 2. Guru menjelaskan materi yang akan
Sementara itu, seorang guru tidak lebih dan diajarkan (diskusikan) siswa pada satu
tidak kurang hanya sebagai pengarah pekan ke depan.
(direction) atau sebagai sutradara dalam
Miswar Page 38
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017
Miswar Page 39
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017
Miswar Page 40
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017
Miswar Page 41
Teori Pembelajaran CBSAK Sebagai Sebuah Teori Alternatif