Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN FEBRIS DI RUANG IGD (MINA)

RUMAH SAKIT ISLAM SUNAN KUDUS

Disusun oleh :

NAMA : RINI PUTRI OKTAVIANI

NIM : 82021040074

PRODI : PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

STUDI PROFESI NERS TAHUN AJARAN

2021 / 2022
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA
FEBRIS

A. DEFINISI

Febris (demam) adalah kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang
normalsebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam
hipotalamusanterior. Suhu tubuh normal dapat dipertahankan, ada perubahan suhu
lingkungan,karena adanya kemampuan pada pusat termoregulasi untuk mengatur
keseimbanganantara panas yang diproduksi oleh jaringan, khususnya oleh otot dan
hati, dengan panasyang hilang. Dalam keadaan febris, keseimbangan tersebut
bergeser hingga terjadipeningkatan suhu dalam tubuh. Definisi demam (febris) adalah
suhu rectal yang lebih dari 380C (100,4 0F). suhunormal dapat berfluktuasi sepanjang
hari, berkisar antara 36,1 0C-380C (970F-100,4oF).umumnya suhu tubuh pada anak-
anak lebih tinggi, emudian menurun hingga padaatingkat dewasa pada usia 13-14
tahun pada anak perempuan, dan 17-18 tahun padaanak laki-laki. Febris adalah
peningkatan abnormal suhu badan rectal minimal 380C. demammerpakan tanda
adanya masalah yang menjadi penyebab, buakan suatu penyakit dantidak terjadi
dengan sendirinya.

Data klinis terkait menemukan tanda yang menunjukkankeseriusan demam (missal:


anak yang aktif dan sadar memiliki suhu 400C secara umumkurang mengkhawatirkan
dibandingkan dengan bayi yang lesu dan letargik dengan suhu390C. Tipe demam yang
mungkin kita jumpai antara lain adalah:-Demam septikSuhu badan berangsur naik ke
tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turunkembali ketingkat di atas normal
pada pagi hari. Sering disertai keluhan mengigil dan berkeringat. Bila demam yang
tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakanjuga demam hektik. -Demam
remitenSuhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan
normal.Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak
sebesarperbedaan suhu yang dicatat demam septik.-Demam intermiten Suhu
badanturun ketingkat yang normalselama beberapa jam dalamsatu hari. Bilademam
seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hariterbebas
demam diantara dua serangan demam disebut kuartana. -Demam kontinyuVariasi suhu
sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demamyang etrus
menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia. -Demam siklikTerjadi kenaikan suhu badan
selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periodebebas demam untuk beberapa
hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu sepertisemula. Suatu tipe demam
kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipedemam
intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin
dapatdihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti: abses, pneumonia,
infeksisaluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan
segeradengan suatu sebab yang jelas. (Nurarif & Kusuma, 2013)Menurut beberapa
definisi tentang febris di atas, dapat disimpulkan bahwa febrisadalah peningkatan
abnormal suhu badan minimal 380C sebagai akibat dari perubahanpada pusat
termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior.

B. ETIOLOGI

Penyebab febris selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan


toksemia,keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan

pusat regulasisuhu sentral (misalnya : perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk
mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam antara lain: ketelitian pengambilan
riwayatpenyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit,
danevaluasi pemeriksaan laboratorium, serta penunjang lain secara tepat dan holistic.
Beberapa hal khusus perlu dipeehatikan pada demam adalah cara timbul demam,lama
demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai demam.(aplikasi
nanda)Febris umumnya terjadi akibat adanya gangguan pada hipotalamus,
atausebaliknya dapat disebabkan oleh setiap gangguan berikut:-Penyebab umum febris
pada bayi antara lain infeksi saluran pernapasan atas danbawah, faringitis, otitis media,
dan infeksi virus umum dan enteric. Reaksi vaksinasi danpakaian yang terlalu tebal juga
seringmenjadipenyebab demam pada bayi.-Penyebab febris yang lebih serius antara
lain infeksi saluran kemih, pneumonia,bakteremia, meningitis, osteomielitis, atritis
septic, kanker, gangguan imunologik,keracunan atau overdosis obat, dan dehidrasi.
(Muscari, 2011)

C. PATOFISIOLOGI

Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi
adapeningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak
disertaipeningkatansetpoint. Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh
(respon imun) anakterhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila
ada infeksi atau zatasing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh
dengan dilepaskannyapirogen.Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal
dari dalam tubuh(pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal
dari infeksi olehmikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda
asing (noninfeksi).

Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang


terdapatpada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus.
Dalamhipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat
sertamengakibatkan peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan
menimbulkan reaksimenaikkan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh
darah tepi danmenghambat sekresi kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun,
terjadilahketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran panas.Inilah yang
menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akanmerangsang aktivitas
“tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangizat asing tersebut
dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam aminoyang berperan dalam
pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh. Sedangkan sifat-sifat demam
dapat berupa menggigil atau krisis/flush.Menggigil. Bila pengaturan termostat dengan
mendadak diubah dari tingkat normal kenilai yang lebih tinggi dari normal sebagai
akibat dari kerusakan jaringan,zat pirogen ataudehidrasi. Suhu tubuh biasanya
memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru.Krisis/flush. Bila faktor yang
menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan,termostat hipotalamus
dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin malahankembali ke tingkat
normal.

D. MANIFESTASI KLINIS

Tandaa dan gejala demam antara lain:

1. Kulit kemerahan
2. Hangat pada sentuhan
3. Peningkatan frekuensi pernafasan
4. Menggigil
5. Dehidrasi
6. Kehilangan nafsu makan

Banyak gejala yang menyertai demamtermasuk gejala nyeri punggung, anoreksia.


Batas mayornya yaitu suhu tubuh lebih dari 37. 5 sampai 40 derajar celcus kulit hangat
takichardi, sedangkan batas minor yang muncul yaitu kulit kemerahan peningkatan
kedalaman pernafasan menggigil/ merinding nyeri dan sakit yang spesifik atau umum
keliletihan kelemahan dan berkeringat
F. PATHWAY

Agen infeksius ( bakteri, virus Dehidrasi


dan jamur ) mediator inflamasi

Tubuh kehilangan cairan


Monisit / makrofag

Penurunan cairan intrasel


Sitokin pirogen

Mempengaruhi Demam
hipotalamus anterior

Ph berkurang Peningkatan suhu


Meningkatnya
metabolik tubuh

Anoreksia hipertermi
kelemahan
/muntah

Intolernsi aktivitas
Intake makanan
berkurang

Infeksi
Pengeluar
Infeksi Masuk tenggorokan
an cairan
bakteri saluran mukosa Nutrisi kurang
virus nafas berlebih Nyeri akut dari kebutuhan
Huda Nurarif, Amin & Kusuma, Hardhi. 2013
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Sebelum meningkat ke pemeriksaan yang lebih mutakhir yang siap untukdigunakan


seperti ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa ujicoba darah,
pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin.Dalam
tahap melalui biopsi pada tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat
dilakukanpemeriksaan seperti anginografi, aortografi atau limfangiografi.1.Pemeriksaan
laboratoriuma.HematologiKadar hemoglobin dapat normal atau menurun bila terjadi
penyulit perdarahan usus.b.Kimia darahPemeriksaan elektrolit, kadar glukosa, blood
urea nitrogen dan kreatinin harusdilakukan. c.ImunorologiWidal : pemeriksaan serologi
ini ditujukan untuk mendeteksi adanya antibody didalam darah terhadap antigen kuman
Salmonella typhi. Hasil positif dinytakan denganadanya aglutinasi. Hasil negative palsu
dapat disebabkan oleh karena antara lainpenderita sudah mendapatkan terapi
antibiotika, waktu pengambilan darah kurangdari 1 minggu sakit, keadaan umum pasien
buruk, dan adanya penyakit imunologiklain. d.UrinalisProtein: bervariasi dari negative
sampai positif (akibat demam)Leukosit dan eritrosit normal : bila meningkat
kemungkinan terjadi penyulite.MikrobiologiSediaan apus dan kultur dari tenggorok,
uretra, anus, serviks dan vagina harus dibuatdalam situasi yang tepat. Pemeriksaan
sputum diperlukan untuk pasien yang demamdisertai batuk-batuk. Pemeriksaan kultur
darah dan kultur cairan abnormal serta urindiperlukan untuk mengetahui komplikasi
yang muncul.f.RadiologiPembuatan foto toraks biasanya merupakan bagian dari
pemeriksaan untuk setiappenyakit demam yang signifikan.g.Biologi molekulerDengan
PCR (Polymerase Chain Reaction), dilakukan dengan perbanyakan DNAkuman yang
kemudian diidentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan ujiini dapat
mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit (sensifitas tinggi)Keperawatan
Pengelolaan pada penderita febris meliputi diagnosa keperawatan dan rencana
tindakan sebagai berikut: Diagnosa pertama yang muncul yaitu hipertemi yang ditandai
dengan peningkatan suhu tubuh dari 37,8 °C peroral atau 38,8 °C perektal. Diagnosa
ini mempunyai tujuan yaitu : kaji tentang penyebab hipertemi, monitor tanda – tanda
vital, berikan kompres air hangat untuk merangsang penurunan panas atau demam,
anjurkan pasien untuk banyak istirahat, pantau dan pengeluaran, ajarkan pentingnya
peningkatan masukan cairan selama cuaca hangat dan latihan, jelaskan kebutuhan
untuk menghindari alkohol, kafein, dan makan banayak selama cuaca panas, hindari
aktivitas di luar ruangan anatara pukul 11.00 – 14.00, ajarkan tanda – tanda awal
hipertemi atau sengatan panas : kulit merah, sakit kepala, keletihan, kehilangan nafsu
makan, kaloborasi dalam pemeberian antipiretik. Diagnosa keperawatan yang kedua
muncul yaitu resiko defesit volume cairan yang ditandai dengan dehidrasi peningkatan
penguapan / evaporasi ( Doenges. 2011 ).

Tujuan yang hendak dicapai adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan, deficit
volume cairan dapat diatasi. Kriteria hasil yang diharapkan adalah mempertahankan
cairan dan elektrolit dalam tubuh. Intervensinya yaitu kaji masukan dan haluan cairan,
kaji tanda – tanda vital pasien, ajarkan pasien pentingnya mempertahankan masukan
yang adekuat ( sedikitnya 2000 ml / hari, kecuali terdapat kontra indikasi penyakit
jantung, ginjal ), kaji tanda dan gejala dini defeisit volume cairan ( mukosa bibir kering,
penurunan berat badan ), timbang berat badan setiap hari. Diagnosa ketiga yang akan
muncul yaitu resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan penurunan
keinginan untuk makan ( anoreksi ) . Tujuannya yaitu kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil yang diharapkan yaitu berat badan normal, nafsu makan ada /
bertamabah. Intervesi yang akan dialakukan yaitu timbang berat badan pasien tiab hari.
Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat beri diet lunak, ajarkan pasien untuk makan
sedikit taoi sering, pertahankan kebersihan mulut dengan baik, sajikan makan dalam
bentuk yang menarik.

Diagnosa keempat yang akan muncul yaitu gangguan intoleransi aktivitas ditandai
dengan ketidsk mampuan untuk mempertahankan rutinitas sehari – hari, meningkatnya
keluhan fisik Tujuan setelah diakukan tindakan keperawatan diharapkan gangguan
intoleransi aktivitas dapat diatasi. Kriteria hasil yang diharapkan yaitu klien dapat
meningkatkan toleransi terhadap aktivitas sehari. Intervensi yang akan dilakukan : ukur
tanda – tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas, tingkatkan aktivitas perawatan diri
klien dari perawatan didri persial sampai lengkap sesuai dengan indikasi, ajarkan
pasien teknik penghetan energi, rencanakan periode istirahat sesuai jadwal harian
klien, identivikasi dan dorong kemajuan klien.
Diagnosa keperawatan kelima yaitu kurang pengetahuan ditandai dengan
mengungkapkan kurang penegetahuan atau keterampilan atau permintaan informasi
(Carpenito, 2011 ) Tujuannya yaitu Penegetahuan keluarga tentang demam bertambah.
Kriteria hasil yang diharapakn yaitu keluarga menyatakan kepahamannya tentang
perawatan demam di rumah. Intervensinya yaitu kaji penyuluhan atau pendidikan
kesehatan tentang perawatan anak demam dirumah. Beri evaluasi tentang pendidikan
kesehatan yang diberikan oleh perawat, beri reword kepada orang tua atas
keberhasilan menjawab yang di ajukan oleh perawat

F. PENGKAJIAN A,B,C,DAN D
1. Airway : Paten

Tidak paten : Gurgling / snoring / stridor

2. Breathing : Efektif Tidak efektif (absen)

Warna kulit : normal pucat

Pola nafas : normal tidak , …………………………..

Kerja nafas : normal takipnea bradipnea /

Menggunakan otot bantu nafas : ya tidak

Suara nafas : vesikuler wheezing ronchi stridor

Jejas : ya tidak

Deviasi trakea : ya tidak

Pengembangan dada : simetris tidak

Distensi vena jugularis: ya tidaK

3. Circulation : Kualitas nadi : kuat lemah

Ritme jantung : regular irregular

EKG : normal tidak normal

CRT : detik
warna kulit : normal pucat

Suhu kulit : hangat dingin

Diaphoresis : ya tidak

4. Disability

Tingkat kesadaran :

GCS : mata : ……. Verbal : …. Motorik : ……

Eksposure

A. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas klien

Meliputi : nama, tempat/ tanggal lahir, umur, jenis kelamin, nama orang tua,
perkerjaan orang tua, alamat, suku, bangsa, agama.

Keluhan utama Klien yang biasanya menderita febris mengeluh suhu tubuh panas >
37,5 °C, berkeringat, mual/muntah.

- Riwayat kesehatan sekarang

Pada umumnya didapatkan peningktan suhu tubuh diatas 37,5 °C, gejala febris
yang biasanya yang kan timbul menggigil, mual/muntah, berkeringat, nafsu makan
berkurang, gelisah, nyeri otot dan sendi.

- Riwayat kesehatan dulu

Pengakjian yang ditanyakan apabila klien pernah mengalmi penyakit sebelumnya.

- Riwayat kesehatan keluarga

Penyakit yang pernah di derita oleh keluarga baik itu penyakit keturunan ataupun
penyakit menular, ataupun penyakit yang sama
- Genogram

Petunjuk anggota keluarga klien.

- Riwayat kehamilan dan kelahira Meliputi : prenatal, natal, postnatal, serta data
pemebrian imunisasi pada anak.
- Riwayat social

Pengkajian terhadap perkembangan dan keadaan social klien. Kebutuhan dasar

Biasa klien dengan febris mengalami nafsu makan, dan susuh untuk makan sehingga
kekurang asupan nutrisi.

- Pola tidur

Biasa klien dengan febris mengalami susah untuk tidur karena klien merasa gelisah dan
berkeringat. Mandi

- Eliminasi

Eliminasi klien febris biasanya susah untuk buang air besar dan juga bias
mengakibatkan terjadi konsitensi bab menjadi cair.

- Pemeriksaan fisik

Kesadaran, Biasanya kesadran klien dengan febris 15 – 13, berat badan serta tinggi
badan

- Tanda – tanda vital

Biasa klien dengan febris suhunya > 37,5 °C, nadi > 80 x i

- Head to toe

Kepala dan leher Bentuk, kebersihan, ada bekas trauma atau tidak Kulit, rambut, kuku
gangguan / kelainan MataUmumnya mulai terlihat cekung atau tidak. Telingga, hidung,
tenggorokan dan mulut Bentuk, kebersihan, fungsi indranya adanya gangguan atau
tidak, biasanya pada klien dengan febris mukosa bibir klien akan kering dan pucat.
Thorak dan abdomen Biasa pernafasan cepat dan dalam, abdomen biasanya nyeri dan
ada peningkatan bising usus bising usus normal pada bayi 3 – 5 x i.

Sistem respirasi Umumnya fungsi pernafasan lebih cepat dan dalam.

- Sistem kardiovaskuler Pada kasus ini biasanya denyut pada nadinya meningkat
Sistem musculoskeletal Terjadi gangguan apa tidak.
- Sistem pernafasan Pada kasus ini tidak terdapat nafas yang tertinggal /
gerakan nafas dan biasanya kesadarannya gelisah, apatis atau koma
- Pemeriksaan tingkat perkembangan
- Kemandirian dan bergaul : Aktivitas sosial klien

Motorik halus Gerakan yang menggunakan otot halus atau sebagian anggota tubuh
tertentu, yang dipengaruhioleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya :
memindahkan benda dari tangn satu ke yang lain, mencoret – coret, menggunting
Motorik kasar Gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian besar
atau seluruh anggota tubuh yang di pengaruhi oleh kematangan fisik anak contohnya
kemampuan duduk, menendang, berlari, naik turun tangga ( Lerner & Hultsch. 1983)

Kognitif dan Bahasa Kemampuan klien untuk berbicara dan berhitung.

B. DIAGNOSA

1. Hipertemia berhubungan dengan proses infeksi

2. nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4. Intoleransi aktivitas
RENCANA KEPERAWATAN

Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi

Tujuan :

Suhu tubuh dalam batas normal

Bebas dari kedinginan

Suhu tubuh stabil 36.5 -37.5

Termolegulasi dalam batas normal

TTV dalam batas normal

Respirasi dalam batas normal

Intervensi

Memonitor ttv

Memonitor warna dan suhu kulit

Memonitor tingkat kesadaran

Kolaborasi dengan pe,berian anti septik

Beri pengobatan untuk mengurangi demam

Selimuti pasien

Kompres pasien pada bagian lipatan

Tingkatkan sirkulasi udara

Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis

Tujuan :

Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisiologis

Noc: setelah dilakukan tindakan nyeri dapat berkurang dan teratasi.


Kriteria:

Mampu mengontrol nyeri

Melapor bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri : skala nyari intensitas nyeri , frekuensi nyari, tanda nyeri

Menyatakakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.

Nic:

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karateristik durasi


frekuensi

Observasi reaksi nonferbal dari ketidak nyamanan

Pilih dan lakukan penangannan nyeri

Tentukan lokasi karateristik kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian analgetik.

nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah

Tujuan: Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat dengan

kriteria hasil: menunjukan BB stabil

Intervensi:

a. Awasi konsumsi makanan / cairan

R: Mengidentifikasi kekurangan nutrisi

b. Perhatikan adanya mual dan muntah

R: Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah atau
menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi

c. Berikan makanan sedikit tapi sering

R: Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan


d. Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan

R: Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek sosial

e. Berikan perawatan mulut sering

R: Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut yang
dapat mempengaruhi masukan makanan

Intoleransi aktivitas

Tujuan: Pasien dapat meningkatkan aktivitas yang dapat ditoleransi

Intervensi:

a. Pantau pasien untuk melakukan aktivitas

b. Kaji fektor yang menyebabkan keletihan

c. Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat

d. Pertahankan status nutrisi yang adekuat


DAFTAR PUSTAKA

Corwin. 2011. Hand Book Of Pathofisiologi. Jakarta:EGC

Huda Nurarif, Amin & Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & Nanda-NIC NOC. Jakarta: MediAction

Johnson, M., et all. 2011. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River

Julia Klaartje Kadang, SpA (2013). Metode Tepat Mengatasi Demam. www. Google. Com
diakses tanggal 12 Januari 2015.

Muscari, Mary E. 2001. Panduan Balajar: Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River

Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA : Definisi dan Klasifikasi. Jakarta :
Prima Medika.

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.

Robert, 2007, Penyakit – Penyakit Tropis, Artikel diakses dari www.who_peditric.com

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika

(15)

Sinarty hartanto. (2003). Anak Demam Perlu Kompres. www. Pediatrik. Com/knal.php. diakses
tanggal 12 Januari 2015.

Soedarto, 2007, Sinopsis Kedokteran Tropis, Airlangga Universitas Press, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai