Anda di halaman 1dari 16

Cedera Kepala

A.Mutmainna
105501110121
Pembimbing : dr. Imelda Farida, M.Kes, Sp.S
Pendahuluan

Cedera (injury) merupakan suatu keadaan yang ditandai adanya stimulus


patologis yang melampaui kemampuan pemulihan (recovery) suatu sel atau
jaringan. Bentuk dari stimulus patologis ini bersifat umum, bisa berupa trauma,
infeksi, iskemia, atau neoplasma. Dengan demikian, trauma merupakan salah satu
penyebab cedera pada suatu sel atau jaringan di tubuh manusia.

Cedera kepala dapat diakibatkan oleh trauma mekanik pada kepala baik secara
langsung atau tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis
berupa gangguan fisik, kognitif, dan fungsi psikososial secara sementara maupun
permanen.
Defenisi

Cedera kepala adalah suatu trauma


yang mengenai kulit kepala, tulang
tengkorak atau otak yang terjadi akibat
cedera baik secara langsung maupun
tidak langsung, dengan disertai atau
tanpa disertai perdarahan yang
mengakibatkan gangguan fungsi otak.
Gangguan fungsi otak dapat berupa
gangguan fisik, kognitif, dan psikososial
baik temporer maupun permanen.
Epidemiologi

Cedera kepala menyebabkan kematian dan


disabilitas di banyak negara di dunia.
Berdasarkan data yang didapatkan dari CDC,
sebanyak 1,7 juta orang mengalami cedera
kepala setiap tahun di Amerika Serikat.
Prevalensi nasional cedera kepala menurut
Riskesdas 2013 adalah 8,2%, meningkat 0,7%
dibandingkan tahun 2007. Sebanyak 40,6%
cedera kepala diakibatkan oleh kecelakaan
motor. Menurut sebaran kelompok usia, cedera
kepala lebih banyak terjadi pada pasien
dengan usia produktif.
Patofisiologi
01. Cedera Otak Primer
x
Perbedaan densitas Bergeraknya isi dalam
Cedera primer yang antara tulang tengkorak tengkorak memaksa
Pada daerah yang
diakibatkan oleh (substansi solid) dan otak otak membentur
berlawanan dengan
adanya benturan pada (substansi semisolid) permukaan dalam
tempat benturan akan
tulang tengkorak dan menyebabkan tengkorak tengkorak pada tempat
terjadi lesi yang disebut
daerah sekitarnya bergerak lebih cepat dari yang berlawanan dari
countercoup
disebut lesi coup muatan intrakranialnya benturan (contrecoup)

02. Cedera Otak Sekunder

akibat proses metabolisme dan homeostatis ion sel otak, hemodinamika intrakranial dan kompartement CSS yang
dimulai segera setelah trauma tetapi tidak tampak secara klinis segera setelah trauma.
Klasifikasi
KLASIFIKASI CEDERA
KEPALA

Derajat
Patologi Lokasi Lesi
Kesadaran(GCS)

a. Komosio
Lesi difus
serebri
Minimal

b. Kontusio Lesi sekunder


serebri Ringan

c. Laserasi Lesi fokal


serebri Sedang

Berat
Morfologi Cedera Kepala
Berdasarkan Lokasi Lesi :

Lesi Difus
● Cedera aksonal difus, cedera
vascular difus, edema otak dan
iskemia serebral

Lesi Fokal
● Cedera scalp, fraktur basis cranii,
kontusio dan laserasi serebri,
perdarahan intracranial
Berdasarkan Patologi

01 02
Komosio Serebri Kontusio
Serebri

03
Laserasi Serebri
Perdarahan Epidural

➢ adanya fraktur linear tengkorak, terutama di tulang temporal pars skuamosa


yang menyebabkan robeknya arteri meningea media.

- Usia muda (10-30 tahun)


- Perdarahan ini ditandai dgn akumulasi darah diantara
duramater dan tulang tengkorak
- Trias : interval lucid, hemiparesis, dilatasi pupil ipsilateral
- CT Scan : lesi hiperdens di temporal berbentuk cembung/biconvex
Perdarahan Subdural
➢ robeknya vena jembatan (bridging vein) terutama yang

berdekatan dgn sinus sagittal superior

- Klasifikasi: akut (< 3hari), subakut (3 hari–


3 minggu), kronik (>3 minggu)
- Perdarahan subdural kronik >> pasien
lanjut usia, org dgn rutin mengkonsumsi
alcohol, TIK rendah
- Gambaran CT Scan: Cresent shape/bulan
sabit
Perdarahan Subarachnoid

➢ akibat kerusakan pembuluh darah subarachnoid, kebocoran


LCS

- Tanda rangsang meningeal (+)


- Sering tjd akibat benturan pada otak atau leher dan
menyebabkan hilangnya kesadaran secara langsung.
- CT-Scan : lesi hiperdens di ruang subarachnoid
Perdarahan Intraventrikuler

Perdarahan intracranial non traumatic yang terbatas pada system ventrikel.


Perdarahan ini akibat pecahnya pembuluh darah intracerebral dalam dan jauh
dari daerah periventrikularm yang meluas ke system ventrikel. Gejala yang
tambak menyerupai SAH tapi dengan sakit kepala mendadak, kaku kuduk,
muntah, dan letargi.
Derajat Kesadaran Berdasarkan GCS

Kategori GCS Gambaran Klinis Ct-Scan Kepala

15 Pingsan(-)
Pingsan (-),defisit
defisit normal
Minimal neurologis(-)
neurologis (-) normal

Pingsan (-) <10 menit,


Ringan 13-15 normal
defisit neurologis (-)
Pingsan (-) <10 menit-6 jam,
Sedang 9-12 Abnormal
defisit neurologis (+)

3-8 Pingsan >6 jam, defisit


Berat Abnormal
neurologis (+)

Abnormal
Gejala dan Tanda Klinis
1). Cedera kepala minimal : 3). Cedera kepala sedang:
SKG 15; (-) pingsan, (-) SKG 9-12, pingsan 10
deficit neurologi, ct menit-6 jam, (+) deficit
scan, otak normal neurologi, ct scan otak
abnormal

4). Cedera kepala


2). Cedera kepala berat: SKG 3-8,
ringan: SKG 13-15; pingsan >6 jam,
tdp pingsang <10 (+) deficit
menit, (-) deficit neurologi, ct scan
neurologis, ct otak abnorma
scan otak normal
Tatalaksana
Breathing Disability

A
airway B C D

Airway Circulation
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai