Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok

FARMAKOTERAPI TERAPAN
GOUT DAN HIPERURISEMIA

DISUSUN OLEH

Kelompok 1
1. Adolfina Mangende (O1B1 21 052)
2. Aisah Nur Hawa (O1B1 21 053)
3. Alicia Catharina Tandra (O1B1 21 054)
4. Alya Zuhriyah (O1B1 21 055)
5. Andriyani Pradita (O1B1 21 056)
6. Aprilia Rezki Sakina (O1B1 21 057)
7. Arifin (O1B1 21 058)
8. Arnis Anggraini (O1B1 21 059)
9. Astri Wijayanti (O1B1 21 060)
10. Ayuviani Indah Lestari Sieri (O1B1 21 061)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
GOUT DAN HIPERURISEMIA
Pasien 52 tahun seorang supir mobil ke rumah sakit karena nyeri pada siku kanan setelah
kemarinnya bermain tenis. Suka terbangun subuh karena nyeri dan menggunakan asetaminofen
untuk nyerinya tersebut dan kembali tidur. Riwayat penyakit adalah hipertensi dan obesitas.
Sejak tamat SMA tidak pernah secara rutin ke dokter. Kedokter hanya ketika nyeri meningkat
itupun atas desakan istrinya terutama sejak ayahnya meninggal karena iskemik stroke.
Kunjungan terakhir 1 bulan lalu diresepkan HCT 12,5 mg p.o sekali sehari. Dia menjalani diet
dan olahraga. Tidak ada riwayat alergi obat dan makanan. Pemeriksaan fisik pada siku kanan
terasa nyeri dan eritema, panas dan bengkak sedang. Tanda vital normal.
Hasil lab: Asam Urat, 7.5 mg/dL
BUN, 10 mg/dL
SCr, 1.0 mg/dL
WBC count, 10.2 × 103/µL

Pertanyaan:
Apa tujuan terapi dan bagaiman tatalaksana terapi pada pasien? (first line dan terapi non
farmakologi?)
Jawab :
Hasil lab
Asam Urat 7.5 mg/dL (Normal 4,0-8,5, tetapi untuk yang sering merasakan nyeri idelanya <6
mg/dL)
BUN (Blood Urea Nitrogen) = 10 mg/dL (normal 8-24 mg/dL)
SCr (kreatinin) = 1,0 mg/dL (Normal 0,6-1,2 mg/dL)
WBC Count = 10.2 × 103/µL (5-10 × 10,53/ µL)
Goal terapi
Tujuan utama dari pengobatan tersebut adalah untuk mengurangi rasa sakit dan peradangannya,
tujuan terapi tidak boleh langsung untuk menurunkan kadar asam uratnya, karena pasien
kemungkinan sudah menderitanya sudah beberapa tahun lalu, dan tidak perlu terburu buru untuk
mengurangi kadar asam uratnya, namun dengan melakukan olahraga dan diet (terutama
mengurangi konsumsi purin).
Terapi Farmakologi

NSAID adah obat lini pertama untuk pengobatan gout, dengan fungsi ginjal normal yang
dapat dibuktikan dengan kadar BUN dan kreatininnya normal, tetapi dengan catatan bahwa
tekanan darahnya terus dikontrol. Ibuprofen 800 mg 3 kali sehari adalah pilihan tepat, tetapi
ibuprofen harus diminum terus menerus, Dosis 2.400 mg/hari tidak melebihi batas maksimum
yang direkomendasikan dosis 3.200 mg/hari.
Nonfarmakologi
1. Menggunakan Es
Manfaat aplikasi es pada sendi yang terkena gout akut radang sendi tidak boleh
diabaikan. Dalam sebuah studi,pegaplikasian es pada sendi yang terkena nyeri secara signifikan
dapat mengurangi rasa sakit.
2. Diet
Susu tinggi protein dapat mampu mencegah konsentrasi kadar asam urat, namun karena
pasien mengalami hipertensi dan obesitas, jadi pasien disankan untuk mengkonsumi susu yang
rendah lemak, serta mengurangi konsumsi yang mengandung purin daging, alkohol, dll. Selain
itu pasien juga harus diet garam mengingat dia memiliki riwayat hipertensi dan obesitas.
DAFTAR PUSTAKA

Alldredge, Brian K., 2013, Koda-Kimble &Young’s Applied Therapeutics, Wolters Kluwer
Philadelphia.

Dipiro, Joseph T., 2016, Pharmacotherapi and Principles & Practice, Mc Graw Hil : Newyork.

Anda mungkin juga menyukai