Anda di halaman 1dari 17

MATA KULIAH

KEPERAWATAN MATERNITAS II

TUGAS INDIVIDU

“ASUHAN KEPERAWATAN DEPRESI POSTPARTUM & POSTPARTUM BLUES”

Dosen Pembimbing : Ns. Dian Roza Adila, M.Kep

Disusun Oleh :

ISMAWATI (19031056)

Kelas : 2019 B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES HANG TUAH PEKANBARU

2021

1
”Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Depresi Postpartum”

1. Pengkajian
1) Identitas klien :
Data dari klien meliputi : nama, umur pekerjaan, pendidikan, alamat, medical record
2) Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan yang dirasakan saat ini yaitu : kehilangan darah dalam jumlah banyak
(> 500 ml), nadi lemah, pucat, lokea bewarna merah, haus, pusing, gelisah, letih,
tekanan darah rendah, ekstermitas dingin, dan mual.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik, hemofilia, riwayat
pre eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan kompresi pembuluh darah, tempat
implantasi plasenta, retensi sisa plasenta
3, Riwayat Kesehatan keluarga
Adanya riwayat keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi, penyakit
jantung, dan pre eklampsia, penyakit keturunan hemopilia dan penyakit menular
4. Riwayat Obstetrik
a) Riwayat menstruasi meliputi : menarche, lamanya siklus, banyaknya,
baunya, keluhan waktu haid, HPHT
b) Riwayat perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin yang keberapa, usia
mulai hamil
c) Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu riwayat hamil meliputi :
waktu hamil muda, hamil tua, apakah ada abortus, retensi plasenta
Riwayat persalinan meliputi : Tua kehamilan, cara persalinan, penolong,
tempat bersalin, apakah ada kesulitan dalam persalinan anak lahir atau
mati, berat badan anak waktu lahir, panjang waktu lahir.
Riwayat nifas meliputi : keadaan lochea, apakah ada pendarahan, ASI
cukup atau tidak dan kondisi ibu saat nifas, tinggi fundus uteri dan
kontraksi.

2
d) Riwayat Kehamilan sekarang
1. Hamil muda, keluhan selama hamil muda
2. Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peningkatan berat badan, tinggi
badan, suhu, nadi, pernafasan, peningkatan tekanan darah, keadaan
gizi akibat mual, keluhan lain.
3. Riwayat antenatal care meliputi : dimana tempat pelayanan, beberapa
kali, perawatan serta pengobatannya yang didapat.
5. Pola Aktivitas Sehari-hari
1. Makan dan minum, meliputi komposisi makanan, frekuensi, baik sebelum
dirawat maupun selama dirawat. Adapun makan dan minum pada masa nifas
harus bermutu dan bergizi, cukup kalori, makanan yang mengandung
protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
2. Eliminasi, meliputi pola dan defekasi, jumlah warna, konsistensi. Adanya
perubahan pola miksi dan defekasi. BAB harus ada 3-4 hari postpartum
sedangkan miksi hendaklah secepatnya dilakukan sendiri.
3. Istirahat atau tidur meliputi gangguan pola tidur karena perubahan peran dan
melaporkan kelelahan yang berlebihan.
4. personal hygine meliputi : pola atau frekuensi mandi, menggosok gigi,
keramas, baik sebelum dan selama dirawat serta perawatan menggantu
balutan atau duk.
6. Pemeriksaan Fisik
1) penampilan umum
 Kesadaran : compos mentis
 Keadaan : bersih, ekspresi wajah sedikit menahan nyeri apabila
bergerak
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/90mmHg
Nadi : 110x/menit
Respirasi : 25x/menit
Suhu : diukur aksila :38’c N : 2 hari post partum mengalami kenaikan suhu
karena dehidrasi

3
3. Muka dan kepala
 Rambut : bersih , tidak ada ketombe, rambut rontok tidak ada
 Muka : tidak ada cloasma, tidak oedem ditandai dengan kulit kembali
dalam 1 detik ketika ditekam
 Mata : tidak ada gangguan fungsi penglihatan, pergerakan otot mata
normal bisa melihat objek benda yang diberikan perawat.
 Hidung : tidak ada nyeri tekan, fungsi penciuman normal, tes hembus
dari hidung normal dengan adanya gerakan hembusan tissu, fungsi
penghirup baik : bisa mencium bau alkohol ketika mata ditutup
4. Telinga
 Bentuk telinga simetris antara telinga kiri dengan telinga kanan, pasien
dapat mendengar ucapan perawat
5. Leher
 Tidak ada peningkatan JVP, refleks menelan baik, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan kelenjar lymmphe
6. Dada
 Jantung : bunyi jantung S1 di ICS 4-5 kiri midklavikula (katup bikuspid
dan triskupid) : lup, bunyi jantung S2 di ICS 1-2 kiri midklavikula
(pulmonik) dan ICS 1-2 kanan midklavikula (orta) : dub (bunyi lebih
rendah dari S1) murumur (-) daereh apikal
 Paru : dada simetris, retraksi dada simetris, pada auskultasi terdengar suara
vesikuler di sebagian besar paru
 Payudara : simetris, kebersihan cukup, tidak ada pembengkakan, tidak ada
nyeri tekan, aerola bersih sudah ada keluaran ASI, putting susu menonjol
7. Abdomen
 Tidak ada luka operasi, TFU 2 jari dibawah pusat, linea nigra (-),striae(+)

2. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri: ancaman atau
merasakan ancaman terhadap integrasi fisik
2. koping individu tidak efektif berhubungan dengan stress kelahiran konsep diri
negative, system pendukung yang tidak adekuat
3. gangguan interaksi sosial berhubungan dengan depresi berat

4
3, Tabel Rencana Keperwatan
No Diagnosa keperawatan NOC NIC

1. Ansietas (sedang sampai kontrol kecemasan diri Konseling (5240)


berat) berhubungan dengan (1402) Defenisi : penggunaan proses
ancaman terhadap konsep defenisi : tindakan personal membantu interkatif yang berfokus
diri,ancaman atau untuk mengurangi perasaan pada kebutuhan, masalah atau
merasakan ancaman takut,tegang,atau gelisah dari perasaan klien SO untuk
terhadap integritas fisik sumber – sumber yang tidak meningkatkan atau mendukung
dapat teridentifikasi. koping individu, penyelesaian
Indikator : masalah dan hubungan interpersonal.
Aktivitas-aktivitas :
1.memantau intensitas
- bangun hubungan terapeutik yang
kecemasan dari (1)
didasarkan pada (rasa) saling percaya
ditingkatkan ke (4)
dan saling menghormati.
2. mengendalikan respon - bantu pasien untuk mengidentifikasi
kecemasan dari (2) masalah atau situasi yang
ditingkatkan ke (4) menyebabkan distress

3. menggunakan teknik - dukung pasien untuk


relaksasi untuk mengurangi mengidentifikasi kekuatan,dan
kecemasan dari (1) menguatkan hal tersebut
ditingkatkan ke (4)
- tunjukan empati,kehangatan,dan
4. mengurangi penyebab ketulusan
kecemasan dari (2)
ditingkatkan ke (4)

2. Koping individu tidak Kontrol kecemasan diri Konseling (5240)


efektif berhubungan (1402) Defenisi : penggunaan proses
dengan stress kelahiran Defenisi : tindakan personal membantu interkatif yang berfokus
konsep diri negative, untuk mengurangi perasaan pada kebutuhan, masalah atau
system pendukung yang takut,tegang,atau gelisah dari perasaan klien SO untuk
tidak adekuat sumber – sumber yang tidak meningkatkan atau mendukung
dapat teridentifikasi. koping individu, penyelesaian

5
Indikator : masalah dan hubungan interpersonal.
1. .memantau intensitas Aktivitas –aktivitas :
kecemasan dari (1) 1.dukung ekspresi perasaan (klien)
ditingkatkan ke (4) 2. bantu pasien untuk membuat daftar
2. memantau lamanya waktu dan memproritaskan kemungkinan
antara tiap episode cemas alternative (penyelesaian) masalah
dari (2) ditingkatkan ke (4) 3. gunakan alat pengkajian
3. menggunakan strategi ( misalnya,kertas, dan pensil audio
koping yang efektif dari (1) tape, videotape, latihan interaksi
ditingkatakn ke (4) dengan orang lain) untuk
4. menggunakan teknik meningkatkan kesadaran diri pasien
relaksasi untuk mengurangi dan pengetahuan konselor terhadap
kecemasan dari (2) situasi,dengan cara yang tepat.
ditingkatkan ke 4 4.dukung pengembangan
keterampilan baru, dengan tepat

3. Gangguan interaksi sosial Keterampilan interaksi Peningkatan sosialisasi (5100)


berhubungan dengan sosial (1502) Defenisi : fasailitasi kemampuan
depresi berat Defenisi : perilaku seseorang orang untuk berinteraksi dengan
yang dapat meningkatkan orang lain
hubungan yang efektif Aktivitas-aktivitas :
Indikator : 1.anjurkan peningkatan keterlibatan
1. menggunakan dalam hubungan yang sudah mapan
pembukaan/disclosure secara dari
tepat dari (1 )ditingkatkan ke 2. anjurkan kesabaran dalam
(4) pengembangan hubungan
2.menunjukan penerimaan 3.tingkatkan hubungan dengan orang
dari (2) ditingkatkan ke (4) –orang yang memiliki minat dan
3. bekerjasama dengan orang tujuan yang sama
lain dari (2) ditingkatkan ke 4.anjurkan kegiatan sosial dan
(4) masyarakat
4. menunjukan sensitivitas 5. anjurkan kejujuran dalam
kepada orang lain dari (1) mempresentasikan diri sendiri kepada
ditingkatkan ke (4) orang lain

6
5. menggunakan perilaku
asertif secara tepat dari (1)
ditingkatkan ke (4)
6. menggunakan konfrontasi
dengan tepat dari (1)
ditingkatkan ke (4)
7. menunjukan kehangatan
dari (2) ditingkatakan ke (5)
8. menunjukan sikap yang
tenang dari (2) ditingkatkan
ke (5)
9. terlibat dengan orang lain
dari (1) ditingkatkan ke (4)
10. menunujukan
kepercayaan dari (2)
ditingkatkan ke (4)
11. menggunakan kompromi
dengan tepat dari 1
ditingkatkan ke 4

7
“Asuhan Keperawatan Postpartum Blues”

1. Pengkajian
Pengkajian pada pasien post partum blues menurut Bobak ( 2004 ) dapat dilakukan
pada pasien dalam beradaptasi menjadi orang tua baru. Pengkajiannya meliputi ;
a. Identitas klien.
Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, medical
record dan lain-lain
b. Keluhan Utama
Mudah marah, cemas, melukai diri
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada Ibu dengan depresi postpartum biasanya terjadi kurang nafsu makan,
sedih – murung, mudah marah, kelelahan, insomnia, anorexia, merasa
terganggu dengan perubahan fisik, sulit konsentrasi, melukai diri
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Berhubungan dengan kejadian pada persalinan masa lalu serta kesehatan
pasien
3) Riwayat kesehatan keluarga
Berhubungan dengan dukungan keluarga terhadap keadaan pasien
d. Riwayat Persalinan
Banyak ibu memperlihatkan suatu kebutuhan untuk memeriksa proses
kelahiran itu sendiri dan melihat kembali perilaku mereka saat hamil dalam upaya
retrospeksi diri (Konrad, 1987). Selama hamil, ibu dan pasangannya mungkin
telah membuat suatu rencana tertentu tentang kelahiran anak mereka, hal-hal yang
mencakup kelahiran pervagina dan beberapa intervensi medis. Apabila
pengalaman mereka dalam persalinan sangat berbeda dari yang diharapkan
(misalnya ; induksi, anestesi epidural, kelahiran sesar), orang tua bisa merasa
kecewa karena tidak bisa mencapai yang telah direncanakan sebelumnya.
Apa yang dirasakan orang tua tentang pengalaman melahirkan sudah pasti akan
mempengaruhi adaptasi mereka untuk menjadi orang tua.
e. Citra Diri Ibu

8
Satu pengkajian penting mengenai konsep diri, citra tubuh, dan seksualitas
ibu. Bagaimana perasaan ibu baru tentang diri dan tubuhnya selama masa nifas
dapat mempengaruhi perilaku dan adaptasinya dalam menjadi orang tua. Konsep
diri dan citra tubuh ibu juga dapat mempengaruhi seksualitasnya. Perasaan-
perasaan yang berkaitan dengan penyesuaian perilaku seksual setelah melahirkan
seringkali menimbulkan kekhawatiran pada orang tua baru. Ibu yang baru
melahirkan bisa merasa enggan untuk memulai hubungan seksual karena takut
merasa nyeri atau takut bahwa hubungan seksual akan mengganggu penyembuhan
jaringan perineum.
f. Interaksi Orang Tua-Bayi
Suatu pengkajian pada masa nifas yang menyeluruh meliputi evaluasi
interaksi orang tua dengan bayi baru. Respon orang tua terhadap kelahiran anak
meliputi perilaku adaptif dan perilaku maladatif. Baik ibu maupun ayah
menunjukkan kedua jenis perilaku maupun saat ini kebanyakan riset hanya
berfokus pada ibu. Banyak orang tua baru mengalami kesulitan untuk menjadi
orang tua sampai akhirnya keterampilan mereka membaik. Kualitas keibuan atau
kebapaan pada perilaku orang tua membantu perawatan dan perlindungan anak.
Tanda-tanda yang menunjukkan ada atau tidaknya kualitas ini, terlihat segera
setelah ibu melahirkan, saat orang tua bereaksi terhadap bayi baru lahir dan
melanjutkan proses untuk menegakkan hubungan mereka.
g. Perilaku Adaptif dan Perilaku Maladaptif
Perilaku adaptif berasal dari penerimaan dan persepsi realistis orang tua
terhadap kebutuhan bayinya yang baru lahir dan keterbatasan kemampuan mereka,
respon social yang tidak matur, dan ketidakberdayaannya. Orang tua
menunjukkan perilaku yang adaptif ketika mereka merasakan suka cita karena
kehadiran bayinya dan karena tugas-tugas yang diselesaikan untuk dan bersama
anaknya, saat mereka memahami yang dikatakan bayinya melalui ekspresi emosi
yang diperlihatkan bayi dan yang kemudian menenangkan bayinya, dan ketika
mereka dapat membaca gerakan bayi dan dapat merasa tingkat kelelahan bayi.
Perilaku maladaptif terlihat ketika respon orang tua tidak sesuai dengan kebutuhan
bayinya. Mereka tidak dapat merasakan kesenangan dari kontak fisik dengan anak
mereka. Bayi-bayi ini cenderung akan dapat diperlakukan kasar. Orang tua tidak
merasa tertarik untuk melihat anaknya. Tugas merawat anak seperti memandikan
atau mengganti pakaian, dipandang sebagai sesuatu yang menyebalkan. Orang tua

9
tidak mampu membedakan cara berespon terhadap tanda yang disampaikan oleh
bayi, seperti rasa lapar, lelah keinginan untuk berbicara dan kebutuhan untuk
dipeluk dan melakukan kontak mata. Tampaknya sukar bagi mereka untuk
menerima anaknya sebagai anak yang sehat dan gembira.
h. Struktur dan Fungsi Keluarga
Komponen penting lain dalam pengkajian pada pasien post partum blues ialah
melihat komposisi dan fungsi keluarga. Penyesuaian seorang wanita terhadap
perannya sebagai ibu sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan pasangannya,
ibunya dengan keluarga lain, dan anak-anak lain. Perawat dapat membantu
meringankan tugas ibu baru yang akan pulang dengan mengkaji kemungkinan
konflik yang bisa terjadi diantara anggota keluarga dan membantu ibu
merencanakan strategi untuk mengatasi masalah tersebut sebelum keluar dari
rumah sakit
i. Perubahan Mood.
Kurang nafsu makan, sedih – murung, perasaan tidak berharga, mudah marah,
kelelahan, insomnia, anorexia, merasa terganggu dengan perubahan fisik, sulit
konsentrasi, melukai diri, anhedonia, menyalahkan diri, lemah dalam kehendak,
tidak mempunyai harapan untuk masa depan, tidak mau berhubungan dengan
orang lain. Di sisi lain kadang ibu jengkel dan sulit untuk mencintai bayinya yang
tidak mau tidur dan menangis terus serta mengotori kain yang baru diganti. Hal ini
menimbulkan kecemasan dan perasaan bersalah pada diri ibu walau jarang
ditemui ibu yang benar–benar memusuhi bayinya.
j. Kebiasaan sehari-hari
1) Kebiasaan perorangan
Biasanya kebersihan perorangan tidak terjaga (kebersihan kurang)
2) Tidur
Biasanya klien mengalami gangguan tidur, gelisah
3) Data sosek
Biasanya gangguan psikologis ini banyak ditemukan pada ekonomi rendah
4) Data psikologis
Biasanya klien murung, gelisah, rasa tidak percaya kepada orang lain, cemas,
menahan diri.

10
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan stress psikologis ditandai dengan gelisah, insomnia,
resah, ketakutan, sedih, fokus pada diri, kekhawatiran dan cemas
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan psikologi dan lingkungan ditandai
dengan: usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas,
depresi,kelelahan, takut,kesendirian,pencahayaan, medikasi, kebisingan.
3. Kurang pengetahuan (keluarga) tentang perawatan bayi dan pemulihan diri
berhubungan dengan kurang terpaparnya keluarga terhadap informasi

4. Intervensi Keperawatan
NO Diagnosa keperawatan NOC NIC

1. Ansietas berhubungan Kontrol kecemasan diri (1402) Pengurangan kecemasan (5820)


dengan stress psikologis Definisi ; tindakan personal untuk Definisi : mengurangi tekanan,
ditandai dengan gelisah, mengurangi perasaan takut, ketakutan,firasat, maupun
insomnia, resah, tegang, atau gelisah dari sumber- ketidaknyamanan terkait dari
ketakutan, sedih, fokus sumber yang tidak dapatt sumber-sumber bahaya yang tidak
pada diri, kekhawatiran diidentifikasikan. teridentifikasi.
dan cemas Dengan tujuan kontrol Aktivitas-aktivitas :
kecemasan pasien berkurang - Gunakan pendekatan yang
setelah dilakukan asuhan tenang dan menyakinkan
keperawatan selama 1x24 jam - Nyatakan dengan jelas harapan
Indikator : terhadap perilaku klien
1. Memantau intensitas - Jelaskan semua prosedur dan
kecemasaan dari (1) apa yang dirasakan selama
ditingkatkan ke (4) prosedur
2. Mencanakan strategi koping - Pahami situasi krisis yang
untuk situasi yang terjadi perspektif klien
menimbulakan stres dari (1) - Berikan informasi faktual
ditingkatkan ke (5) terkait diagnosis, perawatan
3. Menggunakan strategi koping dan prognosis
yang efektif dari (1) - Berada disisi klien untuk
ditingkatkan (5) meningkatkan rasa aman dan
4. Menggunakan teknik relaksasi mengurangi ketakutan

11
untuk mengurangi - Dorong keluarga untuk
kecemasaan dari (2) menemani anak
ditingkatkan ke (5) - Lakukan back/ neck rub
5. Memantau manifestasi fisik - Dengarkan dengan penuh
dari kecemasan dari (2) perhatian
ditingkatkan ke (4) - Identifikasikan tingkat
6. Memantau manifestasi kecemasaan
perilaku dari kecemasan dari - Bantu pasien mengenal situasi
(2) ditinggkat ke (4) yang menimbulakan
7. Mengendalikan respon kecemasan
kecemasaan dari (2) - Dorong pasien untuk
ditingkatkan ke (4) mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
- Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
- Berikan obat untuk
mengurangi kecemasan.

2, Gangguan pola tidur Tidur (0004) Peningkatan tidur (1850)


berhubungan dengan Definisi : periode alami Definisi : memfasilitas tidur/siklus
psikologis dan mengistirahatkan kesadaran bangun yang teratur
lingkungan ditandai dalam memulihkan tubuh Aktivitas-aktivitas :
dengan Dengan tujuan kebutuhan - tentukan pola tidur/aktivitas
- Usia istirahat cukup setelah dilakukan - jelaskan pentingnya tidur yang
- Kecemasan asuhan keperawatan selama 1x24 cukup selama kehamilan,
- Agen biokimia jam penyakit, tekanan psikososial,
- Suhu tubuh indikator : dll
- Pola aktivitas 1. jam tidur dari (1) ditingkatkan - monitor pola tidur pasien dan
- Depresi ke (5) catat kondisi pasien
- Kelelahan 2. jam tidur diobservasi dari (1) (misalnya,apnea tidur,
- Takut ditingkatkan ke (5) sumbatan jalan
- Kesendirian 3. pola tidur dari (1) napas,nyeri/ketidaknyamanan
- Pencahayaan ditingkatkan ke (5) dan frekuensi BAK) dan
- Medikasi (depresan 4. kualitas tiur dari (1) psikologis(misalnya ketakutan

12
stimulan) ditingkatkan ke (5) atau kecemasan) keadaan yang
- kebisingan mengganggu tidur

- sesuaikan lingkungan
(misalnya
cahaya,kebisingan,suhu,kasur
dan tempat tidur) untuk
meningkatkan tidur.

3,
Kurang pengetahuan Pengetahuan : perawatan bayi
Pendidikan orangtua :Bayi
(keluarga) tentang (1819)
(5568)
perawatan bayi dan Definisi : tingkat pemahaman
Definisi : mengajarkan cara
pemulihan diri yang disampaikan tentang
pengasuhan dan perawatan fisik

13
berhubungan dengan merawat bayi dari lahir sampai yang diperlukan selama tahun
kurang terpaparnya ulang tahun pertama pertama kehidupan
keluarga terhadap Indikator : Aktivitas-aktivatas :
informasi 1. Karakteristik bayi normal dari - tentukan pengetahuan,
(1) ditingkatkan ke (5) kesiapam dan kemampuan
2. Pertumbuhan dan orangtua dalam belajar
perkembangan bayi dari (1) mengenai perawatan bayi
ditingkatkan ke (5) - berikan bimbingan antisipatif
3. Memposisikan bayi dengan mengenai perubahan
tepat dari (2) ditingkatkan ke perkembangan selama satu
(5) tahun pertama kehidupan
4. Menghisap non nutritif - ajarkan orangtua keterampilan
dibandingkan penghisapan dalam merawat bayi yang baru
nutritif dari (1) ditingkatkan lahir
ke (4) - ajarkan orangtua cara
5. Teknik pemberian makan bayi menyiapkan susu formula dan
dari (2) ditingkatkan ke (4) pemilihannya
6. cara memandikan bayi dari (2) - berikan informasi mengenai
ditingkatkan ke (4) perkembangan gigi dan
7. perawatan tali pusat dari (2) kebersihan mulut satu tahun
ditingkatkan ke (5) pertama
8. pola tidur bangun bayi dari (1) - berikan bimbingan antisipatif
ditingkatkan ke (4) mengenai perubahan pola
9. isyrat komunikasi bayi dari eliminasi selama stu tahun
(1) ditingkatkan ke (5) pertama
10. kebutuhan perawatan khusus - berikan bimbingan antisipatif
dari (2) ditingkatkan ke (4) mengenai perubahan pola tidur
selama satu tahun pertama
- motivasi orangtua untuk
memegang, memeluk, memijat,
dan menyentuh bayi
- motivasi orangtua untuk
memperdengarkan bunyi/audio
yang menyenangkan dan
14
stimulasi visual
- motivasi orangtua untuk
bermain dengan bayi
- demonstrasikan cara orangtua
menstimulasi perkembangan
bayi

Daftar pustaka
Nanda International. 2017. NANDA-I Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-
2020. Jakarta : EGC.

15
Bulechek, Gloria. dkk. (2016). Nursing Interventions Classification (NIC), Edisi 6.
Philadelpia: Elsevier.
Moorhead, Sue. dkk. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC), Edisi 5. Philadelpia:
Elsevier.

16
17

Anda mungkin juga menyukai