Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344510740

Kepuasan Pelanggan pada Produk Inovasi Pandemi COVID-19: Studi Kasus


pada Contactless Delivery KFC Indonesia

Article  in  INOVATOR · September 2020


DOI: 10.32832/inovator.v9i2.3508

CITATION READS

1 2,210

4 authors, including:

Novika Grasiaswaty
Universitas YARSI
23 PUBLICATIONS   11 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Workstress and Worker Wellbeing in Indonesia View project

Research Method in Psychology View project

All content following this page was uploaded by Novika Grasiaswaty on 07 October 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Vol.9 No. 2. 2020: 118-127 http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/INOVATOR/index

Kepuasan Pelanggan pada Produk Inovasi Pandemi COVID-19: Studi


Kasus pada Contactless Delivery KFC Indonesia
Fairuz Calista N.F., Zuniar Risanti Pratiwi, Tasqia Angelina Purnama, dan Novika
Grasiaswaty
Fakultas Psikologi Universitas YARSI
Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, 10510, Jakarta

Info Artikel Abstraksi


Kata Kunci: Penelitian ini mengenai evaluasi kepuasan pelanggan terhadap produk inovasi
COVID-19; Kepuasan selama pandemi Covid-19 yaitu contactless delivery yang dilakukan oleh KFC
pelanggan; Pandemi; dan Indonesia. Penelitian menggunakan mix-method dengan pendekatan kuantitatif
Pengiriman nirsentuh; dan kualitatif. Pengambilan data menggunakan tiga buah sudut pandang:
Kepuasan pelanggan kuesioner terhadap konsumen yang pernah menggunakan produk ini, wawancara
mendalam terhadap pelanggan serta evaluasi terhadap iklan digital terkait produk.
Kuesioner diberikan kepada 20 pelanggan, wawancara terhadap 3 pelanggan serta
analisis terhadap 93 komentar pada iklan digital mengenai contactless delivery di
Instagram resmi KFC Indonesia. Dapat diambil kesimpulan jika program
ISSN (print): 1978-6387 contactless delivery KFC disukai atau dinilai baik oleh partisipan. Partisipan
ISSN (online): 2623-050X berpendapat jika program contactless delivery KFC ini bermanfaat untuk dicoba
dalam kondisi COVID-19. Hal ini dikarenakan mereka menganggap bahwa
dengan menggunakan program ini dapat membantu dalam pencegahan
penyebaran COVID-19, serta tentu memenuhi kebutuhan dasar manusia yaitu
makan dalam kondisi COVID-19 dengan aman dan nyaman.

Abstract
Keywords: This study is about evaluating customer satisfaction with innovation products dur-
Contactless delivery; ing the Covid-19 pandemic, namely contactless delivery conducted by KFC Indo-
COVID-19; Customer satis- nesia. The research uses mix-method with quantitative and qualitative approaches.
faction; and Pandemic. Data collected with three different way: a questionnaire to consumers who have
used this product, in-depth interviews with customers and evaluation of digital
advertising related to the product. The questionnaire was given to 20 customers,
interviews with three customers and an analysis of 93 comments on digital adver-
Korespondensi Penulis: tisements regarding contactless delivery on KFC Indonesia's official Instagram.
Novika Grasiaswaty Conclusions can be drawn if the KFC contactless delivery program is favoured or
Email: rated well by the participants. Participants argued that the KFC contactless deliv-
Novika.grasiaswaty88@gmail.com ery program was useful to try in COVID-19 conditions. They consider using this
program can help in preventing the spread of COVID-19, and meet the basic hu-
man needs of eating in COVID-19 conditions safely and comfortably.

118
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 118-127

1. Pendahuluan dahuluan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta


dan ekspansi area jangkauan hingga ke kota-
Kentucky Fried Chicken (KFC) pertama kota besar di Indonesia, antara lain Bandung,
kali didirikan pada tahun 1930 oleh Colonel Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan
Harland Sanders (lahir pada 9 September
Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam
1890) pada usia 65 tahun. KFC merupakan sa-
pengembangan brand menjadikan KFC se-
lah satu bisnis terbesar global industri pela-
yanan makanan dan secara luas dikenal di bagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal
seluruh dunia sebagai wajah Colonel Sanders. luas dan berpengaruh di Indonesia (Sutarsa,
Saat ini Kolonel telah menyebarkan indus- 2019). Keberhasilan ini juga dapat dilihat dari
trinya lebih dari 80 negara di seluruh dunia semakin bertambahnya jumlah gerai KFC yang
(Chaplinnn, 2013). dibuka, dari awal pertama hanya satu gerai
Setelah start-up luar biasa pada tahun sampai saat ini terdapat 689 gerai KFC yang
1952, Kolonel meyakinkan dirinya selama sisa tersebar di 163 kota atau kabupaten di Indo-
hidupnya kepada usaha waralaba ayam. Un- nesia.
tuk menyebarkan resepnya yang terkenal, ia Semenjak awal bulan Maret 2020, terjadi
membentang negara di mobilnya dari usaha perubahan yang dirasakan masyarakat Indo-
kecil di Kentucky untuk memasak dengan nesia pada kehidupan hariannya dikarenakan
ayam untuk pemilik restoran dan karyawan- adanya epidemi virus corona atau COVID-19.
nya. Kolonel membuat kesepakatan dengan Salah satu perubahannya berupa imbauan pe-
pembentukan, mengatakan bahwa mereka merintah agar masyarakat menjaga jarak dan
akan membayar satu sen untuk setiap ayam tetap tinggal di rumah, dalam rangka usaha
mereka dijual di restoran mereka (Chaplinnn, pencegahan penularan COVID-19, pemerintah
2013). mengimbau masyarakatnya untuk menjaga ja-
Pada tahun 1964, tidak sedikit restoran rak dan tetap tinggal di rumah.
setuju dengan kesepakatan itu. Kolonel telah Dengan adanya imbauan untuk menjaga
mendirikan lebih dari enam ratus outlet wa- jarak dan tinggal di rumah tentu saja memberi
ralaba di Amerika Serikat, Kanada dan outlet efek yang drastis pada berbagai sektor dalam
pertamanya di Inggris. Juga pada tahun 1964, kehidupan. Salah satu sektor yang terkena
Colonel Sanders memutuskan untuk menjual dampaknya adalah makanan cepat saji KFC,
bunga di Amerika Serikat perusahaan untuk PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Terfokus
perubahan kecil (hanya US $ 2 juta) untuk pada aktivitas operasional, KFC mengalami
faksi kecil investor, seperti John Y. Brown Jr, penurunan nilai penjualan dan jumlah tran-
Gubernur Kentucky dari tahun 1980 sampai saksi yang mempengaruhi perputaran khas
1984. Namun, Colonel Sanders terus menjadi perusahaan dan adanya perubahan pola kon-
juru bicara publik KFC dan pada tahun 1976, sumsi masyarakat yang dikarekanan tekanan
ia diangkat menjadi kedua di dunia selebriti COVID-19, menurut seorang Manajemen
paling diidentifikasi oleh survei independen FAST (Saleh, 2020).
(Chaplinnn, 2013). KFC melakukan berbagai cara dalam
PT Fastfood Indonesia Tbk. ialah pemilik menghadapi COVID-19, salah satunya adalah
tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan dengan contactless delivery, yaitu pengiriman
oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pi- makanan ke rumah tanpa adanya kontak
hak pertama yang mendapat waralaba KFC di langsung. Program contactless delivery ini tentu
Indonesia. Perseroan memulai operasi restoran saja disebarluaskan melalui berbagai media
pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan contohnya pada web resmi KFC (kfcku.com),
Melawai, Jakarta, dan telah sukses. Kesukses- Youtube (kfcindonesia), instagram (KFC indo-
an outlet ini kemudian dibuntuti dengan pen-
119
Kepuasan Pelanggan pada Produk Inovasi Pandemi COVID-19: Studi Kasus pada Contactless Delivery KFC Indonesia
Fairuz Calista N.F., Zuniar Risanti Pratiwi, Tasqia Angelina Purnama, dan Novika Grasiaswaty

nesia), twitter (@KFCINDONESIA), face-book Peneliti melihat program contactless deli-


(KFC), dan aplikasi (KFCKU). very berdasarkan salah satu cara pemasaran,
Dalam masa pandemi model layanan yaitu marketing mix (bauran pemasaran). Kotler
contactless delivery menjadi bagian penting dan Amstrong (2004) mendefinisikan bauran
(Farr et al., 2020; dan Zhao & Bacao, 2020). pemasaran sebagai seperangkat alat pema-
Dalam bisnis makanan model layanan contac- saran yang dibuat dan dapat dikendalikan
tless delivery telah menjadi salah pilihan bagi perusahan untuk menghasilkan tanggapan
konsumen. Perusahaan dan konsumen akan yang diinginkan di pasar sasaran (Khaeriyyah,
melakukan adaptasi baru, dengan menggu- 2010). Dalam Widjaya (2017), marketing mix
nakan contactless delivery (Diebner, Silliman, didefinisikan sebagai variabel-variabel yang
Ungerman, & Vancauwenberghe, 2020; Yu- akan diawasi dan disusun oleh perusahaan
chen, 2020; Emmanueli et al., 2020; Ota, Sangi- untuk memuaskan kelompok yang ditarget.
ta Ray, & Kumar, 2020; dan Pavlović, Banja- Bauran pemasaran produk, harga, promosi,
nin, Vukmirović, & Vukmirović, 2020) dan distribusi adalah strategi perusahaan
Penelitian ini mencoba untuk melihat untuk mewujudkan tujuannya untuk berusaha
program contactless delivery dari sudut pan- di pasar (Widjaya, 2017).
dang Stimulus Organism Response Model (SOR)
yang dikembangkan oleh Mehrebian dan 2. Metode Penelitian
Russel (Arviansyah, dkk. 2018). Berda-sarkan
Untuk mengetahui kepuasan pelanggan
SOR ini terdapat tiga komponen yang dapat
pada program contactless delivery KFC, peneliti
mempengaruhi perilaku membeli, yaitu Vlog-
menggunakan metode kuantitaif dan kuali-
ger Related Factors (Physical Attractiveness, So- tatif. Pada metode kuantitatif dilaukan ana-
cial Attractiveness, dan Attitude Homophily), Task lisis terhadap komentar pada postingan iklan
Related Factors (Imformativeness), dan Mood Re- di Instagram dan dilakukan penyebaran kue-
lated Factors (Entertaiment, Creativity, dan Video sioner kepuasan pelanggan dengan skala li-
Production Quality). kert, sedangkan pada metode kualitatif akan
Program contactless delivery yang dita- dilakukan wawancara semi-terstruktur. (Perta-
yangkan pada iklan tentu saja akan mem- nyaan kuesioner dan pedoman wawancara).
berikan stimulus yang akan ditangkap masya- Kuesioner penelitian dikembangkan de-
rakat dengan berbeda-beda. Berdasarkan per- ngan mengacudari Nofriyanto (2018). Penggu-
timbangan kelompok pada iklan tersebut yang naan sumber atau acuan ini peneliti lakukkan
dengan upaya memberi gambaran bagi
secara signifikan dapat mempengaruhi peri-
peneliti dalam membuat kuesioner. Setelah
laku membeli pada komponen Task Related
memiliki acuan ini, kuesioner dibuat dengan
Factors (Imformativeness), dimana masyarakat
adanya penesuaian terhadap produk peneliti
mendapatkan suatu keuntungan atau manfaat yaitu program contactless delivery KFC.
ketika membeli KFC dengan menggunakan Kuesioner dibagi menjadi empat dimensi
program contactless deliver. Selain itu adanya atau bagian, dimana peneliti berharap bagian-
komponen Vlogger Related Factors (Attitude bagian ini dapat menggambarkan kepuasan
Homophily), dimana dengan keadaan COVID- pelanggan pada program program contactless
19 masyarakat maupun karyawan KFC yang delivery KFC. Dimensi atau bagiannya adalah
melihat iklan tersebut merasa terhubung atau harga, praktis, kualitas, dan waktu. Dimensi
memiliki kesamaan dengan apa yang ada di harga menggambarkan tingkatan kepuasan
iklan, sehingga dapat beroengaruh dalam pe- target pasar terhadap harga makanan atau
rilaku membeli. minuman dan juga biaya kirim. Dimensi prak-
tis adalah tingkatan kemudahan atau kesulitan

120
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 118-127

dari proses penggunaan program, dimana berumur >50 tahun. Sedangkan dari status
praktis menggambarkan adaanya kemudahan responden yang masih melajang yaitu 17
atau manfaat akan produk. Dimensi kualitas orang dan 3 orang yang sudah berkeluarga
menggambarkan gambaran atau persepsi tar- (menikah dan memiliki anak). Tingkat pen-
get pasar terhadap program contactless delivery didikan terakhir orang juga beragam, dimana
KFC. Dimensi waktu ialah kehematan ataupun 12 orang berpendidikan terakhir SMA atau
kecepatan waktu yang digunakan dalam pe- sederajat, 3 orang berpendidikan SMP, 3 orang
laksanaan program contactless delivery KFC. berpendidikan akhir S2/Magister dan 2 orang
Dalam pembuatan kuesioner peneliti berpendidikan terakhir S1/ Sarjana. 17 orang
mendapatkan suatu kesulitan dikarenakan merupakan pelajar /mahasiswa, 2 orang be-
program contactless delivery KFC. Dimana kerja sebagai wiraswasta, dan 1 orang bekerja
peneliti menyadari bahwa sulit untuk mene- sebagai profesi. Sepuluh orang memiliki peng-
mukan partisipan yang sudah menggunakan hasilan < Rp 500.000, 4 orang berpenghasilan
program ini. Dalam mengatasi hal ini peneliti Rp1.000.000< sampai Rp 5.000.000, 2 orang
memiliki dua solusi yaitu: 1) peneliti sebagai berpenghasilan Rp 500.000< sampai Rp
anggota peneliti memesan makanan meng- 1.000.000, dan 2 partisipan berpenghasilan di-
gunakan program contactless delivery KFC, dan atas Rp 10.000.000.
anggota keluarga peneliti akan menjadi par- Berdasarkan kuesioner diketahui bahwa
tisipan dalam kuesioner dan wawancara. Lalu 12 dari 20 partisipan bertempat tinggal di da-
setelah peneliti menelepon cabang KFC, di- erah yang merupakan zona merah COVID-19.
temukan bahwa tidak semua cabang KFC me- Dengan, 6 partisipan bertempat tinggal di
lakukan program ini. Hal ini menjadi ham- Bekasi, 1 di Cempaka putih, 1 di Codet, 1 di
batan dalam mencari cabang KFC yang me- Jakarta Utara, 1 di Tanggerang Selatan, 1 di
lalukan program. 2) peneliti menunjukan iklan Tanjung Priuk, dan 1 di Kelapa Gading.
video akan program contactless delivery KFC Berdasarkan hasil penelitian terhadap
pada partisipan sebelum mengisi kue-sioner responden terkait dengan program Contactless
dan wawancara. Setelah melihat iklan, kue- Delivery KFC Indonesia. Hasil penelitian di-
sioner dan pertanyaan wawancara yang di- sajikan pada tabel 1. Dimensi yang terkait
berikan akan dalam bentuk pendapat atau dengan Contactless Delivery terdiri dari 4 di-
persepsi partisipan terhadap program contac- mensi.
tless delivery KFC.
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bah-
Setelah pertimbangan peneliti, peneliti
wa terkait dengan dimensi harga menun-
memutuskan melakukan pilihan kedua dalam
jukkan bahwa pelanggan merasa harga KFC
pembuatan kuesioner dan wawancara. Hal ini
dengan penggunaan jasa contactless delivery
peneliti putuskan karena peneliti ingin me-
untuk menghemat biaya dibanding pergi ke
ngetahui pendapat atau persepsi partisipan
gerai KFC menunjukkan, harga dengan meng-
dan apakah ia sekiranya akan merasa mau dan
gunakan. Responden merasa harga KF dengan
puas akan program contactless delivery KFC.
menggunakan jasa program contactless delivery
Jumlah responden dalam penelitian sebanyak
relatif sama dengan yang ada di gerai. Biaya
20 pelanggan.
pengiriman dirasakan oleh pelanggan tidak
memberatkan. Biaya Pengiriman untuk jasa
3. Hasil dan Pembahasan
contactless delivery sebesar Rp 12.000.
Hasil Hasil analisis terkait dengan dimensi
praktis, maka jasa contactless delivery dirasa-
Karakteristik Responden kan sangat praktis bagi pelanggan. Hal ni ter-
Karakterisktik responden bervariasi. Re- lihat dari respon pelanggan yang me-nyatakan
sponden terdiri 12 laki-laki dan 8 perempuan. bahwa program tersebut dapat membantu
Usia responden: 9 orang berumur < 20 tahun, dapat membantu pelanggan untuk menger-
8 orang berumur 21-30 tahun, dan 3 orang jakan hal-hal lain. Transaksi dalam ketika me-
121
Kepuasan Pelanggan pada Produk Inovasi Pandemi COVID-19: Studi Kasus pada Contactless Delivery KFC Indonesia
Fairuz Calista N.F., Zuniar Risanti Pratiwi, Tasqia Angelina Purnama, dan Novika Grasiaswaty

nggunakan jasa contactless delivery membantu KFC menjalankan dengan semaksimal mung-
pelanggan. Pelanggan merasakan bahwa tran- kin. Hanya 20% pelanggan yang merasa tidak
saksi pembayaran dalam menggunakan jasa yakin. Pelanggan yakin bahwa menggunakan
contactless delivery relatif dapat berjalan dengan jasa contactless delivery sangat membantu da-
mudah. Mayoritas pelanggan merasakan bah- lam pencegahan COVID-19. Hal ini ditun-
wa cara pemesanan dalam menggunakan jasa jukkan dengan responden yang merasa sangat
contactless delivery mudah. yakin dan yakin sebanyak 40% dan 50%. Pe-
Indikator untuk dimensi kualitas me- langgaan yakin bahwa makanan yang diantar
nunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pro- menggunakan jasa contactless delivery keber-
gram jasa contactless delivery pelanggan yakin sihan makanan dapat terjaga, 80%.

Tabel 1
Distribusi Frekuesnsi Dimensi Contactless Delivery
SS S TS STS
Dimensi Contactless Delivery
F % F % F % F %
Hemat Biaya 1 5 15 75 3 15 1 5
Harga Kesesuaian Harga 2 10 17 85 1 5 0 0
Biaya Pengiriman Tidak Membebani 1 5 11 55 7 35 1 5
Membantu Pekerjaan 5 25 15 75 0 0 0 0
Praktis Kemudahan Dalam Transaksi Pembayaran 3 15 17 85 0 0 0 0
Kemudahan dalam Pemesaanan 4 20 16 80 0 0 0 0
Pelaksanaan Program yg optimal 2 10 14 70 4 20 0 0
Kualitas Membantu Dalam Pencegahan Covid-19 8 40 10 50 1 5 1 5
Kebersihan Makanan Terjaga 2 10 16 80 1 5 1 5
Kecepatan Pengantaran 2 10 17 85 1 5 0 0
Waktu Kehangatan Kondisi Makanan 2 10 14 70 4 20 0 0
Kecepatan Proses Pembayaran 2 10 15 75 2 10 1 5
program contactless delivery KFC, ia juga me-
Dimensi waktu untuk menggunakan jasa nyatakan bahwa makanan dalam program dan
contactless delivery menunjukkan responden
merasa pengantaran makanan dilakukan de- yang ada di gerai seharusnya memiliki harga
ngan cepat. Hal ini tampak 85% menyatakan yang sama, ia juga berpendapat bahwa harga
cepat dan 10% menyatakan sangat cepat. Kon- biaya pengiriman relatif tergantung individu
disi makanan yang diantar Ketika sampai pa- yang membelinya
da pelanggan, pelanggan mersakan bahwa Dalam kategori kepraktisan, partisipan
kondisinya masih hangat. Hal ini tentunya A setuju bahwa program contactless delivery
terkait dengan jarak. Namun demikian res- KFC dapat membuat individu dapat mela-
ponden yang merasakan bahwa kondisi ma- kukan kegiatan lain, ia juga menilai bahwa
kanan masih segar mayoritas setuju. Kecepat- dalam transaksi pembayaran dan penerimaan
an proses pembayaran, pelanggan merasakan makanan tidak sulit, serta pemesanan ma-
bahwa proses pembayarannya dapat berjalan kanan juga tidaklah menyulitkan karena ha-
dengan cepat. nya diperlukan menelepon saja.
Dalam kategori kualitas, partisipan A
Hasil Wawancara
berpendapat bahwa ia tidak yakin dengan rea-
Partisipan A lisasi pelaksanaan program contactless delivery
Dalam kategori harga, partisipan A ber- dapat berjalan dengan maksimal, namun ia
pendapat bahwa ia akan menghemat biaya percaya bahwa dengan program ini dapat
bensin dan waktu dengan menggunakan membantu dalam kondisi COVID-19 dan juga
kebersihan makanan akan lebih terjaga.

122
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 113-122

Dalam kategori waktu, partisipan ber- sangat membantu dalam pencegahan COVID-
pendapat bahwa makanan akan sampai tidak 19 dan kebersihan makanan dapat terjaga
lama apabila tidak macet dan jaraknya dekat, dengan baik.
dan juga makanan akan masih terasa hangat Dalam kategori waktu, partisipan me-
walaupun tidak panas saat sampai ke rumah, ngatakan bahwa makanan yang dipesannya
dan partisipan A juga menyatakan bahwa lewat program contactless delivery akan sampai
transaksi pembayaran dan penerimaan ma- tidak lama jika jarak dari gerai KFC ke ru-
kanan dapat berjalan dengan cepat dan tidak mahnya dekat sehingga makanan yang di an-
merepotkan. tarkan masih hangat saat sampai ke rumah-
Partisipan A menyatakan bahwa ia mau nya. Kemudian ia mengatakan bahwa transak-
mencoba program contactless delivery. Lalu a- si pembayaran dan penerimaan makanan da-
pabila tidak ada hal yang tidak menyenangkan pat berjalan dengan cepat dan tidak me-
terjadi partisipan A mau memesan makanan repotkan.
melalui program ini lagi. Partisipan B mengatakan bahwa ia akan
mencoba memesan makanan menggunakan
Partisipan B
program contactless delivery. Jika setelah dia
Dalam kategori harga, partisipan B ber- memesan makanan melalui program contac-
pendapat bahwa ia lebih memilih untuk pergi tless delivery KFC tidak ada hal yang tidak
ke gerai KFC-nya langsung dikarenakan jarak menyenangkan atau merasa puas dengan
dari rumahnya ke gerai KFC relatif dekat. Jika layanan tersebut, maka ia mau memesan ma-
ia menggunakan contactless delivery, maka ia kanan melalui program ini lagi.
akan membayar biaya pengiriman yang mana
Partisipan C
biaya pengiriman lebih mahal daripada
membeli secara langsung di gerai KFC. Ia juga Dalam kategori harga, partisipan C
mengatakan bahwa makanan dalam program kurang memperhatikan dalam menggunakan
contactless delivery dan di gerai KFC seharus- program contactless delivery karena menurut
nya memiliki harga yang sama. Ia berpendapat partisipan C jika ingin mengkonsumsi ayam
bahwa dengan biaya pengiriman Rp12.000 gurih KFC harus pergi langsung ke gerai ter-
sangatlah mahal. Ia lebih memilih membelinya dekat. Menurutnya, ke gerai KFC baginya sa-
lewat ojek online karena disana sering terdapat lah satu destinasi untuk berpergian bersama
promo yaitu gratis biaya pengiriman. orang terdekat maupun keluarga sehingga un-
Dalam kategori kepraktisan, partisipan B tuk memesan untuk mengokunsumsinya di
setuju bahwa program contactless delivery KFC rumah dengan cara pakai jasa kurir itu tidak
dapat membantunya untuk mengerjakan hal- biasa baginya dan juga harus mewajibkan
hal lain. Ia juga menilai bahwa dalam transaksi membayar lebih.
pembayaran dan penerimaan makanan tidak Dalam kategori kepraktisan, Walaupun
sulit. Ia dapat melakukan pembayaran setelah menurut partisipan tidak biasa delivery order,
makanan tersebut sampai di rumahnya. Untuk tetap perlu untuk menggunakan program
pemesanan makanan juga menurutnya cukup tersebut karena mampu membantu menger-
menyulitkan dikarenakan ia harus mempunyai jakan hal yang lainnya jika sedang sibuk atau
pulsa untuk menelepon ke gerai KFC yang kurang banyak waktu apabila harus memasak
terdapat program contactless delivery. terlebih dahulu. Kemudahan juga dalam tran-
Dalam kategori kualitas, partisipan A saksi pembayaran karena langsung diantar ke
berpendapat bahwa ia tidak yakin dengan rumah tanpa harus menunggu dan mengantri
realisasi pelaksanaan program contactless deli- digerainya.
very dapat berjalan sesuai dengan iklan KFC di Dalam kategori kualitas, menurut par-
instagram. Kemudian ia percaya bahwa de- tisipan C mungkin sudah cukup baik karena
ngan menggunakan jasa contactless delivery dari pengalamannya jika ia sedang dalam

123
Kepuasan Pelanggan pada Produk Inovasi Pandemi COVID-19: Studi Kasus pada Contactless Delivery KFC Indonesia
Fairuz Calista N.F., Zuniar Risanti Pratiwi, Tasqia Angelina Purnama, dan Novika Grasiaswaty

perjalanan melihat kurir yang mengirim ma- prakteknya bakal kayak gitu? Manusia-
kanannya dengan sangat hati-hati untuk men- manusia +62 loh dimari.
jaga makanannya tersebut. Lalu, jika dikaitkan Ketiga, kritik mengenai proses contactless
dengan adanya wabah COVID-19 sekarang ini delivery pada iklan (tidak menggunakan sa-
menjadi mudah dan aman karena tidak harus rung tangan dari awal). Komnetar dari re-
bertemu banyak orang dan sedikit kemung- sponden: 1) Kenapa gak dari awal pakai
kinannya untuk bisa terkena virus tersebut. sarung tangan, dari awal masukin produknya
Dalam segi waktu, partisipan merasa ke dalam tas? Harusnya petugasnya dari awal
memang harus lebih bersabar untuk menung- menggunakan sarung tangan, 2) Lebih aman
gu pengiriman makanannya datang apalagi lagi masukinnya pakai sarung tangan juga.
disaat ia sudah tidak tertahan karena rasa Keempat, menanyakan wilayah KFC
laparnya. Dari pengalaman subjek, lebih dari 2 yang memberlakukan program contactless deli-
kali disaat memesan delivery order yang rata - very. Komentar dari responden: 1) Di KFC
rata cukup lama sehingga saat makanan da- Bireuen Aceh berlaku gak min order lewat
tang menurutnya tidak masalah tingkah ke- telepon gini?, 2) Bisa kirim ke area Kunjang
hangatannya. kabupaten Kediri?.
Menurut partisipan C, ia akan menggu- Kelima, menanyakan biaya pengiriman/
nakan jasa ini jika sangat memang diperlukan berkomentar biaya terlalu mahal. Komentar
dengan didukung waktu yang kurang banyak dari responden: 1) KFC Timika ongkos kirim-
dan pekerjaan yang sedang dikerjakananya nya mahal banget. 2) Ada ongkirnya?
belum terselesaikan misalnya. Lalu, dari pe- Keenam, terkait dengan jarak tempuh
ngalaman yang sudah ada ada kemungkinan pengiriman program contactless delivery. Ko-
ia ingin memesannya kembali jika dihadapkan mentar pelanggan: Ada telepon kesini min,
dengan situasi tersebut. tapi dijawab gak bisa antar karena lebih dari 5
km. padahal dulu awal tinggal masih bisa an-
Analisis Komentar Pada Postingan Iklan di
Instagram tar dari KFC yang Pamulang Square.
Ketujuh, meminta promo melalui pro-
Pada iklan di Instagram terdapat 93 ko- gram contactless delivery. Komentar pelanggan:
mentar yang ditinggalkan target pasar. Ber- 1) Free ongkir dong min, 2) Sesekali di gratisin
dasarkan komentar-komentar ini, peneliti me- dong, dengan situasi seperti ini sangat mem-
ngelompokkannya ke dalam sembilan kelom- bantu ya kan.
pok berbeda. Delapan, terkait dengan complaint kare-
Pertama, Mendukung program contac- na salah pesanan yang diterima. Komentar
tless delivery. Pengelompokan pertama ini pelanggan: Berharap #dirumahaja nunggu
merupakan kelompok komentar yang men- pesanan ternyata kecewa. Pesan mocca float di
dapat jumlah komentar dari taget pasar ter- KFC Ramayana Palembang tapi dikasih tanpa
banyak, yaitu 17 komentar. Beberapa con-toh ice cream.
dari kelompok komentar ini adalah: 1) Kalau Kesembilan, terkait dengan komentar
caranya bersih gini jadi nyaman order, 2) tidak jelas (syutingnya dimana, kenal dengan
Mantap ya KFC hebat. Semoga tetap lancar. orang di iklan, tag orang lain,). Komentar
Semua karyawan KFC diberi sehat selalu, 3) pelanggan: 1) Modelnya kayak gua kenal, 2)
Hebat! Akhirnya KFC mendukung program Syuting dimana ini?
#dirumahaja. Jika dilihat dari pengelompokkan dan
Kedua, Tidak mempercayai pada saat jumalahnya masing-masing komentar, kelom-
praktik akan sama seperti iklan. Komentar dari pok berpendapat bahwa komentar pada
responden: 1) Teori mah tjakep beda kalau postingan iklan instagram tidak memberikan
sama di lokasi kenyataannya. Gua sebagai gambaran akan kepuasan pelanggan dari pro-
mantan KFC menurut gua agak ribet, 2) Yakin gram contactless delivery. Diperlukan data lain
yang lebih valid dan reliabel contohnya data

124
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 113-122

pembelian menggunakan program contac-tless dimensi. Pada dimensi praktis jumlah point-
delivery dan perbandingan penghasil-annya nya adalah 192 point dari 240 point total per-
dengan sebelum diberlakukan progam con- dimensi. Dimensi ketiga, yaitu dimensi kua-
tactless delivery. litas memiliki total point 173 point dari 240
point total per-dimensi. Dan dimensi waktu
Analisis Hasil Pengambilan Data
memiliki jumlah 177 point dari 240 point total
Pertanyaan kuesioner peneliti berikan perdimensi. Total point seluruh item adalah
dalam bentuk pertanyaan favorable, yaitu 731 point dari 960 point total.
pertanyaan yang baik atau adanya gambaran Para partisipan lebih banyak memilih pi-
positif terhadap program contactless delivery lihan ‘setuju’ pada tiap item kuesioner, dimana
KFC. Kuesioner dibagi menjadi empat dimensi pemilihan pilihan ‘setuju’ paling sedikit ialah
atau bagian, dimana kelompok berharap ba- 11 partisipan dari 20 partisipan pada satu item.
gian-bagian ini dapat menggambarkan kepu- Hal ini menunjukan bahwa lebih dari 50%
asan pelanggan pada program program partisipan memilih setuju, sehingga dapat
contactless delivery KFC. Dimensi atau bagian- dikatakan program contactless delivery KFC
nya adalah harga, praktis, kualitas, dan waktu. dapat dibilang disukai atau dinilai baik oleh
Dimensi harga menggambarkan ting-katan partisipan. Selain itu, total point seluruh item
kepuasan target pasar terhadap harga ma- adalah 731, diamana tergolong dalam kategori
kanan atau minuman dan juga biaya kirim. sangat suka (point 721-960) dalam penggam-
Dimensi praktis adalah tingkatan kemudahan baran kepuasan atau penilaian partisipan ter-
atau kesulitan dari proses penggunaan pro- hadap produk.
gram, dimana praktis menggambarkan ada-
Analisis Hasil Wawancara
anya kemudahan atau manfaat akan produk.
Dimensi kualitas menggambarkan gambaran Dari ketiga partisipan yang sudah
atau persepsi target pasar terhadap program kelompok wawancarai, menunjukkan bahwa
contactless delivery KFC. Dan dimensi waktu partisipan menyetujui jika menggunakan jasa
ialah kehematan ataupun kecepatan waktu delivery dengan situasi tertentu seperti sedang
yang digunakan dalam pelaksanaan program mengerjakan pekerjaan yang harus tersele-
contactless delivery KFC. saikan atau jarak rumah yang cukup jauh
Dalam perhitungan kuantitas kuesioner karena bagaimanapun juga partisipan merasa
peneliti memberikan point pada tiap pilihan cukup praktis dalam memesan maupun dalam
jawaban, dimana pilihat sangat tidak setuju (1 melakukan pembayarannya. Tetapi, jika mera-
point), tidak setuju (2 point), setuju (3 point), sa situasi tersebut tidak mereka rasakan maka
dan sangat tidak setuju (4 point). Tiap item partisipan lebih memilih untuk ke gerai KFC
apabila setiap partisipan menjawab sangat dan partisipan juga menganggap bahwa kua-
setuju total point akan menjadi 80 point (4 point litas yang ada pada program KFC tersebut
x 20 partisipan), total point tiap dimensi 240 sudah cukup baik dan maksimal yang diambil
point (80 point x 3 item) dan keseluruhan 960 dari pengalaman partisipan sampai saat ini
point (80x12 item). Dimana untuk pengukuran walaupun memang harus bersabar demi me-
kepuasannya, total point yaitu 960 point, akan nunggu pengiriman makanan yang datang
dibagi menjadi 4 kategori. Dimana keempat kerumah. Gerai KFC yang sudah ada dimana-
kategori itu menggambarkan kepuasan atau mana dan adanya ojek online yang terkadang
penilaian partisipan terhadap produk. Katego- memudahkan partisipan untuk memesan ma-
rinya adalah sangat tidak suka (point 0-240), kanan tersebut dengan harga pengiriman yang
tidak suka (point 241-480), suka (point 481-720), cukup relatif lebih murah dari program contac-
dan sangat suka (point 721-960). tless delivery KFC sehingga partisipan meng-
Total point pada dimensi harga (item 1- anggap harga yang sudah ditarifkan terbilang
2-3) yaitu 184 point dari 240 point total per- cukup mahal.

125
Kepuasan Pelanggan pada Produk Inovasi Pandemi COVID-19: Studi Kasus pada Contactless Delivery KFC Indonesia
Fairuz Calista N.F., Zuniar Risanti Pratiwi, Tasqia Angelina Purnama, dan Novika Grasiaswaty

Jika dikaitkan dengan wabah COVID - kan program ini dapat membantu dalam
19 sekarang ini, partisipan merasa sangat pencegahan penyebaran COVID-19, serta ten-
membantu karena bisa menjauhkan partisi- tu memenuhi kebutuhan dasar manusia yaitu
pan dari virus yang ada karena partisipan ha- makan dalam kondisi COVID-19 dengan aman
nya diam dirumah dan makanan akan siap dan nyaman.
dikirimkan langsung kerumah. Partisipan ber-
asumsi jika memesan makanan melalui
program contactless delivery KFC tidak ada hal Saran
yang tidak menyenangkan atau merasa puas Digital marketing yang KFC lakukan
dengan layanan tersebut, maka ia mau me- untuk program contactless delivery sudah di-
mesan makanan melalui program ini lagi. lakukan dengan baik. Dimana mereka mem-
Oleh karena itu, berdasarkan wawancara perkenalkan langkah-langkah akan pelaksa-
terhadap tiga partisipan dapat diketahui bah- naan program ini ketika berjalan. Hal ini men-
wa program contactless delivery KFC ini ber- jadi informasi penting bagi pelanggan agar
manfaat untuk dicoba dalam kondisi COVID- mereka percaya dan menggunakan program
19. Hal ini dikarenakan mereka menganggap contactless delivery KFC. Namun, peneliti
bahwa dengan menggunakan program ini berpendapat bahwa iklan ini masih menim-
dapat membantu dalam pencegahan penye- bulkan keraguan akan keberlangsungan pro-
baran COVID-19, serta tentu memenuhi kebu- gram pada situasi nyatanya. Oleh ka-rena itu,
tuhan dasar manusia yaitu makan dalam kon- seperti yang peneliti sarankan diatas harus
disi COVID-19 dengan aman dan nyaman. adanya suatu tindakan yang membuat target
pasar yakin akan pelaksanaan program contac-
4. Simpulan dan Saran
tless delivery di kehidupan nyatanya. Sebelum
dilakukan tindakan (yang kelompok saran-
Simpulan
kan), lebih baik jika adanya iklan mengenai
Kesimpulan dari analisis yang peneliti tindakan ini sendiri, sehingga target pasar
dapatkan dari salah satu media sosial yaitu mengetahui bahwa pihak KFC mela-kukan
instagram yang melalui postingan iklan yang pengawasan yang ketat akan keber-lang-
ada pada akun resmi KFC menghasilkan bah- sungan program program contactless delivery.
wa komentar yang ada pada iklan di ins- Selain itu, hasil dari kuesioner kepuasan
tagram tersebut tidak memberikan gam-baran pelanggan juga dapat ditunjukan kepada
akan kepuasan pelanggan mengenai program umum, sehingga membuat rasa percaya pada
contactless delivery. Sehingga diperlukan data target pasar akan program contactless delivery.
lain yang lebih valid dan reliabel seperti data
pembelian perbandingan dari sebelum dan Daftar Pustaka
sesudah diberlakukan contactless delivery.
Kelompok menggunakan data dari kuesioner Chaplinnn. (2013). Sejarah Berdirinya KFC dan
dan hasil wawancara sebagai pelengkap data Perkebangannya Kini. Diakses pada
mengenai program contactless delivery. Jika tanggal 13 April 2020 dari
dilihat dari kuesioner, menun-jukan bahwa https://www.kaskus.co.id/thread/5127
lebih dari 50% partisipan pada setiap item 19cc1dd719772600000a/sejarah-
kuesioner memilih setuju, sehingga dapat berdirinya-kfc-dan-perkebangannya-
dikatakan program contactless delivery KFC kini/
disukai atau dinilai baik oleh partisipan. Ber- Arviansyah, Dhaneswara, A. P., Hidayanto, A.
dasarkan wawancara terhadap tiga par-tisipan N., & Zhu, Y. Q. (2018). Vlogging: Trig-
dapat diketahui bahwa program contactless ger to Impulse Buying Behaviors. In
delivery KFC ini bermanfaat untuk dicoba PACIS (p. 249).
dalam kondisi COVID-19. Hal ini karena me- Diebner, R., Silliman, E., Ungerman, K., &
reka menganggap bahwa dengan mengguna- Vancauwenberghe, M. (2020). Adapting

126
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 9 (2) 2020: 113-122

customer experience in the time of https://doi.org/10.3846/transport.2020.


coronavirus. McKinsey & Company, 12529
(April), 1–7. Retrieved from Saleh. (2020). RI Lawan Corona, Gerai KFC
https://www.mckinsey.com/business- Mulai Berdampak. dalam cnbcindone-
functions/marketing-and-sales/our- sia.com diakses pada Selasa, 14 April
insights/adapting-customer-experience- 2020.
in-the-time-of-coronavirus Sutarsa. (2019). Sejarah berdirinya KFC dan
Emmanueli, C., Maechler, N., Jain, N., Thomas, Pekembangannya di Indonesia. Diakses
A., Malfara, D., Moritz, S., … Nelson, A. pada tanggal 13 April, 2020 dari
(2020). Elevating customer experience https://www.vlikoo.com/2019/04/sejar
excellence in the next normal. McKinsey ah-berdirinya-kfc-dan-
& Company, (May), 1–6. Retrieved from perkembangannya-di-indonesia.html
https://www.mckinsey.com/business- Widjaya, P.G. (2017). Analisis Segmenting,
functions/operations/our- Targeting, Positioning dan Marketing
insights/elevating-customer-experience- Mix pada PT.Murni Jaya. AVOGRA
excellence-in-the-next-normal Vol.5, No.1. Surabaya: Universitas Kris-
Farr, M., Hu, S., Lindsey, S., Ripple, S., ten Petra.
Srikanth, S., & Webb, C. (2020). Yuchen, G. (2020). Factors Affecting Online
Coronavirus Pandemic Implications. Food Quality Control among Delivers in
Khaeriyyah, N. (2010). Analisis Pengaruh Delivery Process in Malaysia. IOSR
Promosi Terhadap Positioning Restoran Journal of Business and Management, 22(5),
Fast Food Merek Kentucky Fried Chick- 26–29. https://doi.org/10.9790/487X-
en (KFC) di Kota Bogor. Skripsi. 2205012629
Teknologi Pertanian. Departemen Zhao, Y., & Bacao, F. (2020). What factors
Teknologi Industri Pertanian. Institut determining customer continuingly
Pertanian Bogor. Bogor. using food delivery apps during 2019
Nofriyanto. (2018). Kuesioner Penelitian: novel coronavirus pandemic period ?
Pengaruh online Food Delivery (OFD), International Journal of Hospitality
Kualitas Produk, Halal Awareness Ter- Management What factors determining
hadap Kepuasan Pelanggan dan Loyal- customer continuingly using food
itas Pelanggan Di Usaha Kuliner di Yog- delivery apps during 2019 novel
yakarta. Diakses pada 16 April 2020 pa- coronavirus pandemic period ?
da International Journal of Hospitality
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/hand Management, 91(September), 102683.
le/123456789/11734/13.%2007.1%20Lam https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2020.102
pi- 683
ran%201%20Kuesioner.pdf?sequence=11
&isAllowed=y
Ota, R., Sangita Ray, S., & Kumar, R. (2020). A
Study on the Indian Consumer mindset
towards online shopping during the
pandemic period : A special reference to
Flipkart. Science, Technology and
Development, 9(7), 197–204.
Pavlović, Z., Banjanin, M., Vukmirović, J., &
Vukmirović, D. (2020). Contactless Ict
Transaction Model of the Urban
Transport Service. Transport, 0(0), 1–11.

127

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai