Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/356785157

Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien Post- Trans


Urethral Resection of the Prostate (TURP)

Article  in  Jurnal Kesehatan Vokasional · November 2021


DOI: 10.22146/jkesvo.66336

CITATIONS READS

0 227

10 authors, including:

Joko Susanto Trijati Lestari


Airlangga University Universitas Muhammadiyah Lamongan
24 PUBLICATIONS   5 CITATIONS    9 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Amellia Mardhika Makhfudli Makhfudli


Airlangga University Airlangga University
16 PUBLICATIONS   3 CITATIONS    16 PUBLICATIONS   21 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH View project

All content following this page was uploaded by Joko Susanto on 05 December 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Kesehatan Vokasional, Vol. 6 No. 4 (November 2021)
ISSN 2541‑0644 (print), ISSN 2599‑3275 (online)
DOI h ps://doi.org/10.22146/jkesvo.66336

Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien Post‑


Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP)

Joko Susanto1, Trijati Puspita Lestari2, Amellia Mardhika3, Makhfudli4

1,3Departemen
Kesehatan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga, Surabaya
1,3,4Fakultas
Keperawatan, Universitas Airlangga, Surabaya
2Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah, Lamongan

jsusanto@vokasi.unair.ac.id1, pipid.puspita@gmail.com2, ameliamardhika@vokasi.unair.ac.id3,


makhfudli@ p.unair.ac.id4

Diajukan 4 Juni 2021 Diperbaiki 8 November 2021 Diterima 30 November 2021


ABSTRAK

Latar Belakang: Inkontinensia urine (IU) adalah komplikasi yang sering timbul setelah tindakan Trans
Urethral Resection of the Prostate (TURP). Kondisi tersebut dapat diatasi dengan latihan kegel karena
mampu meningkatkan daya tahan otot dasar panggul sehingga meningkatkan resistensi uretra dan
memperbaiki kemampuan berkemih serta mudah dilakukan secara mandiri, kapan saja, dan dimana
saja.
Tujuan: Menganalisis efektifitas latihan kegel terhadap skor inkontinensia urinepasien pasca‑TURP
Metode: Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimen dengan besar sampel 64 responden yang
diambil dengan metode systematic random sampling (32 kelompok intervensi, 32 kelompok kontrol).
Instrumen yang digunakan kuesioner ICIQ‑UI‑SF untuk mengukur inkontinensia urin. Analisis data
penelitian dengan uji Paired t‑test dan uji Independen t‑test dengan derajat kemaknaan α<0,05.
Hasil: Hasil uji statistik Paired t‑test menunjukkan latihan kegel mampu menurunkan skor
inkontinensia urin pada pasien pasca‑TURP dengan p=0,000 dan CI=0,688, dan hasil uji statistik
Independent t‑test didapatkan perbedaan skor inkontinensia urine pada kelompok intervensi dan
kontrol pasca‑latihan kegel dengan p=0,000.
Kesimpulan: Latihan kegel secara efektif menurunkan skor inkontinensia urinepasien pasca‑operasi
TURP.

Kata Kunci: Inkontinensia Urin; Latihan Kegel; Post TURP

ABSTRACT

Background: Urinary incontinence (UI) is a complication following Trans Urethral Resection of the Prostate
(TURP). This complication can be treated with kegel exercises because it can increase the endurance of the pelvic
floor muscles, thereby increasing urethral resistance and improving the ability to urinate and are easy to do
independently, anytime, and anywhere.
Objective: Analyze the effectiveness of kegel exercises on urinary incontinence in post‑TURP patients.
Methods: The research design is quasi‑experimental with a sample of 64 respondents taken by systematic random
sampling method (32 intervention group, 32 control group). The research instrument used the ICIQ‑UI‑SF
questionnaire to measure urinary incontinence. Data analysis used Paired t‑test and an Independent t‑test.
Results: The results of the Paired t‑test showed that kegel exercises reduced urinary incontinence in post‑TURP
patients with a pvalue of 0,000and CIof 0,688while the Independent t‑test showed differences in urinary
incontinence scores between the intervention and control groups after kegel exercises with a pvalue of 0,000.
Conclusion: Kegel exercises are effective in reducing urinary incontinence in post‑TURP patients

Keywords: Urinary Incontinence; Kegel Exercise; Post‑TURP

h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online November 30, 2021 233


Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien...

PENDAHULUAN berupa perdarahan, sindroma TURP,


Inkontinensia urine (IU) merupakan striktur uretra, inkontinensia urin, dan
masalah terhadap kontrol dan kebutuhan gangguan ereksi (Sco et al., 2020).
eliminasi urin. Gejala IU berupa TURP merupakan salah satu metode
urinekeluar sangat sedikit atau hanya untuk menurunkan masa rawat, tetapi
menetes, sangat banyak, atau bahkan di masih sering terjadi striktur sehingga
luar kendali (Smel er & Bare, 2013). IU intervensi ulang diperlukan. Kejadian
terjadi akibat inflamasi yang dapat bersifat striktur bervariasi dari 2,2 sampai 9,8%
sementara ataupun dapat bersifat (Huang et al., 2020). Penyebab IU pasca‑
permanen apabila disebabkan oleh operasi TURP sangat bervariasi, salah
kelainan neurologi yang serius. satunya adalah urinary sphincter
IU dapat terjadi setelah tindakan insufficiency (USI). USI timbul karena
Trans Urethral Resection of the Prostate adanya luka pada sfingter sehingga
(TURP) akibat Benign Prostatic Hyperplasia menyebabkan inkontinensia urin yang
(BPH) yang pertama kali dilakukan berhubungan dengan Bladder Disfungtion
pelepasan selang kateter (Nuari & (Kusljic et el., 2017).
Widayati, 2017). Studi pendahuluan di Inkontinensia awal sering mengenai
Poliklinik Urologi RSUD dr. Soegiri 30‑40% pasien. Inkontinensia urine awal
Lamongan didapatkan bahwa 30% dari 10 terjadi akibat adanya iritasi dan
pasien mengalami inkontinensia urin. menurunya tonus otot kandung kemih
BPH seringkali terjadi pada pria yang karena menderita BPH yang sudah cukup
berumur 50 tahun. Prevalensinya ialah lama (Milios et al., 2019).
50% pada umur 60 tahun dan 80% pada Saat dipasang kateter, kandung kemih
umur 80 tahun sehingga hal ini tidak terisi dan tidak berkontraksi
menimbulkan masalah pada sistem sehingga atonia terjadi. Pelepasan kateter
perkemihan bagian posterior (Smel er & mengakibatkan otot destrusor tidak dapat
Bare, 2013). Biasanya, masalah ditandai berkontraksi sehingga gejala yang sering
dengan adanya pembesaran kelenjar terjadi setelah kateter dilepas adalah
prostat sehingga masalah tersebut pasien akan sering buang air kecil karena
menimbulkan obstruksi yang tidak mampu mengontrol kandung kemih
mengakibatkan terjadinya lower urinary dan merasakan rasa panas seperti terbakar
tract symptoms (LUTS). Gejala LUTS (Huang et al., 2020; Machioka et al., 2019).
berupa obstruksi yang disertai irigasi. IU sangat mempengaruhi kehidupan
Banyak pasien yang berumur lebih 50 sehari‑hari, seperti pola interaksi,
tahun mengalami pembesaran kelenjar aktivitas, personal higyene, dan kondisi
prostat menuju ke kandung kemih, kesehatan, baik bio, psiko, sosial, spiritual,
akhirnya menutupi aliran urine sehingga maupun seksualitas. Akibatnya, akan
menyebabkan terjadinya IU timbul gangguan pada kualitas hidup,
(Sjamsuhidajat et al., 2017). konsep diri dan menyebabkan depresi
Penatalaksanaan BPH tergantung (Badereddin et al., 2017; Pan et al., 2019).
pada penyebab, tingkat keparahan Inkontinensia urine dapat ditangani
obstruksi, dan kondisi pasien. Sebanyak dengan terapi obat dan pemasangan
10% pasien membutuhkan tindakan kateter intermi en (Jiang & Qian, 2019).
pembedahan. TURP merupakan gold Pemasangan kateter intermi en dalam 2
standar penatalaksanaan BPH dengan minggu pertama menunjukkan
komplikasi rendah, meskipun masih keberhasilan 75%, tetapi 25% pasien masih
mempunyai tingkat morbiditas yang sering kambuh pasca‑pelepasan kateter.
tinggi pasca operasi (Smel er & Bare, Pemasangan kateter memiliki efek
2013; Uddin et al., 2017). Komplikasi TURP pembengkakan uretra, yang menimbulkan
234 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online November 30, 2021
Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien...

infeksi saluran kemih (Kusljic et al., 2017). rata per bulan adalah 32 pasien. Jumlah
Untuk meminimalisir efek terapi sampel sebanyak 64 pasien (32 kelompok
farmakologis dan menurunkan terjadinya intervensi, 32 kelompok kontrol).
risiko infeksi, latihan kegel menjadi Pengambilan sampel dengan teknik
alternatif pilihan untuk intervensi systematic random sampling.
inkontinensia urin pada pasien pasca‑ Kriteria sampel adalah antara lain: 1)
operasi TURP (Milios et al., 2019). Latihan Pasien 3 minggu post TURP pasca
kegel akan memperkuat otot dasar pelepasan kateter, 2) Memahami perintah
panggul sehingga meningkatkan resistensi lisan atau tulisan, 3) Umur kurang dari 65
dan pengendalian uretra. Latihan ini tahun. Kriteria eksklusi penelitian antara
berguna memperkuat otot pubococcygeal lain: 1) Mengalami gangguan persyarafan
dan diafragma pelvis untuk spinal cord injury, 2) Mendapat terapi obat
mempertahankan pinggul yang sehat yang membuat dilatasi otot, dan3)
(Hall et al., 2018). Terdapat ISK, konstipasi dan batuk kronik.
Latihan kegel secara dini pasca‑TURP Sampel drop out apabila: 1) Meninggal
terbukti menurunkan keluhan dribbling dunia sebelum pos est, 2) Mengundurkan
dan mampu menurunkan kondisi diri, 3) Menolak perlakuan 3 hari berturut‑
inkontinensia urine (Milios et al., 2019). turut.
Latihan kegel sebelum tindakan TURP Selain mendapatkan terapi standar
terbukti mampu meningkatkan daya rumah sakit, pada kelompok intervensi
tahan otot dasar panggul pasca TURP. juga diajari melakukan latihan kegel oleh
Latihan ini berguna untuk menurunkan tim dari RS sampai pasien mampu
efek samping obat, mencegah infeksi, melakukan secara mandiri. Kemudian,
meningkatkan resistensi uretra,dan pasien diberikan buku panduan latihan
memperbaiki kemampuan berkemih kegel, jadwal latihan, dan checklist
(Anan et al., 2020). observasi. Instrumen untuk mengukur
Penelitian tentang latihan kegel inkontinensia adalah kuesioner
sebelumnya lebih banyak dilakukan pada International Consultation on Incontinence
ibu postpartum dan lansia perempuan Questionaire Short Form (ICIQ‑ SF).
dengan inkontinensia stresatau urgency. Skoring dengan skala likert: 0: tidak
Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih sama sekali, 1: jarang, 2: kadang‑kadang,
lanjut mengenai pengaruh latihan kegel 3: kerap, 4: seringkali, 5: setiap waktu.
pada laki‑laki dengan IU karena Penilaian dengan menjumlah skor ke
perbedaan anatomi dan karakteristik dalam kategori: tidak mengalami IU nilai
sistem urinaria antara laki‑laki dengan 0, IU ringannilai 1‑6, IU ringan‑sedan nilai
perempuan. Tujuan penelitian adalah 7‑12, IU sedang nilai 13‑18, IU parah nilai
menganalisis efektifitas latihan kegel 19‑24, dan IU sangat parah nilai 25‑30
terhadap skor inkontinensia urinepasien (Machioka et al., 2019).
pasca‑TURP. Pelaksanaan intervensi dilakukan
dengan tahapan: 1) Pemberian kuesioner
METODE PENELITIAN dan pre‑test inkontinensia urine, 2)
Rancangan penelitian adalah quasi Pemberian pelatihan cara melakukan
eksperimen dengan menggunakan pre‑post kegel oleh tim dari RS sampai pasien
test control grup design. Sampel penelitian mampu melakukan secara mandiri, 3)
terdiri dari kelompok intervensi dan Pembagian buku panduan, jadwal latihan
kelompok kontrol. Populasi penelitian dan cekclist untuk observasi, dan 4) Pasien
adalah pasien pasca‑TURP yang kontrol di melakukan latihan kegel dengan durasi 30
Poliklinik Urologi RSUD dr. Soegiri menit, tiga kali sehari selama 4 minggu
Lamongan pada tahun 2019 dengan rata‑ dengan pengawasan keluarga, dan dicatat
h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online November 30, 2021 235
Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien...

dalam kartu jadwal latihan. Pada Analisis univariat dilakukan untuk


kelompok kontrol hanya mendapat terapi menilai distribusi frekuensi, sedangkan
standar rumah sakit dan diberikan buku analisis inferensial dilakukan dengan uji
latihan kegel setelah pengukuran post‑test. paired t‑test dan independen t‑test dengan
Pengukuran post‑test pada setiap taraf kepercayaan α<0,05. Penelitian ini
kelompok dilakukan 4 minggu setelah telah disetujui oleh Komite Etik Penelitian
diberikan intervensi. Kesehatan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Nomor 712‑KEPK.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Karakteristik Pasien Post Operasi TURP (n=64)
Intervensi (n=32) Kontrol (n=32)
Karakteristik p
Mean ± SD Min‑Max Mean ± SD Min‑Max
No
Umur 32 (100) 60,25 + 4,66 32 (100) 60,44 + 3,80 0,457
Frekuensi (%) Frekuensi (%)
1 Pendidikan
a. Pendidikan Dasar 22 (68,7) 24 (75)
b. Pendidikan 10 (31,3) 8 (25)
2 Menengah Pekerjaan
a. Tidak Bekerja 10 (31,3) 12 (37,5) 0,308
b. Bekerja 22 (68,7) 20 (62,5)
3 Riwayat Operasi
a. Tidak 26 (81,2) 28 (87,5) 0,174
b. Ya 6 (18,8) 4 (12,5)
Tabel 1 menunjukkan rata‑rata umur Status pekerjaan kelompok intervensi
responden 60,25 tahun pada kelompok 68,7% bekerja. Dapat diketahui pula
intervensi,sedangkanpada kelompok bahwa sebanyak 81,2% kelompok
kontrol rata‑rata berumur 60,44 tahun. intervensi tidak pernah operasi dan
Karakteristik responden berdasarkan sebanyak 87,5% pada kelompok kontrol
pendidikan pada kelompok intervensi juga tidak pernah operasi. Hasil uji
68,7% berpendidikan dasar dan pada homogenitas didapatkan tidak ada
kelompok kontrol 75% juga berpendidikan perbedaan umur, pendidikan, pekerjaan
dasar. dan riwayat operasi pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
Tabel 2. Hasil Analisis Indikator Inkontinensia Urine pada Pasien Pasca‑Operasi TURP (n=64)
Jumlah Skor Tiap Indikator
No Indikator Intervensi (n=32) Kontrol (n=32)
Pre Post Pre Post
1 Mengalami kebocoran urin, ketika batuk atau bersin 85 67 78 78
2 Mengalami kebocoran urin, ketika membungkuk atau 84 70 84 84
mengangkat sesuatu
3 Mengalami kebocoran urin, ketika berjalan cepat, 79 65 80 80
melakukan jogging atau latihan fisik
4 Mengalami kebocoran urin, ketika melepas pakaian untuk 87 70 96 90
menggunakan WC
5 Mengalami kebocoran urin atau mengompol sebelum 71 61 65 65
dapat mencapai WC
6 Mengalami kebocoran urin, ketika bergegas ke WC karena 49 47 44 44
ada dorongan kuat untuk BAK
Tabel 2 menunjukkan bahwa skor terjadi pada seluruh indikator, dengan
inkontinensia urinepada kelompok skor terendah pada indikator kemampuan
intervensi menurun pada seluruh (6 bergegas ke WC karena ada dorongan
indikator) inkontinensia urine sesudah kuat untuk BAK. Pada kelompok kontrol
diberikan latihan kegel. Menurunnya skor hanya terjadi penurunan pada indikator
236 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online November 30, 2021
Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien...

kebocoran urin atau mengompol sebelum


dapat mencapai WC.
Tabel 3. Hasil Analisis Paired t‑testdan Independent t‑test Inkontinensia Urine
Pada Pasien Pasca‑Operasi TURP (n=64)
Pre Post Paired t‑test
Variabel Kelompok
Mean SD Mean SD (p)
Inkontinensia Intervensi 14,22 1,89 11,88 2,08 0,000
Urine Kontrol 13,94 1,74 13,69 1,79 0,161
Independent t‑test (p) 0,539 0,0000

Tabel 3 menunjukkan p=0,000 (p<0,05) luka terjadi pembentukan jaringan atau


pada kelompok intervensi, yang berarti disebut fase proliferasi.
terdapat perbedaan skor IU pada pasien Kondisi jaringan masih kaku sehingga
pasca‑operasi TURP sebelum dan sesudah sfingter kandung kemih bagian luar juga
latihan kegel, sedangkan hasil uji paired t‑ kaku yang berdampak pada belum
test adalah p=0,161 (p>0,05) pada terkendalinya pengeluaran urine (Jiang &
kelompok kontrol, yang artinya tidak ada Qian, 2019). Sfingter eksternal kandung
beda skor IU pada pasien pasca‑operasi kemih merupakan rangkaian otot bagian
TURP sebelum dan sesudah latihan kegel. bawah prostat yang dinamakan otot dasar
Tabel 3 juga menunjukkan bahwa hasil uji pelvis. Otot tersebut berperan untuk
Independent t‑test p=0,000 (p<0,05) sesudah proses kendali kandung kemih. Apabila
intervensi latihan kegel, berarti ada sfingter kandung kemih mengalami
perbedaan skor IU antara kelompok kerusakan akibat TURP, dapat
intervensi dan kelompok kontrol. menimbulkan inkontinensia urin (Kusljic
Skor IU menurun pada kelompok et al., 2017).
intervensi setelah latihan kegel. Sebelum Disamping akibat proses
diberikan latihan kegel, pasien rata‑rata penyembuhan luka, inkontinensia urine
mengalami inkontinensia dengan skor juga ditimbulkan akibat peregangan
rata‑rata 14,22, SD=1,89. Sesudah kandung kemih yang lama karena BPH.
diberikan latihan kegel, turun menjadi Pada pasca‑operasi, pasien akan dipasang
rata‑rata 11,88, SD=2,08. Menurunnya skor kateter selama 2 minggu, yang
terjadi pada seluruh indikator, dengan menyebabkan kandung kemih belum
skor terendah pada indikator kemampuan mampu berkontraksi dengan baik.
bergegas ke WC karena ada dorongan Sesudah 1 minggu pasca‑kateter dilepas,
kuat untuk BAK. otot kandung kemih belum kuat sehingga
Keadaan ini terjadi karena sudah belum mampu mengeluarkan urine secara
membaiknya kondisi sistem perkemihan. maksimal.
Luka operasi dalam keadaan proses Saat terpasang kateter, kandung
maturasi, sfingter kandung kemih mulai kemih tidak ada isinya sehingga tidak ada
maksimal bekerja dan kekuatan otot kontraksi dan bila terjadi dalam jangka
pubococcygeus sudah semakin meningkat yang lama menyebabkan atonia (Sco et
(Geraerts et al., 2016; Milios et al., 2019). al., 2020). Pasien juga akan mengalami
Inkontinensia urine yang terjadi pada bladder disfungtion sehingga saat kateter
pasien disebabkan adanya iritasi sebagai dilepas, otot destrusor biasanya
akibat pengerokan prostat yang mengalami gangguan kontraksi, dan
menyebabkan terjadinya luka. akibatnya pasien tidak mampu
Inkontinensia awal timbul karena proses mengeluarkan urinnya (Huang et al.,
iritasi atau kurang stabilnya otot kandung 2020).
kemih karena menderita BPH yang lama. Faktor umur diduga menjadi salah
Setelah 3 minggu proses penyembuhan satu penyebab IU karena proses penuaan
h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online November 30, 2021 237
Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien...

merupakan hal yang tidak bisa dihindari. meningkatkan kekuatan dan masa otot
Faktor risiko penyebab inkontinensia yang pada akhirnya berpengaruh
akibat TURP adalah umur karena kondisi terhadap struktur dasar panggul untuk
saraf yang mengalami sudah lemah dan mengangkat secara permanen otot
kaku (Machioka et al., 2019). Dari hasil elevator lebih tinggi (Uddin et al., 2017).
penelitian didapatkan bahwa latihan kegel Menurut Anan et al. (2020), keadaan
terbukti menurunkan skor IU kelompok hipertrofi dampak latihan dan
intervensi. Latihan kegel menurunkan meningkatnya elastisitas fasia endopelvi
gejala dini IU pasien post TURP (Anan et mampu mencegah turunnya otot dasar
al., 2020). panggul karena meningkatnya tekanan
Latihan dini kegel sangat intra‑abdominal sehingga mencegah
berpengaruh terhadap inkontinensia urine terjadinya inkontinensia urin.
setelah operasi radikal prostatectomy,
terutama jika pelaksanaan latihan kegel Keterbatasan Penelitian
dipandu oleh fisioterapis. Hal ini akan Penelitian ini memiliki keterbatasan.
menurunkan skor inkontinensia Adapun keterbatasannya, yaitu peneliti
urinelebih signifikan. Selain itu, laki‑ laki tidak secara penuh mendampingi pasien
yang melakukan latihan kegel mampu melakukan latihan kegel, tetapi hanya
mengurangi frekuensi inkontinensia urine berdasarkan laporan yang disampaikan
lebih separuh dari frekuensi sebelumnya oleh pasien dan keluarga serta dari
(Kirages and Johnson, 2016; Hall et al., checklist observasi.
2018).
Menurut Milios et al., (2019), efek PENUTUP
latihan kegel konvensional dan latihan Latihan kegel dapat menurunkan skor
kegel advance pada pasien paska radikal IU pasien pasca‑operasi TURP. Oleh
prostatektomi, menunjukkan penurunan karena itu, peneliti merekomendasikan
skor inkontinensia urin lebih siginifikan supaya latihan kegel digunakan sebagai
pada pasien yang melakukan latihan kegel salah satu intervensi pelengkap dalam
advance. Latihan kegel berguna untuk menurunkan komplikasi tindakan TURP.
meningkatkan kekuatan otot dasar
pelvis. DAFTAR PUSTAKA
Mekanisme kerja latihan kegel dalam Anan, G., Kaiho, Y., Iwamura, H., Ito, J.,
menurunkan inkontinensia urine adalah Kohada, Y., Mikami, J., & Sato, M.
melalui gerakan kontraksi serta relaksasi (2020). Preoperative pelvic floor
otot dasar pelvis. Hasilnya adalah terjadi muscle exercise for early continence
penurunan rasa tidak nyaman area dasar after holmium laser enucleation of the
pelvis dan melancarkan sirkulasi darah prostate: a randomized controlled
menuju area prostatiska, mengurangi study. BMC Urology, 20(1), 3. h ps://
edema, dan mempercepat proses doi.org/10.1186/s12894‑019‑0570‑5
penyembuhan luka (Geraerts et al., 2016). Badereddin, M. A.‑A., Ponholzer, A.,
Disamping mempercepat Augustin, H., Madersbacher, S., &
kesembuhan luka, latihan kegel juga Pummer, K. (2017). The Long‑Term
meningkatkan kekuatan dan tonus otot Effect of Radical Prostatectomy on
kandung kemih karena stimulus dampak Erectile Function, Urinary Continence,
latihan, serta leher kandung kemih akan and Lower Urinary Tract Symptoms:
membatasi pergerakan ke arah bawah A Comparison to Age‑Matched
uretra yang dapat mencegah terjadinya Healthy Controls. BioMed Research
kebocoran urine (Wong et al., 2020). International, 2017, 1–5. h ps://doi.org/
Latihan kegel secara intensif akan 10.1155/2017/9615080
238 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online November 30, 2021
Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien...

Geraerts, I., Van Poppel, H., Devoogdt, N., international consultation on


De Groef, A., Fieuws, S., & Van incontinence questionnaire‐short
Kampen, M. (2016). Pelvic floor form. Neurourology and Urodynamics,
muscle training for erectile 38(2), 726–733. h ps://doi.org/10.1002/
dysfunction and climacturia 1 year nau.23907
after nerve sparing radical Milios, J. E., Ackland, T. R., & Green, D. J.
prostatectomy: a randomized (2019). Pelvic floor muscle training in
controlled trial. International Journal of radical prostatectomy: a randomized
Impotence Research, 28(1), 9–13. h ps:// controlled trial of the impacts on
doi.org/10.1038/ijir.2015.24 pelvic floor muscle function and
Hall, L. M., Aljuraifani, R., & Hodges, P. urinary incontinence. BMC Urology,
W. (2018). Design of programs to train 19(1), 116. h ps://doi.org/10.1186/
pelvic floor muscles in men with s12894‑019‑0546‑5
urinary dysfunction: Systematic Nuari, N. A., & Widayati, D. (2017).
review. Neurourology and Urodynamics, Gangguan Pada Sistem Perkemihan &
37(7), 2053–2087. h ps://doi.org/ Penatalaksanaan Keperawatan.
10.1002/nau.23593 Deepublish Publisher.
Huang, Y., LI, J., Yang, S., Yuan, D., & Pan, L.‑H., Lin, M.‑H., Pang, S.‑T., Wang, J.,
Wang, S. (2020). Efficacy and safety of & Shih, W.‑M. (2019). Improvement of
transurethral split of prostate for Urinary Incontinence, Life Impact,
benign prostatic hyperplasia: a meta‑ and Depression and Anxiety With
analysis. BMC Urology, 20(1), 141. Modified Pelvic Floor Muscle Training
h ps://doi.org/10.1186/s12894‑020‑ After Radical Prostatectomy. American
00704‑4 Journal of Men’s Health, 13(3),
Jiang, Y.‑L., & Qian, L.‑J. (2019). 155798831985161. h ps://doi.org/
Transurethral resection of the prostate 10.1177/1557988319851618
versus prostatic artery embolization in Sco , K. M., Gosai, E., Bradley, M. H.,
the treatment of benign prostatic Walton, S., Hynan, L. S., Lemack, G.,
hyperplasia: a meta‑analysis. BMC & Roehrborn, C. (2020).
Urology, 19(1), 11. h ps://doi.org/ Individualized pelvic physical
10.1186/s12894‑019‑0440‑1 therapy for the treatment of post‑
Kirages, D. J., & Johnson, E. V. (2016). prostatectomy stress urinary
Pelvic Floor Muscle Rehabilitation to incontinence and pelvic pain.
Improve Sexual Function in Geriatric International Urology and Nephrology,
Men. Topics in Geriatric Rehabilitation, 52(4), 655–659. h ps://doi.org/10.1007/
32(3), 174–181. h ps://doi.org/10.1097/ s11255‑019‑02343‑7
TGR.0000000000000107 Sjamsuhidajat, R., Karnadihardja, W.,
Kusljic, S., Aneja, J., & Manias, E. (2017). Prasetyono, T. O. H., & Rudiman, R.
Incidence of complications in men (2017). Buku Ajar Ilmu Bedah Sistem
undergoing transurethral resection of Organ dan Tindakan Bedahnya (Ed. 4
the prostate. Collegian, 24(1), 3–9. Vol.). EGC.
h ps://doi.org/10.1016/ Smel er, S. C., & Bare, B. G. (2013).
j.colegn.2015.07.001 Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Machioka, K., Kadono, Y., Naito, R., Suddarth (Edisi 12). EGC.
Nakashima, K., Iijima, M., Kawaguchi, Uddin, M. M., Amin, R., Rahman, M. M.,
S., Shigehara, K., Nohara, T., Izumi, Chowdhury, S. M., Khan, M. R., &
K., & Mizokami, A. (2019). Evaluating Islam, M. R. (2017). Retrospective
urinary incontinence before and after Review of TURP Done in One Year
radical prostatectomy using the and Report on Postoperative
h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online November 30, 2021 239
Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien...

Outcome. KYAMC Journal, 4(1), 321– Dysfunction After Prostatectomy and


325. h ps://doi.org/10.3329/ Recommendations to Guide Further
kyamcj.v4i1.32252 Research. The Journal of Sexual
Wong, C., Louie, D. R., & Beach, C. (2020). Medicine, 17(4), 737–748. h ps://
A Systematic Review of Pelvic Floor doi.org/10.1016/j.jsxm.2020.01.008
Muscle Training for Erectile

240 Joko Susanto, dkk

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai