net/publication/356785157
CITATIONS READS
0 227
10 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Joko Susanto on 05 December 2021.
1,3Departemen
Kesehatan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga, Surabaya
1,3,4Fakultas
Keperawatan, Universitas Airlangga, Surabaya
2Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah, Lamongan
Latar Belakang: Inkontinensia urine (IU) adalah komplikasi yang sering timbul setelah tindakan Trans
Urethral Resection of the Prostate (TURP). Kondisi tersebut dapat diatasi dengan latihan kegel karena
mampu meningkatkan daya tahan otot dasar panggul sehingga meningkatkan resistensi uretra dan
memperbaiki kemampuan berkemih serta mudah dilakukan secara mandiri, kapan saja, dan dimana
saja.
Tujuan: Menganalisis efektifitas latihan kegel terhadap skor inkontinensia urinepasien pasca‑TURP
Metode: Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimen dengan besar sampel 64 responden yang
diambil dengan metode systematic random sampling (32 kelompok intervensi, 32 kelompok kontrol).
Instrumen yang digunakan kuesioner ICIQ‑UI‑SF untuk mengukur inkontinensia urin. Analisis data
penelitian dengan uji Paired t‑test dan uji Independen t‑test dengan derajat kemaknaan α<0,05.
Hasil: Hasil uji statistik Paired t‑test menunjukkan latihan kegel mampu menurunkan skor
inkontinensia urin pada pasien pasca‑TURP dengan p=0,000 dan CI=0,688, dan hasil uji statistik
Independent t‑test didapatkan perbedaan skor inkontinensia urine pada kelompok intervensi dan
kontrol pasca‑latihan kegel dengan p=0,000.
Kesimpulan: Latihan kegel secara efektif menurunkan skor inkontinensia urinepasien pasca‑operasi
TURP.
ABSTRACT
Background: Urinary incontinence (UI) is a complication following Trans Urethral Resection of the Prostate
(TURP). This complication can be treated with kegel exercises because it can increase the endurance of the pelvic
floor muscles, thereby increasing urethral resistance and improving the ability to urinate and are easy to do
independently, anytime, and anywhere.
Objective: Analyze the effectiveness of kegel exercises on urinary incontinence in post‑TURP patients.
Methods: The research design is quasi‑experimental with a sample of 64 respondents taken by systematic random
sampling method (32 intervention group, 32 control group). The research instrument used the ICIQ‑UI‑SF
questionnaire to measure urinary incontinence. Data analysis used Paired t‑test and an Independent t‑test.
Results: The results of the Paired t‑test showed that kegel exercises reduced urinary incontinence in post‑TURP
patients with a pvalue of 0,000and CIof 0,688while the Independent t‑test showed differences in urinary
incontinence scores between the intervention and control groups after kegel exercises with a pvalue of 0,000.
Conclusion: Kegel exercises are effective in reducing urinary incontinence in post‑TURP patients
infeksi saluran kemih (Kusljic et al., 2017). rata per bulan adalah 32 pasien. Jumlah
Untuk meminimalisir efek terapi sampel sebanyak 64 pasien (32 kelompok
farmakologis dan menurunkan terjadinya intervensi, 32 kelompok kontrol).
risiko infeksi, latihan kegel menjadi Pengambilan sampel dengan teknik
alternatif pilihan untuk intervensi systematic random sampling.
inkontinensia urin pada pasien pasca‑ Kriteria sampel adalah antara lain: 1)
operasi TURP (Milios et al., 2019). Latihan Pasien 3 minggu post TURP pasca
kegel akan memperkuat otot dasar pelepasan kateter, 2) Memahami perintah
panggul sehingga meningkatkan resistensi lisan atau tulisan, 3) Umur kurang dari 65
dan pengendalian uretra. Latihan ini tahun. Kriteria eksklusi penelitian antara
berguna memperkuat otot pubococcygeal lain: 1) Mengalami gangguan persyarafan
dan diafragma pelvis untuk spinal cord injury, 2) Mendapat terapi obat
mempertahankan pinggul yang sehat yang membuat dilatasi otot, dan3)
(Hall et al., 2018). Terdapat ISK, konstipasi dan batuk kronik.
Latihan kegel secara dini pasca‑TURP Sampel drop out apabila: 1) Meninggal
terbukti menurunkan keluhan dribbling dunia sebelum pos est, 2) Mengundurkan
dan mampu menurunkan kondisi diri, 3) Menolak perlakuan 3 hari berturut‑
inkontinensia urine (Milios et al., 2019). turut.
Latihan kegel sebelum tindakan TURP Selain mendapatkan terapi standar
terbukti mampu meningkatkan daya rumah sakit, pada kelompok intervensi
tahan otot dasar panggul pasca TURP. juga diajari melakukan latihan kegel oleh
Latihan ini berguna untuk menurunkan tim dari RS sampai pasien mampu
efek samping obat, mencegah infeksi, melakukan secara mandiri. Kemudian,
meningkatkan resistensi uretra,dan pasien diberikan buku panduan latihan
memperbaiki kemampuan berkemih kegel, jadwal latihan, dan checklist
(Anan et al., 2020). observasi. Instrumen untuk mengukur
Penelitian tentang latihan kegel inkontinensia adalah kuesioner
sebelumnya lebih banyak dilakukan pada International Consultation on Incontinence
ibu postpartum dan lansia perempuan Questionaire Short Form (ICIQ‑ SF).
dengan inkontinensia stresatau urgency. Skoring dengan skala likert: 0: tidak
Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih sama sekali, 1: jarang, 2: kadang‑kadang,
lanjut mengenai pengaruh latihan kegel 3: kerap, 4: seringkali, 5: setiap waktu.
pada laki‑laki dengan IU karena Penilaian dengan menjumlah skor ke
perbedaan anatomi dan karakteristik dalam kategori: tidak mengalami IU nilai
sistem urinaria antara laki‑laki dengan 0, IU ringannilai 1‑6, IU ringan‑sedan nilai
perempuan. Tujuan penelitian adalah 7‑12, IU sedang nilai 13‑18, IU parah nilai
menganalisis efektifitas latihan kegel 19‑24, dan IU sangat parah nilai 25‑30
terhadap skor inkontinensia urinepasien (Machioka et al., 2019).
pasca‑TURP. Pelaksanaan intervensi dilakukan
dengan tahapan: 1) Pemberian kuesioner
METODE PENELITIAN dan pre‑test inkontinensia urine, 2)
Rancangan penelitian adalah quasi Pemberian pelatihan cara melakukan
eksperimen dengan menggunakan pre‑post kegel oleh tim dari RS sampai pasien
test control grup design. Sampel penelitian mampu melakukan secara mandiri, 3)
terdiri dari kelompok intervensi dan Pembagian buku panduan, jadwal latihan
kelompok kontrol. Populasi penelitian dan cekclist untuk observasi, dan 4) Pasien
adalah pasien pasca‑TURP yang kontrol di melakukan latihan kegel dengan durasi 30
Poliklinik Urologi RSUD dr. Soegiri menit, tiga kali sehari selama 4 minggu
Lamongan pada tahun 2019 dengan rata‑ dengan pengawasan keluarga, dan dicatat
h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online November 30, 2021 235
Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien...
merupakan hal yang tidak bisa dihindari. meningkatkan kekuatan dan masa otot
Faktor risiko penyebab inkontinensia yang pada akhirnya berpengaruh
akibat TURP adalah umur karena kondisi terhadap struktur dasar panggul untuk
saraf yang mengalami sudah lemah dan mengangkat secara permanen otot
kaku (Machioka et al., 2019). Dari hasil elevator lebih tinggi (Uddin et al., 2017).
penelitian didapatkan bahwa latihan kegel Menurut Anan et al. (2020), keadaan
terbukti menurunkan skor IU kelompok hipertrofi dampak latihan dan
intervensi. Latihan kegel menurunkan meningkatnya elastisitas fasia endopelvi
gejala dini IU pasien post TURP (Anan et mampu mencegah turunnya otot dasar
al., 2020). panggul karena meningkatnya tekanan
Latihan dini kegel sangat intra‑abdominal sehingga mencegah
berpengaruh terhadap inkontinensia urine terjadinya inkontinensia urin.
setelah operasi radikal prostatectomy,
terutama jika pelaksanaan latihan kegel Keterbatasan Penelitian
dipandu oleh fisioterapis. Hal ini akan Penelitian ini memiliki keterbatasan.
menurunkan skor inkontinensia Adapun keterbatasannya, yaitu peneliti
urinelebih signifikan. Selain itu, laki‑ laki tidak secara penuh mendampingi pasien
yang melakukan latihan kegel mampu melakukan latihan kegel, tetapi hanya
mengurangi frekuensi inkontinensia urine berdasarkan laporan yang disampaikan
lebih separuh dari frekuensi sebelumnya oleh pasien dan keluarga serta dari
(Kirages and Johnson, 2016; Hall et al., checklist observasi.
2018).
Menurut Milios et al., (2019), efek PENUTUP
latihan kegel konvensional dan latihan Latihan kegel dapat menurunkan skor
kegel advance pada pasien paska radikal IU pasien pasca‑operasi TURP. Oleh
prostatektomi, menunjukkan penurunan karena itu, peneliti merekomendasikan
skor inkontinensia urin lebih siginifikan supaya latihan kegel digunakan sebagai
pada pasien yang melakukan latihan kegel salah satu intervensi pelengkap dalam
advance. Latihan kegel berguna untuk menurunkan komplikasi tindakan TURP.
meningkatkan kekuatan otot dasar
pelvis. DAFTAR PUSTAKA
Mekanisme kerja latihan kegel dalam Anan, G., Kaiho, Y., Iwamura, H., Ito, J.,
menurunkan inkontinensia urine adalah Kohada, Y., Mikami, J., & Sato, M.
melalui gerakan kontraksi serta relaksasi (2020). Preoperative pelvic floor
otot dasar pelvis. Hasilnya adalah terjadi muscle exercise for early continence
penurunan rasa tidak nyaman area dasar after holmium laser enucleation of the
pelvis dan melancarkan sirkulasi darah prostate: a randomized controlled
menuju area prostatiska, mengurangi study. BMC Urology, 20(1), 3. h ps://
edema, dan mempercepat proses doi.org/10.1186/s12894‑019‑0570‑5
penyembuhan luka (Geraerts et al., 2016). Badereddin, M. A.‑A., Ponholzer, A.,
Disamping mempercepat Augustin, H., Madersbacher, S., &
kesembuhan luka, latihan kegel juga Pummer, K. (2017). The Long‑Term
meningkatkan kekuatan dan tonus otot Effect of Radical Prostatectomy on
kandung kemih karena stimulus dampak Erectile Function, Urinary Continence,
latihan, serta leher kandung kemih akan and Lower Urinary Tract Symptoms:
membatasi pergerakan ke arah bawah A Comparison to Age‑Matched
uretra yang dapat mencegah terjadinya Healthy Controls. BioMed Research
kebocoran urine (Wong et al., 2020). International, 2017, 1–5. h ps://doi.org/
Latihan kegel secara intensif akan 10.1155/2017/9615080
238 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online November 30, 2021
Latihan Kegel untuk Menurunkan Inkontinesia Urine Pasien...