Anda di halaman 1dari 3

Nama : RIGO KOSWARA

Prodi / Semester : PAI II A

RENTANG WAKTU, KONSEP PESERTA DIDIK

1. Rentang Waktu
Rentang waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau
keadaan berada atau berlangsung. Dalam dunia pendidikan ada yang namanya
rentang waktu pendidikan yang mana mempengaruhi proses pendidikan. Adapun
jenjang dalam dunia pendidikan yaitu pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dalam jenjang pendidikan ini
terdapat rentang waktunya.
1. Pendidikan Anak Usia Dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak dalam rentang waktu sejak lahir
sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
2. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan dalam rentang waktu 9
tahun, yaitu Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) selama 3 tahun. Pendidikan dasar merupakan program pendidikan wajib.
3. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan
dasar, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) selama 3 tahun waktu tempuh
pendidikan.
4. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan
spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
2. Konsep Dasar Peserta Didik
1) Definisi Peserta Didik
Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab disebut dengan
Tilmidz bentuk jamaknya adalah Talamidz, yang artinya adalah murid,
maksudnya adalah orang-orang sedang mengingini pendidikan. Dalam
bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib bentuk jamaknya adalah
Thullab yang artinya adalah orang yang mencari, maksudnya adalah
orang-orang yang mencari ilmu.
Hakikat Peserta Didik
a) Peserta didik sebagai manusia
Sebelum mengkaji tuntas tentang peserta didik dalam releansinya
sebagai objek dan subjek belajar penting dipahami terlebih dahulu
mengenai hakikat manusia sebab manusia adalah kunci utama.
Bagaimana manusia itu bertingkah laku, apa yang menggerakkan
manusia sehingga mampu medinamisasikan dirinya dalam kehidupan.
Dalam kegiatan pendidikan, pendidikan harus memperlakukan peserta
didik sebagai manusia berderajat paling tinggi dan paling mulia di
antara makhluk-makhluk lainnya meskipun individu yang satu
berbeda dari individu yang lainnya. Perlakuan pendidik terhadap
mereka tidak boleh dibedakan, pelayanan unggul perlu dilakukan
untuk semua peserta didik.
Dalam hal ini ada beberapa pandangan mengenai hakikat manusia
yaitu:
(1) Pandangan Psikonalitik
Para psikoanalis beranggapan bahwa manusia pada hakikatnya
digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang
bersifat instingtif. Tingkah laku individu ditentukan dan
dikontrol oleh kekuatan psikologis yang memang sejak semula
sudah ada pada setiap diri individu.
(2) Pandangan Humanistik
Rogers tokoh dari pandangan humanistic berpendapat bahwa
manusia selalu berkembang dan berubah untuk menjadi
pribadi yang lebih maju dan sempurna.
(3) Pandangan Martin Buber
Berpendapat bahwa hakikat manusia tidak dapat dikatakan
“ini” atau “itu”. Manusia merupakan suatu keberadaan yang
berpotensi namun dihadapkan pada kesemestaan alam
sehingga manusia itu terbatas. Keterbatasan ini bukanlah
keterbatasan yang esensial tetapi keterbatasan factual. Ini
berarti bahwa apa yang akan dilakukan tidak dapat diramalkan.
(4) Pandangan Behavioristik
Pandangan dari kaum behavioristik pada dasarnya
menganggap bahwa manusia sepenuhnya adalah makhluk
raktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh factor-faktor yang
datang dari luar.

Anda mungkin juga menyukai