DISUSUN OLEH :
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SDM APARATUR PERHUBUNGAN
BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
DISUSUN OLEH :
Coach Penguji
COVER ........................................................................................................................................
I JUDUL .............................................................................................................................
II PENDAHULUAN ................................................................................................................
BIODATA .......................................................................................................................................
” PENINGKATAN EFEKTIVITAS PELAYANAN KEPADA NELAYAN
PEMILIK KAPAL DIBAWAH GT 7 PADA
KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN
KELAS I TANJUNG BALAI KARIMUN”
EMAIL : heru_maryanto3003@dephub.go.id
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
perkenan-NYA sehingga Laporan Implementasi Proyek Perubahan (Hasil Laboratorium
Kepeminpinan) dengan judul “PENINGKATAN EFEKTIVITAS PELAYANAN KEPADA
NELAYAN PEMILIK KAPAL DIBAWAH GT 7 PADA KANTOR KESYAHBANDARAN
DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS I TANJUNG BALAI KARIMUN”. Sebagai salah
satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap peserta Diklat pelatihan
Kepemimpinan pengawas Kementerian Perhubungan Angkatan III Tahun 2022.
Atas terselesaikannya Proyek Perubahan ini, ucapan terima kasih disampaikan kepada :
1. ALLAH SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga Proyek Aksi Perubahan ini
dapat tersusun dengan lancar dan tanpa hambatan;
2. Keluarga tercinta atas dukungan doa dan pengorbanan yang diberikan sehingga
menjadi motivasi kepada Penulis;
3. JON KENEDI, M.Mar Eng. MM, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas I Tanjung Balai Karimun;
4. Bapak GAMAL SEMBIRING. Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Balai Karimun;
5. Bapak HERU MARYANTO Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Sebagai
Mentor Proyek Perubahan;
6. Ibu YOHANES DARSONO, S.SiT., M.M.Tr., Sebagai Coach Proyek Perubahan yang
memberikan arahan dan bimbingan akademis;
7. Para Widyaiswara yang telah berkenan berbagi ilmu dan memberikan bimbingan
selama diklat ini;
8. Panitia Penyelenggara Diklat Pelatihan Kepemimpinan pengawas Angkatan III Tahun
2022;
9. Rekan-rekan Peserta Diklat pelatihan Kepemimpinan pengawas Angkatan III Tahun
2022;
10. Semua pihak yang telah membantu selama Penulis mengikuti Diklat di Kampus
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan (PPSDMAP)
Parung Bogor – Jawa Barat.
Kiranya Tuhan membalas segala amal dan kebaikan yang telah diberikan.
Penulis menyadari Laporan Implementasi Proyek Perubahan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu Kritik dan Saran yang membangun sangat Penulis harapkan demi
penyempurnaan dari Implementasi Proyek Perubahan ini. dan semoga tulisan ini dapat
memberikan manfaat buat kita semua.
SLAMET SUNARTO,SE
Penata TK.I (III/d)
NIP. 19740609 199903 1 001
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang
digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau
ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan
dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak
berpindah-pindah.
Selain sebagai Bukti kepemilikan kapal, Pas Kecil juga memiliki banyak
manfaat yang diantaranya adalah sebagai persyaratan untuk peminjaman dana
di bank dan syarat mendapatkan program subsidi dari pemerintah baik pusat
maupun daerah. Tercatat 858 Kapal pada wilayah kerja Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Balai Karimun telah
terdaftar pas kecil yang dimana masih jauh dari harapan, Maka dari itu Penulis
Memilih Judul “Peningkatan Efektivitas Pelayanan Kepada Nelayan Pemilik
Kapal di bawah GT 7” dalam rangka pengoptimalisasian terhadap program
pendataan pas kecil. Dimana nantinya akan dilaksanakan secara terpadu dan
akan melibatkan banyak stakeholder.
Dengan luas wilayah kerja dan jumlah kapal dengan kategori Gross
Tonnage 7 ke bawah di Daerah lingkungan kerja Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Balai Karimun yang relatif banyak
menyebabkan layanan Penerbitan Seritifkat Pas Kecil masih belum berjalan
ideal sesuai yang diharapkan, kondisi tersebut antara lain :
- Pengguna jasa masih diharuskan untuk mengajukan permohonan
secara langsung ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan;
- Jarak yang terlampau jauh bagi calon pengguna jasa yang berada di
luar pada pulau Karimun besar sehingga para pengguna jasa harus
mengeluarkan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk hanya sekedar
mengajukan permohonan saja;
- Kurangnya informasi bagi calon pengguna jasa yang berada jauh di luar
pulau Karimun Besar terkait penerbitan sertifikat pas kecil yang
diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan.
2.1 Tujuan
Tujuan dilakukannya aksi perubahan ini adalah agar meningkatnya pelayanan
kepada nelayan pemilik kapal GT 7 kebawah sehingga pendataan pas kecil
menjadi lebih optimal, berikut tahapan pekerjaan aksi perubahan :
Jangka
• Pendahuluan Menengah • Penyelenggaraa
• Tim Efektif • Sosialisasi dan Gerai Terpadu
Infomasi
• Pengumpulan
persyaratan
Jangka Pendek Jangka Panjang
2.2 Manfaat
Manfaat Proyek Perubahan bagi Organisasi, yaitu :
A. Dengan adanya Gerai Terpadu Pengukuran Pas Kecil, para pemilik
kapal di bawah GT 7 dimudahkan dikarenakan pelayanan yang
diberikan langsung ke tempat para pemilik kapal (on the spot). Maka
waktu kerja lebih efektif serta terhindar dari adanya dugaan pungutan
liar dalam proses pemberian Rekomendasi;
B. Dengan adanya Gerai Pas Kecil, pemilik kapal di bawah GT 7 akan
mendapatkan berbagai manfaat seperti dana KUR, Subsidi BBM dan
banyak lainnyat;
C. Para Petugas dimudahkan untuk memantau sehingga mengetahui
data-data dari status hukum kapal di bawah GT 7 pada lingkungan
kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Balai
Karimun;
D. Memudahkan petugas untuk memediasi apabila terjadi kecelakaan
kapal.
a. Dukungan Mentor, Coach dan Tim Efektif dalam aksi perubahan dan
stakeholder (pemangku kepentingan) yang juga menerima
manfaat/keuntungan dari hasil aksi perubahan;
b. Adanya komitmen dan dukungan untuk melakukan perubahan dari para
stakeholder internal yang menerima manfaat dari hasil aksi perubahan ini;
c. Komunikasi dan koordinasi yang baik antar Mentor, Coach, Project Leader
dan anggota tim efektif dalam proses peningkatan pelayanan penerbitan
sertifikat pas kecil;
d. Dukungan moriil dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Tanjung Balai Karimun dalam memberikan kesempatan bagi reformer untuk
mengimplementasikan aksi perubahan.
Hampir pasti
5 5 10 15 20 25
terjadi
4 Sering terjadi 4 8 12 16 20
Mungkin
3 3 6 9 12 15
terjadi
2 Jarang terjadi 2 4 6 8 10
Hampir tidak
1 1 2 3 4 5
terjadi
Keterangan :
WARNA DESKRIPSI LEVEL BESARAN RESIKO
Sangat Tinggi 5 21-25
Tinggi 4 16-20
Sedang 3 11-15
Rendah 2 6-10
Sangat Rendah 1 1-5
Tabel 3.4 Level Risiko
No. Level Risiko Besaran Risiko Tindakan yang diambil
Diperlukan tindakan segera untuk mengelola
1 Sangat Tinggi (5) 21-25
risiko
2 Tinggi (4) 16-20 Diperlukan tindakan untuk mengelola risiko
3 Sedang (3) 11-15 Diambil tindakan jika sumber daya tersedia
4 Rendah (2) 6-10 Tidak diperlukan tindakan
5 Sangat Rendah (1) 1-5 Tidak diperlukan tindakan
Actuating Organizing
Melaksanakan langkah-langkah yang Berkoordinasi bersema stakeholder
telah disiapkan guna internal dan eksternal sebelum
mengimplementasikan aksi perubahan pelaksanaan implementasi
peningkatan efektivitas pelayanan
kepada nelayan pemilik GT 7 kebawah
9
Seksi KBPP
Perusahaan
pelayaran/ INSA 9 9
1. Kordinasi
2. Project Leader
3. Mentor
4. Stakeholder internal
5. Satekholder eksternal
I Internal
1. Kasubag Tata Usaha Pemberi Dukungan, + Promoters JP, JM,
Saran, Masukan JPN
2. Kepala Bidang Lala dan Mentor + Latents JM, JPN
Kepelabuhanan
3. Kasi Lain pada Kantor Pemberi Dukungan, + Promoters JP, JM,
KSOP Tanjung Balai Saran, Masukan dan JPN
Karimun Penentu Kebijakan
4. Staff Seksi Status Hukum Pemberi Dukungan, + Latents JM, JPN
dan sertifikasi Saran, Masukan dan
Penentu Kebijakan
II Eksternal
1. Pemilik kapal / Kelompok Pemberi Dukungan, + Promoter JM, JPN
Nelayan Saran, Masukan
serta penerima
manfaat
2. Keagenan Kapal Penerima Manfaat + Promoter JJPN
Apathetics Defenders
Seksi lain pada kantor KSOP Staf Seksi status hukum dan
Tanjung Balai Karimun sertifikasi kapal
Promoters adalah pihak-pihak yang akan Strategi Komunikasi yang digunakan untuk
mendukung secara positif demi kategori stakeholder Promoters adalah :
keberhasilan aksi perubahan. Pihak-pihak 1. Memberikan laporan terkait
tersebut mempunyai pengaruh yang kuat pelaksanaan aksi perubahan dilakukan
sekaligus kepentingan yang tinggi (high untuk memberikan masukan, arahan
power high interest). dan dukungan;
- Kepala kantor KSOP Tanjung Balai 2. Melibatkan para pihak yang
Karimun berkepentingan membantu capaian
- Pemilik kapal / INSA aksi perubahan dalam sertifikasi kapal;
- Keagenan Kapal 3. Selalu membangun komunikasi dan
koordinasi yang efektif dengan staf
selaku anggota tim efektif;
4. melakukan masukan terkait progress
proyek perubahan sehubungan saran
dan masukan penerapannya..
Latents adalah pihak-pihak yang Strategi Komunikasi yang digunakan untuk
mempunyai ketertarikan yang rendah kategori stakeholder Latens adalah :
terhadap keberhasilan aksi perubahan 1. Melakukan diskusi dan pendekatan
namun di sisi lain pengaruhnya terhadap secara formal maupun informal dan
pihak lain dan keberhasilan aksi apabila perlu melakukan kontak
perubahan sangat kuat mengingat secara dengan mereka
struktural memegang fungsi teknis yang 2. Tunjukkan bagaimana aksi perubahan
menjadi kewenangannya di masing-masing memiliki efek positif terhadap isu yang
unit kerja (high power low interest). menjadi perhatiannya
- Kasubag TU beserta staf subbag tata
usaha
Defenders adalah pihak yang memiliki Strategi Komunikasi yang digunakan untuk
pengaruh keberhasilan aksi perubahan kategori stakeholder Defenders adalah :
sangat kecil (low power) meskipun memiliki 1. Menyampaikan informasi terkait aksi
ketertarikan yang tinggi (high interest). perubahan pada saat rapat.
- Staf Seksi Status Hukum dan Sertifikasi 2. Membangun komunikasi yang baik dan
Kapal efektif.
Apethetics adalah pihak yang memiliki Strategi Komunikasi yang digunakan untuk
ketertarikan yang rendah (low interest) dan kategori stakeholder Apethetics adalah :
kekuatan yang kecil (low power) terhadap 1. Mensosialisasikan rencana aksi
keberhasilan aksi perubahan perubahan.
- Seksi Lain yang berada dilingkungan 2. Meyakinkan bahwa aksi perubahan
KSOP Tanjung Balai Karimun akan bermanfaat terhadap peningkatan
pelayanan yang akan dilakukan.
Keterbatasan waktu dan situasi dalam Membuat jadwal yang terukur dan memiliki
melaksanakan agenda perubahan sebagai lembar kontrol agar setiap tahapan selesai
dampak dari pandemic Covid 19 sesuai target
Kurang maksimalnya komitmen dari Pendekatan secara informal untuk
stakeholder terkait dikarenakan beban penyelesaian rencana kerja yang telah
kerja yang sangat tinggi disusun.
4.4 KEBERHASILAN AKSI PERUBAHAN
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dengan makin besarnya jumlah kelompok nelayan di wilayah kerja Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Balai Karimun,
maka peran sosialisasi dan strategi pendekatan kepada pengguna jasa
dalam hal ini nelayan diharapkan mampu meningkatkan pendataan kapal-
kapal berukuran Gross Tonage 7 kebawah sebagai kunci keberhasilan aksi
perubahan Peningkatan Efektivitas Pelayanan Nelayan Pemilik Kapal GT 7
kebawah. Maka dari itu perlunya dukungan, serta keterkaitan antara seluruh
stakeholder internal maupun eksternal agar terwujudnya suatu pelayanan
yang lebih efektif dan efisien.
4.2 REKOMENDASI