Anda di halaman 1dari 3

Nama : Riskillah Azizah Mahanani

NIM : F20010001

Program Studi : Akuntansi

Semester : 4 (Kelas Sore)

Dosen Pengampu : Milka Susana Theorupun SE.,M.Acc

TUGAS AKHIR AKUNTANSI KEPERILAKUAN

ASPEK KEPRILAKUAN PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PRA PENGAMBIL KEPUTUSAN

PT. Unilever Indonesia Tbk

A. Pendahuluan
Akuntansi keperilakuan merupakan cabang ilmu akuntansi yang mempelajari
hubungan antara perilaku manusia dengan sistem informasi akuntansi. Akuntansi keprilakuan
menjelaskan bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis
serta bagaimana data akuntansi mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia. Dalam
akuntansi keperilakuan, perilaku manusia menjadi sebuah pertimbangan dalam mengambil
keputusan. Karena adanya dimensi sosial dari organisasi tersebut. Sehingga hal tersebut
menjadi sebuah elemen penting yang wajib ada dalam setiap laporan oleh akuntan.Pemilihan
dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para
pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku
manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi.
Akhirnya, akuntansi bukanlah suatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang
waktu seiring dengan perkembangan linkungan akuntansi, agar dapat memberikan informasi
yang dibutuhkan oleh penggunanya.
PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933 dan telah menjadi
perusahaan Fast Moving Consumer Goods terdepan di pasar Indonesia. Unilever Indonesia
memiliki lebih dari 40 brand yang terbagi dalam 2 segmen usaha; Home & Personal Care dan
Foods & Refreshment. Unilever Indonesia telah ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-
sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Unilever Indonesia memiliki sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.
Kesembilan pabrik tersebut telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI).
Merek-merek yang dimiliki Unilever Indonesia, antara lain: Axe, Bango, Buavita, Cif,
Citra, Clear, Clear Men, Close Up, Cornetto, Dove, Feast, Glow & Lovely, Hellmann’s, Jawara,
Knorr, Lifebuoy, Lipton, Love Beauty & Planet, Lux, Magnum, Molto, Paddle Pop, Pepsodent,
Pond’s, Pond’s Men, Populaire, Rexona, Rinso, Royco, SariWangi, Seru, Simple, St. Ives,
Suave, Sunlight, Sunsilk, Superpell, TRESemmé, The Vegetarian Butcher, Unilever
Professional, Vaseline Men, Viennetta, Vixal, Wall’s, Wipol dan Zwitsal.
B. Pembahasan

Disini penulis akan menjelaskan tentang aspek keprilakuan pada pengambilan keputusan
dan pra pengambil keputusan. Sebelumnya penulis akan menjelaskan nilai apa dan kenapa
penulis tertarik dengan nilai perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk.

Penulis tertarik dengan nilai semangat kepeloporan perusahaan, karena dengan nilai
tersebut perusahaan akan memiliki kemauan untuk terus mencari dan melakukan perubahan
yang lebih baik. Implementasi dari nilai tersebut yaitu Dengan adanya semangat kepeloporan
menjadi awal dari keberadaan bisnis dan menjadi penggerak agar perusahaanterus
bertumbuh, menang, dan berani mengambil risiko secara cerdas untuk menciptakan masa
depan yang lebih baik.Dengan nilai semangat kepeloporan tadi mereka mampu menarik minat
para konsumen dan bersaing dengan perusahaan lain.

Aspek keprilakuan pada pengambilan keputusan dan pra pengambil keputusan oleh PT.
Unilever Indonesia Tbk. dilihat dari komitmen terhadap implementasi tata kelola perusahaan.
Perseroan berkomitmen untuk memperkuat dan memajukan praktik CGC guna memastikan
bahwa prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan independensi
menjadi inti dari operasional bisnis kami. Komitmen ini tercermin dari cara Perseroan
dijalankan. Perusahaan memiliki kerangka tata kelola perusahaan yang secara jelas
menggambarkan pemisahan tanggung jawab dan wewenang pengambilan keputusan antara
Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi dan menentukan hubungan
dan tanggung jawab Perseroan terhadap pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Terdiri dari kebijakan, struktur, dan sistem yang mengatur pengambilan keputusan, tanggung
jawab, kepatuhan, manajemen aset dan risiko, dan pengendalian internal, kerangka tersebut
dirancang untuk mendukung pertumbuhan Perseroan yang berkelanjutan, konsisten dengan
tujuan keuangan, sosial, dan lingkungannya. Prinsip-prinsip dan praktik-praktik tata kelola
perusahaan yang baik juga tercermin dalam nilainilai perusahaan dan peraturan serta
pedoman kode etik yang ditetapkan dan dijelaskan dalam PedomanPedoman Prinsip Bisnis
dan Kebijakan Pedoman (keduanya disebut sebagai ‘Kode Etik’). Perusahaan berupaya
menanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut di seluruh organisasi dengan cara
memberikan contoh, membangun kesadaran, dan melakukan berbagai macam pelatihan
(untuk penjelasan lebih rinci, silahkan melihat bagian Kode Etik dalam Laporan Tahunan ini).
Seluruh karyawan, termasuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris diwajibkan untuk
menandatangani pernyataan komitmen terhadap Kode Etik, dan komitmen tersebut
diperbaharui secara tahunan.

Anda mungkin juga menyukai