Anda di halaman 1dari 20

KEGIATAN BELAJAR 3

JEJARING TEMA (SPIDER WEB) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MI

Selamat berjumpa dalam Kegiatan Belajar 3


Dalam pertemuan kali ini kita akan membahas suatu komponen yang sangat
penting dalam pembelajaran tematik yaitu tema, subtema dan jejaring tema. Setelah
menentukan tema dan subtema, kemudian melakukan pemetaan KD berdasarkan tema
tersebut, maka selanjutnya dapat dibuat jaringan tema, yaitu menghubungkan KD dengan
tema pemersatu, serta mengembangkan indikator (IPK) pencapaiannya untuk setiap KD
yang dipilih.

Untuk lebih jelasnya, setelah selesai mengikuti kegiatan belajar pada KB ini
diharapkan Saudara dapat menyusun jejaring tema, subtema, dengan indikator
pembelajaran sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi tema dan sub tema dalam pembelajaran
b. Memetakan KD mata pelajaran sesuai tema dan sub tema
c. Menyusun jejaring tema, subtema, dan harian.
d. Menyusun Perencanaan tahunan dan semester
Adapun rangkaian kegiatan belajar yang dapat saudara ikuti adalah sebagai berikut:
a. Menuturkan pengalaman dalam ruang “pengalaman”
b. Melakukan eksplorasi informasi dalam ruang “Eksplorasi”
c. Mengeluarkan pendapat dalam “Forum diskusi”
d. Mengerjakan tugas dalam ruang “Penugasan”
e. Mengerjakan evaluasi akhir dalam ruang “Tes formatif”
Berikut kegiatan belajar yang akan kita sanding dalam penyampaian materi tentang
jaringan tema (spider web) ini.
I. Menentukan tema untuk satu tahun pembelajaran
Tema dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu setelah memahami KD yang
akan diintegrasikan, atau menentukan tema terlebih dahulu barulah menghimpun
KD yang dapat diintegrasikan dalam tema-tema tersebut. Untuk itu, hal ini
memperkuat pentingnya pendidik memahami KD mata pelajaran yang
diintegrasikan.

1
Tema mengacu pada silabus pembelajaran tematik terpadu, yang terpenting
adalah sesuai dengan prinsip pemilihan tema. Tema ikut menentukan
keterpaduan mata pelajaran dan berbagai konsepnya. Keterpaduan dalam tema
ini tentu memiliki tujuan, yaitu melibatkan peserta didik dalam belajar dan
mengaktifkannya dalam rangka memberi pengalaman langsung serta tidak
nampak adanya pemisahan antarmata pelajaran satu sama lain.
Sebenarnya tema dan sub tema sudah dituliskan dalam silabus, hanya saja di
kurikulum revisi, kembali diberikan kebebasan bagi satuan pendidikan untuk
menentukan tema sendiri atau menggunakan yang sudah ditentukan oleh
pemerintah. Silabus tematik terpadu berperan dalam mengidentifikasi dan
mengembangkan materi dalam tiap tema dan sub tema, sehingga amat
menentukan merancang kegiatan pembelajaran. Penentuan tema dalam satu
tahun ajaran merupakan langkah pertama dalam merancang pembelajaran
tematik.

Ruang Pengalaman:
a. Menurut pengalaman Saudara, tulislah tema dan sub tema pada kelas yang
Saudara ampu!

Semester Semester
No Tema Sub tema
1 2
1

2
7

b. Menurut Saudara, apakah tema tersebut sudah tepat digunakan di kelas


tersebut? Sebutkan alasannya!

II. Memetakan Kompetensi Dasar dari Semua Mata Pelajaran dalam Satu
Tahun
Selanjutnya, kita akan mencoba memetakan KD dalam satu tahun. Bukalah
rumusan pada kelas yang Saudara ajar saja (misalnya kelas 1, atau 2, dan
seterusnya).
Sebelum memetakan KD, marilah kita identifikasi dan coba turunkan dalam
sebuah tabel tersendiri jumlah KD yang terdapat pada berbagai mata pelajaran.
Sebagian orang tidak memerlukan tabel jumlah KD ini, tetapi bagi saya, saat guru
membaca dan mengetahui jumlah KD-KD tersebut, maka guru akan lebih
mengenal dan dapat memperkirakan penyebaran KD tersebut dalam jejaring
tema.
Ruang Eksplorasi:
Baiklah, untuk eksplorasi kita kali ini, mari kita buka Permendikbud No. 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Dasarmata pelajaran. Kita akan menghitung jumlah
masing-masing KD mata pelajaran yang kita ampu di kelas. Ada berapakah … ?
a. Kompetensi Spiritual (KI-1)
b. Kompetensi sosial (KI-2)
c. Jumlah KD pengetahuan (KI-3) dalam satu (1) tahun dari beberapa mata
pelajaran yang termasuk tematik.
d. Jumlah KD keterampilan (KI-4) dalam satu (1) tahun dari beberapa mata
pelajaran yang termasuk tematik

3
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Mata Pelajaran
KD - KI 1 KD - KI 2 KD KI-3 KD KI-4

PKn

Bhs. Indonesia X X

Matematika X X

SBdP X X

PJOK X X

IPA X X

IPS X X

e. Kemudian, mari kita mencoba memetakan berbagai KD mata pelajaran tersebut.


Pemetaan KD dilakukan agar pendidik memperoleh gambaran secara menyeluruh
dan utuh, terutama berkaitan langsung dengan Kompetensi Inti, KD mata pelajaran
serta Indikator. Karena kita menggunakan pendekatan tematik, maka dalam
memetakan KD ini perlu dipadukan dalam sebuah tema dan sub tema agar lebih
mengikat dan pemetaan ini menjadi lebih bermakna.
Selain mengidentifikasi tema-tema yang digunakan sebagai pengikat keterpaduan
berbagai mata pelajaran, pemetaan juga berguna dalam mengidentifikasi
Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan, menjabarkan Kompetensi
Dasar ke dalam indikator Menganalisis keterhubungan tema-tema dengan
Kompetensi Dasar dan indikator dari semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas
tersebut.
Kali ini, dengan menggunakan buku guru sebagai panduan, mari kita berlatih
melakukan pemetaan KD dalam Tema dan subtema. Untuk itu kita akan membuka
buku guru dari tema 1 s.d 9 untuk kelas I - III SD/MI, atau tema 1 s.d 8 untuk kelas
IV - VI, lalu centanglah KD-KD tersebut sesuai tema, sebagaimana contoh di bawah
ini:

4
CONTOH PEMETAAN KD
Kelas 1
TEMA
KD KD 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KD KD
MP KI- KI- S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
KI-2 KI-4
1 3 T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PKn 1.1 2.1 3.1 4.1
1.2 2.2 3.2 4.2 v
1.3 2.3 3.3 4.3
1.4 2.4 3.4 4.4
B. Ind 3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5 v
X X 3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
Mtk 3.1 4.1
3.2 4.2
X X 3.3 4.3
3.4 4.4 v
3.5 4.5

5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
SBDP 3.1 4.1
3.2 4.2 v
X X
3.3 4.3
3.4 4.4
PJOK 3.1 4.1
3.2 4.2 v
3.3 4.3
3.4 4.4
X X
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8

Ruang Diskusi:
Sampai di sini, kita telah melakukan pemetaan KD dalam satu tema tertentu berdasar kelas yang kita ampu. Marilah kita diskusikan:
1. Dari bunyi KD dapat kita ketahui tentang materi pokok (substansi) pembelajaran. Dapatkah Saudara menjelaskan tentang maksud
pernyataan ini?
2. Jelaskan, bagaimana cara memilih tema dan subtema yang baik?
3. Jelaskan, bagaimana Saudara memahami urgensi penyusunan jaringan tema (webbing)?
4. Jelaskan pendapat Saudara, apakah guru perlu menyusun Prota dan Prosem?
Selamat menganalisis dan berdiskusi!

6
7
III. Membuat jaringan tema dari semua mata pelajaran
Setelah KD selesai dipetakan, selanjutnya adalah melakukan webbing.
Webbing yaitu membuat jaringan tema dari semua mata pelajaran. Di sini kita
hendak memadukan berbagai mata pelajaran dan memusatkannya pada satu tema
agar nampak hubungan antarKD tersebut.
Jaringan tema menggambarkan pola hubungan antara tema tertentu dengan
sub-sub pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Dengan
terbentuknya jaringan tema diharapkan peserta didik dapat memahami satu tema
tertentu dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu
pengetahuan. dan mampu berpikir secara integratif dan holistik.
Teknik menyusun jaringan tema antara lain adalah menentukan tema
terlebih dahulu, kemudian menginventarisasi KD yang sesuai dengan tema
tersebut, selanjutnya menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi dari KD yang
sesuai dengan tema dalam mata pelajarannya masing-masing, barulah
menghubungkan materi-materi tersebut dalam suatu struktur jejaring tema yang
jelas.
Jejaring tema merupakan bagan penghubung antarKD beerta Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK)nya dari berbagai mata pelajaran dalam satu tema.
Jejaring tema berlaku untuk satu tema yaitu antara 3 sampai dengan 4 minggu.

Ruang Penugasan:
Latihan 1:
Buatlah jaringan tema seperti contoh gambar di bawah ini. Saudara bisa ambil dari
buku guru untuk 1 (satu) tema saja.

8
Jejaring tema kemudian di breakdown dalam Jejaring Subtema.
IV. Membagi Jaringan Tema Menjadi Sub Tema
Di tahap kedua ini, Saudara akan mengurai jaringan tema tadi ke dalam sub-
subtema. Sebagaimana kita ketahui, bahwa satu tema dapat diselesaikan dalam
waktu 1 bulan, dan selama itu, tema yang sifatnya masih luas tadi kemudian
dibreakdown ke dalam beberapa subtema, ada yang terdiri dari 3 atau 4 subtema.
Satu (1) subtema dilaksanakan dalam satu minggu, dan setiap hari kegiatan
belajar dilaksanakan dalam memenuhi berbagai perpaduan KD Mata pelajaran
tersebut. Untuk itu, tahap ini penting dalam menentukan penyebaran KD di setiap
minggunya. Berikut contoh jaringan KD untuk subtema (saudara bisa lihat di
setiap awal subtema pada buku guru).

Latihan 2:
Buatlah jaringan subtema seperti contoh di bawah ini!

9
V. Membagi Jaringan Subtema Menjadi Jaringan Harian
Seperti yang kita fahami, bahwa penyebaran KD untuk 1 minggu itu, harus
kita pecah menjadi harian. Hal ini guna memastikan penuntasan KD terlaksana
dengan baik. Selain itu, aktifitas belajar lebih terarah kepada penuntasan
kompetensi sekaligus menjadikan guru fokus terhadap materi dan kegiatan yang
akan dilakukannya dalam penuntasan KD tersebut.

Latihan 3:
Lihatlah contoh penyusunan jaringan harian yang terdapat dalam buku guru.
Buatlah jaringan harian yang merupakan pengintegrasian KD untuk pelaksanaan
kegiatan selama satu hari sebagaimana contoh berikut:

10
VI. Menyusun Perencanaan Tahunan dan Semester
Terdapat 3 pokok bahasan yang akan mempengaruhi penyusunan perencanaan
tahunan (prota) dan perencanaan semester (prosem), yaitu Kalender pendidikan,
penyusunan program tahunan dan program semester. Ketiganya saling
berhubungan. Baiklah untuk lebih memahami keterkaitan ketiga hal tersebut, mari
kita bahas satu persatu.
1) Kalender pendidikan
Bicara tentang kalender pendidikan, maka tidak akan terlepas dari konsep
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. KTSP dalam Permendikbud No. 61 Tahun
2014 merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. Pengembangan KTSP jenjang pendidikan
dasar dan menengah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka

11
Dasar dan Struktur Kurikulum, dan Pedoman Implementasi Kurikulum. KTSP ini
dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan komite madrasah,
dan kemudian disahkan oleh Kasie Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian
Agama sesuai kewenangannya.
Dalam KTSP terdapat komponen yang menjadi tanggung jawab kepala
Madrasah dalam penyusunannya, yaitu Dokumen I yang berisi visi, misi, tujuan,
muatan, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan. Seluruh komponen
ini berlaku untuk seluruh civitas akademi dalam satuan pendidikan tersebut,
baik kepala madrasah, guru, siswa, tenaga kependidikan, dan seluruh pegawai.
Seluruh komponen dalam dokumen I saling berkaitan dalam membingkai format
dan proses pendidikan di dalam satuan pendidikan.
Kalender pendidikan merupakan salah satu komponen yang turut
berperan dalam penyelenggaraan pendidikan di mana ia merupakan pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
a. Permulaan tahun ajaran
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
b. Pengaturan waktu belajar efektif
1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan,
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang
pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
c. Pengaturan waktu libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir
tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.

12
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
sebagaimana pada Permendikbud No. 61 Tahun 2014, khususnya bagi jenjang
pendidikan dasar SD/MI.

No Kegiatan Alokasi waktu Keterangan

1 Minggu efektif belajar Minimal 36 minggu Digunakan untuk


regular setiap tahun kegiatan pembelajaran
(Kelas I - V) efektif pada setiap satuan
pendidikan

2 Minggu efektif Minimal 18 minggu


semester ganjil tahun
terakhir setiap satuan
pendidikan (Kelas VI)

3 Minggu efektif Minimal 14 minggu


semester genap tahun
terakhir setiap satuan
pendidikan (kelas VI)

4 Jeda tengah semester Maksimal 2 minggu Satu minggu setiap


semester

5 Jeda antarsemester Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II

6 Libur akhir tahun Maksimal 3 minggu Digunakan untuk


ajaran penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun ajaran

7 Hari libur keagamaan Maksimal 4 minggu Daerah khusus yang


memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya
sendiri tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif belajar

13
dan waktu pembelajaran
efektif

8 Hari libur Maksimal 2 minggu Disesuaikan dengan


umum/nasional peraturan pemerintah

9 Hari libur khusus Maksimal 1 minggu Untuk satuan pendidikan


sesuai dengan ciri
kekhususan masing-
masing

10 Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 minggu Digunakan untuk


pendidikan kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran
efektif

2) Penyusunan Program Tahunan

Menurut Suharsimi Arikunto , program adalah sederetan kegiatan yang


akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan program
tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk
mencapai tujuan (kompetensi inti dan kompetensi dasar) yang telah
ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi
dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.

Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran


untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan. Dalam konteks pembelajaran tematik terpadu di SD/MI,
Program tahunan disusun oleh guru kelas berbasis tematik. Program ini perlu
dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran, karena

14
merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya,
seperti program semester, program mingguan, program harian,
pengembangan silabus dan sistem penilaian.

Umumnya komponen program tahunan meliputi identitas, kompetensi


dasar, alokasi waktu dan keterangan. Dalam program tahunan pembelajaran
tematik, berisi identitas, tema/sub tema dan alokasi waktu. Meski demikian,
pada implementasi kurikulum 2013 revisi, guru diberikan kebebasan dalam
menentukan format program tahunan.

Langkah-langkah perancangan program tahunan antara lain :


1. Menelaah jumlah KD pada mata pelajaran dalam 1 tahun
2. Menghitung jumlah minggu belajar efektif (MBE) dalam 1 tahun
3. Mendistribusikan alokasi waktu minggu belajar efektif (MBE)

Berikut contoh program tahunan tematik:

Contoh:

PROGRAM TAHUNAN
KELAS I MI AL-MUGHNI
TAHUN AJARAN : 2021 / 2022
Jumlah
No Tema Jadwal Kegiatan Keterangan
Minggu

SEMESTER I
Diri Sendiri
1 4 10 Agst - 05 Sept 2015
Kegemaranku
2 4 07 Sept – 03 Okt 2015
UTS
1 05 – 10 Okt 2015
Kegiatanku
3 4 12 Okt – 07 Nov 2015
Keluargaku
4 4 09 Nov –05 Des 2015
PEKAN UAS & REMEDIAL
2 07 – 19 Des 2015

15
PEKAN PELAPORAN SMT 1
1 26 Des 2015
LIBUR SMT 1
1 28 Des 2015 – 2 Jan 2016

Jumlah : 19

SEMESTER II
Pengalamanku
1 4 04 Jan – 30 Jan 2016
Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri
2 4 01 – 27 Feb 2016
UTS
3 1 29 Feb – 05 Mar 2016
Benda, Binatang, dan Tanaman di
4 sekitarku 4 07 Mar – 02 Apr 2016

Peristiwa Alam
5 5 04 Apr – 07Mei 2016

6 PEKAN UMMI 2 09 – 21 Mei 2016

PEKAN UKK TP 2015/2016 2 23 Mei – 4 Juni 2016

LIBUR AWAL RAMADHAN 1 6 – 7 Mei 2016


PEKAN PELAPORAN SMT 1
1 13 – 18 Mei 2016
LIBUR SMT 2
4 20 Jun – 16 Jul 2016

Jumlah : 28

Sedangkan contoh program tahunan untuk guru bidang studi adalah:

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan : SD .....................................


Kelas : IV (Empat)
Mata Pelajaran : Matematika
Tahun Pelajaran : 2017/2018

16
Alokasi Wkt
NO KD
(JP)
Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan model
3.1 24
konkret
Menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal, dan
3.2 24
persen) dan hubungan di antaranya
Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali,
3.3 18
dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan desimal
3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan suatu bilangan 24
3.5 Menjelaskan bilangan prima 18
Menjelaskan dan menentukan faktor persekutuan, faktor persekutuan
3.6 terbesar, kelipatan persekutuan, dan kelipatan persekutuan terkecil 24
dari dua bilangan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan
3.7 24
berat ke satuan terdekat
Menganalisis sifat-sifat segibanyak beraturan dan segibanyak tidak
3.8 24
beraturan
Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegipanjang,
3.9 18
dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua
Menjelaskan hubungan antar garis (sejajar, berpotongan, berhimpit)
3.10 24
menggunakan model konkret
Menjelaskan data diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan
3.11 18
dalam bentuk diagram batang
Menjelaskan dan menentukan ukuran sudut pada bangun datar dalam
3.12 22
satuan baku dengan menggunakan busur derajat
JUMLAH 262

3) Penyusunan Program Semester


Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan
program pendidikan. Program semester adalah program yang berisikan garis-
garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam
semester tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program
tahunan. Isi dari program semester adalah identitas, kompetensi dasar,
alokasi waktu yang direncanakan, alokasi minggu dalam enam bulan (satu
semester) dan keterangan-keterangan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap
muka, pratikum, kerja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai
kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Satu semester terdiri dari
19 minggu kerja termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan
ujian semester.
Langkah-langkah penyusunan program semester adalah sebagai
berikut:

17
1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan
berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan
2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu
pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif per minggu. Hari-
hari libur meliputi:
− Jeda tengah semester
− Jeda antarsemester
− Libur akhir tahun pelajaran
− Hari libur keagamaan
− Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
− Hari libur khusus
− Kegiatan khusus satuan pendidikan
3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE)
setiap bulan dan semester dalam satu tahun.
4. JP Tematik = beban belajar dalam satu minggu - beban
belajar muatan pelajaran pendidikan Agama dan Budi pekerti. Misalkan
pada struktur kurikulum, beban belajar kelas I dalam satu minggu
sebanyak 30 JP, dengan demikian JP Tematik dapat dihitung sebagai
berikut: JP Tematik Kelas I = 30 JP – 4 JP = 26 JP
5. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu subtema
serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.
Program Semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang
hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya
program semester ini berisikan:
• Identitas (satuan pendidikan, muatan pelajaran, kelas/semester, tahun
pelajaran)
• Format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan
yang terinci per minggu, dan keterangan yang diisi kapan pelaksanaan
pembelajaran berlangsung.

Secara sederhana teknik pengisian program semester sama seperti


program tahunan. Beberapa komponen yang sudah ada dalam program
tahunan tinggal memindah saja (tema dan subtema). Seperti program tahunan,

18
program semester juga banyak alternatifnya, maka diberikan kebebasan bagi
guru untuk menentukan format penyusunan program semester. Berikut
contoh program semester:

PROGRAM SEMESTER TEMATIK


Satuan Pendidikan : SD ..................................................
Kelas/ Semester : I (Satu) / I (Satu)
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Pemb. Alokasi Juli Agustus September Oktober November Desember


No. TEMA SUBTEMA Ket
Ke Waktu 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 P
2 P
Aku dan 3 P
1 26 JP L L
Teman Baru 4 P
I I
5 P
B B
6 + PH L P
U U P
I
R R E
1 B P
M
2 U P
S S B
3 R P
2 Tubuhku 26 JP M M A
4 P
T T G
5 I P P P
I
6 + PH D P
2 2 A
1 Diriku H T A
N
1 U P
T T
2 L P S S
P P R
Aku Merawat 3 P
3 26 JP A
Tubuhku 4 F P
2 2 P
5 I P
0 0 O
6 + PH T P
1 1 R
R
6 6 T
1 I P
/ /
2 P
2 2
3 P
4 Aku Istimewa 26 JP 0 0
4 P
1 1
5 P
7 7
6 + PH P
DST

PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN


Satuan Pendidikan : SD ………………………………………………..
Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Mata Pelajaran : Matematika
Tahun Pelajaran : 2017/2018

19
Alokasi Waktu BULAN
NO KD Keterangan
(1 JP = 35') JUL AUG SEP OKT NOV DES
Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan
3.1 22 V V V V
gambar dan model konkret (T2)
Penilaian Harian 2 V
Menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa,
3.2 campuran, desimal, dan persen) dan hubungan 22 V V V V
di antaranya (T2)
Penilaian Harian (PH) 2 V
Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari
jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua
3.3 16 V V V
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal
(T2, T3)
Penilaian Harian (PH) 2 V
Penilaian Tengah Semester (PTS) 2 V
Menjelaskan faktor dan kelipatan suatu
3.4 22 V V V V
bilangan
Penilaian Harian (PH) 2 V
3.5 Menjelaskan bilangan prima 16 V V V
Penilaian Harian 2 V
Menjelaskan dan menentukan faktor
persekutuan, faktor persekutuan terbesar
3.6 (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan 22 V V V V
persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Penilaian Harian (PH) 2 V
Penilaian Akhir Semester (PAS) 3 V

VII. PENUGASAN
Baik teman-teman peserta DJJ, dalam penugasan kali ini Saudara diminta untuk
menyusun Program Tahunan dan Program Semester untuk tahun ajaran
2022/2023 di kelas Saudara. Buatlah sesuai tugas Saudara, apakah guru kelas
ataukah guru bidang studi. Mudah bukan? Selamat bekerja!

20

Anda mungkin juga menyukai