Anda di halaman 1dari 6

HUKUM ISLAM (SYARI’AH) KE-2

Disusun oleh
Daftar Isi

Kata pengantar............................................................................................................................. 3
BAB I ..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar belakang 4
1.2 Rumusan masalah 4
BAB II............................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN 5
2.1 Pengertian Syariah 5
2.2 Sumber-sumber ajaran Islam 7
2.2.1 Al-Qur’an 7
2.2.2 As-Sunnah 8
2.2.3 Ijtihad 8
2.3 Tujuan sumber ajaran dalam Islam 9
BAB III ........................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan 10
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Alhamdulillah, segala puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya makalah kami yang berjudul “Hukum Islam (Syari’ah)” dapat terlesesaikan dengan
lancar dibawah perlindungannya. Tak lupa juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
berbagai pihak yang telah banyak membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini,
sehingga kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dengan beragam
informasi yang telah kami sediakan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan Kami agar
pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb
Palembang, April 2022

Kelompok Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kehidupan manusia didunia merupakan anugerah dari Allah SWT. Dengan segala
pemberian-Nya manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang bisa dirasakn oleh dirinya.
Tapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia lupa akan dzat Allah SWT yang telah
membrikannya. Untuk hal tersebut manusia harus mendapatkan suatu bimbingann Allah Swt.
Hidup yang dibimbing syariah akan melahirkan kesadaran untuk berperilaku yang sesuai dengan
tuntutan dan tuntunan Allah dan Rasulnya yang tergambar dalam hukum Allah yang Normatif
dan Deskriptif (Quraniyah dan Kauniyah).
Sebagian dari syariah terdapat aturan tentang ibadah, baik ibadah khusus maupun ibadah
umum. Symber syariah adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah, sedangkan hal-hal yang belum diatur
secra pasti didalam kedua sumber tersebut digunakan ra’yu (ijtihad). Syariah dapat dilaksankan
apabila pada diri seorang telah tertanam Aqidah atau keimanan. Semoga dengan bimbingan
Syariah hidup kita akan selamat dunia dan akhirat.

1.2 Rumusan masalah


1. Pengertian syari’ah islam.
2. Ruang lingkup syaria’ah islam.
3. Tujuan syari’ah islam.
4. Pelaksanaan syari’ah islam.
5. Sumber syari’ah islam.
6. Prinsip-prinsip syari’ah.
7. Hukum tidak berubah karena factor waktu dan tempat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SYARIAH ISLAM

2.2 .1 Pengertian Syariah


» Secara Etimologi
Kata Syari’ah berasal dari bahasa Arab, dari kata Syara’a yang berarti jalan. Syari’ah
Islam berarti jalan dalam agama Islam atau peraturan dalam Islam.
» Secara Terminologi
Syari’ah adalah suatu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan
seluruh ciptaan Tuhan di alam semesta.
Berdasarkan pengertian diatas, syari’ah dibagi ke dalam dua bagian besar, yaitu :
1. Ibadah. Ibadah adalah peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya.
2. Mu’amalah. Mu’amalah adalah peraturan yang mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya dan manusia dengan seluruh alam.

2.2 .2 RUANG LINGKUP SYARI’AH ISLAM


Ruang lingkup syari’ah mencakup peraturan-peraturan sebagai berikut :
1. Ibadah Khusus ( Ibadah Makhdah ) yaitu peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhannya, meliputi Rukun Islam.
2. Ibadah Umum ( Mu’amalah dalam arti luas ) yaitu peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan alam
lainnya, meliputi:
 Muamalah yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan lainnya
dalam hal tukar menukar harta (jual beli dan yang searti).
 Munakahat yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain
dalam hubungan berkeluarga (nikah, dan yang berhubungan dengannya
 Jinayat yaitu pengaturan yang menyangkut pidana.
 Siyasah yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan politik.
 Akhlak yaitu mengatur sikap hidup pribadi.

2.2 .3 TUJUAN SYARI’AH ISLAM


Tujuan Syari’ah Islam yang paling utama adalah untuk membangun kehidupan
manusia atas dasar ma’rufat ( kebaikan-kebaikan ) dan membersihkannya dari
munkarat ( keburukan-keburukan ). 1. Ma’rufat adalah nama untuk semua kebajikan
atau sifat-sifat yang baik, yang sepanjang masa telah diterima sebagai sesuatu yang
baik oleh hati nurani manusia. Syari’ah Islam membagi ma’ruf itu dalam 3 kategori,
yaitu : a. Fardhu : wajib. b. Sunah : anjuran. c. Mubah : boleh. 2. Munkarat adalah
nama untuk segala dosa dan kejahatan yang sepanjang masa telah dikutuk oleh watak
manusia sebagai sesuatu yang jahat. Syari’ah Islam membagi munkarat itu dalam 2
kategori, yaitu : a. Haram. b. Makruh. Kemaslahatan yang hakiki pada dasarnya adalah
kemaslahatan yang ditentukan oleh syariat, bukan yang ditentukan oleh akal yang
serba relatif. Dalam hal ini, penting untuk dipahami, bahwa syariat pasti mengandung
maslahat. Artinya, di mana ada syariat, di situ pasti ada maslahat. Demikianlah
sebagaimana yang dinyatakan oleh kaidah ushul berikut: ‫ اَ ْمُثيَح[َنَاكُعْرَّشالتَّمَثَف]ُةَحَلْصَملْا‬Di
mana pun ada syariat, di situ pasti ada maslahat. Menurut Oleh: K.H. Athian Ali M.
Da’i, MA Diturunkannya Syariat Islam kepada manusia tentu memiliki “tujuan”
sangat mulia. Antara lain: 1. Memelihara Kemaslahatan Agama (hifzh al-din) Agama
Islam harus dibela dari ancaman orang-orang yang tidak bertanggung-jawab yang
hendak merusak aqidah, ibadah dan akhlak umat. Ajaran Islam memberikan kebebasan
untuk memilih agama, seperti ayat Al-Quran: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki)
agama (Islam)..” QS. Al-Baqarah:256. Akan tetapi, untuk terpeliharanya ajaran Islam
dan terciptanya rahmatan lil’alamin, maka Allah SWT telah membuat peraturan-
peraturan, termasuk larangan berbuat musyrik dan murtad: “Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barang siapa yang mempesekutukan
Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” QS. An-Nisaa 48. “Barang
siapa mengantikan agamanya (murtad), maka bunuhlah ia.” Manusia diberi kebebasan

Anda mungkin juga menyukai