Disusun oleh :
Muhammad Dhanu Wega Wicaksono (232105010053)
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat
dengan judul “AL-HUKM” tidak lupa pula untuk dosen mata kuliah
fiqih dan usul fiqih kami Muhammad Fauzinudin, M.H.I Makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Fiqih dan Usul
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................II
Daftar Isi ........................................................................................................... III
BAB I Pendahuluan ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................... 2
2.4 Hakim………………………………………………………………….5
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 6
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
Pembahasan
Mahkum Fih dan Mahkum Bih adalah istilah dalam hukum Islam yang
mengacu pada konsep objek atau benda yang dihukumi (Mahkum Fih)
serta hukum atau perintah yang diberikan terhadap objek tersebut
(Mahkum Bih). Penjelasan lebih rinci mengenai konsep ini adalah sebagai
berikut:
Dalam konteks hukum Islam, Mahkum Fih dan Mahkum Bih menjadi
landasan bagi penerapan syariat Islam, termasuk dalam halal dan haram,
serta kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh umat Islam.
Contoh Penerapan:
Contoh Mahkum Fih adalah daging hewan, sedangkan Mahkum Bih
adalah aturan bahwa daging hewan tertentu dianggap halal untuk
dikonsumsi (seperti daging hewan yang disembelih sesuai syariat Islam)
atau haram untuk dikonsumsi (seperti daging babi).
.
2.3 Konsep Mahkum Alaih, Taklif, dan Ahliyah
2.4 Hakim
Hakim (Pembuat Hukum/Allah swt) dalam Islam adalah konsep yang mengacu
pada Allah swt sebagai Hakim tertinggi yang menciptakan, mengatur, dan
menetapkan hukum-hukum alam semesta dan peraturan kehidupan manusia. Allah
swt dianggap sebagai pemilik otoritas tertinggi dalam Islam, dan semua hukum
Islam didasarkan pada kehendak dan perintah-Nya. Manusia diwajibkan untuk
mengikuti dan mematuhi hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah swt.
1. Tahsin adalah tindakan memuji Allah swt atas segala sifat dan perbuatan-Nya
yang sempurna. Ini mencakup mengakui dan menghargai keindahan, kebaikan,
dan keadilan Allah dalam menciptakan alam semesta dan memberikan petunjuk
kepada manusia. Tahsin merupakan ungkapan pujian dan penghormatan terhadap
Allah swt.
3.1 Kesimpulan
Konsep-Konsep Dasar dalam Hukum Islam
Al-Hukm, Mahkum Fih/Mahkum Bih, Mahkum Alaih, dan Hakim adalah konsep-
konsep esensial yang membentuk landasan hukum Islam. Konsep-konsep ini
memandu prinsip-prinsip utama dan struktur hukum dalam kehidupan umat
Muslim. Pentingnya pengamalan dan pemahaman mendalam terhadap konsep-
konsep ini tidak dapat diabaikan, karena hal ini membentuk basis kehidupan
seorang Muslim sesuai dengan ajaran agama Islam. Mari kita bahas dengan lebih
rinci betapa pentingnya memahami dan menerapkan konsep-konsep ini dalam
kehidupan sehari-hari.
Allah swt adalah Hakim tertinggi dalam Islam yang mencipta dan mengatur
hukum-hukum alam semesta dan peraturan kehidupan manusia. Konsep ini
mencakup pengertian sebelum dan setelah diangkatnya Muhammad sebagai
Rasul, serta konsep Tahsin dan Taqbih. Pengakuan akan otoritas Allah sebagai
Hakim adalah esensi dari kehidupan Muslim yang bertujuan untuk hidup dalam
ketaatan dan harmoni dengan kehendak-Nya. Pemahaman mendalam terhadap
konsep-konsep dasar ini adalah kunci untuk membangun masyarakat Islam yang
adil, bermoral, dan sesuai dengan nilai-nilai agama. Penelitian lebih lanjut dan
pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep ini akan membimbing umat
Muslim dalam menerapkan prinsip-prinsip agama dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan ajaran Islam, umat Islam dapat mencapai
kehidupan yang bermakna dan diakui sebagai komunitas yang berkontribusi
positif bagi dunia.
DAFTAR PUSTAKA
8. Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad. (1995). "Ihya Ulum al-Din (The Revival
of the Religious Sciences)." Translated by Fazlul Karim. Islamic Book Service.
10. Al-Qaradawi, Yusuf. (1999). "The Lawful and the Prohibited in Islam."
American Trust Publications.