Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FIQIH DAN USUL FIQIH

Dosen Pengampu : Muhammad Fauzinudin, M.H.I

Disusun oleh :
Muhammad Dhanu Wega Wicaksono (232105010053)

Indana Zulfa Azizah (232105010037)

Silvia Maulida I’lana (232105010047)

Nadiah Ulfatun Hasanah (232105010067)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM KIAI HAJI ACHMAD
SIDDIQ JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat

rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini

dengan judul “AL-HUKM” tidak lupa pula untuk dosen mata kuliah

fiqih dan usul fiqih kami Muhammad Fauzinudin, M.H.I Makalah ini

disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Fiqih dan Usul

Fiqih di Program studi Perbankan Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Universitas Islam Negeri KH.Achmad Siddiq Jember.

Dalam penyusunan makalah ini,,kami mohon maaf apabila ada

kesalahan dalam penulisan makalah ini, maka kami butuhkan kritik

dan saran dari para aundiensi, dan khususnya bapak dosen.

Jember, 22 september 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................II
Daftar Isi ........................................................................................................... III
BAB I Pendahuluan ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2

1.3 Tujuan............................................................................................... 2

BAB II Pembahasan ........................................................................................... 3

2.1 Pengertian Hukm........................................................................................ 3

2.2 Mahkum dan Mahkum Bih .............................................................. 3,

2.3 Konsep Mahkum Alaih, Taklif, dan Ahliyah ………………………….4

2.4 Hakim………………………………………………………………….5

BAB III Penutup............................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan..................................................................................... 6
BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Konsep Al-Hukm adalah landasan yang sangat penting dalam hukum


Islam, yang mencerminkan kepercayaan fundamental umat Islam bahwa
Allah swt adalah pencipta alam semesta dan memiliki hak mutlak untuk
menetapkan pedoman dan hukum bagi manusia. Dalam pandangan Islam,
Al-Hukm adalah manifestasi dari kebijaksanaan, kasih sayang, dan otoritas
Allah swt.
1.Penciptaan dan Kewenangan Allah swt
Konsep Al-Hukm merujuk pada pandangan bahwa Allah adalah pencipta
segalanya. Keyakinan ini diambil dari ajaran Al-Qur'an, yang dianggap
sebagai firman Allah yang tidak tergantikan. Allah adalah penguasa
mutlak yang memiliki kekuasaan untuk mengatur dan mengendalikan
seluruh ciptaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.
2.Al-Qur'an sebagai Sumber Utama Hukum Islam
Al-Qur'an adalah sumber utama hukum Islam yang dianggap sebagai
wahyu ilahi yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW selama periode
23 tahun. Al-Qur'an memuat ajaran-ajaran, prinsip-prinsip moral, dan
hukum-hukum yang dianggap sebagai panduan hidup bagi umat manusia.
Setiap ayat dalam Al-Qur'an dianggap memiliki kebijaksanaan dan
keadilan mutlak, dan mengandung hukum-hukum yang mengatur
kehidupan individu dan masyarakat.
3.Peran Hadis dalam Memperkuat Al-Qur'an
Hadis adalah sumber kedua dalam hukum Islam setelah Al-Qur'an.
Hadis merupakan catatan dan laporan tentang perkataan, perbuatan, dan
persetujuan Nabi Muhammad SAW. Hadis membantu memperkuat dan
mengklarifikasi ajaran-ajaran Al-Qur'an, menyajikan konteks historis dan
implementasi praktis dari prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-Qur'an.
Dengan demikian, Hadis memegang peran penting dalam memahami dan
menerapkan hukum Islam.

4.Fungsi Al-Hukm dalam Kehidupan Sehari-hari


Al-Hukm memainkan peran yang kritis dalam membentuk perilaku dan
tindakan umat Islam. Hukum-hukum Islam yang terdapat dalam Al-Qur'an
dan Hadis membimbing umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk ibadah, moral, etika, ekonomi, sosial, politik, dan hukum acara.
Dalam kesimpulan, konsep Al-Hukm mencerminkan keyakinan
fundamental umat Islam bahwa Allah swt adalah pencipta dan penguasa
segalanya. Al-Qur'an dan Hadis memainkan peran penting sebagai sumber
hukum utama, yang memberikan pedoman dan prinsip bagi umat manusia
untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan mencapai kesejahteraan
spiritual dan materi. Al-Hukm memegang peran krusial dalam membentuk
identitas, nilai, dan tata nilai moral dalam masyarakat Islam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi Al hukm?


2. Apa yang di maksud taklif dan Ahliyah ?
3. apa yang di maksud hakim?
4. apa pengertian tahsin dan taqbih?

1.3 Tujuan

1. Dapat menjelaskan definisi Al-Hukm

2. Dapat memahami macam-macam mahkum

3. Dapat menjelaskan taqlif dan ahliyah

4.Dapat mendefinisikan tahsin dan taqbih


BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Al-Hukm


Al-Hukm (‫ )الحكم‬adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti "hukum"
atau "perintah". Dalam konteks hukum Islam, Al-Hukm merujuk pada peraturan
atau ketetapan yang berasal dari Allah swt seperti yang tercantum dalam Al-
Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad. Hukum Islam ini merupakan pedoman utama
bagi umat Muslim dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah hingga
urusan sosial dan ekonomi.

A.Pentingnya Al-Hukm dalam Islam:

1. Ketundukan kepada Allah: Al-Hukm mengajarkan umat Muslim untuk patuh


kepada perintah Allah dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.
2. Keadilan dan Keseimbangan: Hukum Islam mendorong prinsip keadilan,
keseimbangan, dan kebaikan dalam hubungan antara individu, masyarakat, dan
negara. Hukum ini dirancang untuk menciptakan harmoni dan perdamaian di
masyarakat.
3. Moralitas dan Etika: Al-Hukm membimbing umat Muslim dalam
mengembangkan moralitas dan etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini mencakup aspek-aspek seperti kejujuran, integritas, kasih sayang, dan
toleransi.
4. Pengaturan Hidup: Hukum Islam memberikan pedoman tentang bagaimana
mengatur kehidupan, termasuk urusan ibadah, perkawinan, warisan, perdagangan,
keuangan, dan lain-lain. Prinsip-prinsip hukum Islam digunakan untuk memandu
individu dalam pengambilan keputusan.
5. Kebahagiaan Dalam Kehidupan: Dengan mengikuti Al-Hukm, umat Muslim
diharapkan dapat mencapai kebahagiaan dan keberkahan dalam kehidupan
mereka, karena mereka hidup sesuai dengan ajaran dan petunjuk yang berasal dari
Allah swt.

2.2 Mahkum dan Mahkum Bih

Mahkum Fih dan Mahkum Bih adalah istilah dalam hukum Islam yang
mengacu pada konsep objek atau benda yang dihukumi (Mahkum Fih)
serta hukum atau perintah yang diberikan terhadap objek tersebut
(Mahkum Bih). Penjelasan lebih rinci mengenai konsep ini adalah sebagai
berikut:

1. Mahkum Fih (‫)محكوم فيه‬:


Mahkum Fih merujuk kepada objek atau benda yang dihukumi atau
diberi aturan dalam hukum Islam. Aturan ini dapat berupa penilaian
hukum mengenai halal, haram, wajib, sunnah, atau mubah terkait dengan
objek atau benda tersebut.

2. Mahkum Bih (‫)محكوم به‬:


Mahkum Bih mengacu pada hukum atau perintah yang diberikan
terhadap objek atau benda tersebut. Hukum atau perintah ini mencakup
segala hal yang diwajibkan, dilarang, disarankan, diharamkan, atau
dibiarkan (mubah) terkait dengan objek atau benda yang dimaksud.

Dalam konteks hukum Islam, Mahkum Fih dan Mahkum Bih menjadi
landasan bagi penerapan syariat Islam, termasuk dalam halal dan haram,
serta kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh umat Islam.

Contoh Penerapan:
Contoh Mahkum Fih adalah daging hewan, sedangkan Mahkum Bih
adalah aturan bahwa daging hewan tertentu dianggap halal untuk
dikonsumsi (seperti daging hewan yang disembelih sesuai syariat Islam)
atau haram untuk dikonsumsi (seperti daging babi).

.
2.3 Konsep Mahkum Alaih, Taklif, dan Ahliyah

Konsep "Mahkum Alaih", "Taklif", dan "Ahliyah" merupakan istilah-


istilah dalam hukum Islam yang penting untuk dipahami dalam konteks
kewajiban individu terhadap hukum-hukum Islam dan kemampuan
individu untuk memahami dan menjalankannya.
1. Mahkum Alaih
- Definisi: Mahkum Alaih merujuk pada subjek hukum dalam Islam,
yakni manusia atau masyarakat yang diwajibkan untuk mematuhi hukum-
hukum Islam.
- Penjelasan: Setiap individu dianggap memiliki kewajiban untuk
mematuhi perintah Allah swt dan menjalankan ajaran Islam sesuai dengan
keyakinan dan keyakinan agamanya.
2. Taklif:
- Definisi: Taklif adalah kewajiban atau tanggung jawab yang diberikan
kepada individu untuk mematuhi hukum-hukum Islam.
- Penjelasan: Taklif merupakan pengertian tentang kewajiban agama
yang diemban oleh individu. Ini mencakup pemahaman dan pelaksanaan
tugas dan perintah Islam yang merupakan bagian integral dari keyakinan
dan praktik agama Islam.
3. Ahliyah:
- Definisi: Ahliyah merujuk pada kemampuan individu untuk memahami
dan menjalankan perintah-perintah agama, termasuk hukum-hukum Islam.
- Penjelasan: Ahliyah mencakup kemampuan intelektual, emosional, dan
moral individu untuk memahami ajaran Islam dan mengambil keputusan
yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip agama Islam.

2.4 Hakim

Hakim (Pembuat Hukum/Allah swt) dalam Islam adalah konsep yang mengacu
pada Allah swt sebagai Hakim tertinggi yang menciptakan, mengatur, dan
menetapkan hukum-hukum alam semesta dan peraturan kehidupan manusia. Allah
swt dianggap sebagai pemilik otoritas tertinggi dalam Islam, dan semua hukum
Islam didasarkan pada kehendak dan perintah-Nya. Manusia diwajibkan untuk
mengikuti dan mematuhi hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah swt.

Sebelum diangkatnya Muhammad sebagai Rasul, Allah swt sudah memiliki


kehakiman atas alam semesta dan manusia. Namun, setelah diangkatnya
Muhammad sebagai Rasul, hukum dan pedoman hidup manusia diatur lebih rinci
melalui wahyu yang diterima oleh Muhammad, yaitu Al-Qur'an dan Hadis.

1. Tahsin adalah tindakan memuji Allah swt atas segala sifat dan perbuatan-Nya
yang sempurna. Ini mencakup mengakui dan menghargai keindahan, kebaikan,
dan keadilan Allah dalam menciptakan alam semesta dan memberikan petunjuk
kepada manusia. Tahsin merupakan ungkapan pujian dan penghormatan terhadap
Allah swt.

2. Taqbih adalah tindakan mengesakan Allah dan melepaskan-Nya dari segala


kekurangan atau cacat. Ini berarti meyakini dan menyatakan bahwa Allah swt
adalah Maha Suci dan Maha Sempurna dalam segala hal. Taqbih mengandung
pemahaman tentang kesucian dan kesempurnaan Allah yang tidak terbatas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep-Konsep Dasar dalam Hukum Islam

Al-Hukm, Mahkum Fih/Mahkum Bih, Mahkum Alaih, dan Hakim adalah konsep-
konsep esensial yang membentuk landasan hukum Islam. Konsep-konsep ini
memandu prinsip-prinsip utama dan struktur hukum dalam kehidupan umat
Muslim. Pentingnya pengamalan dan pemahaman mendalam terhadap konsep-
konsep ini tidak dapat diabaikan, karena hal ini membentuk basis kehidupan
seorang Muslim sesuai dengan ajaran agama Islam. Mari kita bahas dengan lebih
rinci betapa pentingnya memahami dan menerapkan konsep-konsep ini dalam
kehidupan sehari-hari.

1.Al-Hukm: Pilar Hukum Islam

Al-Hukm adalah konsep fundamental yang mencerminkan kebijaksanaan dan


kehendak Allah swt sebagai pencipta dan penguasa alam semesta. Al-Qur'an dan
Hadis adalah sumber utama yang membawa hukum-hukum Islam yang mengatur
semua aspek kehidupan. Memahami dan mematuhi Al-Hukm adalah kewajiban
bagi setiap Muslim, mengarah pada kehidupan yang bermoral, etis, dan sesuai
dengan tuntunan agama.

2. Mahkum Fih/Mahkum Bih: Hukum tentang Tindakan

Konsep Mahkum Fih/Mahkum Bih menggambarkan hukum Islam tentang


tindakan dan perilaku manusia. Mahkum Fih merujuk pada objek atau tindakan
yang dihukumi atau diatur, sedangkan Mahkum Bih mengacu pada hukum atau
perintah yang diberikan terhadap objek tersebut. Memahami batasan-batasan ini
membimbing individu dalam memutuskan tindakan yang sesuai dengan ajaran
Islam.

3. Mahkum Alaih: Subjek Hukum Islam

Mahkum Alaih mencakup manusia atau masyarakat yang diwajibkan mematuhi


hukum-hukum Islam. Taklif dan Ahliyah adalah aspek kunci dalam memahami
kewajiban dan kemampuan individu untuk mematuhi perintah-perintah Allah.
Pemahaman tentang Mahkum Alaih membantu membentuk individu yang taat dan
bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan berdasarkan ajaran Islam.

4. Hakim: Otoritas Pencipta Hukum

Allah swt adalah Hakim tertinggi dalam Islam yang mencipta dan mengatur
hukum-hukum alam semesta dan peraturan kehidupan manusia. Konsep ini
mencakup pengertian sebelum dan setelah diangkatnya Muhammad sebagai
Rasul, serta konsep Tahsin dan Taqbih. Pengakuan akan otoritas Allah sebagai
Hakim adalah esensi dari kehidupan Muslim yang bertujuan untuk hidup dalam
ketaatan dan harmoni dengan kehendak-Nya. Pemahaman mendalam terhadap
konsep-konsep dasar ini adalah kunci untuk membangun masyarakat Islam yang
adil, bermoral, dan sesuai dengan nilai-nilai agama. Penelitian lebih lanjut dan
pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep ini akan membimbing umat
Muslim dalam menerapkan prinsip-prinsip agama dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan ajaran Islam, umat Islam dapat mencapai
kehidupan yang bermakna dan diakui sebagai komunitas yang berkontribusi
positif bagi dunia.
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah, A. Y. (2007). Tafsir Ibnu Katsir. Pustaka Amani.

2. Al-Qurtubi, I. b. M. (2018). Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an. Dar al-Kotob al-


Ilmiyah.

3. Al-Bukhari, I. (1987). Sahih al-Bukhari. Darussalam.

4. Al-Mawardi, A. (1996). Al-Ahkam as-Sultaniyyah. Ta-Ha Publishers.

5. Ramadan, T. (2009). Radical Reform: Islamic Ethics and Liberation. Oxford


University Press.

6.Ibn Ashur, Muhammad al-Tahir. (2006). "Maqasid al-Shariah as Philosophy of


Islamic Law: A Systems Approach." The International Institute of Islamic
Thought (IIIT).

7.Al-Sadr, Muhammad Baqir. (2013). "Our Philosophy." Translated by Hadi


Salehi Esfahani. Islamic College for Advanced Studies.

8. Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad. (1995). "Ihya Ulum al-Din (The Revival
of the Religious Sciences)." Translated by Fazlul Karim. Islamic Book Service.

9. Kamali, Mohammad Hashim. (2008). "Principles of Islamic Jurisprudence."


Islamic Texts Society.

10. Al-Qaradawi, Yusuf. (1999). "The Lawful and the Prohibited in Islam."
American Trust Publications.

Anda mungkin juga menyukai