Disusun Oleh :
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat
indah.
Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami beri
judul “Transliterasi Huruf Arab-Latin”, sebagai tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang
Transliterasi Huruf Arab-Latin yang meliputi konsonan, syaddah, kata sandang,
hamzah, penulisan kata, huruf kapital dan tajwid.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan
maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami
di lain waktu.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Adanya transliterasi huruf Arab ke huruf Latin ini berawal dari kebutuhan
orang Indonesia yang menginginkan menulis huruf Arab dengan huruf Latin dan
menterjemaahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya hal tersebut
maka pemerintah pada tahun 1983 menunjuk Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk merumuskan kaidah-
kaidah penulisan huruf Arab ke aksara Latin supaya seragam dan tidak salah
kaprah. Untuk menanggapi hal tersebut kemudian badan Litbang Agama
mengadakan seminar dan mengundang beberapa tokoh untuk merumuskan
kaidah-kaidah penulisan huruf Arab ke aksara Latin. Diantaranya tokoh yang
diundang waktu itu adalah:
1. H.SawabiIhsa
2. AliAudah
3. Prof.Ghazali
4. Prof. HB Jassin,
5. dan Drs. Sudarno M.ed
Kemudian pedoman itu di sahkah bersama oleh Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158 tahun 1987
dan Nomor 0542/b/u/1987, tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa
perubahan. Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan dan
penguasaannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transliterasi
4
Terjemahannya dan oleh beberapa penerbit, antara lain Paramadina, Mizan
dan Logos.
B. Prinsip Pembakuan
1. Konsonan
5
9
1 ر R Er
11
ز Z Zet
11
1 س S Es
12
1 ش Sy Es dengan ye
13
1 ص S Es (dengan garis bawah)
14
1 ض D D (dengan garis bawah)
15
1 ط T Te (dengan garis bawah)
16
1 ظ Z Zet (dengan garis bawah)
17
1 ع „ Koma terbalik (diatas)
18
1 غ Gh Ge
19
2 ف F Ef
21
2 ق Q Ki
21
2 ك K Ka
22
2 ل L El
23
2 م M Em
24
2 ن N En
25
2 و W We
26
2 ﻫ H Ha
27
2 ء , Apostrof
28
2 ي Y Ye
29
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
6
a) Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut:
b) Vokal Rangkap
Contoh
kataba : ك تب
zukira : ذك س
yazhabu : هب ذي
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Contoh:
: قالqâla
: رمىramâ
4. Ta‟ marbuthah
7
c) Kalau pada kata yang terakhir dengan ta‟ marbuthah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta‟
marbuthah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
Contoh :
ز و صة ا ال ط فا ل: raud ah al-„atfa
ا امد ا ي نة ا م لى ة ز: al madinah al munawwarah
5. Syaddah (Tasydi-d)
Contoh:
ز ب ن: rabbana
ا ل س: al birr
ن عم: nu‟‟ima
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu
ال. Namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang
yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf
qamariah.
1. Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah Kata sandang yang diikuti oleh
huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf / l /
diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata
sandang itu.
2. Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah Kata sandang yang diikuti oleh
huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan huruf aturan yang digariskan
di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Baik diikuti huruf syamsiah
maupun huruf qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang
mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sempang.
7. Hamzah
Contoh :
ن و خر ات ي شء: na -u khuz’t
8. Penulisan Kata
8
Pada dasarnya setiap kata, baik fiil, isim maupun harf, ditulis terpisah.
Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan
maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata
lain yang mengikutinya.
Contoh
و ا ن ا ه لل ل هى خس ا ش ق ن: wa innalla – ha lahuwa khair ar-ra – ziqi - n
9. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf يtersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti
apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: Huruf kapital digunakan untuk
menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya
Contoh :
و ما دمحم ا ال ز سى ل: Wa ma – Muhammadun illa – rasu – l
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam
tulisan Arab-nya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital
tidak dipergunakan.
Contoh :
ه لل ا ال مس مج ي عا: Lilla – hi al-amru jami’a
10. Tajwid
9
BAB III
PENUTUP
1.4 Kesimpulan
file:///C:/Users/asus/Downloads/buku-bahasa-indonesia-untuk-perguruan-
tinggipdf_compress.pdf
https://desyruri.blogspot.com/2013/12/makalah-transliterasi.html
https://pamungkas97.blogspot.com/2016/01/makalah-bi-transliterasi-bahasa-
arab.html
10