Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“TRANSLITERASI HURUF ARAB-LATIN”


Dosen Pengampu : Sumiharti ,Dr.,M.Pd

Disusun Oleh :

1. Heriyanti Wulan Putri (1900861201188)


2. Yasmin Aulia Fitriyani (1900861201063)
3. Ragil Praja (2000861201144)
4. M. Firman (21008612011165)
5. Era Anisa (20008612011560)
6. Zianka Helmiyani S (1900861201193)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BATANGHARIN JAMBI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat
indah.
Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami beri
judul “Transliterasi Huruf Arab-Latin”, sebagai tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang
Transliterasi Huruf Arab-Latin yang meliputi konsonan, syaddah, kata sandang,
hamzah, penulisan kata, huruf kapital dan tajwid.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan
maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami
di lain waktu.

Jambi, Mei 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................1


BAB I .......................................................................................................................3
PENDAHULUAN ...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................3
1.3 Rumusan Makalah..........................................................................................3
1.4 Tujuan Makalah .............................................................................................3
BAB II ......................................................................................................................4
PEMBAHASAN ......................................................................................................4
A. Pengertian Transliterasi............................................................................4
B. Prinsip Pembakuan ...................................................................................5
C. Rumusan Pedoman Transliterasi Arab-Latin ...........................................5
1. Konsonan ...................................................................................................5
2. Vokal .........................................................................................................6
3. Maddah ......................................................................................................7
4. Ta‟ marbuthah ...........................................................................................7
5. Syaddah (Tasydi-d) ...................................................................................8
6. Kata Sandang .............................................................................................8
7. Hamzah ......................................................................................................8
8. Penulisan Kata ...........................................................................................8
9. Huruf Kapital .............................................................................................9
10. Tajwid ....................................................................................................9
BAB III ..................................................................................................................10
PENUTUP ..............................................................................................................10
1.4 Kesimpulan ..................................................................................................10
1.5 Daftar pustaka ..............................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adanya transliterasi huruf Arab ke huruf Latin ini berawal dari kebutuhan
orang Indonesia yang menginginkan menulis huruf Arab dengan huruf Latin dan
menterjemaahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya hal tersebut
maka pemerintah pada tahun 1983 menunjuk Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk merumuskan kaidah-
kaidah penulisan huruf Arab ke aksara Latin supaya seragam dan tidak salah
kaprah. Untuk menanggapi hal tersebut kemudian badan Litbang Agama
mengadakan seminar dan mengundang beberapa tokoh untuk merumuskan
kaidah-kaidah penulisan huruf Arab ke aksara Latin. Diantaranya tokoh yang
diundang waktu itu adalah:
1. H.SawabiIhsa
2. AliAudah
3. Prof.Ghazali
4. Prof. HB Jassin,
5. dan Drs. Sudarno M.ed
Kemudian pedoman itu di sahkah bersama oleh Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158 tahun 1987
dan Nomor 0542/b/u/1987, tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa
perubahan. Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan dan
penguasaannya.

1.3 Rumusan Makalah

1. Apa yang dimaksud Transliterasi?


2. Apa yang diaksud prinsip pembakuan?
3. Bagaimana rumusan pedoman Transliterasi Arab-Latin?

1.4 Tujuan Makalah

1. Uuntuk mengetahui pengeratian Transliterasi


2. Untuk mengetahui prinsip pembakuan
3. Untuk mengetahui rumusan pedoman Transliterasi Arab-Latin

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transliterasi

Transliterasi berasal dari bahasa Inggris transliteration (tran‟alih, pindah,


ganti, dan literation „liter, huruf ‟) yaitu pergantian huruf demi huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lainnya.43 Umumnya transliterasi dilakukan dari huruf
Arab ke huruf Latin untuk membantu masyarakat Indonesia baik untuk kajian
keislaman (memahami alquran) maupun untuk penulisan karya tulisan yang
menggunakan berbagai Istilah Arab yang belum dapat dianggap sebagai kata
bahasa Indonesia yang masih terbatas penggunaannya. Untuk itu perlunya
pedoman yang mengatur transliterasi huruf Arab-Latin. Terdapat dua manfaat
transliterasi Arab-Latin. Pertama, membantu umat Islam yang belum memahami
huruf Arab. Kedua, dalam bidang keagamaan khususnya studi Islam, transliterasi
dibutuhkan karena istilah dan kosakata bidang keislaman sebagian besar memakai
kosakata bahasa Arab yang belum diindonesiakan, sementara itu penulisannya
disarankan menggunakan huruf latin. Transliterasi dimaksudkan sebagai
pengalihhurufan dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin
di sini ialah penyalinan huruf-huruf Arab dengan huruf-huruf latin beserta
perangkatnya.
Secara ringkas dikenalkan tujuh system transliterasi, yang sudah dikenal
dikalangan dosen dan mahasiswa IAIN/STAIN/PTAIS. Ketujuh sistem itu adalah
sebagai berikut :
1) Sistem Inggris secara umum, yang banyak diterbitkan dalam penerbitan
bahasa Inggris juga digunakan dibeberapa negara Anglosakson, misalnya
Library Of Congress (Washington DC, Amerika Serikat), Perpustakaan
McGill University (Montreal, Kanada). Sistem ini juga digunakan dalam
penerbitan Indonesian Netherlands Coorporation in Islamic Studies (INIS)
yang berbahasa Inggris.
2) Sistem yang digunakan dalam Encyclopedia of Islam (edisi baru)
3) Sistem yang digunakan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda.
4) Sistem kamus Arab-Inggris susunan Hans Wehr.
5) Sitem yang dapat disebut Eropa Kontinental pada umumnya, yang
digunakan dalam penerbitan-penerbitan Jerman dan Perancis, serta
penulisan-penulisan tertentu
6) Sistem yang digunakan di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
7) Sistem yang digunakan di Departemen Agama, yang juga digunakan
dalam penrbitan INIS yang berbahasa Indonesia. Sistem ini didasarka pada
Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 1987. Sistem ini antara lain, digunakan dalam
Ensiklopedia Islam (1993) dan Ensiklopedi Hukum Islam.
8) Sistem yang digunakan di lingkungan IAIN Sunan Gunung Djati
diberlakukan berdasarkan Keputusan Rektor IAIN Sunan Gunung Djati
Nomor 03 Tahun 1987 tentang Pedoman Pembuatan Skripsi Mahasiswa
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Suanan Gunung Djati, tanggal 25
April 1987. Sistem seperti ini juga digunakan dalam al-Qur‟an dan

4
Terjemahannya dan oleh beberapa penerbit, antara lain Paramadina, Mizan
dan Logos.

B. Prinsip Pembakuan

Pembakuan pedoman transliterasi Arab-Latin ini disusun dengan prinsip


sebagai berikut:
1) Sejalan dengan Ejaan yang Disempurnakan
2) Huruf Arab yang belum ada padanannya dalam huruf Latin dicarikan
padanan dengan cara memberi tambahan tanda diakritik, dengan dasar
“satu fonem satu lambang”.
3) Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi masyarakat umum.

C. Rumusan Pedoman Transliterasi Arab-Latin

Hal-hal yang dirumuskan secara konkret dalam pedoman transliterasi


Arab-Latin merujuk pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI, tertanggal 22 Januari 1988 No. 158/1987 dan 0543b/U/1987
meliputi:

1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab


dilambangkan dengan huruf,dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan
huruf dan sebagian dilambangkandengan tanda, dan sebagian lain lagi dengan
huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf Arab itu dan transliterasinya
dengan huruf Latin

No Huruf Arab Huruf Latin Keterangan


1 ‫ا‬ Tidak dilambangkan
1
2 ‫ب‬ b Be
2
3 ‫ت‬ t Te
3
4 ‫ث‬ ts Es (titik dibawah)
4
5 ‫ج‬ j Je
5
6 ‫ح‬ h Ha (dengan garis bawah)
6
7 ‫خ‬ kh Ka dan ha
7
8
8 ‫د‬ d De
8 ‫ذ‬ Dz de dengan zet

5
9
1 ‫ر‬ R Er
11
‫ز‬ Z Zet
11
1 ‫س‬ S Es
12
1 ‫ش‬ Sy Es dengan ye
13
1 ‫ص‬ S Es (dengan garis bawah)
14
1 ‫ض‬ D D (dengan garis bawah)
15
1 ‫ط‬ T Te (dengan garis bawah)
16
1 ‫ظ‬ Z Zet (dengan garis bawah)
17
1 ‫ع‬ „ Koma terbalik (diatas)
18
1 ‫غ‬ Gh Ge
19
2 ‫ف‬ F Ef
21
2 ‫ق‬ Q Ki
21
2 ‫ك‬ K Ka
22
2 ‫ل‬ L El
23
2 ‫م‬ M Em
24
2 ‫ن‬ N En
25
2 ‫و‬ W We
26
2 ‫ﻫ‬ H Ha
27
2 ‫ء‬ , Apostrof
28
2 ‫ي‬ Y Ye
29

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

6
a) Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut:

No Huruf Arab Huruf Latin Keterangan


1 َ A Fathah
2 َ I Kasrah
3 َ U Dammah

b) Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara


harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

No Huruf Huruf Latin Keterangan


Arab
1 ‫ي‬ . Ai a dengan i
2 ‫و‬ . Au a dengan u

Contoh
kataba : ‫ك تب‬
zukira : ‫ذك س‬
yazhabu : ‫هب ذي‬

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

No Huruf Arab Huruf Latin Keterangan


1 ‫ي‬-- ---- ‫ ا‬-- A A dan garis di atas
2 ‫ي‬- - I i dan garis di atas
3 ‫ و‬-- ---- u u dan garis di atas

Contoh:
: ‫ قال‬qâla
: ‫ رمى‬ramâ

4. Ta‟ marbuthah

Transliterasi untuk ta‟ marbuthah ada dua.


a) Ta‟ marbuthah hidup Ta‟ marbuthah yang hidup atau mendapat harakat
fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah / t /
b) Ta‟ marbuthah mati Ta‟ marbuthah yang mati atau mendapat harakat sukun,
transliterasinya adalah /h /.

7
c) Kalau pada kata yang terakhir dengan ta‟ marbuthah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta‟
marbuthah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh :
‫ ز و صة ا ال ط فا ل‬: raud ah al-„atfa
‫ ا امد ا ي نة ا م لى ة ز‬: al madinah al munawwarah

5. Syaddah (Tasydi-d)

Syaddah atau tasydi - d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan


dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydi-d, dalam transliterasi ini
tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama
dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.

Contoh:
‫ ز ب ن‬: rabbana
‫ ا ل س‬: al birr
‫ ن عم‬: nu‟‟ima

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu
‫ ال‬. Namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang
yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf
qamariah.
1. Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah Kata sandang yang diikuti oleh
huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf / l /
diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata
sandang itu.
2. Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah Kata sandang yang diikuti oleh
huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan huruf aturan yang digariskan
di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Baik diikuti huruf syamsiah
maupun huruf qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang
mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sempang.

7. Hamzah

Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof.


Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata.
Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan
Arab berupa alif.

Contoh :
‫ ن و خر ات ي شء‬: na -u khuz’t

8. Penulisan Kata

8
Pada dasarnya setiap kata, baik fiil, isim maupun harf, ditulis terpisah.
Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan
maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata
lain yang mengikutinya.

Contoh
‫ و ا ن ا ه لل ل هى خس ا ش ق ن‬: wa innalla – ha lahuwa khair ar-ra – ziqi - n

9. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf‫ ي‬tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti
apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: Huruf kapital digunakan untuk
menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya

Contoh :
‫ و ما دمحم ا ال ز سى ل‬: Wa ma – Muhammadun illa – rasu – l

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam
tulisan Arab-nya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital
tidak dipergunakan.

Contoh :
‫ ه لل ا ال مس مج ي عا‬: Lilla – hi al-amru jami’a

10. Tajwid

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman


transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Ilmu Tajwid.
Karena itu peresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman
tajwid.

9
BAB III
PENUTUP

1.4 Kesimpulan

Kamus Besar Bahasa Indonesia, transliterasi diartikan sebagai penyalinan


dengan penggantian huruf abjad satu ke abjad yang lain.
Transliterasi adalah penulisan atau pengucapan lambang bunyi bahasa
asing yang dapat mewakili bunyi yang sama dalam sistem penulisan suatu bahasa
tertentu. Di Indonesia, transliterasi yang dimaksudkan adalah transliterasi Arab-
Latin, yaitu penyalinan lambang bunyi huruf Arab ke dalam sistem penulisan
huruf latin
Pedoman transliterasi Arab-Latin meliputi:
a) Konsonan Tunggal
b) Syaddah (Tasydid)
c) Ta Marbūtah
d) Vokal Pendek
e) Vokal Panjang
f) Vokal Rangkap
g) Kata Sandang Alif Lām
h) Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis penulisannya
i) Huruf Kapital
j) Pemakaian Transliterasi dalam Kalimat Bahasa Indonesia

1.5 Daftar pustaka

file:///C:/Users/asus/Downloads/buku-bahasa-indonesia-untuk-perguruan-
tinggipdf_compress.pdf
https://desyruri.blogspot.com/2013/12/makalah-transliterasi.html
https://pamungkas97.blogspot.com/2016/01/makalah-bi-transliterasi-bahasa-
arab.html

10

Anda mungkin juga menyukai