Rancangan Aktualisasi Siti Nikma N Musa
Rancangan Aktualisasi Siti Nikma N Musa
OLEH
NAMA : SITI NIKMA N MUSA S. Kep., Ns
NO PESERTA : 09
UNIT KERJA : UPT DINAS KESEHATAN RSUD TRIKORA SALAKAN
OLEH
NAMA : SITI NIKMA N MUSA S. Kep., Ns
NIP : 19940709 202203 2 003
INSTANSI : UPT DINAS KESEHATAN RSUD TRIKORA SALAKAN
JABATAN : AHLI PERTAMA – PERAWAT
NDH : 09
JUDUL
“PELAKSANAAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST OPERASI
DI RUANG VIP RSUD TRIKORA SALAKAN KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN”
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat dan nikmat-
Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat menyelesaikan
“Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara” yang merupakan salah satu
persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargaan
dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rusli Moidady, ST., MT, selaku Bupati Banggai Kepulauan
2. Dr. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
3. Ibu Marjam Mahmud Ibaad, SH, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan
4. Ibu dr. Andi Fatriani Patsyar, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Trikora
Salakan
5. Ibu Ir. Hj. Yuli Trisnaningsih, M. Si, selaku Coach untuk semua bimbingan, masukan, saran dan
motivasinya
6. Bapak Marson Biathan, SH., M.Kes, selaku Kepala Bidang Pelayanan Medik sekaligus mentor
yang telah memberikan banyak masukan serta bimbingan
7. Seluruh Widyaiswara dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi
Tengah yang telah memberikan ilmu dan motivasi kepada peserta pelatihan dasar CPNS pada
umumnya dan penulis pada khususnya
8. Ibu Dewi Astuti, selaku evaluator
9. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS angkatan CVI tahun 2022 Kabupaten Banggai
Kepulauan yang telah memberikan bantuan dan motivasi
10. Kedua orang tua dan saudara yang telah mendoakan dan mendukung penulis demi kemudahan
dan kelancaran mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak membantu
penulis.
i
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun diterima dengan
terbuka. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mobilisasi dini pada pasien post operasi merupakan proses aktifitas yang
dilakukan setelah operasi, dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur, duduk, turun
dari tempat tidur sampai berjalan. Mobilisasi dini juga didefinisikan sebagai suatu
pergerakan, perubahan posisi, atau adanya kegiatan yang dilakukan pasien setelah
beberapa jam post/pasca operasi. Kebanyakan dari pasien masih mempunyai ke
khawatiran kalua tubuh digerakan pada posisi tertentu pasca operasi akan
pmempengaruhi luka operasi seperti rasa takut jahitan luka akan lepas dan luka lama
sembuh, padahal salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses
penyembuhan pasien pasca operasi dan mencegah komplikasi adalah dengan
melakukan mobilisasi dini.
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang harus
dibangun dengan baik oleh ASN. Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
menjelaskan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan atau masyarakat. Dalam pelayanan kesehatan tersebut utamanya
dilaksanakan oleh perawat. Salah satu peran perawat diantaranya adalah sebagai
edukator. Peran ini dapat dilakukan kepada klien, keluarga, team kesehatan lain, baik
secara spontan (saat interaksi) maupun forma (disiapkan).
Kondisi saat ini di ruang VIP RSUD Trikora Salakan masih banyak pasien dan
keluarga yang belum mengetahui apa itu mobilisasi dini. Pasien dengan post operasi
biasanya lebih sering berbaring ditempat tidur karena mempunyai kekhawatiran kalau
tubuh digerakan pada posisi tertentu akan mempengaruhi penyembuhan luka operasi.
Berdasarkan data pasien yang masuk di ruang perawatan VIP pada bulan April sampai
Mei 2022, Dimana pada bulan April pasien dengan post operasi berjumlah 8 orang.
Dan pada bulan Mei 2022 pasien post operasi berjumlah 15 orang. Berdasarkan data
dari bulan April sampai Mei 2022 menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah pasien
post operasi yang di rawat di ruang perawatan VIP RSUD Trikora Salakan. Dan dari
23 pasien yang di rawat di ruang perawatan VIP, hanya 3 orang pasien dan keluarga
yang mengetahui tentang cara mobilisasi dini post operasi.
1
Kondisi yang diharapkan dengan adanya kegiatan penyuluhan Kesehatan
melalui media edukasi leaflet dan demonstrasi langsung kepada pasien dan keluarga
dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan secara mandiri untuk melakukan
tindakan mobilisasi dini post operasi.
Dampak yang terjadi jika isu ini tidak diselesaikan yaitu penyembuhan luka
menjadi lama, menambah rasa sakit, badan menjadi pegal dan kaku, dapat
mengakibatkan decubitus ( luka di punggung dan bokong) serta dapat memperlama
masa perawatan dirumah sakit.
2
bantuan melalui APBD Provinsi Sulawesi Tengah dan APBN. Seiring dengan
terbentuknya Kabupaten Banggai Laut sebagai hasil pemekaran Kabupaten Banggai
Kepulauan sesuai UU No. 5 tahun 2013 tentang pembentukan Kabupaten Banggai
Laut di Provinsi Sulawesi Tengah, dimana RSUD Banggai di Adean yang berada
di wilayah administratif Kabupaten Banggai Laut yang semula merupakan rumah
sakit milik Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan, telah diserahkan pula ke
pemerintah Kabupaten Banggai Laut. atas dasar kebutuhan akan rumah sakit di
wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan maka pada tanggal 30 Mei 2014 Bupati
Banggai Kepulauan Drs. Lania Laosa meresmikan RSUD Trikora Salakan dan pada
tanggal 15 Desember Tahun 2015 Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banggai
Kepulauan Nomor 615 Tahun 2015 RSUD Trikora Salakan menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah Tipe D dan pada tahun 2017 meningkat statusnya menjadi Rumah
Sakit tipe C serta telah lulus akreditasi dengan Tingkat Perdana.
Cakupan wilayah pelayanan RSUD Trikora Salakan meliputi 12 Kecamatan
di pulau Peling yaitu Kecamatan Tinangkung, Tinangkung Utara, Totikum,
Totikum Selatan, Tinangkung Selatan, Peling Tengah, Liang, Bulagi, Bulagi Utara,
Bulagi Selatan, Buko, dan Buko Selatan, termasuk 3 desa di wilayah kecamatan
Tinangkung yang ada di pulau Bakalan.
3
2) Profesional
Melakukan pekerjaan sesuai spesialisasi dan kompetensi masing-masing
sehingga memberikan hasil pelayanan kesehatan yang berstandar dan
bermutu
3) Harmoni
Menghadirkan keselarasan, kesatuan serta semangat kebersamaan di tengah
keberagaman sehingga dapat menghasilkan kontribusi/pelayanan yang
terbaik untuk masyarakat
4) Ramah
Memberikan pelayanan dengan senyum, salam, dan sapa
5) Pelayanan prima
Pelayanan yang berorientasi pada keputusan dan keselamatan pasien
6) Kemandirian
Mengoptimalkan sarana dan pra sarana yang di miliki untuk mewujudkan
jati diri yang terpercaya baik sebagai individu, tim maupun organisasi.
4. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Trikora Salakan
1) Tugas
RSUD Trikora Salakan mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya promotif dan preventif serta melaksanakan upaya
rujukan
2) Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, RSUD Trikora Salakan mempunyai
fungsi yaitu :
- Penyelenggaraan pelayanan medis
- Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis
- Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan
- Penyelenggaraan pelayanan rujukan
- Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
- Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
4
5. Struktur Organisasi RSUD Trikora Salakan
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Trikora Salakan
5
1.3 Tugas Dan Fungsi Jabatan Peserta
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada
tahap pre/intra/post operasi
6
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini / penemuan kasus baru pada individu
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area anak
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area maternitas
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area jiwa
7
41. Melakukan perawatan luka
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
1. Tujuan Pemecahan Isu guna meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai
mobilisasi dini serta meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang tahapan
mobilisasi dini pada pasien post operasi.
8
2. Bagi Instansi RSUD Trikora Salakan
4. Bagi Peserta
Dapat meningkatkan kompetensi, dan keterampilan sebagai perawat ahli
pertama sehingga mampu memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara
profesional.
9
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
10
pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik
sesama ASN,
Pimpinan, Instansi, dan
Negara
3. Menjaga rahasia jabatan
dan negara
6 Adaptif Kami berinovasi dan Inovasi 1. Cepat menyesuaikan
antusias dalam menggerakan Antusias diri menghadapi
ataupun menghadapi terhadap perubahan
perubahan
perubahan 2. Terus berinovasi dan
Proaktif mengembangkan
kreativitas
3. Bertindak proaktif
7 Kolaboratif Kami membangun kerja Kesediaan 1. Memberi
sama yang sinergis bekerja sama kesempatan kepada
Sinergi untuk berbagai pihak
hasil yang untuk berkontribusi
lebih baik 2. Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan Bersama.
11
2.2. Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
1. Manajemen ASN
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
12
2. Smart ASN
13
dengan sistem elektronik, memungkinkan adanya kreativitas, inovasi,
profesionalisme, transparansi, dan peluang KKN yang kecil karena dikelola oleh
sistem.
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisa isu utama yang saya lakukan selama
bekerja di ruangan VIP RSUD Trikora salakan Kabupaten Banggai Kepulauan adalah
sebagai berikut:
1. Belum optimalnya mobilisasi dini pada pasien post operasi di ruangan VIP RSUD
Trikora Salakan
2. Kurang tertibnya pengunjung di ruangan VIP RSUD Trikora Salakan
3. Rendahnya penerapan PHBS pasien dan keluarga di ruangan VIP RSUD Trikora
Salakan
Keterangan Nilai:
1 = Sangat Kecil
2 = Kecil
3 = Sedang
4 = Besar
5 = Sangat Besar
14
Isu yang menjadi prioritas perhatian utama perlu dianalisis faktor-faktor
penyebab sehingga dapat ditemukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Masalah yang terjadi memiliki penyebab yang dapat dianalisis dengan metode
fishbone. Pada analisis fishbone di bawah ini, analisis menggunakan empat aspek
yaitu Skill, System, Suppliers dan Surrounding.
15
Gambar 2.1 Analisis fishbone
Suppliers
Skill
- Belum adanya form monitoring Tindakan
- Belum adanya media edukasi
- Kurangnya pengetahuan pasien dan
keluarga
Ruang VIP Belum
RSUD Optimalnya
Trikora Mobilisasi Dini
Salakan Pada Pasien Post
Operasi
System
Surrounding
16
3. Alternatif Pemecahan Masalah / Gagasan Ide
Tabel 2.3 Alternatif Pemecahan Masalah/Gagagsan Ide
No Penyebab Masalah Pemecahan Masalah / Ide Gagasan
. (Kegiatan)
- Melakukan demonstrasi
(Tahapan mobilisasi dini pada pasien
post operasi)
17
Tabel 2.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Kegiatan
Keterkaitan Substansi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi Misa
Mata Pelatihan Nilai OPD
Pemda
1 2 3 4 5 6 7
1 Persiapan a. Melakukan Mendapat Persetujuan a. Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan ini
Optimalisasi Konsultasi dan saran dari mentor b. Akuntabel berkontribusi terhadap menguatkan nilai
Tindakan dengan mentor untuk pelaksanaan c. Adaptif pencapaian Misi No 2 Berorientasi
Mobilisasi Dini kegiatan d. Harmonis yaitu Meningkatakan Pelayanan,
Pada Pasien e. Kolaboratif kesejahteraan Akuntabel, Adaptif,
Post Operasi f. Loyal masyarakat melalui Harmonis,
Pendidikan, Kesehatan Kompeten dan
b. Menyusun SAP Tersusunnya SAP a. Berorientasi Pelayanan dan perekonomian Kolaboratif
(Satuan Acara b. Kompeten masyarakat
Penyuluhan) c. Adaptif
18
Penyuluhan koordinasi dan arahan dari rekan b. Akuntabel berkontribusi terhadap menguatkan nilai
Kesehatan dengan rekan sejawat c. Adaptif pencapaian Misi No 2 Berorientasi
sejawat d. Harmonis yaitu Meningkatakan Pelayanan,
kesejahteraan Akuntabel, Adaptif,
b. Melakukan Pasien dan Keluarga a. Berorientasi Pelayanan masyarakat melalui Harmonis,
Kontrak waktu mengetahui waktu dan b. Harmonis Pendidikan, Kesehatan Kompeten dan
dan tempat tempat penyuluhan dan perekonomian Kolaboratif
dengan pasien kesehatan masyarakat
dan keluarga
- - a. Manajemen ASN
b. Smart ASN
3 Melakukan a. Melakukan Pasien dan keluarga a. Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan ini
Kontrak waktu mengetahui waktu dan b. Harmonis berkontribusi terhadap menguatkan nilai
19
demonstrasi dan tempat tempat pelaksanaan pencapaian Misi No 2 Berorientasi
Tahapan dengan pasien demostrasi yaitu Meningkatakan Pelayanan,
mobilisasi dini dan keluarga kesejahteraan Akuntabel,
masyarakat melalui Harmonis, dan
pada pasien post
b. Melakukan Petugas dan pasien a. Berorientasi Pelayanan Pendidikan, Kesehatan Kompeten
operasi dan perekonomian
persiapan petugas dalam keadaan siap b. Kompeten
dan pasien untuk melakukan masyarakat
Tindakan
- a. Manajemen ASN
b. Smart ASN
4 Melakukan a. Melakukan Kontrak Perawat mengetahui a. Kolaboratif Kegiatan ini Kegiatan ini
Pembimbingan waktu dengan waktu pembimbingan b. Harmonis berkontribusi terhadap menguatkan nilai
Cara Pengisian perawat jaga cara pengisian form pencapaian Misi No 2 Berorientasi
20
Form monitoring Tindakan yaitu Meningkatakan Pelayanan,
Monitoring kesejahteraan Akuntabel,
Tindakan b. Membimbing cara Adanya pemahaman a. Kolaboratif masyarakat melalui Harmonis,
Mobilisasi Dini pengisian form pewat tentang cara b. Akuntabel Pendidikan, Kesehatan Kompeten dan
Pada Pasien monitoring pengisian form c. Harmonis dan perekonomian Kolaboratif
Post Operasi Tindakan mobilisasi monitoring Tindakan masyarakat
Kepada Perawat dini pada pasien mobilisasi dini pada
post operasi kepada pasien post operasi
perawat
- - a. Manajemen ASN
b. Smart ASN
5 Melakukan a. Mengolah hasil pre Adanya hasil olah data a. Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan ini
Evaluasi Hasil dan post test pre dan post b. Kompeten berkontribusi terhadap menguatkan nilai,
kegiatan pencapaian Misi No 2 Akuntabel, Loyal
b. Menganalisa hasil Adanya hasil analisis a. Akuntabel yaitu Meningkatakan dan Kompeten
pre dan post test data pre dan post test b. Kompeten kesejahteraan
masyarakat melalui
c. Menyimpulkan Mendapatkan a. Akuntabel Pendidikan, Kesehatan
hasil pre dan post kesimpulan dari hasil b. Kompeten dan perekonomian
test pre dan post test masyarakat
- - a. Manajemen ASN
b. Smart ASN
21
2.5. Jadwal Tentatif Aktualisasi
4 Melakukan Evaluasi
Hasil kegiatan
22
23