PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(WHO Global Report, 2015). Rokok merupakan salah satu hasil dari produk
tembakau yang biasanya dibakar, dihisap, atau dihirup asapnya yang berasal
perokok aktif di Indonesia dengan persentase yaitu 67,4% pada laki-laki dan
usia yaitu 5-9 tahun sebesar 2%, 10-14 tahun sebesar 18%, 15-19 tahun
sebesar 55,4 %, 20-30 tahun sebesar 16,6% dan usia 60-64 sebanyak 27,6%.
Dari hasil persentase tersebut kelompok umur perokok yang paling banyak
Riskesdas, 2013).
nomor 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat
1
adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan. Rokok salah satu produk
(Amato, Boyle, & Levy, 2016). Perokok dibagi menjadi dua kategori yaitu
berat yang mengkonsumsi rokok lebih dari 23 batang/hari (Schane, Ling, &
dalam salah satu tingkat ketergantungan pada Fagerstorm Test for Nicotine
2
yaitu dopamin (Benowitz, 2010). Perokok yang mengalami ketergantungan
efek dari nikotin yaitu rasa senang. Sedangkan withdrawal sydrome adalah
(UNICEF) remaja adalah tahapan usia yang dibagi menjadi dua masa yaitu
remaja awal berusia 10-14 tahun dan remaja akhir berusia 15 - 20 tahun
3
(UNICEF, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Borderias,
Duarte, Escario, & Molina pada tahun 2015 bahwa biasanya perokok
memulai merokok di usia remaja dan remaja yang merokok karena alasan
rokok terutama pada usia remaja kurang dari usia 16 tahun maka akan
merokok di usia dewasa (Charkazi et al. 2016). Remaja yang merokok akan
oleh lansia. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke
atas dan persentase jumlah lansia terus meningkat setiap tahunnya di negara
hidup lansia (Mons et al. 2013). Perokok lansia yang berhenti merokok dapat
4
Perokok yang mengalami ketergantungan, merasa lebih bahagia saat
keberhasilan berhenti merokok. Apabila tidak diatasi dengan baik maka akan
ini rata-rata perokok dimulai saat usia remaja. Remaja yang baru merokok
halnya dengan lansia, lansia yang merokok lama diharapkan dapat berhenti
penurunan fungsi tubuh terutama pada kondisi kesehatan sehinga lansia akan
5
lebih rentan terhadap paparan penyakit yang disebabkan oleh ketergantungan
merokok atau kecanduan nikotin pada perokok maka akan sulit untuk
B. Rumusan Masalah
6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
remaja
lansia
lansia
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teorits
2. Manfaat Praktis
7
c. Sebagai data dasar untuk memberikan intervensi terkait smoking
E. Keaslian Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menentukan usia inisiasi atau
yaitu 642 perokok dari Isfahan dan Gorgan, Iran dengan rentang usia
tahun, dan yang merokok rata-rata 15 batang rokok per hari. Metode
statistik SPSS Versi 17. Hasil dari penelitian ini adalah pada populasi
sebelum usia 16 tahun dan sisanya pada usia 16 tahun atau lebih tua.
8
Terkait tingkat ketergantungan nikotin atau adiksi merokok didapatkan
nikotin yang tinggi dan usia merokok yang muda. Persamaan pada
analisa data.
informasi didaptkan dari remaja dan orang tua. Analisa data pada
9
evaluasi hubungan anatara jumlah perokok dan variabel independent.
analisa data.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Remaja
tahapan usia yang dibagi menjadi dua masa yaitu remaja awal berusia 10-
& Molina pada tahun 2015 bahwa remaja yang merokok karena alasan
11
2. Lansia
terhadap rokok. (Cook et al. 2018; Mons et al. 2015). Lansia yang
3. Perokok
nikotin dan zat berbahaya lainnya (Amato, Boyle, & Levy, 2016).
perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif yaitu perokok yang
batang perhari. Perokok pasif yaitu perokok yang menghirup asap yang
dihasilkan dari perokok aktif (Flouris et al. 2013; Liu et al. 2013).
12
7 batang/hari dan perokok berat yang mengkonsumsi rokok ≥ 23
4. Rokok
a. Definisi rokok
kretek, rokok putih cerutu atau bentuk rokok jenis lain yang berasal
dalam rokok mengandung racun lebih dari 7,000 bahan kimia yang
masuk akan mencapai otak dalam waktu 7 detik dan waktu paruh
13
nikotin berkisar 2-3 jam, yang berarti kadar nikotin dalam darah akan
1) Nikotin
2) Tar
14
3) Karbon Monoksida (CO)
c. Efek rokok
Brenner, 2012). Perokok memiliki risiko kanker paru 7,8 kali lebih
15
darah karena konsentrasi dalam darah meningkat disebabkan
2014).
2) Saluran pernapasan
3) Kardiovaskuler
16
5. Ketergantungan
a. Definisi ketergantungan
17
mesolimbik, korpus striatum dan frontal kortex. Neurotransmiter
jumlah rokok untuk mendapatkan efek yang sama dari nikotin yaitu
18
ketergantungan berat maka membutuhkan intervensi berulang dan
Apabila tidak diatasi dengan baik maka akan menjadi faktor yang
batang rokok yang dikonsumsi per harinya dapat menjadi salah satu alat
19
untuk mengukur tinggi atau rendah tingkat ketergantungan nikotin. Hasil
yang muncul seperti mudah marah, cemas, perubahan tekanan darah, dan
mendapatkan efek dari nikotin yaitu rasa senang sehingga perokok sulit
20
mencapai abstinen (masa tidak merokok) secara permanen (Roh, 2018;
percaya bahwa mereka dapat berhenti di masa depan jika mereka ingin
lain:
21
1. Berapa lama setelah bangun tidur biasanya anda menyulut rokok
pertama anda?
Opsi jawaban : 5 menit setelah bangun tidur (skor 3), 5-30 menit
setelah bangun tidur (skor 2), 31-60 menit setelah bangun tidur
(skor 1).
(skor1), 21-30 batang (skor 2), lebih dari 31 datang (skor 3).
22
Masing-masing pertanyaan diatas terdapat skor yang akan
pada perokok. Jumlah skor tertinggi yaitu 11 dan jumlah skor terendah
23
B. Kerangka Teori
Merokok(Benowitz, 2010)
Neurotransmitter Dopamin(Benowitz,
2008)
Ketergantungan(Benowitz, 2008)
Gambar1. Kerangka Teori (Charkazi et al. 2016; Pergadia et al. 2014; Benowitz, 2010;
Benowitz, 2008; Fagerstorm & Helena Furberg, 2008)
24
Rendah
C. Kerangka Konsep
Tingkat Rendah ke sedang
ketergantungan Sedang
Remaja pada remaja
Tinggi
Rendah
Dewasa Merokok Ketergantungan
Tingkat
Rendah ke sedang
ketergantungan
Sedang
Smoking Cessation pada dewasa
Tinggi
Lansia
Withdrawal Rendah
Syndrome
Tingkat
ketergantungan Rendah ke sedang
Sedang
pada lansia
Keterangan : Tinggi
: Variabel yang diteliti
25
D. Hipotesis
perokok lansia.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
remaja dengan perokok lansia. Jenis penelitian ini adalah non experiment
cross sectional.
Lameshow (1990) dengan jumlah populasi yang tidak diketahui. Peneliti juga
sampling. Sampel pada penelitian ini adalah perokok remaja dan perokok
z
2
1−α [ P1 ( 1−P1 ) + P2 ( 1−P 2 ) ]
n=
d2
Keterangan :
n : Jumlah sampel
z 1−α
2
27
P1 : Populasi 1 sebesar 50% (0,5)
2
d : Presisi bernilai 0,20
perhitungan :
z
2
1−α [ P1 ( 1−P1 ) + P2 ( 1−P 2 ) ]
n=
d2
2 ,706025 [ 0 ,25+0 , 25 ]
n=
0 ,04
2 , 706025 [ 0,5 ]
n=
0 ,04
1 , 3530125
n= =33 ,825≈34
0 , 04
28
Berdasarkan perhitungan didapatkan jumlah minimal sempel sebesar
adanya drop out pada sampel yang sudah ditentukan (Dahlan, 2010),
' n
n=
1−f
Keterangan :
n
n' =
1−f
' 34
n=
1−0,1
' 34
n= =37,77=38
0,9
29
Berdasarkan hasil akhir diatas, jumlah sampel yang dibutuhkan
responden penelitian.
berusia 10 - 20 tahun dan perokok lansia yang berusia 60 atau lebih dari
usia 60 tahun.
Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah remaja dan lansia yaitu
30
D. Variabel Penelitian
ketergantungan merokok.
31
E. Definisi Operasional
32
F. Instrumen Penelitian
alamat, jenis kelamin, riwayat merokok seperti sejak usia berapa mulai
Dependence)
instrumen penelitian yang digunakan sudah baku dan tidak ada perubahan.
Uji validitas dilakukan oleh Hock et al. (2016) didapatkan hasil bahwa
33
Fagerstrom Test memiliki validitas yang baik ditunjukkan dengan nilai
item karena nilai uji korelasi pada masing-masing item > 0,444. Uji
sebagai berikut :
responden penelitian.
2. Mengajukan izin etik kepada komite etik penelitian PSIK FKIK UMY.
3. Mendapatkan izin penelitian dari komite etik penelitian PSIK FKIK UMY
34
4. Peneliti langsung mencari responden dengan cara kebetulan atau bertemu
secara langsung jika melihat perokok remaja dan perokok lansia atau telah
Dependence (FTND).
35
9. Peneliti menunggu responden saat pengisian Kuesioner Fagerstorm Test
(FTND).
11. Setelah semua data terkumpul peneliti akan pengolahan data menggunakan
SPSS.
1. Pengolahan Data
36
mudah dibaca oleh program pengolahan data dikomputer dan
2. Analisa Data
dalam penelitian ini meliputi analisa univariat dan bivariat dengan analisis
a. Analisa Univariat
37
ketergantungan merokok lansia. Data yang sudah diolah dan
b. Analisa Bivariat
dengan lansia.
J. Etik Penelitian
sebagai berikut:
1. Inform consent
pelaksanaan hingga dampak yang mungkin akan timbul dari penelitian ini.
38
2. Anonimity
3. Confidentiality
39
DAFTAR PUSTAKA
Aboaziza, E., & Eissenberg, T., 2014. Waterpipe tobacco smoking: what is the
evidence that it supports nicotine/tobacco dependence?. Tob Control
2014;0, p. 1–10.
40
their association with smoking temptation among smokers. Bulletin Of
Environment, Pharmacology and Life Sciences,Vol.5, 08-13.
Cincripini., Jason D., Robinson., Hage, M, K., Minnix, J, A., Lam, C., ... Wetter,
D,W. (2013). Effect of varenicline and bupropion sustained-release use
plus intensive smoking cessation counseling on prolonged abstinence from
smoking and on depression, negative affect, and other symptoms of
nicotine withdrawal. Jama Psychiatry, Vol 70 No 5.
Cook., Wayne, G, F., Kafali, E, N., Liu, Z., Shu, C., Flores, M., (2014). Trends in
smoking among adults with mental illness and association between mental
health treatment and smoking cessation. Journal America Medical
Association (JAMA), Volume 311, Number 2.
Dahlan, Sopiyudin. (2010). Besar sampel dan cara pengambilan sempel dalam
penelitian kedokteran dan kesehatan. ed. 3. Jakarta : Salemba Medika
Fagerstrom., & Helena Furberg. (2008). A comparison of the fagerstrom test for
nicotine dependence and smoking prevalence across countries. National
Institute Of Health (NIH) Public Access, 103 (5) : 841 - 845.
Flouris., Chorti, M, S., Poulianiti, K, P., Jamurtas, A., Kostikas, K., Tzatzarakis,
M, N.,...Yiannis Koutedakis. (2013). Acute impact of active and passive
electronic cigarette smoking on serum cotinine and lung function.
Inhalation Toxicology Infroma Health Care USA, 25 (2) 91-101.
Gellert., Schottker, B., Brenner, H. (2012). Smoking and all causes
mortality in older people. Division of Clinical Epidemiology and Aging
Research, German Cancer Research Center (DKFZ), Heidelberg,
Germany, Arch Intern Med/Vol 172, NO. 11: 837-844.
Hock., Lim, K., Chien, H, T.,, Lim, H, L., Khoo, Y, Y., Lau, K,J.,... Yussoff, F.M.
(2016). Reliability and Validity of the Fagerstrom Test for Cigarettes
Dependence among Malaysian Adolescents. Iran J Public Health, Vol. 45,
No.1, Jan 2016, pp.104-105.
Liu., Dai1, M., Bi1, Y., Xu,M., Xu, Y., Li1,M., ... Ning, G. (2013). Active
smoking and passive smoking, and risk of alcoholic fatty
liver disease (NAFLD) : a population based study in China. Japan
Epidemoiol,33(2):115-121.
Maulana, M., Jatmika, S, E., & Astuti, F. D., 2015. Intensi Kepatuhan Mahasiswa
Terhadap Penerapan Kawasan Kampus Tanpa Rokok. Proceeding 2nd
41
Indonesian Conference On Tobacco or Health. Tobacco Control: Saves
Your Generation, Saves The Nation.
Mons., Schottker, B., Muller, H., Kliegel, M., Brenner, H. (2013). History of
lifetime smoking, smoking cessation and cognitive function in elderly
population. Division of Clinical Epidemiology and Aging Research,
German Cancer Research Center (DKFZ), 28:823-831.
Mons., Muezzinler, A., Gellert, C., Schottker, B., Abnet, C, C., Bobak,
M., ...Brenner, H. (2015). Impact of smoking and smoking cessation on
cardiovascularevents and mortality among older adults:meta-analysis of
individual participant data from prospective cohort studies. U Mons
Division of Clinical Epidemiology and Aging Research, German Cancer
Research Center (DKFZ) Germany, 350 : h1551.
Papathanasiou., Mamali, A., Papafloratos, S., Zerva, E. (2014). Effect of smoking
on cardiovascular function : the role of nicotine and carbon monoxide.
Health Science Journal, Volume 8 Issue 2 : 274-290.
Pergadia., Avakian, A, D., D'Souzab, M, S., Maddena, P, A, F., Heatha, A, C.,
Shiffmanc, S., et al. (2014). Association between nicotine withdrawal and
reward responsiveness in human and rats. Health & Human Services
(HHS) Public Access, 71 (11) : 1238-1245.
Pusat Data Dan Informasi (Infodatin). (2013). Perilaku merokok masyarakat
Indonesia berdasarkan riskesdas 2007 dan 2013 Hari Tanpa Tembakau
Sedunia 31 Mei. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Polito. (2013). The Effects of Nicotine Cessation. Journal Why Quit Nicotine
Withdrawal & Recorvery Symptoms.
Republik Indonesia. 2012. Peraturan pemerintah republik Indoensia nomor 109
tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif
berupa produk tembakau bagi kesehatan. Sekretariatan Negara. Jakarta.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Pengetahuan, sikap, dan perilaku
penggunaan tembakau. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Roh., Sungwon. (2018). Scientific evidence for the addictiveness of tobacco and
smoking cessation in tobacco litigation. J Prev Medical Public Health
Department Of Psychiatry, Hanyang University College Of Medicine,
Seoul, Korea, 51:1-5.
Ruther., Bobes., De Hert., Svensson., Mann., Batra., Moller. (2014). EPA
Guidance on tobacco dependence and strategies for smoking cessation in
people with mental illness. Elseiver European Psychiatry ] G Model
EURPSY-3113; No. of Pages 18.
42
Saminan. (2016). Efek perilaku merokok terhadap saluran pernapsan. Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala, Volume 16, No.3 :191-194.
Schane., Schane, R, E., Ling, P, M., Glantz, S, A. (2010). Health effects of light
and intermittent smoking : a review. National Institute Of Health (NIH)
Public Access, 121(13): 1518–1522.
Scharepof., Charlotte. (2014). The efficacy of nicotine patches to help adolescents
quit smoking. The Netherlands Organization For Health Research And
Development.
Setyanda., Sulastri, D., Lestari, Y. (2015). Hubungan meorkok dengan
kejadian hipertensi pada laki-laki usia 35-65 tahun di kota Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas, 4(2).
Sriwidadi, Teguh. (2011). Penggunaan uji Mann Whithney pada analisis pengaruh
pada pelatihan wiraniaga dalam penjualan produk terbaru. Binus Business
Review,Vol.2 No.2 : 751 -762.
United Nations Children's Fund (UNICEF). (2011). Adolescence an age
opportunity. USA : Division Of Communication UNICEF.
Volkow., Nora. (2014). Drugs, brain, and behaviour the science of addiction.
National Institute Of Drug Abuse (NIH).
Wagiu., Pangemanan, J, A., Panda, A, L. (2016). Hubungan derajat merokok
dengan kejadian infark miokard di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Jurnal e-Clinic,Volume 4,No. 2.
West. (2004). ABC of smoking cessation Assessment of dependence and
motivation to stop smoking. BMJ Volume E 328.
43
Lampiran I
Assalamualaikum Wr Wb.
Kepada Yth.
Responden
Di tempat
Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Nama : Bikassari Wahyu Proboningrum
NIM : 20150320062
Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan Tingkat
Ketergantungan Merokok Antara Perokok Remaja Dengan Perokok
Lansia.”
Sehubungan dengan hal diatas, saya mengharap bantuan Bapak/Adik
untuk bersedia menjadi responden selama penelitian ini berlangsung. Saya akan
menjaga kerahasiaan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud lain kecuali
keperluan penelitian.
Dengan demikian surat permohonan ini saya sampaikan, atas kesediaan
Bapak/Adik sebagai responden saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Peneliti
44
Lampiran II
Dengan Hormat,
Dengan menandatangani lembar ini, saya:
Inisial Nama :
Usia :
Alamat :
Perokok Remaja Dengan Perokok Lansi. Saya mengerti dan memahami bahwa
penelitian ini tidak akan berakibat negative terhadap saya, oleh karena itu saya
Yogyakarta, 2018
Responden
45
( )
DATA DEMOGRAFI PEROKOK
Petunjuk pengisian :
Isilah pertanyaan titik-titik berikut dan lingkarilah dengan memberikan tanda (X)
A. DATA RESPONDEN
Nama :
Usia :
Alamat :
Jenis Kelamin :
B. RIWAYAT MEROKOK
( ) Ya ( ) Tidak
( ) Ya ( ) Tidak
46
47
Lampiran IV
Tes Fagerstrom terkait Ketergantungan Terhadap Nikotin Rokok
BERI TANDA CENTANG (√) PADA JAWABAN YANG ANDA PILIH UNTUK MASING-MASING PERTANYAAN
5 menit setelah bangun tidur □ 3
Berapa lama setelah bangun tidur biasanya Anda menyulut rokok pertama Anda? 5-30 menit setelah bangun tidur □ 2
31-60 menit setelah bangun tidur □ 1
Apakah Anda merasa kesulitan menahan diri untuk tidak merokok di tempat-
Ya □ 1
tempat yang melarang merokok? Seperti di Tempat Ibadah, Perpustakaan Umum,
atau tempat umum lainnya? Tidak □ 0
48
Apakah Anda tetap merokok meskipun Anda sedang sakit dan lebih banyak Ya □ 1
menghabiskan waktu berbaring di tempat tidur? Tidak □ 0
Total Score
1-2 = tingkat ketergantungan rendah 5-7 = tingkat ketergantungan sedang
SCORE
3-4 = tingkat ketergantungan rendah ke sedang 8+ = tingkat ketergantungan tinggi
49
50