Pemanfaatan Dan Pengembangan Bahan Ajar-1
Pemanfaatan Dan Pengembangan Bahan Ajar-1
NON CETAK
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Pembelajaran
D
I
S
U
S
U
N
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-nya sehingga penyusun tugas ini dapat diselesaikan tepat
waktunya. Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan bahan
pembelajaran dengan judul Pemanfaatan dan Pengembangan Bahan Ajar Non Cetak . Tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Pengembangan Bahan
Pembelajaran Ibu Dwi Priyanti M.Pd. atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah
ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini.
Laporan ini masih banyak kekurangan karena pengalaman kami yang sangat
terbatas. Oleh kerena itu, kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian
makalah ini disusun semoga bermanfaat, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan. Ada kurang lebihnya kami mohon maaf.
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
3. Power Point...................................................................................................................................6
4. Modul Elektronik...........................................................................................................................6
5. Multimedia Interaktif.....................................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A.KESIMPULAN................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan nasional sebagaimana termaksud dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan oleh pemerintah
adalah dua hal yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia saat ini, yang
kemudian dijalankan sesuai karakteristik sasaran dan tuntunan lainnya. Dalam hal ini guru memiliki
andil yang sangat besar dalam mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut. Salah satu tugas guru
ialah menyiapkapkan perangkat pembelajaran yang baik untuk digunakan di kelas, termasuk
diantaranya adalah bahan ajar. Bahan ajar yang disiapkan guru ini haruslah sesuai dengan kompetensi
yang diinginkan, tanpa pemahaman tersebut maka siapapun yang akan mengembangkan bahan ajar
akan mengalami kesulitan. Kegiatan pengembangan bahan ajar adalah kegiatan akademik yang dapat
dilakukan sendiri oleh widyaiswara baik itu bahan ajar cetak maupun non-cetak.
Untuk mendukung pengembangan kemampuan guru dalam mengembangankan bahan ajar tersebut,
pemerintah telah berupaya memberi dukungan dan arahan dengan memberikan pelatihan kepada guru-
guru untuk menjabarkan materi pokok sampai terciptanya bahan ajar, memberikan pengetahuan
tentang perlunya bahan ajar dalam pembelajaran. Namun kenyataannya pencapaian usaha-usaha yang
telah dilakukan tersebut juga belum mencapai tujuan secara optimal.
Bahan ajar pada dasarnya memiliki beberapa peran baik bagi guru, siswa, dan pada kegiatan
pembelajaran (Sungkono, 2013). Dalam pembuatan bahan ajar guru harus menyesuaikan dengan
karakteristik siswa dan lingkungan. Perkembangan IPTEK dunia sekarang ini sangat memberikan
pengaruh kepada dunia pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan anak menggunakan
didukung gadget dan telepon genggam berbasis android setiap harinya, sehingga mereka lebih enggan
membaca buku-buku. Tantangannya yakni guru harus lebih inovatif dan kreatif untuk menciptakan
bahan ajar untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan zaman. Berhubung dengan itu, guru bisa
membuat bahan ajar non-cetak dimana melalui android yang dinilai praktis sehingga pembelajaran
bisa dilakukan dimana saja. Inovasi bahan ajar berbasis IT bagi guru merupakan salah satu upaya
untuk membantu siswa mencapai kompetensinya dengan lebih cepat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :
3. Bagaimana Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Non Cetak ( Audio, Audiotransparansi,
dan Transparansi ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Bahan Ajar Non Cetak.
2. Untuk mengetahui apa saja Jenis Jenis Bahan Ajar Non Cetak.
PEMBAHASAN
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar non-cetak ini merupakan bahan
ajar yang memanfaatkan komputer dalam mengolah informasinya yang disusun secara sistematis
sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai dan bertujuan untuk dapat mempermudah proses
pembelajaran.
Menurut Sudjana & Rivai (2013), karakteristik audio umumnya berhubungan dengan segala kegiatan
melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Bahan ajar
berbentuk dialog, musik, dan suara dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran langsung.
Namun, bisa juga digunakan untuk pembelajaran via daring dengan cara merekamnya kemudian
disebarluaskan dalam bentuk digital atau dalam format MP3.
Media audio juga digunakan dalam latihan soal TOEFL pada bagian listening. Contoh lain digunakan
di kelas kesenian atau musik untuk belajar nada, tari, dan lain sebagainya.
Keunggulan bahan ajar audio ialah melatih konsentrasi peserta didik dan membuat atensi siswa lebih
fokus. Media ini juga mudah ditemui dan diunduh di berbagai website, mudah dibuat dengan
merekam penjelasan materi.
Penerapan penggunaan bahan pembelajaran berbentuk video dapat melalui dua cara, yaitu
1) Synchronous (langsung), yakni merupakan pembelajaran yang terjadi melalui sarana elektronik
dengan akses kecepatan internet tinggi yang bersifat realtime (dijadwal dalam satu waktu yang sama),
kolektif, atau kolaboratif dengan ada siswa, fasilitator, dan instruktur.
2) Asynchronous (tidak langsung), yakni menggunakan bahan ajar video yang dapat diakses kapan
saja, tidak harus di waktu yang sama dengan perekaman video.
Keunggulan dari bahan ajar video ialah mudah dipahami dan meningkatkan minat siswa. Mengapa
semenarik itu? Karena gabungan visual dan audio yang tidak membosankan.
3. Power Point
Power Point Presentation merupakan salah satu bahan ajar yang menampilkan sebuah presentasi
dengan berbagai ilustrasi, gambar, teks, audio, dan video. Pengembangan Power Point dapat
dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
e. menambahkan multimedia seperti clip art, picture, image, background, dan kebutuhan materi
lainnya, dan
f. evaluasi kembali Power Point sehingga menjadi bahan ajar yang sesuai tujuan pembelajaran.
Keunggulan dari bahan ajar Power Point ialah mudahnya penggunaan aplikasi dan dapat
menggabungkan teks, audio, dan video secara bersamaan dalam satu berkas. Siswa juga dapat
menyalin materi Power Point dengan mudah. Selain itu, materi yang ditampilkan juga dapat dijadikan
bahan ajar cetak yakni handout.
Hal yang perlu diperhatikan adalah kreativitas, buat Power Point semenarik mungkin, sesuai tema dan
tidak berlebihan. Perhatikan juga jangan terlalu banyak tulisan karena sesuai namanya, tujuan Power
Point ialah menyajikan poin-poin penting dari suatu materi.
4. Modul Elektronik
Bahan ajar modul elektronik merupakan bahan ajar non-cetak yang bertujuan agar siswa mampu
belajar mandiri. Modul ini bersifat lengkap yang menyajikan tiap detail dari materi berbentuk
elektronik atau digital. Modul elektronik dapat dibuat menggunakan software Microsoft Words.
Tak hanya modul cetak, dalam modul elektronik, juga harus ada tiga komponen penting, yakni bahan
belajar, panduan belajar, dan petunjuk belajar. Perlu diketahui terdapat tahapan dalam pengembangan
modul non-cetak.
Menurut ahli bernama Tian Belawati (2003). Tahapan pengembangan modul elektronik adalah
sebagai berikut:
Keunggulan dari bahan ajar modul elektronik ini ialah siswa akan lebih terarah dalam proses
belajarnya karena terdapat panduan yang jelas. Evaluasi lebih mudah karena sudah
mengidentifikasikan tujuan pembelajaran. Selain itu, keunggulan lain dari bahan ajar ini ialah dapat
menjadi bahan acuan untuk pembuatan modul selanjutnya namun dengan kurikulum terbaru.
5. Multimedia Interaktif
Menurut Herman D Surjono, pengertian multimedia adalah kombinasi berbagai media seperti teks,
gambar, suara, animasi, video, dan lainnya secara terpadu dan sinergis melalui komputer atau
peralatan elektronik lain untuk mencapai tujuan tertentu. Pada poin ini, multimedia digunakan sebagai
bahan ajar yang dapat memudahkan siswa memahami materi dalam upaya mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran.
Multimedia interaktif memiliki sifat komunikasi dua arah, yakni antara siswa dan bahan ajar itu
sendiri. Perlu kita ketahui komponen-komponen dari multimedia interaktif ialah sebagai berikut:
a. Pendahuluan yang berisi halaman judul, menu, tujuan pembelajaran, dan petunjuk penggunaan.
b. Isi materi meliputi kontrol, interaksi, navigasi, teks, suara, gambar, video, dan simulasi.
Keunggulan dari multimedia interaktif ialah dapat menilai keaktifan peserta didik dengan intensitas
interaksi antara siswa dan bahan ajar. Dengan ini, guru lebih mudah mengevaluasi dan menilai.
Menurut Setyosari dan Sihkabuden (2005 : 148, Yudhi Munadi, 2008) media audio adalah media
yang isi oesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya
melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata.
Medium audio telah digunakan secara luas untuk merekam informasi yang penting. Perkembangan
teknologi yang pesat pada medium audio dapat memberikan keuntungan yang besar bagi pemakainya.
Media audio dapat dipergunakan untuk keperluan belajar secara berkelompok maupun individual.
Media audio yang umum digunakan yaitu piringan hitam, compact disc (CD), open reel, dan kaset
audio.
Media audio memiliki kekhasan tersendiri sebagai sarana yang dapat digunakan untuk mempelajari
informasi dan pengetahuan. Media ini memanfaatkan unsur suara untuk menyampaikan informasi dan
pengetahuan kepada penggunanya. Media audio banyak digunakan untuk melatih kemampuan verbal
spesifik seperti melatih kemampuan pidato dan bahasa asing.
Media audio dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan kegiatan komunikasi
informasi dan ilmu pengetahuan seperti:
*Merekam diskusi panel tentang suatu topik atau bahasan dalam seminar.
Audio-transparansi dapat disebut juga Audio-visual yang diproyeksikan. Media audio-visual dapat
dibagi mejadi dua jenis, pertama, media audio-visual murni yaitu alat yang dilengkapi fungsi
peralatan suara dan gambar dalam satu unit contohnya film bergerak, televisi dan video. Kedua, media
audio-visual tidak murni yaitu alat yang diberi suara contohnya slide, opaque, OHP.
Pemanfaatan bahan ajar non-cetak audiotransparansi termasuk dalam media audiovisual tidak murni
yang menggabungkan dua benda secara bersamaan dimana benda pertama sebagai media audio dan
benda kedua sebagai media visual. Contohnya kombinasi antara slide (film bingkai) dan suara (tape
audio) yang merupakan sistem multimedia sangat mudah di produksi. Sistem multimedia ini mudah
digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran kelompok atau pembelajaran perorangan dan
pembelajaran mandiri. Jika di desain dengan baik sistem multimedia gabungan slide dan tape dapat
membawa dampak yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar.
Medium ini merupakan pemanfaatan dari gabungan program audio dan lembaran transparansi.
Pemanfaatan ini akan menjadi suatu alat bantu ajar yang efektif jika dpersiapkan dengan cermat.
Kombinasi antara kekuatan medium transparansi dalam memvisualisasikan suatu konsep dengan
kekuatan program audio dalam menghidupkan suasana nyata melalui suara akan menjadikan materi
yang disajikan menjadi lebih utuh.
Langkah-langkah penyiapan materi untuk disajikan dalam medium audiotransparansi. Seperti halnya
dalam penyiapan materi untuk proses pembelajaran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan tujuan oenggunaan audiotransparansi untuk proses pembelajaran yang akan disampaikan.
b. b.Menetapkan tujuan pembelajaran (pengetahuan yang akan diperoleh, sikap yang ingin
ditanamkan, dan keterampilan yang ingin dikembangkan).
c. Setelah menyelesaikan langkah (a) dan (b), guru sudah memiliki gagasan yang jelas tentang
bagaimana penyajian itu akan digabungkan kedalam rencana pembelajaran keseluruhan,
terutama pengaturan mengenai bagian mana yang mendahului dan bagian mana yang
mengikuti penyajian itu.
d. Dengan menggunakan kartu indeks (ukuran 8 x 14 cm), buatlah sketsa kasar gambar visual
yang muncul pada saat membayangkan bagian-bagian utama bahasan (isi) pelajaran. Buatlah
sketsa gambar, bagan, simbol, diagram, grafik, atau kartun untuk butir-butir bahasan yang
mana saja tanpa melihat urutannya lebih dahulu.
e. Pada bagian bawah sketsa tulislah pernyataan singkat yang dapat menangkap butir inti yang
ingin disajikan. Peryataan ini merupakan petunjuk untuk butir gagasan yang dicerminkan atau
dikandung oleh visual.
f. Buatlah satu kartu untuk gagasan yang menuntun kedalam kandungan isi yang baru saja
dibuat sketsanya, kemudian buatlah ang lain mengikuti yang pertama (urutannya). Ini akan
mmbangun rantai hbungan antara gagasan-gagasan yang membentuk keseluruhan dan
kesatuan pelajaran itu.
g. g.Jika sudah tidak ada lagi gagasan dalam mata rantai pertama, pindahlah ke gagasan utama
yang kedua yang belum masuk dalam urutan diatas.
h. Aturlah kartu-kartu itu menurut urutannya yang logis. Teknik ini dikenal sebagai
storyboarding. Permulaan dan akhir dalam urutannya itu merupakan tempat terbaik untuk
menyajikan gagasan utama.
k. Latih penyajian media pembelajaran ini beberapa kali dengan mengandaikan kartu-kartu itu
sebagai slide yang ditayangkan dilayar. Hitunglah waktu penyajian yang digunakan untuk
melihat apakah penyajian itu perlu diperpanjang atau dipersingkat. Untuk menjaga agar
perhatian siswa tetap tertuju pada penyajian, batasi waktu penyajian sampai maksimum 15
menit.
Transparansi tunggal digunakan untuk menayangkan informasi, konsep, dan pengetahuan dalam satu
lembar transparansi. Transparansi tumpuk digunakan untuk menyajikan informasi secara bertahap
(gradual). Teknik penayangan transparansi secara tumpuk akan lebih tepat jika digunakan untuk
mrnjelaskan tentang proses atau prosedur dan data ertentu yang menggambarkan adanya proses
perkembangan atau tahapan. Transparansi buka tutup akan lebih tepat jika digunakan untuk
menayangkan konsep yang mengandung perbedaan konsep didalamnya.
Media transparansi atau Overhead Transparancy (OHT) seringkali disebut dengan nama perangkat
kerasnya Overhead Projektor (OHP) adalah projector yang dipergunakan untuk memproyeksikan
objek diam yang tembus cahaya (transparan). Projeksi diterima layar atau alternatifnya, misalnya
dinding. Objek yang dimaksud adalah film transparansi yang diberi tulisan atau gambar misalnya
slide powerpoint, sehingga bisa diproyeksikan pada layar akan tergambar bayangan tulisan atau
gambar yang ada pada film transparansi. Sesekali objek dapat berupa benda yang tidak tembus
cahaya, akan tetapi mempunyai bentuk tertentu yang bila diprojeksikan akan dapat memvisualisasikan
suatu gagasan.
Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang ditulis pada lembaran
transparan.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar non-cetak ini merupakan bahan ajar yang memanfaatkan
komputer dalam mengolah informasinya yang disusun secara sistematis sesuai kompetensi dasar yang
ingin dicapai dan bertujuan untuk dapat mempermudah proses pembelajaran.
Jenis jenis Bahan Ajar non cetak adala Audio, Video,Power Point, Modul Eletrik dan Multimedia
Interaktif.
Bahan Ajar Non Cetak diklarifikasikan dalam beberapa macam diantaranya bahan non cetak audio,
audiotransparansi,dan bahan ajar transparansi. Jenis bahan Ajar Audio yaitu piringan hitam compact
disc (CD) ,open reel, dan kaset audio.Kemudian jenis bahan ajar transparansi yaitu slide power point.
Dan jenis bahan ajar audiotransparansi yaitu film bergerak, televisi dan video, slide, opaque, OHP.
Dalam pemanfaatan bahan ajar non cetak perlu diperhatikan unsur unsur yaitu tujuan, sasaran, uraian
materi, sistematika sajian, petunjuk belajar, dan evaluasi, sehingga proses belajarpun efektif dan
efesien.
Pengembangan bahan ajar non cetak harus di imbangi dengan perkembangan teknologi dan informasi,
hal ini bertujuan agar pendidik mampu mengupayakan penyampaian maateri pembelajaran pada
berbagai kondisi tertentu.
Referensi
https://id.scribd.com/document/432176489/5-Bahan-Ajar-Non-Cetak-Audio-Audiotransparansi-
Transparansi
https://blog.kejarcita.id/jenis-jenis-bahan-ajar-non-cetak-dan-keunggulannya/