Anda di halaman 1dari 34

Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius

RUMAH SAKIT SANTO VINCENTIUS


Jl. P. Diponegoro No. 5 Singkawang 79123
Telepon: (0562) 631008, 636768, Fax: 633881, e-mail: rs_vincentius@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SANTO VINCENTIUS SINGKAWANG


NOMOR : 6837.1/RSSV-SK/DIR/VIII/2020

TENTANG

PEMBERLAKUAN SINGKATAN / SIMBOL PENYAKIT


DI RUMAH SAKIT SANTO VINCENTIUS SINGKAWANG
DIREKTUR RUMAH SAKIT SANTO VINCENTIUS SINGKAWANG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatan mutu pelayanan, tertib administrasi,


kelancaran dan kelengkapan dokumen Rekam Medis di RS Santo
Vincentius Singkawang maka perlu adanya keseragaman para dokter dan
paramedis dalam penggunaan singkatan / simbol penyakit;
b. bahwa untuk maksud tersebut sebagaimana pada huruf (a) dalam
pelaksanaannya perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur RS
Santo Vincentius Singkawang.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3637);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014
Tentang Sistem Informasi Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5542);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis;
7. Peraturan Meteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1171/Menkes/Per/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia
Kedokteran;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun
2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun
2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.3/Men.Kes/SK/I/80 tentang Penggunaan Klasifikasi Penyakit Revisi
Kesembilan (ICD-9).
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indoensia Nomor 983 /
Menkes / SK / XI / 1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
Umum;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor :
HK.00.05.1.4.00744 Tentang Penggunaan Klasifikasi Internasional
Mengenai Penyakit Revisi Kesepuluh (ICD-10) Di Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SANTO VINCENTIUS


SINGKAWANG TENTANG PEMBERLAKUAN SINGKATAN /
SIMBOL PENYAKIT DI RUMAH SAKIT SANTO VINCENTIUS
SINGKAWANG.

KESATU : Pemberlakuan singkatan / simbol penyakit RS Santo Vincentius


Singkawang di Ruang Perawatan Bedah, Penyakit Dalam, Anak,
Kebidanan, Kelas I / VIP, IGD, Mata, Gigi dan Mulut, Kulit Kelamin,
THT, Radiologi, Laboratorium, Jiwa, Fisioterapi, Kamar Bedah dan
Anestesi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur RS Santo Vincentius
Singkawang ini.

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
akan ditinjau kembali setiap 3 (tiga) tahun sekali dan jika diperlukan
akan diadakan revisi dan perbaikan sbagaimana mestinya.

Ditetapkan di Singkawang
Pada tanggal, 22 Agustus 2020
Direktur,

dr. Nurtanti Indriyani, M.P.H.


Lampiran : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Santo Vincentius Singkawang
Nomor : 6837.1/ RSSV-SK/DIR/VIII/2020
Tanggal : 22 Agustus 2020
Tentang : Pemberlakuan Singkatan / Simbol Penyakit di Rumah Sakit Santo Vincentius
Singkawang.

SINGKATAN / SIMBOL PENYAKIT DI RUMAH SAKIT SANTO VINCENTIUS


SINGKAWANG
RUMAH SAKIT SANTO VINCENTIUS SINGKAWANG
2020

I. Pendahuluan
Tujuan dibuatnya standarisasi penggunaan kode diagnosis, symbol, dan
singkatan antara lain:
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk standarisasi penggunaan istilah
yang seragam atau kesatuan bahasa untuk mempermudah pengelompokkan
penyakit bagi kebutuhan dan pelaporan
2. Untuk menyeragamkan penggunaan symbol, singkatan yang digunakan dalam
pengisian berkas rekam medis.

II. Ruang Lingkup


Kode diagnosis adalah suatu sistem kategori yang mengelompokkan suatu
penyakit menurut kriteria yang telah disepakati. Kategori dipilih untuk memudahkan
penyelidikan statistik terhadap suatu fenomena penyakit. Referensi yang dipakai untuk
kode diagnosis adalah ICD X (International Statistical Clasiffication of Disease and
Related Health Problem Tenth).
Simbol merupakan sebuah obyek yang berfungsi sebagai sarana untuk
mempresentasikan sesuatu hal yang bersifat abstrak atau merupakan tanda yang hadir
karena mempunyai hubungan yang sudah disepakati bersama atau sudah memiliki
perjanjian (arbitrary relation) antara penanda dan petanda.

III. Tata Laksana


A. Standarisasi Kode Diagnosis
Kode diagnosis yang dipakai di sistem komputer RS mengacu pada kode diagnosis
international yang tertuang pada ICD X volume 3. Kode diagnosis seperti terlampir
di bawah ini:
I. PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


001 A 00 Kolera
002 A 01 Demam tifoid dan paratifoid
003 A 03 Sigelosis
004.0 A 06.4 Abses hati amuba
004.9 A 06.0-.3.5-.9 Amubiasis lainnya
005 A 09 Diare & gastroenteritis oleh penyebab
infeksi tertentu (kolitis infeksi)
006 A 02.A 04-A 05. Penyakit infeksi usus lainnya
A 07-A 08
Tuberkulosis (TB) paru BTA (+) dengan/ tanpa
007.0 A 15.0
biakan kuman TB
007.1 A 15.1-A 16.2 Tuberkulosis paru lainnya
007.9 A 16.3-.9 Tuberkulosis alat napas lainnya
008.0 A 17.0 Meningitis tuberkulosa
008.1 A 17.1 - .9 Tuberkulosis susunan saraf pusat lainnya
008.2 A 18.0 Tuberkulosis tulang dan sendi
008.3 A 18.2 Limfadenitis tuberkulosa
008.4 A 19 Tuberkulosis milier
008.9 A 18.1.3-.8 Tuberkulosis lainnya
009 A 20 Sampar/Pes
010 A 23 Bruselosis
011 A 30 Lepra/Kusta
012 A 33 Tetanus neonatorum
013 A 34-A 35 Tetanus lainnya
014 A 36 Difteria
015 A 37 Pertusis/Batuk rejan
016 A 39 Infeksi meningokok
017 A 40-A 41 Septisemia
018.0 A 22 Anthraks
018.9 A 21,24-28 Penyakit bakteria lainnya

A 31-32,38-42-49

019 A 50 Sifilis bawaan


020 A 51 Sifilis dini
021 A 52 - A 53 Sifilis lainnya
022 A 54 Infeksi gonokok
023 A 55 - A 56 Penyakit klamidia yg ditularkan melalui
hubungan seksual
024 A 57 - A 64 Infeksi lainnya yang terutama ditularkan
melalui hubungan seksual
025 A 68 Demam bolak balik
026 A 71 Trakoma
027 A 75 Demam tifus
028 A 80 Poliomielitis akut
029 A 82 Rabies
030 A 83- A 86 Ensefalitis virus
031 A 95 Demam kuning
032.0 A 90, A 92 Demam dengue dan demam virus tular nyamuk
032.1 A 91 Demam berdarah dengue
032.9 A 93 - A 94 Demam virus dan demam berdarah virus tular
A 96 - A 99 serangga lainnya
033 B 00 Infeksi herpesvirus (Herpes simpleks)
034 B 01 - B 02 Varisela (cacar air) dan zoster (herpes zoster)
035 B 05 Campak
036 B 06 Rubela
037 B 16 Hepatitis B akut
038.0 B 15 Hepatitis A akut
038.1 B 17.1 Hepatitis C akut
038.2 B 17.2 Hepatitis E akut
038.9 B17.0.8.B18- B19 Hepatitis virus lainnya
039 B 20 - B 24 Penyakit virus gangguan defisiensi imun
pada manusia (HIV)
040 B 26 Gondong
041 A 81, A87-A89 Penyakit virus lainnya
B 03- B04, B07-B09
B 25, B 27-B 34
042 B 35 - B 49 Mikosis
043 B 50 - B 54 Malaria (Included all malaria)
044 B 55 Lesmaniasis
045 B 56 - B 57 Tripanosomiasis
046 B 65 Skistosomiasis (Bilharziasis)
047 B 66 Infeksi trematoda lainnya
048 B 67 Ekinokokosis
049 B 72 Drakunkuliasis
050 B 73 Onkosersiasis
051 B 74 Filariasis
052 B 76 Penyakit cacing tambang
053 B 68-B 71,B 75, Helmintiasis lain
B 77 - B 83
054.0 B 90.9.1 Paru/lobus luluh akibat TB
054.1 B 90.9.2 Sindrom obstruksi pasca TB
054.9 B 90.0 - .8 Sekuele (gejala sisa) TB lainnya
055 B 91 Sekuele (gejala sisa) poliomielitis
056 B 92 Sekuele (gejala sisa) lepra
057.0 A 66 Patek (Frambusia)
057.1 A 70 Infeksi Klamedia
057.2 B 58 Toksoplasmosis
057.9 A 65, A67,A69-A70 Penyakit infeksi dan parasit lainnya
A 74, A77 - A 79,
B 58-64,85-89,94-99

II. NEOPLASMA

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


058.0 C 00 - C 10 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut,
kelenjar liur, faring, tonsil
058.1 C 11 Neoplasma ganas nasofaring
058.9 C 12 - C 14 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut,
faring, lainnya & YTT
059 C 15 Neoplasma ganas esofagus
060 C 16 Neoplasma ganas lambung
061 C 18 Neoplasma ganas kolon
062 C 19 - C 21 Neoplasma ganas daerah rektosigmoid,
rektum dan anus
063 C 22 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu
Intrahepatik
064 C 25 Neoplasma ganas pankreas
Neoplasma ganas usus halus dan alat cerna
065 C 17, C 23- C 24,C26
lainnya
066 C 32 Neoplasma ganas laring
067.0 C 33 Neoplasma ganas trakea
067.9 C 34 Neoplasma ganas bronkus dan paru
068.0 C 38.1-.8 Neoplasma ganas mediastinum
068.9 C 30, C 31, Neoplasma ganas sistem napas dan alat
C 37-C38.0,C 39 rongga dada lainnya
Neoplasma ganas tulang dan tulang rawan
069 C 40 - C 41
sendi
070 C 43 Melanoma ganas kulit
071 C 44 Neoplasma ganas kulit lainnya
072.0 C 45 Mesotelioma
072 .9 C 46 - C 49 Neoplasma ganas jaringan ikat & jaringan
Lunak
073 C 50 Neoplasma ganas payudara
074 C 53 Neoplasma ganas serviks uterus
075.0 C 54 Neoplasma ganas korpus uteri
075.9 C 55 Neoplasma ganas bagian uterus lainnya
dan YTT
076.0 C 56 Neoplasma ganas ovarium (indung telur)
076.1 C 58 Neoplasma ganas plasenta (uri)
076.9 C 51-C 52,C 57 Neoplasma ganas alat kelamin perempuan
Lainnya
077 C 61 Neoplasma ganas prostat
078.0 C 60 Neoplasma ganas penis
078.1 C 62 Neoplasma ganas testis
078.9 C 63 Neoplasma ganas alat kelamin pria lainnya

079 C 67 Neoplasma ganas kandung kemih (buli-buli)


080.0 C 64 - C 65 Neoplasma ganas ginjal, pelvis ginjal
080.9 C 66 , C 68 Neoplasma ganas alat kemih lainnya
081 C 69 Neoplasma ganas mata dan adneksa
082 C 71 Neoplasma ganas otak
083 C 70, C 72 Neoplasma ganas bagian susunan saraf pusat

084.0 C 73 Neoplasma ganas kelenjar tiroid


084.1 C 74 - C 75 Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan
dan struktur terkait
084.2 C 76 Neoplasma ganas tempat lain dan yang tidak
jelas batasannya
084.3 C 77 - C 80 Neoplasma ganas sekunder dan neoplasma
ganas kelenjar getah bening YTT
084.9 C 97 Neoplasma ganas primer tempat multipel
085 C 81 Penyakit Hodgkin
086 C 82 - C 85 Limfoma non Hodgkin
087 C 91 - C 95 Leukemia
088 C 88-C 90,C 96 Neoplasma ganas lain dari limfoid,
hematopoetik dan jaringan terkait lainnya
089 D 06 Karsinoma in situ serviks uterus
090 D 22 - D 23 Neoplasma jinak kulit
091 D 24 Neoplasma jinak payudara
092 D 25 Leiomioma uterus
093 D 27 Neoplasma jinak ovarium (indung telur)
094 D 30 Neoplasma jinak alat kemih
095 D 33 Neoplasma jinak otak dan susunan saraf
pusat lainnya
096.0 D 04 Karsinoma in situ kulit
096.1 D 05 Karsinoma in situ payudara
096.2 D 00 - D 03 Karsinoma in situ lainnya
D 07 - D 09
096.3 D 12.6 Polip gastrointestinal
096.4 D 14.1 - .4 Neoplasma jinak sistem napas lainnya
096.5 D 15.2 Neoplasma jinak mediastinum
D 10 - D12.0-.5,.7-.9, D 13 –
096.6 Neoplasma jinak lainnya
D14.0
D15.0.1 D .7.9-D12,
D 21.D 26, D 28-29, D31 –
32
D34-D36
Neoplasma yang tak menentu perangainya dan
096.9 D 37 - D 48
yang tak diketahui sifatnya

III. PENYAKIT DARAH DAN ORGAN PEMBUAT DARAH &


GANGGUAN TERTENTU YANG MELIBATKAN IMUN

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


097 D 50 Anemia defisiensi zat besi
098 .0 D 59 Anemia Hemolitik
098 .1 D 61 Anemia aplastik lainnya
098 .9 D 51 – D 58, D60, D62 - D Anemia lainnya
64
099 .0 D 70 Agranulositosus
099 .1 D 74 Metahaemoglobinema
099 .9 D 65 – D 69, D 71 – D 73, Kondisi hemoragik dan penyakit darah dan
D 75 – D 77 organ pembuat darah lainnya
100 D 80 – D 89 Penyakit tertentu yang menyangkut mekanisme

IV. PENYAKIT ENDOKRIN, NUTRISI DAN METABOLIK

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


101 E 00 - E 02 Gangguan tiroid berhubungan dengan
Defisiensi iodium
102 E 05 Tirotoksikosis (hipertiroidisme)
103.0 E 03 Hipotiroidisme lain
103.1 E 04 Penyakit gondok nontoksik lain
103.2 E 06 Tiroiditis
103.9 E 07 Gangguan kelenjar tiroid lainnya
104.0 E 10 Diabetes melitus bergantung insulin
104.1 E 11 Diabetes melitus tidak bergantung insulin
104.2 E 12 Diabetes melitus berhubungan malnutrisi
104.3 E 13 Diabetes melitus YDT lainnya
104.9 E 14 Diabetes melitus YTT
105 E 40 - E 46 Malnutrisi
106 E 50 Defisiensi vitamin A
107 E 51 - E 56 Defisiensi vitamin lainnya
108 E 64 Gejala sisa malnutrisi dan defisiensi gizi
Lainnya
109 E 66 Obesitas
110 E 86 Deplesi volume (dehidrasi)
111 E15-35,58 63,65,67- Gangguan endokrin, nutrisi dan metabolik
E85,87-90 Lainnya

V. GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


112 F 00 - F 03 Demensia
113 F 10 Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan alcohol
114.0 F 11,F 12, F 14 Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan opioida, atau kanabinoida
atau kokain
114.1 F 13,F 15, F 16 Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan sedativa atau hipnotika, atau
stimulansia lain, atau halusinogenika
114.9 F 17,F 18,F 19 Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan tembakau, atau pelarut yang
mudah menguap, atau zat multipel dan zat
zat psikoaktif lainnya
115.0 F 20, F 21, Skizofrenia, gangguan skizotipal, psikotik
F 23 akut dan sementara
115 .1 F 22, F 24 Gangguan waham menetap dan induksi
115 .2 F 25 Gangguan skizoafektif
115 .9 F 28 - F 29 Gangguan psikotik nonorganik lainnya atau
YTT
116 .0 F 30, F 31 Episode manik dan gangguan afektif bipolar
116 .9 F 32 - F 39 Episoda depresif, gangguan depresif
berulang, gangguan suasana perasaan (mood
afektif) menetap, lainnya atau YTT
117 .0 F 40, F 41 Gangguan anxietas fobik, gangguan anxietas
Lainnya
117 .1 F 42 Gangguan obsesif – kompulsif
117 .2 F 43.1 Gangguan stress pasca trauma
117 .3 F 43.0, F 43.2, Reaksi terhadap stres berat dan gangguan
penyesuaian, gangguan somatoform, gangguan
F 45, F 48
neurotik lainnya
117 .9 F 44 Gangguan disosiatif [konversi]
118 F 70 - F 79 Retardasi mental
119 .0 F 04, F 07, Sindrom amnesik dan gangguan mental
F 09 Organik
Sindrom makan, gangguan tidur, disfungsi
119 .1 F 50 - F 59
seksual, gangguan perilaku lainnya
119 .2 F 60 - F 69 Gangguan kepribadian, gangguan kebiasaan
dan impuls, gangguan identitas, gangguan
prevensi seksual
119 .3 F 80 - F 89 Gangguan perkembangan psikologis
119 .4 F 05-F06,F90- Gangguan hiperkinetik, perilaku, emosional
F 98 atau fungsi sosial khas, sosial khas,
gangguan "tic", dan gangguan mental
dan emosional lainnya

Gangguan jiwa YTT


119 .9 F 99

VI. PENYAKIT SUSUNAN SARAF

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


120 G 00 - G 09 Penyakit radang susunan saraf pusat
121 G 20 Penyakit Parkinson
122 G 30 Penyakit Alzheimer
123 G 35 Sklerosis multiple
124 G 40 - G 41 Epilepsi
125 G 43 - G 44 Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya
126 G 45 Gangguan serangan peredaran otak sepintas
dan sindrom yang terkait
127 .0 G 56.0 Sindroma carpal tunnel
127 .1 G 56.2 Lesi saraf ulnaris
127 .2 G 56.3 Lesi saraf radialis
Mononeuropati anggota tubuh bagian atas
127 .3 G 56.8
lainnya
G 50 – G 55,
127 .9 Gangguan saraf, radiks dan pleksus saraf
G 57 - G 59
128 .0 G 80 Infantil cerebral palsy
128 .9 G 81-G 83 Sindrom paralitik lainnya
129 .0 G 21 Parkinson sekunder
129 .1 G 92 Toksik insefalopati
129 .9 G 10-13,G26 Penyakit susunan saraf lainnya
G 31-32,B36-B37
G 46-47G60-73,
G 90-G91,G93-G99

VII. PENYAKIT MATA DAN ADNEKSA

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


130 H 00 - H 01 Radang kelopak mata
131 H 10 - H 13 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva
132 H 15 - H 19 Keratitis dan gangguan lain sklera dan kornea
133 H 25 - H 28 Katarak dan gangguan lain lensa
134 H 33 Ablasi dan kerusakan retina
135 H 40 - H 42 Glaukoma
136 H 49 - H 50 Strabismus
137 H 52 Gangguan refraksi dan akomodasi
138 H 54 Buta dan rabun
139 .0 H 02 - H 03 Gangguan lain kelopak mata
139 .1 H 04 - H 06 Gangguan sistim lakrimal dan orbita
Iridosiklitis dan gangguan lain iris dan badan
139 .2 H 20 - H 22
silier
139 .3 H 30 - H 32 Gangguan koroid dan korioretina
139 .4 H 34 Sumbatan vaskular retina
139 .5 H 35 - H 36 Gangguan lain retina
139 .6 H 43 - H 45 Gangguan badan kaca dan bola mata
139 .7 H 46 - H 48 Gangguan saraf optik dan saraf penglihatan
139 .8 H 51 Gangguan lain gerakan mata binocular
139 .9 H 53 Gangguan daya lihat
Nistagmus & pergerakan mata yang tidak
139.10 H 55
teratur lainnya

VIII. PENYAKIT TELINGA & PROS MASTOIDEUS

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


140 H 65 - H 75 Otitis media dan gangguan mastoid dan
telinga tengah
141 H 90 - H 91 Gangguan daya dengar
142 .0 H 61.8 Fistula/Kista preaurikel
142.1 H 83.3 Efek kebisingan telinga bagian dalam
142 .9 H60-61.3.9 H62 Penyakit telinga dan prosesus mastoid
H 80-H83.0,H83.2-H83.8-
H83.9H92-H95

IX. PENYAKIT SISTEM SIRKULASI DARAH

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


143 I 00 - I 02 Demam reumatik akut
144 I 05 - I 09 Penyakit jantung reumatik kronik
145 I 10 Hipertensi esensial (primer)
146 I 11 - I 15 Penyakit hipertensi lainnya
147 I 21 - I 22 Infark miokard akut
148 I 20,I23-I 25 Penyakit jantung iskemik lainnya
149 I 26 Emboli paru
150 I 44 - I 49 Gangguan hantaran dan aritmia jantung
151 I 50 Gagal jantung
152 .0 I 42 - I 43 Kardiomiopati
152 .9 I 27 - I 41,51-52 Penyakit jantung lainnya
153 I 60 - I 62 Perdarahan intracranial
154 I 63 Infark serebral
155 I 64 Strok tak menyebut perdarahan atau infark
156 I 65 - I 69 Penyakit serebrovaskular lainnya
157 I 70 Aterosklerosis
158 .0 I 73.0 Sindroma raynaud’s
158 .9 I 73, I 73,8 – Penyakit pembuluh darah perifer lainnya
I 73,9
159 I 74 Emboli dan trombosis arteri
160 I 71 - I 72,77-79 Penyakit arteri, arteriol dan kapiler lainnya
161 I 80 - I 82 Flebitis, tromboflebitis, emboli dan trombosis
vena
162 I 83 Varises vena ekstremitas bawah
163 I 84 Hemoroid/Wasir
164 .0 I 85 Varises esophagus
164 .9 I 86 - I 99 Penyakit sistem sirkulasi lainnya
X. PENYAKIT SISTEM NAPAS
NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT
165 .0 J 02 Faringitis akut
165 .9 J 03 Tonsilitis akut
166 J 04 Laringitis dan trakeitis akut
167 J 00 - J 01 Infeksi saluran napas bagian atas akut
J 05 - J 06 Lainnya
168 J 10 - J 11 Influensa
169 J 12 - J 18 Pneumonia
170 J 20 - J 21 Bronkitis akut dan bronkiolitis akut
171 J 32 Sinusitis kronik
172.0 J 30.3 Alergi Rhinitis akibat kerja
172.1 J 34.8 Ucus mucosa hidung dan perforasi septum nasi
172 .9 J 30.0 - J 30.2, Penyakit hidung dan sinus hidung lainnya
J 30.4 - J 31,
J 33 - J 34.0, J 34.3

173 J 35 Penyakit tonsil dan adenoid kronik


174 J 36 - J 39 Penyakit saluran napas bagian atas lainnya
175 J 40 - J 44 Bronkitis, emfisema dan penyakit paru
obstruktif kronik lainnya
176 .0 J 45 Asma
176.9 J 46 Status Asmatikus
177 J 47 Bronkiektasis
178 J 60 - J 65 Pneumokoniosis
179.0 J 85.1.2 Abses paru
179.1 J 93 Pneumotoraks
179.2 J 86 Piotoraks [empiema]
179..3 J 90 - J 91 Efusi pleura (empiema)
179.4 J 66.0 Bisinosis
179.5 J 67 Pneumonitis Hipersensitivity akibat abu
organik
179.6 J 68 Gangguan pernapasan akibat menghirup zat
kimia, gas, asap dan uap
179.7 J 92 Plak pleural
179.9 J 22, J 66.1 -2, J 66.8, J Penyakit sistem napas lainnya
69 -
J 85.0,.3 – J 89
J 94 - J 99
XI. PENYAKIT SISTEM CERNA

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


180 K 02 Karies gigi
181.0 K 00 – K 01 Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
termasuk impaksi
181.1 K 03 Penyakit jaringan keras gigi lainnya
181.2 K 04 Penyakit pulpa dan periapikal
181.3 K 05 – K 06 Penyakit gusi, jaringan periodontal dan tulang
alveolar
181 .9 K 07 – K 08 Kelainan dentofasial termasuk maloklusi
182 .0 K 09 – K 10 Kista rongga mulut dan penyakit pada rahang
182 .1 K 11 Penyakit kelenjar liur
182 .2 K 12 Penyakit jaringan lunak mulut (Stomatitis) dan
lesi yang berkaitan
182 .9 K 13 - K 14 Penyakit bibir, mukosa mulut lainnya dan lidah
183 K 25 - K 27 Tukak lambung dan duodenum
184 K 29 Gastritis dan duodenitis
185 .0 K 30 Dispepsia
185. 9 K 20 - K 23, Penyakit esofagus, lambung dan duodenum
K 28 - K 31 lainnya
186 K 35 - K 38 Penyakit apendiks
187 K 40 Hernia inguinal
188 K 41 - K 46 Hernia lainnya
189 K 50 - K 51 Penyakit Crohn dan tukak kolitis
190 K 56 Ileus paralitik dan obstruksi usus tanpa Hernia
191 K 57 Penyakit Divertikel usus
192 .0 K 58 Sindrom usus ringkih (Irritable bowel
syndrome)
192 .9 K 52-K55,59-67 Penyakit usus dan peritoneum lainnya
193 K 70 Penyakit Hati Alkohol
194 .0 K 72 Koma hepatikum dan hepatitis fulminan
194 .1 K 73 Hepatitis kronik
194 .2 K 74.6 Sirosis hati
194 .3 K 76.0 Perlemakan hati
194 .4 K 76.6 Hipertensi portal
194 .5 K 76.7 Sindrom hepatorenal
194 .6 K 71 Penyakit hati akibat bahan beracun di tempat
kerja
194 .9 K 71,K74.0-5, Penyakit hati lainnya
K 75, K76.1-.5,.8,.9 K 77
195 .0 K 80 Kolelitiasis
195 .9 K 81 Kolesistitis
196 K 85 - K 86 Pankreatitis akut dan penyakit pankreas lainnya
197 K 82 - K 83, Penyakit sistem cerna lainnya
K87-K93

XII. PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUB KUTAN

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


198 L 00 - L 08 Infeksi kulit dan jaringan subkutan
199.0 L 23 - L 24 Dermatosis akibat kerja
199.9 L 10 – L22, L 25 – L99 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

XIII. PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN


IKAT

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


200 .0 M 05 - M 06 Artritis rheumatoid
200 .1 M 07 Psoriasis dan artropati enteropati
200 .2 M 08 - M 09 Artritis belia
200 .3 M 10 - M 11 Psoriasis dan atropati lainnya
200 .9 M 12 - M 14 Artropati dan arthritis
201 M 15 - M 19 Artrosis
202 M 20 - M 21 Derformitas tungkai didapat
203 .0 M 00 - M 01 Artritis piogenik dan artritis pada penyakit
infeksi dan parasit YDK di tempat lain
203 .1 M 02 - M 03 Artropati reaktif
203 .9 M 22 - M 25 Kelainan sendi lainnya
204 .0 M 32 Lupus eritemateus sistemik
204 .9 M 30 - M 31, Gangguan jaringan ikat sistemik lainnya
M 33 - M 36
205 M 50 - M 51 Gangguan diskus servikal dan intervertebral
lainnya
206 .0 M 45 - M 49 Spondiloartropati seronegatif
206.1 M 54.5 Nyeri punggung bawah
206 .9 M 40 - M 44, Dorsopati lainnya
M 53 - M 54.0, M 54.4,
M54.6, M54.8,.9
207 .0 M 60 – M 64, M Miopati dan reumatisme
65.0-M 65.3 .8 .9 – M 68
207.1 M 65.4 Penyakit de quervain
207.2 M 70 Gangguan jaringan lunak akibat yang
berhubungan dengan penggunaan tekanan
berlebihan
207 .9 M 71 - M 79 Gangguan jaringan lunak lainnya
208 M 80 - M 85 Gangguan struktur dan densitas tulang
209 M 86 Osteomielitis
210 M 87 - M 99 Penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan
ikat lainnya

XIV. PENYAKIT SISTEM KEMIH KELAMIN

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


211 N 00 - N 01 Sindrom nefritik progresif cepat dan akut
212 .0 N 04 Sindrom nefrotik
212 .2 N 02.8 Nefropati Imunoglobulin A (Ig A)
212 .9 N 02.0 -.7,.9,N03, Penyakit glomerulus lainnya
N 05 - N 08
213 .0 N 12 Nefritis tubulo - interstitial, tidak
ditentukan akut atau kronik/pielonefritis
213.1 N 14.3 Nefropati disebabkan oleh logam – logam berat
213 .9 N 10 - N 11, N 13, 14.0- Penyakit tubulo-interstitial ginjal lainnya
2.4, 16
214 .0 N 17.8 Gagal ginjal akut akibat asam jengkol
214 .9 N 17.0-.2,.9-N19 Gagal ginjal lainnya
215 N 20 - N 23 Urolitiasis
216 N 30 Sistitis
217 N 25 - N 29, Penyakit sistem kemih lainnya
N 31 - N 39
218 N 40 Hiperplasia prostat
219 N 41 - N 42 Gangguan prostat lainnya
220 N 43 Hidrokel dan spermatokel
221 N 47 Prepusium berlebih, fimosis dan parafimosis
222 N 44 - N 46 Penyakit alat kelamin laki lainnya
N 48 - N 51
223 N 60 - N 64 Gangguan pada payudara
224 N 70 Salpingitis dan ooforitis
225 N 72 Radang serviks
226 .0 N 73 Radang panggul perempuan lainnya

226 .1 N 75.0.1 Kista dan abses kelenjar Bartholin


226 .9 N 71, N 74, Radang alat dalam panggul perempuan lainnya
N 75.8-N 77 (adneksitis)
227 N 80 Endometriosis
228 N 81 Prolaps alat kelamin perempuan
229 N 83 Gangguan bukan radang pada indung telur,
saluran telur dan ligamentum latum
230 .0 N 91.0,.1,.2 Amenore
230 .1 N 92.0,.1 Menoragi atau metroragi
230 .9 N 91.3-.5,92.2-.6 Gangguan haid Lainnya
231 N 95 Gangguan dalam masa menopause dan perime
nopause lainnya
232 N 97 Infertilitas perempuan
233 N 82,N84-N90,N93- Gangguan sistem kemih kelamin lainnya
N 94,N96,N98-N99

XV. KEHAMILAN, PERSALINAN DAN MASA NIFAS

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


234 O 03 Abortus spontan
235 O 04 Abortus medik
236 .0 O 00 Kehamilan ektopik
236 .1 O 01 Mola hidatidosa
236 .2 O 05 Abortus lainnya
236 .9 O 02. O 06-O 08 Kehamilan lain yang berakhir dengan abortus
237 .0 O 14 Hipertensi gestasional (akibat kehamilan)
dengan proteinuria yang nyata/preeklamsia
237 .1 O 15 Eklampsia
237 .9 O 10-O13, O16 Edema, proteinuria dan gangguan hipertensi
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas
238 .0 O 44 Plasenta previa
238 .1 O 45 Solusio plasenta
238 .9 O 46 Perdarahan antepartum YTK ditempat lain
239 .0 O 30 Kehamilan multipel
239 .1 O 40 Hidramnion
239 .2 O 42 Ketuban pecah dini
239 .3 O 48 Kehamilan lewat waktu
239 .9 O 31 - O 39 Perawatan ibu yang berkaitan dengan janin
O 41, O 43,O 47 dan ketuban dan masalah persalinan
240 . O 64 - O 66 Persalinan macet
241 O 72 Pendarahan pasca persalinan
242 .0 O 24 Diabetes melitus dalam kehamilan
242 .1 O 60 Persalinan prematur
242 .2 O 68 Persalinan dengan penyulit gawat janin
242 .3 O 84 Persalinan multipel
242 .9 O 20-O23,O25-O29 Penyulit kehamilan dan persalinan lainnya
O 61-O 63,O 67,
O 69-71
O 73-O75,O81-O83
243 O 80 Persalinan tunggal spontan
244 O 85 - O 99 Penyulit yang lebih banyak berhubungan
dengan masa nifas dan kondisi obstetrik
lainnya, YTK ditempat lain

XVI. KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA


PERINATAL

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


245 P 00 - P 04 Janin dan bayi baru lahir yang dipengaruhi
oleh faktor dan penyulit kehamilan persalin-
an dan kelahiran
246 P 05 - P 07 Pertumbuhan janin lamban, malnutrisi janin
dan gangguan yang berhubungan dengan ke-
hamilan pendek dan berat badan lahir rendah
247 P 10 - P 15 Cedera lahir
248 P 20 - P 21 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir
249 P 22 - P 28 Gangguan saluran napas lainnya yang ber-
Hubungan dengan masa perinatal
250 P 35 - P 37 Penyakit infeksi dan parasit kongenital
251 P 38 - P 39 Infeksi khusus lainnya pada masa perinatal
252 P 55 Penyakit hemolitik pd janin & bayi baru lahir
253 .0 P 95 Lahir mati
253 .9 P 08,P29,P50-54 Kondisi lain yang bermula pada masa
P 56-P94,P96 Perinatal

XVII. MALFORMASI, DEFORMITAS KONGENITAL DAN KELAINAN


KROMOSOM

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


254 Q 05 Spina bifida
255 .0 Q 03 Hidrosefalus kongenital
255 .9 Q 00 - Q 02 Malformasi kongenital susunan saraf lain
Q 04, Q 06, Q 07
256 Q 20 - Q 28 Malformasi kongenital sistem peredaran darah
257 Q 35 - Q 37 Bibir celah dan langit-langit celah
258 Q 41 Tidak ada, atresia dan stenosis usus halus
259 Q 38,Q40,Q42-Q45 Malformasi kongenital sistem cerna lainnya
260 Q 53 Testis tidak turun
261 .0 Q 50 - Q 52 Malformasi kongenital alat kelamin wanita
261 .1 Q 54 - Q 56 Malformasi kongenital alat kelamin laki
261 .9 Q 60 - Q 64 Malformasi kongenital sistem kemih lainnya
262 Q 65 Deformasi kongenital sendi panggul
263 Q 66 Deformasi kongenital kaki
264 Q 67 - Q 79 Malformasi dan deformasi kongenital sistem
muskuloskeletal lain
265 Q 10-Q18,Q30-Q34, Q Malformasi kengenital lainnya
80-Q89
266 .0 Q 90 Sindrom Down
266 .9 Q 91 - Q 99 Kelainan kromosom YTK ditempat lain

XVIII. GEJALA, TANDA DAN TANDA PENEMUAN LABORATORIUM,


KLINIK ABNORMAL YTK

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


267 R 10 Nyeri perut dan panggul
268 R 50 Demam yang sebabnya tidak diketahui
269 R 54 Senilitas
270 .0 R 00 - R 01 Gejala pada jantung
270 .1 R 09.2 Gagal napas
270 .2 R 33 Retensi urin
270 .3 R 56 Kejang YTT
270 .4 R 75 Hasil laboratorium positif HIV
270 .5 R 95 Sindrom mati mendadak pada bayi
270 .9 R 02-R09.0,.1,.3,.8 Gejala, tanda dan penemuan klinik dan
R 11-R32,R34-R49, laboratorium tidak normal lainnya, YTK di
R 51-R53,R55,R57- tempat lain
R 74,76- R94,96-99

XIX. CEDERA, KERACUNAN DAN AKIBAT SEBAB LUAR


TERTENTU LAINNYA

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


271 S 02 Fraktur tengkorak dan tulang muka
272 S 12, 22, 32, T08 Fraktur leher, toraks atau panggul
273 S 72 Fraktur paha
274 S 42,S52,S62,82 Fraktur tulang anggota gerak lainnya
S 92, T10,T12
275 T 02 Fraktur meliputi daerah badan multipel
276 S 03,13, 23,33,43,53 Dislokasi, terkilir, teregang YDT dan daerah
S 63,73,83,93 T 03 badan multipel
277 S 05 Cedera mata dan orbita
278 S 06 Cedera intrakranial
279 S 26 - S 27, Cedera alat dalam lainnya
S 36 - S 37
280 S 07-08,17-18,28,38, Cedera remuk dan trauma amputasi YDT dan
S 47-48,S57-58, daerah badan multipel
S67-68,77-78,87-88
S 97-98, T04-05
281 S 00-01,04,09-11, Cedera YDT lainnya, YTT dan daerah badan
S14-16,19-21,24-25, S29- Multipel
31,34-35,39-41,
S44-46,49-51,54-56, S59-
61,64-66,69-71,
S74-S76, S79-S81, S84-S86
S89-91,94-96,99
T 00-01,06-07,09,11
T 13 - T14
282 .0 T 16 Benda asing pada telinga
282 .9 T 15, T 17 - T19 Akibat dari kemasukan benda asing melalui
lubang tubuh
283 T 20 - T 32 Luka bakar dan korosi
284 T 36 - T 50 Keracunan obat dan preparat biologik
285.0 T 52 Keracunan pelarut organik
285.1 T 56 Keracunan logam
285.2 T 59 Keracunan gas, asap dan uap lain
285.3 T 60 Keracunan pestisida
285 .9 T 51, T 53 -T55 -T57, 58, Efek toksik bahan non medisinal lainnya
T61- T 65
286 T 74 Sindrom salah perlakuan
287 .0 T 66 Efek radiasi YTT
287 .1 T 67 Efek panas dan pencahayaan
287 .2 T 70 Efek tekanan udara dan tekanan air
287 .9 T 33-T 35, T 68 - T 69, T 71 Efek sebab luar lainnya dan YTT
– T 73, pembedahan dan perawatan YTK di tempat lain
T 75-T 78
288 T 79 - T 88 Penyulit awal trauma tertentu dan penyulit
pembedahan dan perawatan YTK di tempat lain
289 T 90 - T 98 Gejala sisa cedera, keracunan dan akibat
lanjut sebab luar

XX. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN KESEHATAN


YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN KESEHATAN

NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT


290 .0 Z 00.0 Pemeriksaan kesehatan umum
290 .1 Z 00.1 Pemeriksaan kesehatan bayi dan anak secara
Rutin
290 .9 Z 00.2 - Z 13 Orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan
untuk pemeriksaan khusus dan investigasi
lainnya
291 Z 21 Keadaan infeksi HIV asimtomatik
292 .0 Z2 3. 2 Imunisasi BCG
292 .1 Z2 3. 5 Imunisasi tetanus
292 .2 Z 24. 0 Imunisasi poliomielitis
292 .3 Z 24. 2 Imunisasi rabies
292 .4 Z 24. 4 Imunisasi campak
292 .6 Z 24. 6 Imunisasi hepatitis virus
292 .7 Z 27. 1 Imunisasi gabungan DPT (Difteri, Pertusis,
Tetanus)
292 .8 Z 23.0,.1,.3-.4,.6-.8 Z Imunisasi dan kemoterapi pencegahan lainnya
24.1,.3.5,Z25-
Z 27.0,.2-Z29
292 .9 Z 20, Z 22 Orang lain dengan risiko gangguan kesehatan
yang berkaitan dengan penyakit menular
293 Z 30 Pengelolaan kontrasepsi
294 .0 Z 34 Pengawasan kehamilan normal
294 .1 Z 35 Pengawasan kehamilan dengan risiko tinggi
294 .9 Z 36 Seleksi antenatal
295 Z 38 Bayi lahir hidup sesuai tempat lahir
296 Z 39 Perawatan dan pemeriksaan pasca persalinan
297 .0 Z 46.0 Pemasangan dan penyesuaian kacamata dan
lensa kontak
297 .1 Z 41.2 Khitanan menurut agama dan adat kebiasaan
297 .2 Z 46.3 Pemasangan dan penyesuaian gigi palsu
297 .3 Z 50 Pelayanan yang melibatkan gangguan prosedur
rehabilitasi
297 .9 Z 40-Z41.0.1.3-. Orang yang mengunjungi pelayanan kesehatan
Z46,1.2.4-.9-Z49 untuk tindakan perawatan khusus lainnya
Z 51-Z54
298 Z 31-Z33,Z37. Penunjang sarana kesehatan untuk alasan
Z 55-Z99 Lainnya

XXI. SEBAB LUAR MORBIDITAS DAN MORTALITAS


NO. DTD NO.DAFTAR TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT
299.0 V 01 - V 89 Kecelakaan angkutan darat
299.1 V 90 - V 94 Kecelakaan angkutan air
299.2 V 95 - V 97 Kecelakaan angkutan udara dan ruang angkasa
299.9 V 98 -V 99 Kecelakaan angkutan lain
300 W 00 - W 19 Jatuh
301 W 65 - W 74 Kecelakaan tenggelam dan terbenam
302 X 00 - X 09 Terdedah asap, api dan uap
303 .0 X 45 Keracunan akibat pemaparan alkohol
303 .1 X 46 Keracunan akibat pemaparan pelarut organik &
hidrokarbon serta uapnya
303 .2 X 47 Keracunan akibat pemaparan gas-gas & uap-
uap lainnya
303 .3 X 48 Keracunan akibat pemaparan pestisida
303. 4 X 49 Keracunan akibat pemaparan bahan beracun
berbahaya lainnya
303 .9 X 40 - X 44 Kecelakaan keracunan dan terdedah oleh bahan
beracun lainnya
304.0 X 60 - X 69 Sengaja mencederai diri dengan bahan beracun
304.9 X 70 - X 84 Sengaja mencederai diri lainnya
305 X 85 - Y 09 Dicederai
306.0 X 10 - X 19 Kontak dengan bahan panas
306.1 X 20 - X 29 Kontak dengan binatang & tumbuhan beracun
306.2 X 30 - X 39 Terdedah faktor alam
306 .3 Y 40 - Y 59 Efeksamping pengguna obat, bahan obat dan
bahan biologik
306 .4 Y 60 - Y 84 Kesalahan pada pasien selama perawatan medis
non bedah
306.5 W 42 Pemaparan bising
306 .6 W 43 Pemaparan getaran
306 .7 W 88 Pemaparan radiasi pengion
306 .8 W 89 Pemaparan sinar ultra violet dan man-mide
visible
306 .9 W 90 Pemaparan radiasi pengion lain
306 .10 W 91 Pemaparan radiasi YTT
306 .11 X 50 Gangguan gerakan berulang-ulang dengan
kekuatan berlebih
306 .12 X 96 Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan
kesehatan
306 .13 W20-W41, W44, W64., W75, Sebab luar lainnya
W87, W92-99 X51-59,
Y10-39 Y85, Y95, Y97-Y98
A. Standarisasi Simbol
NO KETERANGAN SIMBOL

1 HIV/AIDS

2 HEPATITIS B

3 HEPATITIS C

4 TB

5 Laki-laki ♂

6 Perempuan ♀

7 Meninggal +

8 Letak Kepala U

9 Fraktur #

10 Sungsang W

11 Curretage
C
12 Vacum Extraxi
V E
13 Partus Spontan dengan
P M
Manual Placenta

14 Sectio Caesaria
SC
15 Kista Ovarium/Mioma
OP
16 Persalinan Spontan Gemelli
P P
P
17 Persalinan Spontan dengan

Placenta disertai Tampon P M


T
18 Persalinan Buatan dengan

Ekstraksi

19 Persalinan Buatan dengan


E
Decapitasi/Perforsi O
20 Evisceratic o
21 Sechocaesaria
SC
22 Abortus
A
23 Tampon
T
24 Abortus Curretage
PE
25 Abortus, Curretage, Tampon AC
26 Curretage, Tampon T C A
27 Laminaria Stiff L T C
28 Curretage Laminaria C
29 Biopsi
B L
30 Curretage Biopsi
CB
32 Operasi Patologi Anatomi
O PA
33 Trombosit, Plasbumin

34 Curretage Patologi Anatomi


1.C
35 Transfusi darah WB,PRC

36 Pembukaan

B. Kode Kedaruratan

KODE
KETERANGAN PENANGGUNG JAWAB
WARNA
MERAH Kejadian kebakaran dan asap komandan regu, satpam
KEBAKAR
AN
JINGGA Melakukan evakuasi Komandan regu, Petugas keamanan, semua
EVAKUAS karyawan
I
KUNING Kedaruratan listrik, air, gas Teknisi, unit pemeliharaan sarana dan
KEDARUR prasarana
ATAN
INTERNAL
HIJAU Kecelakaan lalu lintas massal, Panitia Penanggulangan Bencana
KEDARUR bencana alam, wabah
ATAN penyakit
EKSTERN
AL
BIRU Keadaan henti jantung dan Panitia Kedaruratan Medis
KEDARUR gagal nafas.
ATAN
MEDIS
NILA Pencurian, keluarga pasien Komandan regu, Petugas keamanan
ANCAMA yang mengamuk, perkelahian,
N penculikan
PERSONA
L
UNGU Ancaman bom baik berupa Komandan regu, Petugas keamanan
ANCAMA telepon atau barang
N BOM mencurigakan.

D. Standarisasi Singkatan
No. Keterangan Singkatan
1 Aborsi AB
2 Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS
3 Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis ANUG
Acute Respiratory Disstress Syndrom (Sindroma
ARDS
4 Gawat Nafas Akut)
5 ad libitum : digunakan sesuai keinginan (bebas) ad. Lib.
6 Alat Intra Uterin IUD
7 Alat kontrasepsi Intra Uterin IUCD
8 alternus die : setiap lain hari alt. h.
9 Angina Pectoris AP
10 ante coenam : sebelum makan a.c.
11 Anti RetroViral ARV
12 Antibodi Ab
13 Antigen Awal Hepatitis B Hbe
14 Antigen inti hepatitis B HbcAg
15 Antigen permukaan Hepatitis B HbsAg
16 Apendisitis APP
17 aqua : air aq

18 Asma Bronchial AB
19 aurio dexter : telinga kanan a.d / AD
20 aurio laeva : telinga kiri a.l.
21 auris sinister : telinga kiri a.s. / AS
22 auris utro : kedua telinga a.u. / AU
23 Auto Immune Deficiency Syndrom AIDS
24 Batuk Kronis Berulang BKB
25 Bayi By.
26 Benigna Prostat Hypertropy BPH
27 Berat Badan BB
28 Berat Badan Lahir Rendah BBLR
29 bis die : 2x sehari b.d.
30 bis in die : 2x sehari b.i.d.
31 bis in noctus : 2x semalam b.i.n.
32 Bising Usus BU
33 Bronchitis Acute BA
34 Bronchitis Kronis BK
Broncho Pneumonia
BP
35
36 Buang Air Besar BAB
37 Buang Air Kecil BAK
38 Cairan Maagslag CMS
39 Campak-parotitis Rubella MMR
40 Carcinoma CA
41 Cerebro Vascular Disease CVD
42 Compos Mentis CM
43 comsitus : diloleskan comp.
44 Congenital Hearth Disease CHD
45 Conjungtivitis Cataralis Acute CCA
46 Consul Co
47 Cronic Renal Failure CRF
48 cum cibos : dengan makanan Cc
49 da tales doses : takaran tertera dalam resep d.t.d
50 Death On Arrival DOA
51 Deep Vein Thrombosis DVT
52 Demam Berdarah Dengue DBD
53 Dengue Haemorragic Fever DHF
54 Dengue Shock Syndrome DSS
55 Dermatitis Kontak Alergi DKA
56 Dermatitis Kontak Iritan DKI
57 Diabetes Mellitus DM
58 diebus alternis : setiap lain hari dieb. alt.
59 divide : dibagi div.
dividiatur in partes aequales : dibagi menjadi
in p. aeq.
60 bagian yg sama
61 Dosis Letal LD
62 Epidural Hemorrage EDH
63 equalis partis : bagian yang sama emulsi eq. pts.
64 ex aqua : dalam air ex aq
65 ex modo prescripto : sesuai petunjuk emp.
66 Fibro Adenoma Mamae FAM
67 Fraktur Fr
68 Gangguan Ginjal Kronik GGK
69 Gangguan Obsesif Kompulsif OCD
70 Ganti Verban GV
71 Gastro Enteritis GE
72 Gastro Enteritis Dehidration GED
73 Gastro Intestinal GI
74 Gastro Intestinal GI
75 Gastroenteritis Akut GEA
GastroEsofageal Reflux Disease (Penyakit
GERD
76 Refluks Gastroesofageal)
77 Ginekolog Obgyn
78 Gonococcal Infection GO
79 gradatim : berangsur-angsur grad.
80 Gula Darah Sewaktu GDS
81 gutta : diteteskan gtt.
82 Hematokrit Hct
83 Hemoglobin Hb
84 Hemoglobin dewasa HbA
85 Hemoglobin Sel Sabit HbS
86 Herniated Nucleus Pulposis HNP
87 Herpes Simplex Virus HSV
88 hingga : sampai ad ad
89 Hipereaktif bronchial HRB
90 Hipertrofi Ventrikuler Kiri LVH
91 hora somni : waktu tidur h.s.
92 Human Chorionic Gonadotropin HCG
93 Human Papiloma Virus HPV
94 Imunnoglobulin Ig
95 Infark miokardial MCI
96 Infeksi Saluran Kencing ISK
97 Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA
98 Infeksi Traktus Urinarius UTI
99 Inhibitor Monoamin Oksidasi MAOI
100 injectio : suntikan inj.
101 Insisi dan Drainase I&D
102 Intelligence quotient IQ
103 Intensive Care Unit ICU
104 Interfalang, Intraperitoneal IP
105 International Unit IU
106 intra dermal : disuntikkan di bawah kulit I.D.
107 intra muscularly : disuntikkan ke dalam otot I.M.
108 Intra Uterine Fetal Death IUFD
109 Intra vena IV
110 Intra Venous Fluid Drip IVFD
111 Intracerebral Hemmorrage ICH
112 Kamar Mayat KM
113 Kapsul Cap
114 Kedua Mata OU
115 Kehamilan Ektopic Terganggu KET
116 Kejang Demam Kompleks KDK
117 Kejang Demam Sederhana KDS
118 Kekurangan Kalori Protein KKP
119 Keluarga Berencana KB
120 Ketuban Pecah Dini KPD
121 Kilo Kalori Kkal
122 Koch Pulmonum KP
123 Kompleks Mycobacterium Avium MAC
124 Laboratorium Lab
125 Laktat Dehidrogenasi LDH
126 Laryngofaringeal Reflux LPR
127 Lingkar Kepala LK
128 linimentum : digosok Lin
129 Lipoprotein Densitas Rendah LDL
130 Lipoprotein densitas sangat rendah VLDL
131 Lipoprotein densitas tinggi HDL
132 liquor : solution Liq
lotio : obat berbentuk cairan untuk digunakan ke
lot.
133 kulit / tidak diminum
134 Low Back Pain LBP
135 Magnetic Resonance Imaging MRI
136 Masukan dan Keluaran (cairan) I&O
137 Mean Corpuscular Volume MCV
138 Mentoanterior Kiri (posisi janin) LMA
139 Mentoposterior KIri (posisi janin) LMP
140 Mentotransversal kiri (posisi janin) LMT
141 Metakarpofalangeal MCP
142 Metatarsofaringeal MTP
143 Meter-dose Inhaler MDI
144 Methemoglobin Met-Hb
145 Metode Operasi Wanita MOW
146 Miopia My
147 Miring Kanan/Miring Kiri MIKA/MIKI
148 Misce : campur M.
149 mistura : campur mist.
150 Multipel Sklerosis MS
151 Mycobacterium Avium Intraselular MAI
152 Myocardial Infarction MCI
153 Nadi N
154 Nekrolisis Epidermal Toxic TEN
155 Neonatal Cukup Bulan NCB
156 Neufrotic Syndrome NS
157 nill per os : tidak ada yg melalui mulut Npo
158 non repetatur : tidak dapat diulang non rep.
159 Non ST Elevation Myocard Infarction NSTEMI
160 numero : nomor no.
161 Obat Anti Inflamasi Non Steroid NSAID
162 oculus dexter : mata kanan o.d / OD
163 oculus laeva : mata kiri o.l.
164 oculus sinister : mata kiri o.s / OS
165 Oksipitoanterior kiri (posisi janin) LOA
166 Oksipitoposterior kiri (posisi janin) LOP
167 OKsipitotransversal Kiri (posisi janin) LOT
168 omni mane : pada pagi hari o.m.
169 omni nocte : pada malam hari o.n.
170 Orang Sakit OS
171 Osteo Arthrosis OA
172 Otitis Externa OE
173 Otitis Media Akut OMA
174 Otitis Media Purulent OMP
175 Otitis Media Supuratifa Kronis OMSK
176 Patologi Anatomi PA
177 Penyakit Paru Obstruksi Kronis PPOK
178 Perdarahan Intracerebral PIS
179 Perdarahan Per Vagina P/V
180 Periksa Dalam PD
181 Purpura Trombositopenik Idiopatik ITP
182 Purpura Trombositopenik Trombotik TTP
183 Resep R/
184 Respiratory Rate RR
185 Rontgen Ro
186 Sakroposterior Kiri (posisi janin) LSP
187 Sakrotransversal Kiri (posisi janin) LST
188 Sectio Caesaria SC
189 Sel darah putih WBC
190 Serangan Iskemik Transient TIA
191 ST Elevation Myocard Infarction STEMI
192 Subarrachnoid Hemorrhoid SAH
193 Suhu T
194 Surat Izin Operasi SIO
195 Tanda-tanda Vital TTV
196 Tekanan Darah TD
197 Telinga Kanan AD
198 Telinga Kiri AS
199 Theraphy Th/
200 Tinggi Badan TB
Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegallovirus,
TORCH
201 Herpes Simplex
202 Tonsilofaringitis Akut TFA
203 Transient Ishaemia Attact TIA
204 Tuberculosis TBC
Tumor, Nodus, Metastasis (Penentuan Stadium
TNM
205 Tumor)
206 Tyroid Stimulating HOrmone TSH
207 Ultra Sono Graft USG
208 Unstable Angina Pectoris UAP
209 Upper Respiratiom Infection URI
210 Upper Respiration Tract Infection URTI
211 Urinary Tract Infection UTI
212 Vagina Touch VT
213 Vakum Ekskoriasi VE
214 Venereal Disease Research Laboratory (test) VDRL
215 Virus Hepatitis B HBV
216 Visite V
217 Vulnus Laceratum VL
218 Waktu Ejeksi Ventrikular Kiri LVET
219 Berat Badan Lahir Cukup BBLC
220 Berat Badan Lahir Sangat Rendah BBLSR
221 Berat Badan Lahir Sangat Amat Rendah BBLSAR
222 Cukup Bulan CB
223 Kurang Bulan Kurang Bulan
224 Sesuai Masa Kehamilan SMK
225 Kurang Masa Kehamilan KMK
226 Besar Masa Kehamilan BMK
227 Neonatus Aterm NA
228 Neonatus Prematur NP
229 Neonatus Sangat Prematur NSP
230 Respiratory Distress Syndrome RDS
231 Congenitale Taupes Equinovarus CTEV
232 Hypoxia Iscemic Encepalapati HIE
233 Meningo Encepalitis ME
234 Tetanus Neonatorum TN
235 Transient Tachypnea Of New Born TTN
236 Orogastrik Tube OGT
237 Nasogastrik Tube NGT
238 Intra Uterin Grow Restric Tion IUGR
239 Perawatan Metode Kanguru PMK
240 Kanguru Mother Care KMK
241 Ventilasi TEkanan Positif VTP
242 Penyakit Jantung Bawaan PJB
243 Bublle Continuous Positive Airway Pressure B-CAAP
244 Tinggi Kalori Tinggi Protein TKTP
245 Rendah Garam Rendah Garam
246 Rendah Lemak RL
247 Rendah Protein RP
248 Rendah Purin RPU
249 Rendah Serat RS
250 Tinggi Serat TS
251 Rendah Kalium RK
252 Tinggi Kalium TK
253 Diabetes Melitus DM
254 Makanan Cair MC
255 Bubur Sarine BS
256 Tinggi Protein TP

E. Singkatan Yang Tidak Boleh Digunakan


Keterangan
No. Singkatan Potensi Masalah
Rekomendasi
1. U (unit) Kesalahan untuk angka 4 (empat), 0 Tulis “unit”
(nol/zero)
2. < Kesalahan baca/tulic C (alphabet Tulis “kurang
c), atau “(“ (kurung buka) dari”
3. > Kesalahan baca/tulis tanda “)” Tulis “lebih dari”
(kurung tutup)
4. IU (international unit) Kesalahan baca IV (intra Tulis
vena)/(romawi 4) “international
unit”
5. OTW (on the way/di Bahasa tidak baku Tulis “di jalan”
jalan)
6. ≠ (tidak) Bahasa tidak baku Tulis “tidak”
7. ♀ (perempuan/wanita) Kesalahan baca/tulis Tulis
“perempuan/wani
ta”
8. ♂ (laki-laki/pria) Kesalahan baca/tulis Tulis “laki-
laki/pria”
9. MP Bahasa tidak baku Tulis
“Metylpretnisolon

10 BPL Bahasa tidak baku Tulis “Boleh
Pulang”
11 SP Arti lebih dari 1 Surat Pengantar
Surat Peringatan
Spesialis
12 OT Arti lebih dari 1 Orang Tua
Ortopedi

Direktur,
RS Santo Vincentius

dr. Nurtanti Indriyani, M.P.H.

Anda mungkin juga menyukai