File
File
Disusun Oleh:
dr. Herlan Bela Khotimah
NIP 199212302020122003
Angkatan 3/NDH 13
Oleh :
Nama Peserta : dr. Herlan Bela Khotimah
NIP : 199212302020122003
Golongaan : III
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Maleber Kabupaten
Kuningan
Coach , Mentor,
Dr. Hj. Yunita Iriani Syarief,. M. Hum Ilah Lilahsah, S. ST, S. Keb
NIP. 196303011988022002 NIP.197302192006041004
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA
PELATIHAN DASAR PRAJABATAN CPNS GOLONGAN III
GELOMBANG ANGKATAN III PEMERINTAH
KABUPATEN KUNINGAN
Coach , Mentor,
Dr. Hj. Yunita Iriani Syarief,. M. Hum Ilah Lilahsah, S. ST, S. Keb
NIP. 196303011988022002 NIP.197302192006041004
Penguji,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya penulisan laporan hasil aktualisasi dan habituasi dengan judul
“Optimalisasi Pelayanan Rawat Jalan Pasien Tuberkulosis Melalui Perbaikan
Layanan Informasi Di Puskesmas Maleber Kabupaten Kuningan” ini dapat
diselesaikan pada waktunya. Sebagai bagian penting dari Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan III Pemerintah Kabupaten Kuningan
bekerjasama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Jawa Barat. Kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan
dapat mencerminkan nilai nilai dasar profesi ASN (Aparatur Sipil Negara)
meliputi materi tentang ANEKA, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang dapat diterapkan di tempat
kerja.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan baik materi
maupun pikirannya kepada:
1. BPSDM Jawa Barat selaku penyelenggara diklat yang telah banyak
memberikan bimbingan dan memfasilitasi seluruh kegiatan diklat.
2. Ibu Dr. Hj. Yunita Iriani Syarief,. M. Hum. selaku Coach yang selalu
membimbing, memberi arahan, dan dukungan dalam dalam menyusun
laporan sehingga penulisdapat menyelesaikan rancangan aktualisasi.
3. H. Dadang Soeharto S.H.,M.M. selaku penguji yang telah memberi
masukan kegiatan rencana aktualisasi.
4. Ibu Ilah Lilahsah, S. ST, S. selaku Mentor dan juga selaku Kepala
Puskesmas Maleber Kabupaten Kuningan.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi selama kegiatan
pendidikan dan pelatihan Distance Learning berlangsung
6. Keluarga besar Puskesmas Maleber atas dukungan dan kerjasamanya
selama menjalani proses aktualisasi dan habituasi
7. Kedaua orang tua dan keluarga atas dukungan tak terbatas untuk
mendoakan dan memberi dukungan semangat
iii
8. Teman-teman seperjuangan Pelatihan Dasar Prajabatan Golongan III
Angkatan III untuk kebersamaan yang terjalin dan semangat serta
dukungannya.
9. Pihak-pihak lain yang telah membantu dan penulis tidak dapat
menyebutkan satu- persatu.
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap masukan dari berbagai pihak
agar laporan menjadi lebih baik sehingga laporan ini dapat dijadikan dasar
dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil,
serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ..........................................................24
A. Kesimpulan ......................................................................................................70
B. Saran.................................................................................................................70
LAMPIRAN ..........................................................................................................74
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) menurut Undang-Undang
Nomor 5 tahun 2014 yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
ASN terdiri dari PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan PPPK (Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, ASN semestinya berpegang
teguh pada seluruh nilai-nilai dasar ANEKA yang terkandung dalam nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi.
Untuk mewujudkan ASN yang profesional, bersih dan melayani,
perlu diselenggarakan Pelatihan Dasar yang telah diatur dalam Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil mewajibkan Calon Pegawai Negeri Sipil untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing- masing. Sebelum
mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut, peserta menginternalisasi nilai-
nilai dasar profesi PNS dan peran kedudukan ASN dalam NKRI melalui
proses klasikal. Adapun nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Sedangkan peran kedudukan ASN dalam NKRI yaitu manajemen ASN,
Whole of Goverment, dan pelayanan publik.
Mencermati fungsi ASN sebagai pelayan publik dalam kaitannya
1
kegiatan pelayanan umum dalam bepntuk barang/jasa dalam rangka
pemenuhan kebutuhan masyarakat memunculkan kegiatan yang disebut
sebagai pelayanan publik (Lembaga Admistrasi Negara, 1998). Pusat
Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Upaya kesehatan dilaksanakan secara terintegrasi dan
berkesinambungan (Permenkes No. 75 Tahun 2014). Puskesmas Maleber
di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai pelayan publik bagi masyarakat dibidang
kesehatan.
Pelayanan pemeriksaan pasien di Puskesmas harus mendukung
tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat,
dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, tuberkulosis adalah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Tuberkulosis atau sering disebut TBC merupakan masalah kesehatan
masyarakat di dunia ini. Pada tahun 1992 WHO (World Health
Organization) telah mencanangkan tuberkulosis sebagai global
emergency. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa 8,8 juta kasus
baru tuberkulosis pada tahun 2002, dimana 3,9 juta adalah kasus BTA
(Basil Tahan Asam) positif. Setiap detik ada satu orang yang terinfeksi
kuman tuberkulosis. Diperkirakan terdapat 2 juta kematian akibat
tuberkulosis pada tahun 2002. Jumlah terbesar kematian akibat TBC
terdapat di Asia Tenggara yaitu 625.000 orang.
Di Indonesia berdasarkan SKRT (Survei Kesehatan Rumah
Tangga) tahun 2001 didapatkan bahwa penyakit pada sistem pernapasan
merupakan penyebab kematian kedua setelah sistem sirkulasi. Pada
2
SKRT 1992 disebutkan bahwa penyakit TBC merupakan penyebab
kematian kedua, sementara SKRT tahun 2011 menyebutkan bahwa
tuberkulosis adalah penyebab pertama pada golongan penyakitinfeksi.
Kecamatan Maleber merupakan kecamatan yang menempati
Peringkat Pertama dalam jumlah penemuan TBC di Kabupaten
Kuningan, Angka kesakitan TBC paru BTA Positif di Puskesmas
Maleber Tahun 2020 .Jumlah suspek penderita TBC tahun 2020 di
Puskesmas Maleber Kabupaten Kuningan sebanyak 331 pasien, dengan
BTA positif sebanyak 84 pasien. Data Dinas Kesehatan Kabupaten
Kuningan dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung, khususnya TBC menyebutkan bahwa jumlah terduga
TBC sampai dengan bulan April tahun 2019 adalah sebanyak 1409 atau
11,81% dari estimasi target terduga TBC dalam kurun waktu tahun 2019.
Jumlah target suspek TBC dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan di
Puskesmas Maleber adalah sebanyak 72 kasus dan capaian 84 kasus di
tahun 2020. Dan target nyata Puskesmas Maleber dari bulan Januari
sampai dengan Desember 2020 adalah sebesar 331 pasien.
Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penulis akan
menganalisis dan merancang kegiatan aktualisasi optimalisasi pelayanan
rawat jalan pasien tuberkulosis melalui perbaikan layanan informsi di
Puskesmas Maleber Kecamatan Kuningan yang bisa memberikan
perubahan positif terhadap permasalahan tersebut.
B. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini
yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan dari penyusunan ini secara umum adalah agar mampu
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang profesional dan
berkarakter dalam melakukan tugas sehari-hari
2. Adapun tujuan khusus dari penyusunan rancangan aktualisasi ini yaitu
untuk mengoptimalkan layanan rawat jalan pasien TBC melalui
perbaikan layanan di puskesmas Maleber.
3
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang didapat dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah:
a. Bagi Instansi/Puskesmas
a) Memberikan kontribusi dalam kualitas pelayanan yang dilakukan
oleh seorang dokter dan tenaga kesehatan dengan
mengoptimalkan pelayanan rawat jalan pasien tbc melalui
perbaikan layanan informasi.
b) Meningkatkan mutu pelayanan publik secara profesional
c) Terwujudya visi dan misi Puskesmas Maleber
b. Bagi pribadi, dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, yakni
Ankuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen, dan Anti
Korupsi dalam setiap kegiatan, sehingga terbentuk ASN yang
profesional dan berkarakter dalam menjalankan tugas sehari-hari.
c. Bagi masyarakat, dalam konteks ini adalah pasien bisa mendapatkan
pelayanan yang berkualitas serta mendapatkan informasi secara jelas
dan muda
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Puskesmas
1. Visi Misi UPTD Puskesmas Maleber
a. Visi
5
(Gambar 2.1 Struktur Organisasi)
6
berikut:
1) Topografi
Puskesmas Maleber yang berada di Kecamatan Maleber,
Kabupaten Kunigan, Jawa Barat dengan jumlah penduduk
70.469 orang penduduk dengan luas wilayah 5281.537 Ha
Wilayah kerja Puskesmas Andong terdiri dari 16 desa yakni:
Desa Cikahuripan, Desa Mandalajaya, Desa Ciporang, Desa
Padamulya, Desa Parakan, Desa Dukuh Tengah, Desa
Maleber, Desa Kutaraja, Desa Karang Tengah, Desa Buniasih,
Desa Kutamandarakan, Desa Mekarsari, Desa Galaherang,
Desa Garahaji, Desa Cipakem, Desa Giriwaringin.
2) Batas Wilayah
a) Sebelah Utara = Wilayah kerja UPTD Puskesmas
Mekarwangi
b) Sebelah Selatan = Wilayah kerja UPTD Puskesmas
Ciniru, Subang dan Cilebak
c) Sebelah Timur = Wilayah kerja UPTD Puskesmas
Mekarwangi,
d) Luragung dan Ciwaru
e) Sebelah Barat = Wilayah kerja Puskesmas Garawangi
5. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan
Tugas pokok peserta sebagai dokter :
Tugas Pokok dan Fungsi
1. Memberi pelayanan kesehatan unit rawat jalan, UGD dan rawat
inap
2. Memberikan rujukan medis
3. Membina kerjasama lintas program
4. Penyuluhan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis, Kusta, Demam
Berdarah
5. Penemuan, pemeriksaan suspek TBC dan Kusta
6. Mencatat, melaporkan penderita TBC, kusta dan Demam Berdarah
7
7. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral
8. Memberi penyuluhan kesehatan
9. Mewakili Kepala Puskesmas jika yang bersangkutan tidak bisa
hadir
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas Terintegrasi
1. Penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta
prosedur tetap program pencegahan, pengamatan, pemberantasan
penyakit.
2. Pelaksanaan perencanaan program bimbingan dan pengendalian
pencegahan, pengamatan, pemberantasan penyakit.
3. Penyelenggaran sistem kewaspadaan dini terhadap penyebaran
penyakit dan faktor risiko yang berpotensi menimbulkan kejadian
luar biasa/wabah dan bencana.
4. Penilaian cepat kesehatan (rapid health assesment) dan melakukan
tindakan darurat di bidang pencegahan dan pemberantasan
penyakit.
5. Pelaksanaan pemantauan, pembinaan, dan pengendalian program
pencegahan, pengamatan, pemberantasan penyakit.
6. Menyelenggarakan sistem kewaspadaan dini terhadap penyebaran
penyakit dan faktor risiko yang berpotensi menimbulkan kejadian
luar biasa/wabah bencana serta penanggulangannya.
B. Nilai-nilai Dasar ASN
ASN sebagai pelayan masyarakat yang memiliki integritas dan
mengutamakan kepentingan publik harus mampu menerapkan nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi. Dari nilai-nilai dasar profesi ASN memiliki indikator yang
akan digunakan untuk menerapkan kegiatan yang dilakukan ASN adalah
sebagai berikut :
8
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Aspek-aspek akuntabilitas meliputi beberapa hal, yaitu:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship). Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua
pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan
masyarakat.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results
oriented). Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah
perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan
inovatif.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability
requires reporting). Laporan kinerja adalah perwujudan dari
akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu
9
menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh
individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti
nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan. Dalam dunia
birokrasi, bentuk akuntabilitas setiap individu.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences). Kewajiban menunjukkan
tanggung jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi.
Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance). Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk
memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Setiap individu/kelompok/institusi akan diminta
pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam proses
evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.
10
f. Adil
g. Kejujuran
h. Teliti
i. Integritas
j. Profesional
k. Hati – hati
l. Konsisten
m. Disiplin
n. Kritis
o. Kejelasan target
p. Kerjasama
Maksud dari penjabaran nilai- nilai tersebut adalah :
a. Kepemimpinan (pimpinan memberi contoh pada orang lain,
adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan).
b. Transparansi (keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya
akuntabilitas).
c. Integritas (mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku).
d. Responsibilitas (kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas
keputusan yang telah dibuat).
e. Keadilan (landasan utama dari akuntabilitas yang harus dipelihara
dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan
kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan
kinerja tidak optimal).
f. Kepercayaan (rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan).
g. Keseimbangan (keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian yang dimiliki).
h. Kejelasan (mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
11
pelaporan kinerja).
i. Konsistensi (menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan
yang akuntabel).
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan
bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering
disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa
Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya
dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
12
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Berdasarkan
Undang-Undang ASN.
Kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
13
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Komitmen mutu adalah janji
pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam
tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
14
a. Mengedepankan komitmen bagi kepuasan masyarakat.
b. Memberikan layanan yang cepat, tepat, dan dengan senyuman
ramah.
c. Memberikan layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan.
d. Memberikan layanan yang dapat memberi perlindungan kepada
publik, terutama ketika terjadi perubahan, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients, perkembangan
teknologi, maupun sebagai konsekuensi dari lahirnya kebijakan
baru.
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan
ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya
korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa yang dapat
menyebabkan kerusakan dalam lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas lagi. Anti korupsi adalah
tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut UU No. 31 Tahun 1999 jo UU. 20 Tahun 2001 terdapat
beberapa kegiatan yang dikategorikan kegiatan korupsi antara lain;
a. Kegiatan yang menyebabkan kerugian keuangan Negara
b. Kegiatan suap – menyuap
c. Perbuatan curang
d. Penggelapan dalam jabatan
15
e. Benturan kepentingan dalam pegadaan
f. Gratifikasi.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (Sembilan) nilaiyang
terdiri dari niali-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran, Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat
didefinisikan sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus,
tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian, Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
c. Kemandirian, Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri,
artinyatidak banyak bergantung kepadaorang lain dalam berbagai
hal.
d. Kedisiplinan, Disiplin adalah ketaatan/ kepatuhan kepada
peraturan.
e. Tanggung Jawab, Tanggung jawab adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatu.
f. Kerja Keras, Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di
dalam kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan,
daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan, Gaya hidup yang sederhana yatu dibiasakan
untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian, Dapat mewujudkan dalam bentuk berani mengatakan
dan membela kebenaran.
i. Keadilan, Adil adalah penempatan segala sesuatu sesuai porsinya
dan tempatnya.
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
16
nepotisme. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem
birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun profesionalitas
birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus
jelas.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN
berfungsi sebagai: (1) pelaksana kebijakan publik; (2) pelayan publik;
dan (3) perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya pegawai ASN
bertugas: (1) melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, (2) memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas, dan, (3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai pegawai yang kedudukannya berada dalam lingkup
pemerintahan, maka ASN memiliki kode etik dan kode perilaku yang
perlu dijadikan landasan dalam bertindak dan melaksanakan
tugasnya.
17
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.
2. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
18
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG
menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan
perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor
eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Kedua, terkait faktor-
faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor
dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior
terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak
berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau saling
membunuh. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya
lebih penting dari yang lainnya. Ketiga, khususnya dalam konteks
Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat,
serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi
disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban
untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang
akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu
bingkai NKRI.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan
nilai-nilai dasar berikut ini.
a. Koordinasi
Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan
efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.
b. Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar
lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh
c. Singkronisasi
19
Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang
berasal dari berbagai sumber , dengan menyingkronkan seluruh
sumber tersebut.
d. Simplifikasi
Simplifikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik
terkait data/proses disuatu lembaga untuk mengefisienkan waktu,
tenaga dan biaya.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik ialah pemberian layanan atau melayani
keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan
pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan
kepuasan kepada penerima pelayanan. Dengan demikian, terdapat 3
unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah
organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan
yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a. Partisipatif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang
dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
b. Transparan. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik,
pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala
hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya.
Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesar-besarnya untuk
20
mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila mereka
merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah;
c. Responsif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga terkait
dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien
masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan
masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen;
d. Tidak diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara
dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara, seperti: status sosial, pandangan politik, enisitas,
agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan
sejenisnya;
e. Mudah dan murah. Penyelenggaraan pelayanan publik dimana
masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar
fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang
dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi.
Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga
negara. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat
konstitusi;
f. Efektif dan efisien. Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk
melaksanakan mandatt konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan
21
strategis Negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga
kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
g. Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan
kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-
lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel. Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai
oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena
itu semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggung-jawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan (pejabat atau unit organisasi yang lebih tinggi secara
vertikal) akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik baik cetak maupun elektronik. Mekanisme
pertanggungjawaban yang demikian sering disebut sebagai social
accountability.
i. Berkeadilan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan
oleh pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang
penting adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang
dilakukan oleh warga negara yang lain. Oleh karena itu
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok yang rentan dan mampu menghadirkan
rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok yang kuat.
22
D. Role Model
23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan penulis dalam
melaksanakan tugas sebagai Dokter di UPTD Puskesmas Maleber. Isu –
isu ditemukan dari hasil pengamatan penulis dan hasil diskusi dengan
mentor serta rekan kerja di UPTD Puskesmas Maleber. Isu-isu yang
menjadi dasar rancangan aktualisasi ini terkait dengan manajemen ASN
dan pelayanan publik. Di tempat penulis bertugas, dapat diidentifikasi
beberapa isu yaitu :
1. Kurang optimalnya budaya cuci tangan 6 langkah pada karyawan
Puskesmas Maleber Kecamatan Kuningan;
2. Waktu tunggu pelayanan rawat jalan yang relatif masih lama;
3. Kurang optimalnya pelayanan rawat jalan pasien TBC di Puskesmas
Maleber Kecamatan Kuningan;
4. Kurang maksimalnya pemeriksaan tanda-tanda vital di balai
pengobatan Puskesmas Maleber Kecamatan Kuningan;
Tabel 3.1 Identifikasi Isu
Isu Peran ASN Deskripsi Masalah Isu Dampak yang Kondisi
No. terjadi bila isu yang Diharapkan
tidak di tangani
1 Kurang Manajemen Tidak semua karyawan Transmisi Seluruh karyawan di
optimalnya ASN Puskesmas Maleber dapat penyebaran Puskesmas Maleber
budaya cuci melakukan cuci tangan 6 penyakit bisa dapat menerapkan cuci
tangan 6 langkah dengan benar lebih mudah. tangan 6 langkah
langkah pada Kurangnya sosialisasi dengan
karyawan budaya cuci tangan di Benar
Puskesmas Puskesmas Maleber
24
Maleber Kecamatan Kuningan
Kecamatan
Kuningan
2 Waktu Pelayanan Waktu tunggu dari proses Pasien yang Waktu tunggu
tunggu Publik pendaftaran sampai sedang sakit pelayanan rawat jalan
pelayanan dengan tahap pemeriksaan merasa tidak bisa lebih cepat
rawat jalan oleh petugas medis nyaman, dan
yang relatif memerlukan waktu yang bisa
masih lama relatif lama dikarenakan menimbulka
perlunya waktu untuk n konflik bila
mencari rekam medis menunggu
pasien dan banyaknya terlalu lama
jumlah pasien di
Puskesmas Maleber
3 Kurang Pelayanan Belum adanya jalur Informsi Pelayanan rawat
optimalnya Publik khusus pasien TBC yang jalan pasien TBC di
pelayanan dan kurang nya kurang Puskesmas Maleber
rawat jalan informasi mengenai jelas bisa cepat dan
pasien TBC alur berobat untuk membuat efisien.
di pasien TB di pasien
Puskesmas Puskesmas Maleber kebingunga
Maleber n tiap kali
Kecamatan datang
Kuningan untuk
berobat dan
meminimali
sir kontak
dengan
pasien
bukan TB
25
4. Pelayanan Tidak semua pasien rawat Mempengar Semua Pasien rawat
Kurang
Publik jalan di Puskesmas uhi jalan di Puskesmas
maksimalny
Maleber diperiksa tanda- pemeriksaa Maleber diperiksa
a
tanda vitalnya n, diagnosis tanda-tanda
pemeriksaa
dan terapi vitalnya.
n tanda-
tanda vital
di balai
pengobatan
Puskesmas
Maleber
Kecamatan
Kuningan
26
syarat
Memenuhi
Kurang optimalnya pelayanan rawat jalan
syarat
3. pasien TBC di Puskesmas Maleber
Kecamatan Kuningan + + + +
Memenuhi
Kurang maksimalnya pemeriksaan tanda-
syarat
tanda vital
4.
di balai pengobatan Puskesmas Maleber + + + +
Kecamatan Kuningan
Keterangan: + (memenuhi syarat), – (tidak memenuhi syarat)
Karena ada lebih dari satu isu yang memnuhi syarat maka analisa
isu dalam rancangan aktualisasi juga dilakukan dengan menggunakan
kriteria analisis USG (Urgency, Seriousness, aaaa,flalxllxlx). Terdapat
tiga faktor yang perlu untuk dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut
yaitu :
a. Urgency yaitu seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness yaitu seberapa serius isu tersebut perlu dibahas berkaitan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
c. Growth yaitu seberapa kemungkinan-kemungkinan isu tersebut
menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah
penyebab isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.
Penilaian isu yang diangkat pada laporan rancangan aktualisasi ini dapat
dilihat pada tabel berikut :
27
Tabel 3.3 Analisis Isu Strategis
ISU Parameter
No U S G Total Peringkat
Kurang optimalnya
Kurang maksimalnya
3. pemeriksaan tanda-tanda 5 4 5 14 2
vital di balai pengobatan
Puskesmas Maleber
Kecamatan Kuningan
Keterangan Tabel Isu Strategis
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Berpengaruh 5 = Sangat Berdampak
4 = Mendesak 4 = Berpengaruh 4 = Berdampak
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Berpengaruh 3 = Cukup Berdampak
2 = Biasa 2 = Biasa 2 = Biasa
1 = Tidak Mendesak 1 = Tidak Berpengaruh 1 = Tidak Berdampak
Dari analisa penetapan isu dengan metode USG diatas, terlihat isu yang
paling krusial dan harus mendapat penanganan adalah isu No.2. Maka
penulis mengangkat isu “Kurang optimalnya pelayanan rawat jalan
pasien TBC di Puskesmas Maleber Kecamatan Kuningan” pada
rancangan aktualisasi ini.
28
C. Analisis Penyebab Isu
Sebelum memecahkan masalah. Perlu diketahui terlebih dahulu
apa penyebab dari masalah yang akan dicari pemecahannya. Isu terpilih
adalah Kurang optimalnya pelayanan rawat jalan pasien TBC di
Puskesmas Maleber Kecamatan Kuningan. Untuk dapat mengidentifikasi
penyebab dari isu terpilih maka penulis menggunakan analisi Fishbone.
Penulis mencobapenguraikan penyebab masalah dari 4 segi, yakni
surroundings (lingkungan), system (sistem), skills (kemampuan), dan
suppliers (pemasok).
Fishbone Diagram
29
diselesaikan dengan kegiatan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi
Pelayanan Rawat Jalan Pasien Tuberkulosis melalui Perbaikan
Layanan Informasi di Puskesmas Maleber Kabupaten Kuningan”.
Identifikasi Isu.
1. Kurang optimalnya budaya cuci tangan 6 langkah
pada karyawan Puskesmas Maleber Kecamatan
Kuningan Penetapan Isu Prioritas
2. Waktu tunggu pelayanan rawat jalan rawat jalan
yang relatif masih lama Analisis Penetapan Kurang optimalnya
3. Kurang optimalnya pelayanan rawat jalan pasien
TBC di Puskesmas Maleber Kecamatan Kuningan Isu Prioritas pelayanan rawat jalan
4. Kurang maksimalnya pemeriksaan tanda-tanda Menggunakan metode pasien TBC di Puskesmas
vital di balai pengobatan Puskesmas Maleber
KecamatanKuningan APKL & USG Maleber Kecamatan
Kuningan
Kegiatan
1. Perisapan perencanaan kegiatan
2. Membuat media alur pelayanan rawat jalan pasien
Tuberkulosis
Optimalisasi PelayananRawat
3. Pelaksanaan perbaikan layanan informasi pasien Jalan Pasien Tuberkulosis
rawat jalan Tubeerkulosi melalui Perbaikan Layanan
4. Penyusunan dokumen Rancangan Aktualisasi Informasi di Puskesmas
Maleber Kabupaten Kuningan
Tujuan Output/hasil
Mengoptimalkan layanan Pelayanan rawat
rawat jalan pasien TBC
melalui perbaikan
jalan pasien TBC
layanan informasi di optimal dan
puskesmas Maleber sesuai dengan
SPO/juklak/juknis
.
30
2. Matriks Rancangan Aktualisasi
e. Komitmen Mutu
31
(Inovatif)
3. Menetapkan jadwal Mendapatkan a. Akuntabilitas
rancangan kegiatan Jadwal rancangan (Tanggung
aktualisasi kegiatan aktualisasi. jawab
menetapkan
jadwal
berdasar
diskusi)
b.Nasionalisme
(Integritas
mematuhi
peraturan)
c. Komitmen Mutu
(Efektif dan
efisien)
Analisis Dampak : jika dalam Menyusun rencana kegiatan yang dikonsulkan dengan mentor tidak dilakukan dengan sopan santun,
hormat, inovatif, tanggung jawab bahwa dokter adalah Pelaksanaan perencanaan program bimbingan dan pengendalian pencegahan,
pengamatan, pemberantasan penyakit, maka kegiatan tersebut tidak akan terlaksana dengan baik
32
2. Membuat alur Mendapat a. Nasionalism Sesuai Dapat
Membua
pelayanan rawat persetujuan dan e (Sila ke-4 : dengan Visi menguatkan
t media
jalan pasien TBC.. dukungan dari Musyawarah Puskesmas: nilai tepat
pelayana
1. Berkonsultasi dengan Kepala ) Terwujudny dalam
n rawat
Kepala Puskesmas untuk Puskesmas. b. Etika a memberikan
jalan
Publik masyarakat pelayanan
pasien
(Sopan Maleber sesuai dengan
TBC.
santun) sehat SPO
(Sumber :
c. Komitmen Panunjul
Inovasi)
Mutu 2023.
(Inovatif)
2. Menyusun rancangan alur Tersusunny a. . Akuntabilitas
pelayanan rawat jalan a rancangan (Tanggung jawab
pasien TBC dengan alur melaksanakan
berdiskusi dengan tim pelayanan saran dari
pelayanan. rawat jalan pimpinan.)
pasien TBC b. Komitmen
Mutu (Kreatif dan
Inovatif)
c. Nasionalisme
33
(Sila ke-4:
Musyawarah)
d. Etika Publik:
Komunikasi
Banner Terpasang
3. Memasang banner a. Akuntabilitas:
di Puskesmas
Bertanggung
jawab
melaksanakan
rancangan
kegiatan
b. Etika Publik:
Melaksanakan
kebijakan
34
mengenai pembuatan (Sopan santun)c.
banner C.Komitmen Mutu
(Inovatif)
a. Komitmen
2. Mencari sumber,
Mendapatkan Mutu (Kreatif,
mendesain, dan
desain brosur inovatif)
membuat brosur
yang menarik b.
penyakit TBC.
Akuntabilitas
(Tanggung
jawab mencari
brosur)
Menggandakan a. Akuntabilitas
3. Mencetak brosur tentang
brosur sesuai (Pertanggung-
bahaya penyakit TBC
kebutuhan jawaban isi brosur)
b. Anti
Korupsi
35
(Jujur
Menggandaka
n brosur
sesuai
kebutuhan.
36
rawat jalan TBC sosialisasi. sumber daya berobat dan
c. Komitmen Mutu
manusia, sarana tepat dalam
(Sumber: (Inovatif)
dan prasarana pengawasan
Inovasi) 2. Menetapkan jadwal Mendapat jadwal a. Akuntabilitas
yang bermutu) pengobatan
sosialisasi kepada seluruh sosialisasi (Bertanggung jawab
secara
karyawan. membuat jadwal)
berkelanjuta
b. Komitmen
n
Mutu (efisiensi dan
kreatif)
3. Mempersiapkan materi, Undangan a.Akuntabilitas
undangan dan daftar hadir sosialisasi dan (Tanggung
sosialisasi. daftar hadir siap jawab isi
materi)
b. Komitmen Mutu:
Orientasi Mutu
4. Melakukan sosialisasi Kegiatan sosialisasi a. Etika Publik
alur pelayanan pasien alur pelayanan (Kerjasama dan
rawat jalan kepada terlaksana berkomunikasi )
seluruh karyawan b. Komitmen
Mutu (Orientasi
peningkatan Mutu
37
Pelayanan)
c.Nasionalisme (Sila
ke-5:Adil)
d.Akuntabilitas
(Tanggung jawab
persiapan materi dan
undangan)
38
sahabat TBC b.Akuntabilitas
(Tanggung jawab
membuat buku
sahabat TBC)
3. Melaksanakan pencatatan Mengetahui a.Nasionalisme (sila
39
konsultasi dan
kerjasama)
40
3. Rancangan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Waktu Pelaksanaan
Juni Juli
No Kegiatan
Minggu Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 5
41
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Hasil Capaian Aktualisasi
42
B. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
43
C. Hambatan dan Strategi Menghadapi Hambatan
Tabel 4.3 Hambatan dan Strategi Menghadapi Hambatan
Hambatan Strategi Menghadapi Hambatan
Konsultasi dengan mentor (Kepala Konsultasi kegiatan aktualisasi di
Puskesmas) tidak sesuai karena sedang wakilkan oleh Kepala TU
isoman Covid-19
44
D. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan
Daftar Foto Kegiatan
Lampiran Bukti
Kegiatan
Tahapan Hari/Tanggal: Rabu, 23 Juni 2021 Pukul: 10.30 – 11.00
Kegiatan -1
Output: Terlaksananya persiapan perencanaan kegiatan aktualisasi
45
Draft rencana kegiatan aktualisasi.
Catatan masukan mentor dan petugas pemegang program
tuberkulosis
Mendapatkan jadwal rencana kegiatan
Dampak Dengan adanya proses perencanaan kegiatan aktualisasi maka akan terbentunya
kegiatan yang terencana dan menghasilkan jadwal yang yang tepat untuk
pelaksanaan aktualisasi.
Bukti kegiatan
1. Berkonsultasi dengan kepala Puskesmas
46
aktualisasi.
47
Deskripsi Nilai- Akuntabilitas
Nilai Dasar dalam Telah melaksanakan konsultasi dengan kepala puskesmas dan koordinasi
Pelaksanaan denga petugas program rawat jalan pasien Tuberkulosis yaitu
Kegiatan bertanggungjawab terhadap profesi, konsisten sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat.
Nasionalisme
48
pendapat/rencana dan peduli untuk mengoptimalkan pelayanan rawat jalan
pasien Tuberkulosis.
49
Manfaat Dengan melakukan kegiatan yang didasari dengan nilai Akuntabilitas,
Kegiatan Nasionalisme, Etika Publik dan komitmen mutu dan anti korupsi maka
Terhadap memberikan kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu: Memberikan
Pencapaian Visi, pelayanan kesehatan yang berkualitas
Misi Dan Tugas
Organisasi
50
Tanggal 28 Juni – 04 Juli 2021
Pelaksanaan
Daftar Foto Kegiatan
Lampiran Bukti
Kegiatan
Tahapan Hari/Tanggal: Selasa, 29 Juni 2021 Pukul: 11.00 – 11.30
Kegiatan -2
Output: Tersedia nya media alur pelayanan rawat jalan pasien TBC
Dampak Bila tidak terlaksana nya pembuatan media alur pelayanan rawat jalan TBC
maka akan hilangnya nilai sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan
rencana, tidak profesional dalam bekerja, serta tidak disiplin dalam
menyelesaikan rencana yang sudah di buat, sehingga tidak efektif dan efisien
dalam penyelesaian kegiatan.
51
Bukti Kegiatan
Membuat alur pelayanan rawat jalan pasien TBC
52
Hasil koreksi rancangan alur pelayanan rawat jalan pasien TBC oleh
Kepala Puskesmas
53
Perbaikan Alur pelayanan rawat jalan pasien TBC
54
Mencetak brosur tentang penyakit TBC
55
Deskripsi Nilai- Akuntabilitas
Nilai Dasar Telah melaksanakan konsultasi dengan kepala puskesmas dan koordinasi
dalam denga petugas program rawat jalan pasien Tuberkulosis serta tim pelayanan
Pelaksanaan yaitu bertanggungjawab terhadap profesi, konsisten sesuai dengan jadwal
Kegiatan yang telah dibuat.
Nasionalisme
56
Manfaat Dengan melakukan kegiatan yang didasari dengan nilai Akuntabilitas,
Kegiatan Nasionalisme, Etika Publik dan komitmen mutu dan anti korupsi maka
Terhadap memberikan kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu: Memberikan
Pencapaian Visi, pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Misi Dan Tugas
Organisasi
Kontibusi Dengan adanya kegiatan pembuatan media alur pelayanan rawat jalan
Terhadap poasien TBC ini dapat menguatkan nilai nilai tepat, dalam memberikan
Penguatan Nilai- pelayanan sesuai dengan SPO/juklak/juknis.
Nilai Organisasi
Pelaksanaan
57
Daftar Foto Kegiatan
Lampiran Bukti
Kegiatan
Tahapan Hari/Tanggal: Selasa, 06 Juli 2021 Pukul: 11.00 – 11.30 dan 09 Juli 2021
Kegiatan -3 Pukul 09.00-14.00
Output: Terlaksananya perbaikan layanan informasi pasien rawat jalan
Tuberkulosis
Dampak Bila tidak terlaksana nya perbaikan layanan informasi pasien rawat jalan
Tuberkulosis maka akan hilangnya nilai bertanggungjawab dalam
menyelesaikan rencana, hilangnya nilai kepemimpinan karena tidak
terlaksananya pembuatan grup whatsapp dan buku sahabat TBC, tidak
adanya kejelasan target, kualitas mutu tidak berkembang serta tidak ada nya
inovasi dalam mengembangkan sebuah capaian program yang sudah ada.
58
Bukti Kegiatan 1. Membuat inovasi buku sahabat TBC
Berkonsultasi dengan kepala puskesmas
59
Membuat Grup Whatsapp pasien TBC “ TOSS TBC Maleber"
60
Membuat Grup Whatsapp “Komunitas TOSS TBC Maleber:
61
Berdiskusi dalam grup seputar permasalahan TBC
62
melakukan pelayanan terhadap pasien TBC melalui buku sahabat TBC dan
grup whatsapp.
Etika Publik
Anti Korupsi
Telah perbaikan layanan informasi pasien rawat jalan Tuberkulosis dengan
disiplin dalam melaksanakan rencana kegiatan , berani menyaampaikan
pendapat/rencana, menulis keluhan pasien dengan jujur dan peduli dalam
membuat grup whatsapp TOSS TBC Maleber untuk mengoptimalkan
pelayanan rawat jalan pasien Tuberkulosis .
Manfaat Kegiatan Dengan melakukan kegiatan yang didasari dengan nilai Akuntabilitas,
Terhadap Nasionalisme, Etika Publik dan komitmen mutu dan anti korupsi maka
Pencapaian Visi, memberikan kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu: Memberikan
Misi Dan Tugas pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Organisasi
Kontibusi Dengan adanya kegiatan perbaikan layanan informasi pasien rawat jalan
Terhadap Tuberkulosis ini dapat menguatkan nilai nilai Cepat yaitu dalam
Penguatan Nilai- memberikan pelayanan harus segera merespon/tanggap terhadap keluhan
Nilai Organisasi pasien.
63
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi Minggu ke-4
Pelaksanaan perbaikan layanan informasi pasien rawat jalan Tuberkulosis
dengan melakukan beberapa tahapan kegiatan yaitu membagikan brosur tentang
KEGIATAN 4
penyakit TBC kepada pasien, memasang banner, dan melakukan sosialisasi alur
pelayanan rawat jalan pasien TBC kepada karyawan Puskesmas Maleber. Nilai-
nilai ASN yang terdapat dalam kegiatan ini yaitu Akuntabilitas
bertanggungjawab terhadap profesi, konsisten sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat serta kepemimpinan. Nasionalisme, diwujudkan dalam sikap yang sesuai
dengan Sila ke-4 yaitu dengan bermusyawarah antara peserta diklat dengan
pimpinan/kepala puskesmas dan karyawan puskesmas. Etika Publik,
diwujudkan dalam sikap sopan dan santun dalam melakukan kegiatan
konsultasi dengan kepala puskesmas tentang materi jadwal pelaksanaan
aktualisasi di Puskesmas Maleber. Komitmen Mutu, diwujudkan dalam
berinovasi pembuatan jadwal yang efektif dan efisien, karena harus
menyesuaikan dengan jadwal pelayanan. Anti korupsi, yaitu disiplin dalam
melaksanakan rencana kegiatan , jujur dalam membagikan brosur kepada pasien
umum maupun TBC, serta jujur dalam sosialisasi alur pelayanan pasien TBC
kepada karyawan Puskesmas Maleber ,mengoptimalkan pelayanan rawat jalan
pasien Tuberkulosis.
Pelaksanaan
64
3. Membuat brosur tentang bahaya penyakit TBC
Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas mengenai pembuatan brosur
Mencari sumber, mendesain, dan membuat brosur penyakit TBC.
Mencetak brosur tentang penyakit TBC
Membagikan brosur kepada pasien dan meyimpannya di pusat
informasi
4. Membuat alur pelayanan rawat jalan pasien TBC
Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas untuk membuat alur
pelayanan rawat jalan pasien TBC.
Menyusun rancangan alur pelayanan rawat jalan pasien TBC dengan
berdiskusi dengan tim pelayanan
Memasang banner
Sosialisasi alur pelayanan pasien TBC kepada karyawan
Puskesmas Maleber
Dampak Bila tidak terlaksana nya perbaikan layanan informasi pasien rawat jalan
Tuberkulosis maka akan hilangnya nilai bertanggungjawab dalam
menyelesaikan rencana, hilangnya nilai kepemimpinan karena tidak
terlaksananya sosialisai alur pelayanan rawat jalan pasien TBC , rendahnya
informasi pasien mengenai penyakit TBC karena brosur tidak dibagikan,
tidak adanya kejelasan target, kualitas mutu tidak berkembang serta tidak ada
nya inovasi dalam mengembangkan sebuah capaian program yang sudah ada.
Bukti Kegiatan 1. Membuat brosur tentang bahaya penyakit TBC
65
Meyimpan brosur di pusat informasi
66
Memasang banner
67
Sosialisasi alur pelayanan pasien TBC kepada karyawan Puskesmas
Maleber
Deskripsi Nilai- Akuntabilitas
Nilai Dasar Telah melaksanakan konsultasi dengan kepala puskesmas yaitu
dalam bertanggungjawab terhadap profesi, konsisten, kejelasan target sesuai
Pelaksanaan dengan jadwal yang telah dibuat, dan kepemimpinan dalam sosialisasi alur
Kegiatan layanan pasien TBC kepada karyawan Puskesmas Maleber
Nasionalisme
Etika Publik
68
Puskesmas Maleber
Komitmen Mutu
Telah melaksanakan perbaikan layanan informasi pasien rawat jalan
Tuberkulosis dengan berinovasi membuat layanan informasi dengan adanya
banner alur layanan informasi rawat jalan pasien TBC dan sikap kreatif,
inovatif, efektif dan efisisen ditunjukan dari pembuatan banner tentang alur
pelayanan rawat jalan pasien tuberkulosis di Puskesmas Maleber
Anti Korupsi
Kontibusi Dengan adanya kegiatan perbaikan layanan informasi pasien rawat jalan
Terhadap Tuberkulosis dalam kegiatan pembuatan banner alur pelayanan rawat jalan ini
Penguatan dapat menguatkan nilai Cepat yaitu berinovasi dalam memberikan pelayanan
Nilai-Nilai harus segera merespon/tanggap terhadap keluhan pasien. Efisien yaitu berdaya
Organisasi guna memberikan pelayanan dengan tepat waktu, tepat tenaga dan tepat biaya.
kegiatan sosialisasi alur layanan rawat jalan ini menguatkan nilai tepat, dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan SPO/juklak/juknis.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan isu yang diangkat yaitu Kurang optimalnya
pelayanan rawat jalan pasien TBC di Puskesmas Maleber Kecamatan
Kuningan, maka gagasan pemecahan isu yang diangkat menjadi kegiatan
aktualisasi adalah “Optimalisasi Pelayanan Rawat Jalan Pasien
Tuberkulosis Melalui Perbaikan Layanan Informasi di Puskesmas
Maleber”. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan selama 30 hari di Di
UPTD Puskesmas Maleber dilaksanakan selama off campus terhitung
mulai tanggal 21 Juni 2021 sampai dengan 18 Juli 2021.
Kegiatan ini sudah menerapkan nilai-nilai ASN di UPTD
Puskesmas Maleber yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kegiatan ini sudah dilakukan sesuai
jadwal, dan dapat diselesaikan secara tepat waktu. Aktualisasi ini
dilakukan dengan beberapa kegiatan membuat alur layanan rawat jalan
dan membuat inovasi untuk mengopltimalkan pelayanan rawat jalan
pasien tuberkulosis.
B. Saran
Semoga dengan adanya kegiatan optimalisasi layanan rawat jalan
di UPTD Puskesmas Maleber ini dapat memberikan layanan informasi
kepada pasien, sehingga pasien merasa puas mendapatkan layanan dari
puskesmas, serta
Dengan terlaksanakan nya Perbaikan layanan informasi rawat
jalan pasien Tuberkulosis ini ssemoga dapat terus dijalankan di puskesmas
dan mendapat dukungan penuh dari pihak puskesmas sehingga
menimbulkan inovasi-inovasi baru untuk layanan puskesmasyang lebih
baik.
70
C. Lesson Learned
Pelajaran yang dapat diambil selama pelaksanaan aktualisasi adalah
sebagai berikut:
1. Time management merupakan faktor penting dalam pelaksanaan suatu
tugas.
2. Dalam melakukan pekerjaan yang melibatkan orang lain harus
diperhatikan bagaimana cara membina komunikasi yang baik.
3. Harus memiliki rencana cadangan dalam melakukan suatu pekerjaan.
71
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga AdministrasI Negara. 2015. Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III:
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. 2015. Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. 2015. Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. 2015. Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. 2015. Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. 2015. Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III : Anti
Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Puskesmas Maleber. 2020. Profil Puskesmas Maleber. Puskesmas Maleber. Kuningan
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2006. Tuberkulosis, Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia. Jakar
72
BIODATAPESERTA
73
LAMPIRAN
74
75
Pembimbingan oleh Coach
Nama Peserta : dr. Herlan Bela Khotimah
Nama Coach : Dr. Hj. Yunita Iriani Syarief,. M. Hum
Instansi : Pemerintah Kabupaten Kuningan
Tempat Aktualisasi : UPTD Puskesmas Maleber
TINDAK LANJUT
CATATAN PARAF
NO TANGGAL MEDIA
COACH COACH
Analisis isu yang Menganalisis isu di
1 3-Juni-2021 zoom meeting ada di instansi tempat kerja
tempat bekerja
Format Rancana Memperbaiki dan
2 9-Juni-2021 zoom meeting
Aktualisasi membuat rencana
aktualisasi
76
Pengarahan Menyusun laporan
7. 29-Juni-21 Zoom meeting laporan aktualisasi aktualisasi sesuai
format
HASIL BIMBINGAN
CATATAN PARAF
NO TANGGAL
BIMBINGAN MENTOR
Diskusi tentang izin Pengambilan isu
pengambilan isu untuk kegiatan aktualisasi
1 4-Juni-21 kegiatan rencana diizinkan
aktualisasi
77
Diskusi jadwal sosialisasi Membuat surat
alur layanan pasien TBC undangan sosialisasi
6 18-Juli-21 ke karyawan Puskesmas karyawan dan membuat
Maleber daftar hadir sosialisasi.
78