RNA PROCESSING
DISUSUN/DISADUR
OLEH
DINI RAHMAWATI
NO BP. 1410422027
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui tahap-tahap dalam pemrosesan RNA.
2. Mengetahui mekanisme yang terjadi pada setiap tahap pemrosesan RNA.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini adalah memberikan
informasi bagi pembaca mengnai berbagai hal yang berhubungan dengan tahap
pemrosesan RNA.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembentukan tRNA
Jika tadi pembahasan mengenai pemrosesan RNA lebih diberatkan pada
mRNA. Berikut ini tahapan pembuatan tRNA secara umum. Produk pertama
transkripsi gen RNA-t pada prokariotik maupun eukariotik disebut sebagai RNA-t
precursor atau pre-tRNA. Sebagaimana RNA-m pada eukariotik, RNA-t precursor
pada prokariotik maupun eukariotik lebih panjang daripada RNA-t yang siap pakai,
RNA-t precursor tersebut juga mempunyai urutan kepala (leader) di ujung 5′ dan
urutan ekor (trailer) di ujung 3’ (Russel, 1992). Urutan kepala maupun urutan ekor
tetap dipertahankan pada RNA-m yang siap pakai baik di pada prokariotik maupun
eukariotik. Akan tetapi urutan kepala maupun urutan ekor tersebut disingkirkan
selama proses pembentukan RNA-t siap pakai, baik pada prokariotik maupun
eukariotik (Russel, 1992).
Pembentukan RNA-t siap pakai pada eukariotik berlangsung di dalam inti.
RNA-t siap pakai berukuran sekitar 4S serta terdiri dari suatu rantai tunggal yang
mempunyai 75 hingga 90 nukleotida. Diantara macam-macam RNA-t terdapat
perbedaan urutan nukleotida. Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya
bahwa sebagian gen RNA-t berkelompok. Ada bukti yang memperlihatkan di
kalangan prokariotik, suatu kelompok gen RNA-t dapat di transkripsikan bersama,
menghasilkan suatu transkripsi RNA tunggal yang mengandung sejumlah urutan
nukleotida RNA-t (Russel,1992). Pada eukariotik, kejadiannya tidak demikian.
Berikut ini ditunjukan molekul-molekul RNA-t precursor dariRNA-t.
5‘—-kepala/leader—-(RNA-t—-penyela/spacer)—RNA-t—-ekor/trail.
Dalam hal ini adalah jumlah penyela/spacer—-RNA-t yang merupakan ciri suatu
kelompok gen RNA-t.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Tahap yang dilalui RNA sebelum dapat berfungsi sebagaimana mestinya adalah
capping, polideanilation, dan splicing.
2. Capping merupakan proses penutupan ujung 5’ oleh kelompok metil.
Polideanilation merupakan proses penambahan poly (A) pada ujung 3’. Splicing
merupakan proses pemotongan intron.
3.2 Saran
Adapun saran yang diajukan untuk penyusun yaitu agar selalu berusaha
memperbanyak referensi mengenai RNA processing ini sehingga materi yang
disajikan lebih lengkap. Untuk pembaca, agar juga mencari referensi lain yang
mendukung mengenai materi RNA Processing ini.
DAFTAR PUSTAKA