Disusun oleh:
BAB
I...........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................4
2.1 Pengertian Distribusi..........................................................................................................4
2.2 Tujuan dan fungsi distribusi...............................................................................................6
2.3 Sistem Distribusi................................................................................................................6
2.4 Saluran Distribusi...............................................................................................................6
2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi...................................................7
2.6 Pengertian Konsumsi.........................................................................................................9
2.7 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumsi..................................................................10
2.8 Tujuan dan fungsi konsumsi............................................................................................14
2.9 Jenis dan Jumlah Barang Konsumsi Siswa dan Keluarga................................................14
2.10 Hubungan antara Produksi, Konsumsi, dan Distribusi..................................................15
BAB III......................................................................................................................................16
PENUTUP.................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................17
i
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kegiatan distribusi, dan konsumsi.
2. Untuk memahami bagaimana kegiatan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan
manusia.
3. Untuk mengetahui mengapa kebutuhan manusia harus melalui kegiatan
kegiatan ekonomi.
4. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tempat tinggal konsumen tidak selalu berada dalam satu wilayah dengan
produsen. Tempat tinggal konsumen tidak sama, tetapi terpisah-pisah. Oleh karena
itu untuk menyampaikan barang-barang dari produsen ke konsumen kegiatan
distribusi sangat penting. Tanpa adanya distribusi, barang-barang yang dihasilkan
tidak akan sampai ke konsumen.
4
Menurut Vernon dan Jacskon ( dalam winataputra, 2003) jenis saluran
distribusi berdasarkan intensitasnya dibagi menjadi tiga, yaitu:
5
kepada konsumen. Pedagang eceran meliputi semua kegiatan yang
berkaitan dengan penjualan barang dan jasa untuk konsumen terakhir.
6
1. Saluran distribusi langsung
Produsen > Konsumen
Contoh: petani sayur menjual sayuran di pasar.
2. Saluran distribusi semi langsung
Produsen > Perantara > Konsumen
Contoh: Penerbit buku menjual bukunya melalui sales.
3. Saluran distribusi tidak langsung
Produsen > Pedagang Besar > Pedagang Kecil > Pedagang Eceran >
Konsumen.
Contoh: Pabrik televisi menjual televisi kepada konsumen melalui
pedagang barang elektronik yang mengambil/membeli dari agen atau
perwakilan dagang pabrik televisi tersebut.
1. Sifat dan jenis barang : Produsen dalam memilih saluran distribusi perlu
memerhatikan jenis dan sifat produk yang dihasilkan. Setiap jenis dan sifat
produk, seperti produk konsumsi, produk industri, dan produk tahan lama
belum tentu cocok disalurkan melalui saluran distribusi yang sama.
2. Lokasi konsumen : Lokasi konsumen perlu diperhatikan produsen dalam
proses distribusi barang. Oleh karena itu, saluran distribusi harus dipilih
sesuai dengan lokasi yang tepat. Tujuannya agar konsumen dapat dilayani
dengan baik dan tepat.
3. Jumlah barang yang dihasilkan : Banyak sedikitnya jumlah barang yang
dihasilkan memengaruhi saluran distribusi yang dipilih. Jika barang yang
dihasilkan banyak, produsen dapat memilih saluran distribusi yang lebih
panjang. Namun, jika jumlah jumlah barang yang dihasilkan sedikit, saluran
distribusi yang digunakan adalah saluran distribusi langsung.
7
4. Sarana komunikasi dan transportasi yang tersedia : Komunikasi dan
transportasi merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan produsen
dalam memilih saluran distribusi. Komunikasi yang cepat dapat
memperpendek saluran distribusi. Ketersediaan sarana transportasi akan
memperlancar distribusi barang yang dihasilkan.
5. Biaya pengangkutan : Besar kecilnya biaya yang diperlukan dalam proses
distribusi menjadi pertimbangan lain bagi produsen dalam memilih saluran
distribusi. Jika biaya yang dikeluarkan relatif besar, produsen cenderung
berusaha memperpendek jalur distribusi.
6. Lembaga-lembaga distribusi : Lembaga distribusi adalah organisasi yang
dibuat perseorangan atau kelompok baik swasta maupun pemerintah, untuk
mendistribusikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Lembaga
distribusi dalam kegiatannya melakukan berbagai fungsi pemasaran.
Misalnya, fungsi penyimpanan, pengangkutan, pembelian, dan penjualan.
Berikut lembaga-lembaga saluran distribusi.
7. Pedagang : Kedudukan pedagang dalam proses distribusi memiliki peranan
dan fungsi yang penting. Pedagang dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu pedagang besar atau grosir (wholesaler) dan pedagang kecil atau
pengecer (retailer).
8. Agen, makelar, dan komisioner : Agen adalah perantara perdagangan yang
mengatasnamakan suatu perusahaan tertentu. Agen akan mendapatkan
keuntungan berupa komisi. Dalam menjalankan kegiatannya, agen tidak
memiliki hak atas barang-barang yang diperdagangakan. Makelar (broker)
atau pialang adalah perantara atas nama orang lain yang memberi kuasa
untuk membeli atau menjual barang-barang tertentu. Makelar menerima
balas jasa dari produsen berupa kurtase atau provisi. Komisioner
(commission merchant) adalah perantara atas nama sendiri yang berusaha
mempertemukan calon pembeli dan calon penjual untuk melakukan
transaksi. Seorang komisioner akan menerima balas jasa berupa komisi.
8
9. Eksportir dan importir : Eksportir adalah lembaga distribusi yang mengirim
barang atau jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Adapun importir adalah
lembaga distribusi yang mendatangkan barang atau jasa dari luar negeri ke
dalam negeri.
10. Etika ekonomi dalam distribusi : Seorang distributor dapat memilih bebagai
saluran distribusi. Pemilihan saluran distribusi yang tepat dapat menciptakan
nilai ekonomis tertentu. Nilai ekonomis adalah perbandingan biaya yang
dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Dalam melakukan distribusi,
distributor perlu memerhatikan etika ekonomi. Pertama, memenuhi aspek
pemerataan. Artinya, barang atau jasa yang didistribusikan harus merata
penyebarannya, tidak terkonsentrasi pada suatu wilayah tertentu. Distributor
yang terkonsentrasi pada suatu wilayah dapat menimbulkan ketimpangan
dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Kedua, harus memerhatikan prinsip
keadilan. Artinya, pendistribusian barang atau jasa harus menjangkau semua
lapisan masyarakat. Distribusi tidak ditujukan kepada kelompok masyarakat
tertentu.
9
Selain itu , pengertian dari konsumsi adalah tindakan manusia untuk
mengurangi atau menghabiskan guna suatu barang. Konsumsi merupakan
kegiatan memakai atau menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan, baik
berupa barang maupun jasa. Konsumen adalah orang yang memakai hasil
produksi. Contoh kegiatan konsumsi, antara lain kegiatan menghabiskan
makanan dan kegiatan menggunakan kendaraan. Barang dan jasa merupakan
alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara garis besar barang konsumsi
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Barang konsumsi yang gunanya habis dalam satu kali pemakaian, sehingga
setelah digunakan barang tersebut menjadi tidak berguna lagi. Sebagai contoh:
makanan, minuman, buah-buahan, dan sebagainya.
1. Faktor ekonomi
10
Perkiraan harga : Perkiraan terjadinya perubahan pada harga barang atau jasa
turut memengaruhi konsumsi seseorang. Misalnya, ketika terjadi perkiraan,
harga bahan bakar minyak (BBM) di luar negeri lebih mahal daripada di dalam
negeri. Masyarakat beramai-ramai membeli (BBM) karena khawatir kehabisan
persediaan dan harganya akan semakin mahal.
Harga barang lain : Selain pendapatan, perkiraan harga, iklan, dan harga barang
yang bersangkutan, konsumsi juga dipengaruhi harga barang lain. Pada barang
subtitusi (pengganti), konsumsi memiliki pengaruh negatif. Misalnya, ketika
harga daging sapi tinggi, orang akan mengurangi konsumsi terhadap daging
sapi. Mereka akan beralih pada barang pengganti, seperti daging kambing atau
daging ayam, yang harganya lebih murah. Akibatnya, konsumsi terhadap
daging kambing atau ayam bertambah (naik). Namun pada barang yang
memiliki sifat melengkapi (komplementer), konsumsi memiliki pengaruh yang
positif. Misalnya, jika konsumsi terhadap pembelian sepeda motor tinggi,
menyebabkan konsumsi terhadap bahan bakar (premium) juga tinggi.
2. Faktor non-ekonomi
11
Selera : Selera seseorang dalam melakukan konsumsi barang atau jasa berbeba-
beda. Misalnya, ada orang yang memiliki selera membeli mobil tipe mini bus.
Alasannya, dapat menampung lebih banyak anggota keluarga. Namun, ada pula
yang memiliki selera membeli mobil tipe sedan dengan alasan kemewahan.
Adat istiadat : Adat istiadat suatu daerah turut memengaruhi konsumsi yang
dilakukan. Misalnya, di masyarakat Bali memiliki kebiasaan pada acara-acara
tertentu, konsumsi akan janur untuk keperluan peringatan keagamaan akan
meningkat.
12
merupakan kepentingan yang laing atas. Contoh skala kebutuhan untuk
seseorang sebagai berikut:
Nilai tukar : nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat
ditukarkan dengan barang lain. Nilai tukar ini dapat dibagi menjadi nilai tukar
obyektif dan nilai tukar subyektif. Nilai tukar obyektif adalah kemampuan
suatu barang, karena barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain.
Nilai tukar subyektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu
13
barang dan setiap orang dapat berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan arti
yang diberikan oleh setiap orang berbeda mengakibatkan nilai barang yang
bersangkutan menjadi berbeda pula. Misalnya, seseorang menganggap bahwa
hand phone itu sangat berarti, sehingga memilikii nilai yang tinggi, shingga
tidak boleh jika hanya ditukar dengan sebuah radio. Sebaliknya ada yang
menganggap bahwa radio memiliki arti yang sangat penting, sehingga nilai
radio itu sangat tinggi, akibatnya orang tersebut menghendaki satu radio dapat
ditukar dengan dua sepeda atau lebih.
Nilai pakai : Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipakai
dalam rangka memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Nilai tukar
dapat dibagi menjadi dua yaitu nilai pakai obyektif dan nilai pakai subyektif.
Nilai pakai obyektif adalah kemampuan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Misalnya, listrik memiliki kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia untuk penerangan. Nilai pakai subyektif adalah arti yang
diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat
dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Nilai pakai subyektif untuk setiap
orang dapat berbeda, sehingga terhadap barang yang sama nilai yang diberikan
tidak sama. Misalnya, cangkul bagi seorang petani merupakan barang yang
sangat penting, sehingga mempunyai nilai pakai yang tinggi. Sedangkan
cangkul bagi seorang g uru merupakan barang yang kurang berarti, karena
kurangberguna untuk memenuhi kebutuhan seorang guru.
14
karena itu, jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi siswa maupun dalam
sebuah rumah tangga yang satu dengan yang lain pasti terdapat perbedaan
sesuai dengan kemampuan ekoncmi tiap individu, siswa, maupun keluarga.
Faktor penentu jenis kebutuhan keluarga antara lain berikut.
15
a. Menggunakan barang dan jasa.
b. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan materi di atas kami dapat menyimpulkan bahwa
kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi sangat penting untuk
kehidupan manusia. Dimana produksi adalah kegiatan menghasilkan
barang dan jasa dengan tujuan menghasilkan laba, konsumsi adalah
orang yang menggunakan barang dan jasa sedangkan distribusi adalah
orang yang menyalurkan barang dan jasa untuk membantu mendekatkan
produsen dan konsumen. Jadi, hubungan antara kegiatan produksi,
konsumsi, dan distribusi merupakan kegiatan yang membuat atau
menghasilkan barang atau jasa yang digunakan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan melalui penyaluran dari produsen kepada
konsumen.
16
DAFTAR PUSTAKA
Mujinem. Konsep Waktu, Perubahan, Dan Kebudayaan. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
http://sarwanta.blogspot.com/2012/04/kegiatan-pokok-ekonomi-konsumsi.html
http://massofa.wordpress.com/2008/02/27/produksi-konsumsi-distribusi
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/kegiatan-konsumsi-produksi-dan-
distribusi/
http://sarwanta.blogspot.com/2012/04/kegiatan-pokok-ekonomi-konsumsi
17
18
19