KEPERAWATAN KELUARGA
Disusun Oleh
Kelompok 14
4. FUNGSI KELUARGA
4.1 Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi
sebagai unit dan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal ini
mencerminkan gaya pengasuhan, konflik keluarga, dan kualitas hubungan
keluarga. Fungsi keluarga mempengaruhi kapasitas kesehatan dan kesejahteraan
seluruh anggota keluarga (Families, 2010).
5. STRUKTUR KELUARGA
5.1 Pengertian
Struktur keluarga adalah gambaran bagaimana keluarga melaksanakan fungsi
keluarga di masyarakat
5.2 Macam macam struktur
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
b. Matrilineal adalah keluarga sedarahbyang terdiri dari sanak keluarga sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri
e. Keluarga kawin adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri
5.3 Ciri – ciri
a. Pola Komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi : (1) bersifat terbuka dan jujur, (2)
selalu menyelesaikan konflik keluarga, (3) berpikiran positif, dan (4) tidak
mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri. Karakteristik komunikasi keluarga
berfungsi untuk :
1) Karakteristik pengirim :
Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat.
Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.
Selalu meminta dan menerima umpan balik.
2) Karakteristik penerima :
Siap mendengarkan.
Memberi umpan balik.
Melakukan validasi
b. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari
individuuntuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang
lain kearah positif
1) Siapa pembuat keputusan
2) seberapa penting keputusan atau issue di keluarga seperti anggaran
keluarga, yang memutuskan pindah kerja dan tempat tinggal, yang mengatur
disiplin dan aktivitas anak.
3) Bagaimana teknik pengambilan keputusan dengan konsensus, tawat
menawar, kompromi dsb.
4) Dalam kekuatan dasar adakah anggota keluarga dapat mengambil
keputusan, siapa yang memiliki kekuatan mengatur.
c. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan.Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak, dan sebagainya.
Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu
dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan orang tua mereka entah kemana
atau malah berdiam diri dirumah.
1) Formal : peran dan posisi formal setiap anggota keluarga, gambarkan
bagaimana anggota keluarga melaksanakan perannya masing-masing
2) Apakah ada konflik dalam peran, bagaimana perasaan terhadap
perannya, jika dibutuhkan dapatkah peran berlaku fleksibel. Jika ada
masalah dalam peran siapa yang mempengaruhi anggota keluarga, siapa yang
memberikan mereka rasa dan nilai tentang informal dan peran yang tidak
jelas apa yang ada di keluarga, bagaimana anggota keluarga melaksanakan
perannya.
3) Apakah anggota keluarga konsisten dengan peran yang dilakukannya
4) Apakah sudah sesuai posisi keluarga dengan peran yang
dilaksanakannya, tujuan anggota melaksanakan perannya masing-masing,
kalau peran tidak terlaksana siapa yang biasanya melaksanakan peran
tersebut sebelumnya, dan apa pengaruh bagi anggota keluarga dalam
melaksanakan perannya.
5) Analisa model peran : siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi
anggota dalam melakaukan perannya, siapa yang memberikan pengaruh
terhadap perkembangan anggota keluarga, pengalaman baru, peran, dan
teknik komunikasi, siapa yang dapat dijadikan model peran oleh
pasangan baru (yang pernah menjadi orang tua).
6) Variabel yang mempengaruhi struktur peran; pengaruh sosial; ekonomi
terhadap anggota keluarga dalam menjalankan peran formal dan
informal, pengaruh budaya terhadap struktur peran dari anggota keluarga,
pengaruh perkembangan dan tahap siklus kehidupan seperti apakah sesuai
peran yang dilakukan oleh anggota keluarga dengan tahap
perkembangannya, bagaimana pengaruh kesehatan terhadap pelaksanaan
peran keluarga, bagaimana anggota keluarga beradaptasi dengan perannya
yang baru, apakah ada konflik peran atau stress dalam menjalankan peran,
bagaimana keluarga beradaptasi dengan kehilangan perannya.
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara
sadarnatau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola
perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
Nilai-nilai kebudayaan yang dominan dianut oleh keluarga, nilai inti
seperti siapa yang berperan dalam mencari nafkah, kemajuan dan
penguasaan lingkungan, orientasi masa depan, kegemaran-kegemaran
keluarga, keluarga sebagai pelindung kesehatan bagi keluarga, apakah ada
kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan komunitas yang lebih luas,
apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai subsistem
keluarga, bagaimana pentingnya nilai-nilai terhadap keluarga, apakah
keluarga menganut nilainilai keluarga secara sadar atau tidak, apakah ada
konflik nilai yang menonjol dalam keluarga itu sendiri, bagaimana nilai-
nilai mempengaruhi kesehatan keluarga.
REFERENSI
Rohimah, Siti, dan Tika Sastraprawira. 2019. Pencapaian Indikator Keluarga Sehat Desa
Saguling kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis. Jurnal keperawatan Galuh Vol.1 No.1.
Universitas Galuh Ciamis.
Shabrina, Wirdaliani, dan Fithria. 2017. Indikator Keluarga Sehat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Vol.2 No.3. Universitas Syiah Kuala
Achjar, K. A. 2011. Asuhan Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC