Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. Identitas Masalah.........................................................................................................2

1.3. Pembatasan Masalah...................................................................................................2

1.4. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

1.5. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1. Identitas Jurnal.................................................................................................................3

2.2. Ringkasan Jurnal.............................................................................................................4

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal.............................................................................19

2.4. Perbedaan Jurnal Utama dan Jurnal Pembanding.....................................................21

BAB III PENUTUP..................................................................................................................22

3.1. Kesimpulan....................................................................................................................22

3.2. Saran..............................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23

LAMPIRAN.............................................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat
baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menaikkan keterkaitan minat membaca. Mengkritik Jurnal ( Critical
Journal Review) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan
memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada dasarnya review jurnal
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan
dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah persepsi
dan cara berpikir serta menjadi pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapat
mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selain itu
mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga
bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila
pengkritik tidak membaca keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut
pembaca dapat mengetahui kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari
penulis yang sama atau penulis lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis
jurnal berupa kritik dan saran terhadap sistematika penulisan, isi, dan subtansi jurnal.

1.2. Identitas Masalah


a. Ketepatan penggunaan judul dalam jurnal
b. Penggunaan metode dalam penelitian
c. Penyajian penulisan jurnal
d. Kelebihan dan kelemahan setiap jurnal
e. Perbedaan dari kedua jurnal

1.3. Pembatasan Masalah


a. Penyajian penulisan jurnal
b. Kelebihan dan kelemahan setiap jurnal
c. Perbedaan dari kedua jurnal

1.4. Rumusan Masalah


a. Bagaimana penyajian penulisan dari masing masing jurnal?
b. Adakah kelebihan dan kelemahan masing- masing jurnal?
c. Adakah perbedaan dari masing masing jurnal?

1.5. Tujuan Penulisan


a. Mengetahui penyajian penulisan dari masing masing jurnal
b. Mengetahui kelebihan dan kelemahan masing- masing jurnal
c. Mengetahui perbedaan dari masing masing jurnal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Identitas Jurnal


2.1.1 Jurnal Utama

Judul The role of leadership in establishing a positive staff culture in a


secondary school
Penulis 1. Julia E Morris
2. Graeme Lock
3. Geoffrey W Lummis
4. Cath Fergusson
5. Susan Hill
6. Annette Nykiel
Email j.morris@ecu.edu.au
Penerbit SAGE
Volume Vol. 48(5)
Tahun terbit 2020
ISSN -
Jumlah Halaman 802-820
Reviewer Hafniati
Tanggal review 14 Juni 2022

2.1.2 Jurnal Pembanding


Judul The Influence of Transformational Leadership and Leader
Attitudes on Subordinate Attitudes and Implementation Succsess
1. Lauren R. Farahnak
2. Mark G. Ehrhart
Penulis
3. Elisa M. Torres
4. Gregory A. Aarons
Email Mark.ehrhart@ucf.edu
Penerbit SAGE
Volume Vol.27(1)
Tahun terbit 2020
ISSN -
Jumlah Halaman 98-111
Reviewer Hafniati
Tanggal review 14 Juni 2022

2.2. Ringkasan Jurnal


2.2.1 Jurnal Utama
Studi kasus Australia ini mengeksplorasi penerapan strategi untuk mendukung
pengembangan budaya sekolah yang positif di antara seluruh staf sekolah.
Pendekatan penelitian tindakan partisipatif digunakan untuk melibatkan staf
kepemimpinan dalam pengembangan penilaian metode campuran organisasi
sekolah. Data dasar dari Kuesioner Kesehatan Organisasi Sekolah (n¼ 28) dan data
kualitatif dari kelompok fokus (n¼ 15) dikumpulkan dan dipresentasikan kepada
tim kepemimpinan yang mengidentifikasi empat fokus studi: penilaian dan
pengakuan, pengambilan keputusan partisipatif, pertumbuhan profesional, dan
kepemimpinan suportif. Setelah berbagai intervensi, temuan dari kedua survei post-
test (n¼ 22) dan data kualitatif (n¼ 30) menyarankan perubahan gaya
kepemimpinan merupakan faktor kunci dari perubahan budaya sekolah di semua
faktor. Studi kasus menyoroti sejumlah strategi yang terlihat yang digunakan untuk
meningkatkan moral dan meningkatkan kesejahteraan staf.
Perilaku kepemimpinan sekolah secara konsisten diakui sebagai faktor inti
dalam mempengaruhi peningkatan sekolah (Leithwood, Aitken dan Jantzi, 2006;
Sigurðardóttir dan Sigþórsson, 2016), dan telah dikaitkan dengan emosi guru
(Berkovich dan Eyal, 2017) dan kesejahteraan (Berkovich dan Eyal, 2018). Studi
kasus sekolah menengah Australia ini menggunakan desain Participatory Action
Research (PAR) untuk mengeksplorasi budaya sekolah staf. Literatur menunjukkan
bahwa kepemimpinan yang terlihat (Austin dan Harkins, 2008a; Devos et al., 2013;
Benoliel, 2018) mengarah pada budaya sekolah yang kuat dan kemampuan untuk
menanggapi kebutuhan staf dan mendukung pengembangan berkelanjutan di
organisasi sekolah. Tindakan mereka berpengaruh pada moral sekolah, budaya dan
iklim (Devos et al., 2013; Minckler, 2013). Namun, tampaknya ada lebih sedikit
literatur tentangbagaimanauntuk mencapai budaya dan iklim sekolah yang positif
melalui intervensi aktif.
Salah satu isu yang diidentifikasi dalam literatur adalah penggabungan istilah
moral sekolah (Guidetti et al., 2015) dan budaya sekolah dengan iklim sekolah
(Maier, 2017): misalnya, instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini,
Organisasi Sekolah Kuesioner Kesehatan (SOHQ) (Hart et al., 2000), mengukur
iklim organisasi sekolah melalui moral dan sejumlah faktor terkait. Untuk tujuan
penelitian ini, kami menggunakan istilah budaya sekolah yang berarti nilai-nilai
kolektif dan keyakinan staf sekolah, yang mencakup bagaimana hal ini diterapkan
dalam praktik (yaitu bagaimana budaya mempengaruhi iklim sekolah). Definisi ini
berlaku untuk penelitian ini karena fokusnya adalah pada proses PAR dan
bagaimana strategi diterapkan (yaitu perilaku dan praktik yang diperkenalkan)
untuk membentuk budaya sekolah.
Tiga pertanyaan penelitian membentuk dasar penelitian:
1. Faktor-faktor apa yang berkontribusi terhadap pengembangan moral staf
dan iklim organisasi sekolah?
2. Fokus apa yang dianggap penting oleh staf kepemimpinan sekolah
untuk pengembangan budaya sekolah yang positif?
3. Apakah perhatian yang diberikan pada fokus tertentu meningkatkan
moral staf dan iklim organisasi dari waktu ke waktu?
Tujuan dari proyek ini adalah untuk melibatkan para pemimpin sekolah menengah
dalam Penelitian Tindakan Partisipatif untuk mengeksplorasi pertanyaan-
pertanyaan penelitian. Inti dari penelitian ini adalah gagasan untuk mendukung
pemimpin sekolah mengumpulkan dan menggunakan data untuk mengarahkan
perubahan sekolah, yang sangat penting bagi keberhasilan sekolah dalam iklim
pendidikan yang meningkatkan akuntabilitas (Gurd, 2013).

Metodologi
Penelitian Tindakan Partisipatif (PAR) menggunakan survei, wawancara dan
kelompok fokus digunakan dalam penelitian ini, didukung oleh pendekatan studi
kasus (Sanders, 2016). Penelitian ini diinformasikan oleh epistemologi
konstruktivis, dimana para peneliti bekerja di semua tingkat organisasi sekolah
(kepemimpinan, staf pengajar dan staf pendukung) untuk membangun pemahaman
tentang budaya sekolah. PAR melibatkan peserta secara aktif terlibat dalam siklus
mengidentifikasi, bertindak dan mencerminkan untuk mengembangkan
‘pengetahuan praktis dalam mengejar tujuan manusia yang berharga’ (Reason dan
Bradbury, 2001: 4), dan dalam penelitian ini para peneliti mengembangkan
intervensi dan keseluruhan proyek dengan peserta. Di PAR, ada penekanan pada
suara siapa yang didengar dan bagaimana tindakan praktis dapat
diimplementasikan (James et al., 2008; Kemmis dan McTaggart, 2007; Stapleton,
2018). Implementasi temuan penelitian terjadi dalam pengaturan non-hierarki dan
biasanya rahasia dalam situasi tempat kerja, di mana peserta membuat keputusan
untuk mengaktifkan perubahan sosial melalui tindakan spesifik berdasarkan
pengetahuan mereka sendiri di samping bukti (James et al., 2008; MacDonald,
2012).

Hasil
Temuan kuantitatif dari survei SOHQ fase satu dan tiga diuraikan dalam Tabel 2.
Hanya delapan dari 11 skala yang mengembalikan skor reliabilitas (sebuah <.70)
yang memungkinkan analisis lebih lanjut dilakukan, sehingga tendensi sentral dan
ukuran efek hanya dihitung untuk skala ini. Kedelapan faktor ini tampaknya secara
konsisten berkontribusi pada pengembangan moral staf dan iklim organisasi
sekolah untuk sekolah studi kasus ini. Ada ukuran sampel kecil di kedua fase,
dengan sampel terdiri dari sekitar 40% staf sekolah di kedua fase. Sementara
tingkat partisipasi mungkin tampak relatif rendah, total populasi sekolah termasuk
staf dengan kontrak jangka pendek dan mereka yang tidak bekerja selama jam
sekolah (misalnya petugas kebersihan). Mengingat situasi pekerjaan mereka, staf
ini cenderung tidak melihat manfaat dari terlibat dalam proyek penelitian tentang
budaya sekolah.
2.2.2 Jurnal Pembanding
Literatur terbaru berfokus pada mengidentifikasi faktor-faktor yang
memfasilitasi atau menghambat implementasi inovasi dalam organisasi. Sikap
terhadap perubahan dan kepemimpinan transformasional dianggap sebagai penentu
penting keberhasilan implementasi. Penelitian ini menguji model multilevel
kepemimpinan transformasional dan sikap pemimpin terhadap inovasi yang
diterapkan sebagai prediktor sikap staf dan keberhasilan implementasi. Peserta
adalah 565 penyedia layanan (n=478) dan supervisor mereka (n=87) bekerja di
organisasi kesehatan mental yang saat ini menerapkan praktik berbasis bukti
(EBP). Hasil memberikan dukungan untuk hubungan positif antara kepemimpinan
transformasional dan sikap staf terhadap EBP, serta sikap staf terhadap EBP dan
keberhasilan implementasi. Selain itu, hasil mendukung hubungan tidak langsung
antara kepemimpinan transformasional dan keberhasilan implementasi melalui
sikap karyawan terhadap EBP. Hasilnya menunjukkan bahwa perilaku pemimpin
cenderung lebih penting untuk implementasi inovasi daripada sikap pemimpin.
Literatur tentang implementasi inovasi telah berusaha untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang memfasilitasi dan menghambat apakah inovasi berhasil
diterapkan dan dimanfaatkan oleh karyawan yang ditargetkan. Berbagai faktor
telah dipertimbangkan di seluruh tingkat organisasi, kelompok kerja, dan individu.
Misalnya, prediktor keberhasilan implementasi tingkat organisasi termasuk struktur
(Zaltman, Duncan, & Holbek, 1973), strategi (Nicholson, Rees, & Brooks-Rooney,
1990), sumber daya keuangan (Mohr, 1969), dan budaya organisasi (Damanpour ,
1991). Karakteristik kelompok kerja yang memprediksi adopsi inovasi termasuk
struktur tim (Nemeth & Wachtler, 1983), iklim tim (De Dreu & West, 2001), dan
karakteristik anggota tim (Paulus, 2000). Peran kepemimpinan telah menjadi
penekanan khusus dalam teori implementasi. Misalnya, Kerangka Kerja
Pelembagaan Praktik Berbasis Bukti Perilaku Kepemimpinan (Stetler, Ritchie,
RycroftMalone, & Charns, 2014) menggambarkan sifat dinamis dari berbagai
perilaku yang dapat diamati yang dapat diterapkan oleh para pemimpin di berbagai
tingkatan untuk meningkatkan keberhasilan penerapan praktik berbasis bukti.
(EBP), didefinisikan sebagai praktik inovatif yang mengintegrasikan bukti
penelitian terbaik dengan keahlian klinis dan nilai pasien (Institute of Medicine,
2001). Sebagai contoh lain, Aarons dan rekanrekannya telah menekankan
pentingnya pemimpin tingkat pertama dalam proses implementasi. Mereka
mengusulkan bahwa para pemimpin yang memberlakukan kepemimpinan
implementasi spesifik dan perilaku kepemimpinan transformasional meningkatkan
iklim yang kondusif untuk implementasi dan keberlanjutan (Aarons, Ehrhart,
Farahnak, & Sklar, 2014). Peran penting kepemimpinan untuk efektivitas
implementasi telah didukung oleh penelitian empiris juga (Aarons, Ehrhart, &
Farahnak, 2014; McFadden, Stock, & Gowen, 2015; Michaelis, Stegmaier, &
Sonntag, 2010; O'Reilly, Caldwell, Chatman, Lapiz, & Diri, 2010).
Peran Pemimpin dalam Sikap Karyawan Terhadap Perubahan Penelitian
tentang sikap terhadap perubahan sebagian besar berfokus pada pendapat karyawan
dan pemimpin tentang perubahan secara umum. Namun, ada juga contoh sikap
terhadap implementasi spesifik yang dinilai dalam beberapa konteks organisasi,
termasuk implementasi paket perencanaan sumber daya manufaktur (Klein, Conn,
& Sorra, 2001), restrukturisasi distrik sekolah (Oreg & Berson, 2011), mengubah
sistem informasi manajemen dalam sistem pendukung keputusan pekerja (Barki &
Huff, 1985), dan penerapan EBP dalam tim kesehatan mental (Aarons, 2004).
Penelitian ini menguji pengaruh sikap terhadap implementasi spesifik: sikap
terhadap adopsi dan penggunaan EBP dalam kesehatan mental. Secara khusus,
Kepemimpinan Transformasional dan Sikap Karyawan Terhadap Perubahan
Kepemimpinan transformasional adalah salah satu gaya kepemimpinan yang paling
banyak dipelajari (Avolio, Walumbwa, & Weber, 2009) dan telah diakui sebagai
gaya yang efektif untuk mengatasi ketegangan organisasi dan membantu kinerja
secara keseluruhan (Bass & Riggio, 2006). Secara khusus, literatur tentang
kepemimpinan transformasional telah menunjukkan efek positifnya pada sejumlah
hasil organisasi, termasuk peningkatan kinerja di manajerial (Hater & Bass, 1988;
Waldman, Bass, & Einstein, 2011), staf (Zohar, 2002), dan tim (Bass et al., 2003;
Howell & Avolio, 1993). Kepemimpinan transformasional juga dikaitkan dengan
peningkatan sikap staf, seperti kepuasan kerja (Podsakoff, MacKenzie, & Bommer,
1996; Walumbwa, Orwa, Wang, & Lawler, 2005) dan komitmen organisasi (Bycio,
Hackett, & Allen, 1995), Teori tentang kepemimpinan transformasional
menunjukkan bahwa jenis perilaku ini sangat relevan selama periode perubahan
organisasi seperti penerapan praktik inovatif (Bass, 1985; Bass & Avolio, 1999;
Bass & Riggio, 2006; Pawar & Eastman, 1997).
1.2. CRITIKAL JOURNAL REVIEW
2.3.1 Jurnal Utama

Abstrak Abstrak disajikan dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai


bahasa pertama yang ditulis dengan bahasa baku yang mudah
dipahami. Abstrak penulis mengemukakan tujuan penelitian
dengan jelas, metode penelitian yang digunakan, dan Hasil dari
penelitian tersebut. Abstrak disajikan dengan baik sesuai dengan
format penyajian Abstrak yang dilengkapi dengan kata kunci untuk
membantu pembaca memahami gambaran isi jurnal tersebut.
Pendahuluan Penyajian pendahuluan dengan memberikan gambaran latar
belakang alasan penulis melakukan penelitian, rumusan masalah
dari jurnal tersebut namun tidak secara langsung tetapi melalui
gambaran umum yang disajikan penulis. Pendahuluan disajikan
dengan baik. Dalam pendahuluan penulis menerangkan pengertian
dari kata-kata yang berhubungan dengan judul jurnal tersebut
dengan bahasa yang jelas. Misalnya menerangkan pengertian
menulis, metode Investigasi kelompok dan Argumentasi. Penulis
juga mengutip pendapat para ahli kemudian menyimpulkan dengan
bahasanya sendiri.
Kajian pustaka Kajian Pustaka dalam Jurnal ini tidak secara langsung di tulis
dengan nama “kajian Pustaka” namun melalui gambaran umum
yang di sajikan dalam Pendahuluan yaitu penjelasan pengertian
menulis argumentasi, pembelajaran koperatif dan metode
invetigasi.
Metode Penelitian Dalam penyajian metode penelitian, penulis mengemukakan
metode yang digunakannya dalam penelitian tersebut dilengkapi
penjelasan objek penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian dan
bentuk penelitian serta prosedur yang dilakukan penulis dalam
penelitian tersebut. penyajian metode penelitian sudah baik dan
menggunakan bahasa baku yang mudah dipahami.
Hasil dan Pembahasan Sebagai hasil dari ukuran sampel yang kecil dan pendekatan
studi kasus yang digunakan, hasilnya sangat kontekstual. Namun,
seperti yang ditekankan Hallinger (2018), konteks merupakan
faktor penting ketika menyelidiki kepemimpinan dan perubahan
sekolah. Peran kepemimpinan untuk mempengaruhi perubahan di
tiga faktor budaya sekolah (penilaian dan pengakuan, pengambilan
keputusan partisipatif dan pertumbuhan profesional) sangat
penting, dan kasus ini memberikan beberapa strategi bagi para
pemimpin lain yang ingin meningkatkan moral staf dan
mengembangkan kolegialitas melalui re -mempertimbangkan visi
bersama sekolah. Selain itu, studi kasus ini memberikan contoh
PAR untuk mengumpulkan bukti untuk pengembangan sekolah,
khususnya dalam memperluas konsultasi dengan staf ketika terjadi
perubahan yang mempengaruhi pekerjaan atau komunitas mereka,
dan dalam mengembangkan tim kepemimpinan yang mau
mendengarkan dan bertindak berdasarkan konsultasi staf. Metode
ini tampaknya memiliki implikasi positif bagi implementasi
perubahan di sekolah.
Kesimpulan Dalam kesimpulan, penulis menyajikan intisari dari hasil
penelitiannya. Penulisan kesimpulan dengan rapi dan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Penulis
juga menyertakan saran yang lengkap terkait hasil penelitian
tersebut.
Daftar Pustaka Penyajian daftar pustaka sudah berurut sesuai abjad dan dikutip
dari berbagai sumber yaitu buku, jurnal dan artikel dari internet
yang disertai dengan keterangan waktu pengunduhannya dan
penulisan formatnya sesuai urutan dalam penulisan daftar pustaka,
namun ada beberapa judul yang tidak ditebalkan atau di cetak
miring dan tidak ada tanda koma dalam penulisan nama
pengarang.

2.3.2 Jurnal pembanding

Abstrak Penyajian Abstrak dengan bahasa Inggris sebagai bahasa


pertama Abstrak. Abstrak yang disajikan memuat alasan penulis
melakukan penelitia, tujuan penelitian dan hasil penelitian serta
metode penelitian yang digunakan oleh penulis.
Pendahuluan Dalam penyajian pendahuluan ini kurang lengkap, penulis
hanya mengemukakan pentingnya menulis, rumusan masalah dari
penelitian tersebur dan menerangkan tujuan penelitian untuk
menjawab permasalahan yang diteliti tersebut dengan singkat.
Kajian pustaka Kajian Pustaka dalam Jurnal ini tidak secara langsung di tulis
dengan nama “Kajian Pustaka” namun melalui gambaran umum di
dalam metode penelitian. Seperti:
Konsep Argumentatif
Dalam menghadapi situasi di masyarakat untuk memecahkan
permasalahan sosial argumen merupakan hal yang penting. Kata
argumen berasal dari kata ―argue‖ dalam bahasa Inggris yang
maknanya sama dengan menunjukkan sesuatu disertai bukti-bukti
untuk memengaruhi orang lain. Pesan yang ingin disampaikan
seseorang disertai bukti bertujuan mendukung pendapat utama
yang diajukan. Dasar empiris seseorang dalam menghasilkan
sebuah karya ilmiah adalah berupa bukti-bukti atau contoh-contoh.
Seharusnya, penulisan kajian pustaka ditulis terpisah dari metode
penelitian dan memiliki nama sendiri “Kajian Pustaka” sehingga
pembaca tidak sulit menemukan kajian pustaka dari Jurnal ini.
Metode Penelitian Dalam metode penelitian penulis mengemukakan metode yang
digunakannya dalam penelitian tersebut. penulisan metode
penelitian dilengkapi dengan peta konsep untuk mempermudah
pembaca memahami metode yang digunakan penulis.
Hasil dan Pembahasan Seperti hal nya kajian pustaka, Hasil dan pembahasan jurnal ini
juga tidak disajikan terpisah dengan nama “Hasil dan Pembahsan”
tetapi digabung dengan metode penelitian. Penulis melengkapi
melengkapi hasil dan pembahasan dengan grafik namun sulit
mengetahui hasil dan pembahasan dimulai darimana karena
penggabungan dengan metode penelitian tersebut.
Seharusnya penulisan Hasil dan Pembahasan ditulis terpisah
dengan nama “Hasil dan Pembahasan” tidak digabung dengan yang
lain. untuk mempermudah pembaca memahami maksud yang
disampaikan penulis.
Kesimpulan Penulis menyajikan kesimpulan dari hasil penelitiannya dengan
singkat dan jelas serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Kesimpulan ini menjawab permasalahan dalam penelitian yang
telah disajikan dalam pendahuluan.
Daftar Pustaka Daftar pustaka ditulis dengan rapi sesuai abjad dan mengikuti
format penulisan. Penulis menyajikan daftar pusataka dari berbagai
sumber yaitu buku, jurnal dan artikel dari internet yang disertai
dengan keterangan waktu pengunduhannya.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


2.3.1 Jurnal Utama

Kelebihan Kekurangan
Penulisan judul mudah dipahami dan Penjelasan pendahuluan terlalu banyak.
dimengerti, tidak berbelit-belit dan Sebaiknya langsung ditulis singkat tetapi
menggunakan makna yang jelas terperinci.
Abstrak disajikan dengan dua bahasa yaitu Kajian Pustaka dalam Jurnal ini tidak
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang secara langsung di tulis dengan nama
dicetak miring. Penulisan Abstrak sudah “Kajian Pustaka”
rapi dan ditulis dengan jelas.
Pendahuluan ditulis dengan jelas Terdapat penulisan kata yang salah, seperti
menerangkan latar belakang penulis pada halaman 8 kata “menge-jakan “
melakukan penelitian, rumusan masalah Seharusnya ditulis langsung yaitu
melalui gambaran umum. mengerjakan.
Disertai dengan saran yang lengkap Ada beberapa judul yang tidak ditebalkan
atau di cetak miring dan tidak ada tanda
koma dalam penulisan nama pengarang

2.3.2 Jurnal Pembanding

Kelebihan Kekurangan
Metode penelitian dilengkapi dengan Kesalahan dalam penulisan Judul jurnal
peta konsep. yaitu tidak adanya spasi dan ada beberapa
kata yang tidak memakai huruf kapital.
Seharusnya:
Peningkatan kemampuan Menulis teks
argumentatif yang poheren pada tulisan
Mahasiswa STIBA Saraswati Denpasar
Penulis menyajikan kesimpulan dari Kajian Pustaka dalam Jurnal ini tidak
hasil penelitiannya dengan singkat dan secara langsung di tulis dengan nama
jelas serta menggunakan bahasa yang “Kajian Pustaka” namun melalui
mudah dipahami gambaran umum di dalam metode
penelitian
Daftar pustaka ditulis dengan rapi sesuai Tidak menyajikan Hasil dan
abjad dan mengikuti format penulisan. Pembahasan secara langsung dengan nama
Penulis menyajikan daftar pusataka dari ”Hasil dan Pembahasan” serta tidak
berbagai sumber yaitu buku, jurnal dan menyajikan saran
artikel dari internet yang disertai dengan
keterangan waktu pengunduhannya

BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan
PAR adalah proses siklus yang dapat mencakup beberapa siklus untuk
mengidentifikasi masalah, menindaklanjutinya, dan merefleksikan hasilnya. Studi
kasus ini menunjukkan manfaat menggunakan langkah-langkah berbasis bukti
untuk mengubah praktik kepemimpinan sekolah. Sementara penggunaan data telah
menyebabkan peningkatan beban administrasi di sekolah (De Nobile et al., 2013;
Timms et al., 2007) penelitian ini menunjukkan efek positif dari keterlibatan dalam
PAR untuk memfasilitasi perubahan budaya sekolah dalam waktu 12 bulan.
periode intervensi, dengan data memberikan dorongan untuk refleksi. Sementara
studi kasus ini terjadi dalam waktu yang relatif singkat, perubahan substansial
dilaporkan oleh staf sekolah dan didukung oleh ukuran efek yang signifikan dari
data kuantitatif. Staf sekolah percaya bahwa kepemimpinan sekolah bermaksud
untuk mempertahankan proses yang dimulai selama penelitian, dan ini merupakan
temuan positif terkait dengan tujuan pelaksanaan penelitian dari penelitian. Aksi
kelompok pimpinan pada fokus yang ditentukan oleh staf sekolah yang menghadiri
lokakarya tahap dua terlihat dalam data; daripada pendekatan 'top-down', mereka
bertindak atas arahan staf sekolah yang beragam yang memeriksa data fase satu.
Dalam hal ini, staf kepemimpinan secara aktif mendengarkan staf mereka dan
membiarkan data mengarahkan studi daripada agenda bersaing lainnya. Inklusivitas
staf dalam penelitian ini mungkin menjadi faktor yang berkontribusi terhadap
perubahan positif, karena ada kepemilikan bersama atas penelitian dan peluang
untuk kolaborasi yang signifikan oleh staf sekolah. Studi kasus ini menambah
kerangka kerja tentang peran kepemimpinan dalam membangun kembali budaya
sekolah dan mendukung kesejahteraan staf.
Artikel ini menguji model bertingkat tentang bagaimana variabel kepemimpinan
dan sikap memfasilitasi keberhasilan penerapan praktik dalam organisasi. Temuan
ini berkontribusi pada literatur dengan memberikan dukungan empiris pada
hubungan tidak langsung antara kepemimpinan transformasional dan keberhasilan
implementasi melalui sikap karyawan terhadap perubahan yang diterapkan.
Temuan ini menunjukkan bahwa karyawan dengan sikap positif terhadap
perubahan lebih mungkin untuk berhasil menerapkan perubahan dalam pekerjaan
mereka dan bahwa sikap dapat ditingkatkan dengan mengembangkan perilaku
kepemimpinan transformasional.
Dalam penyajian, penyusunan tulisan dan metode yang digunakan yang digunakan
oleh penulis dalam jurnal utama dikategorikan baik, namun juga memiliki
kekurangan yang perlu di revisi yaitu penyajian kajian pustaka secara langsung
dan penulisan judul dalam daftar pustaka yang harus ditebalkan atau dicetak
miring. Penyusun berharap jika jurnal pembanding dilakukan revisi ulang yaitu
memperhatikan tatacara penulisan seperti judul yang harus menggunakan spasi dan
huruf kapital, Menyajikan kajian pustaka, hasil dan pembahasan secara terpisah
dan langsung dan melengkapi jurnal dengan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Morris, Julia E. Lummis. Geoffrey W. dkk (2020). The Role of leadership in establishing a
positive staff culture in secondary school. Jurnal Educational Management & Leadership
2020, Vol. 48(1).

Farahnak, Lauren R. Ehrhart, Mark G. dkk (2020). The Influence of Transformational


Leadership and Leader Attitudes and Implementation Succsess. Journal of Leadership &
Organizational Studies, Vol. 27(1).

Anda mungkin juga menyukai