Laporan Praktikum Iritabilitas
Laporan Praktikum Iritabilitas
Disusun oleh :
AMAD YUSUF
MUHAMMAD ANWAR
AGUNG WINATA
ROBBI ROMANSYAH NASUTION
GANDA HADI LUPITA
MUHAMMAD HAMDI
ROY APRIANTO
PROGRAM
STUDI
BUDIDAYA PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT POLITEKNIK
CITRA WIDYA EDUKASI
BEKASI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Putri malu atau Mimosa Pudica adalah perdu pendek anggota suku potong-
potongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat
menuju “layu” dengan sendrinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota
potong-potongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat
daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa
menit keadaannnya akan pulih seperti semula.
Putri malu termasuk tanaman berduri yang tergolong dalam tanaman berbiji
tertutup (angiospermae) (Inayati, 2015). Mimosa Pudica Linn berasal dari kata
mimic yang memiliki arti daun yang sensitif dan pudica yang bermakna malu,
menyusut, dan mengundurkan diri (Abirami et al ,2014). Tanaman putri malu juga
termasuk spesies asli dari Ameriksa Serikat dan Amerika Tengah, namun saat ini
tanaman tersebut dikategorikan sebagai tanaman pantropikal (Namita et al., 2012)
1.2 Tujuan
Gerak yang disebabkan karena rangsangan dari luar. Gerak ini dapat
dibedakan menjadi :
Tropisme
Nasti
3.1. Hasil
3d 12 m
Pangkal Pena - Semua menguncup.
batang
Tidak menguncup
Bantang Pena - hanya satu atau dua 3 d 10 m
seluruhnya daun saja.
Putri Malu Daun Muda
Semua 4d 12 m
Jarum - menguncup
Pangkal
batang
Tidaak 3d 7m
Jarum - menguncup
Batang semua hanya
seluruhnya satu atau dua
daun saja
3.2. Pembahasan
Putri malu atau dalam bahasa ilmiah Mimosa pudica adalah merupakan
tumbuhan asli Amerika yang telah tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Bunganya cerah dan warnanya merah muda. Termasuk anggota suku polong-
polongan, berbunga sejak bulan Juni sampai Agustus. Tumbuhan ini bereaksi
terhadap sentuhan dan keadaan gelap dengan menguncupkan daunnya,
menunduk dan terkulai.
Tumbuhan ini mempunyai ke khasan tersendiri yakni daunnya menutup
dengan sendirinya saat disentuh dan membuka kembali setelah beberapa
lama. Tanaman berduri ini termasuk dalam klasifikasi tanaman berbiji
tertutup (angios sperma) dan terdapat pada kelompok tumbuhan berkeping
dua atau dikotil. Tumbuhan berdaun majemuk menyirip dan daun bertepi rata
ini memiliki letak daun yang behadapan serta termasuk dalam suku polong-
polongan. Mekanisme mengatupnya daun putri malu (Mimosa pudika)
sebagai suatu contoh bahwa tumbuhan mampu menanggapi adanya suatu
rangsang (stimulus) dapat dijelaskan melalui konsep turgor, yaitu terjadinya
perubahan tegangan dinding sel karena akumulasi air.
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa waktu yang diperlukan putri
malu untuk menutup lebih cepat dari waktu yang diperlukan untuk membuka
kembali. Waktu untuk bereaksi terhadap berbagai perlakuan juga berbeda-
beda, reaksi terhadap sentuhan lebih cepat dibandingkan reaksi terhadap
perlakuan lainnya. Reaksi terhadap perubahan suhu di sekitar tumbuhan putri
malu juga membutuhkan waktu yang lebih lama.
Tanaman yang berasal dari padang rumput Amerika Selatan ini ketika di
beri rangsang berupa sentuhan akan memperlihatkan dua macam gerak nasti.
Salah satunya disebut haptonasti, merupakan reaksi terhadap sentuhan. Yang
satunya disebut fotonasti, reaksi terhadap cahaya. Kedua reaksi itu terjadi
pembengkakan yang disebut bantal daun, pada pangkal tangkai dan pada titik
lekat daun-daun kecilnya. Pada sentuhan paling ringan pun, pembengkakan
itu mengosongkan air simpanannya sehingga daun atau tangkai terkulai.
Ketika putri malu di sentuh maka se-sel motornya yang berisi cairan di bantal
daun membocorkan air kedalam ruang antar sel. Hilangnya tekanan air
menyebabkan daun kecil menguncup dan terkulai layu. Semua ini hanya
terjadi beberapa detik saja. Namun, pulihnya tumbuhan itu ke keadaan aslinya
dapat memakan waktu lama. Tumbuhan putri malu begitu peka sehingga
pernah dianggap mempunyai susunan syaraf mirip binatang.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan