Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah  SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW.
            Dalam penyusunan Tugas ini tentunya tidak lepas dari dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing yang telah
membimbing dalam penyelesaian tugas ini.
            Penulis sadar bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca demi perbaikan tugas ini di masa yang akan datang. Penulis
juga berharap tugas ini dapat berguna bagi pembaca.

Cimahi, April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................

DARTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................

B. Tujuan

C. Rumusan Masalah

D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Komponen Proses Terjadinya Penyakit Menular Antraks

B. Komponen Proses Terjadinya Penyakit Menular PES

C. Komponen Proses Terjadinya Penyakit Menular Rabies

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit antraks merupakan salah satu penyakit zoonosa yang
disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yaitu bakteri berbentuk batang
(basil) dengan ujung siku-siku bersifat Gram positif. Secara in vitro, basil
berbentuk rantai namun secara in vivo berbentuk tunggal atau
berpasangan. Bila tardedah di udara, kuman antraks dapat membentuk
spora yang tahan hidup puluhan tahun di tanah. Apabila suhu rendah,
maka basil antraks akan membentuk spora secara perlahan-lahan (Akoso,
1996; Anonim, 2010). Penyakit antraks dapat menyerang hewan berdarah
panas dan manusia. Hewan herbivora sangat rentan terhadap penyakit
antraks, sedangkan karnivora, burung dan reptil lebih tahan terhadap
penyakit ini. Infeksi biasanya akut pada ternak yang mengakibatkan
kematian dalam waktu satu sampai tiga hari (Kusbiyanto dkk., 2012).
Penyakit pes terdapat pada hewan rodent dan dapat menularkan
ke manusia melalui gigitan pinjal. Penyakit ini merupakan penyakit yang
terdaftar dalam karantina nasional, dan masih merupakan masalah
kesehatan yang dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau
wabah, sehingga penyakit pes di Indonesia termasuk penyakit yang
dicantumkan dalam Undang-undang Karantina dan Epidemi (Undang-
undang RI. No. 2 Tahun 1962) karena dapat menimbulkan wabah yang
berbahaya. Pertama kali wabah penyakit pes menyerang Eropa,
kemudian India dan sampai ke Indonesia pada tahun 1910 (Depkes
RI,1998). Penyakit pes sampai saat ini masih terdapat di Indonesia pada
manusia (secara serologis), sampai saat ini di Indonesia khususnya di
Pulau Jawa masih terdapat 3 daerah yang masih aktif, yaitu di Kecamatan
Selo dan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, di Kecamatan Tosari dan
Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur dan di Kecamatan Cangkringan,
Sleman. Penyakit pes (sampar) masuk ke Indonesia pertama kali melalui
pelabuhan Surabaya, pada tahun 1910. Penyakit tersebut ke Indonesia
dibawa oleh tikus yang ditubuhnya ada pinjal dari pelabuhan Rangoon.
Tikus - tikus berada di dalam kapal yang mengangkut beras kebutuhan
buruh perkebunan milik Belanda dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya. Pada tahun 1910 – 1960 2 terdapat 245.375 orang
meninggal dunia yang disebabkan oleh penyakit Pes, dari total kasus
tersebut 17,6% terjadi di Jawa Timur; 51,5% di Jawa Tengah dan 30,9%
di Jawa Barat. Angka kematian yang tertinggi terjadi pada tahun 1934
yakni 23.275 orang meninggal dunia (Depkes RI, 1998). Merebaknya
berbagai penyakit menular yang terjadi di Indonesia sebagian besar
ditimbulkan oleh kurangnya perhatian pada perbaikan kesehatan
lingkungan.

Rabies merupakan suatu penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan


berdarah panas yang ditularkan kepada manusia dan menyerang susunan
saraf pusat. Penyakit ini mendapat perhatian dunia akibat kefatalannya
yang sangat tinggi (hampir 100%). Pada zaman kerajaan Raja Hammurabi
(2300 SM) telah disebutkan sebelumnya bahwa rabies merupakan
penyakit yang sangat penting sehingga dituliskan di dalam sebuah
prasasti pada masa kerajaan tersebut. Pada masa itu, setiap orang
diwajibkan untuk memelihara anjingnya dengan baik dan apabila
ditemukan ada anjing yang gila serta menggigit manusia hingga
menimbulkan kematian, maka sang pemilik anjing akan dikenakan denda
dengan jumlah yang telah ditetapkan oleh pihak kerajaan. (1, 2) Penyakit
rabies tersebar di seluruh dunia dengan kasus dan spesifikasi vektor
penular yang berbeda-beda. Terdapat beberapa kota di Amerika Serikat
yang dinyatakan bebas dari rabies, akan tetapi sebagian besar negara
bagian melaporkan kasus rabies pada binatang. Vektor utama di Amerika
Utara adalah rubah, raccoon, dan kelelawar. Rubah juga menjadi vektor
utama di Eropa, sementara di Afrika dan Asia yang menjadi vektor utama
adalah anjing. Kasus rabies pada hewan di Indonesia pertama kali
dilaporkan pada tahun 1889 sedangkan kasus pada manusia dilaporkan
pada tahun 1894 oleh E.V.de Han.

B. Tujuan

1). Untuk mengetahui pengertian dari penyakit antraks, pes, rabies

2). Untuk mengetahui penyebab penyakit dari antraks, pes, rabies

3). Untuk mengetahui diagnosis dari penyakit antraks, pes, rabies

4). Untuk mengetahui komponen terjadinya penyakit dari antraks, pes,

rabies

5). Untuk mengetahui pengobatakn penyakit dari antaks, pes, rabies

6). Untuk mengetahui masa inkubasi penyakit dari antraks, pes, rabies

C. Rumusan Masalah

1). Mengetahui pengertian dari penyakit antraks, pes, rabies

2). Mengetahui penyebab dari penyakit antraks, pes, rabies

3). Mengetahui diagnosis dari penyakit antraks, pes, rabies

4). Mengetahui komponen terjadinya penyakit antraks, pes, rabies

5). Mengetahui pengobatan penyakit dari antraks, pes, rabies

6). Mengetahui masa inkubasi penyakit antraks, pes, rabies


D. Manfaat

Manfaat tugas ini mahasiswa lebih mengetahui dan mengerti tentang


penyakit antraks, pes, dan rabies.

Anda mungkin juga menyukai