FENOMENA SOSIAL
“MENGANTRI”
Dosen Pengampu :
LUKMAN HAKIM , S.Psi., M.Psi., Psikolog
Disusun Oleh :
APRILIA DHIAZ KURNIANTI
(20090000205)
D.
Panduan Observasi
Nama Kegiatan : budaya mengantri
Subyek yang Terlibat : orang-orang yang berada pada antrian
Frekuensi : dua kali
Waktu : pengamatan 1 : 17.00 antrian kurang lebih 30 menit
E. Hasil Pencatatan
Tempat 1 :
Antrian tempat makan
Pukul : 17. 15 (mengantri kurang lebih 30 menit)
Karena saya pergi ke tempat makan bertepatan dengan jam buka puasa, jadi harus menunggu terlebih
dahulu biasanya jika tidak saat jam buka puasa antrian normal. Banyak orang yang mengeluh karena
antrian panjang dan mereka belum membatalkan puasanya. Kebetulan saya tidak sedang menjalankan
puasa jadi tidak terlalu berpengaruh untuk saya. Ada sekitar 10 orang yang mengantri dan beberapa
orang memutuskan untuk meninggalkan barisan antrian. Pelayanan cukup baik jadi tidak rugi untuk
menunggu lama.
Tempat 2 :
Antrian kamar mandi pusat perbelanjaan
Pukul : 16.50 (mengantri kurang lebih 15 menit)
Antrian cukup panjang sekitar 12 orang, kamar mandi yang tersedia hanya 4 bilik. Antrian ini sangat
panjang sampai keluar kamar mandi perempuan. Menurut saya banyaknya antrian karena pada saat
perjalanan menuju tempat perbelanjaan ini hujan turun deras, mereka ingin membersihkan dulu
sebelum melanjutkan jalan-jalannya. Beberapa orang yang tidak sabar mereka meninggalkan antrian
yang panjang itu. Sebenarnya setiap lantai memiliki kamar mandinya biasanya antriannya tidak sampai
sepanjang ini. Hal tersebut tidak hanya pada antrian kamar mandi perempuan tapi pada kamar mandi
laki-laki juga tetapi tidak sepanjang kamar mandi peremupuan.
F. Kesimpulan Hasil
Teori antrian adalah teori model yang menyangkut studi matematis dari antrianantrian atau baris-baris
penungguan. Formasi baris-baris penungguan merupakan sesuatu yang biasa terjadi apabila kebutuhan
akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelengarakan pelayanan tersebut.
Fenomena menunggu merupakan hasil dari keacakan dalam operasional pelayanan fasilitas. Secara
umum, kedatangan konsumen dan waktu pelayanan tidak diketahui untuk waktu selanjutnya.
Sebaliknya fasilitas operasional dapat diatur sehingga dapat mengurangi antrian (Taha, 1997).Elemen
dasar yang terlibat pada situasi antrian adalah pelanggan (customer) dan pelayan (server). Sistem
antrian mencakup pelanggan yang datang dengan laju konstan atau bervariasi untuk mendapatkan
pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan (server) masih sibuk, mendapatkan
pelayanan dan kemudian meninggalkan sistem setelah dilayani. Contoh-contoh antrian panjang sering
terjadi di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, di airport saat para calon
penumpang melakukan check-in, di supermarket saat para pembeli antri untuk melakukan pembayaran,
dan masih banyak contoh lainnya. Masalah antrian jika tidak dikelola dengan baik, maka akan
menyebabkan kebosanan, kelelahan dan ketidakpuasan konsumen.
Dalam teori queue culture, seseorang harus bersedia menekan egonya agar tercipta ketertiban ideal saat
mengantri, meski tidak ada pihak yang berwenang untuk mengawasi. Menurut David H. Maister
(2005), dalam sistem mengantri dikenal istilah FIFO atau singkatan dari first in, first out (siapa yang
datang pertama, maka dia yang terlebih dahulu dilayani). Hal ini sesuai dengan aturan norma yang
berlaku di banyak negara. Maka siapa pun yang datang belakangan, harus rela untuk dilayani lebih
lama. Meski demikian, pada situasi darurat, seperti di rumah sakit, orang yang datang belakangan boleh
saja memotong antrian dikarenakan kondisi kritis, hendak melahirkan atau kecelakaan. Dengan kata
lain, secara normatif orang-orang yang (beralasan) sibuk, waktunya sempit atau sedang terburu-buru
tidak memiliki hak untuk memotong antrian. Jika memang ingin dilayani cepat, maka harus datang
duluan. Ini merupakan konsekuensi logis dalam disiplin waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Wresni Anggraini 1, H. (2019). Teori antrian adalah teori model yang menyangkut studi matematis
dari antrian- antrian atau baris-baris penungguan . Formasi baris-baris penungguan merupakan
sesuatu yang biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang
tersedi. 433–439. http://hdl.handle.net/11617/4529
AlgoritmaTechnicalBlog.(2020, 27 April). Pengenalan Teori Antrian. Diakses pada 6 Mei 2022, dari
https://algotech.netlify.app/blog/pengenalan-teori-antrian/#:~:text=Antrian%20adalah%20aktivitas
%20dengan%20beberapa,tahun%201909%20oleh%20A.K%20Erlang.
Husnan, S. (1982). Teori Antrian. In Husnan, Suad (Vol. 2, Issue 3, pp. 277–287).
https://repository.unikom.ac.id
Lampiran