Anda di halaman 1dari 1

RESUME

MATERI PELAJARAN : LEADERSHIP MANAGEMENT TRAINING (LMT)


PROGRAM : SPE 1
BATCH : 9
HARI / TANGGAL : KAMIS / 21 OKTOBER 2021
NIP / NAMA PESERTA : 8610065ICP / IRFAN ARIFIANSYAH

Pandemi COVID-19 telah meningkatkan kecemasan banyak para pelaku usaha sehingga
membutuhkan kemampuan kepemimpinan dan perencanaan strategi yang berbeda, terutama terkait
manajemen krisis dan perencanaan pemulihan bencana. Ini penting untuk dilakukan mengingat bahwa
kondisi saat ini menimbulkan sesuatu yang baru (novelty), pergolakan (turbulance), ketidakpastian
(uncertainty), dan ambiguitas (ambiguity).

Adanya kesadaran akan kekuatan yang diwakili dalam model dan strategi diatas diharapkan dapat
mengurangi kerugian yang mungkin ditimbulkan ke depan. Hal yang menarik adalah, meskipun pandemi
COVID-19 dapat mewakili bahaya, namun ini juga dapat mewakili peluang yang ada. Jadi, ini adalah
saatnya untuk mengubah pola pikir yang ada dan melakukan pergeseran paradigma kepemimpinan dalam
organisasi secara keseluruhan.

Dalam konteks masa depan yang saat ini sulit diprediksi, maka perlu untuk mempersiapkan
keterampilan kepemimpinan yang diperlukan. Seorang pemimpin diharapkan dapat mempengaruhi orang
lain sehingga mereka mau berusaha dengan suka rela dan bersemangat untuk mencapai tujuan organisasi
atau sistem perusahaan. Idealnya seseorang (karyawan) seharusnya didorong untuk berkembang, tidak hanya
mau bekerja, tetapi juga mau bekerja dengan bersemangat dan penuh keyakinan. Peran pemimpin adalah
membantu mereka untuk mencapai tujuannya sehingga dapat memberikan unjuk kerja (performance)
dengan maksimal. Oleh karena itu, kepemimpinn merupakan proses yang berlangsung antara pemimpin dan
pengikutnya. Inilah yang kemudian membuat mengapa Sebagian pemimpian ada yang efektif dan banyak
juga yang tidak. Ada beberapa hal yang mendasarinya, seperti karakteristik pribadi serta teori sifat
kepemimpinan itu sendiri. Esensi kepemimpinan ini pada dasarnya adalah untuk membantu orang lain agar
menampilkan segala potensi terbaiknya demi kepentingan organisasi (perusahaan). Namun karena
karakteristik tiap karyawan (bawahan) berbeda antara satu dengan lainnya, maka perlu adanya berbagai gaya
yang penting untuk diterapkan. Hal ini disebabkan karena banyak bukti yang telah menunjukkan adanya
hubungan yang jelas antara suasana hati seseorang dan berbagai aspek kinerjanya, seperti kemampuan
analisa, kreativitas, pengambilan keputusan, dan beberapa hal lainnya.

Anda mungkin juga menyukai