Anda di halaman 1dari 2

RAWAT BERSAMA DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN UTAMA

DENGAN DOKTER SPESIALIS ANAK DI RUANG RAWAT ANAK

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:

1/2
RSUD Dr. (H.C.) Ir. SOEKARNO

DITETAPKAN
HIPONATREMIA Tanggal terbit : Plt.DIREKTUR RSUD Dr. (H.C.) Ir. SOEKARNO
PROV. KEP. BANGKA BELITUNG

dr.BAHRUN SIREGAR SUTRISNO.,M.Kes


NIP. 19640602 200212 1 005

PENGERTIAN Hiponatremia adalah kadar natriun <135 mmol/L.


Etiologi :
- Hiponatremia hipovolemia : penggunaan diuretik, defisiensi
aldosteron, disfungsi tubular ginjal, muntah.
- Hiponatremia hipervolemia : gagal jantung kongestif,
sirosis, nefrosis.
- Hiponatremia euvolemia : SIADH, polidipsi, psikogenik,
hipotiroidisme, pemberian cairan yang tidak sesuai.
Manifestasi Klinis : Disorientasi, penurunan kesadaran, iritabel,
kejang, letargi, mual, muntah, kelumpuhan dan henti nafas.

TUJUAN Sebagai panduan tatalaksana hiponatremia terhadap pasien anak


di RRA.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
KEBIJAKAN
tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak pada BAB I
tentang Peningkatan Kesehatan, Penyembuhan dan
Pemulihan Penyakit secara menyeluruh, terpadu &
berkesinambungan, Pasal 2 dan 3.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Anak
bagian kesatu tentang Pelayanan Kesehatan Anak,
Ketersediaan Sumber Daya Kesehatan, Sarana, Prasarana &
Rencana Kebutuhan secara berjenjang, pasal 4 dan 5.

PROSEDUR - Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital pasien dan


menanyakan umur pasien serta mencatatnya dalam status.

- Dokter melakukan amanesa, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang terhadap pasien dan keluarga terkait
keluhan yang dirasakan.
RAWAT BERSAMA DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN UTAMA
DENGAN DOKTER SPESIALIS ANAK DI RUANG RAWAT ANAK

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:

2/2
RSUD Dr. (H.C.) Ir. SOEKARNO

- Pada hiponatremia hipovolemik (dehidrasi hiponatremik)


TATALAKSANA dikoreksi dengan rumus :

Defisit Na = (Na dikehendaki – Na terukur) x BB


x 0,6
Separuhnya diberikan 8 jam pertama dan sisanya 16 jam
berikutnya. Selain itu diberikan terapi cairan untuk
mengganti defisit cairan (dehidrasi). Biasanya cukup
dengan cairan yang mengandung 5% dekstrosa dan 0,45%
NaCl.

- Hiponatremia hipervolemia : biasanya tidak berat dan membaik


bila penyakit utamanya diobati.
- Hiponatremia euvonatremia : retriksi asupan free water, loop
diuretik, dan mengganti volume intravaskular dengan salin
normal.
- Kejang atau koma : Salin hipertonik 3% dosisi 1,5-2,5 mmol/kg
- Peningkatan serum Na dibatasi 8-12 mmol/L dalam 24 jam
peratama
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Anak

DAFTAR PUSTAKA Pedoman Pelayanan Medis IDAI Edisi II 2011


Buku Ajar Nefrologi Anak Edisi 2. Jakarta:2002

Anda mungkin juga menyukai