Anda di halaman 1dari 11

TUGAS STASE PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)

PEMANTAUAN TERAPI OBAT


PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
BANGSAL RAUDAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

DisusunOleh:
Kelompok E
Aulia Azizah (UII 18811213)

Pembimbing: Nurul Latifah, S.Farm., Apt.

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PERIODE OKTOBER – NOVEMBER
2019
A. Kasus
Pasien Tn. S (65 tahun) datang ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
melalui UGD atas rujukan dari RS Ludira dan kemudian dirawat inap di bangsal
Raudhah pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 22.55 WIB. Pasien datang dengan keluhan
sudah 1 minggu mengalami mual muntah dan merasakan nyeri pada ulu hati serta badan
terasa lemas. Alasan pasien di rujuk ke RS PKU karena pasien mengalami gangguan
fungsi ginjal dan perlu dilakukan hemodialisa. Riwayat pemberian obat di RS
sebelumnya yaitu Omeprazole, Inj Ondansetron 1 x 1 dan Furosemide 1 kapsul.

Pemeriksaan (11 Oktober 2019) di UGD

TD 181/89 mmHg

RR 18 X /menit

SpO2 100%

T 36o C
Denyut
84X / menit
Jantung
Terapi masuk tanggal 11 Oktober 2019 di UGD :
- Infus NS 500cc
Pasien masuk ke bangsal Raudhah dengan kondisi klinis sebagai berikut:
Kondisi klinis pasien

Tanggal
Jenis
Pemeriksaan Satuan 11/10/2019 12/10/2019

Tekanan Darah mmHg 180/70 181/89


RR /menit 18 X -
HR /menit 102 X -
Suhu o
C 36 37
Hematokrit % 19 -
Neutrofil % 78 -
Limfosit % 15 -
Hemoglobin g/dL 6,4 -
Diagnosa Medis :

- Vomiting Propius dengan dehidrasi ringan sedang


- Anemia pada pasien CKD
Terapi masuk tanggal 12 Oktober 2019 di bangsal Raudhah :
1. Infus Ringer Laktat
2. Inj. Ondansetron 2 x 4 mg
3. Inj. Pantoprazole 1 x 40 mg
4. Tab. Parasetamol 3 x 500 mg
5. Tab. Asam Folat 2 x 1 mg
6. Cefixime caps. 2 x 1

A. Pharmacist’s Pasien Data Base


1. Identitas Pasien Identitas
Pasien
Nama Pasien Tn. S (L) Ruang/ no bed Raudhah / E2

No. RM 738193 Tanggal Masuk 11 Oktober 2019

Umur 65 tahun Tanggal Keluar

2. Subyektif Kondisi
Pasien

Keluhan utama :
Nyeri ulu hati, mual, muntah dan lemas.
Diagnosa : Vomiting Propius dengan dehidrasi ringan sedang, Anemia pada pasien
CKD

Riwayat Penyakit :
Hiperurisemia
Riwayat penyakit keluarga :
-
Riwayat pengobatan pasien (termasuk patient’s own drug) :
Allopurinol, promag, sucralfat syrup, omeprazole, furosemide
Riwayat alergi obat/makanan :
-
Perkembangan Kondisi Pasien

Tanggal Perkembangan Kondisi Pasien Intervensi


• Pasien mengeluhkan nyeri, • Rencana terapi :
mual muntah, pusing Parasetamol 3 x 500 mg
• Kes = CM Asam Folat 2 x 1 mg
• C = Reg, bising – Cefixime 2 x 1 mg
• Atd = Bu +, NT + Inj. Ondansetron 2 x 4 mg
12/10/201
• Ext Akral hangat Inj Pantoprazole 1 x 40 mg
9
• obs Vomitus propius dengan Motivasi HD
05.30
dehidrasi ringan sedang Rencana HD 3 jam dengan
• Anemia pada pasien susp CKD bicarbonat hepari standar ditarik 1,5
• HT Urgensi L dengan femoralis
• cek urin rutin
• Renc USG abd upper lower
• Pasien merasakan lemes, mual, • Lanjutkan renpra
nyeri perut bila ditekan
12/10/201 • TD 162/75 mmHg
9 • S 37 oC
07.00 • Nyeri akut

• Pasien mengatakan masih mual • Manajemen nyeri


dan muntah, nyeri ulu hati • Kontrol nyeri
skala 2
• Kes : Cm
12/10/201 • Pasang infus RL
9 • ADL dibantu
09.00 • Tampak menahan sakit
• TD 162/75 mmHg
• S 36 oC
• Nausea
• Nyeri
12/10/201 • Pasien mengatakan masih mual • Lanjutkan intervensi
9 dan muntah, nyeri ulu hati
16.00 skala 2
• KU : cukup, CM
• Terpasang infus RL
• ADL dibantu sebagian
• TD 167/76 mmHg
• Menahan sakit
• Nyeri akut
• Nausea
• Pasien mengatakan masih nyeri • Lanjutkan intervensi
pada ulu hati dan mual
• KU : cukup, CM
• Terpasang infus RL
13/10/201
• ADL dibantu sebagian
9
• TD 145/75 mmHg
07.00
• S 36,9 oC
• N 78x/menit
• Nausea
• Nyeri teratasi sebagian
• Pasien mengatakan masih mual • Lanjutkan intervensi
namun nyeri ulu hati sudah
berkurang, pusing juga sudah
berkurang
13/10/201 • KU : cukup, CM
9 • TD 143/75 mmHg
14.00 • Ureum 133
• Kreatinin 6,9
• HB 7,5
• Nausea
• Nyeri teratasi
• Pasien mengatakan masih
mual namun nyeri ulu hati Lanjutkan intervensi
13/10/201 sudah berkurang, pusing juga
9 sudah berkurang
21.00 • TD 110/64
• N 57x/menit
• RR 18x/men
• Pasien mengatakan mual Lanjutkan intervensi
berkurang, nyeri ulu hati dan
14/10/19 pusing berkurang
08.00

• Sakit perut Kontrol


• CKD stg V susp GMC HD ulang hari ini
14/10/19

14/10/19 • Pasien mengatakan mual sudah Lanjutkan intervensi


berkurang, pusing sudah
berkurang
16.00 • Kes CM
• Nyeri akut
• Nausea
• Pasien mengatakan mual Lanjutkan intervensi
berkurang, pusing berkurang
• KU cukup, CM
• ADL dibantu
14/10/19 • Terpasang infus
• TD 162/82 mmHg
• N 78,5 x/menit
• S 36 C
• RR 20 x / menit
• Pasien mengatakn sesak yang Asam folat 2 x 1 mg
dirasakan sudah berkurang Cefixime 2 x 1
15/10/19 • TD 169/82 mmHg Pct 3 x 500 mg
• CKD stage V

• Pasien mengatakan mual dan Lanjutkan intervens


pusing sudah berkurang
• TD 151/68 mmHg
• N 82x/menit
• S 36 C
15/10/19 • SpoT 94%
09.00 • RR 20 x/mnt
• Post HD dengan transfusi darah
1
• Hb 8,2
• Kreatinin 4,3
• Ureum 88
• Pasien mengatkan mual dan Lanjutkan intervensi
sesak sudah berkurang
• KU cukup CM
15/10/19 • ADL Dibantu
• TD 151/68 mmHg
• Nausea teratasi
• Pola nafas tidak efektif
16/10/19 • Pasien mengatkan mual sudah Lanjutkan intervensi
berkurang, sesak berkurang
• KU CM
• TD 169/83 mmHg
• S 37,6 C
• N 84x/menit
• ADL dibantu
• Pola napas tidak efektif

3. Obyektif
a. Diagnosis dokter
- Vomiting Propius dengan dehidrasi ringan sedang
- Anemia pada pasien CKD
b. Tanda-tanda vital
Tanggal
Jenis
Pemeriksaan Satuan 11/10/2019 12/10/2019

Tekanan Darah mmHg 180/70 181/89


RR /menit 18 X -
HR /menit 102 X -
Suhu o
C 36 37
Hematokrit % 19 -
Neutrofil % 78 -
Limfosit % 15 -
Hemoglobin g/dL 6,4 -

c. Data Laboratorium
(Tanggal 11 Agustus 2019)
Parameter Nilai Rujukan Hasil Keterangan

HEMATOLOGI

Leukosit 4 – 10 6,3 Normal


(ribu/mm3)

Basofil (%) 0–1 1 Normal

Eosinophil (%) 1–3 1 Normal

Neutrophil (%) 50 – 70 78 Tinggi

Limfosit (%) 20 – 40 15 Rendah

Monosit (%) 2–8 6 Normal


Eritrosit 4,4-5,9 2,65 Rendah
(juta/mm3)

Hemoglobin 12,0 – 17,0 6,4 Rendah


(g/dL)
Hematocrit (%) 39 – 52 19 Rendah

Trombosit 150 – 450 94 Rendah


(ribu/mm3)

MCV (fL) 82 – 98 70,2 Rendah

MCH (pg) 27 – 34 24,3 Rendah

MCHC (g/dL) 32 – 36 34,6 Normal

RDW (%) 11 – 16 11,7 Normal

MPV (fL) 7 – 11 3,9 Rendah

Ureum (mg/dL) 15-45 280 Tinggi

Kreatinin 0 - 13 19,3 Tinggi

Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif Normal

HbSag Rapid - - Normal

d. Monitoring terapi obat


Nama Obat Aturan 12/10/2019 13/10/2019 14/10/2019
Pakai P Si So M P Si So M P Si So M
Injeksi Ondansetro 4 mg 2x1 8 20 8 20 8 20
Injeksi Pantoprazole 1x1 8 8 8
Parasetamol tab 500 3x1 6 14 22 6 14 22
Asam Folat 1 mg 2x1 6 18 6 18
Cefixime 2x1 6 18 6 18
Nama Obat Aturan 15/10/2019 16/10/2019 17/10/2019
Pakai P Si So M P Si So M P Si So M
Injeksi Ondansetro 4 mg 2x1 8 20 8 20 8 20
Injeksi Pantoprazole 1x1 8 8 8
Parasetamol tab 500 3x1 6 14 22
Asam Folat 1 mg 2x1 6 18
Cefixime 2x1 6 18

e. Mekanisme Aksi
1. Ondansetron
Mekanisme kerja dari ondansetron yaitu memblokir serotonin pada saraf
vagal dan pusatnya di area pemicu kemoreseptor (DIH, 2009).

2. Pantoprazole
Menghambat kerja enzim (K+H+ ATPase) yang akan memecah K+H+ ATP
menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan adam HCl dari
kanalikuli sel pariental ke dalam lumen lambung (Sudoyo, 2017)
3. Parasetamol
Bekerja pada pusat pengatur suhu di hipotalamus untuk menurunkan suhu
tubuh (antipiretik). Bekerja menghambat sintesis prostaglandin sehingga
dapat mengurangi nyeri ringan-sedang.
4. Asam Folat

1. Asessment (Analisis DRP)


Problem DRP Assessment Plan
Ya Tidak
Indikasi (standar tera pi & si mptom)
a. Indikasi Tanpa √
Terapi
b. Terapi tanpa √ Terapi tanpa indikasi (ondansetron Konsultasikan kepada dokter,
indikasi pada pasien tidak mengeluhkan untuk menghentikan terapi
mual muntah) ondansetron karena pasien tidak
mual muntah
Pilihan Terapi
a. Tidak sesuai √
pedoman terapi
b. Tidak sesuai √
kondisi pasien
Dosis
a. Over dose √
b. Under/sub dose √

Interaksi Obat
a. Obat – obat
b. Obat – makanan √

c. Obat – penyakit √

Efek Samping/ADR √

Ketidakpatuhan √
(incompliance/patient
adherence)
Inkompatibilitas √

2. Perkembangan Kondisi Pasien Selama Rawat Inap


Tanggal 14 Oktober 2019
Subyektif Objektif
Pasien mengeluhkan demam 1 TD : 135/72 mmHg RR : 22 x / menit
minggu disertai pusing dan lemas. HR : 102 x/menit S : 38˚C
Tubex tifoid : +
Diagnosis : Demam tifoid
Terapi :
Inj. Ciprofloxacin 2 x 200 mg
Inj. Ondansetron 4 mg 2 x 1 amp
Inj. Antrain 2 x 1 amp

Assessment Planning
- Terapi tanpa indikasi (Ondansetron - Konsultasikan kepada dokter untuk penghentian
diberikan pada pasien yang tidak penggunaan Inj. Ondansetron
mual muntah)

Tanggal 15 Oktober 2019


Subyektif Objektif
Pasien menyebut panas naik SGOT : 40
turun, disertai pusing. Aktivitas SGPT : 38
pasien dibantu oleh keluarga. S : 37˚C
Pasien masih lemas. Tubex tifoid : +
Diagnosis : Demam tifoid
Terapi :
Inf. RL 20 TPM
Inj. Ciprofloxacin 2 x 200 mg
Inj. Ondansetron 4 mg 2 x 1 amp
Inj. Antrain 2 x 1 amp

Assessment Planning
- Terapi tanpa indikasi (Ondansetron - Konsultasikan kepada dokter untuk penghentian
diberikan pada pasien yang tidak penggunaan Inj. Ondansetron
mual muntah)

Tanggal 16 Oktober 2019


Subyektif Objektif
Pasien mengatakan demam masih TD : 110/68 mmHg
muncul terutama ketika malam S : 37˚C
hari, disertai pusing. Dari H1 Tubex tifoid : +
MRS pasien tidak mual muntah. Diagnosis : Demam tifoid
Nafsu makan baik. Terapi :
Inj. Ciprofloxacin 2 x 200 mg
Inj. Ondansetron 4 mg 2 x 1 amp
Inj. Antrain 2 x 1 amp

Assessment Planning
- Terapi tanpa indikasi (Ondansetron - Konsultasikan kepada dokter untuk penghentian
diberikan pada pasien yang tidak penggunaan Inj. Ondansetron
mual muntah)

Anda mungkin juga menyukai